PEMBAHASAN
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Bencana berdampak pada masyarakat baik dampak ekonomi seperti hilangnya mata
pencaharian, dampak kesehatan seperti rusaknya fasilitas air bersih, sulitnya tersedia air
bersih, sanitasi yang buruk yang berpotensi menimbulkan penyakit lingkungan, sulitnya
mengakses pelayanan kesehatan dan pelayanan reproduksi serta trauma psikologis, dampak
pendidikan seperti rusaknya fasilitas pendidikan dan dampak pada rusaknya fasilitas umum.
1.Fase Mitigasi: upaya memperkecil dampak negative bencana. Contoh: zonasi dan
pengaturan bangunan (building codes), analisis kerentanan; pembelajaran public.
3 Fase respon: upaya memperkecil kerusakan yang disebabkan oleh bencana. Contoh:
pencarian dan pertolongan; tindakan darurat,
Keempat fase manajemen bencana tersebut tidak harus selalu ada, atau tidak secara terpisah,
atau tidak harus dilaksanakan dengan urutan seperrti tersebut diatas. Fase-fase sering saling
overlap dan lama berlangsungnya setiap fase tergantung pada kehebatan atau besarnya
kerusakan yang disebabkan oleh bencana itu. Dengan demikian, berkaitan dengan penetuan
tindakan di dalam setiap fase itu, kita perlu memahami karakteristik dari setiap bencana yang
mungkin terjadi.
Langkah-langkah manajemen bencana terbagi menjadi 3 tahapan atau fase, 3 tahap atau fase
manajemen bencana yaitu:
1. Tahap Pra Bencana
Dalam fase pra bencana ini mencakup kegiatan, mitigasi, kesiapsagaan dan peringatan dini.
a) Pencegahan (Prevention) , yaitu kegiatan yang lebih di titik beratkan pada upaya
penyusunan berbagai peraturan perundang-undangan yang bertujuan mengurangi
resiko bencana. Misal peraturan tentang RUTL, IMB, rencana tata guna tanah,
rencana pembuatan peta rawan bencana dsb.
b) Mitigasi Bencana (Mitigation), upaya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan
bencana, misal pembuatan tanggul, sabo dam, check dam, Break water, Rehabilitasi
dan normalisasi saluran.
c) Kesiapsiagaan (Preparedness) , Yaitu kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pendidikan
kepada masyarakat, petugas di lapangan maupun operator pemerintah, disamping itu
perlu dilatih ketrampilan dan kemahiran serta kewaspadaan masyarakat.
d) Peringatan Dini (Early Warning), Peringatan Dini adalah serangkaian kegiatan
pemberian peringatan sesegera mungkin pada masyarakat mengenai kemungkinan
terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang atau upaya untuk
memberikan tanda peringatan bahwa bencana kemungkinan akan segera terjadi.
Pemberian peringatan dini ini harus menjangkau masyarakat (accesible), segera
(immediate), tegas tidak membingungkan (coherent), bersifat resmi (official).
a) Melokalisasi korban.
b) Memindahkan korban dari daerah berbahaya ke tempat
c) pengumpulan/penampungan.
d) Memeriksa status kesehatan korban (triase di tempat kejadian).
e) Memberi pertolongan pertama jika diperlukan.
f) Memindahkan korban ke pos medis lapangan jika diperlukan.
2. Triase
3. Pertolongan Pertama
a) Mengobati luka ringan secara efektif dengan melakukan teknik pertolongan pertama,
seperti kontrol perdarahan, mengobati shock dan menstabilkan patah tulang.
b) Melakukan pertolongan bantuan hidup dasar seperti manajemen perdarahan eksternal,
mengamankan pernafasan, dan melakukan teknik yang sesuai dalam penanganan
cedera.
c) Mempunyai keterampilan Pertolongan pertama seperti membersihkan jalan napas,
melakukan resusitasi dari mulut-mulut, melakukan CPR/RJP, mengobati shock, dan
mengendalikan perdarahan.
d) Membuka saluran udara secepat mungkin dan memeriksa obstruksi saluran napas
harus menjadi tindakan pertama, jika perlu saluran udara harus dibuka dengan metode
Head-Tilt/Chin-Lift.
e) Mengalokasikan pertolongan pertama pada korban dengan perdarahan, maka perawat
harus mnghentikan perdarahan, karena perdarahan yang tidak terkontrol dapat
menyebabkan kelemahan dan apabila akhirnya shock dapat menyebabkan korban
meninggal.
6. RHA
Menilai kesehatan secara cepat melalui pengumpulan informasi cepat dengan analisis
besaran masalah sebagai dasar mengambil keputusan akan kebutuhan untuk tindakan
penanggulangan segera.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran