Anda di halaman 1dari 3

A.

Penanggulangan Pra-Saat-Pasca Bencana Tanah Longsor


Undang-Undang No. 24 tahun 2004 menyebutkan ada tiga unsur pelaku
penyelenggaraan penanggulangan bencana yaitu terdiri unsur pemerintah, masyarakat,
dan lembaga asing. Unsur pemerintah mempunyai peran meliputi : pengurangan resiko
bencana dan pemaduan pengurangan risiko bencana dengan program pembangunan,
perlindungan masyarakat dari dampak bencana, penjaminan pemenuhan hak masyarakat
dan pengungsi yang terkena bencana secara adil dan sesuai dengan standart pelayanan
minimum, pemulihan kondisi dari dampak bencana, pengalokasian anggaran
penanggulangan bencana dalam anggaran pendapatan dan belanja Negara yang memadai,
pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam bentuk dana siap pakai,
pemeliharaan arsip/ dokumen otentik dan kredibel dari ancaman dan dampak bencana.
Unsur masyarakat mempunyai peran dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2007 meliputi : Menjaga kehidupan sosial masyarakat yang harmonis, memelihara
keseimbangan, keserasian keselarasan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup,
melakukan kegiatan penanggulangan bencana, dan memberikan informasi yang benar
kepada publik tentang penanggulangan bencana. Unsur lembaga asing mempunyai peran
meliputi ikut serta dalam kegiatan penanggulangan bencana dan mendapatkan jaminan
perlindungan dari pemerintah terhadap para pekerjanya, melaksanakan kegiatan
penanggulangan bencana baik secara sendiri-sendiri, bersama-sama, atau bersama-sama
dengan mitra kerja dari Indonesia dengan memperhatikan latar belakang sosial, budaya,
dan agama masyarakat setempat.
Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Upaya Penanggulangan Bencana Tanah
Longsor

a) Kesiapsiagaan Pra Bencana


Ada beberapa hal yang harus dilakukan masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi
bencana tanah longsor, antara lain :
1. Tidak menebang atau merusak hutan.
2. Melakukan penanaman tumbuh-tumbuhan berakar kuat, seperti nimbi, bambu, akar
wangi, lamtoro dan sebagainya pada lereng-lereng yang gundul.
3. Membuat saluran air hujan.
4. Membangun dinding penahan di lereng-lereng yang terjal.
5. Memeriksa keadaan tanah secara berkala.
6. Mengukur tingkat kederasan hujan
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk menghindari korban
jiwa dan harta akibat tanah longsor, diantaranya :

1. Membangun pemukiman jauh dari daerah yang rawan.


2. Bertanya pada pihak yang mengerti sebelum membangun.
3. Membuat peta ancaman.
4. Melakukan deteksi dini
b) Kesiapsiagaan Saat Bencana

Ada beberapa tindakan yang harus dilakukan masyarakat saat tanah longsor
terjadi, diantaranya :
a. Segera keluar dari daerah longsoran atau aliran runtuhan/puing kebidang yang lebih
stabil.
b. Bila melarikan diri tidak memungkinkan, lingkarkan tubuh anda seperti bola
dengan kuat dan lindungi kepala anda.posisi ini akan memberikan perlindungan
terbaik untuk badan anda.
c) Kesiapsiagaan Pasca Bencana

Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan masyarakat setelah tanah longsor
terjadi, diantaranya :
1. Hindari daerah longsoran, dimana longsor susulan dapat terjadi.
2. Periksa korban luka dan korban yang terjebak longsor tanpa langsung memasuki
daerah longsoran.
3. Bantu arahkan SAR ke lokasi longsor.
4. Bantu tetangga yang memerlukan bantuan khusus anak-anak, orang tua, dan orang
cacat.
5. Dengarkan siaran radio lokal atau televisi untuk informasi keadaan terkini.
6. Wapada akan adanya banjir atau aliran reruntuhan setelah longsor.
7. Laporkan kerusakan fasilitas umum yang terjadi kepada pihak yang berwenang.
8. Periksa kerusakan pondasi rumah dan tanah disekitar terjadinya longsor.
9. Tanami kembali daerah bekas longsor atau daerah sekitarnya untuk menghindari
erosi yang telah merusak lapisan atas tanah yang dapat menyebabkan banjir
bandang.
10. Mintalah nasehat pada ahlinya untuk mengevaluasi ancaman dan teknik untuk
mengurangi resiko tanah longsor.

Dafpus

Sulistiyani, T.A dan Rosidah. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Anda mungkin juga menyukai