Anda di halaman 1dari 5

Learning Journal

Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual


di Puskesmas pada Masa Pandemi Covid-19 Gelombang 7 Tahun 2021

Nama Peserta : Sitti Marda


Nomor Daftar Hadir : XIX_35
Materi : Manajemen Bencana

1. Pokok pikiran:
Diisi tentang pokok pokok pikiran dalam bahan ajar yang telah dibaca disertai dengan
contoh kasus atau konsep pendukung
Menurut UU NO. 24 Tahun 2007 Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
yang mengancam dan menganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh factor alam dan/atau factor non alam maupun factor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa maanusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Menurut United National Disaster Management Training Program, Bencana adalah
kejadian yang datang tiba-tiba dan mengacaukan fungsi normal masyarakat atau
komunitas
Jenis-jenis Bencana
 Bencana alam Yaitu: Geologi : Gempa bumi, longsor, gunung Meletus, tsunami
Hidro meteorologi Yaitu :Banjir, kekeringan banjir bandang, topan, angin putting
beliung
 Bencana non alam Yaitu : Biologi, teknologi, lingkungan
 Bencana sosial yaitu: Terror, peperangan, konflik
Manajemen Bencana (Undang-undang No. 24 Tahun 2007)
Proses dinamis, berlanjut dan terpadu untuk meningkatkan kualitas Langkah-langkah
yang berhubungan dengan observasi dan analisis bencana serta pencegahan, mitigasi,
kesiapsiagaan, peringatan dini, penanganan darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi
bencana.
Peran nakes dalam penanggulangan Bencana di Era COVID-19
Upaya pra bencana
Pencegahan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau
menghilangkan risiko bencana,baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun
kerentanan pihak yang terancam bencana.

Peran nakes saat pra bencana


1. Menyiapkan peta desa/kelurahan
2. Mengidentifikasi jenis bahaya/hazard yang dapat terjadi di desa
3. Mendata sumber daya yang dimiliki oleh (RT/RW/desa/kelurahan) yang dapat
dimanfaatkan dalam penanggulangan bencana (sarana kes puskesmas, pustu,
polindes, poskesdes, praktik kesehatan, relawan, sarana penyelamatan, missal rakit,
perahu, rompi, pelampung, jerigen)
4. Menyiapkan dan memperbanyak tempat evakuasi sementara dan tempat evakuasi
akhir. TEA dan TES dapat memanfaatkan sarana sekolah, asrama, kantor, dll
5. Memastikan tempat evakuasi memiliki sirkulasi udara yang baik, memiliki akses
listrik dan penerangan
6. Menetapkan titik kumpul untuk evakuasi, jalur ke lokasi pengungsian dan lokasi
pengungsian, termasuk perencanaan :
Lokasi pengungsian, dengan menerapkan jaga jarak
Pemisahan lokasi untuk kelompok rentan, pemisahan waktu evakuasi dan/atau
jalur evakuasi serta lokasi pengungsian untuk suspek, kontak erat, probable, dan
konfirmasi positif covid-19
7. Menyepakati urutan dan jalur untuk warga masyarakat yang akan dievakuasi,
misalnya daerah rawan banjir, saat banjir sudah semata kaki, kelompok renta
dievakuasi terlebih dahulu. Saat air setengah betis, suspek, probable, kontak erat dan
konfirmasi positif dievakuasi, saat air setinggi lutut, warga lain dievakuasi.
8. Siapkan symbol dan tanda-tanda ditempat evakuasi seperti tanda jaga jarak, lokasi
MCK dan fasilitas cuci tangan pakai sabun, lokasi istirahat, lokasi tempat
beraktivitas, lokasi dapur. Buat tanda/symbol yang mudah dimengerti juga untuk
anak, penyandang disabilitas dan lansia. Siapkan pula tempat evakuasi yang khusus
bagi warga dengan status suspek, kontak erat, probable, konfirmasi positif dan
masyarakat umum. Ajak masyarakat terlibat
9. Seluruh ruangan perlu disesuaikan kebutuhan aksesnya bagi seluruh penghuni,
termasuk disabilitas
10. Menyiapkan lokasi pengungsian dengan memastikan ketersediaan sarana
kebersihan seperti air bersih, peralatan cuci tangan, sabun dan/ atau handsanitizer
11. Pastikan ketersediaan sampah yang tertutup, kantong sampah dan terdapat petugas
membuang sampah secara rutin agar tidak menumpuk
12. Pesan dan protocol kesehatan diletakkan ditempat terbuka, muah dilihat dan
mudah dimengerti untuk anak dan lansia
13. Menetapkan daftar nama petugas kesiapsiagaan di RT/RW/Desa/Kelurahan (nama,
tugas, no telp, radio)
14. Menyepakati dan mensosialisasikan bentuk – bentuk peringatan dini bila terjadi
bencana
15. Mendukung kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat seperti pelatihan P3K dan
sosialisasi tas siaga bencana keluarga
16. Mendata kelompok rentan dan dan orang dengan comorbid
17. Mengidentifikasi penduduk dengan status suspek, kontak erat, probable dan
konfirmasi positif
18. Mendata setiap orang yang masuk dan keluar untuk memudahkan pelacakan bila
terdapat individu yang positif civid-19. Data ini minimal terdiri dari nama, alamat,
no telepon, kondisi dan Riwayat kes dan nomor telepon yang dapat di kontak saat
darurat
19. Menghimbau dan mendorong masyarakat untuk membudayakan GERMAS dan
menerapkan protocol covid-19
20. Membentuk forum warga untuk berbagi peran guna penanggulangan bencana pada
masa covid-19
Peran nakes saat bencana
Penting : mengutamakan keamanan dan keselamatan diri dengan menggunakan APD
yang sesuai jika ingin membantu menolong korban bencana saat covid-19
1. Menguhubungi dan melaporkan kejadian ke puskesmas dan prokes
2. Menjadi penggerak untuk membantu upaya masyarakat untuk menyelamatkan
diri
3. Manjadi penghubung antara warga dengan puskesmas dan posko bencana
4. Menyampaikan info terkini tentang kondisi warga, khususnya kelompok rentan
5. Berkoordinasi dengan apparat setempat untuk melakukan kegiatan kedaruratan
dengan tetap menerapkan protocol covid-19 (skrining di pengungsian, pemberian
tanda khusus bagi pasien terdampak covid-19 yang dievakuasi ke TES dan
TEA), melakukan pemantauan kondisi kesehatan terhadap semua orang yang ada
di pengungsian
Peran nakes saat pasca bencana
1. Mengajak warga kembali ke rumah setelah ada arahan dari petugas yang
berwenang dengan tetap menjaga protocol kesehatan covid-19
2. Menggerakkan warga untuk membersihkan rumah dan lingkungan dengan
bergotong royong untuk menghindari penularan penyakit
3. Mengajak warga untuk tetap melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat dan
menerapkan protocol kesehatan pencegahan penyebrangan covid-19
4. Memantau dan mengakses air bersih dan sanitasi dasar (pengolahan sampah,
jamban keluarga dan pengendalian vector)
5. Memantau kondisi korban luka yang masih dirawat dengan tetap menerapkan
protocol covid-19
6. Mandampingi petugas yang mengunjungi warga yang mengalami gangguan
kejiwaan dengan tetap memakai masker dan menjaga jarak
7. Mengevakuasi pelaksanaan rencana kesiapsiagaan
8. Memperbaiki rencana penanggulangan krisis kesehatan sesuai pembelajaran yang
dipetik dengan prinsip membangun kembali lebih baik dan aman

Contoh kasus
BNPB mencatat bencana hidrometeorologi masih mendominasi, seperti banjir, angin
putting beliung dan tanah longsor. Penanggulangan bencana mencatat sebanyak 130
bencana alam terjadi selama bulan juli 2021
Dengan rincian banjir sebanyak 53 kali, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 42 kali,
angin putting beliung 22 kali, tanah longsor 11 kali, gempa dan kekeringan masing
masing satu kali.
2. Penerapan
Diisi dengan gagasan pribadi tentang penerapannya untuk pengembangan peran
peserta di tempat kerja.
Pada materi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa peranan nakes sangatlah besar
dan penting seperti :
a. Ikut serta dalam penanggulangan bencana yang terjadi di sekitar wilayah
kerja/ lokasi tempat kerja
b. Kegiatan pemulihan layanan yang berhubungan dengan kehidupan sosial
dan budaya masyarakat
c. Pasrtisipasi dan peran serta dalam pelayanan kesehatan saat terjadi
bencana dan pasca bencana
d. Ikut dalam kegiatan pemulihan pasca bencana dengan melakukan kegiatan
yang mempercepat dan memulihkan aktivitas/kegiatan pasca bencana
e. Sebagai pelayanan utama untuk masyarakat khususnya dalam bidang
kesehatan

***Penugasan Learning Journal


a. Membaca materi yang tersedia di folder materi pada google classroom untuk
pembelajaran yang akan diberikan
b. Mengisi learning journal (form terlampir)
c. Mengupload ke google classroom sampai jam 21.00 WIB sehari sebelum jadwal materi
tersebut diberikan

Anda mungkin juga menyukai