Anda di halaman 1dari 4

Learning Journal

Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual


di Puskesmas pada Masa Pandemi Covid-19 Gelombang 7 Tahun 2021

Nama Peserta : Sitti Marda


Nomor Daftar Hadir : XIX_35
Materi : Manajemen Pendekatan Keluarga

1. Pokok pikiran:
Diisi tentang pokok pokok pikiran dalam bahan ajar yang telah dibaca disertai dengan
contoh kasus atau konsep pendukung
Pendahuluan
Pendekatan keluarga salah satunya melalui kunjungan keluarga bertujuan agar
terjadi peningkatan kases pelaya nan/ jangkauan sasaran. Dan indicator RPJMN 2020-
2024 yaitu jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan program Indonesia sehat dengan
pendekatan keluarga (PIS-PK) dengan cakupan 100% intervensi keluarga. Terdapat 12
indikator PIS-PK yaitu keluarga mengikuti KB, ibu bersalin di faskes, bayi mendapat
imunisasi dasar lengkap, bayi diberikan ASI ekslusif selama 6 bulan, memantau
pertumbuhan balita tiap bulan, penderits TB paru berobat sesuai standar, pendertita
hipertensi berobat teratur, gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan, tidak ada anggota
kelaurga merokok, kelaurga mempunyai akses terhadap air bersih, keluarga mempunyai
akses atau menggunakan jamban sehat, dan sekeluarga menjadi anggota JKN/askes.
Tahapan pelaksaanannya terdiri dari pendataan, Analisa data, rumusan medakah, rencana
kegiatan, implementasi kegiatan, monitoring, evaluasi, sosialisasi diamana tahapan
tersebut saling berhubungan.
Pendekatan Keluarga
Definisi
a. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dalam keadaan saling bergantung.
b. Keluarga Inti, adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan perkawinan yang
direncanakan yang terdiri dari suami, istri, dan anak- anak baik karena kelahiran
(natural) maupun adopsi.
c. Keluarga Besar, adalah keluarga inti ditambah orang lain yang memiliki
hubungan darah dan juga yang tidak memiliki hubungan darah tetapi ikut tinggal
atau bermaksud tinggal selama 6 bulan dan makan dalam keluarga tersebut.
Keluarga besar dapat terdiri atas beberapa keluarga inti.
- Indeks Keluarga Sehat (IKS)

IKS Keluarga = ∑ Indikator bernilai 1

12-∑ N

Dengan keterangan jika hasil


>0,8 = keluarga sehata
0,5-0,8 = keluarga pra sehat
<0,5= keluarga tidak sehat
 Dalam melakukan intervensi pada wilayah puskesmas, dapat dilakukan analisis
status IKS dan perhitungan indicator. Alur identifikasi masalah yaitu dimulai dari
tingkat individu, selanjutnya keluarga, RT, RW, desa/kelurahan, dan lalu tingkat
puskesmas.
 Intervensi dilakukan melaui UKM dan UKBM sesuai kelompok sasaran seperti
balita (Posyandu, stimulasi dini), usia sekolah (UKS, dokter kecil, SBH,
Poskestren), remaja (UKS, SBH PMR), Usia kerja (UKK, pos UKK, psbindu PTM),
usia lanjut (posyandu usila/wulan/adiyuswa).
2. Penerapan
Diisi dengan gagasan pribadi tentang penerapannya untuk pengembangan peran peserta
di tempat kerja.
Pada penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen Kunjungan keluarga dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan kegiatan ini juga mempermudah para
petugas kesehatan cepat menangkap hal-hal yang terjadi di Masyarakat.
Seperti 12 indicator Pis-Pk
- Dapat mengetahui keluarga yang ber KB dapat menjelaskan manfaat KB bagi
yang belum ber Kb
- Ibu bersalin di fasyankes atau dirumah jika bersalin dirumah Maka di beri
pemahaman agar ketika melahirkan lagi melhirkan di fasyankes
- Jumlah bayi yang berimunisasi lengkap dan jika ada bayi yang tidak munisasi
lengkap bahkan tidak pernah imunisasi dapat segera ditindak lanjuti Jurim
- Bayi diberi Asi eksklusif dan jika banyak bayi tidak diberi asi eksklusif maka
petugas bisa memberi edukasi tentang Asi eksklusif
- Memantau pertumbuhan dan jika ada balita tidak terpantau maka bisa dilakukan
pengukuran antropometri dan memberi edukasi orang tua agar rajin membawa
anak ke posyandu
- Jika menemukan penderita Tb tidak teratur minum obat atau menemukan
masyarakat dengan gejala penyakit TB dapat ditindak lanjuti pihak puskesmas
- Memberikan edukasi kepada penderita Hipertensi berobat teratur dan edukasi
gelaja dan pantangan hipertensi dan edukasi minum obat setiap hari pada
penderita hipertensi baik pada pasien maupun keluarga
- Jika menemukan pasien dengan gangguan jiwa berat agar edukasi keluarga
jangan di Pasung dan harus memperhatikan minum obat secara teratur, selalu
diberi perhatian yang lebih
- Anggota keluarga merokok diberi edukasi agar tidak merokok dalam rumah dan
menjauhi anak kecil ketika merokok
- Keluarga konsumsi air bersih, jika ditemukan keluarga minum air langsung dari
gunung atau kerang diedukasi untuk dimasak dulu baru di minum
- Keluarga mempunyai dan BAB dijamban, jika menemukan keluarga tidak
mempunyai jamban dan masih BABS maka diedukasi untuk memiliki jamban
dan jika tidak mampu mengusahakan mengakses ke jamban umum
- Jika menemukan keluarga tidak mempunyai JKN untuk edukasi agar segera
mengurus JKN baik itu PBI atau melalui mandiri agar mempermudah ketika
ingin berobat.

***Penugasan Learning Journal


a. Membaca materi yang tersedia di folder materi pada google classroom untuk
pembelajaran yang akan diberikan
b. Mengisi learning journal (form terlampir)
c. Mengupload ke google classroom sampai jam 21.00 WIB sehari sebelum jadwal materi
tersebut diberikan

Anda mungkin juga menyukai