Anda di halaman 1dari 4

Learning Journal

Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Individual


di Puskesmas pada Masa Pandemi Covid-19 Gelombang VII Angkatan XIX
Tahun 2021

Nama Peserta : Nurul Husna


Nomor Daftar Hadir : 28
: Management Pendekatan Keluarga
Materi

1. Pokok pikiran:
Diisi tentang pokok pokok pikiran dalam bahan ajar yang telah dibaca disertai
dengan contoh kasus atau konsep pendukung
Jawab :
A. Konsep pendekatan keluarga
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam
gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga di
wilayah kerjanya.
Keluarga sebagai fokus dalam pendekatan pelaksanaan program Indonesia
Sehat karena menurut Friedman (1998), terdapat Lima fungsi keluarga,
yaitu:
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi reproduksi
4. Fungsi ekonomi
5. Fungsi perawatan dan pemeliharaan Kesehatan
Pendekatan keluarga adalah pendekatan pelayanan oleh Puskesmas yang
mengintegrasikan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya
kesehatan masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan target
keluarga, didasarkan pada data dan informasi dari Profil Kesehatan
Keluarga
B. Tujuan pendekatan keluarga
1. Meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan
komprehensif, meliputi pelayanan promotif dan preventif serta pelayanan
kuratif dan rehabilitatif dasar.
2. Mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimum (SPM)
Kabupaten/Kota dan SPM Provinsi, melalui peningkatan akses dan
skrining kesehatan.
3. Mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta JKN.
4. Mendukung tercapainya tujuan Program Indonesia Sehat dalam
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019.
C. Pelaksanaan pendekatan keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK)
merupakan kegiatan yang mengintegrasikan Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) secara berkesinambungan
dengan fokus pada keluarga, berdasarkan data dan informasi dari Profil
Kesehatan Keluarga (Prokesga). Suatu keluarga dinyatakan sehat atau
tidak dinilai dari dua belas indikator utama penanda status kesehatan.
Yang dimaksud satu keluarga adalah satu kesatuan keluarga inti (ayah,
ibu, dan anak) sebagaimana dinyatakan dalam Kartu Keluarga. Jika dalam
satu rumah tangga terdapat kakek dan atau nenek atau individu lain, maka
rumah tangga tersebut dianggap terdiri lebih dari satu keluarga. Untuk
menyatakan bahwa suatu keluarga sehat atau tidak digunakan sejumlah
penanda atau indikator. Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia
Sehat telah disepakati adanya 12 indikator utama untuk penanda status
kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas indikator utama tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jami- nan Kesehatan Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau meng- gunakan jamban sehat
Berdasarkan indikator tersebut, dilakukan penghitungan Indeks Keluarga
Sehat (IKS) dari setiap keluarga. Program ini bertujuan untuk meningkatkan
akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan komprehensif, mendukung
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan, mendukung
pelaksanaan JKN, dan mendukung tercapainya tujuan Program Indonesia
Sehat dalam Renstra Kemenkes 2015-2019. Sedangkan keadaan masing-
masing indikator, mencerminkan kondisi PHBS dari keluarga yang
bersangkutan. Dalam pelaksanaan pendekatan keluarga ini tiga hal berikut
harus diadakan atau dikembangkan, yaitu:
1. Instrumen yang digunakan di tingkat keluarga.
2. Forum komunikasi yang dikembangkan untuk kontak dengan
keluarga.
3. Keterlibatan tenaga dari masyarakat sebagai mitra Puskesmas.
Dalam kegiatan PISPK, puskesmas langsung berkunjung ke keluarga, tidak
hanya mengandalkan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) yang ada, sehingga masalah kesehatan dan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) yang dihadapi keluarga dapat dikenali secara lebih
menyeluruh. Kegiatan yang dilakukan dalam PISPK meliputi wawancara
keluarga dalam Prokesga dan peremajaan pangkalan data; promosi
kesehatan sebagai upaya promotif dan preventif; menindaklanjuti pelayanan
kesehatan dalam gedung; pemanfaatan informasi yang didapat dari
Prokesga untuk pemberdayaan masyarakat dan manajemen puskesmas.
Pelaksanakan PISPK terintegrasi dalam manajemen puskesmas dengan
melakukan persiapan, perencanaan meliputi kunjungan keluarga, intervensi,
pengelolaan dan analisis data yang digunakan sebagai dasar penyusunan
kegiatan (P1), pergerakan-pelaksanaan (P2), dan pengawasan-
pengendalian (P3) sesuai dengan Buku Pedoman Pelaksanaan PISPK.

2. Penerapan
Diisi dengan gagasan pribadi tentang penerapannya untuk pengembangan
peran peserta di tempat kerja.
Jawab :
Program PIS-PK atau yang lebih dikenal dengan Program Keluarga
Sehat adalah salah satu program puskesmas yang menggunakan pendekatan
keluarga untuk meningkatkan jangkauan sasaran. Program ini juga bertujuan
untuk mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerja
dengan langsung mendatangi keluarga. Kegiatan ini di fokuskan kepada
kunjungan keluarga dan Program Indonesia Sehat  yang mengacu pada 12
Indikator Keluarga Sehat.
Peran serta saya disini adalah untuk membantu menerapkan alur PIS-
PK yang benar dengan ikut terjun sebagai fasilitator, dimana alur yg seharusnya
yaitu di mulai dengan persiapan. Di persiapan ini dilakukan sosialisi internal
agar tidak ada yang miss/ kurang dalam proses pengerjaannya, kemudian
menyiapkan alat-alat yang diperlukan saat berkunjung. Kemudian selanjutnya
yaitu kunjungan rumah/pendataan, pendataan ini dilakukan dengan mengisi
lembar kuisoner PIS-PK yg telah diperbanyak, dan juga sekalian dilakukan
intervensi/edukasi langsung dengan menggunakan pinkesga yang ada. Setelah
itu dilakukan penyusunan RUK, dimana dipenyusunan RUK ini dilakukan
analisis data sehingga menghasilkan prioritas yang perlu dibenahi. Lalu
dilakukan implementasi/intervensi dari hasil RUK tadi. Setelah itu baru
dilakukan monev

***Penugasan Learning Journal


a. Membaca materi yang tersedia di folder materi pada google classroom untuk
pembelajaran yang akan diberikan
b. Mengisi learning journal (form terlampir)
c. Mengupload ke google classroom sampai jam 21.00 WIB sehari sebelum jadwal
materi tersebut diberikan

Anda mungkin juga menyukai