DI SUSUN
OLEH KELOMPOK 1 :
1
A. DEFINISI
1. Health education
mengantisipasi masalah kesehatan yang mungkin terjadi. menurut Wafid (2009), proses
perubahan perilaku yang dinamis dimana perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer
materi ataupun teori maupun seperangkat perosedur dari seseorang ke orang lain tetapi
perubahan yang terjadi karena adanya kesadaran dalam diri individual,kelompok, maupun
2. bencana
Bencana dapat didefinisikan dalam berbagai arti baik secara normatif maupun
pendapat para ahli. Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007, bencana adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor non alam
2
B. METODE EDUKASI KEPADA MASYARAKAT
pembelajaran. Tujuan utama latihan bermain peran adalah untuk membuat siswa
melihat materi yang mereka pelajari dengan cara baru. Menurut Richards (1985)
mendengarkan rekaman penutur asli yang melakukan permainan peran dengan kartu
2. Sosialisasi kebencanaan
Pola pikir manusia harus diubah untuk dapat mewujudkan budaya keselamatan,
pendidikan kebencanaan akan dapat mengubah pola pikir manusia untuk selalu sadar
serta peduli pada bencana. Selalu mendahulukan keselamatan dari bencana cara
sosialisasi kesiap siagaan bencana. Strategi komunikasi yang dilakukan BNPB yaitu,
bencana dampak yang ditimbulkan dari terjadinya suatu bencana hingga upaya untuk
mitigasi bencana.
3. Demontrasi dimayarakat
Sagala (2012), keunggulan metode demonstrasi yaitu lebih mudah memahami sesuatu,
lebih menarik, peserta dirangsang untuk mengamati, dan dapat me;akukan sendiri
(redemonstrasi)
3
Menurut (Hapsari at all.,2018) kelebihan metode demonstrasi , yang pertama
peserta dengan menirukan peragaan yang diberikan sehaingga mereka cakap teerampil
dan percaya diri, yang ketiga dapat memusatkan perhatian peserta terhadap hal penting
hujan lebat di wilayah hulu ungai lebih dari 2 jam, ada inrmasi tinggi muka air di
hulu melebihi ambang batas normal, air sungai berwarna keruh dan banyak material
yang hanyut terbawa aliran air sungai, tanggul sungai mulai bocor atau jebol dan
aman.
televisi, radio
Setelah banjir
2) Menyediakan kebutuhan air bersih dan fasilitas MCK untuk kebutuhan keluarga
bencana tsunami
koordinasi dengan pihak terkait, dan menyusun rencana tanggap darurat untuk
5
kabupaten kebumen
1) Masyarakat telah memiliki pengetahuan dan kesadaran akan resiko bencana yang
dihadapi
3) Adanya dukungan yang kuat dari para tokoh masyarakat, agama dan pemerintah desa
4) Aktifnya kembali perelek yang dihasilkannya akan diuangkan dan digunakan sebagai
dana cadangan dalam situasi tanggap darurat jika suatu waktu terjadi bencana.
5) Adanya rekening kelompok KMPB sebagai tempat penyimpanan dana yang dikelola
bersama dari hasil penarikan beras perelek ataupun jika terdapat sumbangan dari
6) Telah tersedianya posko bencana KMBP, jalur evakuasi sebagai petunjuk arah ke
7) Terbangunnya sisten jaringan bagi KMPB dengan instansi terkait diantaranya seperti
BPBD, FKDM, pihak PMI KBB, kelompok pecinta alam jana buana.
dampak dan pendekatan teknologi contoh : penyusun database daerah potensi bahaya
bencana, upaya mitigasi bencana, dan apa yang dilakukan masyarakat sebelum
sosialisasi dilakukan secara aktif setiap bulan di lakoasi yang berbeda-beda baik
Pelatihan dan simulasi bencana, hal ini diperlukan agar masyarakat memgerti
dan memahami apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencan. Pelatihan tidak
hanya melibatkan masyarakat namun juga SKPD serta relawan. Kegiatan utama
1. peran kearifan lokal dalam mitigasi bencana: bencana longsor di desa bojong koneng
kabupaten bongor:
mengetahui adanya cerita rakyat mengenai prediksi perubahan alam dimasa yang
akan datang
7
Pamali dalam mengrusakan hutan
d) Dimensi sumber daya lokal : memiliki sumber daya alam yang melimpah berupa
longsor tradisional. Selain itu juga terdapat dua gyunung batu yaitu gunung kidul dan
gunung perahu yang dipercayai masyarakat sebagai paku bumi penyangga tanah di
desa dan dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat rumah panggung.
longsor. Selain itu adanya himbauan dari ketua rt dan rw kepada masyarakat untuk
kuat dalam hal membuat fasilitas umum seperti jalan, tanggul dan rumah panggung.
Selain itu juga ada sistem ronda malam yang melibatkan pastisipasi warga untuk
8
Daftar Pustaka
Nurjannah Tamil. “ Edukasi Kesiapsiagaan Bencana Alam pada Siswa melalaui Metode
Randy Raharja. “Peran Kearifan Lokal dalam Mitigasi Bencana: Study Masyarakat dalam
Teupa Hasan Basri, “ Sosialisasi Mitigasi Bencana bagi Masyarakat Pesisir di Kualaleuge
Novian Andri Akrianto. “Kesiapan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir di Kota Bekasi
(Studi Kasus: Perumahan Pondok Gede Permai).” Jurnal Alami Vol 2 No 1.2018