Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH MANAJEMEN BENCANA

Jawablah soal-soal dibawah ini dengan komprehensif.


Anda dipersilahkan membuka buku, mencari referensi di internet, namun tidak diizinkan untuk copy
& paste baik dari teman maupun dari referensi. Gunakanlah gaya Bahasa anda sendiri.
Bila ternyata copy & paste maka anda akan mendapat nilai paling rendah.
Jawaban ditulis dalam format pdf dan diserahkan pada hari Jum,at sebelum pukul 10:00 wib.

NAMA : SUMIATI

Nomor Mahasiswa : 02210100004

Jurusan : Kesehatan Masyarakat

1. Dalam penanggulangan bencana terdapat beberapa pandangan terhadap bencana,


diantaranya adalah pandangan secara holistic dan progresif. Apa maksud dari masing-masing
pandangan tersebut (Bobot 20).
pandangan holistik yaitu pendekatan yang menekankan pada bahaya dan kerentanan serta
kemampuan masyarakat dalam menghadapi bahaya dan risiko, gejala alam dapat menjadi
bahaya jika mengancam manusia dan harta benda, bahaya akan berubah menjadi bencana
jika bertemu dengan kerentanan dan ketidak mampuan masyarakat. Ini yang berarti semua
faktor diperhitungkan secara keseluruhan, saling bergantung satu sama lain untuk
kepentingan semua.
Pandangan progresif adalah pandangan yang menganggap bencana sebagai bagian yang
biasa dan selalu terjadi dalam pembangunan, sebagai masalah yang tidak pernah berhenti
dalam proses pembangunan dan bencana seharusnya adalah peran pemerintah dan
masyarakat dalam Managemen bencana adalah mengenai bencana itu sendiri.

2. Anda ditugaskan mendirikan pos pertolongan pertama saat bencana banjir bandang, apa
yang harus anda lakukan saat menentukan lokasi pertolongan pertama Bobot 20).
Banjir merupakan peristiwa ketika air menggenangi suatu wilayah yang biasanya tidak
tergenangi air dalam jangka waktu tertentu yang biasanya terjadi karena curah hujan turun
terus menerus dan mengakibatkan meluapnya air sungai, danau, laut, drainase, karena
jumlah air yang melebihi daya tampung media penopang air dari curah hujan! Biasanya
disebabkan oleh faktor alami ataupun ulah manusia. Jadi yang harus dilakukan untuk
mendirikan pos pertolongan pertama saat bencana banjir bandang, apa saaat saat
menentukan lokasi pertolongan pertama
a. Mempelajari peta rawan banjir bandang
b. Menentukan zona akan berdasarkan peta tersebut
c. Menentukan beberapa tempat / Area alternatif yang akan dijadikan sebagai pusat evakuasi,
tempat pengungsian maupun tempat perlindungan sementara dengan memanfaatkan bangunan
tertentu seperti kantor pemerintahan, sekolah, rumah ibadah, dan gedung lainnya berdasarkan
keamanan, aksesibilitas, dan masalah lingkungan lokasi.
d. Mendesain tempat pengungsian dengan mempertimbangkan kapasitas, ketersediaan logistik
dan ketersediaan fasilitas umum.
e. Tentukan jalur evakuasi yang merupakan rute tercepat yang terancam bagi pengungsi
menuju tempat pengungsi. Rute ini selayaknya berada dalam arah melintang dari arah datangnya
banjir bandang. Tidak melewati jalur sungai atau tempat dengan aliran yang deras layak untuk dilalui
kendaraan dan bisa dilalui smua orang
f. menentukan rute alternatif dan rute utama
g. Memeriksa waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tempat pengungsian
h. Melakukan survei ketersediaan kendaraan yang dapat digunakan
i. Membuat peta evakuasi berdasarkan hasil survei dan desain yang menginformasikan jalur
evakuasi, tempat pengungsian beserta waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya, jalur alternatif,
lokasi yang aman dan posisi posko siaga evakuasi
j. Mengkroscek kembali untuk memastikan jalur mendirikan pos pertama ini aman dan dapat
diandalkan
k. Mensosialisasikan informasi tentang pos tersebut kepada korban bencana.

3. Anda diminta untuk menganalisa risiko bencana di Kota tempat anda tinggal saat ini dengan
hasil akhir yang diharapkan adalah rangking ancaman bencana. Anda mengambil keputusan
untuk menggunakan matriks analisa risiko AS/NZS 4360. Jabarkan proses anda melakukan
Analisa risiko tersebut. Gunakan asumsi anda dalam memberikan nilai probabilitas dan
tingkat keparahan dari masing-masing ancaman bencana (Bobot 20)
Banjir yang terjadi di daerah Kecamatan siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas provinsi
Kepulauan Riau
posible/kemungkinan adalah sedang (3) bisa terjadi atau (kemungkinan) dalam 1 tahun
kedepan do mana wilayah jemaja terjadi banjir kemungkinan akibat terjadi sumbatan di jalur
sungai yang terletak di tengah pemukiman dengan tingkat keparahan (2) minor/ kecil yaitu
sekitar 30%-
- 49% wilayah banjir atau terdampak.

Studi Kasus

Kabupaten Blandung Barat mengalami gempa dengan Magnitudo 7,2 dan berpusat di tengah kota
(darat) pada Hari Jum’at pukul 11:45. Gempa ini menyebabkan terdapatnya 530 KK yang tercerabut
(displaced person) dari kediamannya dan menempati sebuah gelanggang olah raga. Pada hari ke-7
terdapat kasus diare yang cukup signifikan yaitu 25 orang dan gangguan pada kulit sebanyak 35
orang. Masyarakat memiliki perilaku buruk yaitu buang air besar ataupun kecil sembarangan. MCK
umum darurat sudah dibangun namun tidak mereka gunakan, salah satu alasannya adalah arah saat
buang air besar adalah kiblat. Pada hari ke-8 kasus diare meningkat 10% dan pada hari ke-9
meningkat 15%. Dalam hitung cepat, gunakan jumlah dalam satu keluarga adalah lima orang.

4. Dari kasus di atas, tentukanlah jumlah kebutuhan air bersih untuk pengungsi untuk 24 hari
masa tanggap darurat dan jumlah sabun batangan dengan berat bersih 110 gram. (Bobot 20)
diketahui : jumlah kk 530
Kebutuhan 20 L / hari
Jumlah dalam KK adalah 5 orang
Dijawab : 20 L x (530 KK x 5 orang ) x 24 hari = 2650 orang
20 L x 2650 orang x 24 hari = 1.272.000 Liter

Jadi kebutuhan sabun batang 250 gram perbulan setiap orang maka dalam s
1 bulan dibutuhkan 2.650 buah sabun batang untuk setiap orang.

5. Dari kasus di atas, apa langkah-langkah dan upaya anda untuk memenuhi standar
kemanusiaan SPHERE pada Standar Promosi higien No. 1.2. (Bobot 20)
a. Mengidentifikasi bahan-bahan higiene penting yang dibutuhkan oleh individu,
rumah tangga dan kebutuhan masyarakat.
 Mempertimbangkan berbagai kebutuhan laki-laki dan perempuan yang berbeda,
orang tua, anak-anak dan penyandang disabilitas.
 Mengidentifikasi dan menyediakan bahan-bahan tambahan untuk menjaga higiene
lingkungan, seperti wabah limbah padat dan peralatan kebersihan lingkungan,
seperti wadah limbah padat dan peralatan kebersihan.
b. Menyediakan akses tepat waktu ke bahan-bahan penting.
 Menilai ketersediaan barang melalui pasar lokal, regional atau internasional.
c. Bekerjasama dengan penduduk yang terkena dampak, otoritas daerah dan pelaku lain
untuk merencanakan bagaimana orang akan mengumpulkan atau membeli bahan-
bahan higiene.
 Memberikan informasi tentang waktu, lokasi, isi, dan penerima bantuan tunai dan
/ atau barang kebersihan yang dituju.
 Berkoordinasi dengan sektor lain untuk memberikan bantuan tunai dan / atau
barang kebersihan dan memutuskan mekanisme distribusi.
d. Mendapatkan umpan balik dari orang-orang yang terkena dampak tentang kesesuaian
barang-barang kebersihan yang dipilih dan kepuasan mereka dengan mekanisme
untuk mengaksesnya.

Anda mungkin juga menyukai