Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“10 BENCANA ALAM DI INDONESIA”

DISUSUN OLEH

KELOMPOK V :

CICI NURFADILAH SOAMOLE (20144010005)


IRAWATI SUDARMAN (20144010012)
MUHAMMAD ZAHRAN MALWAN (20144010022)
NURULHUDA DEYANI (20144010017)
NURWITA NURDIN (20144010028)
SITI HUMAIRAH A. HAMID (20144010035)
SRI WAHYUNI (20144010040)
VIRA ANJANI (20144010045)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TERNATE


PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Bismillah Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan Taufik. Hidayah dan
Inayah-Nya kepada kita, sehingga kita masih dapat menghirup nafas keislaman sampai
sekarang ini. Shalawat dan salam semoga tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW yang telah berjuang dengan semangatnya yang begitu mulia yang telah membawa
kita dari zaman Jahilliyah zaman islamiyah.
Dengan mengucap Alhamdulillah kami dapat menyusun makalah yang berjudul
“10 Bencana Alam Di Indonesia”. Kami banyak terimakasih kepada dosen pengampu
yang telah membimbing kami, tidak lupa teman-teman yang senantiasa kami banggakan
yang semoga kita selalu dalam lindungan Allah serta dapat berjuang dijalan Allah SWT.
Kami menyadari tentunya makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu saya
mohon saan dan kritik yang sifatnya membangun. Akhirnya kami mengucapkan
terimakasih dan mohon maaf apabila dalam penulisan masih terdapat kalimat-kalimat
yang kurang dapat dipahami agar menjadi maklum. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Ternate 06 Agustus 2022


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bencana alam adalah merupakan sesuatu kejadian yang sangat mengerikan di
masyarakat. Bagaimana tidak bahwa bencana alam ini dapat terjadi kapanpun dan di
manapun. Ada yang bilang bahwa bencana dapat terjadi ketika memang ulah
masyarakatnya sendiri, namun melihat fakta di lapangan memang tingkat kesadaran
masyarakat terhadap lingkungan masih minim dalam menjaga lingkungan, dan itu adalah
salah satu dasar mengapa seringnya terjadi bencana. Selain itu di tingkat yang besar yaitu
perusahaanperusahaan di bidang tambang dan lain-lain yang di mana mereka
mengandalkan sumber daya alam.
Selain itu memang Indonesia memliki segudang potensi bencana alam yang akan
terjadi. Dalam 10 tahun terakhir contohnya setiap tahun selalu saja terjadi beberapa
bencana yang sama kembali terjadi di indonesia. Bahkan jumlah kejadian beberapa
bencana misalnya dari tahun 2010 sampai tahun 2017 cenderung miningkat jumlah
kejadiannya. Dari hal tersebut tentu menimbulkan kerugian serta korban jiwa yang
mengulang setiap tahunnya di masyarakat. Mengapa hal ini selalu terulang dan kaku
ketika melihat masyarakat dalam menghadapi bencana. Bisa kita liat yang beredar video
viral saat terjadi detik demi detik kejadian fenomena likuifaksi saat gempa donggala
banyak masyarakat yang terjebak dalam reruntuhan bangunan.
Di dalam setiap bencana yang akan terjadi maupun sesudah, masyarakat kita sering
kali mendapatkan informasi-informasi yang salah. Pada dasarnya masyarakat akan
cenderung panik dalam menghadapi informasi atau isu-isu yang tidak benar. Dalam hal ini
sering terjadi beredar dalam media sosial yang disalurkan oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab. Di sinilah bahayanya jika terjadinya informasi yang salah dan
membuat masyarakat jadi panik dan mempercayainnya akan sangat bahaya dengan
dampaknya. Bila hal ini tidak bisa ditangani oleh masyarakat sendiri tidak akan tau
dampaknya bakal bagaimana. dan disinilah peran pemerintah seharusnya menangani.
Dalam menangani, pemerintah harus membuat rencana-rencana ke depannya secara
terstruktur bagaimana menangani masalah manajemen komunikasi bencana ini.
Pada saat ini masyarakat kita membutuhkan edukasi bagaimana seharusnya
masyarakat menghadapi bencana. Dalam hal ini mungkin salah satunya diperlukan media
sebagai jembatan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat dalam hal penanganan
bencana. Masyarakat pun perlu punya kesadaran sendiri untuk siap
mengimplementasaikan sosiasilisasi dalam komunikasi bencana. Namun disisi lain
kenyataan di lapangan dan apa yang disampaikan dalam sossialisasi akan berbeda dalam
penerapannya.

B. Tujuan
Agar pembaca dapat mengetahui bencana apa saja yang dapat terjadi di Indonesia.

C. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang diharapakan dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis Secara umum hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan
kontribusi bagi ilmu pengetahuan.
2. Bagi Mahasiswa/i Penggunaan bahan ajar kebencanaan alam memungkinkan siswa
dapat memahami kondisi daerah tempat tinggal mereka beserta bencana alam
potensial didaerah tersebut, sehingga dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gempa Bumi di lombok


Gempa bumi adalah bencana alam yang bersifat merusak. Fenomena ini bisa
terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Indonesia termasuk wilayah
rawan akan bencana gempa.
 Identifikasi bencana
a. Jumlah korban : 20 orang meninggal, 401 luka luka.
b. Jumlah kerugian : 17,13 triliyun rupiah
c. Sarana prasarana : 339.969 rumah rusak berat, 7.810 rumah rusak sedang
dan 20.608 rumah rusak ringan
d. Proses evakuasi : tim penyelamat telah menyiapkan kapal untuk
membantu proses evakuasi warga Lombok dan gili trawangan ke benoa,
bali.
e. Kendala saat proses evakuasi : evakuasi korban menghadapi kendala
peralatan sehingga banyak dilakukan secara manual.

B. Tanah Longsor di Banjarnegara, Jawah Tengah.


Tanah longsor adalah salah satu jenis bencana alam yang kerap terjadi di
Indonesia selain gempa bumi, banjir, kekeringan, dan angin topan. Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) mendefinisikan tanah longsor sebagai salah satu
jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, yang
menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan
penyusun lereng.
 Identifikasi bencana :
a. Jumlah korban : 20 orang meninggal, 11 orang mengalami luka luka dan
88 orang hilang
b. Jumlah kerugian : 3,5 miliyar lebih
c. Sarana dan prasarana yang rusak : 76 rumah rusak berat, 65 rumah rusak
sedang dan 24 rumah rusak ringan
d. Proses evakuasi : korban tanah longsor dievakuasi oleh tim SAR dengan
peralatan khusus dan tenaga rescuer yang benar benar memiliki keahlian
khusus.s
e. Kendala saat proses evakuasi : proses evakuasi korban sempat terhambat
karena padamnya listrilk selain itu askes ke lokasi kejadian juga sulit di
tempuh karena rawatn longsor.

C. Banjir
Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Definisi
banjir adalah keadaan dimana suatu daerah tergenang oleh air dalam jumlah yang
besar. Kedatangan banjir dapat diprediksi dengan memperhatikan curah hujan dan
aliran air. Namun kadangkala banjir dapat datang tiba-tiba akibat dari angin badai
atau kebocoran tanggul yang biasa disebut banjir bandang. Penyebab banjir mencakup
curah hujan yang tinggi; permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut;
wilayah terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan sedikit
resapan air; pendirian bangunan disepanjang bantaran sungai; aliran sungai tidak
lancar akibat terhambat oleh sampah; serta kurangnya tutupan lahan di daerah hulu
sungai. Meskipun berada diwilayah "bukan langganan banjir'. Setiap orang harus
tetap waspada dengan kemungkinan bencana alam ini.
Yang menyebabkan bencana alam banjir adalah hujan. Hujan menjadi faktor
utama dari penyebab terjadinya bencana alam banjir, terutama hujan deras. Curah
hujan tinggi yang mempunyai debit air sekitar 20-100 mm/jam atau hujan lebat
yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, jelas dapat menyebabkan genangan air
yang meninggi dan akhirnya banjir.
Dampak dari banjir yaitu karena, air banjir membawa bakteri, parasit, dan benda-
benda tidak higienis lainnya. Akibatnya, manusia bisa mengalami berbagai macam hal
berikut, yaitu tenggelam, diare, muntaber, hipotermia (penurunan suhu tubuh di
bawah 35 derajat Celcius), demam berdarah, tifus, penyakit kulit, demam, dan
Hepatitis A.

D. Tsunami di Sulawesi tengah, kota palu


Tsunami adalah gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar
laut, seperti gempa bumi. Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke
segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam. Awalnya
gelombang tersebut memiliki amplitudo kecil (umumnya 30–60 cm) sehingga tidak
terasa di laut lepas, tetapi amplitudonya membesar saat mendekati pantai.
 Identifikasi bencana :
a. Jumlah korban : 2.045 tewas, 632 luka luka dan 500 orang hilang
b. Jumlah kerugian : 13,28 triliyun rupiah.
c. Sarana dan prasarana yang rusak : 68.451 unit rumah, 327 unit ibadah,
256 unit sekolah, 78 perkantoran, took 326 unit, jalanan 168 titik dan
jembatan 7 unit
d. Proses evakuasi : tim basarnas di bagi dalam beberapa lokasi untuk
melakukan pencaharian korban gempa dan langsung di bawa ke tempat
pengungsian.
e. Kendala dalam proses evakuasi : proses evakuasi terkendala karena
minimnya alat berat, penyediaan alat berat sulit di penuhi mengingat
jaringan komunikasi di Sulawesi dan bahan bakar untuk alat berat sulit di
dapatkan.

E. Letusan Gunung Merapi di Yogyakarta


Letusan gunung merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di
dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Peristiwa ini
berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Aktifitas magma yang
mempunyai suhu yang sangat tinggi di dalam perut bumi berusaha keluar sehingga
dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi. Magma yang keluar
dari perut gunung berapi adalah gunung yang sedang meletus atau vulkanisme.
 Identifikasi bencana
a. Jumlah korban : 353 tewas
b. Jumlah kerugian : 3,62 triliyun
c. Sarana dan prasarana yang rusak : 2.271 rumah rusak, 217 uinit sekolah,
5 pasar dan 10 puskesmas
d. Proses evakuasi : BPBD telah menyiapkan barak pengungsian berserta
dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsian.
e. Kendala dalam proses evakuasi : dalam proses evakuasi tim merasa
kesusahan karena beberapa ruas jalan di wilayah gunung merapi
mengalami kerusakan akibat kuncuran banjir lahan dan tertimbun
material gunung merapi yang dapat menyulitkan proses evakuasi.
F. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan dan tanah gambut adalah kebakaran permukaan di mana api
membakar bahan bakar seperti, (puing-puing, pohon, semak, dan lain-lain) di atas
permukaan. Kemudian, api menyebar secara tidak beraturan di bawah permukaan (api
tanah), membakar bahan organik melalui lubang-lubang gambut dan akar
semak/pohon, bagian atasnya pasti ikut terbakar.
Dalam perkembangannya, api menyebar baik secara vertikal maupun horizontal
dalam bentuk kantung-kantung asap, menyala dengan hanya terlihat asap putih di atas
permukaan. Api akan sangat sulit dipadamkan, mengingat api mulai di bawah tanah
dan hanya asap yang naik ke permukaan.
Sebelumnya Indonesia pernah mengalami kebakaran hutan dengan volume
terbesar, kebakaran tersebut terjadi pada tahun 1982, 1983, 1991, 1994, 1997, 1998,
2006, dan 2015. Kebakaran pada tahun 2015 membuat 80% wilayah Sumatra tertutup
oleh asap pekat dari kebakaran. Dampak dari kebakaran hutan ini tentunya merugikan
berbagai pihak, mulai dari ekonomi, kesehatan, dan juga sosial masyarakat karena
asapnya juga mengganggu negara tetangga. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penanganan serius terkait bencana ini dan menganalisis penyebab terjadinya.
Penyebab kebakaran hutan :
a. Kemarau Berkepanjangan
Musim kemarau yang terlalu panjang menjadi penyebab kebakaran hutan karena alam
yang sulit dikendalikan. Kebakaran ini sering dimulai dengan gesekkan pohon atau
daun kering. Gesekkan yang terjadi secara alami dapat menyebabkan kebakaran dan
kebakaran hutan. Kebakaran hutan akibat musim kemarau panjang sering terjadi di
lereng gunung.
b. Sambaran Petir
Petir adalah penyebab alami kebakaran hutan. Secara umum, sambaran petir lebih
besar pengaruhnya pada musim kemarau. Jika tanah dengan vegetasi kering dan
mudah terbakar. Terkadang petir menyebabkan kebakaran di medan yang kasar dan
sulit dijangkau.
Sama seperti yang terjadi di California pada Agustus 2020. Petir terus menerus
menyambar hampir tiga hari lamanya. Hal ini terjadi sebanyak 12.000 sambaran dan
memicu kebakaran skala besar. Kebakaran ini tercatat sebagai kebakaran terbesar di
California.
c. Letusan Gunung Merapi
Letusan gunung berapi merupakan penyebab kebakaran hutan yang terjadi secara
alami. Kebakaran hutan ini menjadi lebih intens di musim kemarau yang panjang.
Risiko terbesar adalah bahwa area vegetasi akan terbakar oleh material vulkanik yang
dikeluarkan selama letusan.
Kebakaran hutan di daerah pegunungan sulit dikendalikan dan tidak terlihat.
Biasanya, hanya awan asap putih yang terlihat dari kejauhan. Jika kalian melihat asap
dari pegunungan, itu menunjukkan bahwa vegetasi sedang terbakar.

G. Pengertian Angin Topan


Angin Topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam
atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan,
kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Angin topan
disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin paling kencang
yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer
di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20
Km/jam. Di Indonesia dikenal dengan sebutan angin badai.
a. Tanda-tanda Angin Topan
Angin topan dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagian besar badai
tersebut terbentuk melalui suatu proses selama beberapa jam atau hari yang dapat
dipantau melalui satelit cuaca. Monitoring dengan satelit dapat untuk mengetahui
arah angin topan sehingga cukup waktu untuk memberikan peringatan dini.
Meskipun demikian perubahan sistem cuaca sangat kompleks sehingga sulit
dibuat prediksi secara cepat dan akurat.
b. Proses Terjadinya Angin Topan
Terjadinya Angin Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau
perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan
besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu
wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan
mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih
rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang
menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit
menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah
tersebut.
Setiap kali memasuki musim panas, datang angin topan yang menyebabkan
pohonpohon tumbang serta ombak menghancurkan rumah-rumah. Yang paling
parah angin topan mampu membuat mobil-mobil bertebangan. Mengapa angin
topan yang mengerikan itu bisa terjadi? Angin topan terjadi di laut di sekitar
daerah katulistiwa, kira-kira pada 5 º LU. Di sana suhu air laut sangat hangat
sampai melebihi 27 º C. Jika suhunya memanas, udara akan mengalir naik ke atas.
Karena udara banyak naik, maka tekanan udara di atas tinggi dan tekanan udara di
bawah rendah. Udara yang naik lama-kelamaan mendingin, lalu turun, sementara
udara yang menghangat naik ke atas. Proses naik turunya udara dingin dan hangat
ini terjadi berulangulang, dan tekanan uap yang membawa energi sangat besar
dan suhu udara menjadi sangat rendah, sehingga menghasilkan gumpalan udara
yang berputar yang sangat membahayakan. Gumpalan udara inilah yang disebut
angin topan.
c. Dampak Angin Topan
Tidak bisa dipungkiri bahwa kecepatan angin akan berpengaruh pada banyak
hal. Berikut ini adalah beberapa hal yang terjadi sebagai akibat pengaruh
kecepatan angin
 Bidang perhubungan
 Bidang Telekomunikasi
 Bidang Pariwisata
 Bidang pertania

H. Pengertian Kekeringan
Posisi geografis menyebabkan Indonesia berada pada belahan bumi dengan iklim
monsoon tropis yang sangat sensitif terhadap anomali iklim El-Nino Southern
Oscillation (ENSO). ENSO menyebabkan terjadinya kekeringan apabila kondisi suhu
permukaan laut di Pasifik Equator bagian tengah hingga timur menghangat (El Nino).
Berdasarkan analisis iklim 30 tahun terakhir menunjukkan bahwa, ada kecenderungan
terbentuknya pola iklim baru yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Dampak
terjadinya perubahan iklim terhadap sektor pertanian adalah bergesernya awal musim
kemarau yang menyebabkan berubahnya pola tanam karena adanya kekeringan.
Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam
masa yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya
kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan
di bawah rata rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan
karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan (evaporasi), transpirasi,
ataupun penggunaan lain oleh manusia.

Menurut Shelia B. Red (1995) kekeringan didefinisikan sebagai pengurangan


persediaan air atau kelembaban yang bersifat sementara secara signifikan di bawah
normal atau volume yang diharapkan untuk jangka waktu khusus. Dampak
kekeringan muncul sebagai akibat dari kekurangannya air, atau perbedaan-perbedaan
antara permintaan dan persediaan air.
Menurut Shelia B. Red (1995) kekeringan bisa dikelompokan berdasarkan
jenisnya yaitu:
1. Kekeringan meteorologis, berasal dari kurangnya curah hujan dan didasarkan pada
tingkat kekeringan relatif terhadap tingkat kekeringan normal atau rata-rata dan
lamanya periode kering. Perbandingan ini haruslah bersifat khusus untuk daerah
tertentu dan bisa diukur pada musim harian dan bulanan, atau jumlah curah hujan
skala waktu tahunan. Kekurangan curah hujan sendiri, tidak selalu menciptakan
bahaya kekeringan.

2. Kekeringan hidrologis mencakup mencangkup berkurangnya sumber-sumber air


seperti sungai, air tanah, danau dan tempat-tempat cadangan air. Definisinya
mencangkup data tentang ketersediaan dan tingkat penggunaan yang dikaitkan
dengan kegiatan wajar dari sistem yang dipasok (sistem domestik, industri,
pertanian yang menggunakan irigasi). Salah satu dampaknya adalah kompetisi
antara pemakai air dalam sistem-sistem penyimpanan air ini.
3. Kekeringan pertanian adalah dampak dari kekeringan meteorologi dan hidrologi
terhadap produksi tanaman pangan dan ternak. Kekeringan ini terjadi ketika
kelembapan tanah tidak mencukupi untuk mempertahankan hasil dan pertumbuhan
rata-rata tanaman. Kebutuhan air bagi tanaman, bagaimanapun juga, tergantung
pada jenis tanaman, tingkat pertumbuhan dan sarana- sarana tanah. Dampak dari
kekeringan pertanian sulit untuk bisa diukur karena rumitnya pertumbuhan tanaman
dan kemungkinan adanya faktor-faktor lain yang bisa mengurangi hasil seperti
hama, alang-alang, tingkat kesuburan tanah dan harga hasil tanaman yang rendah..
yang rendah
4. Kekeringan sosioekonomi berhubungan dengan ketersediaan dan permintaan akan
barang barang dan jasa dengan tiga jenis kekeringan yang disebutkan diatas. Ketika
persediaan barang-barang seperti air, jerami atau jasa seperti energi listrik
tergantung pada cuaca, kekeringan bisa menyebabkan kekurangan. Konsep
kekeringan sosioekonomi mengenali hubungan antara kekeringan dan aktivitas-
aktivitas manusia. Sebagai contoh, praktek– praktek penggunaan lahan yang jelek
semakin memperburuk dampak-dampak dan kerentanan terhadap kekeringan di
masa mendatang.
a. Tanda-Tanda Umum Kekeringan
Gejala terjadinya kekeringan adalah sebagai berikut:
1. Kekeringan berkaitan dengan menurunnya tingkat curah hujan dibawah normal
dalam satu musim. Pengukuran kekeringan Meteorologis merupakan indikasi
pertama adanya bencana kekeringan.
2. Tahap kekeringan selanjutnya adalah terjadinya kekurangan pasokan air
permukaan dan air tanah. Kekeringan ini diukur berdasarkan elevasi muka air
sungai, waduk, danau dan air tanah. Kekeringan Hidrologis bukan merupakan
indikasi awal adanya kekeringan.
3. Kekeringan pada lahan pertanian ditandai dengan kekurangan lengas tanah
(kandungan air di dalam tanah) sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan
tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas yang
menyebabkan tanaman menjadi kering dan mengering.

I. Bencana Angin Puting Beliung


Angin puting beliung adalah kolom udara yang berputar kencang yang
membentuk hubungan antara awan kumulonimbus atau dalam kejadian langka dari
dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin puting beliung muncul dalam
banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terkihat jelas
yang ujungnya yang menyentuh buimi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan
yang membawa puing-puing. Tornado adalah angin kencang yang berputar dengan
kecepatan lebih dari 60 90 km/jam yang berlangsung 5-30 menit akibat adanya
perbedaan tekanan yang sangat besar dalam area skala yang sangat lokal yang terjadi
di bawah atau di sekitar awan cumulunimbus (Cb).
Penyebab alam terjadinya angin puting beliung disebabkan karena udara panas
dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting beliung. Selain
itu juga karena didalam awan terjadi arus udara naik keatas yang kuat. Hujan belum
turun, titik-titik air maupun Kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke
atas puncak awan.
Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba
pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi
matahari disiang hari tumbuh awan secara vertical, selanjutnya didalam awan tersebut
terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan udara yang tinggi.
Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan
bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.

Kebanyakan puting beliung mempunyai angin salju 175 km/j atau kurang,
dengan lebar 250 kaki (75 meter), dan bergerak beberapa kilometer sebelum
lenyap.Walau bagaimanapun, setengah putting beliung mempunyai salju 480km/j,
dengan lebar lebih dari 1,6 km, dan boleh bergerk melebihi 100 kilometer.
Angin puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal dan berlapis-lapis
(awan Cb) dekat dengan permukaan bumi, dimana jenis awan ini biasanya berbentuk
bunga kol dan pertumbuhannya menjulang vertikal sampai pada ketinggian lebih dari
30.000 ft, dan bisa juga berasal dari multi sel awan, dengan luasan area horizontalnya
sekitar 0-5 Km.

J. Bencana Banjir Bandang


Banjir Bandang adalah banjir di daerah di permukaan rendah yang terjadi akibat
hujan yang turun terus-menerus dan muncul secara tiba-tiba. Banjir bandang terjadi
saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung dengan sangat
cepat hingga tidak dapat diserap lagi. Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-
daerah dengan permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih
rendah. Akibatnya, segala macam benda yang dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-
tiba. Banjir bandang dapat mengakibatkan kerugian yang besar. Kelestarian alam
harus dijaga untuk mencegah banjir bandang.
Kasus Banjir Bandang yang terjadi di Indonesia yaitu Tempat wisata pemandian
air panas Pacet di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada 11 Desember 2002 yang
mengakibatkan 26 orang tewas dan 14 orang hilang, bantaran Sungai Bahorok,
Taman Wisata Bukit Lawang, yang berada di kaki Gunung Leuser, Sumatra Utara,
terjadi bencana banjir pada 2 November 2003 yang mengakibatkan 151 orang tewas
dan 100 orang yang hilang, di Lembah Sungai Jenebarang yang berada di lereng
Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Goa, terjadi bencana yang sama pada 27 Maret
2004 hinggamenewaskan 32 orang serta mengubur 12 rumah dan 430 hektar lahan,
banjir bandang di di Jember Jawa Timur 1 Januari 2006 yang menewaskan 59 orang,
Banjir Wasior adalah bencana banjir bandang yang terjadi pada 4 Oktober 2010 di
Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat. Banjir yang terjadi menyebabkan banyak
infrastruktur di Wasior hancur termasuk lapangan udara di Wasior, sementara
kerusakan juga menimpa rumah warga, rumah sakit, jembatan dan juga beberapa
gereja, serta menyebabkan 158 orang tewas dan 145 orang masih dinyatakan hilang,
banjir bandang melanda sejumlah desa di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh.
Akibatnya ratusan rumah di lima desa hancur dan delapan orang masih dinyatakan
hilang. Jum'at, 11 Maret 2011, banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten
Garut bagian selatan, Jawa Barat, meluas menjadi tiga daerah Kecamatan, yaitu di
Pameungpeuk, Cibalong dan Cikelet, Jumat malam Jumat, 6 Mei 2011.
a. Sebab-sebab terjadinya banjir bandang:
1. Banjir bandang terjadi, karena kerusakan hutan akibat ulah tangan manusia.
2. Banjir bandang merupakan suatu proses aliran air yang deras dan pekat karena
disertai dengan muatan masif bongkah-bongkah batuan dan tanah (sering pula disertai
dengan batang-batang kayu) yang berasal dari arah hulu sungai. Aliran air yang deras
ini akibat hujan ekstrim yang deras dan terus-menerus.
3. Proses pembendungan alamiah di daerah hulu sungai yang berada pada lereng-lereng
perbukitan tinggi. Pembendungan alamiah ini sering terjadi sebagai akibat
terakumulasinya endapan-endapan tanah dan batuan yang longsor dari bagian atas
lereng.
b. Dampak yang diakibatkan bencana alam banjir bandang:
Dampak akibat banjir dan banjir bandang yang melanda berbagai daerah antara lain
meliputi :
1. Korban manusia
2. Kehilangan harta benda
3. Kerusakan rumah penduduk, sekolah dan bangunan sosial, prasarana jalan, jembatan,
bandar udara, tanggul sungai, jaringan irigasi dan prasarana publik lainnya
4. Terganggu transporatsi
5. Rusak hingga hilangnya lahan budidaya seperti sawah, tambak, dan kolam ikan.
6. Di samping kerugian yang bersifat material, banjir juga membawa kerugian non
material, antara lain kerawanan sosial, wabah penyakit, menurunnya
7. kenyamanan lingkungan, serta menurunnya kesejahteraan masyarakat akibat kegiatan
perekonomian mereka terhambat.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bencana alam adalah merupakan sesuatu kejadian yang sangat mengerikan di
masyarakat. Bagaimana tidak bahwa bencana alam ini dapat terjadi kapanpun dan di
manapun. Ada yang bilang bahwa bencana dapat terjadi ketika memang ulah
masyarakatnya sendiri, namun melihat fakta di lapangan memang tingkat kesadaran
masyarakat terhadap lingkungan masih minim dalam menjaga lingkungan, dan itu
adalah salah satu dasar mengapa seringnya terjadi bencana. Selain itu di tingkat yang
besar yaitu perusahaanperusahaan di bidang tambang dan lain-lain yang di mana
mereka mengandalkan sumber daya alam.
Di dalam setiap bencana yang akan terjadi maupun sesudah, masyarakat kita
sering kali mendapatkan informasi-informasi yang salah. Pada dasarnya masyarakat
akan cenderung panik dalam menghadapi informasi atau isu-isu yang tidak benar.
Dalam hal ini sering terjadi beredar dalam media sosial yang disalurkan oleh oknum
yang tidak bertanggung jawab.

B. Saran
Setelah membaca makalah ini, mungkin komentar yang timbul adalah rasanya
masih banyak hal yang belum di jawab secara tuntas dan menyeluruh serta mengenai
10 bencana alam di indoneisa, makalah ini jauh dari sempurna untuk itu saya
menerima kritik, usul, dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Anugerah Ayu Sendari.2022.gempa-bumi-adalah-bencana-alam-kenali-penyebab-

dan-tanggap-menghadapinya.Jakarta

Cicik Novita.2021.apa-itu-tanah-longsor-pengertian-jenis-jenis-proses-terjadinya

Wikipedia.2021.Tsunami

Wikipedia.2022.Letusan gunung

Ricky.2021.penyebab-dan-dampak-terjadinya-kebakaran-hutan/

Anda mungkin juga menyukai