DI SUSUN OLEH
KELOMPOK III
NAMA:
- Definisi
Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat mengganggu
metabolism tubuh.
- Factor risiko
1. Hiperglikemia
2. Gaya hidup kurang gerak
3. Hipertensi
4. Merokok
5. Prosedur endovaskuler
6. Trauma
7. Kurang terpapar infrmasi tentang factor pemberat ( mis. Merokok, gaya hidup kurang
gerak, obesitas,imobilitas )
- Definisi
- Faktor Risiko
1. Kekurangan volume cairan
2. Embolisme vaskuler
3. Vaskulitis
4. Hipertensi
5. Disfungsi ginjal
6. Hiperglikimia
7. Keganasan
8. Pembedahan jantung
9. Bypass kardiopulmonal
10. Hipoksemia
11. Hipoksia
12. Asidosis metabolik
13. Trauma
14. Sindrom kompartemen abdomen
15. Luka bakar
16. Sepsis
17. Sindrom respon inflamasi sistemik
18. Lanjut usia
19. Merokok
20. Penyalahgunaan zat
- Intervensi pendukung
Dukungan berhenti merokok
Edukasi berhenti merokok
Edukasi diet
Edukasi kemoterapi
Edukasi proses penyakit
Edukasi program pengobatan
Manajemen asam-basa: alkalosis metabolic
Manajemen asam-basa: asidois metabolic
Manajemen cairan
Manajemen hipovolemia
Manajamen kemoterapi
Manajemen keselamatan lingkungan
Manajemen mmedikasi
Manajemen penyalagunaan zat
Manajemen syok
Manajemen trombolitik
Pemantauan hemodinamik invasive
Pemantauan tanda vital
Pemberian obat
Pemberian obat intravena
Pemerian produk darah
Pencegahan emboli
Pengontrolan infeksi
Perawatan emboli perifer
Surveilens
Terapi oksigen
- Definisi
- Faktor resiko
- Definisi
- Penyebab
Fisiologis
1. Inflamasi gastroingetinal
2. Iritasi gastroingetinal
3. Proses infeksi
4. Malabsorpsi
Psikologis
1. Kecasan
2. Tingkat strategi tinggi
Situasional
1. Terpapar kontaminan
2. Terpapar toksin
3. Penyalahgunaan laksatif
4. Penyalahgunaan zat
5. Program pengobatan (mis.agen tiroid,anlgesik,pelunak
feses,ferofulsat,antasida,cimetidine dan antibiotik)
6. Perubahan air dan makanan
7. Bakteri pada air
- Gejala dan tanda mayor
Subjektif
(Tidak tersedia)
Objektif
Subjektif
1. Urgency
2. Nyeri /kram abdomen
Objektif
- Definisi
- Penyebab
1. Asupan enteral
2. Intoleransi makanan
3. Imobilisasi
4. Makanan kontaminan
5. Malnutrisi
6. Pembedaan
7. Efek agen farmakologis (mis.narkotik/opiat, antibiotik,laksatif,anastesia)
8. Proses penuaan
9. Kecemasan
- Gejala dan tanda mayor
Subjektif
Subjektif
1. Merasa mual
Objektif
- Intervensi Utama
Manajemen nutrisi
Penggotrolan infeksi
- Intervensi pendukung
Dukungan kepatuhan progam keperawatan
Edukasi diet
Edukasi proses penyakit
Insersisi selang nasugastrik
Irigasi klostomi
Konselin nutrisi
Konsultasi
Manajemen diare
Manajemen eliminasi fekal
Manajeman konstipasi
Manajemen mual
Manajemen muntah
Manajemen obat
Manajemen reaksi alergi
Pemantauan nutrisi
Pemberian enema
Pemberian makanan enteral
Pemberian obat intravena
Pemberian obat oral
Penurunan faltus
Perawatan inkontinensial fekal
Perawatan selang gastrointestinal
Perawatan stomal
- Definisi
- Penyebab
1. Kehilangan cairan aktif
2. Kegagalan mekanisme regulasi
3. Obstruksi jalan keluar urin (mis. Imoaksi fekl, efek agen farmakologis)
4. Ketidakadekuatan detrusor (mis. Pada kondisi stres atau tidak nyaman, deconditioned
voiding)
Subjektif
Objektif
1. kandung kemih distensi (bukan berhubungan dengan penyebab reversible akut) atau
kandung kemih distensi dengan sering, sedikit berkemih atau dribbling
Subjetif
(tidak tersedia )
Objektif
HIPOVELEMIA
- Intervensi utama
Manajemen hipovolemia
- Intervensi pendukung
Balut tekan
Dukungan kepatuhan program pengobatan
Edukasi pengukuran nadi radialis
Insersi intravena
Insersi selang nasogastrik
Konsultasi via telpon
Manajemen akses vena sentral
Manajemen aritmia
Manajemen diare
Manajemen elektrolit
Manajemen elektrolit: hiperkalemia
Manajemen elektrolit: hiperkalsemia
Manajemen pendarahan anteprtum dipertahankan
Manajemen pendarahan antepartum tidak dipertahankan
Manajemen pendarahan pervaginam
Manajemen pendarahan pervagina pascapersalinan
Manajemen syok
Manajemen specimen darah
Pemantauan cairan
Pemantauan elektrolit
Pemantauan hemodinamik invasive
Manajemen elektrolit: hipernagnesemia
Manajemen elektrolit: hipernatremia
Manajemen elektrolit: hipokalemia
Manajemen elektrolit: hipomagnesimia
Manajemen elektrorit: hiponatrimia
Manajemen muntah
Manajemen perdarahan
Manajemen perdarahan akhir masa kehamilan
Pemantauan neurologis
Pemantauan tanda vital
Pemberian obat
Pemeberian obat intravena
Pencegahan perdarahan
Pencegahan syok
Pengambilan sampel darah arteri
Pengambilan sampel darah vena
Perawatan jantung akut
Terapi intravena
Transfusi darah
Hipovolemia
- Definisi
- Penyebab
1. Penurunan kapasitas kandungan kemih
2. Iritasi kandungan kemih
3. Penurunan kemampuan menyadari tanda tanda gangguan kandungan kemih
4. Efek tindakan medis dan diagnostic (mis.operasi ginjal, operasi saluran kemih, anatesi,
dan obat obatan)
5. Kelemahan otot pelvis
6. Ketidakmampuan mengakses toilet ( mis.imulasi)
7. Hambatan lingkungn
8. Ketidakmampuan mengomunikasikan kebutuhan eliminasi
9. Outlet kandungan kemih tidak lengkap ( mis.anomali saluran kemih congenital)
10. Imaturitas (pada anak usia < 3 tahun)
Subjektif objektif
Subjektif objektif
- Keterangan
Diagnosis ini masih bersifat umum untuk ditegakkan di klinik, sebaiknya penegakan diagnosis
ini lebih spesifik lebih spesifik pada inkontinensia atau retensi. Namun diagnosis ini dapat
dipergunakan jika perawat belum berhasil mengidentifiksi fakor penyebab inkotinensia atau
retensi urin.
- Intervensi utama
Dukungan perawatan diri: BAB/BAK manajemen eliminasi urin
- Intervensi pendukung
Dukungan kepatuhan program pengobatan
Edukasi berat badan efektif
Edukasi toilet training
Irigasi kandung kemih
Kateterisasi urine
Konsultasi
Latihan oto panggul
Manajemen cairan
Manajemen hemodialisis
Manajemen nefrostomi
Manajemen nyeri
Manajemen obat
Manajemen prolapsus uteri
Pembatauan cairan
Pemberian obat intravena
Pencegahan infeksi
Pengontrolan infeksi
Perawatan inkontinensia urine
Perawatan kateter urine
Perawatan pascapersalinan
Perawatan perineum
Perawatan retensi urine
Perawatan urostomi
Reduksi ansietas
.
Inkontenensia Fekal D.0041
Kategori : Fisiologi
Subkategori : Eliminasi
- Definisi
Perubahan kebiasan buang air besar dari pola normal yang di tandai dengan pengeluaran feses
secara involunter (tidak di dasari).
- Penyebab
1. Kerusakan susunan saraf motorik bawah
2. Penurunan tonus otot
3. Gangguan kognitif
4. Penyelagunaan laksatif
5. Kehilangan fungsi pengendalian sfingter rektum
6. Pascaoperasi pullthrough penutupan kolosomi
7. Ketidak mampuan mencapai kamar kecil
8. Diare kronis
9. Stres berlebihan
Subjektif Objektif
Subjektif Objektif
1. Spina bigida
2. Atresia AnU
3. Penyakit hirschsprung
STANDAR INTREVENSI KEPERAWATAN INDONESIA (SIKI)
INKOTENENSIA FEKAL
- Intervensi utama
Latihan eliminasi fekal perawatan ikontinensia fekal
- Intervensi pendukung
Dukungan emosional
Dukungan perawatan diri: BAB/BAK
Edukasi toilet training
Manajemen demensia
Manajemen diare
Manajemen eliminas fekal
Manajemen lingkungan
Manajemen nutrisi
Manajemen proplapus rectum
Pemberian obat
Pemberian obat intravena
Pemberian obat oral
Pemberian obat rectal
Perawatan perineum
Promosi latihan fisik
Rujukan ke perawat entersoma
Terapi aktivitas
INKOTINENSIA FEKAL
- Definisi
Keluarnya urine tidak terkendali sesaat setelah keinginan yang kuat untuk berkemih (kebelet).
- Penyebab
Subjektif Objektif
Subjektif Objektif
4. Gangguan neorogenik/tumor/infeksi
5. Penyakit Parkinson
6. Neoropati diabetikum
7. Operasi abdomen
- Definisi
- Penyebab
1. Ketidakseimbangan antara suku lain dan kebutuhan oksigen
2. Tirah baring
3. Kelemahan
4. Mulitasi
5. Gaya hidup monoton
Objektif :
Objektif :
INTOLERANSI AKTIVITAS
- Intervensi utama
Manajemen energi terapi aktivitas
- Intervensi pendukung
Dukungan ambulasi
Dukungan kepatuhan program pengobatan
Dukungan meditasi
Dukungan pemeliharaan rumah
Dukungan perawatan diri
Dukungan spiritual
Dukungan tidur
Edukasi latihan fisik
Eduksi pengukuran nadi radialis
Manajemen aritmia
Manajemen lingkungan
Manajemen medikasi
Manajemen mood
manajemen nutrisi
manajemen nyeri
Manajemeen program latihan
Pemantauan tanda vital
Pemberiaan obat
Pemberian obat inhalasi
Pemberian obat intravena
Pemberian obat oral
Penentuan tujuan bersama
Promosi berat badan
Promosi dukungan keluarga
Promosi latihan fisik
Rehabilitasi jantung
Terapi aktivitas
Terapi bantuan hewan
Terapi music
Terapi oksigen
Terapi relaksasi oto proghesif
INTOLERANSI AKTVITAS