Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SISTEM TUBUH LANSIA

DI SUSUN OLEH :

NAMA : NURUL ILMI SIGORO

NIM : ( 20144010027)

KELAS : VI/A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TERNATE

JURUSAN D III KEPERAWATAN

TAHUN 2023
KATA PENGANTER

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya .

sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERUBAHAN YANG

TERJADI PADA SISTEM TUBUH LANSIA“ Dalam penyusunan makalah mungkin ada

sedikit hambatan. Namun berkat bantuan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari

dosen pembimbing. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan

dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Saya juga tidak lupa mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak, atas bantuan,dukungan dan doa nya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah ini

dan makalah ini mungkin kurang sempurna, untuk itu saya mengharap kritik dan saran untuk

penyempurnaan makalah ini.

Ternate, 18 januari 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.........................................................................................................4

B. tujuan.......................................................................................................................4

C. manfaat....................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Perubahan-Perubahan yang Terjadi pada Lansia

a) Perubahan fisik..................................................................................................5

b) Perubahan psikologis.........................................................................................7

c) Perubahan peran sosial......................................................................................9

d) Perubahan spritualitas........................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan

biologis, fisik, kejiwaan, dan sosial. Perubahan ini akan memberikan pengaruh pada

seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatannya. Oleh karena itu, kesehatan usia

lanjut perlu mendapatkan perhatian khusus dengan tetap di pelihara dan ditingkatkan

agar selama mungkin dapat hidup secara produktif sesuai dengan kemampuannya

sehingga dapat ikut serta berperan aktif dalam pembangunan (Fatimah, 2010).

Lansia digolongkan menjadi dua yakni lansia potensial dan lansia tidak potensial.

Lansia potensial adalah orang yang masih mampu melakukan aktivitas dengan baik

dan melakukan kegiatan yang dapat menghasilkan baik barang maupun jasa. Lansia

yang tidak potensial adalah orang yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga

hidupnya bergantung kepada bantuan orang lain, seperti lansia penghuni panti werda

(Priyoto, 2015)

A. TUJUAN

Agar dapat mengetahui apa saja perubahan apa saja yang terjadi pada sitem tubuh

lansia

B. Manfaat

Untuk dapat mengetahui apa saja perubahan apa saja yang terjadi pada sitem tubuh

lansia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perubahan-Perubahan yang Terjadi pada Lansia

Perubahan-perubahan yang terjadi pada Lansia menurut berbagai ahli antara lain:

1) Perubahan fisik,

2) Perubahan psikologis,

3) Perubahan peran sosial,

4) Perubahan spiritualitas.

Adapun secara rinci perubahan-perubahan tersebut di uraiakan sebagai berikut:

1. Perubahan Fisik

Perubahan fisik pada lansia ini akan memengaruhi kualitas hidup pada lansia,

apabila lansia memiliki gaya hidup yang tidak sehat maka akan berdampak buruk

bagi kesehatan fisik lansia (Sekarsari, 2018).

Menurut priyoto (2015) perubahan-perubahan fisik pada lansia yaitu

perubahan sel dan sistem persyarafan, sistem pendengaran dan penglihatan, sistem

kardiovaskuler, sistem respirasi, sistem gastrointestinal, sistem urogenitalia,

sistem endokrin, sistem integumen dan muskuloskeletal.

Perubahan fisik pada lansia :

a) Perubahan sel dan ekstrasel pada lansia mengakibatkan penurunan

tampilan dan fungsi fisik. lansia menjadi lebih pendek akibat adanya

pengurangan lebar bahu dan pelebaran lingkar dada dan perut, dan

diameter pelvis. Kulit menjadi tipis dan keriput, masa tubuh berkurang dan

masa lemak bertambah.


b) Perubahan kardiovaskular yaitu pada katup jantung terjadi adanya

penebalan dan kaku, terjadi penurunan kemampuan memompa darah

(kontraksi dan volume) elastisistas pembuluh darah menurun serta

meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer sehingga tekanan darah

meningkat.

c) Perubahan sistem pernapasan yang berhubungan dengan usia yang

mempengaruhi kapasitas fungsi paru yaitu penurunan elastisitas paru,

otototot pernapasan kekuatannya menurun dan kaku, kapasitas residu

meningkat sehingga menarik nafas lebih berat, alveoli melebar dan

jumlahnya menurun, kemampuan batuk menurun dan terjadinya

penyempitan pada bronkus.

d) Perubahan integumen terjadi dengan bertambahnya usia mempengaruhi

fungsi dan penampilan kulit, dimana epidermis dan dermis menjadi lebih

tipis, jumlah serat elastis berkurang dan keriput serta kulit kepala dan

rambut menipis, rambut dalam hidung dan telinga menebal, vaskularisasi

menurun,rambut memutih (uban), kelenjar keringat menurun, kuku keras

dan rapuh serta kuku kaki tumbuh seperti tanduk

e) Perubahan sistem persyarafan terjadi perubahan struktur dan fungsi system

saraf. Saraf pancaindra mengecil sehingga fungsi menurun serta lambat

dalam merespon dan waktu bereaksi khususnya yang berhubungan dengan

stress, berkurangnya atau hilangnya lapisan mielin akson sehingga

menyebabkan berkurangnya respon motorik dan refleks.

f) Perubahan musculoskeletal sering terjadi pada wanita pasca menopause

yang dapat mengalami kehilangan densitas tulang yang masif dapat

mengakibatkan osteoporosis, terjadi bungkuk (kifosis), persendian


membesar dan menjadi kaku (atrofi otot), kram, tremor, tendon mengerut

dan mengalami sklerosis.

g) Perubahan gastroinstestinal terjadi pelebaran esofagus, terjadi penurunan

asam lambung, peristaltik menurun sehingga daya absorpsi juga ikut

menurun, ukuran lambung mengecil serta fungsi organ aksesoris menurun

sehingga menyebabkan berkurangnya produksi hormon dan enzim

pencernaan.

h) Perubahan genitourinaria terjadi pengecilan ginjal, pada aliran darah ke

ginjal menurun, penyaringan di glomerulus menurun dan fungsi tubulus

menurun sehingga kemampuan mengonsentrasikan urine ikut menurun.

i) Perubahan pada vesika urinaria terjadi pada wanita yang dapat

menyebabkan otot-otot melemah, kapasitasnya menurun, dan terjadi

retensi urine.

j) Perubahan pada pendengaran yaitu terjadi membran timpani atrofi yang

dapat menyebabkan ganguan pendengaran dan tulang-tulang pendengaran

mengalami kekakuan.

k) Perubahan pada penglihatan terjadi pada respon mata yang menurun

terhadap sinar, adaptasi terhadap menurun, akomodasi menurun, lapang

pandang menurun, dan katarak.

2. Perubahan Psikologis

Menurut Priyoto (2015) masalah psikologis pertama yang dialami oleh lansia

adalah mengenai sikap mereka sendiri terhadap proses menua yang hadapi, antara

lain kemunduran badaniah. Beberapa stereotipe psikologi lansia yang dikenal

menurut Priyoto (2015) adalah:


a. Tipe Konstruktif

Lansia ini mempunyai integritas baik, dapat menikmati hidupnya,

mempunyai toleransi tinggi, humoristik, fleksible, dan tahu diri. Sifat- 10 sifat

ini biasanya dibawa sejak muda. Mereka dapat menerima faktafakta proses

menua, mengalami masa pensiun dengan tenang, juga dalam menghadapi

masa akhir

b. Tipe Ketergantungan

Lansia ini masih dapat diterima di tengah masyarakat, tetapi selalu

pasif, tidak beramisi, masih tahu diri, tidak mempunyai inisiatif dan bertindak

tidak praktis. Lansia ini senang mengalami pensiun, biasanya banyak makan

dan minum, tidak suka bekerja dan senang berlibur.

c. Tipe Defensif

Lansia ini dulunya terbiasa mempunyai pekerjaan/jabatan tidak stabil,

bersifat selalu menolak bantuan, sering kali emosinya tidak dapat dikontrol,

memegang teguh pada kebiasaannya, bersifat konvulsif aktif.

d. Tipe Bermusuhan

Lansia ini menganggap bahwa orang lain lah yang menyebabkan

kegagalannya, selalu mengeluh, bersifat agresif, dan curiga. Selalu

menganggap bahwa segala hal dalam proses menjadi tua adalah hal buruk,

takut mati, iri hati pada orang yang muda.

e. Tipe Membenci atau Menyalahkan Diri Sendiri

Lansia ini bersifat kritis dan menyalahkan diri sendiri, tidak

mempunyai ambisi, mengalami penurunan kondisi sosioekonomi. Namun

dapat menerima fakta pada proses menua, tidak iri hati pada yang berusia

muda, merasa sudah cukup mempumyai apa yang ada.


3. Perubahan Peran Sosial

Perubahan peran sosial pada lansia diawali dengan kekhawatiran dan ketidak

mampuan produktif lansia dimasyarakat, dimana lansia dipandang sebagai

individu yang tidak mempunyai sumbangan apapun terhadap masyarakat dan

memboroskan sumber daya ekonomi (Fatimah, 2010).

Priyoto (2015) fungsi pendengaran yang berkurang, penglihatan yang

menurun, gerak fisik yang terbatas maka akan muncul gangguan fungsional atau

bahkan kecacatan pada lansia. Kita diwajibkan mampu mengajak mereka

beraktivitas, selama yang bersangkutan masih sanggup, agar tidak merasa

terasingkan. Keterasingan terjadi jika lansia semakin menolak untuk

berkomunikasi dan kadangkadang terus muncul perilaku regresi seperti mudah

menangis, marahmarah, mengumpulkan barang-barang tak berguna serta

merengek-rengek dan menahan orang lain sehingga perilakunya seperti anak kecil.

4. Perubahan Spiritualitas

Menurut Azizah (2011) spiritualitas pada lansia bersifat universal, intrinsik

dan merupakan proses individual yang berkembang sepanjang rentang kehidupan.

Karena aliran siklus kehilangan terdapat pada kehidupan lansia, keseimbangan

hidup tersebut dipertahankan sebagian oleh efek positif harapan dari kehilangan

tersebut. Lansia yang telah mempelajari cara menghadapi perubahan hidup

melalui mekanisme pendekatan spiritual akhirnya dihadapkan pada tantangan

akhir yaitu kematian.

Harapan lansia dengan memliki keimanan spiritual atau religius untuk bersiap

siap menerima kehilangan atau kematian. Satu hal pada lansia yang diketahui

sedikit berbeda dari orang yang lebih muda yaitu sikap 12 mereka terhadap

kematian. Hal ini menunjukkan bahwa lansia cenderung tidak terlalu takut
terhadap konsep dan relitas kematian, tahap perkembangan usia lanjut merasakan

atau sadar akan kematian.

Spiritualitas merupakan kualitas dasar manusia, yang dialami oleh lansia dari

semua keyakinan dan bahkan oleh orang-orang yang tidak berkeyakinan.

Spiritualitas mengatasi kehilangan yang terjadi sepanjang hidup dengan harapan,

asuhan keperawatan dalam kebutuhan spiritualitas pada lansia mengalir dari

sumber spiritual perawat. Perawat tidak dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan

spiritual lansia tanpa memenuhi terlebih dahulu kebutuhan spiritual mereka

sendiri (Stenley & Beare, 2007).


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami

perubahan biologis, fisik, kejiwaan, dan sosial. Perubahan ini akan memberikan

pengaruh pada seluruh aspek kehidupan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada

Lansia menurut berbagai ahli antara lain:

1) Perubahan fisik,

2) Perubahan psikologis,

3) Perubahan peran sosial,

4) Perubahan spiritualitas.upan, termasuk kesehatannya.


DAFTAR PUSTAKA

Beare, Stanley/2012.Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi ke-2. Jakarta: EGC

Potter & Perry. ( 2005 ). Fundamental Of Nursing. Jakarta : EGC

Nugroho, Wahyudi/ 2000. Keperawatan Gerontik. Jakarta : ESGC

Anda mungkin juga menyukai