OLEH :
KELOMPOK 1
A. Latar Belakang
Lansia merupakan seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun
keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah
memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang
dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging
Process atau proses penuaan. Usia lanjut sebagai tahap akhir siklus
kehidupan merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami
oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut. Hal tersebut
merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dihindari oleh setiap
manusia (Notoatmodjo, 2014 ). Proporsi penduduk di atas 60 tahun di
dunia diperkirakan akan terus meningkat. Perkiraan peningkatan dari
tahun 2000 sampai 2050 akan berlipat ganda dari sekitar 11%
menjadi 22%, atau secara absolut meningkat dari 605 juta menjadi 2
milyar lansia( WHO,2014). Dari tahun 2010-2014 pertumbuhan
penduduk Indonesia setiap tahun terus meningkat, dari 3,54 juta per
tahun menjadi 3,70 juta per tahun. Saat ini Jumlah penduduk usia
lanjut Berkisar antara 27 juta (angka nasional), dan diprediksi pada
tahun 2020 akan menjadi sekitar 38 juta atau 11,8% dari seluruh
jumlah penduduk usia lanjut yang ada pada saat ini di kota Surakarta
sebesar 11,3% (DKK Surakarta, 2016).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Lansia
A. Definisi Lansia
Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan
biologis, fisik, kejiwaan dan sosial,perubahan ini akan memberikan
pengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatanya,
olehkarena itu kesehatan lansia perlu mendapat perhatian khusus dengan
tetap dipelihara dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup
secara produktif sesuai dengan kemampuanya sehingga dapat ikut
sertaberperan aktif dalam pembangunan (Mubarak, 2006).
proses menua merupakan suatu proses biologis yang tidak dapat
dihindarkan, yangakan dialami oleh setiap orang. Menua adalah suatu
proses menghilangnya secara perlahan- lahan (graduil) kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan
struktur dan fungsi secara normal, ketahanan terhadap injuri termasuk
adanya infeksi (Paris Contantinides, 1994).
Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai
dewasa, misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot,
susunan saraf dan jaringan lain sehingga tubuh “mati” sedikit demi
sedikit. Sebenarnya tidak ada batas yang tegas, pada usia berapa
penampilan seorang mulai menurun. kemudian menurun sedikit
demi sedikit sesuai bertambahnya umur. Berikut ini beberapa pengertian
lansia menurut para ahli :
Pengertian Lansia Menurut Smith (1999) : Lansia terbagi menjadi
tiga, yaitu: young old (65-74tahun); middle old (75-84 tahun); dan
old old (lebih dari 85 tahun).
Pengertian Lansia Menurut Setyonegoro: Lansia adalah orang yang
berusia lebih dari 65 tahun.Selanjutnya terbagi ke dalam 70-75
tahun (young old); 75-80 tahun (old); dan lebih dari 80 tahun(very
old).
Pengertian Lansia Menurut UU No. 13 Tahun 1998: Lansia adalah
seseorang yang mencapai usia60 tahun ke atas.
Pengertian Lansia Menurut WHO: Lansia adalah pria dan wanita
yang telah mencapai usia 60-74tahun.
Pengertian Lansia Menurut Sumiati AM: Seseorang dikatakan
masuk usia lansia jika usianya telahmencapai 65 tahun ke atas.
3. System pendengaran.
a) Gangguan pada pendengaran ( presbiakusis)
b) Membrane timpani antropi.
c) Terjadi pengumpalan dan pengerasan serumen Karena peningkatan
keratin.
d) Pendengaran menurun pada usia lanjut yang mengalami
ketegangan jiwa atau stress.
4. System penglihatan
Timbul sklerisis pada sfinter pupil dan hilangnya respon terhadap
sinar.
Kornea lebih berbentuk seperti bola ( sferis)
Lensa lebih suram ( keruh) dapat menyebabkan katarak.
Pengamatan sinar dan daya adaptasi terhadap kegelapan menjadi
lebih lambat dan sulituntuk melihat dalam keadaan gelap.
Hilangnya daya akomodasi.
Menurunya lapang pandang dan menurunya daya untuk
membedakan antara warna biru dengan warna hijau pada skala
pemeriksaan.
5. System kardiovaskuler
Elastisitas dinding aorta menurun.
Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap jantung
sesudah berumur 20tahun. Hal ini memyebabkan menurunya
kontraksi dan volumenya.
Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektivitas
pembuluh darah periferuntuk oksigenasi, sering terjadi postural
hipotensi.
Tekanan darah meningkat diakibatkan oleh meningkatnya
resistensi dari pembuluh darahperifer.
7. Sistem pernapasan
a) Otot– otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku.
b) Menurunya aktivitas dari silia.
c) Paru– paru kehilangan elastisitas sehingga kapasitas
residu meningkat.
d) Menarik napas lebih berat, kapasitas maksimum menurun, dan
kedalaman bernapasmenurun.
e) Ukuran alveoli melebar dari normal dan jumlahnya berkurang,
oksigen pada arterimenurun menjadi 75mmhg. Kemampuan untuk
batuk berkurang dan penurunankekuatan otot pernapasan.
8. System gastrointestinal
a) Kehilangan gigi, indera pengecapan mengalami penurunan.
b) Esophagus melebar.
c) Sensitivitas akan rasa lapar menurun.
d) Produksi asam lambung dan waktu pengosongan lambung
menurun.
e) Peristaltic lemah dan biasanya timbul konstipasi.
f) Fungsi absorsi menurun.
g) Hati semakin mengecil dan menurunya tempat menyimpan.
h) Berkurangnya suplai aliran darah.
i) 9. System genetalia
j) Ginjal mengecil dan nefron menjadi atropi, aliran darah keginjal
menurun hingga 50%,fungsi tubulus berkurang ( berakibat pada
penurunan kemmapuan ginjal untukmengonsentrasi urine, berat
jenis urine menurun, protein urine menurun, BUNmeningkat, nilai
ambang ginjalterhadap glukosa meningkat.
k) Otot- otot kandung kemih (vesika urinaria) melemah kapasitasnya
menurun hinggahingga 200ml dan menyebabkan frekuansi BAK
meningkat, kandung kemih dikosongkansehingga meningkatkan
retensi urine.
l) Pria dengan usia 65 th keatas sebagian besar mengalami
pembesaran prostat hingga 75%dari besar normalnya.
c. Skizofrenia
Biasanya dimulai pada masa remaja akhir / dewasa muda dan menetap
seumurhidup. Wanita lebih sering menderita skizofrenia lambat
dibanding pria. Perbedaan onset lambat dengan awal adalah adanya
skizofrenia paranoid pada tipe onset lambat.Sekurang-kurangnya satu
gejala berikut :
-Thought echo, insertion, broadcasting.
-Delution of control, influence, passivity, perseption
-Halusinasi auditorik
-Waham yang menetapPaling sedikit 2 gejala berikut :
-Halusinasi panca indera yang menetap
-Arus pikir yang terputus
-Perilaku katatonik
-Gejala negatif Adanya gejala-gejala khas tersebut di atas berlangsung
selama kurun waktu satu bulan ataulebih. Terapi dapat diberikan obat
anti psikotik seperti haloperidol, chlorpromazine, denganpemberian dosis
yang lebih kecil.
d.Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan adalah berupa gangguan panik, fobia, gangguan
obsesif konfulsif,gangguan kecemasan umum, gangguan stres akut,
gangguan stres pasca traumatik. Onsetawal gangguan panik pada lansia
adalah jarang, tetapi dapat terjadi.
Kecemasan yang tersering pada lansia adalah tentang kematiannya.
Orang mungkinmenghadapi pikiran kematian dengan rasa putus asa dan
kecemasan, bukan dengan ketenangan hati dan rasa integritas (“Erik
Erikson”).
Gangguan stres lebih sering pada lansia terutama jenis stres pasca
traumatik karena padalansia akan mudah terbentuk suatu cacat fisik.
Terapi dapat disesuaikan secara individutergantung beratnya dan dapat
diberikan obat anti anxietas seperti : hydroxyzine, Buspirone.
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA