Anda di halaman 1dari 76

LAPORAN PENDAHULUAN

GERONTIK

DISUSUN OLEH :

EFI YUNITA
195110032

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK
STIKes PAYUNG NEGERI PEKANBARU
2020

NAMA : Efi Yunita, S.Kep


NIM : 195110032
TANGGAL : 21 April 2020
PERTEMUAN : Minggu Ke-1

1. Latar Belakang
a. Karakteristik Lansia
Menurut Muhith dan Siyoto (2016), lansia adalah seseorang individu
yang berumur diatas 60 tahun, pada umumnya terjadi penurunan fungsi-fungsi
biologis, psikologis, sosial dan ekonomi. Lansia merupakan seseorang yang
berusia 60 tahun keatas baik pria maupun wanita, yang masih aktif
beraktivitas dan bekerja ataupun mereka yang tidak berdaya untuk mencari
nafkah sendiri sehingga bergantung kepada orang lain untuk menghidupi
dirinya (Ineko, 2012).
Proses menua adalah proses alamiah setelah 3 tahap kehidupan yaitu
masa anak, masa dewasa, dan masa tua yang tidak dapat dihindari oleh
individu. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), sesorang yang
dikatakan lanjut usia (lansia) meliputi usia pertengahan (middle age) dengan
rentang usia 45 sampai 59 tahun, usia lanjut (elderly) antara 60 sampai 74
tahun, usia tua (old) antara 75 sampai 90 tahun, dan usia sangat tua (very old)
di atas 90 tahun (Mubarak dkk, 2006). Departemen kesehatan RI (2006)
memberikan batasan lansia dengan 3 kategori yaitu Virilitas (prasenium) yang
merupakan masa persiapan usia lanjut yang menampakkan kematangan jiwa
yakni dengan rentang usia 55 sampai 59 tahun, usia lanjut dini (senescen)
yakni kelompok yang mulai memasuki masa usia lanjut dini dengan rentang
usia 60 sampai 64 tahun, dan lansia berisiko tinggi untuk menderita berbagai
penyakit degeneratif yakni dengan usia di atas 65 tahun (Fatmah, 2010).
Menurut Undang-Undang No.4 tahun 1965 pasal 1 “seseorang dinyatakan
sebagai orang jompo atau lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai
umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri
untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain.
Golongan di atas merupakan orang-orang yang mengalami
pertambahan usia dimana pertambahan usia akan menimbulkan perubahan-
perubahan pada struktur dan fisiologis dari berbagai sel/jaringan/organ dan
sistem yang ada pada tubuh manusia. Proses ini menjadikan kemunduran fisik
maupun psikis. Kemunduran fisik ditandai dengan kulit mengendur, rambut
memutih, penurunan pendengaran, penglihatan memburuk, gerakan lambat,
dan kelainan di berbagai organ vital. Sedangkan kemunduran psikis terjadi
peningkatan sensitivitas emosional, menurunnya gairah, bertambahnya minat
terhadap diri, berkurangnya minat terhadap penampilan, meningkatnya minat
terhadap material, dan minat kegiatan rekreasi tidak berubah hanya orientasi
dan subyek yang berbeda.
Kemunduran-kemunduran yang dialami oleh lansia berdampak pada
penyakit yang dideritanya. Beberapa penyakit yang ditemukan pada lansia
memiliki karakteristik tertentu yaitu penyakit yang sering multiple
(berhubungan satu sama lain), penyakit bersifat degenerative (sering
menimbulkan kecacatan), gejala sering tidak jelas yakni berkembang secara
perlahan), sering bersama-sama problem psikologis dan sosial, lansia sangat
peka terhadap penyakit infeksi akut, dan sering terjadi penyakit yang bersifat
iatrogenik (Mubarak, 2006).
Proses asuhan keperawatan individu gerontik merupakan suatu proses
kompleks dengan pendekatan yang sistematis berdasarkan konseptualisasi
keperawatan keluarga untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu
sebagai anggota keluarga. Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga
digunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian,
diagnose, intervensi, implementasi serta evaluasi. Pengkajian merupakan
tahap utama dimana seorang perawat harus mengumpulkan data dan menggali
informasi secara bertahap dan terus-menerus terhadap lansia. Data yang telah
terkumpul kemudian dianalisa sehingga mendapatkan suatu rumusan masalah
dan dapat ditegakkan suatu diagnosa keperawatan. Setelah diagnosa
keperawatan ditegakkan maka perawat akan merumuskan rencana asuhan
keperawatan yang kemudian akan di implementasikan kepada lansia binaan.

2. Konsep lansia
a. Definisi Lansia

Menurut Muhith dan Siyoto (2016), mendefinisikan lansia adalah

seseorang individu yang berumur diatas 60 tahun, pada umumnya terjadi

penurunan fungsi-fungsi biologis, psikologis, sosial dan ekonomi. Lanjut

usia (lansia) merupakan kelompok orang yang sedang mengalami proses

perubahan secara bertahap dalam jangka waktu tertentu (Fatmah, 2010).

b. Batasan Umur Lansia

Menurut Aspiani (2014) membagi lansia menjadi 3 kelompok, yaitu

lanjut usia peralihan awal (50-55 tahun), lanjut usia peralihan menengah

(55-60 tahun) dan lanjut usia peralihan akhir (60-65 tahun). Sedangkan

menurut World Health Organization (WHO) dalam Fatmah (2010),

membagi batasan lansia dalam 4 tahap yaitu usia pertengahan (middle age)

(usia 45-59 tahun), lansia (elderly) (usia 60-74 tahun), lansia tua (old) (usia

75-90 tahun) dan usia sangat tua (very old) ( usia > 90 tahun).

c. Tugas Perkembangan Lansia

Menurut dewi (2014), ada beberapa tugas perkembangan pada lansia

yaitu:

1) Mempersiapkan diri untuk kondisi yang semakin menurun.

2) Mempersiapkan diri untuk pensiun.

3) Membentuk hubungan baik dengan orang yang seusianya.

4) Mempersiapkan kehidupan yang baru.


5) Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial atau masyarakat

secara santai.

6) Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangannya.

d. Tipe Lansia
1. Arif dan bijaksana
Kaya dengan pengalaman. Dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan zaman serta mempunyai kesibukan dan bersikap ramah,
rendah hati, sederhana, dermawan, memenuhi undangan dan seringkali
menjadi panutan.
2. Mandiri
Mampu mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru.
Selektif dalam mencari pekerjaan, teman pergaulan, serta memenuhi
undangan
3. Tidak puas
Mengalami konflik lahir batin karena proses penuaan. Biasanya
akibat dari kehilangan kecantikan, daya tarik jasmani, kekuasaan, status
sosial, teman yang disayangi dll.
4. Bingung
Kaget dikarenakan kehilangan kepribadian, mengasingkan diri,
minder, menyesal, pasif, acuh.
e. Perubahan Pada Lansia

Menurut Aspiani (2014) ada beberapa perubahan yang terjadi pada

usia lanjut yaitu:

1) Perubahan fisiologis

a) Sel

Perubahan yang terjadi pada sel ini seperti lebih sedikitnya

jumlah sel, sel berubah menjadi besar, berkurangnya jumlah cairan


tubuh dan bertambahnya cairan intraseluler, menurunnya proporsi

protein.

b) Sistem kardiovaskuler

Perubahan yang terjadi pada sistem kardiovaskuler ini seperti

menurunnya dinding aorta, katup jantung aorta menjadi menurun,

kemampuan jantung memompa darah menurun.

c) Sistem pernafasan

Perubahan yang terjadi pada sistem pernafasan seperti otot-

otot pernafasan kehilangan kekuatan dan mejadi kaku, terjadi

penurunan aktivitas silia, kehilangan elastisitas pada paru-paru,

alveoli melebar dari biasanya.

d) Sistem persarafan

Perubahan yang terjadi pada sistem persarafan ini seperti

berat otak menurun 10-20%, cepatnya menurun hubungan

persarafan, lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, terjadi

pengecilan pada panca indra.

e) Sistem gastrointestinal

Perubahan yang terjadi pada sistem gastrointestinal seperti

kehilangan gigi. Kehilangan gigi disebabkan karena adanya

periodontal disease yang terjadi setelah umur 30 tahun, adapun

penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi buruk.

Pada perubahan sistem gastrointestinal indra pengecap juga menurun

karena adanya iritasi yang kronis dan selaput lender, atrofi indra

pengecap (+ 80 %), hilangnya sensitivitas dari indra pengecap


dilidah terutama rasa manis dan asin, hilangnya sensivitas dari saraf

pengecap tentang rasa asin, asam dan pahit. Selain itu perubahan

lainnya pada gastrointestinal seperti esophagus membesar, lambung

(rasa lapar menurun, asam lambung menurun, waktu pengosongan

juga menurun), peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi.

f) Sistem genitourinaria

Perubahan yang terjadi pada sistem genitourinaria seperti

pada ginjal.

g) Sistem endokrin

Perubahan yang terjadi pada sistem endokrin pada usia lanjut

seperti produksi dari hampir seluruh hormon menurun, fungsi

parathoid dan sekresinya tidak berubah, perubahan juga terjadi pada

pituitari (pertumbuhan ada tetapi lebih rendah dan hanya di

pembuluh darah, berkurangnya produksi dari ACTH

(Adrenocortikotropic Hormone), TSH (Thyroid Stimulating

Hormone), FSH (Folikel Stimulating Hormone) dan LH (Leutinezing

Hormone).

h) Sistem indera: pendengaran, penglihatan, perabaan dan pengecap

atau penhidu

i) Sistem integument

Dengan bertambahnya usia, terjadilah perubahan instrinsik

dan ekstriksik yang dapat mempengaruhi penampilan kulit seperti

kulit menjadi mengkerut atau keriput akibat hilangnya jaringan

lemak, permukaan kulit menjadi kasar dan bersisik karena akibat


kehilangan proses keratinisasi serta perubahan ukuran dan bentuk-

bentuk sel epidermis.

j) Sistem musculoskeletal

Penurunan progresif dan gradual masa tulang mulai terjadi

sebelum usia 40 tahun seperti tulang kehilangan density (cairan) dan

makin rapuh serta osteoporosis, mengalami kifosis, pinggang dan

lutut serta jari-jari pergelangan terbatas, discus intervertebralis

menjadi menipis.

k) Sistem reproduksi dan seksualitas

Perubahan pada sistem ini pada lanjut usia seperti pada

vagina (selaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi halus,

sekresi mejadi berkurang, reaksi sifatnya menjadi alkali dan terjadi

perubahan warna).

2) Perubahan psikososial lansia

Menurut Efendi dan Makhfudli (2009), perubahan psikososial

pada lansia yaitu:

Psikososial terjadi terutama setelah seseorang mengalami pensiun.

Berikut ini adalah hal-hal yng akan terjadi pada masa pensiun.

a) Kehilangan sumber finansial atau pemasukan berkurang.

b) Kehilangan status karena dulu mempunyai jabatan posisi yang

cukup tinggi, lengkap dengan segala fasilitasnya.

c) Kehilangan teman atau relasi.

d) Kehilangan pekerjaan atau kegiatan.


e) Merasakan atau kesadaran akan kematian (sense of awarensess of

mortality).

Menurut Aspiani (2014) perubahan mental yang terjadi pada usia

lanjut yaitu:

1) Kenangan (memory)

Kenangan jangka panjang (berjam-jam hingga berhari-hari

yang lalu mencakup beberapa perubahan). Kenangan jangka pendek

0-10 menit, kenangan buruk.

2) IQ (Intellegentia Quantion)

Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan

verbal. Berkurangnya penampilan, persepsi dan keterampilan.

f. Psikososial Lansia

Psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi pada seseorang yang

mencakup aspek psikis dan sosial. Psikososial menunjukan pada hubungan

yang dinamis antara faktor psikis dan sosial, yang saling berinteraksi dan

mempengaruhi satu sama lain. Psikososial sendiri berasal dari kata psiko

dan sosial. sosial mengacu pada hubungan eksternal individu dengan

orang-orang disekitarnya (Padila, 2013).

g. Kondisi kesehatan psikologis

Kata psiko mengacu pada aspek psikologis dari individu (pikiran,

perasaan dan perilaku), jadi yang dimaksud dengan kondisi kesehatan

psikologis itu adalah kondisi individu atau seseorang sehat secara pikiran,
perasaan dan juga perilaku (Padila, 2013). Kondisi kesehatan psikologis ini

dapat ditinjau dari konsep diri seseorang.

1) Konsep diri

Konsep diri merupakan ide, pikiran, perasaan, kepercayaan dan

pendirian yang dapat diketahui oleh individu mengenai diri sendiri dan

mempengaruhi individu dalam berhubungan kepada orang lain (Yusuf,

PK, & Nihayati, 2015). Menurut Yusuf et al., (2015), ada beberapa

komponen konsep diri diantaranya adalah:

a) Citra tubuh

Citra tubuh atau Gambaran diri adalah sikap individu

terhadap tubuhnya, baik secara sadar maupun tidak sadar, meliputi

penampilan, potensi tubuh, fungsi tubuh, serta persepsi dan

perasaan tentang ukuran dan bentuk tubuh (Sunaryo, 2013).

b) Ideal diri

Ideal diri merupakan suatu persepsi seseorang tentang

bagaimana ia harus berperilaku sesuai dengan standar perilaku

(Tarwoto & Wartonah, 2010).

c) Harga diri

Harga diri adalah suatu penilaian seseorang tentang

pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai

dengan ideal diri (Dalami et al., 2009).

d) Peran

Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan secara

sosial yang berhubungan dengan fungsi individu pada berbagai


kelompok sosial, dimana tiap individu mempunyai berbagai peran

yang terintegrasi dalam pola fungsi individu. Peran ini memberikan

sarana untuk berperan serta dalam kehidupan sosial dan merupakan

cara untuk menguji identitas dengan memvalidasi pada orang yang

berarti (Dalami et al., 2009).

e) Identitas diri

Identitas diri merupakan kesadaran akan dirinya sendiri yang

bersumber dari observasi dan penilaian yang merupakan sintesis

dari semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh

(Tarwoto & Wartonah, 2010).

h. Kondisi kesehatan social

Kata sosial mengacu pada hubungan eksternal individu dengan

orang-orang disekitarnya. Jadi kondisi kesehatan sosial itu adalah kondisi

dimana seseorang atau individu mampu berhubungan (berinteraksi) dengan

orang disekitarnya (Padila, 2013).

1) Interaksi social

Interaksi sosial merupakan suatu hubungan manusia dengan

manusia lainnya, atau hubungan manusia dengan kelompok, atau

hubungan kelompok dengan kelompok (Sarwono, 2014).

i. Masalah psikososial

Menurut Maas, Buckwalter, Hardy, Tripp-Reimer, Titler dan Specht

(2011), ada beberapa masalah psikososial yang terjadi pada usia lanjut

yaitu:
1) Kecemasan (ansietas)

a) Pengertian kecemasan

Menurut Direja (2011), kecemasan (ansietas) adalah

kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan

dengan adanya perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Biasanya

keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik.

2) Kehilangan

a) Pengertian kehilangan

Menurut Yusuf et al., (2015), kehilangan merupakan suatu

keadaan individu mengalami kehilangan sesuatu yang sebelumnya

ada dan dimiliki. Menurut Direja (2011), kehilangan adalah suatu

keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada

menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian ataupun keseluruhan.

3) Ketidakberdayaan

a) Pengertian ketidakberdayaan

Ketidakberdayaan merupakan persepsi bahwa segala

tindakannya akan mendapatkan hasil atau suatu keadaan dimana

individu kurang dapat mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan

yang baru dirasakan (Direja, 2011).

4) Keputusasaan

a) Pengertian keputusasaan

Keputusasaan adalah keadaan emosional subjektif terus

menerus, dimana seseorang individu tidak melihat alternatif atau

tersedia pilihan pribadi untuk memecahkan masalah-masalah atau


mencapai apa yang diinginkan dan tidak dapat menggerakkan

energi atas namanya sendiri untuk menentapkan suatu tujuan

(Direja, 2011).

5) Isolasi sosial

a) Pengertian isolasi sosial

Menurut Yusuf et al. (2015), isolasi sosial adalah keadaan

seseorang mengalami penurunan atau bahkan individu tidak mampu

berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.

6) Harga diri rendah

a) Pengertian harga diri rendah

Harga diri rendah adalah evaluasi diri atau perasaan tentang

diri atau kemampuan diri yang negatif dan dipertahankan dalam

waktu yang lama. (Direja, 2011).

7) Depresi

a) Pengertian depresi

Menurut Lubis (2016) depresi adalah suatu gangguan

perasaan atau afek yang ditandai dengan afek disforik (kehilangan

kegembiraan/ gairah).
DAFTAR PUSTAKA

Aspiani, R.Y. (2014). Buku ajar asuhan keperawatan gerontik aplikasi nanda NIC
& NOC Jilid 1. Jakarta: CV Trans Info Media
Dalimartha, S., Purnama, B. T., Sutarina, N., Mahendra, B., & Darmawan, R.
(2008). Can your self hipertensi. Jakarta: Penebar Plus.
Dewi, S. R. (2014). Buku ajar keperawatan gerontik Ed I.Yogjakarta: Deepublish.
Direja, A. H. S. (2011). Buku ajar asuhan keperawatan jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika
Fatimah. (2010). Merawat manusia lanjut usia suatu pendekatan proses
keperawatan gerontik. Jakarta: CV TIM
Fatmah. (2010). Gizi usia lanjut . Jakarta: Penerbit Erlangga
Kartinah. & Sudaryanto. A. (2017). Masalah psikososial pada lanjut usia. Jurnal
UMS FIK UMS. Retrieved from
http://journals.ums.ac.id/index.php/BIK/article/view/3743
Keliat, B. A., Helena, N. & Farida, P. (2013). Manajemen keperawatan psikososial
dan kader kesehatan jiwa. Jakarta: EGC
Padila. (2013). Buku ajar keperawatan gerontik. Jakarta: Nuha Medika
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. A DENGAN
DIAGNOSA HIPERTENSI di WILAYAH DESA SEI
KUMANGO KECAMATAN TAMBUSAI
KABUPATEN ROKAN HULU

Disusun Oleh :
Efi Yunita
19511032

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN STASE
KEPERAWATAN GERONTK

Kunjungan : Ke-I (satu)


Jadwal kunjungan : Selasa 21 April 2020
Pukul : 13.00 wib
Kegiatan : Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP)

A. Latar Belakang
Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang
memungkinkan seseorang untuk menetapkan, mempertahankan dan
meningkatkan kontak dengan orang lain. Setiap hari seseorang
berkomunikasi dengan orang lain sangatlah mudah, akan tetapi komunikasi
kompleks dikarenakan dalam komunikasi seseorang harus melibatkan
tingkah laku yang selaras dengan apa yang diucapkan dan situasi kondisi
lawan berbicara yang sedang berlangsung.
B. Data yang Perlu Dikaji
Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dari kedatangan ke rumah
keluarga.
C. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan belum dirumuskan karena pengkajian belum
dilakukan.
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 2x60 menit terbinanya hubungan saling percaya pada
keluarga binaan.
3. Tujuan Khusus
Keluarga binaan menerima kunjungan mahasiswa profesi ners.
D. Rencana Kegiatan
1. Topik : Memperkenalkan Diri dan Bina Hubungan Saling
Percaya
2. Metode : Wawancara.
3. Waktu
Hari/Tanggal : Selasa, 21 April 2020
Pukul : 13.00 WIB
4. Tempat : Rumah keluarga binaan Ny. A
E. Strategi Pelaksanaan
a. Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan berkunjung
4. Mengevaluasi keadaan keluarga binaan
b. Fase Kerja
Melakukan kontrak waktu dan tempat yang disepakati bersama dengan
klien.
c. Fase Terminasi
1. Membuat kontrak dengan klien untuk pertemuan selanjutnya
2. Mengakhiri pertemuan bersama keluarga binaan
3. Mengucapkan salam
F. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
1. Menyiapkan laporan pendahuluan
2. Kontrak dengan keluarga binaan
b. Proses
1. Pelaksanaan kegiatan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
2. Respon keluarga binaan baik dan menerima mahasiswa

Mahasiswa Keluarga Binaan


( ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN STASE
KEPERAWATAN GERONTIK

Kunjungan : Ke-2 (Dua)


Jadwal kunjungan : Rabu, 22 april 2020
Pukul : 10.00 wib
Kegiatan : Melakukan Pengkajian

A. Latar Belakang
Proses pengkajian keperawatan keluarga diandai dengan
pengumpulan informasi yang terus-menerus dari keputusan profesional yang
mengandung arti. Kemudian diklasifikasikan dan dianalisa untuk
menginterpretasikan artinya.
Pengumpulan data pengkajian berasal dari berbagai sumber yaitu
dari hasil wawancara dan observasi yang berisi tentang masalah kesehatan
sekarang dan terdahulu dari keluarga dan berbagai agensi yang bekerja
dengan keluarga dan tim kesehatan lainnya.
Berdasarkan hal tersebut, sebelum membuat perencanaan untuk
mengatasi masalah yang dihadapi keluarga, mahasiswa harus melakukan
pengkajian baik anamnesa pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan
penunjang lainnya.

B. Data yang Dikaji Lebih Lanjut


a. Data umum
b. Kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari
c. Status sosial ekonomi
d. Aktivitas rekreasi keluarga
e. Data lingkungan
f. Status kesehatan
g. Pemeriksaan fisik

C. Masalah Keperawatan
Belum dapat dirumuskan karena pengkajian belum dilakukan.

D. Diagnosa Keperawatan
1. Diagnosa
Belum dapat dirumuskan karena pengkajian baru akan dilakukan.
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 2x20 menit terkumpul data yang diperlukan.

E. Rencana Tindakan
a. Topik : Pengkajian, lingkungan, tipikal fungsi, dan harapan
b. Metode : Wawancara, inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi
c. Media : Format pengkajian, nursing kit dan alat tulis
d. Hari/Tanggal : Rabu, 22 april 2020
e. Pukul : 10.00 WIB
f. Tempat : Rumah keluarga Ny. A

F. Strategi Pelaksaaan
a. Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Menjelaskan tujuan kunjungan
b. Kerja
1. Pengkajian
2. Mengidentifikasi masalah
c. Terminasi
1. Membuat kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
2. Mengucapkan salam
Mahasiswa Keluarga Binaan
( ) ( )
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. A DENGAN
DIAGNOSA HIPERTENSI di WILAYAH DESA SEI
KUMANGO KECAMATAN TAMBUSAI
KABUPATEN ROKAN HULU

Nama Mahasiswa : Efi Yunita


NIM : 19511032
Tanggal Pengkajian : 21 April 2020

PENGKAJIAN

A. DATA UMUM
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. P
b. Alamat : Jl. Tuanku Tambusai Desa Sei Kumango
c. Telpon : 082284538067
d. Pekerjaan : Tidak bekerja
e. Pendidikan : SD
f. Komposisi : 3 orang
Hub. Pekerjaan
Nama JK Dng Umur Pendidikan Ket
KK
Tn. P L KK 63 th SD Tidak bekerja Imunisasi lengkap
Ny. A P ISTRI 59 th SD Tidak bekerja Imunisasi lengkap
An. S P Istri 23 th Sarjana Blm bekerja Imunisasi lengkap
2. Genogram
Keterangan
= laki - laki

= perempuan

= Klien
= Tinggal Serumah
3. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. P adalah Nuclear Family
4. Suku Bangsa
Tn. P dan Ny. A sama-sama bersuku batak mandailing dan mengikuti adat dan
norma yang berlaku
5. Agama
Islam
6. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Kebutuhan sehari – hari Ny. A dan Tn. P dipenuhi oleh dari hasil kebun sawit
sendiri. Kegiatan yang diikuti oleh Ny. A yaitu wirid di mesjid. Ny. A
bersosialisasi dan berinteraksi baik dengan tetangga sekitar dan sering
berkumpul didepan rumah.
7. Aktivitas rekreasi keluarga
Aktivitas keluarga yang dilakukan setiap harinya hanya menonton tv dan
sesekali liburan keluar kota bersama anak-anaknya

B. RIWAYAT DAN TEHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. P mempunyai 3 orang anak dan 2 anaknya telah menikah dan
mempunyai anak serta hidup terpisah.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Tn. P termasuk dalam keluarga sejahtera tahap III yaitu
keluarganya mampu memenuhi kebutuhan dasar nya
3. Riwayat keluarga inti
Tn. P dan Ny. A menikah karena sama-sama saling mencintai

4. Riwayat keluarga sebelumnya


Ny. A mengatakan memiliki riwayat Hipertensi
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Tn. P dan Ny. A tinggal di rumah hunian yang berdekatan antara rumah
yang satu dengan yang lainnya. Rumah dalam keadaan bersih, ventilasi yang
cukup baik, penerangan baik. Septik tank tidak licin namun dekat dengan
sumber air keluarga. Pengelolaan sampah dilakukan dengan cara dibakar
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga dan komunitas RW sering berkumpul dan melakukan Wirid
3. Mobilitas geografis keluarga
Ketika memutuskan menikah Keluarga Tn. P memutuskan untuk pindah
kerumah kontrakan dan sekarang sudah memiliki rumah pribadi.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Kegiatan yang diikuti oleh Ny. A yaitu wirid di mesjid sedangkan Tn. P
sebagai pegawai masjid dikampungnya. Keluarga Tn. P bersosialisasi dan
berinteraksi baik dengan tetangga sekitar dan sering berkumpul didepan
rumah
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. P selalu mendukung mendiskusikan apa yang dilakukan dan
diinginkan keluarga Tn. P dan Ny. A baik secara moral maupun materi

D. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi keluarga
Keluarga saling terbuka satu sama lain. Ny. A mengatakan jika ada masalah,
ia selalu berunding dan bermusyawarah dengan suami dan anak–anaknya
untuk mencari solusinya.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. P saling menghargai satu sama lain, saling membantu serta
mendukung. Anak-anak Tn. P yang sudah menikah dapat memenuhi
kebutuhan keluarga sendiri dan kadang-kadang memberi penghasilannya
sebaagian kepada orang tuanya.
3. Struktur peran
- Tn. P adalah kepala keluarga dan tidak bekerja lagi
- Ny. A adalah seorang ibu rumah tangga
- Anak keluarga Tn. P sudah ada yang memisahkan diri karena sudah
menikah namun seluruh kebutuhan keluarga Tn. P dapat dipenuhi dari
hasil kebun sawitnya
4. Norma keluarga
Keluarga Tn. P menerapkan aturan-aturan yang sesuai dengan ajaran agama
islam yang mengharap anaknya menjadi anak yang taat dalam menjalankan
agama, serta menjadi anak yang sukses dikemudikan hari.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Semua anggota keluarga Tn. P saling menyayangi satu sama lain. Tempat
tinggal tetangganya saling berdekatan jadi apabila ada masalah tetangga
selalu membantu.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. P menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain
mereka membiasakan anak-anak mereka untuk bersosialisasi dengan orang
lain
3. Fungsi perawatan kesehatan
Ny. A mengatakan memiliki riwayat Hipertensi. Ny. A mengatakan sudah
lima bulan yang lalu periksa Tekanan darah yang diperiksa kebidan dan
hasil tekanan darahnya yaitu 180/90 mmHg. Ny. A mengatakan nafsu makan
saat ini baik, BAB / BAK lancar, dan susah tidur karena sakit kepala dengan
skala nyeri 5, berdenyut-denyut, dirasakan lebih kurang 10-15 menit cara
mengatasinya Ny. A mengatakan dengan mengolesinya dengan balsem, Ny.
A suka minum kopi dipagi dan malam hari setelah dilakukan pengkajian
didapatkan TD : 160/80 mmHg dan Asam urat : 6,5 mg/dl

F. TUGAS PERAWATAN KELUARGA


a) Mengenal masalah keluarga
Saat ini Ny. A mengeluh sakit kepala, susah tidur di malam hari, kaki dan
pungung terasa sakit dan berat, tetapi tidak mengganggu aktivitas sehari –
hari. Ny. A mengatakan memiliki riwayat Hipertensi. Ny. A mengatakan
sudah lima bulan yang lalu periksa tekanan darah dan asam urat kebidan dan
hasil tekanan darah yaitu 180/90 mmHg dan test asam uratnya yaitu mg/dl.
Ny. A mengatakan nafsu makan saat ini baik, BAB / BAK lancar, setelah
dilakukan pemeriksaan tekanan darah didapatkan 160/80 mmHg dan
diperiksa juga asam urat yaitu 6,5 mg/dl
b) Mengambil keputusan
keluarga Tn. P mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit akan
membawa nya kepraktek bidan kalau penyakit sudah pariah dibawak
kerumah sakit
c) Merawat anggota keluarga yang sakit
keluarga Tn. P masih belum bisa merawat anggota keluarga yang sakit
d) Memelihara lingkungan
lingkungan sudah bersih, pengelolaan sampah dibakar, Tn. P tidak memiliki
obat-obat tradisional untuk mengatasi sakit
e) Menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan
Tn. P memeriksakan kesehatannya ke pelayanan kesehatan tetapi tidak rutin
dan apabila penyakit yang diderita begitu parah baru segera dibawak
kepasilitas pelayanan kesehatan
4. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. P sudah tidak bisa lagi memiliki keturunan karena sudah
menopause.
5. Fungsi ekonomi
Seluruh kebutuhan keluarga Tn. P telah dapat dicukupi sendiiri dan kadang-
kadang dibantu oleh anak anaknya.

G. STRESS DAN KOPING KELUARGA


a. Stress jangka pendek dan panjang
Ny. A dapat mengenal masalah, Ny. A mengeluh sakit kepala dan biasanya
diatasi dengan cara mengolesinya dengan balsem
b. Kemampuan keluarga
Ny. A mengatakan jika ada masalah, ia selalu berunding dan bermusyawarah
dengan suami dan anak-anaknya untuk mencari solusinya.
c. Strategi koping
Ny. A mengatakan jika ada masalah, ia selalu berunding dan bermusyawarah
dengan suami dan anak–anaknya untuk mencari solusinya. Ny. A sangat
mengharapkan suami dan anak-anaknya dapat memberikan solusi terbaik.
d. Strategi adaptasi disfungsional
dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara keluarga mengatasi
masalah secara maladaftif
8. Pemeriksaan Penunjang
- TD : 160/80 mmHg
- Asam urat : 6,5mg/dl

HARAPAN KELUARGA
Keluarga Tn. P berharap penyakit ini cepat sembuh dan keluarga selalu tetap
sehat
KEBIASAAN SEHARI – HARI
a. Biologis
1. Pola makan
Ny. A mengatakan nafsu makan saat ini baik,
2. Pola minum
Ny. A mengatakan seharinya bisa minum sampai 10x/hari
3. Pola tidur
Ny. A susah tidur apabila sakit kepala dan punggung
4. Pola eliminasi (BAB/BAK)
BAB/BAK dalam keadaan normal
5. Aktivitas sehari – hari (Barthel Index)
Dengan
Aktivitas (ADL) Mandiri
Bantuan
Makan 10
Aktifitas ke Toilet 10
Berpindah dari kursi roda atau sebaliknya, 15
termasuk duduk di tempat tidur
Kebersihan diri mencuci muka menyisir 5
rambut dan menggosok gigi

Mandi 5
Berjalan di permukaan datar 15
Naik turun tangga 10
Berpakaian 10
Mengontrol defekasi 10
Mengontrol berkemih 10
Total 100
Penlilaian:
0-20 : Ketergantungan
21-61 : Ketergantungan berat/sangat tergantung
62-90 : ketergantungan berat
91-99 : ketergantungan ringan
100 : Mandiri

Dari hasil barthel index didapatkan bahwa Ny. A dalam skor 100 yaitu
dalam kategori MANDIRI

6. Rekreasi
Aktivitas keluarga yang dilakukan setiap harinya hanya menonton tv
dan sesekali keluar kota

7. Indeks KATZ :
Indek Keterangan
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas.
C Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang
lain.
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan
satu fungsi yang lain.
G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut
Lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
– lain diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G

Berdasarkan penilain Indeks KATZ didapatkan Ny. A masuk ke dalam


kategori A yaitu mampu melakukan semua aktivitas secara mandiri
seperti makan, BAK / BAB, menggunakan pakaian, pergi ke toilet,
berpindah, dan mandi.

b. Psikologis
1. Mental (SPMSQ)
Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)
Skore
N0 Pertanyaan
+ -
√ 1. Tanggal berapa hari ini?
√ 2. Hari apa sekarang ini?
√ 3. Apa nama tempat ini?
√ 4. Berapa nomer telepon anda?
√ 4a. Dimana alamat anda? Tanyakan hanya klien tidak
mempunyai telepon
√ 5 Berapa umur anda?
√ 6 Kapan anda lahir?
√ 7 Siapa presiden indonesia sekarang?
√ 8 Siapa presiden sebelumnya?
√ 9 Siapa nama kecil ibu anda?
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dam tetap pengurangan 3 dari
setiap angka baru, semua secara menurun
Jumlah kesalahan total 2
Penilaian SPMSQ :

 Kesalahan 8 - 10 fungsi intelektual berat


 Kesalahan 5 – 7 fungsi intelektual sedang
 Kesalahan 3 - 4 fungsi intelektual ringan
 Kesalahan 0 - 2 fungsi intelektual utuh
 Penilaian skor klien 8 = fungsi intelektual berat
Untuk penilaian mental (SPMSQ) didapatkan nilai kesalahan hanya 2,
yang artinya Ny. A memiliki FUNGSI INTELEKTUAL YANG
UTUH

4
4

9
26

Untuk MMSE (Mini Mental State Exam) didapatkan skor yaitu 26, yang
artinya TIDAK ADA KERUSAKAN KOGNITIF ATAU NORMAL
Depresi (Beek/ Yesavage)

Penilaian dengan menggunakan skala Inventaris Depresi Beck (IDB)

No Uraian Depresi Beck Skore


A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat
menghadapinya
2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat
keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih √
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan saya adalah sia-sia dan
sesuatu tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang
kedepan
1 Saya merasa terkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pasimis atau kecil hati tentang masa depan √
C.Rasa kegagalan
3 Saya merasa saya benar-benar gagal sebagi seseorang (orang
tua, suami, Istri)
2 Seperti melihat ke belakang hidup saya, semua yang dapat
saya lihat hanya kegagalan
1 Saya merasa saya telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal √
D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas √
E. Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk atau tak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari
waktu yang baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah √
F. Tidak Menyukai Diri Sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai √
membahayakan diri sendiri
G. Membahayakan Diri Sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai
kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai √
membahayakan diri sendiri
H. Menarik Diri dari Sosial
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak perduli pada mereka semua
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak sedikit perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minta pada orang lain √
I. Keragu-raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat
keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik √
J. Perubahan Gambaran Diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanet
dalam penampilan saya dan ini membuat saya tidak menarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada √
sebelumnya
K. Kesulitan Kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
melakukan sesuatu
1 Ini memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan
sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya √
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya lelah lebih dari yang biasanya
0 Saya tidak lebih lelah dari biasanya √
M. Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya √
Penilaian:

 0-4 = Derpresi tidak ada atau minimal


 5-7= Depresi ringan
 8-15= Depresi sedang
 >15 =depresi berat
Untuk penilain Depresi (BEEK / YESAVAGE) didapatkan nilainya yaitu 0,
yang artinya Ny. A TIDAK ADA DEPRESI

Geriatric Depression Scale (GDS)


No Pertanyaan Jawaban Score
1 Apa anda sebenarnya puas dengan Ya 0
kehidupan anda
2 Apakah anda telah meninggalkan banyak Tidak 0
kegiatan dan minat atau kesenangan
anda?
3 Apakah anda merasa kehidupan anda Tidak 0
kosong?
4 Apakah anda sering merasa bosan? Tidak 0
5 Apakah anda mempunyai semangat yang Ya 0
baik setiap saat?
6 Apakah anda takut bahwa sesuatu yang ya 1
buruk akan terjadi pada anda?
7 Apakah anda merasa bahagia untuk Ya 0
sebagian besar hidup anda?
8 Apakah anda sering merasa tidak Ya 1
berdaya?
9 Apakah anda lebih senang tinggal di Tidak 0
rumah daripada keluar dan mengerjakan
sesuatu yang baru?
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak Tidak 0
masalah dengan daya ingat anda di
bandingkan kebanyakan orang?
11 Apakah anda pikir bahwa hidup anda Ya 0
sekarang menyenangkan?
12 Apakah anda merasa tidak berharga Tidak 0
seperti seperti perasaan anda saat ini?
13 Apakah anda merasa anda penuh Ya 0
semangat?
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan Tidak 0
anda tidak ada harapan?
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih Tidak 0
baik keadaannya daripada anda?

Interpretasi:
Skor 0-4 : not depressed (tidak depresi/normal)
Skor 5-9 : mild depression (depresi ringan)
Skor 10-15 : severe depression (depresi sedang/berat)

Untuk penilaian GDS (Geriatric Depression Scale) didapatkan skor 2, yang


artinya Ny. A TIDAK DEPRESI.

2. Keadaan emosi
Keadaan emosi Ny. A sangat stabil, Ny. A bisa mengontrol emosinya
dengan baik jika sedang ada masalah.

3. Konsep diri
Identitas diri :
Tn. P sudah tidak bekerja lagi , Tn. P merasa senang akan identitanya
sebagai kepala keluarga, begitupun Ny.A yang merasa senang akan
identitasnya sebagai istri

Gambaran diri :
Ny. A mengatakan bahwa ia menyadari kalau ia sudah lanjut usia
dan kesehatannya mulai menurun karena proses penuaan
Ideal diri :
Ny. A berharap ia dan suaminya sehat selalu, mampu mengerjakan
aktivitas sehari- hari seperti biasa, dan bisa menikmati masa tua
dengan tenang bersama suami, anak–anak dan cucu-cucunya.

Peran diri :
Ny. A saat ini dalam melaksanakan perannya sebagai istri dibantu
oleh suaminya

Harga diri :
Ny. A ingin selalu tetap dihargai dan tetap didukung oleh
keluarganya

4. APGAR Keluarga
APGAR Keluarga
No Fungsi Uraian Skore
1 Saya puas bahwa dapat kembali pada keluarga 2
Adaptasi saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2 Saya puas dengan cara keluarga saya 2
Hubungan membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya
3 Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan 2
Pertumbuhan mendukung keinginan saya untuk melakukan
aktivitas atau arah baru.
4 Saya puas dengan cara keluarga saya 2
mengespresikan afek dan berespon terhadap
Afeksi
emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai.
5 Saya puas dengan cara teman-teman saya dan 2
Pemecahan
saya menyediakan waktu bersama-sama
Keterangan :

Skor 2 jika selalu

Skor 1 jika kadang-kadang

Skor 0 jika hampir tidak pernah

Skor : 8-10 : fungsi sosial normal


Skor : 5-7   : fungsi sosial cukup
Skor : 0-4   : fungsi sosial kurang/suka menyendiri
Dalam penilaian APGAR didapatkan skor 10 yang artinya keluarga Tn. P
FUNGSI SOSIAL NORMAL

c. Sosial
1. Dukungan keluarga
Keluarga Tn. P selalu mendukung apa yang ingin dilakukan
keluarganya satu sama lain
2. Hubungan dengan keluarga
Keluarga Tn. P selalu terbuka, setiap permasalahan akan dibicarakan
dan didiskusikan bersama anggota keluarganya
3. Hubungan dengan orang lain
Ny. P bersosialisasi dan berinteraksi baik dengan tetangga sekitar dan
sering berkumpul didepan rumah.
d. Spiritual
1. Pelaksanaan ibadah
Kegiatan yang diikuti oleh Tn. P yaitu sebagai pegawai masjid dan
kajian-kajian agama dan Ny. A yaitu wirid yasin setiap hari jumat
dirumah warga secaraa bergantian.
2. Keyakinan tentang kesehatan
Apabila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga Tn. P akan
memeriksakan kesehatannya ke pelayanan kesehatan
e. Pemeriksaan Fisik
Tinjauan Sistem
1. Keadaan umun : baik
2. GCS : V4 M5 E6
3. Tingkat kesedaran : Compos mentis
4. Suhu : 36,8oC Nadi : 90
x/menit
Tekanan Darah : 160/8 0mmHg Pernafasan : 19
x/menit
Tinggi Badan : 159 cm Berat Badan : 65 Kg
Ya Tidak
Umum

Kelelahan ( ) (√ )

Perubahan BB setahun yg lalu ( ) (√ )

Perubahan nafsu makan ( ) (√ )

Demam ( ) (√ )

Keringat malam ( ) (√ )

Kesulitan tidur (√ ) ( )

Sering pilek, infeksi

Penilaian diri terhadap status kesehatan : Ny. A sudah merasakan gejala Hipertensi

Kemampuan untuk melakukan AKS ( Aktivitas Kehidupan Sehari hari) : aktivitas


yang dilakukan Ny. A masih lancer walaupun kepala dan pungungnya terkadang
terasa sakit, akan tetapi kalau sudah semakin parah rasa sakitnya Ny. A hanya
mengolesi pakai balsam dan akan sembuh sendirinya .

Integumen ya tidak

Lesi/ luka ( ) (√)

Pruritus ( ) (√)

Perubahan pigmentasi ( ) (√)

Perubahan tekstur ( ) (√)

Perubahan nevi ( ) (√)

Sering memar ( ) (√)

Perubahan rambut ( ) (√)

Perubahan kuku ( ) (√)

Pemajanan lama terhadap matahari ( ) (√)

Pola penyembuhan lesi, memar TIDAK ADA


Hemoopoetik ya
tidak

Perdarahan/memar abnormal ( ) (√)

Pembengkakan kelenjar limfa ( ) (√)

Anemia ( ) (√)

Riwayat tranfusi darah ( ) (√)

Kepala ya tidak

Sakit kepala (√) ( )

Trauma berarti pada masa lalu ( ) (√)

Pusing (√) ( )

Gatal pada kulit kepala ( ) (√)

Mata ya tidak

Air mata berlebihan ( ) (√)

Pruritus ( ) (√)

Diplopia ( ) (√)

Kabur ( ) (√)

Fotofobia ( ) (√)

Riwayat infeksi ( ) (√)

Tanggal pemeriksaan paling akhir : 22 Januari 2020

Dampak pada penampilan AKS : walaupun Ny. A meraskan sakit kepala dan
pusing namun hal ini tidak mempengarui aktivitas

Telinga ya tidak

Perubahan pendengaran ( ) (√)

Rabas ( ) (√)
Tinitus ( ) (√)

Vertigo ( ) (√)

Sensivitas pendengaran ( ) (√)

Riwayat infeksi ( ) (√)

Tanggal pemeriksaan paling akhir: 22 Desember 2019

Kebiasaan perawatan telinga : Ny. A membersihkan dengan sendirinya

Dampak pada penampilan AKS TIDAK ADA

Hidung dan sinus ya tidak

Rabas ( ) (√)

Epistaksis ( ) (√)

Obstruksi ( ) (√)

Mendengkur ( ) (√)

Nyeri pada sinus ( ) (√)

Alergi ( ) (√)

Riwayat infeksi ( ) (√)

Penilaian diri pada kemampuan olfaktori BAIK

Mulut dan tenggorok

Sakit tenggorok ( ) (√)

Lesi /ulkus ( ) (√)

Serak ( ) (√)

Perubahan suara ( ) (√)

Kesulitan menelan ( ) (√)

Perdarahan gusi ( ) (√)

Karies (√) ( )
Kesulitan menelan ( ) (√)

Alat-alat prostesa ( ) (√)

Riwayat infeksi ( ) (√)

Tanggal pemeriksaan gigi paling akhir 14 April 2019

Pola menggosok gigi 2X SEHARI DAN TERATUR

Pola flossing Ny.A Merasa sudah cukup dengan menggosok gigi saja

Leher ya tidak

Kekakuan ( ) (√)

Nyeri/ tekan ( ) (√)

Benjolan/massa ( ) (√)

Keterbatasan gerak ( ) (√)

Payudara ya tidak

Benjolan/ massa ( ) (√)

Nyeri/ nyeri tekan ( ) (√)

Bengkak ( ) (√)

Keluar cairan dari putting susu ( ) (√)

Perubahan pada putting susu ( ) (√)

Perubahan pada payudara sendiri : TIDAK ADA

Pernafasan ya tidak

Batuk ( ) (√)

Sesak nafas ( ) (√)

Hemoptisis ( ) (√)

Sputum ( ) (√)
Mengi ( ) (√)

Asma/ alergi pernafasan ( ) (√)

Tanggal dan hasil pemeriksaan sinar X dada terakhir TIDAK ADA

Kardoivaskular ya tidak

Nyeri/ketidaknyamanan dada ( ) (√)

Palpitasi ( ) (√)

Sesak nafas ( ) (√)

Dispnea pada aktivitas ( ) (√)

Ortopnea ( ) (√)

Murmur ( ) (√)

Edema ( ) (√)

Varises ( ) (√)

Kaki timpang ( ) (√)

Parestesia ( ) (√)

Perubahan warna kaki ( ) (√)

Gastrointestinal ya tidak

Disfagia ( ) (√)

Tak dapat mencerna ( ) (√)

Nyeri ulu hati ( ) (√)

Mual/ muntah ( ) (√)

Hematemesis ( ) (√)

Perubahan nafsu makan ( ) (√)

Intoleran makanan ( ) (√)

Ulkus ( ) (√)
Nyeri ( ) (√)

Ikterik ( ) (√)

Benjolan/ massa ( ) (√)

Perubahan kebiasaan defekasi ( ) (√)

Sistem saraf pusat ya tidak

Sakit kepala ( ) (√)

Kejang ( ) (√)

Sinkope/serangan jatuh ( ) (√)

Paralisis ( ) (√)

Paresis ( ) (√)

Masalah koordinasi ( ) (√)

Tic/tremor/spasme ( ) (√)

Paretesia ( ) (√)

Cedera kepala ( ) (√)

Masalah memori ( ) (√)

Sistem endokrin ya tidak

Intoleran panas ( ) (√)

Intoleran dingin ( ) (√)

Goiter ( ) (√)

Pigmentasi kulit ( ) (√)

Perubahan rambut (√) ( )

Polifagia ( ) (√)

Polidipsi ( ) (√)
Poliuria ( ) (√)

I. INFORMASI PENUNJANG
TD : 160/80 mmHg
Kadar asam urat : 6,5 mg/dl
LAPORAN PENDAHULUAN STASE
KEPERAWATAN GERONTIK

Kunjungan : Ke-3

Jadwal kunjungan : Kamis, 23 April 2020


Pukul : 10.00 wib
Kegiatan : Analisa Data, Menegakkan Diagnosa Keperawatan dan
Skoring

A. Latar Belakang
Analisa data termasuk dalam proses pengumpulan data yang
berkaitan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah
baik kesehatan maupun individual sehingga didapatkan diagnosa
keperawatan keluarga. Adapun ketidakmampuan keluarga dalam
menghadapi masalah diantaranya:
1. Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
keluarga.
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan
3. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
4. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan sekitar
5. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan

B. Data yang Perlu Dikaji


1. Data subjektif
2. Data objektif
3. Masalah keperawatan

C. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Dapat dirumuskan sesuai pengkajian yang sudah dilakukan
2. Tujuan Umum
Terkumpul data yang perlu untuk menegakkan masalah keperawatan
3. Tujuan Khusus
Terkumpul data yang diperlukan untuk menegakkan masalah
keperawatan

D. Rencana Kegiatan
1. Topik
Menjelaskan dan menentukan perencanaan keperawatan yang akan
diberikan dan dilakukan.
2. Metode
Diskusi dan Tanya jawab dengan keluarga

3. Waktu
Hari/Tanggal : Kamis, 23 April 2022
Pukul : 10.00 WIB
4. Tempat
Rumah keluarga binaan Ny. A

E. Strategi Pelaksanaan
a. Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan berkunjung
b. Fase Kerja
1. Mendiskusikan intervensi yang akan dilakukan
2. Memberikan motivasi pada keluarga untuk melakukan tindakan
secara mandiri
c. Fase Terminasi
1. Membuat kontrak dengan klien untuk pertemuan selanjutnya
2. Mengakhiri pertemuan dengan baik dan mengucapkan salam
F. Kriteria Hasil
a. Struktur
1. Menyelesaikan laporan pendahuluan
2. Menyiapkan alat dan media
3. Kontrak waktu dengan keluarga sesuai rencana
b. Proses
1. Laksanakan sesuai dengan perencanaan
2. Keuarga aktif dalam diskusi hasil
c. Hasil
1. Melakukan intervensi keperawatan

Mahasiswa Keluarga Binaan

( ) ( )
ANALSA DATA
DATA MASALAH KEPERAWATAN
DS : Nyeri akut b.d agens cidera biologis
- Ny. A mengeluh sakit kepala dengan skala
nyeri 5 seperti berdenyut-denyut dibagian
kepala dan sampai kepunggung dengan
waktu lebih kurang 10-15 menit.
- Ny. A mengatakan cara mengatasi nyeri
dengan mengolesi bagian yang nyeri
- Ny. A mengatakan memiliki riwayat
Hipertensi
- Ny. A mengatakna sulit tidur akibat dan
suka minum kopi dipagi dan siang hari.
- Ny. A mengatakan sudah lima bulan yang
lalu periksa ke dokter dan hasil test asam
uratnya yaitu 7,5 mg/dl.

DO :
- Ny. A tampak kesakitan
- Ny. A tampak memegangi bagian yang
sakit
- TD : 160/80 mmHg
- N : 90 x/menit;
- RR : 19 x/menit;
- S : 36,8 ºC,
- TB : 159 cm
- BB : 65 kg
DATA MASALAH KEPERAWATAN
DS : Gangguan pola tidur
- Ny. A mengeluh sakit kepala dan susah
tidur dimalam hari
- Ny. A mengatakan suka minum kopi
dipagi dan malam hari

DO :
- Ny. A tampak gelisah
- TD : 160/80 mmHg
- N : 90 x/menit;
- RR : 19 x/menit;
- S : 36,8 ºC,
- TB : 159 cm
- BB : 65 kg

Prioritas Masalah (Diagnose Keperawatan/Masalah Kolaborasi)


1. Nyeri akut b.d agens cedera biologi
2. Gangguan pola tidur
SKORING
NO KRITERIA SCORE PEMBENARAN
1 Sifat Masalah 3/3 x 1 Masalah gejala hipertensi
- Aktual 1 sudah dialami sejak dulu
2 Kemungkinanan Masalah Untuk ½x2 - Ny. A mengatakan
Diubah 1 apabila sakit kepala
- Mudah biasanya sembuh dengan
dioleskan balsem
- Ny. A mengatakan
penyakit hipertensi ini
dengan sendirinya dapat
sembuh
3 Potensial Masalah Untuk Dicegah 1/3 x 1 - Ny. R mengatakan
- Rendah 1/3 masalah penyakitt
hipertensi dapat diatasi
dengan pengobatan
alterntif seperti dioelskan
dengan balsam
4 Menonjolnya Masalah ½x1 - keluarga mengatakan
- Tidak segera diatasi ½ penyakit hipertensi ini
tidak berbahaya dan
tidak mengakibatkaan
komplikasi yang
berbahaya
TOTAL 2.8

NO KRITERIA SCORE PEMBENARAN


1 Sifat Masalah 3/3 x 1 - Masalah susah tidur
- Aktual 1 dialami semenjak sakit
kepala dan semenjak
suka minum kopi
2 Kemungkinanan Masalah Untuk ½x2 - Ny. A mengatakan jika
Diubah 1 sakit kepala dapat diatasi
- Sebagian dengan mengoleskan
balsem pada bagian yang
sakit
3 Potensial Masalah Untuk Dicegah 1/3 x 1 - Ny. A mengatakan
- Rendah 1/3 masalah sulit tidur dapat
diatasi dengan obat
alternative
4 Menonjolnya Masalah 1/2 x 1 - Keluarga mengatakan
- Tidak segera diatasi ½ susah tidur karena faktor
umur dan tidak
berbahaya
TOTAL 2.8
LAPORAN PENDAHULUAN STASE
KEPERAWATAN GERONTIK

Kunjungan : Ke-3

Jadwal kunjungan : Kamis, 23 April 2020


Pukul : 13.00 wib
Kegiatan : Menentukan intervensi

A. Latar Belakang
Berdasarkan masalah keperawatan yang telah didapatkan, maka akan
dirumuskan perencanaan yang dibuat untuk meminimalkan atau mengatasi
masalah yang ada pada keluarga binaan. Dari intervensi akan dibuat tujuan
umum dan khusus atas masalah yang ada pada keluarga. Bagian-bagian dari
format intervensi yaitu:
1. Diagnosa keperawatan
2. Tujuan umum dan khusus
3. Strategi pelaksanaan
4. Intervensi
5. Evaluasi
Perencanaan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat
untuk dilaporkan dalam memecahkan masalah kesehatan dari keperawatan
yang telah diidentifikasi oleh perencanaan meliputi pengembangan strategi
desain untuk mengurangi, mencegah masalah-masalah yang diidentifikasi
pada masalah keperawatan.

B. Data yang Perlu Dikaji


Mendiskusikan perencanaan keperawatan yang akan ditentukan untuk
mengatasi masalah keluarga bersama keluarga.
C. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut
b. Gangguan pola tidur
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada keluarga diharapkan
keluarga mampu melakukan tindakan mandiri yang telah didiskusikan
dalam intervensi keperawatan.
3. Tujuan Khusus
Sudah dilakukan tindakan keperawtaan diharapkan keluarga mau dan
mampu mengikuti.

D. Rencana Kegiatan
1. Topik
Menjelaskan dan menentukan perencanaan keperawatan yang akan
diberikan dan dilakukan.
2. Metode
Diskusi dan Tanya jawab dengan keluarga
3. Waktu
Hari/Tanggal : kamis , 23 April 202
Pukul : 13.00 WIB
4. Tempat : Rumah keluarga binaan Ny. A

E. Strategi Pelaksanaan
a. Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan berkunjung
b. Fase Kerja
1. Mendiskusikan intervensi yang akan dilakukan
2. Memberikan motivasi pada keluarga untuk melakukan tindakan
secara mandiri
c. Fase Terminasi
1. Membuat kontrak dengan klien untuk pertemuan selanjutnya
2. Mengakhiri pertemuan dengan baik dan mengucapkan salam

F. Kriteria Hasil
a. Struktur
1. Menyelesaikan laporan pendahuluan
2. Menyiapkan alat dan media
3. Kontrak waktu dengan keluarga sesuai rencana
b. Proses
1. Laksanakan sesuai dengan perencanaan
2. Keuarga aktif dalam diskusi hasil
c. Hasil
1. Melakukan intervensi keperawatan

Mahasiswa Keluarga Binaan

( ) ( )
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny. A


Nama Mahasiswa/ NIM : Efi Yunita (19511032)
Paraf :

No Dx. Tujuan & Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)


Keperawatan
1. Nyeri Akut Selama 1x seminggu kunjungan - Jelaskan kepada keluarga cara
kerumah diharapkan nyeri berkurang mengenal masalah dan perilaku
1. Keluarga mampu mengenal kesehatan yang tepat, seperti
masalah tentang pengetahuan dan menjelaskan penggertian
perilaku kesehatan tentang penyakit proses penyakit, diet
hipertensi, seperti : yang tepat, dan cara pengobatan
- Dapat mengetahui diet yang pengobatan tentang penyakit
tepat pada penyakit hipertensi tersebut
- Dapat mengetahui cara - Motivasi keluarga untuk
pengobatan penyakit hipertensi menyebutkan kembali apa yang
dengan pengobatan medis sudah dijelaskan
maupun menggunakan - Berikan reinforcement positif
pengobat secara tradisional
2. Keluarga mampu membuat - Diskusikan cara Keluarga untuk
keputusan dalam meningkatkan mengambil keputusan
atau memperbaiki kesehatan, penanganan penyakit, dengan
misalnya : cara dari diri sendiri dan dari
- Kepatuhan perilaku : penyedian dukungan keluarga, misalnya
diet beradaptasi dengan perubahan
- Berpatisipasi dalam fungsi, atau mencapai fungsi
memutuskan perawatan yang lebih tinggi, dukungan
kesehatan membuat keputusan dan
membangun harapan
- Motivasi keluarga untuk
mengambil keputusan
3. Keluarga mampu merawat anggota - Keluarga mampu merawat
keluarga yang sakit dengan anggota keluarga yang sakit dan
meningkatkan dan memperbaiki memberikan dukungan terhadap
kesehatan cara merawat anggota diet yang tepat, mampu
keluarga yang sakit, seprti membrikan terapi tradisional
menyiapkan diet yang tepat, untuk mengatasi penyakit
melakukan aktivitas sesuai hipertensi
kemampuan, memberikan terapi - Motivasi keluarga untuk merawat
yang tepat atau obat tradisional
yang tepat
Keluarga mampu memodifikasi Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan : control resiko dan lingkungannya dalam hal :
keamanan Pencegahan jatuh
Manajemen lingkungan : rumah
- Pengetahuan tentang yang aman
pencegahan jatuh - Bantuan pemeiharaan rumah
- Perilaku pencegahan jatuh
- Menyiapkan lingkungan
rumah yang aman
Keluarga mampu memanfaatkan Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan fasilitas kesehatan
- Pengetahuan tentang sumber Panduan pelayanan kesehatan
sumber kesehatan - Mengunjungi fasilitas kesehatan,
- Perilaku mencari pelayanan manajemen informasi
kesehatan
- Partisipasi keluarga dalam
perawatan keluarga
LAPORAN PENDAHULUAN STASE
KEPERAWATAN GERONTIK

Kunjungan : Ke-3

Jadwal kunjungan : Senin, 27 April 2020


Pukul : 10.00 wib
Kegiatan : Melakukan TUK 1 (mengenal masalah)

A. Latar Belakang
Analisa data termasuk dalam proses pengumpulan data yang
berkaitan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah
baik kesehatan maupun individual sehingga didapatkan diagnosa
keperawatan keluarga. Setelah melakukan pengkajian pada Ny. A
didapatkan data subjektif dan objektif untuk dapat menentukan masalah dan
memprioritaskan masalah untuk menegakkan diagnosa keperawatan
keluarga binaan Tn. P

Pada pertemuan 1-2 telah didapatkan data-data umum, data


lingkungan, data keluarga, hasil pemeriksaan fisik, diagnosa dan intervensi
keperawatan Ny. A maka pada pertemuan keempat ini akan dilanjudkan
TUK 1.

B. Data yang Perlu Dikaji


4. Data subjektif
5. Data objektif
6. Masalah keperawatan

C. Rencana Keperawatan
4. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b/d agen pencedera biologis Hipertensi
b. Gangguan pola tidur
5. Tujuan Umum
Terkumpul data yang perlu untuk menegakkan masalah keperawatan
6. Tujuan Khusus
Terkumpul data yang diperlukan untuk menegakkan masalah
keperawatan

D. Rencana Kegiatan
5. Topik : Melakukan TUK 1 ( mengenal masalah Ny. A )
6. Metode : Diskusi dan Tanya jawab dengan keluarga
7. Waktu
Hari/Tanggal : Senin, 27 April 2020
Pukul : 10.00 WIB
8. Tempat
Rumah keluarga binaan Tn. P

E. Strategi Pelaksanaan
d. Fase Orientasi
4. Mengucapkan salam
5. Memperkenalkan diri
6. Menjelaskan tujuan berkunjung
e. Fase Kerja
3. Mendiskusikan intervensi yang akan dilakukan
4. Memberikan motivasi pada keluarga untuk melakukan tindakan
secara mandiri
f. Fase Terminasi
3. Membuat kontrak dengan klien untuk pertemuan selanjutnya
4. Mengakhiri pertemuan dengan baik dan mengucapkan salam

F. Kriteria Hasil
d. Struktur
4. Menyelesaikan laporan pendahuluan
5. Menyiapkan alat dan media
6. Kontrak waktu dengan keluarga sesuai rencana
e. Proses
3. Laksanakan sesuai dengan perencanaan
4. Keuarga aktif dalam diskusi hasil
f. Hasil
Melakukan intervensi keperawatan

Mahasiswa Keluarga Binaan

( ) ( )
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

TUK 1

Hari/ Diagnose Implementasi Evaluasi


Tgl keperawatan
Nyeri akut - Mengucapkan salam S
- Memvalidasi keadaan - Menjawab salam
keluarga - Ny.A mengatakan sudah
- Mengingat kontrak waktu mengetahui pengertian
- Menjelaskan tujuan hipertensi, proses
pelaksanaan penyakit, diet yang tepat
TUK 1 : dan tanda gejala dari
- Mendiskusikan kepada penyakit hipertensi
keluarga cara mengenal
- Ny.A mengatakan setuju
masalah dan perilaku
kesehatan yang tepat untuk pertemuan
seperti:
selanjutnya
1. Menjelaskan penggertian O
penyakit hipertensi, proses - Ny. A tanpa kooferatif
penyakit, diet yang tepat - Ny. A dapat menjawab
dan tanda gejala penyakit pertanyaan yang diberikan
hipertensi A
2. Memotivasi keluarga - Ny.A mampu menjawab
untuk menyebutkan semua pertanyaan yang
kembali apa yang sudah diberikan
dijelaskan - Ny. A dapat memodifikasi
3. Memberikan proses penyakit
reinforcement positif P
- Lanjutkan TUK II
LAPORAN PENDAHULUAN STASE
KEPERAWATAN GERONTIK

Kunjungan : Ke-4 (empat)


Jadwal kunjungan : Senin, 27 APRIL 2020
Pukul : 13.00 wib
Kegiatan : Melakukan TUK 2 (mengambil keputusan)

A. Latar Belakang
Berdasarkan masalah keperawatan yang telah didapatkan, maka akan
dirumuskan perencanaan yang dibuat untuk meminimalkan atau mengatasi
masalah yang ada pada keluarga binaan. Dari intervensi akan dibuat tujuan
umum dan khusus atas masalah yang ada pada keluarga. Bagian-bagian dari
format intervensi yaitu:
6. Diagnosa keperawatan
7. Tujuan umum dan khusus
8. Strategi pelaksanaan
9. Intervensi
10. Evaluasi
Perencanaan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat
untuk dilaporkan dalam memecahkan masalah kesehatan dari keperawatan
yang telah diidentifikasi oleh perencanaan meliputi pengembangan strategi
desain untuk mengurangi, mencegah masalah-masalah yang diidentifikasi
pada masalah keperawatan.
Setelah melaksanakan TUK 1 diharapkan keluarga Ny. A terutama
yang mengalami masalah Hipertensi dapat memahami dan mengerti juga
tentang penyakit Hipertensi tersebut sehingga pada pertemuan selanjutnya
yaitu pada pertemuan ke-5 ini akan memutuskan apa saja akibat lanjut yang
terjadi jika penyakit Hipertensi tidak segera diatasi
B. Data yang Perlu Dikaji
Mendiskusikan perencanaan keperawatan yang akan ditentukan untuk
mengtasi masalah keluarga bersama keluarga.

C. Rencana Keperawatan
4. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b/d agen pencedera biologis
b. Gangguan pola tidur
5. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada keluarga diharapkan
keluarga mampu melakukan tindakan mandiri yang telah didiskusikan
dalam intervensi keperawatan.
6. Tujuan Khusus
Sudah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan keluarga mau dan
mampu mengikuti.

D. Rencana Kegiatan
5. Topik : Melakukan TUK 2 (mengambil keputusan )
6. Metode : Diskusi dan Tanya jawab dengan keluarga
7. Waktu
Hari/Tanggal : Senin, 27 April 2020
Pukul : 13.00 WIB
8. Tempat
Rumah keluarga binaan Ny. A

E. Strategi Pelaksanaan
d. Fase Orientasi
4. Mengucapkan salam
5. Memperkenalkan diri
6. Menjelaskan tujuan berkunjung
e. Fase Kerja
3. Mendiskusikan intervensi yang akan dilakukan
4. Memberikan motivasi pada keluarga untuk melakukan tindakan
secara mandiri
f. Fase Terminasi
3. Membuat kontrak dengan klien untuk pertemuan selanjutnya
4. Mengakhiri pertemuan dengan baik dan mengucapkan salam

F. Kriteria Hasil
d. Struktur
4. Menyelesaikan laporan pendahuluan
5. Menyiapkan alat dan media
6. Kontrak waktu dengan keluarga sesuai rencana
e. Proses
3. Laksanakan sesuai dengan perencanaan
4. Keuarga aktif dalam diskusi hasil
f. Hasil
Melakukan intervensi keperawatan

Mahasiswa Keluarga Binaan

( ) ( )
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

TUK 2

Hari/ Diagnosa Implementasi Evaluasi


Tgl Keperawatan
Nyeri akut - Mengucapkan salam S:
- Mengingat kontrak - Menjawab salam
waktu - Ny.A menyebutkan pengertian
- Menjelaskan tujuan dari penyakit hipertensi
pelaksanaan - Ny.A dan keluarga mengatakan
akan mengambil keputusan dalam
TUK 2 penanganan kesehatan
- Menanyakan kembali O :
pengertian hipertensi, - keluarga kooperatif dan aktif saat
proses penyakitnya, serta diberikan penjelasan
tanda gejala hipertensi - keluarga mendengar penjelasan
- Mendiskusikan cara yang diberikan
Keluarga untuk A :
mengambil keputusan - keluarga mampu mengambil
penanganan suatu keputusan untuk merawat anggota
penyakit seperti : dengan keluarga yang sakit
cara dari diri sendiri dan P :
dari dukungan keluarga, - lanjutkan ke TUK 3
misalnya beradaptasi
dengan perubahan
fungsi, atau mencapai
fungsi yang lebih tinggi,
dukungan membuat
keputusan dan
membangun harapan
- Memotivasi keluarga
untuk mengambil
keputusan.
- Memberikan kesempatan
pada keluarga untuk
menanyakan kembali
yang belim dimengerti
- Memberikan
reinforcement positif
LAPORAN PENDAHULUAN STASE
KEPERAWATAN GERONTIK

Kunjungan : Ke-VI

Jadwal kunjungan : Selasa, 28 April 2020


Pukul : 10.00 wib
Kegiatan : Melakukan TUK 3 (merawat anggota keluarga yang sakit)

A. Latar Belakang
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan
yang dihadapi keluarga untuk mencapai kriteria hasil yang diharapkan.

B. Data yang Perlu Dikaji


Menjelaskan tentang masalah yang dialami dari keluarga

C. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b/d agen pencedera biologis
b. Ganggua pola tidur
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada keluarga diharapkan
keluarga mampu mengenal dan dapat mengetahui penyebab, tandan dan
gejala serta pencegahannya.
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit keluarga
mampu:
a. Menjelaskan pengertian
b. Menjelaskan penyebab
c. Menjelaskan tanda dan gejala
d. Melanjutkan cara pengobatan

D. Rencana Kegiatan
1. Topik
Menjelaskan mengenai masalah dan apa yang harus dilakukan keluarga
2. Metode
Diskusi dan Tanya jawab dengan keluarga
3. Waktu
Hari/Tanggal : Selasa, 28 April 2020
Pukul : 10.00 WIB
4. Tempat
Rumah keluarga binaan Ny. A

E. Strategi Pelaksanaan
a. Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan berkunjung
b. Fase Kerja
1. Menjelaskan tentang hipertensi kepada keluarga
c. Fase Terminasi
1. Mengevaluasi kegiatan dengan keluarga
2. Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
3. Mengakhiri pertemuan bersama keluarga dengan baik dan
mengucapkan salam.

F. Kriteria Hasil
a. Struktur
1. Menyelesaikan laporan pendahuluan
2. Menyiapkan alat dan media
3. Kontrak waktu dengan keluarga sesuai rencana
b. Proses
1. Laksanakan sesuai dengan perencanaan
2. Keluarga aktif dalam diskusi hasil
c. Hasil
1. Melakukan TUK 3 kepada keluarga
2. Menjelaskan cara merawat anggota keluarga yang sakit dengan
menggunakan media leaflet dan mempraktekkannya

Mahasiswa Keluarga Binaan

( ) ( )
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

TUK 3

Hari/ Diagnosa Implementasi Evaluasi


Tgl Keperawatan
Nyeri akut - Mengucapkan salam S:
- Mengingat kontrak waktu - Ny. A menjawab salam
- Menjelaskan tujuan - Ny. A mengatakan cara
pelaksanaan mencegah hipertensi dengan cara
menerapkan diet yang tepat,
TUK 3 tidak mengkonsumsi kopi secara
1. Menggali kembali tentang berlebihan
penyakit hipertensi yang - Ny. A menyetujui kontrak
telah dijelaskan pertemuan selanjutnya
dipertemuan sebelumnya O:
2. Memotivasi keluarga untuk - Ny.A mampu menjawab
mampu merawat anggota pertanyaan perawat mahasiswa
keluarga yang sakit dan - Ny.A tampak kooferatif
memberikan dukungan - Ny. A tampak memahaami cara
terhadap diet yang tepat, perawatan yang telah dijelaskan
mampu membrikan terapi A:
tradisional untuk mengatasi - Ny. A mendemonstrasikan cara
penyakit hipertensi merawat keluarga yang sakit
3. Motivasi keluarga untuk dengan menggunakan obat
merawat tradisional yang telah dijelaskan
4. Memberikan reinforcement P
positif - lanjutkan ke TUK berikutnya
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN LANSIA

Kunjungan : Ke 6
Jadwal kunjungan : Rabu, 29 April 2020
Pukul :10 .00 Wib
Kegiatan : Implementasi TUK 4 (memodifikasi lingkungan)

A. Latar Belakang
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
lansia untuk mencapai kriteria hasil yang diharapkan. Pada pertemuan ini
mahasiswa akan mengajak lansia memodifikasi lingkungan menanam tanaman
obat dan mengetahui manfaatnya, mengatur tanaman bunga di halaman rumah,
dan memnersihkan lantai kamar mandi agar tidak licin.
B. Rencana Keperawatan
1. Tujuan Umum
Dalam waktu 1x60 menit lansia resume mampu mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah/mengambil keputusan untuk melakukan pengobatan.
2. Tujuan Khusus
a. Lansia menerima kunjungan mahasiswa
b. Lansia mampu mengambil keputusan untuk pengobatan
C. Rencana Kegiatan
1. Topik
Menjelaskan mengenai masalah dan apa yang harus dilakukan lansia
2. Metode
Diskusi dan Tanya jawab dengan lansia
3. Waktu
Hari/Tanggal : Rabu, 29 April 2020

Pukul : 10:00 wib


4. Tempat : kediaman Ny. A
D. Strategi Pelaksanaan
a. Fase Orientasi
1) .Mengucapkan salam
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan berkunjung
b. Fase Kerja
1. Mendiskusikan dengan lansia tentang keinginan untuk merawat anggota
lansia yang sakit.
2. Merawat lansia yang sakit.
3. Mengambil keputusan untuk pengobatan yang dilakukan.
b. Fase Terminasi
1. Mengevaluasi kegiatan dengan lansia
2. Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
3. Mengakhiri pertemuan bersama lansia dengan baik dan mengucapkan
salam.
E. Kriteria Hasil
a. Struktur
1. Menyelesaikan laporan pendahuluan
2. Menyiapkan alat dan media
3. Kontrak waktu dengan lansia sesuai rencana
b. Proses
1) Laksanakan sesuai dengan perencanaan
2) Lansia kooperatif
3) Hasil
Lansia kooperatif dan ikut berpartisipasi dalam penanaman namana obat
dan penanaman tanaman.
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

TUK 4

Hari/ Diagnosa Implementasi Evaluasi


Tgl Keperawatan

Nyeri akut - Mengucapkan salam S:


- Mengingat kontrak waktu
- Ny. A menjawab salam
- Menjelaskan tujuan
- Ny. A menyebutkan kembali
pelaksanaan
apa-apa saja yang sudah
TUK 4 dijelaskan
- Ny. A menyetujui kontrak
1. Menjelaskan kepada
pertemuan selanjutnya
tentang lingkungan yang
sehat, ventilasi, tempat O:
pembuangan sampah,
- Ny. A tampak kooferatif
penggunaan
- Ny. A antusias dalam
jamban/membersihkan
mendengarkan penjelasan yang
jamban setiap hari,
diberikan mahasiswa
menyapu rumah setiap hari
- Ny. A mampu menjawab
2. Memotivasi keluarga
pertanyaan perawat yang
menyebutkan kembali
diberikan mahasiswa
tentang lingkungan yang
sehat dan bersih A:
3. Memberikan reinforcement
- Ny. A mendemonstrasikan cara
positif
merawat keluarga yang sakit
dengan menggunakan obat
tradisional yang telah dijelaskan

- lanjutkan ke TUK 5
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN LANSIA
Kunjungan : Ke 6
Jadwal kunjungan : Rabu, 29 April 2020
Pukul :10.00 Wib
Kegiatan : Implementasi TUK 5 (membawa keluarga ke pelayanan kesehatan)

A. Latar Belakang
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
lansia untuk mencapai kriteria hasil yang diharapkan. Pada pertemuan ini
mahasiswa akan menjelaskan kepada lansia cara memanfaatkan pelayanan
kesehatan ataupun mengajak lansia ke pelayanan kesehatan yang ada di sekitar
lingkungan tempat tinggalnya.
B. Rencana Keperawatan
1. Tujuan Umum
Dalam waktu 1x60 menit lansia resume mampu mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah/mengambil keputusan untuk melakukan pengobatan.
2. Tujuan Khusus
a. Lansia menerima kunjungan mahasiswa
b. Lansia mampu mengambil keputusan untuk pengobatan
C. Rencana Kegiatan
1. Topik
Menjelaskan mengenai masalah dan apa yang harus dilakukan lansia
2. Metode
Diskusi dan Tanya jawab dengan lansia
3. Waktu
Hari/Tanggal : Rabu, 29 April 2020

Pukul : 10:00 wib


4. Tempat : kediaman Ny. A
D. Strategi Pelaksanaan
a. Fase Orientasi
1) .Mengucapkan salam
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan berkunjung
b. Fase Kerja
1. Mendiskusikan dengan lansia tentang keinginan untuk merawat anggota
lansia yang sakit.
2. Merawat lansia yang sakit.
3. Mengambil keputusan untuk pengobatan yang dilakukan.
c. Fase Terminasi
1. Mengevaluasi kegiatan dengan lansia
2. Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
3. Mengakhiri pertemuan bersama lansia dengan baik dan mengucapkan
salam.
E. Kriteria Hasil
a) Struktur
1. Menyelesaikan laporan pendahuluan
2. Menyiapkan alat dan media
3. Kontrak waktu dengan lansia sesuai rencana
b) Proses
1. Laksanakan sesuai dengan perencanaan
2. Lansia kooperatif
3. Hasil
- Lansia mampu memanfaatkan fasilitas

Keluarga dapat dan mau memanfaatkan fasilitas yang ada


CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

TUK 5

Hari/ Diagnosa Implementasi Evaluasi


Tgl Keperawatan

Nyeri akut - Mengucapkan salam S:


- Mengingat kontrak waktu
- Ny. A menjawab salam
- Menjelaskan tujuan
- Ny. A dan keluarga menjelaskan
pelaksanaan
tentang pelayanan kesehatan
TUK 5 - Ny. A menjelaskan kembali
kapan mesti kepelayanan
1. Mengevaluasi kembali
kesehatan
tentang penyakit hipertensi
yang telah dijelaskan O:
dipertemuan sebelumnya
- Ny. A tampak kooferatif
2. Menjelaskan kepada
- Ny. A tampak antusias dalam
keluarga tentang
mendengarkan penjelasan yang
pengobatan difasilitas
diberikan mahasiswa
pelayanan kesehatan
3. Menjelaskaan perbedaan A:
pengobatan dirumah dengan
- Ny. A memeriksa kesehatan
difasilitas pelaayanan
kepelayanan kesehataan seperti
kesehatan
praktek dokter
4. Memotivasi keluarga untuk
membawa atau P
menggunakan fasilitas
-
pelayanan kesehaatan
apabila ada keluarga yang
sakit dan anjurkan keluarga
supaya rutin cek kesehatan
kepelayanan kesehatan
5. Memberikan reinforcement
positif
HIPERTENSI APAKAH HIPERTENSI 3. Diet tinggi garam, lemak dan
kolesterol
(DARAH TINGGI) ITU?? 4. Kegemukan
(DARAH TINGGI) 5. Stress
Hipertensi (darah tinggi) 6. Perokok, minum kopi dan alcohol
adalah terjadinya peningkatan 7. Kurang olahraga

tekanan darah yang lebih


APA SAJA TANDA DAN GEJALA
dari normal yaitu lebih dari HIPERTENSI (DARAH TINGGI) ???
140/90 mmHg.
Pusing, sakit kepala dan
tengkuk.
Lemah, berkeringat
Gelisah
Penglihatan kabur
Emosi tidak stabil
Sulit tidur
OLEH : Nafas pendek
Dada berdebar-debar
EFI YUNITA, S.Kep Kesemutan

19511032
PENYEBAB HIPERTENSI
(DARAH TINGGI) !!
PROGRAM PROFESI NERS STIKes
PAYUNG NEGERI 1. Usia
PEKANBARU 2. Keturunan

2019-2020
PENGGOLONGAN TEKANAN APA AKIBAT JIKA HIPERTENSI - Kemudian potong labu siam
(DARAH RENDAH) YANG TIDAK menjadi bagian kecil
DARAH DIOBATI ?? - Lalu blender hingga halus
- Setelah itu tuangkan kedalam
Normal : 120/80 Mmhg Stroke gelas
Pre Hipertensi : 120-139/80-89 Mmhg
Penyakit jantung - Minum 1 x sehari
Gagal ginjal
Hipertensi stage 1 : 140-159/84-99 Cedera akibat
Mmhg
penurunan penglihatan
Hipertensi stage 2 : >160/>100 Mmhg Kematian

BAGAIMANA PENGOBATAN
CARA MENCEGAH/MERAWAT
HIPERTENSI DENGAN CARA
PENDERITA HIPERTENSI..! Modifikasi lingkungan:
TRADISIONAL ???
1. Mengatur makanan (garam, kolesterol, 1. Hindari kebisingan seperti TV
lemak) 1. Jus mentimun dan Radio dan suara yang ribut
2. Olahraga teratur Cara pembuatan pengobatan hipertensi lainnya ketika beristirahat
3. Hindari merokok, alkohol dengan daun salam: 2. Atur pencahayaan yang tidak
4. Banyak makan buah sayur menyebabkan pusing
5. Jangan stress (manajemen stress) Bahan : 3. Gunakan sendok teh dalam
6. Rutin periksa kesehatan mengukur jumlah garam
- Labu siam + 400 gr
masakan
- Air putih + 150 cc
4. Lakukan olahraga dan seperti
Cara membuatnya:
jalan pagi di sekitar rumah
- Cuci labu siam hingga bersih 5. Atur letak perabotan dengan
rapi

Anda mungkin juga menyukai