GERONTIK
DISUSUN OLEH :
EFI YUNITA
195110032
1. Latar Belakang
a. Karakteristik Lansia
Menurut Muhith dan Siyoto (2016), lansia adalah seseorang individu
yang berumur diatas 60 tahun, pada umumnya terjadi penurunan fungsi-fungsi
biologis, psikologis, sosial dan ekonomi. Lansia merupakan seseorang yang
berusia 60 tahun keatas baik pria maupun wanita, yang masih aktif
beraktivitas dan bekerja ataupun mereka yang tidak berdaya untuk mencari
nafkah sendiri sehingga bergantung kepada orang lain untuk menghidupi
dirinya (Ineko, 2012).
Proses menua adalah proses alamiah setelah 3 tahap kehidupan yaitu
masa anak, masa dewasa, dan masa tua yang tidak dapat dihindari oleh
individu. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), sesorang yang
dikatakan lanjut usia (lansia) meliputi usia pertengahan (middle age) dengan
rentang usia 45 sampai 59 tahun, usia lanjut (elderly) antara 60 sampai 74
tahun, usia tua (old) antara 75 sampai 90 tahun, dan usia sangat tua (very old)
di atas 90 tahun (Mubarak dkk, 2006). Departemen kesehatan RI (2006)
memberikan batasan lansia dengan 3 kategori yaitu Virilitas (prasenium) yang
merupakan masa persiapan usia lanjut yang menampakkan kematangan jiwa
yakni dengan rentang usia 55 sampai 59 tahun, usia lanjut dini (senescen)
yakni kelompok yang mulai memasuki masa usia lanjut dini dengan rentang
usia 60 sampai 64 tahun, dan lansia berisiko tinggi untuk menderita berbagai
penyakit degeneratif yakni dengan usia di atas 65 tahun (Fatmah, 2010).
Menurut Undang-Undang No.4 tahun 1965 pasal 1 “seseorang dinyatakan
sebagai orang jompo atau lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai
umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri
untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain.
Golongan di atas merupakan orang-orang yang mengalami
pertambahan usia dimana pertambahan usia akan menimbulkan perubahan-
perubahan pada struktur dan fisiologis dari berbagai sel/jaringan/organ dan
sistem yang ada pada tubuh manusia. Proses ini menjadikan kemunduran fisik
maupun psikis. Kemunduran fisik ditandai dengan kulit mengendur, rambut
memutih, penurunan pendengaran, penglihatan memburuk, gerakan lambat,
dan kelainan di berbagai organ vital. Sedangkan kemunduran psikis terjadi
peningkatan sensitivitas emosional, menurunnya gairah, bertambahnya minat
terhadap diri, berkurangnya minat terhadap penampilan, meningkatnya minat
terhadap material, dan minat kegiatan rekreasi tidak berubah hanya orientasi
dan subyek yang berbeda.
Kemunduran-kemunduran yang dialami oleh lansia berdampak pada
penyakit yang dideritanya. Beberapa penyakit yang ditemukan pada lansia
memiliki karakteristik tertentu yaitu penyakit yang sering multiple
(berhubungan satu sama lain), penyakit bersifat degenerative (sering
menimbulkan kecacatan), gejala sering tidak jelas yakni berkembang secara
perlahan), sering bersama-sama problem psikologis dan sosial, lansia sangat
peka terhadap penyakit infeksi akut, dan sering terjadi penyakit yang bersifat
iatrogenik (Mubarak, 2006).
Proses asuhan keperawatan individu gerontik merupakan suatu proses
kompleks dengan pendekatan yang sistematis berdasarkan konseptualisasi
keperawatan keluarga untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu
sebagai anggota keluarga. Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga
digunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian,
diagnose, intervensi, implementasi serta evaluasi. Pengkajian merupakan
tahap utama dimana seorang perawat harus mengumpulkan data dan menggali
informasi secara bertahap dan terus-menerus terhadap lansia. Data yang telah
terkumpul kemudian dianalisa sehingga mendapatkan suatu rumusan masalah
dan dapat ditegakkan suatu diagnosa keperawatan. Setelah diagnosa
keperawatan ditegakkan maka perawat akan merumuskan rencana asuhan
keperawatan yang kemudian akan di implementasikan kepada lansia binaan.
2. Konsep lansia
a. Definisi Lansia
lanjut usia peralihan awal (50-55 tahun), lanjut usia peralihan menengah
(55-60 tahun) dan lanjut usia peralihan akhir (60-65 tahun). Sedangkan
membagi batasan lansia dalam 4 tahap yaitu usia pertengahan (middle age)
(usia 45-59 tahun), lansia (elderly) (usia 60-74 tahun), lansia tua (old) (usia
75-90 tahun) dan usia sangat tua (very old) ( usia > 90 tahun).
yaitu:
secara santai.
d. Tipe Lansia
1. Arif dan bijaksana
Kaya dengan pengalaman. Dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan zaman serta mempunyai kesibukan dan bersikap ramah,
rendah hati, sederhana, dermawan, memenuhi undangan dan seringkali
menjadi panutan.
2. Mandiri
Mampu mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru.
Selektif dalam mencari pekerjaan, teman pergaulan, serta memenuhi
undangan
3. Tidak puas
Mengalami konflik lahir batin karena proses penuaan. Biasanya
akibat dari kehilangan kecantikan, daya tarik jasmani, kekuasaan, status
sosial, teman yang disayangi dll.
4. Bingung
Kaget dikarenakan kehilangan kepribadian, mengasingkan diri,
minder, menyesal, pasif, acuh.
e. Perubahan Pada Lansia
1) Perubahan fisiologis
a) Sel
protein.
b) Sistem kardiovaskuler
c) Sistem pernafasan
d) Sistem persarafan
e) Sistem gastrointestinal
penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi buruk.
karena adanya iritasi yang kronis dan selaput lender, atrofi indra
pengecap tentang rasa asin, asam dan pahit. Selain itu perubahan
f) Sistem genitourinaria
pada ginjal.
g) Sistem endokrin
Hormone).
atau penhidu
i) Sistem integument
j) Sistem musculoskeletal
menjadi menipis.
perubahan warna).
Berikut ini adalah hal-hal yng akan terjadi pada masa pensiun.
mortality).
lanjut yaitu:
1) Kenangan (memory)
2) IQ (Intellegentia Quantion)
f. Psikososial Lansia
yang dinamis antara faktor psikis dan sosial, yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain. Psikososial sendiri berasal dari kata psiko
psikologis itu adalah kondisi individu atau seseorang sehat secara pikiran,
perasaan dan juga perilaku (Padila, 2013). Kondisi kesehatan psikologis ini
1) Konsep diri
pendirian yang dapat diketahui oleh individu mengenai diri sendiri dan
PK, & Nihayati, 2015). Menurut Yusuf et al., (2015), ada beberapa
a) Citra tubuh
b) Ideal diri
c) Harga diri
d) Peran
e) Identitas diri
dari semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh
1) Interaksi social
i. Masalah psikososial
(2011), ada beberapa masalah psikososial yang terjadi pada usia lanjut
yaitu:
1) Kecemasan (ansietas)
a) Pengertian kecemasan
2) Kehilangan
a) Pengertian kehilangan
3) Ketidakberdayaan
a) Pengertian ketidakberdayaan
4) Keputusasaan
a) Pengertian keputusasaan
(Direja, 2011).
5) Isolasi sosial
7) Depresi
a) Pengertian depresi
kegembiraan/ gairah).
DAFTAR PUSTAKA
Aspiani, R.Y. (2014). Buku ajar asuhan keperawatan gerontik aplikasi nanda NIC
& NOC Jilid 1. Jakarta: CV Trans Info Media
Dalimartha, S., Purnama, B. T., Sutarina, N., Mahendra, B., & Darmawan, R.
(2008). Can your self hipertensi. Jakarta: Penebar Plus.
Dewi, S. R. (2014). Buku ajar keperawatan gerontik Ed I.Yogjakarta: Deepublish.
Direja, A. H. S. (2011). Buku ajar asuhan keperawatan jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika
Fatimah. (2010). Merawat manusia lanjut usia suatu pendekatan proses
keperawatan gerontik. Jakarta: CV TIM
Fatmah. (2010). Gizi usia lanjut . Jakarta: Penerbit Erlangga
Kartinah. & Sudaryanto. A. (2017). Masalah psikososial pada lanjut usia. Jurnal
UMS FIK UMS. Retrieved from
http://journals.ums.ac.id/index.php/BIK/article/view/3743
Keliat, B. A., Helena, N. & Farida, P. (2013). Manajemen keperawatan psikososial
dan kader kesehatan jiwa. Jakarta: EGC
Padila. (2013). Buku ajar keperawatan gerontik. Jakarta: Nuha Medika
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. A DENGAN
DIAGNOSA HIPERTENSI di WILAYAH DESA SEI
KUMANGO KECAMATAN TAMBUSAI
KABUPATEN ROKAN HULU
Disusun Oleh :
Efi Yunita
19511032
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang
memungkinkan seseorang untuk menetapkan, mempertahankan dan
meningkatkan kontak dengan orang lain. Setiap hari seseorang
berkomunikasi dengan orang lain sangatlah mudah, akan tetapi komunikasi
kompleks dikarenakan dalam komunikasi seseorang harus melibatkan
tingkah laku yang selaras dengan apa yang diucapkan dan situasi kondisi
lawan berbicara yang sedang berlangsung.
B. Data yang Perlu Dikaji
Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dari kedatangan ke rumah
keluarga.
C. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan belum dirumuskan karena pengkajian belum
dilakukan.
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 2x60 menit terbinanya hubungan saling percaya pada
keluarga binaan.
3. Tujuan Khusus
Keluarga binaan menerima kunjungan mahasiswa profesi ners.
D. Rencana Kegiatan
1. Topik : Memperkenalkan Diri dan Bina Hubungan Saling
Percaya
2. Metode : Wawancara.
3. Waktu
Hari/Tanggal : Selasa, 21 April 2020
Pukul : 13.00 WIB
4. Tempat : Rumah keluarga binaan Ny. A
E. Strategi Pelaksanaan
a. Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan berkunjung
4. Mengevaluasi keadaan keluarga binaan
b. Fase Kerja
Melakukan kontrak waktu dan tempat yang disepakati bersama dengan
klien.
c. Fase Terminasi
1. Membuat kontrak dengan klien untuk pertemuan selanjutnya
2. Mengakhiri pertemuan bersama keluarga binaan
3. Mengucapkan salam
F. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
1. Menyiapkan laporan pendahuluan
2. Kontrak dengan keluarga binaan
b. Proses
1. Pelaksanaan kegiatan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
2. Respon keluarga binaan baik dan menerima mahasiswa
A. Latar Belakang
Proses pengkajian keperawatan keluarga diandai dengan
pengumpulan informasi yang terus-menerus dari keputusan profesional yang
mengandung arti. Kemudian diklasifikasikan dan dianalisa untuk
menginterpretasikan artinya.
Pengumpulan data pengkajian berasal dari berbagai sumber yaitu
dari hasil wawancara dan observasi yang berisi tentang masalah kesehatan
sekarang dan terdahulu dari keluarga dan berbagai agensi yang bekerja
dengan keluarga dan tim kesehatan lainnya.
Berdasarkan hal tersebut, sebelum membuat perencanaan untuk
mengatasi masalah yang dihadapi keluarga, mahasiswa harus melakukan
pengkajian baik anamnesa pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan
penunjang lainnya.
C. Masalah Keperawatan
Belum dapat dirumuskan karena pengkajian belum dilakukan.
D. Diagnosa Keperawatan
1. Diagnosa
Belum dapat dirumuskan karena pengkajian baru akan dilakukan.
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 2x20 menit terkumpul data yang diperlukan.
E. Rencana Tindakan
a. Topik : Pengkajian, lingkungan, tipikal fungsi, dan harapan
b. Metode : Wawancara, inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi
c. Media : Format pengkajian, nursing kit dan alat tulis
d. Hari/Tanggal : Rabu, 22 april 2020
e. Pukul : 10.00 WIB
f. Tempat : Rumah keluarga Ny. A
F. Strategi Pelaksaaan
a. Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Menjelaskan tujuan kunjungan
b. Kerja
1. Pengkajian
2. Mengidentifikasi masalah
c. Terminasi
1. Membuat kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
2. Mengucapkan salam
Mahasiswa Keluarga Binaan
( ) ( )
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. A DENGAN
DIAGNOSA HIPERTENSI di WILAYAH DESA SEI
KUMANGO KECAMATAN TAMBUSAI
KABUPATEN ROKAN HULU
PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. P
b. Alamat : Jl. Tuanku Tambusai Desa Sei Kumango
c. Telpon : 082284538067
d. Pekerjaan : Tidak bekerja
e. Pendidikan : SD
f. Komposisi : 3 orang
Hub. Pekerjaan
Nama JK Dng Umur Pendidikan Ket
KK
Tn. P L KK 63 th SD Tidak bekerja Imunisasi lengkap
Ny. A P ISTRI 59 th SD Tidak bekerja Imunisasi lengkap
An. S P Istri 23 th Sarjana Blm bekerja Imunisasi lengkap
2. Genogram
Keterangan
= laki - laki
= perempuan
= Klien
= Tinggal Serumah
3. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. P adalah Nuclear Family
4. Suku Bangsa
Tn. P dan Ny. A sama-sama bersuku batak mandailing dan mengikuti adat dan
norma yang berlaku
5. Agama
Islam
6. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Kebutuhan sehari – hari Ny. A dan Tn. P dipenuhi oleh dari hasil kebun sawit
sendiri. Kegiatan yang diikuti oleh Ny. A yaitu wirid di mesjid. Ny. A
bersosialisasi dan berinteraksi baik dengan tetangga sekitar dan sering
berkumpul didepan rumah.
7. Aktivitas rekreasi keluarga
Aktivitas keluarga yang dilakukan setiap harinya hanya menonton tv dan
sesekali liburan keluar kota bersama anak-anaknya
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi keluarga
Keluarga saling terbuka satu sama lain. Ny. A mengatakan jika ada masalah,
ia selalu berunding dan bermusyawarah dengan suami dan anak–anaknya
untuk mencari solusinya.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. P saling menghargai satu sama lain, saling membantu serta
mendukung. Anak-anak Tn. P yang sudah menikah dapat memenuhi
kebutuhan keluarga sendiri dan kadang-kadang memberi penghasilannya
sebaagian kepada orang tuanya.
3. Struktur peran
- Tn. P adalah kepala keluarga dan tidak bekerja lagi
- Ny. A adalah seorang ibu rumah tangga
- Anak keluarga Tn. P sudah ada yang memisahkan diri karena sudah
menikah namun seluruh kebutuhan keluarga Tn. P dapat dipenuhi dari
hasil kebun sawitnya
4. Norma keluarga
Keluarga Tn. P menerapkan aturan-aturan yang sesuai dengan ajaran agama
islam yang mengharap anaknya menjadi anak yang taat dalam menjalankan
agama, serta menjadi anak yang sukses dikemudikan hari.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Semua anggota keluarga Tn. P saling menyayangi satu sama lain. Tempat
tinggal tetangganya saling berdekatan jadi apabila ada masalah tetangga
selalu membantu.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. P menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain
mereka membiasakan anak-anak mereka untuk bersosialisasi dengan orang
lain
3. Fungsi perawatan kesehatan
Ny. A mengatakan memiliki riwayat Hipertensi. Ny. A mengatakan sudah
lima bulan yang lalu periksa Tekanan darah yang diperiksa kebidan dan
hasil tekanan darahnya yaitu 180/90 mmHg. Ny. A mengatakan nafsu makan
saat ini baik, BAB / BAK lancar, dan susah tidur karena sakit kepala dengan
skala nyeri 5, berdenyut-denyut, dirasakan lebih kurang 10-15 menit cara
mengatasinya Ny. A mengatakan dengan mengolesinya dengan balsem, Ny.
A suka minum kopi dipagi dan malam hari setelah dilakukan pengkajian
didapatkan TD : 160/80 mmHg dan Asam urat : 6,5 mg/dl
HARAPAN KELUARGA
Keluarga Tn. P berharap penyakit ini cepat sembuh dan keluarga selalu tetap
sehat
KEBIASAAN SEHARI – HARI
a. Biologis
1. Pola makan
Ny. A mengatakan nafsu makan saat ini baik,
2. Pola minum
Ny. A mengatakan seharinya bisa minum sampai 10x/hari
3. Pola tidur
Ny. A susah tidur apabila sakit kepala dan punggung
4. Pola eliminasi (BAB/BAK)
BAB/BAK dalam keadaan normal
5. Aktivitas sehari – hari (Barthel Index)
Dengan
Aktivitas (ADL) Mandiri
Bantuan
Makan 10
Aktifitas ke Toilet 10
Berpindah dari kursi roda atau sebaliknya, 15
termasuk duduk di tempat tidur
Kebersihan diri mencuci muka menyisir 5
rambut dan menggosok gigi
Mandi 5
Berjalan di permukaan datar 15
Naik turun tangga 10
Berpakaian 10
Mengontrol defekasi 10
Mengontrol berkemih 10
Total 100
Penlilaian:
0-20 : Ketergantungan
21-61 : Ketergantungan berat/sangat tergantung
62-90 : ketergantungan berat
91-99 : ketergantungan ringan
100 : Mandiri
Dari hasil barthel index didapatkan bahwa Ny. A dalam skor 100 yaitu
dalam kategori MANDIRI
6. Rekreasi
Aktivitas keluarga yang dilakukan setiap harinya hanya menonton tv
dan sesekali keluar kota
7. Indeks KATZ :
Indek Keterangan
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas.
C Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang
lain.
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan
satu fungsi yang lain.
G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut
Lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
– lain diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G
b. Psikologis
1. Mental (SPMSQ)
Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)
Skore
N0 Pertanyaan
+ -
√ 1. Tanggal berapa hari ini?
√ 2. Hari apa sekarang ini?
√ 3. Apa nama tempat ini?
√ 4. Berapa nomer telepon anda?
√ 4a. Dimana alamat anda? Tanyakan hanya klien tidak
mempunyai telepon
√ 5 Berapa umur anda?
√ 6 Kapan anda lahir?
√ 7 Siapa presiden indonesia sekarang?
√ 8 Siapa presiden sebelumnya?
√ 9 Siapa nama kecil ibu anda?
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dam tetap pengurangan 3 dari
setiap angka baru, semua secara menurun
Jumlah kesalahan total 2
Penilaian SPMSQ :
4
4
9
26
Untuk MMSE (Mini Mental State Exam) didapatkan skor yaitu 26, yang
artinya TIDAK ADA KERUSAKAN KOGNITIF ATAU NORMAL
Depresi (Beek/ Yesavage)
Interpretasi:
Skor 0-4 : not depressed (tidak depresi/normal)
Skor 5-9 : mild depression (depresi ringan)
Skor 10-15 : severe depression (depresi sedang/berat)
2. Keadaan emosi
Keadaan emosi Ny. A sangat stabil, Ny. A bisa mengontrol emosinya
dengan baik jika sedang ada masalah.
3. Konsep diri
Identitas diri :
Tn. P sudah tidak bekerja lagi , Tn. P merasa senang akan identitanya
sebagai kepala keluarga, begitupun Ny.A yang merasa senang akan
identitasnya sebagai istri
Gambaran diri :
Ny. A mengatakan bahwa ia menyadari kalau ia sudah lanjut usia
dan kesehatannya mulai menurun karena proses penuaan
Ideal diri :
Ny. A berharap ia dan suaminya sehat selalu, mampu mengerjakan
aktivitas sehari- hari seperti biasa, dan bisa menikmati masa tua
dengan tenang bersama suami, anak–anak dan cucu-cucunya.
Peran diri :
Ny. A saat ini dalam melaksanakan perannya sebagai istri dibantu
oleh suaminya
Harga diri :
Ny. A ingin selalu tetap dihargai dan tetap didukung oleh
keluarganya
4. APGAR Keluarga
APGAR Keluarga
No Fungsi Uraian Skore
1 Saya puas bahwa dapat kembali pada keluarga 2
Adaptasi saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2 Saya puas dengan cara keluarga saya 2
Hubungan membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya
3 Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan 2
Pertumbuhan mendukung keinginan saya untuk melakukan
aktivitas atau arah baru.
4 Saya puas dengan cara keluarga saya 2
mengespresikan afek dan berespon terhadap
Afeksi
emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai.
5 Saya puas dengan cara teman-teman saya dan 2
Pemecahan
saya menyediakan waktu bersama-sama
Keterangan :
c. Sosial
1. Dukungan keluarga
Keluarga Tn. P selalu mendukung apa yang ingin dilakukan
keluarganya satu sama lain
2. Hubungan dengan keluarga
Keluarga Tn. P selalu terbuka, setiap permasalahan akan dibicarakan
dan didiskusikan bersama anggota keluarganya
3. Hubungan dengan orang lain
Ny. P bersosialisasi dan berinteraksi baik dengan tetangga sekitar dan
sering berkumpul didepan rumah.
d. Spiritual
1. Pelaksanaan ibadah
Kegiatan yang diikuti oleh Tn. P yaitu sebagai pegawai masjid dan
kajian-kajian agama dan Ny. A yaitu wirid yasin setiap hari jumat
dirumah warga secaraa bergantian.
2. Keyakinan tentang kesehatan
Apabila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga Tn. P akan
memeriksakan kesehatannya ke pelayanan kesehatan
e. Pemeriksaan Fisik
Tinjauan Sistem
1. Keadaan umun : baik
2. GCS : V4 M5 E6
3. Tingkat kesedaran : Compos mentis
4. Suhu : 36,8oC Nadi : 90
x/menit
Tekanan Darah : 160/8 0mmHg Pernafasan : 19
x/menit
Tinggi Badan : 159 cm Berat Badan : 65 Kg
Ya Tidak
Umum
Kelelahan ( ) (√ )
Demam ( ) (√ )
Keringat malam ( ) (√ )
Kesulitan tidur (√ ) ( )
Penilaian diri terhadap status kesehatan : Ny. A sudah merasakan gejala Hipertensi
Integumen ya tidak
Pruritus ( ) (√)
Anemia ( ) (√)
Kepala ya tidak
Pusing (√) ( )
Mata ya tidak
Pruritus ( ) (√)
Diplopia ( ) (√)
Kabur ( ) (√)
Fotofobia ( ) (√)
Dampak pada penampilan AKS : walaupun Ny. A meraskan sakit kepala dan
pusing namun hal ini tidak mempengarui aktivitas
Telinga ya tidak
Rabas ( ) (√)
Tinitus ( ) (√)
Vertigo ( ) (√)
Rabas ( ) (√)
Epistaksis ( ) (√)
Obstruksi ( ) (√)
Mendengkur ( ) (√)
Alergi ( ) (√)
Serak ( ) (√)
Karies (√) ( )
Kesulitan menelan ( ) (√)
Pola flossing Ny.A Merasa sudah cukup dengan menggosok gigi saja
Leher ya tidak
Kekakuan ( ) (√)
Benjolan/massa ( ) (√)
Payudara ya tidak
Bengkak ( ) (√)
Pernafasan ya tidak
Batuk ( ) (√)
Hemoptisis ( ) (√)
Sputum ( ) (√)
Mengi ( ) (√)
Kardoivaskular ya tidak
Palpitasi ( ) (√)
Ortopnea ( ) (√)
Murmur ( ) (√)
Edema ( ) (√)
Varises ( ) (√)
Parestesia ( ) (√)
Gastrointestinal ya tidak
Disfagia ( ) (√)
Hematemesis ( ) (√)
Ulkus ( ) (√)
Nyeri ( ) (√)
Ikterik ( ) (√)
Kejang ( ) (√)
Paralisis ( ) (√)
Paresis ( ) (√)
Tic/tremor/spasme ( ) (√)
Paretesia ( ) (√)
Goiter ( ) (√)
Polifagia ( ) (√)
Polidipsi ( ) (√)
Poliuria ( ) (√)
I. INFORMASI PENUNJANG
TD : 160/80 mmHg
Kadar asam urat : 6,5 mg/dl
LAPORAN PENDAHULUAN STASE
KEPERAWATAN GERONTIK
Kunjungan : Ke-3
A. Latar Belakang
Analisa data termasuk dalam proses pengumpulan data yang
berkaitan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah
baik kesehatan maupun individual sehingga didapatkan diagnosa
keperawatan keluarga. Adapun ketidakmampuan keluarga dalam
menghadapi masalah diantaranya:
1. Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
keluarga.
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan
3. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
4. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan sekitar
5. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
C. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Dapat dirumuskan sesuai pengkajian yang sudah dilakukan
2. Tujuan Umum
Terkumpul data yang perlu untuk menegakkan masalah keperawatan
3. Tujuan Khusus
Terkumpul data yang diperlukan untuk menegakkan masalah
keperawatan
D. Rencana Kegiatan
1. Topik
Menjelaskan dan menentukan perencanaan keperawatan yang akan
diberikan dan dilakukan.
2. Metode
Diskusi dan Tanya jawab dengan keluarga
3. Waktu
Hari/Tanggal : Kamis, 23 April 2022
Pukul : 10.00 WIB
4. Tempat
Rumah keluarga binaan Ny. A
E. Strategi Pelaksanaan
a. Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan berkunjung
b. Fase Kerja
1. Mendiskusikan intervensi yang akan dilakukan
2. Memberikan motivasi pada keluarga untuk melakukan tindakan
secara mandiri
c. Fase Terminasi
1. Membuat kontrak dengan klien untuk pertemuan selanjutnya
2. Mengakhiri pertemuan dengan baik dan mengucapkan salam
F. Kriteria Hasil
a. Struktur
1. Menyelesaikan laporan pendahuluan
2. Menyiapkan alat dan media
3. Kontrak waktu dengan keluarga sesuai rencana
b. Proses
1. Laksanakan sesuai dengan perencanaan
2. Keuarga aktif dalam diskusi hasil
c. Hasil
1. Melakukan intervensi keperawatan
( ) ( )
ANALSA DATA
DATA MASALAH KEPERAWATAN
DS : Nyeri akut b.d agens cidera biologis
- Ny. A mengeluh sakit kepala dengan skala
nyeri 5 seperti berdenyut-denyut dibagian
kepala dan sampai kepunggung dengan
waktu lebih kurang 10-15 menit.
- Ny. A mengatakan cara mengatasi nyeri
dengan mengolesi bagian yang nyeri
- Ny. A mengatakan memiliki riwayat
Hipertensi
- Ny. A mengatakna sulit tidur akibat dan
suka minum kopi dipagi dan siang hari.
- Ny. A mengatakan sudah lima bulan yang
lalu periksa ke dokter dan hasil test asam
uratnya yaitu 7,5 mg/dl.
DO :
- Ny. A tampak kesakitan
- Ny. A tampak memegangi bagian yang
sakit
- TD : 160/80 mmHg
- N : 90 x/menit;
- RR : 19 x/menit;
- S : 36,8 ºC,
- TB : 159 cm
- BB : 65 kg
DATA MASALAH KEPERAWATAN
DS : Gangguan pola tidur
- Ny. A mengeluh sakit kepala dan susah
tidur dimalam hari
- Ny. A mengatakan suka minum kopi
dipagi dan malam hari
DO :
- Ny. A tampak gelisah
- TD : 160/80 mmHg
- N : 90 x/menit;
- RR : 19 x/menit;
- S : 36,8 ºC,
- TB : 159 cm
- BB : 65 kg
Kunjungan : Ke-3
A. Latar Belakang
Berdasarkan masalah keperawatan yang telah didapatkan, maka akan
dirumuskan perencanaan yang dibuat untuk meminimalkan atau mengatasi
masalah yang ada pada keluarga binaan. Dari intervensi akan dibuat tujuan
umum dan khusus atas masalah yang ada pada keluarga. Bagian-bagian dari
format intervensi yaitu:
1. Diagnosa keperawatan
2. Tujuan umum dan khusus
3. Strategi pelaksanaan
4. Intervensi
5. Evaluasi
Perencanaan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat
untuk dilaporkan dalam memecahkan masalah kesehatan dari keperawatan
yang telah diidentifikasi oleh perencanaan meliputi pengembangan strategi
desain untuk mengurangi, mencegah masalah-masalah yang diidentifikasi
pada masalah keperawatan.
D. Rencana Kegiatan
1. Topik
Menjelaskan dan menentukan perencanaan keperawatan yang akan
diberikan dan dilakukan.
2. Metode
Diskusi dan Tanya jawab dengan keluarga
3. Waktu
Hari/Tanggal : kamis , 23 April 202
Pukul : 13.00 WIB
4. Tempat : Rumah keluarga binaan Ny. A
E. Strategi Pelaksanaan
a. Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan berkunjung
b. Fase Kerja
1. Mendiskusikan intervensi yang akan dilakukan
2. Memberikan motivasi pada keluarga untuk melakukan tindakan
secara mandiri
c. Fase Terminasi
1. Membuat kontrak dengan klien untuk pertemuan selanjutnya
2. Mengakhiri pertemuan dengan baik dan mengucapkan salam
F. Kriteria Hasil
a. Struktur
1. Menyelesaikan laporan pendahuluan
2. Menyiapkan alat dan media
3. Kontrak waktu dengan keluarga sesuai rencana
b. Proses
1. Laksanakan sesuai dengan perencanaan
2. Keuarga aktif dalam diskusi hasil
c. Hasil
1. Melakukan intervensi keperawatan
( ) ( )
RENCANA KEPERAWATAN
Kunjungan : Ke-3
A. Latar Belakang
Analisa data termasuk dalam proses pengumpulan data yang
berkaitan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah
baik kesehatan maupun individual sehingga didapatkan diagnosa
keperawatan keluarga. Setelah melakukan pengkajian pada Ny. A
didapatkan data subjektif dan objektif untuk dapat menentukan masalah dan
memprioritaskan masalah untuk menegakkan diagnosa keperawatan
keluarga binaan Tn. P
C. Rencana Keperawatan
4. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b/d agen pencedera biologis Hipertensi
b. Gangguan pola tidur
5. Tujuan Umum
Terkumpul data yang perlu untuk menegakkan masalah keperawatan
6. Tujuan Khusus
Terkumpul data yang diperlukan untuk menegakkan masalah
keperawatan
D. Rencana Kegiatan
5. Topik : Melakukan TUK 1 ( mengenal masalah Ny. A )
6. Metode : Diskusi dan Tanya jawab dengan keluarga
7. Waktu
Hari/Tanggal : Senin, 27 April 2020
Pukul : 10.00 WIB
8. Tempat
Rumah keluarga binaan Tn. P
E. Strategi Pelaksanaan
d. Fase Orientasi
4. Mengucapkan salam
5. Memperkenalkan diri
6. Menjelaskan tujuan berkunjung
e. Fase Kerja
3. Mendiskusikan intervensi yang akan dilakukan
4. Memberikan motivasi pada keluarga untuk melakukan tindakan
secara mandiri
f. Fase Terminasi
3. Membuat kontrak dengan klien untuk pertemuan selanjutnya
4. Mengakhiri pertemuan dengan baik dan mengucapkan salam
F. Kriteria Hasil
d. Struktur
4. Menyelesaikan laporan pendahuluan
5. Menyiapkan alat dan media
6. Kontrak waktu dengan keluarga sesuai rencana
e. Proses
3. Laksanakan sesuai dengan perencanaan
4. Keuarga aktif dalam diskusi hasil
f. Hasil
Melakukan intervensi keperawatan
( ) ( )
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
TUK 1
A. Latar Belakang
Berdasarkan masalah keperawatan yang telah didapatkan, maka akan
dirumuskan perencanaan yang dibuat untuk meminimalkan atau mengatasi
masalah yang ada pada keluarga binaan. Dari intervensi akan dibuat tujuan
umum dan khusus atas masalah yang ada pada keluarga. Bagian-bagian dari
format intervensi yaitu:
6. Diagnosa keperawatan
7. Tujuan umum dan khusus
8. Strategi pelaksanaan
9. Intervensi
10. Evaluasi
Perencanaan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat
untuk dilaporkan dalam memecahkan masalah kesehatan dari keperawatan
yang telah diidentifikasi oleh perencanaan meliputi pengembangan strategi
desain untuk mengurangi, mencegah masalah-masalah yang diidentifikasi
pada masalah keperawatan.
Setelah melaksanakan TUK 1 diharapkan keluarga Ny. A terutama
yang mengalami masalah Hipertensi dapat memahami dan mengerti juga
tentang penyakit Hipertensi tersebut sehingga pada pertemuan selanjutnya
yaitu pada pertemuan ke-5 ini akan memutuskan apa saja akibat lanjut yang
terjadi jika penyakit Hipertensi tidak segera diatasi
B. Data yang Perlu Dikaji
Mendiskusikan perencanaan keperawatan yang akan ditentukan untuk
mengtasi masalah keluarga bersama keluarga.
C. Rencana Keperawatan
4. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b/d agen pencedera biologis
b. Gangguan pola tidur
5. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada keluarga diharapkan
keluarga mampu melakukan tindakan mandiri yang telah didiskusikan
dalam intervensi keperawatan.
6. Tujuan Khusus
Sudah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan keluarga mau dan
mampu mengikuti.
D. Rencana Kegiatan
5. Topik : Melakukan TUK 2 (mengambil keputusan )
6. Metode : Diskusi dan Tanya jawab dengan keluarga
7. Waktu
Hari/Tanggal : Senin, 27 April 2020
Pukul : 13.00 WIB
8. Tempat
Rumah keluarga binaan Ny. A
E. Strategi Pelaksanaan
d. Fase Orientasi
4. Mengucapkan salam
5. Memperkenalkan diri
6. Menjelaskan tujuan berkunjung
e. Fase Kerja
3. Mendiskusikan intervensi yang akan dilakukan
4. Memberikan motivasi pada keluarga untuk melakukan tindakan
secara mandiri
f. Fase Terminasi
3. Membuat kontrak dengan klien untuk pertemuan selanjutnya
4. Mengakhiri pertemuan dengan baik dan mengucapkan salam
F. Kriteria Hasil
d. Struktur
4. Menyelesaikan laporan pendahuluan
5. Menyiapkan alat dan media
6. Kontrak waktu dengan keluarga sesuai rencana
e. Proses
3. Laksanakan sesuai dengan perencanaan
4. Keuarga aktif dalam diskusi hasil
f. Hasil
Melakukan intervensi keperawatan
( ) ( )
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
TUK 2
Kunjungan : Ke-VI
A. Latar Belakang
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan
yang dihadapi keluarga untuk mencapai kriteria hasil yang diharapkan.
C. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b/d agen pencedera biologis
b. Ganggua pola tidur
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada keluarga diharapkan
keluarga mampu mengenal dan dapat mengetahui penyebab, tandan dan
gejala serta pencegahannya.
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit keluarga
mampu:
a. Menjelaskan pengertian
b. Menjelaskan penyebab
c. Menjelaskan tanda dan gejala
d. Melanjutkan cara pengobatan
D. Rencana Kegiatan
1. Topik
Menjelaskan mengenai masalah dan apa yang harus dilakukan keluarga
2. Metode
Diskusi dan Tanya jawab dengan keluarga
3. Waktu
Hari/Tanggal : Selasa, 28 April 2020
Pukul : 10.00 WIB
4. Tempat
Rumah keluarga binaan Ny. A
E. Strategi Pelaksanaan
a. Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan berkunjung
b. Fase Kerja
1. Menjelaskan tentang hipertensi kepada keluarga
c. Fase Terminasi
1. Mengevaluasi kegiatan dengan keluarga
2. Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
3. Mengakhiri pertemuan bersama keluarga dengan baik dan
mengucapkan salam.
F. Kriteria Hasil
a. Struktur
1. Menyelesaikan laporan pendahuluan
2. Menyiapkan alat dan media
3. Kontrak waktu dengan keluarga sesuai rencana
b. Proses
1. Laksanakan sesuai dengan perencanaan
2. Keluarga aktif dalam diskusi hasil
c. Hasil
1. Melakukan TUK 3 kepada keluarga
2. Menjelaskan cara merawat anggota keluarga yang sakit dengan
menggunakan media leaflet dan mempraktekkannya
( ) ( )
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
TUK 3
Kunjungan : Ke 6
Jadwal kunjungan : Rabu, 29 April 2020
Pukul :10 .00 Wib
Kegiatan : Implementasi TUK 4 (memodifikasi lingkungan)
A. Latar Belakang
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
lansia untuk mencapai kriteria hasil yang diharapkan. Pada pertemuan ini
mahasiswa akan mengajak lansia memodifikasi lingkungan menanam tanaman
obat dan mengetahui manfaatnya, mengatur tanaman bunga di halaman rumah,
dan memnersihkan lantai kamar mandi agar tidak licin.
B. Rencana Keperawatan
1. Tujuan Umum
Dalam waktu 1x60 menit lansia resume mampu mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah/mengambil keputusan untuk melakukan pengobatan.
2. Tujuan Khusus
a. Lansia menerima kunjungan mahasiswa
b. Lansia mampu mengambil keputusan untuk pengobatan
C. Rencana Kegiatan
1. Topik
Menjelaskan mengenai masalah dan apa yang harus dilakukan lansia
2. Metode
Diskusi dan Tanya jawab dengan lansia
3. Waktu
Hari/Tanggal : Rabu, 29 April 2020
TUK 4
- lanjutkan ke TUK 5
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN LANSIA
Kunjungan : Ke 6
Jadwal kunjungan : Rabu, 29 April 2020
Pukul :10.00 Wib
Kegiatan : Implementasi TUK 5 (membawa keluarga ke pelayanan kesehatan)
A. Latar Belakang
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
lansia untuk mencapai kriteria hasil yang diharapkan. Pada pertemuan ini
mahasiswa akan menjelaskan kepada lansia cara memanfaatkan pelayanan
kesehatan ataupun mengajak lansia ke pelayanan kesehatan yang ada di sekitar
lingkungan tempat tinggalnya.
B. Rencana Keperawatan
1. Tujuan Umum
Dalam waktu 1x60 menit lansia resume mampu mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah/mengambil keputusan untuk melakukan pengobatan.
2. Tujuan Khusus
a. Lansia menerima kunjungan mahasiswa
b. Lansia mampu mengambil keputusan untuk pengobatan
C. Rencana Kegiatan
1. Topik
Menjelaskan mengenai masalah dan apa yang harus dilakukan lansia
2. Metode
Diskusi dan Tanya jawab dengan lansia
3. Waktu
Hari/Tanggal : Rabu, 29 April 2020
TUK 5
19511032
PENYEBAB HIPERTENSI
(DARAH TINGGI) !!
PROGRAM PROFESI NERS STIKes
PAYUNG NEGERI 1. Usia
PEKANBARU 2. Keturunan
2019-2020
PENGGOLONGAN TEKANAN APA AKIBAT JIKA HIPERTENSI - Kemudian potong labu siam
(DARAH RENDAH) YANG TIDAK menjadi bagian kecil
DARAH DIOBATI ?? - Lalu blender hingga halus
- Setelah itu tuangkan kedalam
Normal : 120/80 Mmhg Stroke gelas
Pre Hipertensi : 120-139/80-89 Mmhg
Penyakit jantung - Minum 1 x sehari
Gagal ginjal
Hipertensi stage 1 : 140-159/84-99 Cedera akibat
Mmhg
penurunan penglihatan
Hipertensi stage 2 : >160/>100 Mmhg Kematian
BAGAIMANA PENGOBATAN
CARA MENCEGAH/MERAWAT
HIPERTENSI DENGAN CARA
PENDERITA HIPERTENSI..! Modifikasi lingkungan:
TRADISIONAL ???
1. Mengatur makanan (garam, kolesterol, 1. Hindari kebisingan seperti TV
lemak) 1. Jus mentimun dan Radio dan suara yang ribut
2. Olahraga teratur Cara pembuatan pengobatan hipertensi lainnya ketika beristirahat
3. Hindari merokok, alkohol dengan daun salam: 2. Atur pencahayaan yang tidak
4. Banyak makan buah sayur menyebabkan pusing
5. Jangan stress (manajemen stress) Bahan : 3. Gunakan sendok teh dalam
6. Rutin periksa kesehatan mengukur jumlah garam
- Labu siam + 400 gr
masakan
- Air putih + 150 cc
4. Lakukan olahraga dan seperti
Cara membuatnya:
jalan pagi di sekitar rumah
- Cuci labu siam hingga bersih 5. Atur letak perabotan dengan
rapi