Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TUGAS INDIVIDU

Disusun oleh:

NAMA : VIRA ANJANI

NIM : 20144010045

KELAS : 3A KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TERNATE

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan

dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Keperawatan

Medikal Bedah (KMB). Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan

bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian

pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. kami menyadari, makalah

yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah inI.

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 latar belakang.........................................................................................................4

1.2 tujuan......................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definis dan fisiologi tanda tanda vital...................................................................5

2.2 Jenis jenis pernapasan normal dan abnormal.........................................................9

2.3 Jenis jenis kesadaran..............................................................................................9

BAB III PENUTUP

Kesimpulan................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


pemeriksaan tanda tanda vital adalah cara untuk mendeteksi perubahan system yang ada
didalam tubuh, tanda tanda vital meliputi suhu tubuh, tekanan darah, nadi dan frekuensi
pernapasan. Perubahan tandavital dapat terjadi bila tubuh dalam keadaan sakit atau kelelahan.
Pemeriksaan tanda vital yang dilaksanakan oleh tenaga medis seperti dokter, bidan dan
perawat digunakan untuk memantau perkembangan pasien. Tindakan ini bukan hanya
merupakan kegiatan rutin pada pasien, tetapi merupakan tindakan pengawasan terhadap
perubahan atau gangguan sistem tubuh. Pelaksanaan pemeriksaan tamda vital pada pasien
tentu berbeda dengan pasien yang lainnya. Tingkat kegawat dan penanganan pasien juga
berbeda juga berbeda beda, mulai dari dari yang keadaan kritis hingga dalam keadaan pasien
yang sakit ringan. Prosedur pemeriksaan tanda vital yang dilkukan pada pasien meliputi
pengukuran suhu, pemeriksaan denyut nadi. Pemeriksaan pernapasan dan pengukuran
tekanan darah.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dan fisiologi dari pengkuran tanda tanda vital
2. Untuk mengetahui jenis jenis pernapasan normal dan abnomal
3. Untuk mengetahui jenis jenis kesadaran

1.3 manfaat
1. agar dapat memahami tentang definisi dan fisiologi dari tanda tanda vital
2. agar dapat memahami jenis jenis pernapasan normal dan abnormal
3. agar dapat memahami jenis jenis kesadaran
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definis dan fisiologi tanda tanda vital


Pemeriksaan tanda tanda vital adalah cara untuk mendeteksi perubahan sistem yang ada
di dalam tubuh. Tanda-tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut nadi, verkuensi pernapasan,
dan tekanan darah. Perubahan tanda-tanda vital dapat terjadi bila mana tubuh dalam keaadan
sakit atau kelelahan, perubahan tersebut merupakan indikator adanya gangguan sistem tubuh.
Pemeriksaan tanda- tanda vital, memiliki faktor yang dapat menyebabkan perubahan tanda-
tanda vital sampai keluar rentang normal, seperti suhu lingkungan kegiatan fisik lain, dan
pengaruh penyakit. Pemeriksaan tanda-tanda vital menujukan adanya perubahan pada fungsi
fisiologis. Ada 4 pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu :
1. suhu tubuh
suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara produksi dan pengeluaran panas dari
tubuh, yang di ukur dari unit panas yang disebut derajat. Ada dua jenis suhu tubuh yaitu suhu
inti dan suhu permukaan.
- Suhu inti merupakan suhu jaringan tubuh yang bagian dalam, seperti rongga
abdomen dan rongga pelvis. Suhu ini relatif konstan, suhu tubuh inti yang normal
berada dalam satu rentang suhu
- Suhu permukaan merupakan suhu pada kulit, saringan subkutan, dan lemak.
Berbeda dengan suhu inti, suhu permukaan akan meningkat atau menurun sebagai
respon terhadap lingkungan.
A. fisiologi suhu tubuh
suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang di hasillkan tubuh dengan
jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Mekanisme kontrol pada manusia
menjaga suhu inti tetap konstan pada kodisi lingkungan dan aktifitas yang ekstrim.
Suhu normal pada :
- orang dewasa 36,5 ℃ hingga 37,5℃
- anak anak 36,1℃ hingga 37,7℃
- bayi 36,3℃ hingga 37,7℃
B. Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh
1. Usia
2. Olahraga
3. Kadar hormon
4. Irama sikardian
5. Stres
6. Lingkungan dan perubahan suhu
Pengukuran suhu tubuh bertujuan untuk memperoleh nilai suhu jaringan didalam tubuh.
Lokasi yang mewakili suhu merupakan indikator yang lebih terpercaya di bandingkan lokasi
yang mewakili suhu permukaan pengukuran temperatur tubuh dapat di lakukan dengan
bermacam cara seperti secara oral atau melalui mulut, melalui rektal atau anus, dengan
menjepit termometer di ketiak, dengan menempelkan termometer pada dahi dan melalui
telinga. Seseorang di katakan demam apabila suhu tubuhnya meningkat dari rentang suhu
tubuh yang normal. Sementara itu, sesorang di katakan hipotermia apabila suhu tubuhnya
kurang dari 35℃ .
2. Tekanan darah
Tekanan darah adalah kekuatan yang di hasilkan dinding arteri dengan memompa dari
jantung. Darah mengalir karena adanya perubahan tekanan, di mana terjadi perpindahan dari
area bertekanan tinggi ke arah bertekanan rendah. Hasil pengukuran tekanan darah akan di
tulis dalam 2 angka, seperti 120/80 mmHg. Angka 120 menunjukan angka sistolik sedangkan
angka 80 merupakan angka diastolik. Sistolik merupakan angka yang memeperlihatkan
ukuran tekanan pembuluh darah atau arteri jantung, saat jantung berdetak dan memompa
darah keluar dari jantung sedangkan diastolik merupakan angka yang mengukur tekanan di
arteri saat jantung berada pada posisi istirahat, di antara detakkan.
A. Fisiologi tekanan darah arteri
Tekanan darah menggambarkan hubungan antara curah jantung, resistensi perifer,
volume darah, kekentalan darah, dan elastisitas arteri. Pengetahuan ini akan
membantu pengkajian perubahan tekanan darah.
B. Mekanisme tekanan darah
Naik turunya darah didalam arteri tubuh bisa terjadi melalui beberapa cara yaitu :
1. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap
detiknya.
2. Arteri besar kehilangan kelenturan dan menjadi kaku sehingga mereka tidak dapat
mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut.
C. Tempat pengukuran tekanan darah
1. Arteri brakial : arteri yang terletak disiku bagian dalam
2. Arteri popliteal : arteri yang terletak dibelakang lutut
3. Arteri radial : arteri yang terletak pada pergelangan tangan yang sejajar
dengan ibu jari.
Tekanan darah normal pada :
- bayi : 90/60mmHg
- anak 3-12 tahun : 104-113mmHg
- dewasa : 120/80mmHg
- lansia : 130/80mmHg hingga 140/90mmHg
tekanan darah yang terus menerus berada diatas nilai normal disebut hipertensi.
Keadaan ini biasanya asimtomatik dan kerap menjadi faktor penunjang untuk infrak miokard.
Faktor faktor yang berkaitan dengan hipertensi antara lain penebalan dinding arteri, yang
mengurangi ukuran lumen arteri, dan penurunan elasititas arteri. Tekanan darah yang berada
dibawah nilai normal, disebut hipotensi. Hipotensi adalah tekanan darah yang turun drastis
ketika klien duduk atau beridiri. Keadaan ini biasanya terjadi akibat vasodilatasi perifer saat
darah meninggalkan organ tubuh pusat, terutama otak, dan bergerak ke area perifer, yang
kerap membuat seseorang merasa pusing.

3. Denyut nadi
Denyut nadi adalah aliran darah yang terasa naik turun sat dipalpasi pada berbagai
titik tubuh. Darah engalir dalam sirkuit yang kontinu. Denyut adalah indikator status sirkulasi
darah.
A. Fisiolgi dan regulasi
Umplus listrik dan nodus sinoatrial ( SA ) berjalan melalui otot jantung untuk
mensimulasi kontraksi jantung. Sekitaran 60-7- ml darah masuk ke oarta dalam setiap
kontraksi ventrikel ( stroke volume ). Dengan setiap injeksi, didning oarta berdistensi,
100 kali lebih cepat melalui aretri kecil dibadingkan dengan volume injeksi darah.
Saat gelombang denyut darah mencapai arteri perifer,denyut merupakan aliran darah
naik turun yang terasa saat dipalpasi pada arteri perifer.
B. Lokasi tempat pengukuran denyut nadi
1. Temprolis : di atas tulang temporak, di atas dan lateral mata
2. Karotis : sepanjang pinggir medial otot stemokleidostoideus dileher
3. Brakialis : lekukan antara otot biseps dan triseps
4. Radialis : sis radial atau ibu jari dari pergelangan tangan
5. Ulnaris : sis ulnar pada pergelangan
6. Femoralis : dibawah ligamen inguinal, antara simfesis pubis dan spina ilaka
superior anterior
7. Popliteal : dibelakang lutut
8. Tibia posterior : bagian dari tumit, dibawag mallcolus medial
9. Dorsalis pedis : sepanjang bagian atas telapak kaki, antara perpanjangan
tendon ibu jari dan telunjuk kaki
C. Faktor yang mempengaruhi denyut nadi
1. Olahraga
2. Suhu
3. Emosi
4. Obat-obatan
5. Henoragi
6. Perubahan postural
7. Kondisi paru paru
Denyut nadi normal pada :
- Balita denyut nadi : 120-160 kali/menit
- Anak anak : 90-140 kali/menit
- Dewasa : 60-100 kali/menit
- Lansia 80-130 kali menit
4. Frekuensi pernapasan
Pernapasan atau repirasi adalah pertukaran gas antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Oksigen untuk bernapas diperoleh dari udara dilingkungan sekitar.
Pengertian menghitung pernapasan adalah menghitung jumlah pernapasan ( inspirasi yang
diikuti ekspirasi ) dalam satu menit.
Pemeriksaan pernapasan merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai
proses pengambilan iksigen dan pengeluaran karbondioksida. Pemeriksaan ini bertujuan
untuk menilai frekuensi, irama kedalaman dan tipe atau pola pernapasan.
A. Kontrol fisiologi
Udara masuk kedalam rongga hidung, udara tersaring, dihangatkan dan
dilembabkan. Partikel partikel debu yang kasar dapat disaring oleh bulu bulu hidung
yang terdapat dalam lubang hidung sehingga partikel halus akan terjerat dalam lapisan
mukus sehingga udara yang sampai paring bebas debu dan bersuhu mendekati suhu
tubuh serta kelembapan 100%. Udara yang telah mencapai trakea dan bila masih
mengandung partikel debu akan ditangkap oleh secret-secret selanjtunya akan
diteruskan kedalam paru-paru dan melalui pembuluh alveoli O2 dan C02 tertukar dan
terjadilah pernapasan.
B. Teknik pemeriksaan fisik
1. Lihat
2. Dengar
3. Rasakan
C. Faktor faktor yang mempengaruhi kecepatan bernapas
1. Usia
2. Suhu
3. Gaya hidup
4. Status kesehatan
5. Narkotika
6. Jenis kelamin
7. Ketinggian
8. Polusi udara
D. Pola pernapasan
Tingkat respirasi atau respirasi rate adalah jumlah seseorang mengambil napas per
menit. Tingkat respirasi biasanya diukur ketika seseorang dalam posisi diam dan
hanya melibatkan menghitung jumlah napas selama satu menit dengan menghitung
beberapa kali dada meningkta.
Seseorang dikatan bernapas jika menghirup oksigen ( O2 ) dan mengeluarkan
karbon dioksida ( CO2 ) melalui sistem pernpasan. Bernapas dapat dalan dan dapat
pula dangkal. Pernapasan yang dalam akan mempunyai volume udara yang besar,
baik pada waktu tarik napas/inspirasi/inhalasi atau pada waktu mengeluarkan
napas/ekspirasi/ekhlasi. Sedangkan pada pernapasan dangkal maka volume udara
akan mengecil.
Frekuensi pernapasan normal pada :
- Usia baru lahir : 35-50 kali/menit
- Anak anak : 15-30 kali/menit
- Dewasa : 16-20 kali/menit
- Lansia : 14-24 kali/menit

2.2 Jenis Jenis Pernapasan Normal dan Abnormal


Pernapasan atau bisa disebut juga dengan respirasi yang dapat didefinisikan sebagai
sebuah proses pengambilan oksigen dan pelepasan kabohidrat dan penggunaan energi
yang ada didalam tubuh. Ketika manusia bernapas, berarti sedang terjadi proses
masuknya oksigen ke dalam tubuh dan pelepasan karbondioksida keluar tubuh. Dalam
bernapas umumnya manusia membutuhkan 300L oksigen dalam sehari. Ada dua jenis
pernapasan yaitu normal dan abnormal.
1. Eupnea, adalah tingkat dan ritme pernapasan normal
2. Takipnea, adalah pernapasan lambat tetapi teratur
3. Cheynestokes, pernapasan bertahap, cepat, dan lebih dalam kemdian menjadi lambat
berbeda dengan apnea
4. Biot, pernapasan cepat dan dalam dengan periode berhenti tidak teratur
5. Kussmaul, pernapasan cepat dan dalam tampa berhenti
6. Apneustik, panjang tarikan napas dalam diikuti hembusan pendek
7. Hiperventilasi neurogenik pusat, hirapnea teratur teru-menerus
8. Ataksik, sangat tidak teratur

2.3 Jenis Jenis Kesadaran


Kesadaran merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan dengan
lingkungannya serta dengan dirinya sendiri ( melalui pasca inderanya ) dan mengadakan
pembatasan terhadap lingkungannya serta terhadap dirinya sendiri melalui perhatian. Tingkat
kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan dari
lingkungan.kesadarn juag merupakan kondisi dimana seseorang memiliki individualisme
kendali penuh tehadap stimulus internal maupun eksternal. Namun, keasadaran juga
mencakup dalam presepsi dan pemikiran secara samar samar disadari oleh individu sehingga
akhirnya perhatiannya terpusat. Jenis jenis kesadaran yaitu :
1. Compas menitis ( normal )
Sadar penuh atau ia sadar terhadap diri dan lingkungannya.
2. Apatis ( acuh tak acuh )
Acuh tak acuh dan lama untuk menjawab terhadap rangsangan yang diberikan.
3. Sommolent ( ngantuk )
Keadaan mengantuk atau disebut juga dengan letargi atau obtundasi
4. Derillium ( menggigau )
Penurunan kesadaran disertai peningkatan yang abnormal dan aktivitas psikomotor an
siklus tidur bangun yang terganggu.
5. Koma ( sapor/tidak sadar )
Keadaan tidak sadarkan diri yang penderitanya tidak dapat dibandingkan bahkan
dengan rangsangan yang kuat.

BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Pemeriksaan tanda tanda vital adalah cara untuk mendeteksi perubahan sistem yang
ada di dalam tubuh. Tanda-tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut nadi, verkuensi
pernapasan, dan tekanan darah. Perubahan tanda-tanda vital dapat terjadi bila mana tubuh
dalam keaadan sakit atau kelelahan, perubahan tersebut merupakan indikator adanya
gangguan sistem tubuh. Pemeriksaan tanda- tanda vital, memiliki faktor yang dapat
menyebabkan perubahan tanda-tanda vital sampai keluar rentang normal, seperti suhu
lingkungan kegiatan fisik lain, dan pengaruh penyakit. Ada 4 pemeriksaan tanda tanda vital
yaitu :
1. suhu tubuh
2. tekanan darah
3. denyut nadi
4. frekuensi pernapasan
Pernapasan atau bisa disebut juga dengan respirasi yang dapat didefinisikan sebagai
sebuah proses pengambilan oksigen dan pelepasan kabohidrat dan penggunaan energi yang
ada didalam tubuh. Ketika manusia bernapas, berarti sedang terjadi proses masuknya oksigen
ke dalam tubuh dan pelepasan karbondioksida keluar tubuh. Dalam bernapas umumnya
manusia membutuhkan 300L oksigen dalam sehari.
Kesadaran merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan dengan
lingkungannya serta dengan dirinya sendiri ( melalui pasca inderanya ) dan mengadakan
pembatasan terhadap lingkungannya serta terhadap dirinya sendiri melalui perhatian. Tingkat
kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan dari
lingkungan.kesadarn juag merupakan kondisi dimana seseorang memiliki individualisme
kendali penuh tehadap stimulus internal maupun eksternal.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/312976123/MAKALAH-Tanda-Vital-Revisi
https://www.academia.edu/44125409/
https://gustinerz.com/pola-pernapasan-normal-dan-abnormal/
potter, PA & Perry, AG. 2009. Fundamental of nursing ( 7thed ). Jakarta: salemba medika

Anda mungkin juga menyukai