Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemeriksaan tanda–tanda vital adalah kegiatan pemeriksaan yang dilakukan


oleh tenaga kesehatan pada tanda vital pasien yang bertujuan untuk mengetahui
gangguan, kelainan atau perubahan pada sistem penunjang kehidupan pada pasien
tersebut. Kegiatan pemeriksaan ini dapat dilakukan untuk mengetahui tanda
kesehatan pasien yang paling awal sehingga dapat memberikan diagnosis penyakit
dan menentukan penanganan tindakan medis yang akan dilakukan (Arizki, 2019).

Ada empat komponen tanda-tanda vital (TTV) utama yang harus dipantau
secara rutin oleh tenaga kesehatan, yaitu: tekanan darah (NIBP), denyut nadi
(BPM), laju pernapasan (respiration rate), dan suhu tubuh. Pemeriksaan tanda
vital dilakukan pada pertama kali saat datang ke fasilitas kesehatan untuk
mendapatkan perawatan medis. Apabila terdapat gejala sedang menderita kondisi
kesehatan yang kurang baik yang dapat mempengaruhi kesehatan maka tanda vital
akan dipantau secara berulang dan terus dilakukan pemantauan untuk menilai
perkembangan penyakit, hal ini akan terus dilakukan sampai didapatkan nilai TTV
normal. Dengan adanya pemeriksaan ini dapat meningkatkan keefesensian tenaga
medis dalam menentukan diagnosis penyakit dan proses tindakan medis
selanjutnya. Tekanan darah merupakan besar gaya dorong ke semua arah pada
seluruh permukaan yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung. Proses
pemeriksaan tekanan darah adalah indikator penting dalam menilai fungsi
kardiovaskuler. Tekanan darah atas adalah tekanan darah yang terjadi karena
adanya kontraksi jantung sehingga mendorong darah melalui arteri ke seluruh
tubuh dengan mengacu pada jumlah tekanan darah yang ada dalam arteri disebut
tekanan sistol. Tekanan darah bawah atau angka bawah yang memperlihatkan

http://mercubuana.ac.id/
2

jumlah tekanan darah di dalam arteri ketika jantung kita sedang beristirahat
layaknya tidur disebut tekanan diastol. Tekanan darah rata-rata pada orang dewasa
adalah sistol 120 mmHg dan diastol 80 mmHg, biasanya ditulis 120/80 mmHg
(Safitri,2019)

Jantung merupakan organ yang fungsinya cukup besar kegunaannya bagi


manusia yakni untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan menerimanya kembali
setelah dibersihkan di paru-paru. Jantung akan berkerja secara terus menerus dan
berulang sehingga disebut denyut jantung. Detak jantung beats perminute (BPM)
merupakan parameter yang akan menunjukan kondisi jantung seseorang dan hal
yang dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung yaitu dari
banyaknya detakan jantung dalam satu menit. Mempelajari denyutnjantung tidak
hanya mengukur frekuensi denyutan jantung tetapi juga mempelajari irama
jantung dan kekuatan denyut jantung. Denyut adalah kegiatan pemeriksaan pada
pembuluh pada nadi atau arteri. Denyut jantung dalam beraktivitas seperti
olahraga, menderita suatu penyakit, emosi dan cedera dapat meningkat dengan
cepat. Saat jumlah denyut jantung berada dibawah kondisi yang normal disebut
bradicardi sedangkan saat denyut jantung diatas kondisi yang normal disebut
tachicardi. Detak jantung manusia normal sekitar 60-100 denyut per menit
(Zain.,2012).

Darah adalah suatu jaringan berbentuk cair yang beredar melalui jantung,
arteri, dan vena yang berfungsi untuk memasukan oksigen dan bahan makanan
keseluruhan tubuh serta mengambil karbondioksida dan metabolis dari jaringan.
Oksigen merupakan salah satu kebutuhan yang penting untuk keberlangsungan
hidup. Dalam tubuh manusia, oksigen yang terdapat dalam tubuh manusia
berfungsi untuk merubah glukosa menjadi energi bagi tubuh. Darah manusia
berwarna merah terang saat terikat oleh oksigen. Dan ketika oksigen dilepas maka
warna eritrosit akan berwarna gelap sehingga menyebabkan warna kebiruan pada
kulit dan pembuluh darah. Dengan adanya perubahan warna darah ini dapat
mengukur ( Putri, 2014).

http://mercubuana.ac.id/
3

Suhu tubuh merupakan salah satu tanda vital yang secara rutin diperiksa
rumah sakit untuk mengetahui tanda klinis dan berguna memperkuat diagnosis
suatu penyakit. Karena peningkatan suhu tubuh, seperti terjadi pada seseorang
yang menderita demam, akan sangat meningkatkan frekuensi denyut jantung,
kadang-kadang dua kali lebih cepat dari frekuensi denyut normal penurunan suhu
sangat berpengaruh pada penurunan frekuensi denyut jantung, sehingga turun
sampai serendah beberapa denyut per menit seperti terjadi pada seseorang yang
mendekati kematian akibat hipotermia (suhu tubuh dalam kisaran 60-70 derajat
Fahrenheit (15,5-21,2 derajat Celsius). Kekuatan kontraksi jantung sering
dipercepat secara temporer melalui suatu peningkatan suhu yang sedang, seperti
saat tubuh sedang berolahraga, tetapi peningkatan suhu yang lama akan
melemahkan 3itera 3iteratur jantung dan akhirnya menyebabkan kelemahan. Jadi,
fungsi optimal jantung sangat bergantung pada pengaturan suhu tubuh oleh
mekanisme pengaturan suhu (Andrian,.2019).

Seiring perkembangan teknologi didunia medis, peran teknologi sangat


berpengaruh besar terhadap kinerja dokter maupun ahli medis dan khususnya
pelayanan kesehatan ke pasien, hal ini membantu perawat di rumah sakit untuk
mendapatkan catatan elektronik pasien kapan saja dan di mana saja. Dunia
kedokteran telah mengenal suatu alat patient monitor atau bedside monitor.
Patient monitor ini lebih praktis karena didalam alat ini terdapat beberapa
parameter, yaitu ECG, respirasi, suhu, tekanan darah, dan SPO2 (Andrian, 2019).

Salah satu perangkat medis paling baik digunakan di ruang unit perawatan
intensif (ICU) adalah vital signs monitor, dikenal juga sebagai multi- parameter
monitor pasien. Perangkat ini digunakan untuk memantau kondisi pasien dengan
mengukur bio-sinyal pasien seperti elektrokardiogram (EKG), tekanan darah non-
invasif (NIBP), saturasi oksigen darah (SPO2) dan suhu tubuh (C˚). Dengan
melihat sinyal-sinyal ini, seorang praktisi medis dapat menilai kondisi pasien
sehingga tindakan segera dapat diambil jika situasi darurat terjadi (Andrian,2019).

Parameter adalah bagian-bagian fisiologis dari pasien yang diperiksa


melalui pasien monitor. Jika kita ketahui ada sebuah pemantau pasien dengan 5

http://mercubuana.ac.id/
4

parameter, maka yang dimaksud dari lima parameter tersebut adalah banyak jenis
pemeriksaan yang dilakukan oleh patient monitor tersebut, namun penggunaan
patient monitor masih sangat terbatas hanya ada dirumah sakit rumah sakit besar,
terlebih penggunaan patient monitor secara baik dan benar sangat sulit untuk
dilakukan, karena dibutuhkan pengetahuan yang cukup agar dapat menggunakan
dan membaca hasil dari pengukuran. Harga yang mahal menyebabkan alat ini
tidak dimiliki masyarakat umum (Andrian,2019).

Coronavirus berasal dari bahasa Yunani κορών yang berarti mahkota


(corona). Dilihat di bawah mikroskop elektron, mahkota terlihat seperti tancapan
paku-paku yang terbuat dari S glikoprotein. Struktur inilah yang terikat pada sel
inang dan nantinya dapat menyebabkan virus dapat masuk ke dalam selinang
(Virginia,2018).

Coronavirus merupakan virus RNA besar yang terselubung. Coronavirus


merupakan virus RNA strand positif terbesar. Coronavirus menginfeksi manusia
dan hewan sebagai penyebab penyakit pernafasan dan saluran pencernaan.
Coronavirus pada manusia menyebabkan batuk pilek dan telah dikaitkan dengan
gastroenteriti pada bayi Coronavirus pada hewan yang lebih rendah menimbulkan
infeksi menetap pada inang alamiahnya. Virus manusia sukar untuk dibiakkan
dan karena itu dicirikan dengan buruk (Virginia,2018).

Tipe baru dari coronavirus telah diidentifikasi sebagai penyebab penyakit


gawat yang disebut SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).SARS
coronavirus (SARS Co-V)secara resmi telah dideklarasikan oleh WHO sebagai
agen causative penyebab SARS. SARS-CoV mempunyai patogenesis yang unik
sebab mereka menyebabkan infeksi pernafasan pada bagian atas dan bawah
sekaligus serta dapat menyebabkan gastroenteritis (Virginia,2018).

Di Indonesia, jumlah pasien yang terinfeksi virus Corona atau COVID-19


terus bertambah. Agar tingkat penyebarannya tidak semakin parah, pemerintah
menyarankan masyakarat untuk tetap berada di rumah dan menerapkan protokol
isolasi mandiri, terutama bagi yang mengalami gejala COVID-19 (Nareza,2020).

http://mercubuana.ac.id/
5

Protokol isolasi mandiri dikeluarkan pemerintah dengan tujuan untuk


mengurangi penularan COVID-19. Pasalnya, virus Corona mudah sekali
menyebar dan dapat menyebabkan gejala yang berat dan berakibat fatal
(Nareza,2020).

Protokol Isolasi Mandiri yang Perlu Diterapkan Bila Anda memiliki gejala atau
kontak erat dengan orang yang memiliki gejala, Anda harus bertanggung jawab
untuk melakukan isolasi mandiri di rumah, setidaknya selama 14 hari
(Nareza,2020).

Terlepas dari ada atau tidaknya gejala dan kontak dengan orang yang
menderita atau dicurigai menderita COVID-19, setiap orang disarankan untuk
tinggal di rumah dan membatasi aktivitas di luar rumah, terutama yang melibatkan
banyak orang. Bila memungkinkan, mintalah pilihan untuk bekerja atau belajar
dari rumah (Nareza,2020).

Pasalnya, virus Corona atau SARS-CoV-2 dapat menyebar bahkan dari


orang yang tidak merasakan gejala. Jadi, seseorang dapat saja tertular atau
menularkan virus ini tanpa menyadarinya (Nareza,2020).

Uraian permasalahan tersebut melatar belakangi penulis untuk merancang


suatu alat yang dapat digunakanakan pada masyarakat umun, agar dapat
Melakukan isolasi mandiri di rumah dengan Protab yang benar yaitu “Rancang
Bangun Alat Vital Signs Monitor Berbasis Arduino Mega ”. Di mana petugas
medis yang bekerja dapat memantau kondisi pasient ODP dari jarak jauh dan
menjaga kondisi dirinya tetap bersih dan aman. Selain itu pentingnya alat ini
untuk dapat meningkatkan kinerja dalam proses pemeriksaan tanda-tanda vital
pasien yang dilakukan oleh tenaga medis dengan sistem yang lebih cepat dan
kompleks karena dilakukan secara digital dan apabila terus dilakukan secara
manual dalam proses pemeriksaan dapat memungkinkan kesalahan pembacaan
manusia (human error) dalam pemeriksaan sehingga ditakutkan akan terjadi
kesalahan dalam identifikasi penyakit.

http://mercubuana.ac.id/
6

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang maka dapat diuraikan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana merancang alat Vital Signs monitor
2. Bagaimana data hasil parameter pembacaan suhu tubuh, NIBP BPM
dan SPO2 dapat dibaca secara record
3. Bagaimana data hasil parameter pembacaan suhu tubuh, NIBP, SPO2,
BPM dan SPO2 dapat dibaca secara akurat

1.3 Tujuan
Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk :
1. Merancang Rancang Bangun Alat Vital Signs Monitor Berbasis
Arduino Mega.
2. Menganalisis pengambilan data alat Vital Signs monitor tingkat
keakurasian di atas 80%.

1.4 Batasan Masalah


Dalam penulisan Tugas Akhir ini pembahasan masalah akan dibatasi pada:
1. Menggunakan mikrokontroller Arduino Mega.
2. Mengunakan Sensor suhu yang digunakan DS18B20.
3. Mengunakan Sensor BPM dan Oxigen pulse oximeter sensor
Max30102
4. Mengunakan Sensor tekanan udara MPX2050DP
5. Menggunakan push button untuk pengaturan setting alat.
6. Alat dapat di akses dari jarak jauh melalui android

1.5 Metode Penelitian


Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam Tugas
Akhir antara lain :
1. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan cara mencari, mengumpulkan dan
mempelajari referensi yang berasal dari berbagai sumber seperti buku,

http://mercubuana.ac.id/
7

jurnal, paper dan sumber lainnya sebagai dasar teori.


2. Konsultasi
Konsultasi dilakukan secara berkala kepada dosen pembimbing dan
pihak- pihak yang mengerti dan memahami mengenai proses dan
spesifikasi alat yang akan dirancang pada Tugas Akhir ini.
3. Perancangan dan Implementasi Alat
Perancangan dan implementasi alat dilakukan dengan cara memilih
sensor serta mikrokontroller yang tepat untuk pengukuran suhu kompres.
4. Analisis Sistem
Menganalisis permasalahan yang ada berdasarkan sumber-sumber dan
pengamatan terhadap permasalahan yang ada.

1.6 Sistematika Penulisan


Agar pembahasan lebih sistematis maka tulisan ini dibuat dalam lima bab,
yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metodologi
penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori dasar secara umum yang


mendukung dalam penelitian, baik yang berhubungan
dengan sistem maupun perangkat.

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN SISTEM


Berisi tentang uraian analisis mengenai rangkaian-rangkaian
alat dan sensor yang terdapat pada pembuatan Vital Signs
Monitor yang terdapat 2 buah modul alat yang pertama
transmitter dan receiver perancangan sistem berupa
flowchart dan blok diagram sistem.

http://mercubuana.ac.id/
8

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini menguraikan pengujian dan analisa prinsip kerja
sistem yang telah diimplementasikan.

BAB 5 PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran terhadap hasil
yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran terhadap hasil
yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan.

http://mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai