Anda di halaman 1dari 9

SISTEM MONITORING VITALSIGN BERBASIS IOT

( INTERNET OF THING )

Gatot1, Satryo2, Pratomo3


1
Jurusan Teknik Kendali dan Elektronika Instrumentasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Semarang
2
Jl.Soekarno Hatta, Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Semarang
Telp : 024 - 6702757
e-mail : gatotsatryo@gmail.com

ABSTRAK
Penyakit covid 19 telah menjadi pandemi, transmisi virus yang sangat tinggi baik melalui kontak
fisik maupun media perantara sentuhan mengakibatkan banyak negara terserang virus ini, termasuk
Indonesia. Di Indonesia banyak kasus ditemukan salah satunya karena penularan dari pasien ke tenaga
medis yang kontak langsung selama memberikan perawatan, termasuk saat harus memeriksa tanda-tanda
vital pasien. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, vital sign monitoring merupakan salah satu alat
kedokteran yang digunakan untuk memantau kondisi parameter vital pasien tanpa perlu adanya kontak
langsung secara terus menerus. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat alat vital sign monitor berbasis
Internet of Things (IoT) dengan empat parameter vital, yaitu denyut nadi, kadar oksigen dalam darah,
tekanan darah, dan suhu tubuh, agar tidak terjadi kontak langsung anatara pasien covid dengan tenaga
paramedis. Alat tersebut mempunyai sensor yang digunakan antara lain sensor sensor Max 30100 untuk
mengukur denyut jantung permenit, dan saturasi spo2, dan sensor suhu DS18B20, sebagai unit
mikrokontroller menggunakan NodeMCU ESP8266, Penelitian ini telah mampu menghasilkan sebuat
alat vital sign monitor berbasis Internet of Things (IoT) dengan Persentase error alat terendah pada
SP02 buat berkisar 1.02 % hingga 2.90%, dan nilai tertinggi errornya pada parameter tekanan
darah berlisar -6,12% hingga -12,38%.

Kata kunci : Vitalsign, IOT, physical distancing, interfacing blynk, data logging thingspeak

ABSTRACT
Covid 19 has become a pandemic, the transmission of the virus is very high, both through
physical contact and through the medium of touch, which has resulted in many countries being attacked by
this virus, including Indonesia. In Indonesia, many cases are found, one of which is due to transmission
from patients to paramedic who are in direct contact while nursing, including the patient's vital signs
check. To overcome this problem, vital sign monitoring is a medical device used to monitor the condition
of a patient's vital parameters without the need for continuous direct contact. The purpose of this research
is to make a vital sign monitor device based on the Internet of Things (IoT) with four vital parameters,
namely pulse, blood oxygen levels, blood pressure, and body temperature, so that there is no direct contact
between covid patients and paramedics. The tool has sensors that are used, the Max 30100 sensor to measure
the heart rate per minute, and spo2 saturation, and the DS18B20 temperature sensor with an accuracy of up
to 0.5 degrees Celsius, while the blood pressure sensor uses the MPX5700AP sensor with a measurement
of 0.0064 Mv per Kpa then as a The microcontroller unit uses NodeMCU ESP8266. This research has
been able to produce a vital sign monitor tool based on the Internet of Things (IoT) with the
percentage of error for the tool that the author made ranges from 1.02% to 2.90%, with the lowest
value on the SPO2 parameter and the highest error value on the blood pressure parameter ranging
from -6.12. % to -12.38%.

Keywords: Vitalsign, IOT, physical distancing, interfacing blynk, data logging thingspeak

1
1. Pendahuluan baik perawat maupun dokter yang berlokasi
Kemajuan teknologi yang sangat pesat, sangat jauh sekalipun dapat melakukan
berpengaruh kepada perkembangan pemantauan tanda vital pasien dengan tetap
bermacam peralatan baik itu untuk rumah, menjalankan protokol kesehatan yaitu
tangga, perkantoran, industri hingga physical distancing
kesehatan. Berkembangnya teknologi sensor Penelitian oleh Zafia, Anggi (Zafia,
dan mikrokontroller saat ini memungkinkan Anggi. 2020 ), dengan membuat Prototype
penggunanya untuk melakukan pemantauan Alat Monitoring Vital Sign Pasien Rawat Inap
dalam jarak yang sangat jauh melalui modul Menggunakan Wireless Sensor sebagai upaya
wireless dari mikrokontroller yang terhubung physical distancing Menghadapi Covid-19.
dengan bermacam sensor seperti sensor Penelitian ini membangun sebuah alat
denyut nadi, saturasi oksigen dalam darah, vitalsign menggunakan Arduino Mega,
tekanan darah, serta suhu tubuh. Hasil keypad, sensor suhu tubuh, sensor denyut
pengukuran sensor ini oleh mikrokontroller jantung dan tekanan darah , kemudian data
akan diolah kemudian dikirimkan melalui hasil perekaman dikirimkan melalui modul
jaringan internet kepada server untuk xbee, ethernet shield menuju server dan
ditampilkan melalui smartphone atau gawai, disimpan dalam bentuk database Mysql.
menurut Sahuleka et al. (2018) Untuk pengujian pada penelitian ini, peneliti
mengungkapkan cara tersebut sangat efisien membandingkan dengan alat tensimeter
serta dapat diakses dengan mudah mengingat manual, sedangkan untuk denyut nadi dan
handphone /gawai telah menjadi bagian tak SpO2 dengan alat yang sudah beredar
terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari dipasaran, suhu tubuh seperti alat
Kondisi pandemi virus Covid-19 atau konvensional. Hasil pengukuran suhu terdapat
Corona saat ini, sangat berbahaya bagi selisih antara pengukuran prototype dengan
kesehatan, dimana biasanya pasien yang metode manual maupun prototipe dengan
terpapar Virus Covid-19 memiliki saturasi metode digital sebesar 0.17ºC. Selisih
Oksigen dalam darah yang rendah ( dibawah pengukuran pulse antara prototipe dengan
95%) ( Yuliana, 2020), dan penderita Virus metode manual sebesar 0.7 BPM, prototipe
Covid-19, banyak didominasi oleh mereka dengan metode digital sebesar 3.3 BPM. Dan
yang berusia lanjut, serta memiliki penyakit pengukuran SpO2 mempunyai selisih antara
penyerta ( Comorbid ) seperti hipertensi, pengukuran prototipe dengan metode digital
gangguan kardiovaskular ( PDPI, 2020) yang sebesar 0 %. Berbeda pada pengukuran
dapat memperburuk kondisi penderita itu tekanan darah yang terlihat jelas selisih antara
sendiri. Banyak kasus penularan virus Covid- ketiga pengukuran tersebut yaitu sebsesar 3-9
19 ditemukan terjadi di rumah sakit, karena mmHg
tenaga medis melakukan kontak fisik berulang Dari penelitian tersebut dapat diambil
kepada pasien saat melakukan pemeriksaan kesimpulan bahwa penelitian yang telah
tanda vital, untuk itu mengatasi kondisi dilakukan memiliki beberapa persamaan
tersebut, rumah sakit menggunakan Vitalsign dengan yang penulis lakukan diantaranya
monitor, yang berfungsi untuk memantau menggunakan sensor Max 30100 sebagai
tanda vital, seperti kandungan oksigen darah, sensor deteksi denyut jantung, dan saturasi O2
detak Jantung bagi pasien Covid-19, tekanan dalam darah ( SpO2 ) dimana sensor ini telah
darah dan suhu tubuh. teruji memiliki keakurasian yang baik dengan
Vitalsign monitor yang ada dirumah sakit harga yang terjangkau, kemudian untuk
tentunya memiliki keterbatasan yaitu selain sensor suhu tubuh dan tekanan darah, terdapat
harganya yang sangat mahal, juga belum perbedaan dengan yang peneliti gunakan yaitu
terkoneksi dengan internet, sehingga sensor DS18B20 sebagai sensor suhu tubuh
pemantauan harus dilakukan dengan tetap dimana sensor ini memiliki kelebihan
berada dilokasi perawatan pasien tersebut, waterproof ( tahan air ) sehingga tidak akan
Penelitian ini bertujuan untuk membuat rusak meskipun terkena cairan pasien,
Sistem Monitoring Vitalsign Berbasis Iot ( kemudian pada sensor tekanan darah, peneliti
Internet Of Things) sehingga petugas medis menggunakan sensor MPX5700AP dimana

2
sensor ini adalah pembaharuan dari sensor
sebelumnya dan memiliki nilai sensitivitas
hingga 0,0064mv / kpa, Pada bagian
mikrokontroller, peneliti menggunakan
NodeMCU ESP8266 yang merupakan modul
mikrokontroler yang terintegrasi dengan
modul WIFI sehingga lebih memudahkan Gambar 1. Sensor Max30100
dalam pengiriman data menurut Wicaksono,
Mochamad Fajar (Wicaksono, Mochamad
2.2 Sensor Suhu DS18B20
Fajar. 2017), juga dilengkapi buzzer yang
akan berbunyi setiap terdeteksi denyut jantung
S18B20 adalah sensor suhu digital
pada pasien dimana pada alat-alat sebelumnya
seri terbaru dari Maxim IC (dulu yang buat
hal tersebut belum ada, dan kemudian pada
adalah Dallas Semiconductor, kemudian
sisi IOT menggunakan tampilan OLED yanga
diakusisi oleh Maxim Integrated Products).
lebih kontras dan terang walaupun dilihat
Sensor ini mampu membaca suhu dengan
ditempat gelap. Antarmuka Blynk yang sangat
ketelitian 9 hingga 12-bit, rentang -55°C
user friendly ( mudah dipahami ) dan mudah
hingga 125°C dengan ketelitian (+/-0.5°C ).
dibagikan kesiapapun yang ingin melakukan
Setiap sensor yang diproduksi memiliki kode
monitoring, serta penyimpanan database pada
unik sebesar 64-Bit yang disematkan pada
aplikasi thinkspeak yang disajikan dalam
masing-masing chip, sehingga
bentuk grafik dalam periode waktu
memungkinkan penggunaan sensor dalam
pemantauan Sahuleka et al, (2018)
jumlah besar hanya melalui satu kabel saja
(single wire data bus/1-wire protocol). Ini
merupakan komponen yang luar biasa, dan
2. Landasan Teori merupakan batu patokan dari banyak proyek-
proyek data logging dan kontrol berbasis
2.1 Sensor MAX 30100 temperatur di luar sana Nurazizah, Ellia
(Nurazizah, Ellia. 2017)
Adalah Sebuah sensor pulse oxymetri
sekaligus heart rate yang terintegrasi dalam
satu rangkaian. Dengan menggabungkan dua
buah led, photodetector, optik serta
pemrosesan sinyal analog dengan derau yang
rendah dalam mendeteksi sinyal pulsa
oxymetri dan heart rate. Sensor MAX30100
bekerja pada tegangan 1.8 V hingga 3.3
VDC, sehingga dapat disupply langsung oleh
tegangan pada mikrokontroler yang Gambar 2.Sensor DS18B20
digunakan menurut Salamah, Umi (Salamah,
Umi. 2016) 2.3 Sensor Tekanan MPX5700AP
Kelebihan Max30100 Sensor MPX 5700 AP adalah jenis
1. Led, Photosensor dan pemroses sinyal port tunggal, sensor silikon tekanan
analog yang terintegrasi terintegrasi dalam paket SIP 6 pin yang
2. Ukuran yang sangat kecil yaitu 5.6mm x merupakan seri Manifold Absolute Pressure
2.8mm x 1.2mm (MAP) yaitu sensor tekanan yang dapat
3. Konsumsi daya yang sangat rendah, membaca tekanan udara dalam suatu
sehingga menghemat penggunaan daya / manifold. Sensor MPX 5700 AP dilengkapi
baterai dengan rangkaian pengkondisian sinyal dan
temperatur kalibrator. Pengolahan bipolar di
dalam transistor memberikan tingkat analog
sinyal output yang akurat dan tinggi yang
sebanding dengan tekanan diterapkan,
sehingga sensor mpx 5700 AP memiliki
toleransi 2,5% kesalahan maksimum lebih

3
dari 0 ° C hingga 85 ° C, tekanan berkisar dari memporting u8glib ke project NodeMCU
15KPa ke 700Kpa, pasokan rentang tegangan yang memungkinkan NodeMCU bisa
dari 4.75VDC ke 5.25VDC, sensitivitas 1.0 mendrive display LCD, OLED, hingga VGA.
kPa (kiloPascal) setara dengan 0.145 psi, dan Demikianlah, project NodeMCU terus
operasi rentang suhu dari -40 ° C sampai 125 berkembang hingga kini berkat komunitas
°C open source dibaliknya, pada musim panas
2016 NodeMCU sudah terdiri memiliki 40
modul fungsionalitas yang bisa digunakan
sesuai kebutuhan developer

Gambar 3. Sensor MPX5700AP

Gambar 4. NodeMCU ESP8266


2.4 NodeMCU ESP8266

NodeMCU ESP8266 adalah sebuah 2.5 Aplikasi Blynk


platform IoT yang bersifat opensource.
Terdiri dari perangkat keras berupa System BLYNK adalah platform untuk
On Chip ESP8266. dari ESP8266 buatan aplikasi OS Mobile (iOS dan Android) yang
Espressif System, juga firmware yang dapat berfungsi menerima dan mengirimkan
digunakan, yang menggunakan bahasa data maupun perintah kepada module
pemrograman scripting Lua menurut Arduino, Raspberry Pi, ESP8266, WEMOS
Rizkyono, Bagas ( Rizkyono, Bagas. 2019) D1, dan module sejenisnya melalui jaringan
Istilah NodeMCU secara default sebenarnya Internet, dengan catatan terhubung dengan
mengacu pada firmware yang digunakan dari internet dengan koneksi yang stabil, sistem
pada perangkat keras development kit inilah yang dinamakan dengan sistem
NodeMCU bisa dianalogikan sebagai board Internet of Things (IOT). Melalui aplikasi
arduino-nya ESP8266. BLYNK, kendali otomatis serta monitoring
Sejarah lahirnya NodeMCU suatu sensor dapat dilakukan dengan jarak
berdekatan dengan rilis ESP8266 pada 30 yang sangat jauh sekalipun, selama masih
Desember 2013, Espressif Systems selaku terhubung dengan jaringan internet, seperti
pembuat ESP8266 memulai produksi contohnya, sistem smart home, sistem
ESP8266 yang merupakan SoC Wi-Fi yang pengukur kelembaban ruangan, serta
terintegrasi dengan prosesor Tensilica otomatisasi jarak jauh lainnya
Xtensa LX106. Sedangkan NodeMCU (https://www.nyebarilmu.com/mengenal-
dimulai pada 13 Oktober 2014 saat Hong aplikasi-blynk-untuk-fungsi-iot/)
mecommit file pertama nodemcu-firmware
ke Github. Dua bulan kemudian project
tersebut dikembangkan ke platform
perangkat keras ketika Huang R meng-
commit file dari board ESP8266 , yang diberi
nama devkit v.0.9. Berikutnya, di bulan yang
sama. Tuan PM memporting pustaka client
MQTT dari Contiki ke platform SOC
ESP8266 dan di-commit ke project Gambar 5. Tampilan Aplikasi Blynk
NodeMCU yang membuatnya mendukung
protokol IOT MQTT melalui Lua, Rizkyono,
Bagas ( Rizkyono, Bagas. 2019)
Pemutakhiran penting berikutnya terjadi 2.6 Aplikasi Thinkspeak
pada 30 Januari 2015 ketika Devsaurus Menurut pengembangnya,
ThingSpeak adalah aplikasi dan API Internet
4
of Things (IoT) open-source untuk dan survei. Selanjutnya dilakukan
menyimpan dan mengambil data dari perancangan sistem berdasarkan teori-teori
berbagai hal menggunakan protokol HTTP yang didapat. Analisa kebutuhan meliputi
dan MQTT melalui Internet atau melalui kebutuhan perangkat lunak dan perangkat
Jaringan Area Lokal. ThingSpeak keras sesuai
memungkinkan pembuatan sensor aplikasi dengan rancangan yang telah dibuat.
logging, aplikasi pelacakan lokasi, dan Setelah semua komponen telah tersedia maka
jejaring sosial hal-hal dengan pembaruan akan dilakukan proses integrasi perancangan
status(https://thingspeak.com/pages/learn_m sistem perangkat lunak dan perangkat keras
ore) secara terpisah. Setelah sistem perangkat
ThingSpeak awalnya diluncurkan oleh lunak dan perangkat keras telah berhasil
ioBridge pada tahun 2010 sebagai layanan dibuat, selanjutnya akan dilakukan proses
untuk mendukung aplikasi IoT. ThingSpeak pengujian sistem, jika pengujian berhasil
memiliki dukungan terintegrasi dari maka penelitian akan selesai, maka akan
perangkat lunak komputasi numerik dilakukan proses penerapan, yaitu
MATLAB dari MathWorks , yang penggabungan sistem perangkat lunak
memungkinkan pengguna ThingSpeak untuk berupa program dan perangkat keras berupa
menganalisis dan memvisualisasikan data rancangan alat menjadi satu sistem yang
yang diunggah menggunakan Matlab tanpa saling berhubungan.
memerlukan pembelian lisensi Matlab dari
Mathworks 4. Perancangan Sistem
(https://thingspeak.com/pages/learn_more)
ThingSpeak memiliki hubungan dekat Perancangan sistem terbagi menjadi 2
dengan Mathworks , Inc. Faktanya, semua yaitu perancangan Perangkat Keras dan
dokumentasi ThingSpeak dimasukkan ke Perancanaan perangkat Lunak
dalam situs dokumentasi Matlab Mathworks
dan bahkan mengaktifkan akun pengguna 4.1 Perancangan Perangkat Keras
Mathworks terdaftar sebagai kredensial login
yang valid di situs web ThingSpeak.
Persyaratan layanan dan kebijakan privasi
ThingSpeak.com adalah antara pengguna
yang setuju dan Mathworks, Inc

Gambar 6. Tampilan Grafik Thingspeak

Gambar 7. Blok Diagram alat


3. Metodologi Penelitian
4.2 Penjelasan Sistem Diagram Blok
Proses penelitian dilakukan dengan
observasi referensi alat, studi literatur, dan
Sensor Max 30100 akan menerima
pengumpulan data pendukung penelitian
yang berkaitan dengan sistem monitoring sinyal hasil pembacaan pada jari, sensor
temperature DS18DB akan mendeteksi
vitalsign sistem mikrokontroler. Langkah
perubahan suhu tubuh, air pump akan bekerja
selanjutnya adalah pengumpulan data-
memberikan tekanan udara pada manset cuff
datayang berhubungan degan penelitian
pada lengan, sehingga menghasilkan tekanan
dengan melakukan pengamatan, wawancara
5
hingga sekitar 160 mmhg, dan berhenti, 4.3 Perancangan Perangkat Lunak
kemudian secara perlahan tekanan udara
akan dikeluarkan, dan dideteksi perubahanya
oleh sensor MPX 5700 AP, kemudian
mikrokontroler NodeMcu ESP8266 akan
memproses nilai tersebut. Sinyal analog
menjadi nilai digital, dan ditampilkan
menjadi sebuah nilai denyut jantung
permenit ( Bpm ) dan kadar oksigen ( SpO2)
dalam darah, suhu tubuh ditampilkan dalam
celcius, dan tekanan darah ditampilkan
dalam nilai Diastol dan Sistol dalam
tampilan OLED, selanjutnya modul wifi
ESP8266 akan mengirimkan sinyal melalui
jaringan internet. Sinyal yang berisi
informasi denyut jantung dan saturasi
oksigen ( SpO2 ), temperatur dan tekanan
darah dikirimkan ke server Blynk, dan
diteruskan ke server Thinkspeak kemudian
sampai pada Smartphone/gawai dan
ditampilkan melalui aplikasi Blynk, sehingga
kondisi pasien dapat dimonitor melalui
Smartphone dilokasi manapun, selain itu
pada portal Thinkspeak, seluruh data akan
diolah untuk ditampilkan menjadi sebuah
grafik pemantauan secara periodik

Gambar 9. Alur Perangkat Lunak Alat Alat


Sistem Monitoring Vitalsign Berbasis IOT

4.4 Penjelasan Pembuatan Perangkat Lunak

Perancangan Perangkat Lunak (


Software ) arduino adalah bagian vital
dalam penelitian ini, dimana Software
inilah yang akhirnya mampu menjalankan
sebuah susunan perintah dalam
menjalankan suatu fungsi yang secara
khusus mengadaptasi dari sistem alat
Monitoring Vitalsign , sehingga nantinya
hasil keluaran yang diproses oleh program
akan mendekati fungsi dari alat medis
Gambar 8. Bentuk Fisik Alat Sistem Vitalsign Monitor bahkan memiliki fungsi
Monitoring Vitalsign Berbasis IOT tambahan yaitu IOT ( internet of thing )
Mikrokontroler arduino dalam
hal ini yang penulis pergunakan adalah
NodeMCU ESP8266, membutuhkan suatu
media pemrograman untuk memasukkan
perintah, dan program compiler tersebut
adalah Arduino IDE ( Integrated
Development Environment) versi 1.8.5
yang tersedia pada sistem operasi
komputer baik Windows, Linux, maupun
6
MAC, dengan pemrogramman berbasis 8700
4. 𝑅 = = 0,583
14900
java, menggunakan bahasa C, kemudian
𝑆𝑝𝑂2 = (110 − (25 ∗ 0,583) = 95.40
program yang sudah disusun dimasukkan
Nilai tampilan pembacaan sensor = 97%
kedalam EEPROM , sehingga sebuah
program dapat dijalankan oleh suatu 8700
mikrokontroler. 5. 𝑅 = 14900 = 0,583
𝑆𝑝𝑂2 = (110 − (25 ∗ 0,583) = 95.40
Nilai tampilan pembacaan sensor = 97%

5. Pengujian dan Pembahasan


Untuk menguji Kehandalan alat yang
penulis buat, dengan cara dibandingkan langsung
dengan alat referensi yang menjadi acuan oleh
penulis
Rumus Sistematis persentase alat yaitu :

( 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑡 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑡 )


100%
(𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑡)
Gambar. 10 Tampilan Aplikasi IOT Blynk
Tabel 1. Pengujian Spo2

Tabel 2. Pengujian BPM

Gambar 11. Tampilan Data Logging


Thingspeak

4.5 Perhitungan Teori untuk Mendapatkan


Nilai SpO2
9000 Tabel 3. Pengujian Temperatur / Suhu Tubuh
1. 𝑅 = 16000 =0,562
𝑆𝑝𝑂2 = (110 − (25 ∗ 0,562) = 95,93
Nilai tampilan pembacaan sensor = 97%
9200
2. 𝑅 = 16500 = 0,557
𝑆𝑝𝑂2 = (110 − (25 ∗ 0,557) = 96.06
Nilai tampilan pembacaan sensor = 97%
8950
3. 𝑅 = 15220 = 0,588
𝑆𝑝𝑂2 = (110 − (25 ∗ 0,588) = 95.29
Nilai tampilan pembacaan sensor = 97%

7
Tabel 4. Pengujian Tekanan darah ( Blood Pressure memiliki beberapa penyebab seperti pemakaian
) sensor ke tangan yang tidak benar, peletakkan jari
pada sensor sering berubah karena bergerak-
gerak, serta sensor MPX5700 AP yang memiliki
sensitifitas yang cukup tinggi, dimana posisi
lengan, ketegangan tangan akan mempengaruhi
kestabilan nilai terutama saat menampilkan nilai
pengukuran tekanan darah, untuk itu posisi rileks
Tabel 5. Pengujian Konektivitas Alat Sistem
dan tangan yang tenang sangat diwajibkan dalam
Monitoring Vitalsign Berbasis IOT ( Internet Of
pengukuran tekanan darah
Things ) dengan Titik WIFI
6. KESIMPULAN dan SARAN

6.1. Kesimpulan
Setelah melalui beberapa tahapan
penelitian, dimulai dari perancangan sistem
hingga pengujian masing-masing parameter
ada beberapa hal yang penulis temui,
diantaranya adalah :
1. Penulis telah berhasil membuat Alat Sistem
Monitoring Vitalsign berbasis IOT dengan 4
parameter utama yaitu SpO2, BPM, Blood
Tabel 6. Pengujian Konektivitas Alat Sistem Pressure dan Temperatur yang mampu
Monitoring Vitalsign Berbasis IOT ( Internet Of menunjang pemantauan tanda vital pasien
Things ) dengan 3 Provider Selular dengan tetap menjaga social distancing
2. Melalui Uji kehandalan Alat yang penulis
Koneksi IOT Koneksi IOT Koneksi IOT buat didapatkan data sebagai berikut;
Jarak Alat Ke dengan dengan dengan Persentase error alat terendah pada SP02 buat
No
Wifi Provider Provider Provider berkisar 1.02 % hingga 2.90%, dan nilai
Telkomsel Indosat Smartfren
1 3 Meter Online Online Online
tertinggi errornya pada parameter tekanan
2 4 Meter Online Online Online darah berkisar -6,12% hingga -12,38%.
3 5 Meter Online Online Online Persentase error untuk pengukuran suhu
4 6 Meter Online Online Online Tubuh dengan Sensor DS18DB20 dengan
5 7 Meter Online Offline Online nilai error tertinggi -6,78% dan terendah -
6 8 Meter Offline Offline Offline
0,57% Sedangkan pada pengukuran BPM
7 9 Meter Offline Offline Offline
8 10 Meter Offline Offline Offline
persentase error tertinggi adalah 2,17% dan
error terendah -0,41%
5.1 Pembahasan 3. Melalui Pengujian Konektivitas antara jarak
alat dengan Wifi disimpulkan bahwa
Pengujian pada parameter tekanan darah , penempatan maksimal antara alat dengan
dilakukan secara bersamaan pada masing-masing titik wifi sebaiknya berjarak maksimal 7
subyek dengan memasangkan manset cuff kanan meter sehingga kinerja IOT ( Internet of thing
dan kiri secara bergantian. Proses pengukuran ) alat benar-benar maksimal.
masing-masing subyek hanya dapat dilakukan 3 4. Konektivitas provider yang paling stabil di
kali per sesi, karena memang proses pemeriksaan lokasi kantor penulis adalah Provider
tekanan darah adalah dengan cara menghentikan Telkomsel dengan Jarak optimal antara alat
aliran darah pada arteri pada lengan, dengan dengan wifi adalah 7 meter, penerimaan data
menggunakan tekanan udara tinggi, dimana hal ini IOT ( Internet of thing ) tetap berjalan lancar.
dirasakan sangat sakit bila terus dilakukan
pengulangan 6.2 Saran
Melalui percobaan terhadap subyek 1. IOT dengan menggunakan server blynk
dengan parameter yang berbeda-beda, dapat sangat ketat terhadap Data Flooding (
diperoleh kesimpulan , bahwa nilai penyimpangan pengiriman data berlebihan ) dari
antara referensi alat dengan alat yang penulis buat mikrokontroller , sehingga untuk
8
pengembangan dengan menambahkan Arduino dangan Transfer Data Berbasis
parameter , perlu perhatian ekstra dalam Android Melalui Bluetooth, Karya Tulis
menulis instruksi dalam sebuah program Ilmiah,UMS, Surakarta
2. Sensor yang ada di pasaran saat ini [7] Mochamad Fajar Wicaksono. (2017),
memiliki nilai keluaran yang berbeda-beda Implementasi Modul WIFI NodeMCU
meskipun diperoleh dari merk dan seri ESP8266 untuk Smart Home, Jurnal
yang sama, seperti sensor MPX5700AP Teknik Komputer Unikom-Komputika-
yang penulis dapatkan. Sehingga Vol 6 No 1.
sebaiknya dilakukan ujicoba sensor [8] Ellia Nurazizah Jurnal E-Proceeding of
terlebih dahulu dengan perintah sederhana. Engineering: Vol.4, No.3 Desember 2017
3. Dapat dilakukan pengembangan casing page 3294 , ISSN 2355-9365 “ Rancang
yang lebih solid sehingga bila terjatuh Bangun Thermometer Digital Berbasis
tidak mudah pecah Sensor DS18DB20 Untuk Penyandang
4. Layar OLED yang digunakan penulis saat Tunanetra”
ini adalah layar OLED yang berukuran [9] Umi Salamah, 2016.”Rancang Bangun
kecil, untuk pengembangan selanjutnya Pulse Oximetry Menggunakan Arduino
dapat menggunakan layar yang berukuran Sebagai Deteksi Kejenuhan Oksigen
lebih besar Dalam Darah”.Jurnal JPFA vol 6
5. Sistem database Thinkspeak yang penulis No.2.2477-1775
buat hanya dapat menerima 1 data pasien [10] Aditya, munawar Agus Riyadi, dan Drajat
saja dalam 1 waktu, untuk pengembangan Jurnal Transient,Vol.5,No.1 , Maret 2016
berikutnya dapat ditambahkan menjadi ISSN :2302-9927,2 “Rancang Bangun
beberapa pasien dalam 1 waktu. Alat Pengukur Tekanan Darah Otomatis
Pada Pergelangan menggunakan Metode
Oscillometry Berbasis Arduino Mega
DAFTAR PUSTAKA 2560”

[1] Anggi Zafia, (2020), Prototype Alat


Monitoring Vital Sign Pasien Rawat
Inap Menggunakan Wireless Sensor
Sebagai Upaya Physical Distancing
Menghadapi Covid-19, Journal of
Informatics. Information System.
[2] PDPI, (2020) “ Jurnal Respirologi
Indonesia “Majalah resmi Perhimpunan
Dokter Paru Indonesia, Vol.40.No 2 No
ISSN :2620-3162
[3] Yuliana, (2020), Corona Virus Diseases
(Covid-19); Sebuah tinjauan 9iterature,
Journal Of WELLNESS AND
HEALTHY MAGAZINE”,2656-0062
[4] Bagas Rizkyono, (2019), Rancang
Bangun Telemedicine Kadar Oksigen
Dalam Darah (Spo2) Berbasis Internet
Of Thing, Karya Tulis Ilmiah, USM,
Semarang
[5] BrianSahuleka, Resmana Lim, Petrus
Santoso,(2018), Sistem Data Logging
Sederhana Berbasis Internet Of Things
untuk pemantauan Suhu Tubuh dan
Detak Jantung, Jurnal Teknik
Elektro,Vol 11 No 1,1411-870X
[6] Sholihudin Dwi Prihatono Tanjung,
(2017), Tensimeter Digital Berbasis
9

Anda mungkin juga menyukai