Anda di halaman 1dari 9

Tersedia online di: http://ejournal.undip.ac.id/index.

php/teknik
TEKNIK, 43 (1), 2022, 8-16

Rancang Bangun Alat Pemantau Kesehatan Perorangan


untuk Deteksi Dini Silent Hypoxia

Heri Kuswoyo1 , Ernia Susana 2*


, Hendrana Tjahjadi 3

1 Jurusan Teknik Radiodiagnostik & Radioterapi, Politeknik Kesehatan


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Jakarta II
2 Pusat Unggulan – Pengembangan, Pengujian dan Kalibrasi Peralatan Kesehatan, Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Jakarta II


Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120
3 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Militer, Universitas Pertahanan,

Kawasan IPSC Sentul, Sukahati, Bogor, Jawa Ba rat 16810

Abstrak

Silent hypoxia pada pasien Covid-19 dan gejala hipoksemia berat perlu penanganan yang tepat. Kasus ini
sering muncul tanpa gejala namun dapat mengancam jiwa, sehingga memerlukan peralatan pemantau
kesehatan. Teknologi embbedded system dan Internet of Things (IoT) mendukung pengembangan peralatan
pemantau kesehatan perorangan berbiaya rendah. Peralatan yang berpotensi dikembangkan untuk kasus
tersebut adalah pulse Oximeter. Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan purwarupa pulse oximeter
yang terintegrasi dengan sensor suhu dan interpretasi hasil berupa kondisi “normal” dan “hipoksia”.
Purwarupa ini diberi nama OxyTemp yang telah dilengkapi oleh teknologi IoT melalui aplikasi Blynk
sehingga dapat memonitor kondisi pengguna dari jarak jauh melalui handphone. Desain penelitian
menggunakan Research & Development dengan teknik Forward Engineering Level 3. Purwarupa telah
melalui uji terbatas pemeriksaan fisik , fungsi, pengujian keselamatan listrik dan pengujian kinerja masing-
masing parameter menggunakan alat kalibrator yang sesuai. Metode kerja yang digunakan mengacu pada
SK Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Tahun 2018 No. 041 -18 tentang Metode Kerja Pengujian
Pulse Oximeter.

Kata kunci: silent hipoksia; pulse Oximeter; suhu; hipok semia; IoT; embedded system; blynk

Abstract
[Title: Design of Personal Health Monitoring Devices for Early Detection of Silent Hypoxia] Silent
hypoxia in Covid-19 patients and symptoms of severe hypoxemia require appropriate treatment. These
cases often appear asymptomatic but risk fatal to life-threatening. One of the recommended devices is pulse
oximetry. Embedded systems technologies and the Internet of Things (IoT) can develop low -cost personal
health monitoring devices. This study developed a pulse oximetry prototype integrated with a digital
temperature sensor and equipped with the interpretation results of both "normal" and "hypoxic" conditions.
It is called OxyTemp. IoT technologies monitor user conditions remotely using the Blynk application via
mobile phones. This study used Research & Development with the forward engineering method. The
OxyTemp has Different types of prototype testing are physical and functional inspection, electrical safety
testing, and performance testing of each parameter using an appropriate calibrator. The working method
refers to SK Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Tahun 2018 No. 041 -18 on Pulse Oximeter Testing
Working Methods.

------------------------------------------------------------------ Keywords: silent hypoxia; pulse oximeter;


*)Penulis Korespondensi. temperature; hypoxemia; IoT; embedded system;
E-mail: ernia@poltekkesjkt2.ac.id blynk

doi: 10.14710/teknik.v43i1.42752 Copyright © 2022, TEKNIK, p-ISSN: 0852-1697, e-ISSN: 240-9919


TEKNIK, 43 (1), 2022, 9

1. Pendahuluan Monitoring kadar oksigen dalam darah dapat


Virus Corona yang awalnya muncul di kota dilakukan secara non-invasif (tidak menimbulkan luka)
Wuhan, Cina, telah menyebar secara global sepanjang dengan pulse oximeter dan pemeriksaan invasif dengan
tahun 2020, termasuk di Indonesia. Peningkatan jumlah analisis gas darah. Pertimbangan terkait kenyamanan
pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia pasien, non-invasif, aman, kontinu, hasil yang akurat
meningkat secara signifikan pada Maret 2020. Tingkat dan harga yang terjangkau menjadikan pulse oximeter
keparahan bervariasi dari tanpa gejala, gejala ringan direkomendasikan sebagai alat monitoring dan
hingga sindrom gangguan pernafasan akut. Covid-19 perawatan isolasi mandiri selama pandemi Covid-19
merupakan penyakit yang diakibatkan oleh Corona virus (World Health Organization, 2021). Alat ini tidak hanya
dan menyerang paru-paru khususnya alveoli sehingga direkomendasikan untuk digunakan di rumah sakit saja
menyebabkan infeksi pada sistem pernapasan yang tetapi termasuk alat kesehatan wajib yang harus ters edia
menular antar manusia. Silent hypoxia menjadi salah di rumah sebagai peralatan homecare selain termometer
satu misteri dari infeksi virus corona yang dialami dan alat kesehatan penunjang lainnya.
pasien Covid-19. Pesatnya perkembangan tehnologi embedded
Silent hypoxia diawali dengan gejala hipoksemia system, teknologi Internet of Things (IoT) dan aplikasi
berat yang diakibatkan karena menurunnya kondisi yang sifatnya open source serta ketersediaan sebagian
kadar oksigen dalam darah khususnya arteri komponen lokal memungkinkan peneliti untuk
(< 90%)(Yuliana, 2020). Saat darah tidak mengandung melakukan pengembangan alat kesehatan yang kompak,
jumlah oksigen yang cukup, maka kebutuhan oksigen berbiaya rendah dan siap pakai. Penelitian ini tidak
yang akan dialirkan ke bagian sel-sel dan jaringan hanya mengembangkan pulse oximeter jenis fingertip
seluruh tubuh tentunya tidak dapat terpenuhi. Hal inilah tetapi sekaligus mengintegrasikannya dengan parameter
yang menjadi potensi timbulnya kondisi hipoksia, yaitu kontrol suhu tubuh. Purwarupa ini diusulkan dengan
kondisi jaringan tubuh yang tidak mendapatkan asupan nama “OxyTemp”.
oksigen yang memadai. Idealnya jaringan tubuh Keberadaan OxyTemp menjadi nilai lebih karena
mendapat asupan oksigen di kisaran 95% sampai 100% dapat difungsikan sebagai alat deteksi dini penyakit
(Food and Drug Administration, 2021). Umumnya, Covid-19 melalui dua gejala utama penyakit tersebut
gejala hipoksia diikuti dengan kondisi kelelahan, yaitu ketika suhu tubuh diatas normal (>37.50 C) dan
peningkatan denyut nadi dan frekuensi pernafasan, kadar oksigen dalam darah dibawah normal (≤ 90%).
perubahan warna kulit menjadi kebiruan, irama jantung Pengembangan lainnya adalah OxyTemp dapat
tidak beraturan serta sesak napas. digunakan untuk monitoring jarak jauh dengan
Kasus hipoksia pertama kali teridentifikasi pada memanfaatkan teknologi IoT. Fitur ini sangat sesuai
pasien terkonfirmasi Covid-19 di bulan April 2020 dengan kondisi pandemi yang sedang berjalan saat ini.
dengan kondisi tanpa disertai keluhan apapun, baik Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
gejala penyerta lainnya, ataupun tanda gangguan napas peralatan OxyTemp berbiaya rendah yang dapat
seperti sesak napas sehingga disebut dengan istilah digunakan sebagai deteksi dini, pemeriksaan dan
pasien OTG (Orang Tanpa Gejala). Pasien OTG tidak monitoring kadar SpO2 , heart rate dan suhu tubuh
menyadari dirinya sedang mengalami hipoksia yang pasien pada pasien Covid-19 khususnya pada kasus
berlanjut dengan penurunan kondisi dalam waktu yang silent hypoxia. Fitur IoT menjadikan pemantauan
cepat dan berisiko fatal hingga mengancam nyawa. Hal kondisi pasien dapat dilakukan dari jarak jauh dan
inilah yang memunculkan istilah silent hypoxia atau memungkinkan tenaga medis mengakses data tersebut
istilah lainnya “happy hypoxia”. secara langsung dari mana saja. IoT pada penelitian ini
Pasien dengan silent hypoxia tentunya perlu menggunakan ESP 8366 yang didukung oleh aplikasi
penanganan perawatan antisipatif yang tepat. Salah satu android Blynk. Data akan ditampilkan pada telepon
langkah yang dilakukan adalah melakukan tindakan gemgam berbasis android, sehingga dengan konfigurasi
preventif sebagai deteksi dini dan monitoring intensif ini, OxyTemp sebagai alat pemantau kesehatan
bagi pasien Covid-19 dengan hipoksemia. Kondisi perorangan berbiaya murah dapat terwujud.
hipoksia dapat terjadi kapan saja, monitoring secara Penelitian sejenis sebelumnya tentang pulse
kontinu dapat mencegah pasien dengan gejala ringan oximeter telah dilakukan oleh Dabuke, Sijabat &
atau tanpa gejala masuk pada tingkat keparahan yang Adiansyah (2020) dengan judul “Rancang Bangun Pulse
lebih mengkhawatirkan hingga mengancam nyawa. Oximeter (Spo2) Pada Alat pasien Monitor”. Peneliti
Keadaan hipoksia perlu ditindaklanjuti dengan tersebut mengembangkan pulse oximeter yang
pemberian terapi oksigen sehingga dapat meningkatkan diperuntukkan untuk pasien monitor. Penelitian lain
kadar oksigen yang masuk dalam darah serta dilakukan oleh Tachiyat, Imanda & Tholib (2020)
memperbaiki kondisi hipoksia. dengan judul “Rancang Bangun Sistem Monitoring
Denyut Jantung SpO2 dan Suhu Tubuh Penderita

doi: 10.14710/teknik.v43i1.42752 Copyright © 2022, TEKNIK, p-ISSN: 0852-1697, e-ISSN: 240-9919


TEKNIK, 43 (1), 2022, 10

Gambar 2. Block diagram OxyTemp

Gambar 1. Alur penelitian

COVID-19 Berbasis IoT” penelitian ini produk, (3) implementasi hasil perancangan, dan (4)
mengembangkan pulse oximeter dan temperature validasi berulang hingga menghasilkan purwarupa
dalam bentuk gelang. yang sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
Dibandingkan penelitian sebelumnya, OxyTemp Secara lengkap pelaksanaan penelitian dilaksanakan
hasil penelitian ini menjadi lebih kecil, compact dan dengan alur yang akan dijelaskan dalam Gambar 1.
informatif karena menggunakan finger sensor yang Teknik validasi fungsi dan kinerja purwarupa
dilengkapi dengan Oled LCD. Dari sisi parameter, dilakukan dengan cara sebagai berikut: (1) melihat dan
selain parameter kadar oksigen, denyut jantung dan mengobservasi hasil uji fungsi alat untuk memastikan
suhu tubuh, kelebihan parameter OxyTemp dari alat bekerja dengan baik; (2) alat mampu memberikan
penelitian sebelumnya adalah adanya fitur interpretasi hasil saturasi oksigen, denyut jantung dan suhu tubuh
hasil sehingga memudahkan bagi orang awam untuk dan (3) mampu mengirimkan hasil pengukuran tersebut
segera mengetahui kondisi kesehatannya tanpa melalui jaringan internet untuk memantau kesehatan
memerlukan supervisi dari paramedis. Parameter pasien melalui android dengan aplikasi blynk.
interpertasi hasil dari OxyTemp yang dapat diketahui Validasi kinerja alat dilakukan berdasarkan
oleh pengguna adalah kondisi normal dan hipoksia. metode kerja yang digunakan mengacu pada SK
Kelebihan lainnya, OxyTemp memungkinkan untuk Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Tahun 2018
dilakukan pemantauan kondisi pasien secara jarak jauh No. 041-18 tentang Metode Kerja Pengujian Pulse
dengan memanfaatkan teknologi IoT menggunakan Oximeter. Kinerja parameter suhu diukur melalui
aplikasi blynk. komparasi hasil tampilan purwarupa OxyTemp dengan
alat yang tersedia secara komersil, yaitu termometer
2. Alat dan Bahan digital.
Penelitian ini didesain dengan penelitian Berikut ini adalah jenis perangkat keras yang
Research and Development (R&D) berdasarkan terdiri dari modul-modul yang digunakan untuk
metode Forward Engineering. Desain penelitian R&D membangun OxyTemp, antara lain adalah: (1) KY-028
memberikan hasil luaran berupa model, produk, Digital Temperature Thermistor, (2) ESP8266 Module
purwarupa atau sistem yang telah teruji. Wi-Fi wireless, (3) Module Power Bank 134N3, (4)
Penelitian ini memiliki beberapa tahapan utama MAX 30100 Heart Beat and Pulse Oximeter Sensor,
yaitu (1) pendefinisian produk yang akan (5) LCD OLED 0.91" Blue I2C Module, (6) KY-021
dikembangkan beserta spesifikasinya, (2) perancangan

doi: 10.14710/teknik.v43i1.42752 Copyright © 2022, TEKNIK, p-ISSN: 0852-1697, e-ISSN: 240-9919


TEKNIK, 43 (1), 2022, 11

Gravitation Switch, dan (7) Battery 400820, 3.7V pengukuran SpO2 dan denyut jantung. Arus LED
250mAh. dapat diprogram dari 0 mA hingga 50 mA dengan
Blok diagram OxyTemp secara keseluruhan tegangan suplai yang tepat. Lebar pulsa LED dapat
didisain sesuai Gambar 2. Konfigurasi perangkat keras diprogram dari 200 μs hingga 1.6 ms untuk
dalam system ini, terdiri dari tiga komponen dioptimalkan akurasi pengukuran dan konsumsi daya
pendukung utama yaitu: MAX 30100, ESP8266, dan berdasarkan pada kasus penggunaan.
KY028. 2.2 Modul ESP8266
2.1 Sensor MAX 30100 ESP8266 merupakan modul yang dapat
MAX30100 adalah sensor yang banyak digunakan untuk mengirim data atau melakukan
digunakan dalam rancang bangun pulse oximetry, baik kendali dalam platform IoT. Proses tersebut dapat
untuk system perangkat wearable, peralatan berlangsung secara mandiri maupun dengan
monitoring atau diagnosis dan perangkat penunjang menggunakan mikrokontroler tambahan. ESP 8266
kebugaran. Sensor ini menggabungkan teknologi membutuhkan tegangan digital sekitar 3.3 V yang
spektrofotometri dan teknologi optik untuk dapat dilengkapi oleh tiga mode Wi-Fi yaitu Station, Access
melakukan pembacaan sinyal detak jantung dan tingkat Point dan keduanya. Modul ini terdiri dari CPU,
oksigen dalam darah. Sensor terdiri dari dua buah led memori dan GPIO dimana jumlah pin bergantung
dan potodetektor yang masing-masing menghasilkan dengan tipe ESP8266 (Samsugi, Ardiansyah, &
panjang gelombang tertentu. Penelitian ini Kastutara, 2018).
menggunakan jenis reflectance (Chatterjee & Firmware default pada ESP8266 menggunakan
Kyriacou, 2019) yang akan memantulkan cahaya LED AT Command. Sebenarnya terdapat beberapa firmware
dengan hasil gelombang yang didapat dari perubahan SDK berbasis opensource yang dapat digunakan pada
volume darah menuju fotodetektor yang kemudian perangkat tersebut, diantaranya adalah: (1) Node
akan dikendalikan dalam platform IoT baik secara MCU dengan menggunakan basic programming luar;
mandiri maupun menggunakan mikrokontroler (2) Micro Python dengan menggunakan basic
tambahan. programming python, dan (3) Arduino IDE dengan
MAX30100 sepenuhnya dapat dikonfigurasi menambahkan library ESP8266. ESP8266 memiliki
melalui register perangkat lunak, dan data keluaran kemampuan on-board prosesing dan storage. Kondisi
digital disimpan dalam kedalaman 16 FIFO (First In ini memungkinkan chip dapat langsung diintegrasikan
First Out) di dalam perangkat. FIFO memungkinkan dengan sensor-sensor atau menjadi suatu interface pada
MAX30100 untuk dihubungkan ke mikrokontroler atau aplikasi alat tertentu melalui pin input output.
mikroprosesor dengan bus terminal secara bersamaan, 2.3 Sensor KY-028
yang datanya tidak terus -menerus dibaca dari register Sensor suhu digital KY-028 memiliki
perangkat. kemampuan mengukur perubahan suhu berdasarkan
Subsistem SpO2 di MAX30100 terdiri dari resistansi termistor. Modul ini memiliki output digital
ambient light cancellation (ALC), 16-bit sigma delta dan analog, terdapat potensiometer untuk
ADC, dan sebuah filter dengan waktu khusus. SpO2 menyesuaikan ambang deteksi pada antarmuka digital.
ADC adalah sigma oversampling waktu berkelanjutan KY-028 terdiri dari termistor NTC, komparator
konverter delta dengan resolusi hingga 16-bit. Laju diferensial ganda LM393, potensiometer pemangkas
data keluaran ADC dapat diprogram dari 50Hz hingga 3296W, enam resistor, dan dua LED indikator.
1kHz. MAX30100 menyertakan filter waktu terpisah Tegangan yang diperlukan sebesar 3.3 sd 5.5 Volt
untuk meredam interferensi 50Hz / 60Hz dan residu dengan akurasi sebesar ± 0.50 C (ArduinoModules,
frekuensi rendah terhadap kebisingan sekitar. 2020).
MAX30100 memiliki sensor suhu pada chip 2.4 Perangkat Lunak Pendukung
(optional) mengkalibrasi ketergantungan suhu di dalam Saat ini terjadi fenomena bahwa perangkat lunak
Subsistem SpO2. Algoritma SpO2 relatif tidak sensitif mendominasi perangkat keras . Hal ini terlihat dari
terhadap panjang gelombang LED IR, tetapi panjang semakin rampingnya suatu peralatan. Selain itu,
gelombang LED merah sangat penting untuk berkembangnya teknologi IoT saat ini, memacu
mengoreksi interpretasi data. pertumbuhan platform-platform IoT. Salah satunya
Suhu data sensor dapat digunakan untuk adalah Blynk. Penelitian ini menggunakan platform
mengkompensasi kesalahan SpO2 dengan perubahan IoT Bylnk yang mendukung platform Operating
suhu lingkungan. MAX30100 mengintegrasikan driver System. Tampilan aplikasi Blynk dan diagram alir
LED merah dan IR ke drive pulsa LED untuk ditampilkan pada Gambar 3 dan 4.

doi: 10.14710/teknik.v43i1.42752 Copyright © 2022, TEKNIK, p-ISSN: 0852-1697, e-ISSN: 240-9919


TEKNIK, 43 (1), 2022, 12

Gambar 3. Aplikasi Blynk Gambar 4. Diagram alir aplikasi Blynk

Gambar 5. Tampilan OxyTemp Gambar 6. Fitur tambahan OxyTemp

Salah satu keunggulan aplikasi Blynk adalah yaitu sensor suhu dengan satuan derajat celcius, sensor
kemudahannya dalam pemakaian serta kemudahan denyut jantung dengan satuan beat per minute, dan sensor
source code untuk tiap-tiap perintah yang ada di dalam saturasi osigen dengan satuan persentase.
aplikasi tersebut baik pada Mobile Android maupun 3.1 Hasil Desain dan Pembuatan Purwarupa
IOS (Nugraha & dkk, 2018). Blynk mendukung Sensor saturasi oksigen dan denyut jantung yang
berbagai macam sensor atau hardware pada IoT. digunakan pada penelitian ini adalah MAX 30100.
Penambahan komponen pada Blynk Apps dipermudah Sensor ini terdiri dari infra led, led merah dan fotodiode.
dengan cara drag and drop. Blynk sangat efektif dalam Infra led yang dipancarkan akan diserap sebagian oleh
mengendalikan dan memantau sensor atau perangkat pembuluh darah dan sebagian lagi akan dipantulkan.
keras dengan menggunakan komunikasi data internet Gelombang infrared sangat sensitif terhadap perubahan
ataupun intranet (jaringan LAN). volume darah, sehingga perubahan besarnya intensitas
infra led ini kemudian di terima oleh fotodiode menjadi
3. Hasil dan Pembahasan denyut jantung permenit. Sedangkan untuk mendapatkan
Penelitian ini menghasilkan purwarupa alat kadar saturasi oksigen menggunakan perbandingan
OxyTemp berbasis IoT yang berpotensi untuk digunakan perubahan intensitas led merah antara pembuluh arteri
sebagai alat pemantau kesehatan perorangan pada yang fluktuatif dengan pembuluh dara vena yang stabil
penderita COVID-19 atau pasien lain dengan gejala dan mendatar. Hasil perbandingan ini yang kemudian
hipoksemia berat. OxyTemp memiliki tiga sensor utama, diterjemahkan menjadi kadar oksigen dalam darah.

doi: 10.14710/teknik.v43i1.42752 Copyright © 2022, TEKNIK, p-ISSN: 0852-1697, e-ISSN: 240-9919


TEKNIK, 43 (1), 2022, 13

Gambar 7. Tampilan Aplikasi Blynk OxyTemp Gambar 8. Validasi Hasil dengan alat setara

Sensor suhu yang digunakan dalam penelitian ini battery. Tentunya hal ini akan sangat membantu
adalah KY-028 digital temperature thermistor. Posisi pengguna, sehingga tidak lagi terbebani dengan aktifitas
sensor ini diletakkan sebelum sensor MAX 30100. dan biaya penggantian battery.
Konfigurasi dua sensor yaitu: sensor MAX 30100 dan Hasil tampilan keseluruhan ditunjukkan pada
KY-028 menghasilkan pengukuran parameter kadar Gambar 7 berupa kesesuaian antara tampilan purwarupa
saturasi oksigen, denyut jantung dan suhu. Fitur lain OxyTemp dan aplikasi blynk pada android. Validasi
yang ditambahkan adalah adanya interpretasi hasil hasil purwarupa dengan alat sejenis komersil
pengukuran dengan kategori: Normal dan Hipoksia. ditunjukkan pada Gambar 8. Hasil pengujian
Tampilan oxytemp secara keseluruhan ditunjukkan pada menunjukkan kinerja purwarupa masih berada dalam
Gambar 5. batas toleransi, yaitu: ±5% bpm untuk heart rate dan
Pulse oximeter dapat dimanfaatkan secara ±1% O2
mandiri atau terintegrasi dengan alat lain seperti halnya Tabel 1 merupakan penjelasan peralatan yang
dengan alat patient monitor. Tipe pulse oximeter digunakan dalam melakukan uji kinerja dan uji
umumnya terdiri dari handheld, fingertip dan table top. keselamatan listrik. Adapun jenis pemeriksaan dan
Pemilihan tipe fingertip dengan dengan pertimbangan pengujian yang dilakukan secara terbatas pada
desain kompak yang dapat dikembangkan sebagai alat purwarupa tersebut adalah pengukuran kondisi
pemantau kesehatan perorangan untuk self-monitoring lingkungan sebelum dan sesudah pemeriksaan,
kesehatan secara rutin yang terjangkau dan tersedia pemeriksaan fisik dan fungsi purwarupa, pengujian
sebagai alat kesehatan. kinerja pulse oximeter dan komparasi kinerja monitoring
Fitur tambahan lainnya, ditunjukkan pada suhu dengan thermometer digital.
Gambar 6 berupa peringatan sistem keamanan dan 3.2 Hasil Pengukuran Kondisi Lingkungan
kelengkapan tambahan berupa penggunaan Pengujian ini ditujukan untuk memastikan
rechargeable battere, battery charger dan indikator kondisi lingkungan sebelum dan sesudah
berlangsungnya kegiatan. Kondisi lingkungan yang
Tabel 1. Daftar peralatan uji kinerja
No Peralatan Merek Tipe Nomer S eri
1 Electrical Safety Fluke 612 1852063
Analyzer (ESA) Tabel 2. Pengukuran kondisi lingkungan
2 Thermohygrometer Luxton HT-3006 Q266936 No Parameter Nilai
3 Spotlight SpO 2 Fluke Index 2 9859005 Sebelum 23.5 0C
1 Suhu
Sesudah 23.7 0C
Tester
Sebelum 58.5 % RH
4 Thermometer Rossmax TG380M 1639 2 Kelembaban
Sesudah 58.4 % RH
Digital C245

doi: 10.14710/teknik.v43i1.42752 Copyright © 2022, TEKNIK, p-ISSN: 0852-1697, e-ISSN: 240-9919


TEKNIK, 43 (1), 2022, 14

Tabel 3. Hasil pemeriksaan fungsi dan fisik Tabel 4. Hasil pengujian keamanan listrik
Kondisi Pengukuran Keamanan Listrik
No Parameter Parameter
Berfungsi Tidak Terukur Toleransi
1 Finger Sensor X Tegangan jala-jala 219.5 Vac 220 Vac ± 10%
2 Battery charger X Tahanan isolasi kabel catu 0.5 M Ω ≥ 20 M Ω
3 Tombol ON-OFF X daya
4 Tampilan pulse rate X Tahanan hubungan 0.127 Ω ≥2Ω
5 Tampilan temperature tubuh X pertahanan
6 Tampilan Persentase oksigen X Arus bocor tanpa 0.1 μA ≤ 500 μA
7 Self test system X pembumian
8 Indikator battery X Arus bocor polaritas terbalik 0.2 μA ≤ 100 μA
9 Proses pengisian battery X dengan pembumian
10 Pengiriman data aplikasi X Arus bocor polaritas terbalik 0.2 μA ≤ 500 μA
Blynk tanpa pembumian

Tabel 5. Hasil pengujian kinerja SPO2 Tabel 6. Hasil pengujian kinerja heart rate
Pulse Gold
Parameter OxyTemp Koreksi Parameter OxyTemp Koreksi
Oxymeter Standard
85 86.00 -1.00 60 60.00 0.00
SpO2 (%) 90 90.83 -0.83 Bpm 80 80.00 0.00
95 95.67 -0.67 120 120.33 -0.33
100 100.83 -0.83 180 180.00 0.00

Tabel 7. Hasil pengujian kinerja suhu


Thermometer 3.4 Hasil Uji Keselamatan Listrik
Parameter OxyTemp Koreksi
Digital Parameter nilai ambang batas keamanan listrik
36.60 35.90 0.70 mengacu kepada IEC 60601-1. Pengujian dilakukan
Suhu Tubuh 36.70 36.00 0.70 menggunakan alat kalibrator electrical safety analys er
(0C) 36.90 36.20 0.70 (ESA). Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.
36.20 36.10 0.10
37.10 36.20 0.90 3.5 Hasil Uji Kinerja Paramater
Metode kerja yang digunakan untuk menguji
kinerja OxyTemp adalah metode kerja pengujian Pulse
Oximeter yang sesuai dengan SK Direktur Jenderal
direkomendasikan untuk suhu ruang adalah 23 ± 5C Pelayanan Kesehatan Tahun 2018 No. 041-18 tentang
dengan kelembaban relative sebesar 50 RH ± 20%RH ( pengujian dan kalibrasi alat kesehatan.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, 2018). Hasil Kinerja yang diukur meliputi parameter SP02 dan
pengukuran kondisi lingkungan sebelum dan sesudah heart rate. Alat kalibrator yang digunakan berupa
pengujian menunjukkan nilai yang masih masuk dalam Spotlight SpO2 Tester. Hasil pengujian menunjukkan
range toleransi. seluruh parameter kinerja masuk dalam batas toleransi,
Pengujian kondisi lingkungan ditujukan untuk ±5% bpm untuk heart rate dan ±1% O2 . Tabel pengujian
meminimalisir bias pengujian yang berasal dadri salah kinerja untuk parameter SPO2 dan Heart Rate
satu sumber ketidakpastian tipe A. Hasil pengujian ditunjukkan pada Tabel 5 dan 6.
kondisi lingkungan ditunjukkan pada Tabel 2. Pengujian suhu dilakukan dengan cara melakukan
3.3 Hasil Pemeriksaan fungsi dan fisik perbandingan atau komparasi antar tampilan yang
Sebelum pengujian OxyTemp dilakukan ditunjukkan pada display OxyTemp dan thermometer
pemeriksaan fisik dan fungsi dari bagian-bagian digital yang merupakan produk sejenis yang tersedia di
purwarupa tersebut seperti ditunjukkan Tabel 3. pasaran. Hasil observasi kinerja suhu menunjukkan
Pemeriksaan meliputi keadaan fungsi dan kondisi tampilan hasil yang kurang stabil (tampilan berkedip)
bagian-bagian peralatan secara visual sehingga ketika dan pembacaan suhu pada purwarupa membutuhkan
dioperasikan dan diuji kinerjanya, menunjukkan hasil jeda waktu sekitar 10–20 detik. Hasil pengujian kinerja
yang optimal. suhu pada Tabel 7 menunjukkan nilai rata-rata koreksi
dari 5 kali pembacaan masih diatas batas toleransi, yaitu
sekitar ±0.60 C.

doi: 10.14710/teknik.v43i1.42752 Copyright © 2022, TEKNIK, p-ISSN: 0852-1697, e-ISSN: 240-9919


TEKNIK, 43 (1), 2022, 15

Gambar 9. Grafik pengujian parameter % SPO 2 Gambar 10. Grafik pengujian parameter heart rate

Gambar 11. Grafik pengujian parameter suhu

Tabel 8. Hasil Uji Coba Oxytemp


Alat Ukur Standar sebagai Pembanding Purwarupa
Volunteer Gender Age Pulse Oxy Digital Temperature Oxytemp
% SPO2 HR 0C % SPO2 HR 0C

1 F 47 99 88 35.90 99 82 36.30
2 M 50 98 87 36.20 98 88 35,80
3 F 19 99 89 35.28 98 89 36.19

Gambar 9, 10 dan 11 merupakan grafik parameter %SPO2 dan heart rate masih dalam batas
komparasi pengujian keseluruhan parameter baik kisaran toleransi yang ditetapkan dalam metode kerja
%SPO2, heart rate dan suhu antara oxytemp dan alat pengujian dan kalibrasi alat kesehatan, sedangkan
komersil sejenis. Hasil kinerja pengujian suhu kinerja suhu masih diatas batas toleransi ± 0,1 0 C untuk
berdasarkan Gambar 11 menunjukkan hasil diatas rata- kisaran suhu 35 s.d 37 0 C.
rata toleransi yang diizinkan pada kisaran suhu 35 s.d 37
0 C. Hal tersebut dimungkinkan karena kualitas sensor
4. Kesimpulan
yang bukan medical grade dan penempatan sensor yang Penelitian ini telah menghasilkan purwarupa
kurang tepat karena keterbatasan ruang pada jenis OxyTemp yang dapat dimanfaatkan sebagai alat
fingertip. pemantau kesehatan perorangan pada penderita COVID-
Berdasarkan standar metode kerja 050-18 19 atau pasien lain dengan penyakit penyerta yang
tentang pengujian thermometer klinik, nilai toleransi disertai dengan gejala hipoksemia. OxyTemp memiliki
yang ditunjukkan untuk tiap parameter kinerja akurasi kemampuan mengukur parameter heart rate, persentase
suhu adalah: 1) 35 s.d 37 0 C adalah ± 0,1 0 C; 2) 38 s.d kadar saturasi oksigen dalam darah dan suhu tubuh serta
39 0 C adalah ± 0,2 0 C dan 3) 40 s.d 42 0 C adalah ± 0,3 sekaligus mampu menampilkan interpretasi hasil pada
0 C.
layar LCD OLED 0.91". Fitur lain yang disediakan
Hal lain yang berpotensi mempengaruhi hasil adalah telah dilengkapi rechargeable battery. Selain itu
pengujian adalah komparasi dalam metode dengan aplikasi Blynk memungkinkan tenaga medis
pengambilan data yang menempatkan sensor suhu pada melakukan monitoring dari jarak jauh. Hasil pengujian
lokasi yang berbeda. Oxytemp menempatkan sensor menunjukkan seluruh parameter kinerja masuk dalam
pada bagian jari sedangkan digital temperature batas toleransi, ±5% bpm untuk heart rate dan ±1% O2 .
menempatkan sensor pada bagian ketiak. Hasil pengujian kinerja suhu masih perlu diperbaiki
Tabel 8 menunjukkan hasil uji coba purwarupa dengan peningkatan kualitas sensor medical grade dan
terhadap 3 volunteer dengan kisaran usia dan dan gender penempatan sensor yang tepat pada fingertip yang
yang bervariasi. Hasil uji coba menunjukkan kinerja

doi: 10.14710/teknik.v43i1.42752 Copyright © 2022, TEKNIK, p-ISSN: 0852-1697, e-ISSN: 240-9919


TEKNIK, 43 (1), 2022, 16

memiliki ruang terbatas. Ketepatan penempatan sensor Communication. Diakses dari


mempengaruhi akurasi keluaran kinerja OxyTemp. Hasil https://www.fda.gov/medical-devices/safety-
pengujian aplikasi blynk dalam bentuk grafik communications/pulse-oximeter-accuracy-and-
menunjukkan nilai yang sesuai dengan tampilan pada limitations-fda-safety-communication, tanggal 19
fingertip OxyTemp. Desember 2021.
Tachiyat, S. Z., Imanda, A. R., & Tholib, M. A. (2020).
Rancang Bangun Sistem Monitoring Denyut
Ucapan Terima Kasih Jantung SpO2 dan Suhu Tubuh Penderita
Terima kasih kepada Politeknik Kesehatan Kemenkes COVID-19 Berbasis IoT. Jurnal Pendidikan
Jakarta II yang telah mendanai penelitian pemula ini Fisika dan Keilmuan (JPFK), 6(2), 120-130.
melalui DIPA Poltekkes Kemenkes Jakarta II dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2018). Metode
SK No. HK.02.03/I/0091/2021 tertanggal 4 Januari Kerja Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan.
2021. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Nugraha, A. W., & Prasetyo, I. (2020). Alat Monitoring
Daftar Pustaka Detak Jantung, Kadar Oksigen Dalam Darah Dan
Suhu Tubuh Berbasis Internet of Things.
ArduinoModules. (2020). KY-028 digital temperature Autocracy. Jurnal Otomasi, Kendali, dan
sensor module. Diakses dari Aplikasi Industri, 7(1), 42-47.
https://arduinomodules.info/ky-028-digital- Samsugi, S., Ardiansyah, & Kastutara, D. (2018).
temperature-sensor-module/, tanggal 25 Arduino Dan Modul Wifi Esp8266 Sebagai
Desember 2021. Media Kendali Jarak Jauh Dengan Antarmuka
Chatterjee, S., & Kyriacou, P. A. (2019). Monte Carlo Berbasis Android. TEKNOINFO, 12(1), 23-27.
analysis of optical interactions in reflectance and World Health Organization (2021). Interim Guidance for
transmittance finger photoplethysmography. Member States - On the Use of Pulse Oximetry in
Sensors, 19(4), 789. Monitoring Covid-19 Patients Under HomeBased
Dabukke, H., Sijabat, S., & Adiansyah, A. (2020). Isolation and Care. Diakses dari
Rancang Bangun Pulse Oximetry (SPO2) Pada https://www.afro.who.int/sites/default/files/Covid
Alat Pasien Monitor. Jurnal Teknologi Kesehatan -19/ tanggal 18 Desember 2021.
Dan Ilmu Sosial (TEKESNOS), 2(2), 122-137. Yuliana. (2020). Corona Virus sebuah tinjauan literatur.
Food and Drug Administration. (2021). Pulse Oximeter Wellness and Healthy Magazine, 2(1), 187-192.
Accuracy and Limitations: FDA safety

doi: 10.14710/teknik.v43i1.42752 Copyright © 2022, TEKNIK, p-ISSN: 0852-1697, e-ISSN: 240-9919

Anda mungkin juga menyukai