Anda di halaman 1dari 17

PROTOTIPE PATIENT MONITOR DENGAN PARAMETER

ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN PEMANTAUAN


JARAK JAUH

PROPOSAL SKRIPSI

VONNY MEI SELLA


NIM.1084161009

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK ELEKTROMEDIK


FAKULTAS KESEHATANUNIVERSITAS MH. THAMRIN
JAKARTA
2019
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI

Judul Proposal Skripsi: Prototipe Patient Monitor dengan Parameter


Elektrokardiograf dan Respirasi Menggunakan
Pemantauan Jarak Jauh
Nama Mahasiswa : Vonny Mei Sella
NIM :1084161009
Program Studi : D-IV Teknik Elektromedik

Jakarta, 15 Oktober 2019


Menyetujui,

Pembimbing 1 Pembimbing II

(Sulaiman Metere S.K.M.,M.Si) (Mulyatno S.Kom.,M.M)

Mengetahui,
Ketua Program Studi D-IV Teknik Elektromedik
Fakultas Kesehatan Universitas MH.Thamrin

(Mulyatno S.Kom.,M.M)

ii
DAFTAR ISI

JUDUL PROPOSAL……………………………………………………………………..i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………iii

BAB 1. PENDAHULUAN……………………………..…………………….................1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………................1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………….......................2
1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah……………………………………...2
1.4 Tujuan ………………………………………................................................3
1.5 Manfaat ……………………………………………......................................3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………................4


2.1 Kajian Pustaka……..………………………………………………………..4
2.2 Landasan Teori……………………………………………………………...4
2.2.1 Patient Monitor……………………………………………………………...4
2.2.2 Jantung……………………………………………………………………....5
2.2.3 Elektrokardiograf…………………………………………………………....5
2.2.4 Arduino Uno………………………………………………………………...6
2.2.5 Processing…………………………………………………………………...7
2.2.6 TeamViewer………………………………...................................................7
2.2.7 AD8232….…………………………….……………...…………………….8

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN…………………………………………....9


3.1 Jenis Penelitian…………………………………………………….………..9
3.2 Bahan dan Alat…………………………………………………………..….9
3.3 Blok Diagram……………………………………………………………...10
3.4 Diagram Alir Prototipe…………………………………………………….11
3.5 Angaran Biaya……………………………………………………………..12
3.6 Jadwal Kegiatan……………………………………………………………12

DAFTAR PUSTAKA……...…………...……………………………………………..13

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit jantung merupakan penyakit tidak menular yang perlu pemantauan dan
pengobatan dalam jangka panjang. Menurut WHO kematian akibat penyakit tidak
menular di seluruh dunia sebanyak 56 juta. Beberapa penyebab utamanya adalah penyakit
kardiovaskular (46,2 persen atau 17,5 juta kematian) [1]. Seiring dengan bertambahnya
usia, maka menurunnya fungsi organ tubuh karena proses degenerative tidak dapat
dihindari, khususnya pada lansia [2]. Sistem kardiovasikular mengalami penurunan
efisiensi sejalan dengan proses menua [3]. Menurut Joseph dan Emily pasien dengan
penyakit tertentu akan mengalami penurunan kualitas hidup yakni: ketidakmampuan
secara fisik. Namun hal ini dapat dicegah apabila pasien mendapat tata laksana sedini
mungkin, hal ini dimaksudkan untuk menghindari penurunan kualitas hidup, mortalitas
dan beban ekonomis yang tinggi [4].

Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2018, Angka kesakitan lansia sebesar 25,99
persen. Praktik dokter/bidan menjadi tujuan favorit lansia yang berobat jalan dengan
persentasi tertinggi yakni 35,30 persen [5]. Hasil Riskesdas tahun 2018, penyakit
terbanyak pada lanjut usia adalah Penyakit Tidak Menular (PTM) beberapa diantaranya
Artritis, Stroke, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dan Penyakit Jantung berupa
coroner maupun gagal jantung [6]. Penyakit jantung perlu pemantauan secara terus
menerus karena bisa datang setiap saat. Selain itu pasien juga memiliki keterbatasan
dalam kondisi fisik mereka, juga sering memiliki emosional, kehidupan sosial dan
ekonomi [7]. Sebegaian besar pasien lanjut usia lebih memilih dirawat dirumah bersama
dengan keluarganya daripada di rumah sakit, ditambah dengan lokasi pasien yang jauh
dari tenaga kesehatan.

Revolusi Industri 4.0 memberikan dampak yang besar terutama dibidang


peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Banyak penyedia layanan kesehatan
mengeksplorasi potensi telemedicine, yaitu suatu pemantauan dan pengobatan pasien dari
jarak jauh melalui sensor yang tersambung ke internet. Telemedicine juga dapat
membawa perawatan medis kepada masyarakat di lokasi terpencil [8]. Salah satu
program kesehatan lansia menurut Direktorat Kesehatan Keluarga, Ditjen Kesmas,
Kemenkes RI adalah Peningkatan mutu perawatan kesehatan bagi Lanjut Usia dalam

1
keluarga melalui HOME CARE dan LONG TERM CARE [9]. Namun, pada kenyataannya
tidak terlalu mudah melakukan follow-up atau kunjungan rumah, ada beberapa kendala
yang dihadapi diantaranya adalah keterbatasan tenaga kesehatan, belum adanya
koordinasi yang baik antar multidisiplin ilmu dalam melakukan perawatan dirumah dan
letak geografis tempat tinggal pasien yang memerlukan waktu dan tenaga untuk
mencapainya [10].

Melihat permasalahan tersebut perlu adanya pemantauan sinyal jantung dalam


Patient Monitor untuk memantau keadaan pasien sebagai perawatan lanjut setelah
dirawat dirumah sakit. Hal ini, terutama bagi penderita lanjut usia yang bertempat tinggal
jauh dari tenaga kesehatan, sehingga alat ini dapat diaplikasikan untuk pelayanan
kesehatan homecare maupun praktek dokter/bidan. Penelitian ini bermaksud untuk
mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh Khairul Amri dimana penelitan ini
menggunakan beberapa sensor yaitu AD8232 untuk ECG, MAX30100 untuk SPO2, dan
suhu dengan DS18B200 dengan tampilan menggunakan Lazarus IDE ditampilkan di PC,
tetapi terdapat kekurangan yaitu tampilan EKG nya belum tampil seperti sinyal jantung
masih banyak noise dan tidak dapat diakses dari jarak jauh. Hal tersebut membuat
ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Prototipe Patient
Monitor dengan Parameter Elektrokardiograf Menggunakan Pemantauan Jarak
Jauh”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan pada penelitian ini dirumuskan:
1. Bagaimana merancang konseptual dan prototipe Patient Monitor dengan parameter
elektrokardiograf?
2. Bagaimana keakurasian parameter elektokardiograf pada Patient Monitor dari jarak
jauh?

1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah


Patient Monitor merupakan suatu alat yang digunakan untuk memonitoring
kondisi pasien melalui beberapa parameter yang membutuhkan pemantauan
berkelanjutan agar kondisi pasien tetap terpantau. Patient Monitor menggunakan
beberapa parameter, beberapa diantaranya yaitu parameter elektrokardiograf, respirasi,

2
SPO2, Suhu, dan NIBP. Revolusi Industri 4.0 memberikan dampak yang besar terutama
dibidang peningkatan mutu pelayanan kesehatan sehingga dengan menggunakan internet
kondisi pasien bisa dipantau dari jarak jauh. Dalam penelitian ini menggunakan lead 1
untuk parameter elektrokardiograf. Sinyal jantung ditampilkan di PC dengan aplikasi
processing dan pemantauan jarak jauhnya menggunakan TeamViewer.

1.4 Tujuan
Tujuan yang diharapkan penulis dibagi 3 garis besar sebagai berikut:

1.4.1 Tujuan Umum


1. Membuat prototipe parameter elektrokardiograf pada Patient Monitor dengan
pemantauan jarak jauh.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Membuat rangkaian Arduino dengan modul AD8232
2. Membuat tampilan menggunakan processing untuk ditampilkan di PC.

1.5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan penulis terbagi menjadi 3 garis besar sebagai berikut:

1.5.1 Institusi
1. Sumbangan ilmiah bagi universitas.
2. Sebagai referensi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian khususnya
parameter elektrokardiograf pada Patient Monitor.
1.5.2 Masyarakat
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pasien bagi perawatan homecare dan klinik
dokter/bidan.
2. Meningkatkan kesehatan pasien lanjut usia terutama yang berada di daerah terpencil
yang sulit dijangkau oleh tenaga medis.
1.5.3 Pribadi/peneliti
1. Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang perkembangan teknologi terutama
dibidang alat kesehatan dengan adanya revolusi industri 4.0.
2. Meningkatkan hubungan kerjasama antar team.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian ini dibuat dengan beberapa penelitian sebelumnya, penelitian pertama
merujuk pada skripsi yang ditulis oleh Khairul Amri, mahasiswa Universitas
MH.Thamrin, penelitian ini dilakukan tahun 2019. Penelitian ini dengan judul “Rancang
Bangun Pasien Monitor (SPO2, ECG dan Suhu) Berbasis Arduino Nano dengan Interface
Lazarus IDE”. Penelitan ini menggunakan beberapa sensor yaitu AD8232 untuk ECG,
MAX30100 untuk SPO2, dan suhu dengan DS18B200 dengan tampilan menggunakan
Lazarus IDE. Kekurangan pada penilitian ini sinyal elektrokardiograf tidak tampil seperti
sinyal jantung, masih banyak noise [11].

Penelitian kedua merujuk pada tugas akhir yang ditulis oleh Ghofar Nur Eka
Susilo mahasiswa Politeknik Kesehatan Surabaya tahun 2017. Penelitian ini berjudul
“Patient Monitor Tampil PC (Parameter ECG dan Suhu). Pada penelitian ini hanya
menggunakan parameter ECG dan suhu, Atmega8535 sebagai mikrokontroler dan
ditampilkan pada PC menggunakan aplikasi Delphi [12].

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Patient Monitor
Patient Monitor adalah suatu alat yang difungsikan untuk memonitor kondisi
fisiologis pasien. Dimana proses monitoring tersebut dilakukan secara real-time, sehingga
dapat diketahui kondisi fisiologis pasien pada saat itu juga. Patient Monitor ini
menampilkan parameter-parameter yang dibutuhkan dokter untuk mengecek keadaan
pasien selama 24 jam penuh secara real-time. Patient Monitor memiliki beberapa jenis
yaitu Vital Sign, Monitor 5 Parameter, Monitor 7 Parameter [13] :
1. Vital Sign Patient Monitor ini bersifat pemeriksaan stándar, yaitu pemeriksaan ECG
Respirasi, Tekanan darah atau NIBP, dan Kadar oksigen dalam darah / saturasi darah
/ SpO2.
2. 5 Parameters Patient Monitor ini bisa melakukan pemeriksaan seperti ECG, respirasi,
tekanan darah atau NIBP, kadar oksigen dalam darah SpO2, dan temperature.
3. 7 Parameters Patient monitor ini biasanya dipakai diruangan operasi, karena ada satu
parameter tambahan yang biasa dipakai pada saat operasi, yaitu “ECG, Respirasi,

4
Tekanan darah atau NIBP , kadar oksigen dalam darah SpO2, temperature, dan
sebagai tambahan adalah IBP (Invasive Blood Pressure).

2.2.2 Jantung
Jantung adalah organ muskular berlubang yang berfungsi sebagai pompa ganda
sistem kardiovaskular. Sisi kanan jantung memompa darah ke paru sedangkan sisi kiri
memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung mempunyai empat ruangan, atrium kanan
dan kiri , ventrikel kanan dan kiri. Jantung merupakan otot tubuh yang bersifat unik
karena mempunyai sifat membentuk impuls secara otomatis dan berkontraksi ritmis.
Pembentukan impuls listrik terjadi dalam sistem penghantar jantung. Adapun jalur
hantaran listrik jantung normal terjadi dalam urutan berikut : nodus sinoatrial (SA) -
nodus atrioventrikular (AV) – berkas His – cabang berkas – serabut purkinje – otot
ventrikel [14].

Gambar 2.1 Sistem Kelistrikan Pada Jantung


(sumber: http://digilib.unila.ac.id/11269/4/Bab%202.pdf)
Pembentukan dan hantaran impuls listrik ini menimbulkan arus listrik yang lemah
dan menyebar melalui tubuh. Kegiatan impuls listrik pada jantung ini dapat direkam oleh
elektrokardiograf dengan meletakkan elektroda- elektroda ke berbagai permukaan tubuh
(sadapan/leads). Rekaman grafik potensial-potensial listrik yang ditimbulkan oleh
jaringan jantung ini disebut sebagai elektrokardiogram (EKG).

2.2.3 Elektrokardiograf
Elektrokardiografi adalah pemeriksaan atau perekaman aktivitas elektrik jantung.
Tubuh manusia merupakan konduktor dari aliran elektrik dan sel-sel jantung akan berlaku
sebagai generator elektrik. Dari jantung aliran elektrik meluncur keseluruh tubuh dan
kembali lagi ke jantung menimbulkan berbagai kekuatan elektrik didalam badan dan pada

5
permukaan badan dengan perbedaan voltase antar berbagai bagian dari kulit.
Elektrokardiografi merupakan teknik yang dipakai untuk merekam manifestasi aktivitas
elektrik jantung pada permukaan kulit. Elektrokardiogram adalah catatan grafik dari
perbedaan voltase tersebut. Sadapan standar yang merupakan sadapan bipolar yang
mencatat perbedaan voltase antar anggota badan yang terdiri dari [15]:
1. sadapan 1 antara lengan kiri dan kanan
2. sadapan II antara tangan kanan dan kaki kiri
3. sadapan III antara tangan kiri dan kaki kiri

Gambar 2.1. perekaman sadapan I,II,III pada ektrimitas

2.2.4 Arduino Uno


Arduino merupakan perangkat lunak dan perangkat keras yang ditujukan untuk
memudahkan siapa saja agar dapat membuat proyek-proyek elektronika dengan mudah
dan cepat. Dalam hal ini papan Arduino merupakan perangkat keras dan Arduino IDE
(Integrated Development Environment) menyatakan perangkat lunak yang digunakan
untuk memprogram perangkat keras.

Gambar 2.2 Arduino Uno


(Sumber:https://pixabay.com)
Papan Arduino terdiri dari beberapa macam, salah satu yang popular adalah
Arduino Uno seperti yang ditunjukkan di gambar 7. Papan ini mengandung sebuah

6
mikrokontroller buatan Atmel yang menjadi pusat pengendali perangkat keras dan
sejumlah pin untuk kepentingan operasi masukan (input) dan keluaran (output). Catu daya
dapat diperoleh dari PC melalui kabel USB. Kabel ini juga sekaligus menjadi media untuk
berkomunikasi antara Arduino dan PC. Dengan menggunakan Arduino Uno,
pengendalian terhadap berbagai sensor, komponen dan berbagai piranti lain dapat
dilakukan melalui perintah-perintah yang ditulis dengan bahasa yang sangat mirip dengan
C dan C++ [16].

2.2.5 Processing
Processing adalah nama bahasa pemograman yang ditujukan untuk komputer.
Bahasa pemograman ini dirancang oleh Case Reas dan Ben Frey di Massachusetts
Institude of Technology (MIT) pada tahun 2001. Tujuannya adalah untuk memudahkan
siapa saja yang tidak berlatar belakang ilmu komputer dapat menangani hal-hal seperti
gambar, animasi, suara, video, dan perangkat keras. Dengan hanya menggunakan sedikit
kode, hasil secara visual dapat diperoleh. Hal ini berbeda dengan bahasa-bahasa lain yang
lebih cenderung mengutamakan pemprosesan teks saja. Seperti halnya Arduino,
Processing juga dilengkapi dengan IDE [17].

2.2.6 TeamViewer

Gambar 2.3. TeamViewer


(Sumber: www.teamviewer.com)
TeamViewer merupakan aplikasi remote desktop untuk mengendalikan PC dari
jarak jauh, baik dari komputer lokal (LAN) maupun tempat jauh, baik dari komputer lokal
(LAN) maupun tempat jauh. TeamViewer tersedia untuk versi gratis dan berbayar.
Aplikasi ini juga mudah sebab serba user friendly, tidak membutuhkan keterampilan
khusus. Untuk bisa menggunakannya, harus menginstalnya pada semua komputer yang
hendak dikendalikan. TeamViewer bisa diakses jika terhubung ke internet [18]. Beberapa
keunggulan aplikasi TeamViewer yaitu berlisensi gratis dan juga premium, mudah
digunakan dan tingkat keamanan yang tinggi.

7
2.2.7 AD8232

Gambar 2.4. Modul AD8232


(Sumber: https://learn.sparkfun.com)
Agar mampu mendeteksi detak jantung pasien secara elektronik, maka
dibutuhkan sebuah sensor yang mampu menangkap sinyal listrik yang dihasilkan jantung.
Pada penelitian ini menggunakan sebuah elektroda yang terhubung pada modul AD8232
dimana modul ini merupakan modul yang kompatibel dengan arduino dimana berfungsi
sebagai alat ukur bioelektrik pada tubuh manusia. Selain itu juga mampu mendeteksi
aktifitas listrik pada otot jantung dan hasil pengukuran tersebut merupakan sinyal analog
[19].
Modul EKG AD8232 ini memiliki sembilan pin, dimana masing-masing pin
memiliki fungsi tersendiri. SDN, LO+, LO-, OUTPUT, 3.3V, dan GND merupakan pin
penting untuk mengoperasikan modul ini dengan arduino atau mikrokontroler lainnya.
Selain itu, terdapat uga pin lain seperti pin RA (Right Arm), LA (Left Arm), dan RL
(Right Leg) dimana pin tersebut disambungkan dengan elektroda menggunakan kabel
penghubung. Modul ini juga dipasangkan sebuah LED sebagai lampu indikator yang akan
berdenyut sesuai dengan irama jantung berdetak.
AD8232 ini juga merupakan sebuah blok pengkondisian sinyal terintergrasi
untuk EKG dan aplikasi pengukuran biopotensial lainnya. Biasanya sinyal EKG yang
diperoleh elektroda merupakan sinyal yang lemah dengan kisaran sekitar 0-5 mV
sehingga diperlukan sebuah penguat [20]. Sehingga hal ini perlu dirancang untuk
memperkuat dan menyaring sinyal biopotensial kecil terhadap sinyal noise.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

8
3.1 Jenis Penelitian
Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
System Development Life Cycle dengan model Waterfall. SDLC (System Development
Life Cycle) adalah proses mengembangkan atau mengubah sistem perangkat lunak
dengan menggunakan model-model atau metodologi yang digunakan orang untuk
mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya. Tahap-tahap pada
Waterfall model adalah analisis, desain, implementasi, testing, maintenance [21].

3.2 Bahan dan Alat


Adapun bahan dan alat yang dibutuhkan terdapat pada tabel berikut:

Bahan
No Name Jumlah
1 Arduino Uno 1
2 Kabel USB Arduino Uno 1
3 Modul AD8232 1
4 PCB bolong 2
5 Elektroda 1 Pack
6 Kabel Jumper 5 meter
7 Kabel male to female 10
8 Timah 1
9 Case Akrilik 1
Alat
1 Solder 1
2 Sedot timah 1
3 Gunting 1
4 Cutter 1
5 Tang kupas 1
Tabel 3.1. Alat dan bahan
(Sumber ; Dokumen Pribadi)
3.3 Blok Diagram

9
Gambar 3.1. Blok diagram Prototipe
(Sumber: Dokumen Pribadi)

Prinsip kerja blok diagram:


Saat elektroda AD8232 dipasang ditubuh pasien pada lead 1, maka elektroda
tersebut menangkap sinyal kelistrikan jantung dilead 1. AD8232 mendapat suplai daya
dari Arduino Uno yang sebagai ADC (Analog Digital to Converter), software Arduino
sebagai pengolah data. Setelah pengolahan data, Arduino mengirim seluruh data ke PC
dan akan ditampilkan kedalam aplikasi berbasis Processing. Di PC sudah terinstal
aplikasi TeamViewer dan terhubung ke internet, tenaga medis dapat memantau dari jarak
jauh sinyal jantung dengan menggunakan android maupun PC yang sudah terinstal
aplikasi TeamViewer dan terhubung internet.

3.4 Diagram Alir Prototipe

10
Mulai 1

Inisialisasi Program
Terhubung ke jaringan
internet
Menangkap
sinyal jantung
dengan modul Login aplikasi
AD8232 TeamViewer

Data diproses di arduino

Berhasil?
Sinyal jantung
terdeteksi?
Yes
Yes
Dapat dipantau jarak
Data diproses di processing jauh dengan PC,
android dan lainnya

Ditampilkan dengan Selesai


aplikasi processing

Gambar 3.2 Diagram Alir


(Sumber: Dokumen Pribadi)

Pada saat alat dinyalakan akan terjadi proses inisialisasi program di Arduino,
lakukan pemasangan elektroda pada pasien, kemudian sinyal jantung akan terdeteksi
dengan modul AD8232 setelah itu data dikonversi dari Analog to Digital, data yang
terbaca akan di proses di mikrokontroller. Arduino Uno sebagai ADC (Analog Digital to
Converter), software Arduino sebagai pengolah data. Jika sinyal jantung belum terdeteksi
maka periksa posisi elektroda, jika sudah terdeteksi maka data akan diproses di
Processing dan ditampilkan di PC. Untuk mengakses jarak jauh diperlukan aplikasi
tambahan yaitu TeamViewer dengan syarat terhubung jaringan internet, kemudian login
ke aplikasi tersebut untuk mendapatkan password dan username, setelah berhasil
pemantauan akan ditampilkan pada PC, Android ataupun sejenisnya.

3.5 Anggaran Biaya

11
Rekapitulasi rencana anggaran biaya disusun sesuai dengan kebutuhan dan
disusun dengan tabel berikut:
No Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
1 Arduino Uno 1 Rp. 90.000 Rp. 90.000
2 Kabel USB Arduino Uno 1 Rp. 15.000 Rp. 15.000
3 Modul AD8232 1 Rp. 400.000 Rp. 400.000
4 PCB Bolong 2 Rp. 10.000 Rp. 20.000
5 Elektroda 1 pack Rp. 95.000 Rp. 95.000
6 Kabel Jumper 5 meter Rp. 2.000 Rp. 10.000
7 Timah 1 Rp. 15.000 Rp. 15.000
8 Kabel male female 1 Rp. 20.000 Rp. 20.000
9 Pembuatan Case akrilik 1 Rp. 200.000 Rp. 200.000
10 Solder 1 Rp. 60.000 Rp. 60.000
11 Sedot timah 1 Rp. 10.000 Rp. 10.000
12 Gunting 1 Rp. 10.000 Rp. 10.000
13 Cutter 1 Rp. 5.000 Rp. 5.000
14 Tang kupas 1 Rp. 30.000 Rp. 30.000
SUB TOTAL Rp. 980.000
Terbilang : Sembilan Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah
Tabel 2. Rekapitulasi Anggara Biaya Tugas Akhir
(Sumber: Dokumen Pribadi)

3.6 Jadwal Kegiatan

Adapun jadwal kegiatan pada penelitian ini disusun pada tabel berikut:

No Jenis Kegiatan Bulan


1 2 3 4 5
1. Persiapan alat dan bahan
2. Pelaksanaan
Penyusunan Konsep dan Desain
Pembuatan Prototype
Uji Fungsi dan Kalibrasi
Finishing Alat
3. Penyusunan Tugas Akhir
Tabel 3. Jadwal Kegiatan
(Sumber: Dokumen Pribadi)
DAFTAR PUSTAKA

12
1. World Health Organization. (2014). Global status report on
noncommunicable diseases 2014 (No. WHO/NMH/NVI/15.1). World
Health Organization.

2. Statistik Penduduk Lanjut Usia. (2018).

3. Mia Fatma Ekasari, N. M. R., Tien Hartini. (2018). Meningkatkan Kualitas


Hidup Lansia Konsep dan Berbagai Intervensi Wineka Media.

4. Joseph A. Cafazzo, E. S. (2010). The Hospital at Home: Advances in


Remote Patient Monitoring. Home Healthcare Horizons.

5. Statistik Penduduk Lanjut Usia. (2018).

6. www.Depkes.go.id [Accessed, 1 Agustus 2019].

7. Tjandrawinata, R. R. (2016). Industri 4.0: Revolusi industri abad ini dan


pengaruhnya pada bidang kesehatan dan bioteknologi. Jurnal
Medicinus, 29(1).

8. Gómez, J., Oviedo, B., & Zhuma, E. (2016). Patient monitoring system
based on internet of things. Procedia Computer Science, 83, 90-97.

9. Tjandrawinata, R. R. (2016). Industri 4.0: Revolusi industri abad ini dan


pengaruhnya pada bidang kesehatan dan bioteknologi. Jurnal
Medicinus, 29(1).

10. Saparwati, M. MONITORING PASIEN DENGAN WIRELESS.

11. Amri, K. (2019). Rancang Bangun Pasien Monitor (SPO2, ECG dan
Suhu) Berbasis Arduino Nano Dengan Interface Lazarus IDE
MH.Thamrin, Jakarta.

12. Susilo, G. N. E. (2017). PATIENT MONITOR TAMPIL PC (Parameter


ECG dan Suhu).

13. https://www.bisamed.co.id/apa-itu-patient-monitor/[Accessed, 14 Oktober


2019].

14. http://digilib.unila.ac.id/11269/4/Bab%202.pdf [Accessed, 1 November


2019].

15. Erika Maharani, B. I., Budi Yuli Setianti, Hariadi Hariawan, Lucia Kris
Dinarti, Nahar Taufiq, Irsyad Andi Arso, Hasanah Mumpuni, M. Taufik
Ismail, Hendry Purnasidha Bagaswoto, Dyah Wulan Anggrahini, Real K.
Marsam. (20`17). Elektrokardiografi konsep dasar dan praktik klinik:
Gadjah Mada University Press. Anggota IKAPI.

13
16. Kadir, A. (2017). Pemograman Arduino & Processing. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.

17. Wardana, K. (2015). Pemograman Processing. Retrieved from


tutorkeren.com/artikel/tutorial-lengkap-pemograman-processing.htm.

18. Studio, M. (2010). Teknik Remote PC. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.

19. sir.stikom.edu/1936/4/BAB_III.pdf. [Accessed, 06 Juni 2019].

20. Wahyu Rokhman Sugarto, J., Ira Puspasari. (2016). Rancang Bangun
Alat Elektrokardiograf Untuk Visualisasi, Perekaman, dan Penyimpanan
Sinyal Jantung. Journal of Control and Network System, 5, 38-46.

21. Bassil, Youssef, 2012. A Simulation Model For The Waterfall Software
Development Life. International journal of Enggineering & Technology
(Ijet),2(5).

14

Anda mungkin juga menyukai