1.1 Pengertian
Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb) adalah salah satu tumbuhan obat
keluarga Zingiberaceae yang banyak tumbuh dan digunakan sebagai bahan baku
obat tradisional di Indonesia (Sidik et al. 1992; Prana 2008). Tumbuhan
temulawak secara empiris banyak digunakan sebagai obat tunggal maupun
campuran. Terdapat lebih dari dari 50 resep obat tradisional menggunakan
temulawak (Achmad et al. 2007).
1.2 Taksonomi
Temulawak merupakan tanaman obat yang secara alami sangat mudah tumbuh
di Indonesia dengan dukungan kondisi iklim dan tananhnya telah lama digunakan
sebagai bahan pembuatan jamu. Selama periode 1985-1989 Indonesia
mengekspor temulawak sebanyak 36.602 kg senilai US 21.157,2 setiap tahun
(Menegristek, 2009)
Temulawak termasuk tanaman tahunan yang tumbuh merumpun. Rimpang
induk temulawak bentuknya bulat telur, rimpang cabang terdapat disampingnya
berbentuk memanjang. Tiap rumpun tanaman temulawak umumnya memiliki 6
buah rimpang tua dan 5 buah rimpang muda.
Menurut Rukmana (1995), kedudukan taksonomi temulawak adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma Xanthorriza Roxb.
1.3 Morfologi
Temulawak termasuk tanaman berbatang basah. Tingginya dapat mencapai 2,5
m. Bunganya berwarna putih kemerah-merahan atau kuning. Panjang tangkai
bunga 1,5-3 cm. kelompok bunga 3-4 buah. Bunganya langsung keluar dari
rimpang dan berwarna merah, kelopak hijau muda, sedangkan pangkal bunga
bagian atas berwarna ungu (Hermani, 2005)
1.4
Sumber :