Anda di halaman 1dari 28

ALAT PENDETEKSI KESEHATAN MANUSIA PADA SUATU RUANGAN

MENGGUNAKAN SENSOR SUHU

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perancangan dan Integrasi Sistem

Program Studi S-1 Teknik Kendali

Jurusan Teknik Elektro

Disusun Oleh :

Dwiki Mauldani

Ira Noviani

Rivansyah

Yusupandi Sumaryat

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI - 2016
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................3

1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................3

1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................3

1.5 Batasan Masalah......................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................5

2.1 Dasar Teori Hardware..............................................................................5

2.1.1 Sensor IR MLX90614DCI......................................................................5

2.1.2 Mikrokontroler Arduino Uno..................................................................6

2.1.3 Power Supply...........................................................................................7

2.1.4 Buzzer......................................................................................................8

2.1.5 LCD 16x2................................................................................................8

2.2 Dasar Teori Software...............................................................................9

2.2.1 Fritzing....................................................................................................9

2.2.2 ISIS Proteus...........................................................................................10

2.2.3 Arduino IDE..........................................................................................11

1
BAB III METODOLOGI..................................................................................12

3.1 Perancangan Perangkat Keras (Hardware)............................................12

3.1.1 Diagram Block dan Prinsip Kerja..........................................................12

3.1.2 Perancangan Rangkaian Power Supply.................................................13

3.1.3 Perancangan Rangkaian Alat Pendeteksi Kesehatan Manusia Pada

Suatu

Ruangan.................................................................................................14

3.1.4 Sketsa Penempatan Sensor Dalam Bentuk 3D......................................15

3.2 Perancangan Perangkat Lunak (Software)............................................16

3.2.1 Flowchart dan Prinsip Kerja..................................................................16

3.3 Simulasi Alat.........................................................................................17

BAB IV PENUTUP............................................................................................19

4.1 Kesimpulan............................................................................................19

4.2 Saran......................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20

LAMPIRAN

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang demikian pesatnya, terutama dibidang

elektronika menyebabkan rangkaian-rangkaian aplikasi elektronika menggantikan

peran manusia sebagai ketelitian dan keakuratan dalam suatu pekerja [1].

Perkembangan teknologi dirasa semakin tumbuh dari waktu ke waktu.

Penggunaan peralatan elektronik semakin mempermudah pekerjaan manusia.

Namun pertumbuhan tidaklah berhenti, para peneliti terus mencari cara baru agar

ditemukan alat yang lebih efektif dibandingkan alat yang sudah ada tersebut. Maka

sebagai civitas akademik, sudah seharusnya memahami perkembangan teknologi

agar dapat mengembangkan peralatan elektronik dan menjadi sumber daya yang

dibutuhkan.

Dari perkembangan teknologi tersebut, maka untuk mengukur suhu tubuh

tidak hanya dilakukan melalui termometer saja, tetapi pada saat ini bisa dilakukan

dengan menggunakan sebuah sensor yang sudah diprogram.

Salah satu indikasi untuk mengetahui kesehatan seseorang yaitu dengan

mengetahui suhu tubuhnya. Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas

dingin suatu zat. Pemeriksaan suhu digunakan untuk menilai kondisi metabolisme

di dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui

metabolisme [2].

Suhu tubuh sangat mudah sekali berubah dan dipengaruhi oleh banyak faktor,

1
baik faktor eksternal maupun faktor internal. Perubahan suhu tubuh sangat erat

kaitannya dengan produksi panas yang berlebihan, produksi panas maksimal

maupun pengeluaran panas yang berlebihan. Sifat perubahan panas tersebut sangat

memengaruhi masalah klinis yang dialami setiap orang.

Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan,

diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme

umpan balik (feedback) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di

hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang

terlalu panas, maka tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme

umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas dari toleransi tubuh

untuk mempertahankan suhu yang disebut titik tetap (set point) [3].

Suhu tubuh manusia normal berkisar antara 36,5-37,5 oC. Namun pada

keadaan tertentu seperti ketika sakit, panas tubuh dapat melonjak tinggi. Dalam

kesehatan, pemantauan dan pengukuran suhu tubuh ketika sakit sangat penting

sebab suhu tubuh yang tinggi dapat berakibat fatal. Contoh penyakit yang sedang

ramai saat ini yaitu zika, penyakit ini dapat diketahui salah satunya dengan

mengetahui suhu tubuh pada penderitanya.

Suhu tubuh terdapat dua macam, yaitu hipotermia dan hipertermia.

Hipotermia yaitu jika suhu tubuh rendah (dibawah 35 oC), suhu tubuh yang terlalu

rendah dapat mengancam jiwa karena dapat memperlambat sistem kerja saraf dan

pernapasan, serta peredaran darah. Hipertermia yaitu kondisi ketika suhu tubuh

tinggi (lebih dari 38 oC), hipertermia terjadi ketika tubuh gagal mengatur suhu

sehingga suhu tubuh pun semakin meningkat [4].

2
Agar kita dapat memonitoring suhu tubuh setiap orang yang masuk pada

suatu ruangan, maka dibuatlah Alat Pendeteksi Kesehatan Manusia Pada Suatu

Ruangan Menggunakan Sensor Suhu.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan yang telah diuraikan sebelumnya maka penulis mencoba

mengidentifikasi permasalahan yang menjadi dasar dalam penulisan tugas akhir ini,

yaitu :

1. Bagaimana menempatkan sensor suhu agar dapat bekerja secara efektif?

2. Berapa jumlah sensor yang dipakai agar hasilnya akurat?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Membuat suatu alat pendeteksi kesehatan melalui pengecekan suhu tubuh

yang hasilnya akurat dengan jarak sensor 3 cm dari dahi.


2. Mencegah terjadinya penularan suatu penyakit berbahaya yang dapat

diketahui melalui suhu tubuh.


3. Memonitoring suhu tubuh orang yang masuk kedalam suatu ruangan

dengan tampilan LCD dan output buzzer.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Dapat mengetahui suhu tubuh orang yang masuk ke dalam ruangan.


2. Dapat mengetahui kesehatan seseorang dari suhu tubuhnya.

1.5 Batasan Masalah

Ruang lingkup laporan tugas akhir ini meliputi, antara lain :

3
1. Pusat pengendalian (Central Process) sistem kerja alat adalah Arduino

Uno Arduino Uno.

2. Sensor yang digunakan adalah IR Thermometer MLX90614DCI untuk

mendeteksi suhu tubuh.

3. Buzzer sebagai alarm pada saat suhu melebihi batas normal atau kurang

dari batas normal.

4. LCD 16x2 untuk menampilkan suhu tubuh.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori Hardware

2.1.1 Sensor IR MLX90614DCI

Sensor MLX90614DCI merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur

suhu dengan memanfaatkan radiasi gelombang inframerah. Sensor ini didesain

khusus untuk mendeteksi energi radiasi inframerah dan secara otomotis telah

didesain sehingga dapat mengkalibrasikan energi radiasi inframerah menjadi skala

temperatur. MLX90614DCI terdiri dari detektor thermopile inframerah

MLX81101 dan signal conditioning ASSP MLX90302 yang digunakan untuk

memproses keluaran dari sensor inframerah. Pada thermopile terdiri dari layer-

layer atau membran yang terbuat dari silikon dan mengandung banyak sekali

termokopel sehingga radiasi inframerah pada sensor ini berfungsi sebagai

pendeteksi intensitas radiasi Inframerah yang dipancarkan objek/benda uji. Sensor

yang dipakai adalah MLX90614DCI tampak pada Gambar 2.1. Sensor ini mampu

mendeteksi radiasi pada temperatur objek antara -40 oC hingga 85oC.

Gambar 2.1 Sensor IR MLX90614DCI [5]

5
2.1.2 Mikrokontroler Arduino Uno

Arduino adalah platform hardware terbuka yang ditujukan kepada siapa saja

yang ingin membuat purwarupa peralatan elektronik interaktif berdasarkan

hardware dan software yang fleksibel dan mudah digunakan. Mikrokontroler

diprogram menggunakan bahasa pemrograman arduino yang memiliki kemiripan

syntax dengan bahasa C. Karena sifatnya yang Open Source maka siapa saja dapat

mengunduh skema hardware arduino dan membangunnya.

Spesifikasi dari Arduino Uno R3 :

Mikrokontroler : ATmega328
Tegangan catu daya : 5V
Tengangan Input (rekomendasi) : 7-12V
Tengangan Input (batas) : 6-20V
Jumlah digital I/O pin : 14 ( 6 diantaranya dapat digunakan
untuk output PWM )
Jumlah Analog pin : 6
Besar arus per pin I/O : 40 mA
Besar arus untuk pin 3.3V : 50 mA
Kapasitas flash memory : 32 KB (0.5 KB telah digunakan oleh
bootloader)
SRAM : 2 KB
EEPROM : 1 KB
Clock Speed : 16 MHz

Gambar 2.2 Mikrokontroler Arduino Uno [9]

6
2.1.3 Power Supply

Power Supply adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai

sumber daya untuk piranti lain, terutama daya listrik. Pada dasarnya power supply

bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik saja, namun ada beberapa

power supply yang menghasilkan energi mekanik dan energi yang lain.

Gambar 2.3 Power Supply

2.1.4 Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk

mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja

buzzer hampir sama dengan loud speaker. Buzzer juga terdiri dari kumparan yang

terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga

menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar,

tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang

pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma

7
secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan

suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau

terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm) [6].

Gambar 2.4 Buzzer [6]

2.1.5 LCD 16x2

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang

menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan

diberbagai bidang misalnya alalalat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau

pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang digunakan ialah LCD dot

matrik dengan jumlah karakter 2x16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil

yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat.

8
Gambar 2.5 LCD 16x2 [6]

2.2 Dasar Teori Software

2.2.1 Fritzing

Fritzing merupakan salah satu dari sekian banyak aplikasi untuk

mendesain rangkaian elektronika. Sama halnya seperti aplikasi lain (eagle, protel,

pad2pad, dll ) fritzing juga memiliki skematik editor (membuat skema rangkaian)

dan board designer (untuk membuat jalur pcb) [7].

Gambar 2.6 Icon software Fritzing [8]

9
2.2.2 ISIS Proteus

Proteus merupakan gabungan dari program ISIS dan ARES. Dengan

penggabungan kedua program ini maka skematik rangkaian elektronika dapat

dirancang serta disimulasikan dan dibuat menjadi layout PCB.

ISIS Singkatan dari Intelligent Schematic Input System dan merupakan

salah satu program simulasi yang terintegrasi dengan Proteus dan menjadi

program utamanya. ISIS dirancang sebagai media untuk menggambar

skematik rangkaian elektronik yang sesuai dengan standar internasional.

Dalam ISIS juga dimasukkan sebuah program ProSPICE yang berguna

untuk menyimulasikan skematik rangkaian, sehingga ISIS dapat menjadi

program simulator rangkaian elektronika yang interaktif. ProSPICE dirancang

berdasarkan standar bahasa pemrograman SPICE3F5, sehingga mampu

mensimulasikan rangkaian gabungan dari komponen analog dan digital secara

interaktif yang dikenal dengan istilah Interactive Mixed Mode Circuit Simulator.

ISIS dapat menyimulasikan berbagai jenis mikroprosesor dan Arduino Uno,

termasuk Arduino Uno keluarga AVR. Diharapkan dengan menggunakan

program simulasi ini maka perancangan rangkaian berbasis Arduino Uno

dapat lebih mudah dilakukan serta mengurangi biaya produksi dan menghemat

waktu. ISIS dilengkapi program compiler, sehingga dapat mengkompilasi file

kode sumber seperti Assembly menjadi file Hex sehingga nantinya dapat

digunakan oleh Arduino Uno yang sebenarnya.

10
Gambar 2.7 ISIS Proteus

2.2.3 Arduino IDE

Arduino IDE adalah software yang ditulis dengan menggunakan bahasa

Java. IDE Arduino terdiri dari :

1. Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna

menulis dan mengedit program dalam bahasa Processing.


2. Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa

Processing) menjadi kode biner. Bagaimanapun sebuah microcontroller

tidak akan bisa memahami bahasa Processing. Yang bisa dipahami oleh

microcontroller adalah kode biner. Itulah sebabnya compiler diperlukan

dalam hal ini.


3. Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke

dalam memory di dalam papan Arduino.

Gambar 2.8 Icon Software Arduino IDE [9]

11
BAB III

METODOLOGI

3.1 Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

1 Diagram Block dan Prinsip Kerja

Gambar 3.1 Diagram Blok Perangkat Keras

Prinsip Kerja :

12
Arduino Uno Arduino Uno diberi tegangan dari power supply sebesar 5

VDC. Tegangan dari power supply tersebut juga dihubungkan ke sensor

MLX90614DCI. Sensor MLX90614DCI berfungsi sebagai sensor pendeteksi

intensitas radiasi Inframerah yang dipancarkan objek/benda uji. Sensor yang

dipakai adalah MLX90614DCI tampak pada gambar 2.1. Sensor tersebut akan

mengirimkan data dalam bentuk digital. Data inputan yang dikirim akan

sebanding dengan radiasi Inframerah yang diterima oleh sensor tersebut.

Setelah mendapatkan data yang dikirimkan oleh Sensor MLX90614DCI,

maka Arduino Uno Arduino Uno akan memproses data tersebut sesuai dengan

program yang sudah dimasukan sebelumnya kedalam Arduino Uno Arduino Uno

oleh programmer. Hasil pemrosesan data tersebut selanjutnya ditampilkan pada

LCD dan buzzer sebagai output. Buzzer akan berbunyi apabila sensor mendeteksi

kelainan pada suhu.

3.1.2 Perancangan Rangkaian Power Supply

Gambar 3.2 Perancangan Rangkaian Power Supply

13
3.1.3 Perancangan Rangkaian Alat Pendeteksi Kesehatan Manusia Pada

Suatu Ruangan

Gambar 3.3 Perancangan Rangkaian Alat Pendeteksi Kesehatan Manusia Pada

Suatu Ruangan

14
3.1.4 Sketsa Penempatan Sensor Dalam Bentuk 3D

Gambar 3.4 Sketsa Penempatan Sensor Dalam Bentuk 3D

Keterangan :

a. Buzzer
b. LCD 16x2
c. Titik pengukuran sensor (dahi).
d. Sensor temperatur
e. Cover sensor temperatur
f. Tiang penyangga sensor

Penempatan sensor yaitu diarahkan pada dahi. Pengukuran suhu tubuh

pada dahi lebih stabil, karena dahi termasuk kedalam suhu inti yang

menggambarkan suhu pada organ-organ dalam [10].

15
3.2 Perancangan Perangkat Lunak (Software)

3.2.1 Flowchart dan Prinsip Kerja

Gambar 3.5 Flowchart Perangkat Lunak

Prinsip Kerja :

Pertama menginisialisasikan sensor MLX90614DCI sebagai input, LCD dan

buzzer terhadap Arduino Uno sebagai output. Proses dimulai dari pembacaan

16
Sensor MLX90614DCI yang akan ditampilkan pada LCD 16x2. Selanjutnya

ketika nilai yang dihasilkan sensor melewati set point temperatur dalam derajat

celcius yang telah ditentukan yakni pada saat temperatur berkisar < 35 oC dan >

38 oC maka buzzer akan berbunyi. Setelah diatur, apabila nilai sensor berada pada

kisaran 35 oC dan 38 oC maka proses akan kembali lagi ke awal pembacaan

sensor MLX90614DCI.

3.3 Simulasi Alat

Gambar 3.6 Simulasi Alat

Prinsip Kerja :

Simulasi alat yang dilakukan yaitu menggunakan sensor LM35, karena

library untuk sensor MLX90614DCI tidak tersedia untuk disimulasikan pada

software proteus. Sensor LM35 secara real-nya memang berbeda dengan sensor

MLX90614DCI, namun secara simulasi terdapat persamaan. Pada laporan ini

17
simulasi dengan sensor LM35 dimaksudkan untuk mengilustrasikan alat yang

kami rancang untuk sehingga sesuai dengan tujuan penelitian.

Prinsip kerja dari alat ini yaitu ketika seseorang mendekatkan dahinya ke

sensor, kemudian sensor yang telah di program akan membaca suhu tubuh orang

tersebut. Ketika suhu tubuhnya berkisar antara 35-38 oC, maka buzzer tidak akan

berbunyi, karena suhu tubuhnya normal.

Kami menanamkan program, suhu dikatakan tidak normal atau berbahaya

apabila suhu tubuh masuk kedalam kategori hipotermia atau hipertermia jadi,

ketika ada seseorang yang memeriksa suhu tubuh dan suhu tubuh orang tersebut

dibawah 35 oC atau diatas 38 oC, maka buzzer akan menyala dan suhu tubuh orang

yang diperiksa akan ditampilkan pada LCD.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Penempatan sensor yang kami buat diarahkan pada dahi karena suhu

pada dahi dianggap konstan, serta mudah dalam pengukurannya.

18
2. Sensor yang digunakan cukup satu buah saja karena sensor

MLX90614DCI menggunakan inframerah dan tingkat keakuratannya

yang cukup tinggi.


3. Jarak pengukuran suhu dari sensor ke dahi maksimalnya 3 cm.
4. Dengan dibuatnya alat ini kita dapat memonitoring kesehatan setiap

orang yang akan masuk ke dalam suatu ruangan secara berkala.

4.2 Saran

1. Penempatan sensor harus bersifat fleksibel karena tinggi badan setiap

orang yang akan memeriksa suhu berbeda-beda.


2. Catu daya power supply dapat digantikan dengan sumber lain agar lebih

simpel dan terlihat lebih menarik.

19
DAFTAR PUSTAKA

[1] Saputra, E. 2011. Pengukur Suhu Tubuh Manusia Berbasis ATMega 8535.

Diambil dari http://saputro-eko.blogspot.co.id/2011/12/pengukur-suhu-

tubuh-manusia-berbasis. Diakses tanggal 26-08-2016 pukul 06.10.


[2] Rahmawati, A. 2012. RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR SUHU

TUBUH DENGAN TAMPILAN DIGITAL DAN KELUARAN SUARA

BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA 8535. Jurnal

Monitor. 1 (I), 5-12.


[3] Fikri, M.F.R. 2013. Rancang Bangun Prototipe Monitoring Suhu Tubuh

Manusia Berbasis O.S Android. JURNAL TEKNIK POMITS. 2 (I), 1-4.


[4] Anonim. 2016 Memahami Suhu Tubuh. Diambil dari

http://www.alodokter.com/memahami-suhu-tubuh. Diakses tanggal 26-08-

2016 pukul 06.20.


[5] Anonim. 2013. MLX90614 Family. Diambil dari

https://www.sparkfun.com/datasheets/Sensors/Temperature/MLX90614_rev

001.pdf. Diakses tanggal 26-08-2016 pukul 06.41.


[6] Anonim. 2016. Komponen buzzer. Diambil dari

http://www.futurlec.com/Buzzers_Flying_Leads. Diakses tanggal 26-08-

2016 pukul 06.45.


[7] Rudiawan, E. 2010. Software pembuat pcb fritzing. Diambil dari

http://eko-rudiawan.com/software-pembuat-pcb-fritzing/2010. Diakses

tanggal 26-08-2016 pukul 06.50.


[8] Anonim. 2011. Make your own fritzing parts what is fritzing. Diambil

dari https://learn.sparkfun.com/tutorials/make-your-own-fritzing-parts/what-

is-fritzing. Diakses tanggal 26-08-2016 pukul 07.00.

20
[9] Anonim. 2014. Arduino hardware dan software Diambil dari

http://lockwood-directory.blogspot.co.id/2014/11/arduino-hardware-dan-

software.html. Diakses tanggal 27-08-2016 pukul 07.00.


[10] Anonim. Pengaturan Suhu Tubuh. Diambil dari

http://staff.ui.ac.id/system/files/users/kuntarti/material/thermoregulation.pdf.

Diakses tanggal 27-08-2016 pukul 10.00.

21
LAMPIRAN 1. Program sensor suhu dengan sensor MLX90614

#include <LiquidCrystal.h> // Include library needed for the LCD


#include <Wire.h> // Include Wire library
#include <Adafruit_MLX90614.h> // Include MLX90614 library

Adafruit_MLX90614 mlx = Adafruit_MLX90614(); // Define the IR sensor


LiquidCrystal lcd(8, 7, 6, 5, 4, 3); // Define the pin inputs for the LCD
screen

long previousMillis; // Time for measurement delay values


long interval = 1000; // Delay time in mili seconds

//--------SETUP CYCLE WILL BE RUN ONLY ONCE--------//

void setup() {
mlx.begin(); // Start MLX sensor
Serial.begin(9600); // Start serial
lcd.begin(16, 2); // Start LCD library
lcd.setCursor(0,0); // Set cursor for text at line 0, collom 0
lcd.print("KELOMPOK 5"); // Print text
delay(2000); // Give brief pause
lcd.clear(); // Clear the LCD screen
pinMode(2, OUTPUT); // initialize digital pin 2 as an output.
}

//-------LOOP CYCLE WILL BE RUN CONTINOUSLY--------//


void loop() {

unsigned long currentMillis = millis();


// Measurement and print delay
if((unsigned long)currentMillis - previousMillis >= interval) {
// Measurement and print delay
previousMillis = currentMillis;
// Measurement and print delay
lcd.setCursor(0,0); // LCD Set cursor for text at line 0, collom 0
lcd.print("TEMPERATURE : "); // LCD Print text
lcd.print(mlx.readObjectTempC(),1);
// LCD Print object temperature the ,1 is the rounding to one digit
lcd.print((char)223); // Print degree symbol
lcd.print("C"); // LCD Print text
Serial.print("*C\tObject = ");
Serial.print(mlx.readObjectTempC());
Serial.println("*C"); // Read and print Object temperature in C
}
if(tempc<35)
digitalWrite(2, HIGH); // turn the BUZZER on (HIGH is the voltage level)
else
digitalWrite(2, LOW); // turn the BUZZER off by making the voltage LOW
delay(10);
if(tempc>38)
digitalWrite(2, HIGH); // turn the BUZZER on (HIGH is the voltage level)
else
digitalWrite(2, LOW); // turn the BUZZER off by making the voltage LOW
delay(10); // wait for a second
}
LAMPIRAN 2. Program simulasi sensor suhu dengan sensor LM35

#include <LiquidCrystal.h>

// initialize the library with the numbers of the interface pins


LiquidCrystal lcd(8, 7, 6, 5, 4, 3);
const int sensor = A0; // Assigning analog pin A1 to variable 'sensor'
float tempc; //variable to store temperature in degree Celsius
float vout; //temporary variable to hold sensor reading

void setup() {
pinMode(sensor,INPUT); // Configuring pin A1 as input
pinMode(2, OUTPUT); // initialize digital pin 2 as an output.
Serial.begin(9600);
lcd.begin(16, 2); // set up the LCD's number of columns and rows:
delay(500);
// Print a message to the LCD.
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("KELOMPOK 5");
}

void loop() {
vout=analogRead(sensor);
vout=(vout*500)/1023;
tempc=vout; // Storing value in Degree Celsius
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(tempc);
lcd.print("\xdf");
lcd.print("C");

if(tempc<35)
digitalWrite(2, HIGH); // turn the BUZZER on (HIGH is the voltage level)
else
digitalWrite(2, LOW); // turn the BUZZER off by making the voltage LOW
delay(10);
if(tempc>38)
digitalWrite(2, HIGH); // turn the BUZZER on (HIGH is the voltage level)
else
digitalWrite(2, LOW); // turn the BUZZER off by making the voltage LOW
delay(10); // wait for a second
}

Anda mungkin juga menyukai