Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KIPAS ANGIN OTOMATIS BERBASIS ARDUIONO DENGAN


SENSOR SUHU LM35
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kuliah :

Dosen Pengampu : Dwi Lastomo S.T,MT.

Disusun oleh :
Koko Firmansyah ( NIM )

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEXMACO SUBANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah “KIPAS ANGIN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO DENGAN
SENSOR SUHU LM35” tanpa mengalami hambatan. Makalah ini ditulis untuk
memenuhi tugas besar mata kuliah Algoritma dan Pemrograman.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, kritik, dan Saran
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami telah berusaha untuk memberikan yang terbaik, namun laporan ini
tidak luput dari kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk laporan selanjutnya di waktu mendatang. Akhirnya
kami berharap semoga laporan yang telah kami buat ini dapat bermanfaat
khususnya bagi kami sendiri dan umumnya bagi semua pembaca.
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manusia menjadi kurang nyaman jika suhu terlalu panas maupun dingin.
Selain itu masyarakat pada umumnya dihimbau untuk melakukan
penghematan listrik.

Sebenarnya penghematan listrik sangat mudah dilakukan yaitu dengan


menggunakan listrik saat diperlukan saja. Namun hal kecil ini yang terkadang
sering dilalaikan oleh masyarakat. Contohnya kipas angin dalam ruangan,
masyarakat terkadang lalai dalam mematikan kipas angin, padahal mereka
tidak tahu suhu di dalam ruangan tersebut.

Dengan melihat keadaan tersebut maka dibuatlah alat pengontrol kipas


angin. Kipas angin akan hidup dan mati secara otomatis saat suhu melewati
batas yang ditentukan dalam ruangan. Oleh karena itu, pada project kali ini
penulis ingin membuat alat dengan system mikrokontroler dengan fitur
komponen seperti sensor suhu LM35, relay sebagai switch, dan display untuk
menampilkan suhu dalam ruangan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam pembuatan kipas angin otomatis ini


adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sensor suhu LM35 mendeteksi suhu ruangan?

2. Bagaimana masyarakat mampu menghemat listrik ?

3. Bagaimana system relay sebagai saklar otomatis?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan alat ini adalah merancang perangkat kipas angin
otomatis yang dapat bekerja sesuai dengan keadaan suhu ruangan dan
pengguna mampu mengetahui suhu dalam ruangan tersebut memalui display.
1.4 Manfaat

Manfaat dari pembuatan alat ini adalah memberikan kemudahan bagi


manusia dalam mengontrol suhu ruangan, menghemat penggunaan listrik, dan
mengetahui cara kerja dari sensor suhu LM35 dan relay sebagain saklar
otomatis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tinjaun Pustaka
1. Sensor Suhu LM35
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi
untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan.
Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen
elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35
memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan
dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang
rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan
dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.
Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan
kesensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya
tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 µA
hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating)
dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu
kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC
2. Arduino Uno
Arduino Uno adalah papan sirkuit berbasis mikrokontroler ATmega328.
IC (integrated circuit) ini memiliki 14 input/output digital (6 output untuk PWM),
6 analog input, resonator kristal keramik 16 MHz, Koneksi USB, soket adaptor,
pin header ICSP, dan tombol reset. Hal inilah yang dibutuhkan untuk mensupport
mikrokontrol secara mudah terhubung dengan kabel power USB atau kabel power
supply adaptor AC ke DC atau juga battery. Uno berbeda dari semua board
mikrokontrol diawal-awal yang tidak menggunakan chip khusus driver FTDI
USB-to-serial. Sebagai penggantinya penerapan USB-to-serial adalah
ATmega16U2 versi R2 (versi sebelumnya ATmega8U2). Versi Arduino Uno
Rev.2 dilengkapi resistor ke 8U2 ke garis ground yang lebih mudah diberikan ke
mode DFU.
3. Modul Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan
merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2
bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk
menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power)
dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh,
dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu
menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk
menghantarkan listrik 220V 2A. Modul relay ini dapat digunakan sebagai switch
untuk menjalankan berbagai peralatan elektronik. Misalnya Lampu listrik, Motor
listrik, dan berbagai peralatan elektronik lainnya.
Kendali ON / OFF switch (relay), sepenuhnya ditentukan oleh nilai output sensor,
yang setelah diproses Mikrokontroler akan menghasilkan perintah kepada relay
untuk melakukan fungsi ON / OFF.
4. Display Matrix 16x2
LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display
(tampilan) yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan
gambar yang terlihat. Teknologi Liquid Crystal Display (LCD) atau Penampil
Kristal Cair sudah banyak digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop,
layar Ponsel, layar Kalkulator, layar Jam Digital, layar Multimeter, Monitor
Komputer, Televisi, layar Game portabel, layar Thermometer Digital dan produk-
produk elektronik lainnya.
Teknologi Display LCD ini memungkinkan produk-produk elektronik dibuat
menjadi jauh lebih tipis jika dibanding dengan teknologi Tabung Sinar Katoda
(Cathode Ray Tube atau CRT). Jika dibandingkan dengan teknologi CRT, LCD
juga jauh lebih hemat dalam mengkonsumsi daya karena LCD bekerja
berdasarkan prinsip pemblokiran cahaya sedangkan CRT berdasarkan prinsip
pemancaran cahaya. Namun LCD membutuhkan lampu backlight (cahaya latar
belakang) sebagai cahaya pendukung karena LCD sendiri tidak memancarkan
cahaya. Beberapa jenis backlight yang umum digunakan untuk LCD diantaranya
adalah backlight CCFL (Cold cathode fluorescent lamps) dan backlight LED
(Light-emitting diodes).
2.2 Alat dan Bahan
1. Arduino UNO
2. Sensor LM35
3. Modul relay
4. LCD dan I2C
5. Kipas DC
6. Baterai
7. Kabel jumper
8. Project board
9. Led

Software Arduino IDE


2.3 Skema instalasi
Gambar diagram instalasi I2C dan sensor LM35
Gambar diagram instalasi kipas angin otomatis dengan sensor suhu LM35

2.4 Algoritma dan Flowchart


1. Algoritma
a. Siapkan alat dan bahan dan pastikan dalam kondisi yang baik
b. Membuat program pada software Arduino IDE
c. Rangkai komponen seperti pada diagram instalasi
d. Upload program yang telah di buat pada Arduino yang sudah di rangkai dengan
dengan komponen lainnya
e. Atur LCD sehingga menampilkan sebuah angka suhu pada ruangan tersebut
f. Lakukan pengujian dengan mendekatkan api atau es pada tubuh sensor LM35
sehingga membuat nilai suhu yang di tampilkan pada LCD berubah, dengan
didekatkan api maka suhu semakin tinggi sedangkan dengan didekatkan es maka
suhu akan turun
g. Membuat poster
h. Pengumpulan tugas
i. Selesai
2.5 Script Program
//TAUFIK NUR ARIFIN
//TB ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN
//KIPAS ANGIN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO DENGAN SENSOR
SUHU LM35
#include <Wire.h> //Libraries for I2C and LCD
#include <LCD.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
int relayPin = 2;//deklarasi pin relay
int temp; //deklarasi temperatur
int tempPin = A0; //Pin A0 sebagai input sensor lm35
#define I2C_ADDR 0x27 //I2C Adress
#define BACKLIGHT_PIN 3 //LCD Stuffs :D
#define En_pin 2
#define Rw_pin 1
#define Rs_pin 0
#define D4_pin 4
#define D5_pin 5
#define D6_pin 6
#define D7_pin 7
LiquidCrystal_I2C
lcd(I2C_ADDR,En_pin,Rw_pin,Rs_pin,D4_pin,D5_pin,D6_pin,D7_pin);
void setup() {
pinMode (relayPin,OUTPUT);//RELAY
pinMode (8,OUTPUT);//LED MERAH
pinMode (9,OUTPUT);//LED KUNING
pinMode (10,OUTPUT);//LED HIJAU
pinMode (tempPin, INPUT);//pin temperatur A0 sebagai input
Serial.begin(9600);//komunikasi komputer
lcd.begin (16,2);
lcd.setBacklightPin(BACKLIGHT_PIN,POSITIVE);
lcd.setBacklight(HIGH);//backlight pada LCD kondisi high atau menyala
lcd.home ();
}
void loop()
{
temp = analogRead(tempPin); //Rmembaca sensor lm35
temp = temp * 0.488; //kalibrasi pembacaan sensor sehingga di tampilkan suhu
lcd.clear();
Serial.print(temp);
lcd.setCursor (0,0);
lcd.print("Temperature");//akan di tampilkan kata temperatur pada LCD
lcd.setCursor (0,1);
lcd.print(temp); //niai Temperature suhu
lcd.print(" C"); //kata Celsius
delay(500); //delay 500 ms
if (temp<=27 ){//jika tenperatur kurang dari sama dengan 27 maka
digitalWrite(relayPin,LOW);//kipas mati
digitalWrite (8,HIGH);//led menyala
digitalWrite (9,LOW);//led kuning mati
digitalWrite (10,LOW);//led hijau mati
}
else if (temp>=28 && temp <=32){//jka temperatur lebih dari samadengan 28 dan
kurang dari samadengan 32 maka
digitalWrite(relayPin,LOW);//kipas mati
digitalWrite (8,LOW);//led merah mati
digitalWrite (9,HIGH);//led kuning nyala
digitalWrite (10,LOW);//led hijau mati
}
else if (temp>=33){//jika temperatur lebih dari samadengan 33 maka
digitalWrite(relayPin,HIGH);//kipas nyala
digitalWrite (8,LOW);//led merah mati
digitalWrite (9,LOW);//led kuning mati
digitalWrite (10,HIGH);//led hijau nyala
}
}
2.6 Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari alat ini adalah sensor LM35 akan membaca suhu pada
ruangan, pembacaan masih berupa tegangan jadi perlu adanya kalibrasi agar
tegangan tersebut dinyatakan dalam bentuk suhu derajat celcius maka dari itu ada
rumus (pembacaan sensor *0,488) maka pada LCD akan di tampilkan nilai
temperature suhu tadi bukan lagi tegangan. Terdapat tiga kondisi dalam program
Arduino yang di buat yaitu jika temperature kurang dari samadengan 27 derajat
celcius maka kipas akan mati dan hanya led merah yang menyala, pernyataan
kedua yaitu jika temeratur lebih dari samadengan 27 dan kurang dari samadengan
32 maka kipas akan mati dan hanya led kuning yang menyala, pada pernyataan
ketiga yaitu jika temperature lebih dari samadengan 33 maka kipas akan menyala
dan led hijau akan menyala. Led disini hanya sebagai inditakor
Kipas menyala karena kondisi pada relay ada tegangan yang dimana relay
tersebut mendapat sinyal dari Arduino yaitu pada pin 2 (digital) ketika ada
intruksi pin 2 kondisi HIGH maka relay akan bekerja sehingga membuat kipas
menyala, sedangkan pada kondisi LOW maka relay tidak bekerja sehingga kipas
mati.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari apa yang telah dilakukan dalam penelitian kali ini maka dapat di
ambil kesimpulan yaitu Kipas Angin Otomatis Berbasis Arduino dengan Sensor
LM35 mampu menghemat penggunaan listrik karena kipas akan menyala secara
otomatis dengan parameter suhu pada ruangn tersebut, dimana suhu ruangan
tersebut ditampilkan pada LCD. Sensor LM35 membaca suhu ruangan dengan
output berupa tegangan maka dari itu harus ada kalibrasi agar tegangan tersebut di
ubah dalam bentuk nilai temperature derajat celcius. System kerja relay yaitu
relay akan bekerja jika mendapat intruksi dari pin 2 arduino ketika kondisi HIGH
maka relay bekerja dan kipas akan menyala, sedangkan pada kondisi LOW maka
relay tidak bekerja dan kipas akan mati.
3.2 Saran
Untuk hasil yang lebih maksimal bisa menggunakan sensor suhu yang
lebih baik lagi seperti DHT atau yang lainnya. Semoga alat ini bermanfaat dan
dapat di kembangkan untuk kemajuan dibidang Pendidikan pada 8 Mei 2019.

Anda mungkin juga menyukai