Anda di halaman 1dari 10

NAMA : R MOCH MAGHRIFI DWI CANDRA PRAKTIKUM 1

KELAS : JTD – 2C SINYAL ANALAOG DAN SINYAL DIGITAL


(PENGGAMBRAN SINYAL MENGGUNAKAN DELPHI)

LAPORAN PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA

I. Tujuan Praktikum
 Mahasiswa dapat membedkan sinyal analog dan sinyal digital.
 Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-siri sinyal analog dan sinyal digital.
 Mahasiswa dapat menggabarkan sinyal analog dan sinyaldigital di komputer
menggunakan bahasa pemograman delphi.
 Mahasiswa dapat membuat program simulasi karakteristik sinyal analog dan sinyal
digital.
II. Landasan Teori

A. Sinyal Analog dan Sinyal Digital


Sinyal adalah suatu isyarat untuk melanjutkan atau meneruskan suatu kegiatan.
Biasanya sinyal ini berbentuk tanda-tanda, lampu-lampu, suara-suara, dll. Dalam kereta
api, misalnya, sinyal berarti suatu tanda untuk melanjutkan atau meneruskan perjalanan
ke tempat/stasiun berikutnya, dan biasanya sinyal ini dikirimkan oleh stasiun yang
terkait. Dalam dunia elektronika, dikenal dua macam sinyal yaitu sinyal analog dan
sinyal digital. Secara umum, sinyal didefinisikan sebagai suatu besaran fisis yang
merupakan fungsi waktu, ruangan atau beberapa variabel.
Sinyal analog merupakan gelombang elektromagnetik yang langsung, terus-
menerus, dan disebarkan melalui berbagai media transmisi. Contoh sinyal analog yang
paling mudah dijumpai adalah gelombang sinusoidal. Karakteristik sinyal analog
ditentukan oleh tiga parameter, yaitu:
1. Amplitudo, merupakan ukuran sinyal pada waktu tertentu.
2. Frekuensi, merupakan kebalikan dari periode (f=1/T), yaitu banyaknya
pengulangan sinyal (gelombang) dalam satuan waktu, dengan satuan Hz atau
cycles per second.
3. Phasa, merupakan ukuran dari posisi relatif awal suatu sinyal dengan tidak
melewati periode tunggal dari sinyal. Gambar 1 menampilkan dua gelombang
dengan beda phasa π /2.
NAMA : R MOCH MAGHRIFI DWI CANDRA PRAKTIKUM 1
KELAS : JTD – 2C SINYAL ANALAOG DAN SINYAL DIGITAL
(PENGGAMBRAN SINYAL MENGGUNAKAN DELPHI)

π/2

Gambar 1. Perbedaan phasa dua gelombang

Bila dinyatakan dalam persamaan, suatu gelombang sinusoidal dapat dituliskan


sebagai berikut:
S(t) = A sin (2.ft) +  (1)
dengan A = Amplitudo
F = Frekuensi
 = Phasa

Sinyal digital merupakan sinyal sebagai wujud tampilan data digital. Data
digital merupakan data yang memiliki deretan nilai yang berbeda dan memiliki ciri
tersendiri. Contoh data digital adalah teks, deretan bilangan, dan karakter-karakter lain.
Terdapat permasalahan dalam mewujudkan data digital menjadi sinyal digital, yaitu data
dalam bentuk karakter-karakter yang dapat dipahami manusia tidak dapat langsung
ditransmisikan dalam sistem komunikasi. Data harus diubah terlebih dahulu ke dalam
bentuk deretan bit agar dapat ditransmisikan.
NAMA : R MOCH MAGHRIFI DWI CANDRA PRAKTIKUM 1
KELAS : JTD – 2C SINYAL ANALAOG DAN SINYAL DIGITAL
(PENGGAMBRAN SINYAL MENGGUNAKAN DELPHI)

Gambar 2. Sinyal digital


Signal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat
ditemukan pada teknologi analog yaitu :
 Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat
informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
 Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi
kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri.
 Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai
bentuk.
 Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya
secara interaktif.

A. Menggambar Sinyal

0,0 x

a. Penggambaran gelombang sinusoidal secara umum


NAMA : R MOCH MAGHRIFI DWI CANDRA PRAKTIKUM 1
KELAS : JTD – 2C SINYAL ANALAOG DAN SINYAL DIGITAL
(PENGGAMBRAN SINYAL MENGGUNAKAN DELPHI)

0,0
y
a
b
c

0,y x

b. Penggambaran di komputer menggunakan Delphi


Gambar 3. Perbedaan cara penggambaran gelombang sinusoidal

Menggambarkan gelombang sinusoidal di komputer berbeda dengan cara


penggambaran secara umum. Untuk menggambarkan gelombang sinusoidal di komputer
dapat diikuti gambar seperti ditampilkan pada Gambar 3.b. Dengan referensi koordinat
awal (0,0) terletak di pojok kiri atas, di awali dari koordinat (0,y), lakukan perulangan
sepanjang sumbu x, gunakan Persamaan 1 untuk menentukan nilai y, sehingga nilai
masing-masing titik gelombang sinusoidal (y) di setiap posisi x adalah y=b – A sin 2πx.

III. Perencanaan ( Flowchart )


a. Keseluruhan
NAMA : R MOCH MAGHRIFI DWI CANDRA PRAKTIKUM 1
KELAS : JTD – 2C SINYAL ANALAOG DAN SINYAL DIGITAL
(PENGGAMBRAN SINYAL MENGGUNAKAN DELPHI)

b. Gelombang Sinus

c. Gelombang Kotak
NAMA : R MOCH MAGHRIFI DWI CANDRA PRAKTIKUM 1
KELAS : JTD – 2C SINYAL ANALAOG DAN SINYAL DIGITAL
(PENGGAMBRAN SINYAL MENGGUNAKAN DELPHI)

IV. Implementasi ( Script Program )


unit Unit2;

interface

uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
Dialogs, StdCtrls, ExtCtrls;

type
Tfrmsinyal = class(TForm)
imgsinus: TImage;
imgkotak: TImage;
Panel1: TPanel;
btkotak: TButton;
edsumbux: TEdit;
edsumbuy: TEdit;
Label1: TLabel;
Label2: TLabel;
Panel2: TPanel;
Panel3: TPanel;
Label3: TLabel;
Label4: TLabel;
Panel4: TPanel;
Panel5: TPanel;
rba4: TRadioButton;
rbf2: TRadioButton;
rbf5: TRadioButton;
rbf10: TRadioButton;
rba2: TRadioButton;
rba1: TRadioButton;
Label5: TLabel;
Label6: TLabel;
Panel6: TPanel;
edbiner: TEdit;
Label7: TLabel;
Panel7: TPanel;
Label8: TLabel;
rbt50: TRadioButton;
rbt30: TRadioButton;
rbt10: TRadioButton;
Panel8: TPanel;
Label9: TLabel;
rbl10: TRadioButton;
rbl30: TRadioButton;
rbl50: TRadioButton;
NAMA : R MOCH MAGHRIFI DWI CANDRA PRAKTIKUM 1
KELAS : JTD – 2C SINYAL ANALAOG DAN SINYAL DIGITAL
(PENGGAMBRAN SINYAL MENGGUNAKAN DELPHI)

btsinus: TButton;
procedure btkotakClick(Sender: TObject);
procedure btsinusClick(Sender: TObject);
private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;

var
frmsinyal: Tfrmsinyal;

implementation

{$R *.dfm}

procedure sumbu1(ax,ay,b,c:integer);
begin
frmsinyal.imgsinus.Canvas.MoveTo(ax,ay);
frmsinyal.imgsinus.Canvas.LineTo(ax+b,ay);
frmsinyal.imgsinus.Canvas.MoveTo(ax,ay);
frmsinyal.imgsinus.Canvas.LineTo(ax,ay-c);
frmsinyal.imgsinus.Canvas.MoveTo(ax,ay);
frmsinyal.imgsinus.Canvas.LineTo(ax,ay+c);
frmsinyal.imgsinus.Canvas.Pen.Color:=clblue;
frmsinyal.imgsinus.Canvas.MoveTo(ax,ay+110);
frmsinyal.imgsinus.Canvas.LineTo(ax+160,ay+110);
frmsinyal.imgsinus.Canvas.MoveTo(ax+220,ay+110);
frmsinyal.imgsinus.Canvas.LineTo(ax+390,ay+110);
frmsinyal.imgsinus.Canvas.TextOut(ax+170,ay+105,'1 detik');
frmsinyal.imgsinus.Canvas.TextOut(ax,ay-c,'Amplitude (A)');
frmsinyal.imgsinus.Canvas.TextOut(ax+b-5,ay+5,'Time (t)');
frmsinyal.imgsinus.Canvas.TextOut(ax-10,ay-55,'2-');
frmsinyal.imgsinus.Canvas.TextOut(ax-10,ay-107,'4-');
end;
procedure sumbu2(ax,ay,b,c:integer);
begin
frmsinyal.imgkotak.Canvas.MoveTo(ax,ay);
frmsinyal.imgkotak.Canvas.LineTo(ax+b,ay);
frmsinyal.imgkotak.Canvas.MoveTo(ax,ay);
frmsinyal.imgkotak.Canvas.LineTo(ax,ay-c);
frmsinyal.imgkotak.Canvas.MoveTo(ax,ay);
frmsinyal.imgkotak.Canvas.LineTo(ax,ay+c);
frmsinyal.imgkotak.Canvas.TextOut(ax,ay-c,'Amplitude (V)');
frmsinyal.imgkotak.Canvas.TextOut(ax+b-5,ay+5,'Time (s)');
frmsinyal.imgkotak.Canvas.TextOut(ax-15,ay-37,'30-');
NAMA : R MOCH MAGHRIFI DWI CANDRA PRAKTIKUM 1
KELAS : JTD – 2C SINYAL ANALAOG DAN SINYAL DIGITAL
(PENGGAMBRAN SINYAL MENGGUNAKAN DELPHI)

frmsinyal.imgkotak.Canvas.TextOut(ax-15,ay-67,'60-');
frmsinyal.imgkotak.Canvas.TextOut(ax-21,ay-107,'100-');
end;
procedure satu(ax,ay,a,b,i:integer);
begin
frmsinyal.imgkotak.Canvas.Pen.Color:=clred;
frmsinyal.imgkotak.Canvas.MoveTo(ax+(i-1)*b,ay-a);
frmsinyal.imgkotak.Canvas.LineTo(ax+b+(i-1)*b,ay-a);
end;
procedure nol(ax,ay,a,b,i:integer);
begin
frmsinyal.imgkotak.Canvas.Pen.Color:=clred;
frmsinyal.imgkotak.Canvas.MoveTo(ax+(i-1)*b,ay);
frmsinyal.imgkotak.Canvas.LineTo(ax+b+(i-1)*b,ay);
end;
procedure tegak(ax,ay,a,b,i:integer);
begin
frmsinyal.imgkotak.Canvas.Pen.Color:=clred;
frmsinyal.imgkotak.Canvas.MoveTo(ax+(i-1)*b,ay);
frmsinyal.imgkotak.Canvas.LineTo(ax+(i-1)*b,ay-a);
end;

procedure reset;
var
x,y:integer;
begin
frmsinyal.imgsinus.Picture:=nil;
frmsinyal.imgsinus.Refresh;
frmsinyal.imgkotak.Picture:=nil;
frmsinyal.imgkotak.Refresh;
x:=strtoint(frmsinyal.edsumbux.Text);
y:=strtoint(frmsinyal.edsumbuy.Text);
sumbu1(20,120,x,y);
sumbu2(20,120,x,y);
end;

procedure Tfrmsinyal.btsinusClick(Sender: TObject);


var
amp,sx,x,y:integer;
sy,frek:real;
begin
reset;
if rba1.Checked then amp:=25; // amplitudo=1 V
if rba2.Checked then amp:=50; // amplitudo=2 V
if rba4.Checked then amp:=100; // amplitudo=4 V
if rbf2.Checked then frek:=10; // frekuensi=2 Hz
NAMA : R MOCH MAGHRIFI DWI CANDRA PRAKTIKUM 1
KELAS : JTD – 2C SINYAL ANALAOG DAN SINYAL DIGITAL
(PENGGAMBRAN SINYAL MENGGUNAKAN DELPHI)

if rbf5.Checked then frek:=4; // frekuensi=5 Hz


if rbf10.Checked then frek:=2; // frekuensi=10 Hz
x:=strtoint(frmsinyal.edsumbux.Text);
y:=strtoint(frmsinyal.edsumbuy.Text);
sumbu2(20,120,x,y);
for sx:=1 to 395 do
begin
sy:=sin(sx/pi/frek)*amp;
frmsinyal.imgsinus.Canvas.Pixels[sx+20,120-round(sy)]:=clred;
end;
end;

procedure Tfrmsinyal.btkotakClick(Sender: TObject);


var
i,x,y,tinggi,lebar:integer;
biner:string;
tnd : integer;
begin
reset;
if rbt10.Checked then lebar:=30;
if rbt30.Checked then lebar:=60;
if rbt50.Checked then lebar:=100;
if rbl10.Checked then tinggi:=10;
if rbl30.Checked then tinggi:=30;
if rbl50.Checked then tinggi:=50;
biner:=edbiner.Text;
x:=strtoint(frmsinyal.edsumbux.Text);
y:=strtoint(frmsinyal.edsumbuy.Text);
sumbu2(20,120,x,y);
tnd:=0;
for i:=1 to 16 do
if biner[i]='1' then
if tnd=0 then begin tegak(20,120,lebar,tinggi,i);
satu (20,120,lebar,tinggi,i);
tnd:=1; end
else satu(20,120,lebar,tinggi,i)
else if tnd=1 then begin tegak(20,120,lebar,tinggi,i);
nol (20,120,lebar,tinggi,i);
tnd:=0; end
else nol(20,120,lebar,tinggi,i);

end;

end.
NAMA : R MOCH MAGHRIFI DWI CANDRA PRAKTIKUM 1
KELAS : JTD – 2C SINYAL ANALAOG DAN SINYAL DIGITAL
(PENGGAMBRAN SINYAL MENGGUNAKAN DELPHI)

V. Hasil dan Pembahasan

Dari percobaan yang telah dilakukan, hasil pada gelombang sinus saat amplitudo 2V
dengan frekuensi 2Hz didapat 2 gelombang sinus dan tinggi gelombang 2V. Ketika amplitudo
4V dengan frekuensi 10Hz didapat 10 gelombang sinus dan tinggi gelombang 4V. Karena
𝑛
berdasarkan rumus 𝑓 = 𝑡 dimana jika frekuensi 5Hz maka didapatkan 5 gelombang tiap satu
detik.

Namun, pada gelombang kotak didapatkan hasil yakni tinggi pulsa dan lebar pulsa.
Jika tinggi pulsa 30Hz dan lebar pulsa 30 maka gelombang yang dihasilkan akan lebar dan
rendah. Jika tingi pulsa 60Hz dan lebar pulsa 10 maka gelombang kotak yang dihasilkan akan
tinggi dan sempit. Yang membedakan adalah bilangan biner yang diinputkan. Bila bilangan
biner 1 maka sinyal akan naik dan jika bilangan biner 0 maka sinyal akan lurus mendatar.

VI. Kesimpulan
1. Semakin besar frekuensi, maka semakin banyak pula gelombang yang dihasilkan tiap
satu detik.
2. Pada gelombang sinus dipengaruhi oleh frekuensi, amplitudo dan banyak gelombang tiap
satu detik.
3. Pada gelombang kotak, dipengaruhi oleh lebar pulsa, tinggi pulsa, dan bilangan biner
yang diinputkkan.

Anda mungkin juga menyukai