Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM I

KOMUNIKASI DATA
SINYAL ANALOG DAN SINYAL DIGITAL

(PENGGAMBARAN SINYAL MENGGUNAKAN DELPHI)

PEMBIMBING

Dr. M. Sarosa, Dipl. Ing., MT.

Disusun Oleh :

Nova Septina
1531130096
TT/2A/13

PRODI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gelombang yang disebut juga dengan sinyal merupakan besaran listrik yang memiliki
ampitudo, periode dan frekuensi. Macam-macam gelombang sangat banyak salah satunya ada
gelombang sinus dan gelombang kotak. Gelombang sinus merupakan salah satu dari bentuk
sinyal analog yang memiliki parameter amplitudo, frekuensi dan phasa. Akan tetapi mahasiswa
ada yang kesulitan untuk menentukan amplitudo, dan pergeseran phasa pada gelombang sinus
tersebut. Oleh karena itu terdapat aplikasi yang memudahkan mahasiswa untuk menentukan
amplitudo, frekuensi dan pergeseran phasa dengan aplikasi “Delphi”.
1.2 Tujuan
1) Mengetahui sinyal analog dan sinyal digital
2) Mengetahui sinyal analog dan sinyal digital menggunakan bahasa pemograman Delphi
3) Membuat program simulasi karakteristik sinyal analog dan sinyal digital
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Sinyal Analog dan Sinyal Digital

Sinyal analog adalah sebuah sinyal data yang berbentuk gelombang yang
begitu kontinyu, yang akan membawa suatu informasi dengan merubah
karakteristik dari gelombang. Contoh sinyal analog yang paling mudah dijumpai
adalah gelombang sinusoidal. Karakteristik sinyal analog ditentukan oleh tiga
parameter, yaitu :
1. Amplitudo, merupakan ukuran sinyal pada waktu tertentu.
2. Frekuensi, merupakan kebalikan dari periode (1/T), yaitu banyaknya
pengulangan sinyal (gelombang) dalam satuan waktu, dengan satuan Hz atau
cycles per second.
3. Phasa, merupakan ukuran dari posisi relatif suatu sinyal dengan tidak
melewati periode tunggal dari sinyal. Gambar 1.1 menampilkan dua
gelombang dengan beda phasa π /2.
v

π/2

Gambar 1.1 Perbedaan phasa dua gelombang

Bila dinyatakan dalam persamaan, suatu gelombang sinusoida dapat


dituliskan sebagai berikut :
S(t) = A sin (2.ft) + (1)
dengan:
A = Amplitudo
F = Frekuensi
 = Phasa
Sinyal digital merupakan suatu tampilan sebagai wujud data ditigal. Data
digital merupakan data yang memiliki deretan nilai yang berbeda dan memiliki ciri
tersendiri. Contoh data digital adalah teks, deretan bilangan, dan karakter-karakter
lain. Terdapat permasalahan dalam mewujudkan data digital menjadi sinyal digital,
yaitu data dalam bentuk karakter-karakter yang dapat dipahami manusia tidak
dapat langsung ditransmisikan dalam sistem komunikasi. Data harus diubah
terlebih dahulu kedalam bentuk deretan bit agar dapat ditransmisikan.
v

Gambar1.2 Sinyal digital


2.2 Menggambar Sinyal
Menggambarkan gelombang sinusoidal di komputer berbeda dengan cara
penggambaran dikertas pada umumnya, seperti ditunjukkan pada gambar 1.3.a.
Sedangkan untuk menggambarkan gelombang sinusoidal di komputer dapat diikuti
tampilan pada gambar 3.b. Dengan referensi koordinat awal (0,0) terletak di pojok
kiri atas, diawali dari koordinat (0,y), lakukan perulangan sepanjang sumbu X,
gunakan Persamaan 1 untuk menentukan nilai y, sehingga nilai masing-masing
titik gelombang sinusoidal (y) di setiap posisi x adalah y=b – A sin 2πx.

A
X
0,0

a.Penggambaran gelombang sinusoidal secara umum


0,0

Y
a

X
0,Y

b.Penggambaran di komputer menggunakan delphi


Gambar 1.3.Perbedaan cara penggambaran gelombang sinusoidal
2.3 Pengenalan Delphi
Delphi merupakan perangkat pengembangan aplikasi yang sangat terkenal
di lingkungan Windows. Dengan Delphi, dapat dibangun berbagai aplikasi
Windows (game, multimedia, database, dll) dengan cepat dan mudah karena
menggunakan pendekatan visual yaitu tanpa banyak menuliskan kode. Delphi
menggunakan bahasa object Pascal sebagai bahasa dasar. Jika bahasa Pascal telah
dikuasai maka akan dengan mudah memahami program Delphi.
Langkah-langkah pemrograman visual pada Delphi antara lain:
 Merancang antarmuka (form dan komponen pendukungnya) secara
visual
 Menuliskan kode untuk melakukan tindakan tertentu
 Mengkompilasi kode Pascal dan form kedalam bentuk file yang dapat
dieksekusi

IDE Delphi
IDE (Integrated Development Environment) adalah lingkungan dimana
semua tool yang diperlukan untuk merancang, menjalankan, dan menguji sebuah
aplikasi disajikan dan terhubung dengan baik sehingga memudahkan dalam
pengembangan program. IDE Delphi dibagi menjadi 8 bagian utamayaitu main
menu, toolbar/speedbar, component palette, form designer, code editor, code
explorer, object inspector, dan object tree view. Tampilan dari salah satu bentuk
jendela Delphi seperti ditunjukkan pada gambar 1.4.

Gambar 1.4 TampTampilan Jendela Delphi

Sumbeer : www.delphi.com

Main Menu

Main menu merupakan menu pilihan utama yang beisi perintah-perintah


yangdiperlukan slama melakukan pemograman. Min menuy terbagi dalam beberapa sub
menu sesuai dengan fungsinya.

Toolbar/Speedbar

Toolbare adalah sekumpulan tombol yang tidak lain adalah pengganti bneberapa
item menu yang sering digunakan. Biasanya yang tersaedia pada toolbar adalah perintah-
perintah (item menu) yang sering digunakan dalam proses pembuatan program aplikasi.

Cpmponent Palatte
Component Palatte adalah tool yang berupa kumpulan tab (page control), dimana
setiap tab memuat berbagai tombol komponen (VCL/Visual Component Libary) yang
dapat diletakkan pada form dan sebagai intergace progam aplikasi., Tab tersebut
diantaranya adalah standart,Aadditional, win32. Dan lain-lain.

Object Inspector

Object Inspector digunakan untuk mengubah prpperti atau karakteristik dati suatu
komponen. Terdiri atas 2 tab yaitu :

a. Properties

Digunaka untuk menentukan seting objek. Satu objek


memiliki bberapa properti yang dapat diatur langsung dari object
inspector maupun melalui kode oprogram. Seting ini
memperngaruhi cara kerja objekl tersebut saat aplikasi dijalankan.

b. Event

Merupakan bagian yang dapat diisii dengan kode program


tertentu yang berfungsi untukk menangani kejadian-kejadian (beupa
sebuah procedure) yang dapat direspon olkeh sebuah komponen.
Event adalah peristiwa atau kejadiabn yng diteima oleh suatu
onbjek, misal click,drag, dan lain-lain. Event yang diterima objek
akan memicu Delphi menjalankan kode progam yang ada
didalamnya. Misalnya ingin sesuatu dikerjakanpada saat form
ditutup, maka untuk menyataka tindakan tersebut (berupa sebuah
procedure) menggunakan OnClose.

Object Tree View

Object Tree View berisi daftar komponen yang sudah diletakkan di form designer.

Code Editor
Code editor merupakan tempat untuk menuliskan kode progam menggunakan
bahasa object Pascal. Disini tidak perlu dituliskan seluruh kode sumber karena delphi telah
menyediakan kerangkapenulis sebuah progam.

Code Explorer

Digunakan untuk memudahkan berpindah antar file unit di dalam jendela code
editor. Code explorer berisi daftar yang menampilkan semua tipe class, properti, method,
variabel global, rutin global yang telah didefinisikan di dalam unit. Saat memilih sebuah
item dalam code explorer, kursor akan berpindah menuju implementasi dari item yang
dipilih di dalam code editor.
BAB III
PERENCANAAN
3.1 Flowchart
3.2 Tampilan Form
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan
4.1.1 Tampilan Sinyal Sinus dan Kotak pada saat :
Sinus
 F = 10 Hz
 Amplitudo = 3 V
Kotak
 Biner = 101010101010101101
 Tinggi Pulsa = 30 V
 Lebar Pulsa = 10

4.1.2 Tampilan Sinyal Sinus dan Kotak pada saat :


Sinus
 F = 20 Hz
 Amplitudo = 6 V
Kotak
 Biner = 101010101010101101
 Tinggi Pulsa = 60 V
 Lebar Pulsa = 30
4.1.3 Tampilan Sinyal Sinus dan Kotak pada saat :
Sinus
 F = 40 Hz
 Amplitudo = 6 V
Kotak
 Biner = 101010101010101101
 Tinggi Pulsa = 100 V
 Lebar Pulsa = 50

4.1.4 Tampilan form saat reset pada gelombang sinus dan kotak
4.1.5 Pembahasan

BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Sinyal Analog merupakan sinyal yang bersifat kontinyu dan salah satu bentuk dari
gelombang sinus yang memiliki beberapa parameter yaitu amplitudo, frekuensi dan
phasa
2. Sinyal digital merupakan salah satu bentuk dari gelombang kotak yang harus dirubah
menjadi deretan bit-bit supaya dapat ditransmisikan
3. Semakin besar frekuensi, sinyal yang dihasilkan semakin banyak

Anda mungkin juga menyukai