Anda di halaman 1dari 11

ACC

21 DES 2020

LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN SINYAL WAKTU
DISKRIT
MODUL II : ANALOG DIGITAL CONVERTER (ADC)

DISUSUN OLEH :
Hanin Nafi’ah
18101050
Tanggal Praktikum : 15 Desember 2020

Asisten Praktikum :
1. Lulus Ayu Angelica (19101221)
2. Natasya Nur Khalika (18101096)

Dosen Praktikum : Zein Hanni Pradana, S.T.,M.T.

LABORATORIUM PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL


FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2020
Praktikum Pengolahan Sinyal Waktu Diskrit

BAB I
Dasar Teori
Analog to Digital Converter (ADC) adalah pengubah input analog menjadi
kode – kode digital. ADC banyak digunakan sebagai Pengatur proses industri,
komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/ pengujian. Umumnya ADC
digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistem
komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/ berat, aliran dan sebagainya
kemudian diukur dengan menggunakan sistem digital (komputer).
ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip, yaitu
kecepatan sampling dan resolusi. Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan
seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke bentuk sinyal digital pada selang
waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam sample per
second (SPS)[1].

Gambar 1.1 ADC dengan kecepatan sampling rendah[1]

Gambar 1.2 ADC dengan kecepatan sampling tinggi[1]


ADC merubah nilai suatu masukan yang berupa arus, tegangan listrik atau
sinyal analog lainnya menjadi sinyal digital (angka). Mengapa harus dikonversi,
karena sebagian besar data/sinyal yang ada di dunia ini merupakan besaran
analog. Pengkorversian data dari analog ke digital merupakan suatu cara untuk

IT Telkom Purwokerto 1 18101050-Hanin Nafi’ah


Praktikum Pengolahan Sinyal Waktu Diskrit

mengolah data analog tersebut agar dapat di modifikasi, di manipulasi dan


mengubah karakteristiknya[2].
Sementara untuk resolusi yang dimiliki ADC menyatakan tentang
ketelitian dari nilai konversi terhadap ADC. Misalnya, ADC 8 bit memiliki output
sebesar 8 bit data. Berarti, sinyal input bisa dinyatakan ke dalam 255 (2n – 1) dari
nilai sikrit. ADC bit ini mempunyai 12 bit output data digital yang berarti sinyal
ouput nanti bisa dinyatakan ke dalam 40% dari nilai diskrit. Berdasarkan contoh
di atas, maka ADC dengan 12 bit tersebut dapat memberikan ketelitian terhadap
nilai hasil pengubahan atau konversi yang lebih baik jika dibandingkan dengan
ADC sebesar 8 bit.
Cara kerja dari ADC adalah dengan mengubah sinyal analog ke dalam
bentuk besaran yang mana ia merupakan sebuah rasio perbandingan antara sinyal
input dan juga tegangan referensi. Contohnya adalah pada saat tegangan referensi
sebesar 5 volt, sementara untuk tegangan input sebesar 3 volt, dan rasion input
pada referensi sebesar 60%. Jadi, ketika Anda menggunakan ADC yang 8 bit yang
memiliki skala maksimum sebesar 255. Maka Anda akan mendapatkan sinyal
digital sebesar 60% x 225 = 153 yang dinyatakan ke dalam bentuk desimal. Bisa
juga berupa 10011001 yang merupakan bilangan biner.

Gambar 1.3 Komparator ADC


Bentuk yang paling dasar di dalam komunikasi antara wujud analog dan
digital yaitu sebuah piranti yang di dalamnya bisa berupa IC dinamakan sebagai
komparator. Sebuah komparator bisa tersusun dari OP-AMP yang dapat
memberikan output secara terpotong sehingga dapat menghasilkan tingkatan
seperti yang diharapkan, yaitu untuk kondisi logika (+5 dan juga 0 untuk TTL 1
dan 0)[3].

IT Telkom Purwokerto 2 18101050-Hanin Nafi’ah


Praktikum Pengolahan Sinyal Waktu Diskrit

BAB II
HASIL DATA & ANALISA

Gambar 2.1 Representasi Sinyal ADC 80000 MHz


Gambar diatas merepresentasikan sinyal hasil rekaman suara dari
device/PC praktikan. Kemudian dengan menggunakan script yang dituliskan
dalam Software Octave, sinyal suara tersebut disimpan dan direpresentasikan
dalam bentuk gambar sinyal yang dapat dibaca dengan mudah. Hal tersebut
merupakan contoh sebuah sistem ADC (Analog to Digital Converter). Koordinat
x (horizontal) menunjukan besar frequency sampling (fs) dari sinyal suara
rekaman. Koordinat y (vertikal) menunjukan tinggi Amplitudo dari sinyal suara
rekaman.

Gambar 2.2 Script Representasi Sinyal ADC 80000 MHz

IT Telkom Purwokerto 3 18101050-Hanin Nafi’ah


Praktikum Pengolahan Sinyal Waktu Diskrit

Kode atau sintaks diatas merupakan sekumpulan perintah yang digunakan


oleh Software Octave untuk menyimpan dan merepresentasikan suara yang tidak
bisa dilihat menjadi sebuah sinyal yang dapat direpresentasikan bentuknya.
Dilihat dari nilai fs, frekuensi yang digunakan untuk sampling atau pencuplikan
sebesar 80000 MHz dengan waktu perekaman yaitu 5 detik. Format yang
digunakan untuk menyimpan file suara hasil rekaman adalah .wav.

Gambar 2.3 Representasi Sinyal ADC 8000 MHz


Gambar diatas merepresentasikan sinyal sampling atau pencuplikan
sebesar 8000 MHz, dimana sebelumnya melakukan sinyal sampling atau sinyal
pencuplikan sebesar 80000 MHz. Diperoleh kesimpulan bahwa semakin besar
frequency sampling (fs) yang digunakan maka frequency maximum (f) akan
semakin besar (2 kali lipat) dari fs-nya.

Gambar 2.4 Script Representasi Sinyal ADC 8000 MHz

IT Telkom Purwokerto 4 18101050-Hanin Nafi’ah


Praktikum Pengolahan Sinyal Waktu Diskrit

Kode atau sintaks diatas merupakan sekumpulan perintah yang


digunakan oleh Software Octave untuk menyimpan dan merepresentasikan sinyal
suara. Diketahui nilai fs yaitu 8000 MHz dengan waktu rekaman 5 detik. Hasil
rekaman suara akan disimpan dalam file PC dengan nama “18101050.wav”.
Apabila nilai fs yang digunakan sebesar 8000 MHz maka nilai frekuensi maksimal
sinyal tersebut adalah 4000 MHz, karena nilai frekuensi maksimal diperoleh dari
setengah nilai frekuensi sampling.

Gambar 2.5 Penguatan Sinyal Suara


Gambar diatas merepresentasikan sinyal suara ketika dilakukan penguatan
sebesar dua kali sinyal asli. Gambar atas adalah representasi sinyal sebelum
dilakukan penguatan dan diperoleh Amplitudo tertingginya adalah 0.03.
Sedangkan gambar bawah adalah representasi sinyal setelah dilakukan penguatan
dan diperoleh Amplitudo tertingginya adalah 0.06. Tujuan dilakukan penguatan
contohnya pada sistem telekomunikasi adalah untuk menjaga agar sinyal yang
ditransmisikan tetap aman dan stabil sampai pelanggan.

IT Telkom Purwokerto 5 18101050-Hanin Nafi’ah


Praktikum Pengolahan Sinyal Waktu Diskrit

Gambar 2.6 Script Penguatan Sinyal Suara


Kode atau sintaks diatas merupakan sekumpulan perintah yang digunakan
oleh Software Octave untuk menampilkan sinyal suara hasil rekaman sebelum
mengalami penguatan dan sesudah mengalami penguatan. Nilai x1 adalah sinyal
yang berasal dari file rekaman percobaan sebelumnya. Nilai x2 adalah dua kali
sinyal x1. Perintah stem digunakan untuk merepresentasikan sinyal suara ke
dalam bentuk sinyal kontinyu.

Gambar 2.7 Perbandingan Sinyal Suara


Gambar diatas merepresentasikan sinyal suara ketika dilakukan penguatan
sebesar dua kali sinyal asli. Gambar kiri atas adalah representasi sinyal sebelum
dilakukan penguatan dan diperoleh Amplitudo tertingginya adalah 0.03.
Sedangkan gambar kanan bawah adalah representasi sinyal setelah dilakukan
penguatan dan diperoleh Amplitudo tertingginya adalah 0.06. Sistem

IT Telkom Purwokerto 6 18101050-Hanin Nafi’ah


Praktikum Pengolahan Sinyal Waktu Diskrit

perbandingan sinyal sama dengan percobaan sebelumnya, hanya saja dalam


percobaan kali ini letak sinyal divariasikan.

Gambar 2.8 Script Perbandingan Sinyal Suara


Kode atau sintaks diatas merupakan sekumpulan perintah yang digunakan
oleh Software Octave untuk menampilkan sinyal suara hasil rekaman sebelum
mengalami penguatan dan sesudah mengalami penguatan. Nilai x1 adalah sinyal
yang berasal dari file rekaman dengan nama “18101050.wav” yang berasal dari
rekaman percobaan sebelumnya. Nilai x2 adalah sinyal hasil penguatan dengan
dua kali sinyal x1. Percobaan terakhir ini sama dengan percobaan sebelumnya
yaitu penguatan sinyal yang direpresentasikan dalam bentuk sinyal kontinyu.
Namun, dilihat dari script terdapat perbedaan posisi sinyal sebelum dan sesudah
penguatan. Menggunakan command subplot praktikan dapat membuat variasi
posisi tersebut dengan memperhatikan format posisi yang diatur dalam baris dan
kolom.

IT Telkom Purwokerto 7 18101050-Hanin Nafi’ah


Praktikum Pengolahan Sinyal Waktu Diskrit

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Sinyal ADC (Analog to Digital Converter) direpresentasikan dalam
bentuk sinyal kontinyu dengan command stem.
2. Frekuensi maksimal atau frekuensi asli sebuah sinyal adalah setengah
dari frekuensi sampling yang dituliskan dalam sintaks Octave.
3. Berdasarkan persamaan Nyquist frekuensi sampling diperoleh dari
frekuensi asli atau maksimal dikalikan dua.
B. SARAN
1. Sebelum melaksanakan praktikum, sebaiknya praktikan sudah
mempersiapkan Software Octave dan membeca materi pada modul
praktikum.
2. Sebaiknya hasil recording praktikum dapat dibagikan 1x24 jam setelah
dilaksanakan praktikum tersebut.
3. Untuk asistensi agar tidak menumpuk, bisa dibagi menjadi beberapa
sesi praktikum.
4. Format file yang digunakan untuk menyimpan hasil rekaman simulasi
berbentuk .wav

IT Telkom Purwokerto 8 18101050-Hanin Nafi’ah


Praktikum Pengolahan Sinyal Waktu Diskrit

DAFTAR PUSTAKA
[1] Didik Hariyanto, “ADC (Analog to Digital Convertion).”
staffnew.uny.ac.id › Teknik+Antarmuka+-+ADC, 2012. [Online].
Available: staffnew.uny.ac.id › Teknik+Antarmuka+-+ADC. [Accessed:
20-Dec-2020].
[2] Sarjana, “MODUL CONVERTER (ADC DAN DAC) DENGAN SEVEN
SEGMENT DISPLAY,” vol. 5, no. 1, 2019. [Online]. Available:
journal.poltekanika.ac.id › inf › article › download%0A. [Accessed: 20-
Dec-2020].
[3] Zakaria, “Home » Elektronika » Pengertian ADC (Analog To Digital
Converter) : Fungsi, Cara Kerja dan Jenis-Jenisnya Pengertian ADC
AdalahPengertian ADC (Analog To Digital Converter) : Fungsi, Cara Kerja
dan Jenis-Jenisnya,” 1 Agustus, 2020. [Online]. Available:
https://www.nesabamedia.com/pengertian-adc/. [Accessed: 20-Dec-2020].

IT Telkom Purwokerto 9 18101050-Hanin Nafi’ah


Praktikum Pengolahan Sinyal Waktu Diskrit

LAMPIRAN

1. Mengapa sinyal audio harus didengarkan pada frekuensi 8000 Hz agar terdengar
seperti suara aslinya?

Jawaban:
Karena sinyal suara manusia berada pada batas maksimum 4000 Hz. Sedangkan
untuk memenuhi kriteria Nyquist, maka frequency sampling sinyal suara harus
lebih besar 2 kali lipat dari frekuensi asli/maksimalnya. Maka nilai fs menjadi
8000 Hz agar sinyal audio dapat terdengar seperti suara aslinya.

IT Telkom Purwokerto 10 18101050-Hanin Nafi’ah

Anda mungkin juga menyukai