Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan makalah ini. Akhir kata saya berharap makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
Dimana :
T = interval pencuplikan (detik) fs = laju
pencuplikan (Hz) = 1/T n = bilangan bulat, -∞ <
n<∞
2. Quantizing (kuantisasi)
Merupakan konversi sinyal waktu-diskrit bernilai-kontinu, 𝑥(𝑛), menjadi sinyal waktu-
diskrit bernilai-diskrit, 𝑥𝑞(𝑛). Nilai setiap waktu kontinu dikuantisasi atau dinilai dengan
tegangan pembanding yang terdekat. Selisih antara cuplikan 𝑥(𝑛)dan sinyal terkuantisasi
𝑥𝑞(𝑛) dinamakan error kuantisasi.
Tegangan sinyal input pada skala penuh dibagi menjadi 2𝑁 tingkatan. Dimana 𝑁
merupakan resolusi bit ADC (jumlah kedudukan tegangan pembanding yang ada). Untuk N =
3 bit, maka daerah tegangan input pada skala penuh akan dibagi menjadi : di 2𝑁 = 23 = 8
tingkatan (level tegangan pembanding)
3. Coding (pengkodean)
Setiap level tegangan pembanding dikodekan ke dalam barisan bit biner. Untuk N = 3 bit,
maka level tegangan pembanding = 8 tingkatan. Kedelapan tingkatan tersebut dikodekan
sebagai bit-bit 000, 001, 010, 011, 100, 101, 110, dan 111. Berikut ini merupakan gambar
rangkaian dari ADC (Analog to Digital Converter).
2. Flash Converter
Sebuah Flash Converter A/D membandingkan tegangan input dengan nilai tegangan
referensi yang lebih besar, sebuah n- bit flash converter menggunakan 2𝑛 pembanding.
Output A/D ditentukan oleh dua tegangan referensi diantara masukan sinyal [5]. Rangkaian
flash converter ditunjukkan pada Gambar 2.5.
3. Counter Ramp
Counter Ramp memiliki kesamaan dengan jenis Successive Approximation Register tetapi
internal sinyal analog dibangkitkan Counter Starting pada saat nol diberikan kepada D/A
converter. [5] Dapat dilihat pada Gambar 2.6.
B. Peralatan
Peralatan yang digunakan pada perancangan ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 .
Komponen utama dalam perancangan ADC ini dapat dilihat pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Komponen Utama ADC
No. Komponen Nilai Satuan Jumlah
1 IC ADC 0804 8 Bit 1
2 Resistor 10K, 150, 2K Ohm 9
3 Kapasitor 150p Farad 1
4 Resistor Variable 10K, 500K Ohm 2
5 Light Emiting Diode - - 8
\
N= (3.1)
Dimana :
N = Keluaran Bit ADC
Pada konversi ini digunakan input tegangan mulai dari 0 - 5 Volt yang memiliki kenaikan 0.5
Volt pada setiap proses konversi, untuk tegangan referensi menggunakan tegangan sebesar 5 Volt
dikarenakan batas maksimum tegangan yang dikonversi dan batas tegangan pada IC ADC 0804.
Resolusi bit (n tingkatan) ADC yang digunakan adalah delapan bit (delapan tigkatan level
tegangan pembanding) Berikut ini merupakan hasil perhitungan secara teori.
Berikut ini merupakan hasil dari simulasi ADC pada Software Proteus 8
Profesional yang ditunjukkan pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Hasil Simulasi ADC
Tegangan Keluaran Digital
(Volt)
0.0
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
5.00
Dari hasil simulasi didapat nilai keluaran yang sama dengan hasil perhitungan secara teori