I. JUDUL :
Analog To Digital Converter
II. TUJUAN :
1. Mengetahui prinsip kerja dan karakteristik rangkaian ADC
2. Merancang rangkaian Analog to Digital Converter dengan rangkaian analog secara teori dengan
benar
3. Merancang rangkaian ADC dengan rangkaian analog secara praktik dengan menggunakan alat ukur
4. Membuat analisis dan kesimpulan dari hasil praktikum Analog to Digital Converter dengan
rangkaian analog
Resolusi ADC merupakan parameter yang menunjukkan ketelitian nilai hasil konversi ADC. Misalnya
ADC 4 Bit akan memiliki output 4 Bit data digita dan sinyal input ADC sebanyak 15 atau (2n-1) nilai
diskrit. Sedangkan ADC 8 Bit akan memiliki output 8 Bit data digital dan sinyal input dapat dinyatakan
dalam 255 data diskrit. Dari kedua contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa ADC 8 bit akan memberikan
resolusi yang lebih baik daripada ADC 4 Bit.
Prinsip kerja ADC
ADC mengkonversi besaran analog menjadi suatu sinyal digital yang merupakan rasio sinyal input
terhadap tegangan reverensi.
𝑠𝑖𝑛𝑦𝑎𝑙 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑜𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑠𝑖𝑛𝑦𝑎𝑙 𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑟𝑒𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑠𝑖
Misalnya suatu sensor menghasilkan tegangan menghasilkan tegangan 2 Volt, sinyal tersebut diumpankan
sebagai input pada ADC 8 Bit dengan tegangan referensi 5 volt, maka nilai digital dari output sensor
tersebut dalam bentuk desimal adalah 102 ((2/5) x 255) atau 1100110 dalam bentuk biner
Komparator ADC
Komparator merupakan bentuk komunikasi yang paling sederhana antara sinyal analog dengan bentuk
digital. Saat ini piranti komparator sudah tersedia dalam bentuk integrated Circuit (IC). Skema komparator
diperlihatkan dalam Gambar 2. Pada prinsipnya, koparator membandingkan dua tegangan pada kedua
terminal inputnya. Bergantung pada tegangan mana yang lebih besar, outputnya akan berupa sinyal digital
1 (high) atau 0 (low). Komparator ini banyak digunakan sebagai sinyal alarm yang diinputkan ke dalam
sistem komputer atau sistem pemroses digital.Piranti ini juga merupakan satu bagian dari konverter analog
ke digital (ADC) dan digital ke analog (DAC).
gambar 2. Skema komparator yang mengubah keadaan logika output sesuai fungsi tegangan
Jenis-jenis ADC
Ada beberapa tipe ADC, antara lain ADC Simultan, Counter Ramp ADC, dan Succesive Aproximation
Register (SAR) ADC. ADC Simultan biasa disebut flash converter atau parallel converter. Pada ADC jenis
ini, Input analog Vi yang akan diubah ke dalam bentuk digital diberikan secara simultan pada sisi (+) dan
input pada sisi (–) pada komparator tersebut. Jumlah input tergantung pada ukuran bit konverter. Ketika Vi
melebihi tegangan input (–) dari suatu komparator, maka output komparator adalah high, sebaliknya akan
memberikan output low.
Counter Ramp ADC merupakan sistem konverter dengan melibatkan DAC yang diberi masukan dari
counter. Input counter diumpankan dari sumber Clock yang diumpankan ke gerbang AND dengan keluaran
Komparator. Komparator membandingkan antara tegangan masukan analog dengan tegangan keluaran
DAC, apabila tegangan masukan yang akan dikonversi belum sama dengan tegangan keluaran dari DAC
maka keluaran komparator high sehingga Clock dapat memberi masukan counter dan hitungan counter
naik, dan seterusnya secara berulang. Kelemahan dari counter tersebut adalah lama, karena harus
melakukan trace mulai dari 0000 hingga mencapai tegangan yang sama sehingga butuh waktu. Succesive
Aproximation Register (SAR) ADC memiliki konfigurasi yang hampir sama dengan counter ramp tetapi
dalam melakukan trace dengan cara tracking.
ADC dalam bentuk IC
Chip ADC yang banyak digunakan serta tersedia di pasaran adalah jenis ADC 0804, ADC 0808 dan 0809.
Chip ini dibuat dengan technologi CMOS mempunyai kemampuan melakukan konversi sebanyak 8 buah
chanel input analog secara multipleksing. Adapun data keluaran digital yang dihasilkan adalah 8 bit. Chip
ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain high speed (kecepatan tinggi) dan konsumsi daya yang
rendah. Chip ini menerapkan metode pengukur aras tegangan cuplikan dan mengubahnya ke dalam sandi
biner menggunakan metode pengubahan dengan tipe pembanding langsung atau successive approximation.
Kekurangan pengubahan jenis ini adalah mempunyai kekebalan rendah terhadap derau dan diperlukan
adanya pengubah digital ke analog yang tepat dan pembanding dengan unjuk kerja yang tinggi.
V. CARA KERJA
1. Disiapkan peralatan yang dibutuhkan
2. Dibuat rangkaian diproject board rangkaian ADC 8 bit dengan IC, ADC 0804 sesuai gambar 4
dibawah ini
0.5
1
1.5
2.5
3
3.5
4
4.5
5
VII. PEMBAHASAN :
Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang
merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan
referensi adalah 60 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika
menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60%x
255 dengan hasil bilangan biner 1001001.
ADC (Analog To Digital Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk
mengubah sinyal analog (kontinyu) menjadi sinyal digital (deskret). Perangkat ADC dapat berbentuk
suatu modul atau rangkaian elektronika maupun suatu chip IC. ADC berfungsi untuk menjembatani
pemrosesan sinyal analog oleh sistem digital.
Resolusi ADC menentukan “ketelitian nilai hasil konversi ADC”. Sebagai contoh: ADC 8 bit
akan memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 255 (2n –1) nilai
diskrit, ADC 10 bit memiliki 1023 nilai deskret. ADC 12 bit memiliki 12 bit output data digital, ini
berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 4096 nilai diskrit. Dari contoh diatas ADC 12 bit akan
memberikan ketelitian nilai hasil konversi yang jauh lebih baik daripada ADC 8 bit. Umumnya ADC
digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistim komputer seperti
sensor suhu, cahaya, tekanan/ berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan
sistim digital (komputer).
Praktikum menggunakan tegangan sebagai input sinyal. Tegangan divariasikanmenggunakan
potensiometer, dari 0 hingga 5 volt. Apabila dirubah menjadi decimal, maka nilaiini menjadi dari 0
hingga 1023 bit decimal. Masukan berupa sinyal analog dikonversi menjadisinyal digital oleh Arduino
dengan cara merubah sinyal bernilai analog menjadi bernilaidecimal. Kemudian, dari nilai decimal ini,
dirubah menjadi bilangan biner yang merupakansinyal digital.
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dari tegangan 0 ; 0,5 ; 1 volt tidak menghasilkan
nyala pada lampu LED (0000), untuk tegangan 1,5 ; 2 menghasilkan 1 nyala lampu (0001), untuk
tegangan 2,5 ; 3 volt menghasilkan 2 nyala lampu pada LED (0011), untuk tegangan 3,5 ; 4 ; 4,5 volt
menghasilkan 3 nyala lampu LED (0111), dan untuk tegangan 5 volt menghasilkan 4 nyala lampu
(1111)
VIII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum Analog To Digital Converter dapat disimpulkan bahwa ADC (Analog To
Digital Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog (sinyal
kontinyu) menjadi sinyal digital dan sinyal analog (gelombang kontinyu) selalu berbeda menurut dari
DSW1 atau voltase yang diberikan. Gelombang kontinyu ini adalah hasil konversi gelombang analog
yang dimasukkan yaitu berupa angka 0 dan 1. Angka 0 apabila LED mati (OFF) dan angka 1 apabila
LED hidup (ON)
IX. DAFTAR PUSTAKA
• Muslikhin. 2014. “Labsheet Praktik Mikrokontroler: Akses I/O”. Pdf. Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta.
• https://www.electrical4u.com/analog-to-digital-converter/, diakses pada 04 April 2022 pukul 07.15
WIB
• http://share.its.ac.id/pluginfile.php/295/mod_resource/content/1/Modul_Ajar_Berpraktikum_1.pd
f, diakses pada 04 April 2022 pukul 08.10 WIB