Anda di halaman 1dari 6

Hayat dan Fachrurrazie

PRAKTIK 4
ANALOG TO DIGITAL CONVERTER

I. TUJUAN INSTRUKTIONAL KHUSUS


Setelah menyelesaikan praktik ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui prinsip kerja dan karakteristik rangkaian ADC
2. Merancang rangkaian Analog to Digital Converter dengan rangkaian analog secara teori
dengan benar
3. Merancang rangkaian ADC dengan rangkaian analog secara praktik dengan menggunakan
alat ukur
4. Membuat analisis dan kesimpulan dari hasil praktikum Analog to Digital Converter dengan
rangkaian analog

II. PRINSIP DASAR


Banyak instrumen analisis yang digunakan di laboratorium menggunakan sensor sebagai salah
satu komponennya. Keluaran yang dihasilkan oleh sensor dapat berupa besaran listrik, seperti
arus, hambatan, maupun tegangan. Untuk memudahkan pengolahan, besaran-besaran selain
tegangan diubah terlebih dahulu menjadi tegangan. Sinyal keluaran sensor tersebut berupa sinyal
analog yang dapat dibaca dengan alat ukur analog.

Dalam perkembangannya, pengukuran tidak hanya diolah dan ditampilkan secara langsung,
namun perlu diintegrasikan dengan data lain atau harus dikirim ke tempat yang terpisah (remote
sensing). Untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, data harus diolah dalam sistem komputer
dan dikirimkan melalui jaringan internet, yang keduanya berdasarkan sinyal digital. Untuk dapat
dibaca oleh sitem komputer dan internet, sinyal analog yang dihasilkan oleh sensor terlebih
dahulu diubah menjadi sinyal digital melalui piranti ADC (analog to digital converter).

Analog To Digital Converter (ADC) adalah suatu piranti yang dapat mengubah input analog
menjadi kode – kode digital. ADC banyak digunakan dalam sistem yang mengatur proses industri,
komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/ pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai
penerjemah antara sensor dari instrumen (seperti sensor suhu, kelembaban, cahaya,
tekanan/berat, dan laju alir) yang keluarannya berupa sinyal analog dengan sistem komputer yang
menggunakan sinyal digital.

26
Hayat dan Fachrurrazie

Sinyal digital juga dapat diubah menjadi sinyal analog menggunakan alat Digital to Analog
Converter (DAC). Konverter merupakan alat bantu penting dalam teknologi kontrol proses dalam
menerjemahkan informasi digital ke bentuk analog atau sebaliknya. Personil yang terlibat dalam
teknologi ini harus memahami sistem konversi ini, baik keunikan maupun hubungan khusus
antara sinyal analog dan digital. Untuk percobaan ini, kita hanya mempelajari ADC.

Secara umum, ada dua parameter yang menentukan kualitas ADC, yaitu kecepatan Sampling dan
Resolusi. Kecepatan sampling ADC merupakan parameter yang menyatakan berapa banyak
sinyal analog yang dapat dikonversikan menjadi sinyal digital pada selang waktu tertentu.
Kecepatan sampling ADC dinyatakan dalam satuan sample per second (SPS).

Gambar 1. Ilustrasi ADC dengan kecepatan sampling rendah dan kecepatan sampling tinggi

Resolusi ADC merupakan parameter yang menunjukkan ketelitian nilai hasil konversi ADC.
Misalnya ADC 4 Bit akan memiliki output 4 Bit data digita dan sinyal input ADC sebanyak 15 atau
(2n - 1) nilai diskrit. Sedangkan ADC 8 Bit akan memiliki output 8 Bit data digital dan sinyal input
dapat dinyatakan dalam 255 data diskrit. Dari kedua contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa
ADC 8 bit akan memberikan resolusi yang lebih baik daripada ADC 4 Bit.

Prinsip Kerja ADC


ADC mengkonversi besaran analog menjadi suatu sinyal digital yang merupakan rasio sinyal input
terhadap tegangan reverensi.

Sinyal Analog Sampel


Sinyal Digital Sampel = Nilai Maksimum Resolusi
Tegangan Referensi

Misalnya suatu sensor menghasilkan tegangan menghasilkan tegangan 2 Volt, sinyal tersebut
diumpankan sebagai input pada ADC 8 Bit dengan tegangan referensi 5 volt, maka nilai digital dari

27
Hayat dan Fachrurrazie

output sensor tersebut dalam bentuk desimal adalah 102 ((2/5) x 255) atau 1100110 dalam
bentuk biner.

Komparator ADC
Komparator merupakan bentuk komunikasi yang paling sederhana antara sinyal analog dengan
bentuk digital. Saat ini piranti komparator sudah tersedia dalam bentuk integrated Circuit (IC).
Skema komparator diperlihatkan dalam Gambar 2. Pada prinsipnya, koparator membandingkan
dua tegangan pada kedua terminal inputnya. Bergantung pada tegangan mana yang lebih besar,
outputnya akan berupa sinyal digital 1 (high) atau 0 (low). Komparator ini banyak digunakan
sebagai sinyal alarm yang diinputkan ke dalam sistem komputer atau sistem pemroses digital.
Piranti ini juga merupakan satu bagian dari konverter analog ke digital (ADC) dan digital ke analog
(DAC)

Gambar 2. Skema komparator yang mengubah keadaan logika output sesuai fungsi tegangan
input analog

Jenis-jenis ADC
Ada beberapa tipe ADC, antara lain ADC Simultan, Counter Ramp ADC, dan Succesive
Aproximation Register (SAR) ADC. ADC Simultan biasa disebut flash converter atau parallel
converter. Pada ADC jenis ini, Input analog Vi yang akan diubah ke dalam bentuk digital diberikan
secara simultan pada sisi (+) dan input pada sisi (–) pada komparator tersebut. Jumlah input
tergantung pada ukuran bit konverter. Ketika Vi melebihi tegangan input (–) dari suatu
komparator, maka output komparator adalah high, sebaliknya akan memberikan output low.

Counter Ramp ADC merupakan sistem konverter dengan melibatkan DAC yang diberi masukan
dari counter. Input counter diumpankan dari sumber Clock yang diumpankan ke gerbang AND
dengan keluaran Komparator. Komparator membandingkan antara tegangan masukan analog

28
Hayat dan Fachrurrazie

dengan tegangan keluaran DAC, apabila tegangan masukan yang akan dikonversi belum sama
dengan tegangan keluaran dari DAC maka keluaran komparator high sehingga Clock dapat
memberi masukan counter dan hitungan counter naik, dan seterusnya secara berulang.
Kelemahan dari counter tersebut adalah lama, karena harus melakukan trace mulai dari 0000
hingga mencapai tegangan yang sama sehingga butuh waktu. Succesive Aproximation Register
(SAR) ADC memiliki konfigurasi yang hampir sama dengan counter ramp tetapi dalam melakukan
trace dengan cara tracking.

ADC Dalam Bentuk IC


Chip ADC yang banyak digunakan serta tersedia di pasaran adalah jenis ADC 0804, ADC 0808 dan
0809. Chip ini dibuat dengan technologi CMOS mempunyai kemampuan melakukan konversi
sebanyak 8 buah chanel input analog secara multipleksing. Adapun data keluaran digital yang
dihasilkan adalah 8 bit. Chip ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain high speed (kecepatan
tinggi) dan konsumsi daya yang rendah. Chip ini menerapkan metode pengukur aras tegangan
cuplikan dan mengubahnya ke dalam sandi biner menggunakan metode pengubahan dengan tipe
pembanding langsung atau successive approximation. Kekurangan pengubahan jenis ini adalah
mempunyai kekebalan rendah terhadap derau dan diperlukan adanya pengubah digital ke analog
yang tepat dan pembanding dengan unjuk kerja yang tinggi.

Gambar 3. Pin ADC 0804 8bit

29
Hayat dan Fachrurrazie

III. BAHAN DAN ALAT


Alat
a. IC LM339, 1 buah
b. Potensio 330 , 9 buah
c. LED, 4 buah
d. Power supply, 2 buah
e. Project Board, 1 buah
f. Kabel penghubung, secukupnya

IV. CARA KERJA


1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan.
2. Buatlah rangkaian di project board rangkaian ADC 8 bit dengan IC ADC 0804 sesuai Gambar 4
di bawah ini

330 Ohm 330 Ohm 330 Ohm 330 Ohm

-
330 Ohm

-
330 Ohm

-
330 Ohm

0 – 10 V 5 Volt 330 Ohm

Gambar 4. Rangkaian ADC 4 bit dengan IC LM339

30
Hayat dan Fachrurrazie

3. Hubungkan vcc dengan power supply sebesar 5 volt


4. Hubungkan ground dengan ground pada power supply
5. Tekan tombol push button untuk memulai mengaktifkan rangkaian ADC
6. Putar potensio sesuai perintah pada Tabel 1.
7. Ukur output menggunakan avometer
8. Analisis hasil percobaan dengan memandingkan antara hasil pengukuran dan perhitungan
secara teori

V. PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil Pengamatan Rangkaian ADC LM 339
Catu Daya Kondisi LED (0 / 1)
(Volt) LED3 LED2 LED1 LED0
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
5

VI. PENGOLAHAN DATA


Lakukan analisis terhadap :
b. Perhitungan desimal nilai output
c. Grafik hasil percobaan (Nilai Biner dengan Nilai Desimal)

31

Anda mungkin juga menyukai