Lawa
NIM : 21401407
1.
Alasan : Menghindari kata yang tidak diperlukan. Kata pengobatan dan menyembuhkan
merupakan sinonim kata, jadi hanya perlu ditulis salah satu dari kata tersebut.
Alasan : Untuk menghilangkan subjek yang sama. Karena terdapat 2 kata subjek dalam satu
kalimat, Maka salah satunya harus dihilangkan.
Alasan : Untuk menghilangkan subjek yang sama. Karena terdapat 2 kata subjek dalam satu
kalimat, Maka salah satunya harus dihilangkan.
Alasan : Karena mengandung unsur klausa minimal yang lengkap, yaitu memiliki subjek dan
Predikat. Kemudian predikat kalimat tidak didahului konjungsi yang karena menjadi perluasan
dari Subjek.
Alasan : Untuk menghindari pleonasme atau sinonim. Karena kata adalah dan kata merupakan
Memiliki arti yang sama, maka salah satu katanya ada yang harus dihilangkan
2.
a. Majemuk Setara : Kiki sedang mengerjakan soal ujian dan guru sedang mengawasinya
b. Majemuk bertingkat :Kiki sedang mengerjakan soal ujian ketika saya pergi ke wc
a. Majemuk setara : Layang-layang itu melayang ketika angin berhembus dengan kencang
b. Majemuk bertingkat : Layang-layang itu melayang jika angin itu berhembus dengan kencang
a. Majemuk setara : saya menggunakan bahasa Indonesia sedangkan dia menerjemahkan ke dalam
bahasa Inggris
b. Majemuk bertingkat : saya menggunakan bahasa Indonesia agar mereka mengerti apa yang saya
katakan
b. Majemuk bertingkat : Saya pulang ke rumah karena pekerjaan saya telah selesai
a. Majemuk setara : Tubuhnya sakit tadi malam tetapi dia pergi bekerja pagi ini
b. Majemuk bertingkat : Meskipun tubuhnya sakit tadi malam, dia tetap pergi bekerja hari ini
3.
A. 1) Karangan Ilmiah adalah karangan yang didasari oleh hasil suatu pengamatan yang telah
dilakukan kemudian dianalisis dan disajikan dengan penulisan secara baku, atau isinya berupa Fakta
2) Karangan semi ilmiah adalah karangan yang dimana tidak hanya didasari oleh hasil pengamatan
atau ilmiah tetapi juga terdapat penggabungan suatu hal yang fiktif/pendapat (tidak ilmiah)
3) Karangan Non Ilmiah adalah karangan dimana isinya didasari oleh imajinasi atau kreativitas
penulis sehingga hanya sangat sedikit terdapat unsur ilmiahnya
B. Karangan Ilmiah : skripsi, tesis, disertasi , makalah, dan Tugas Akhir/Laporan Akhir
4.
Alasan : dalam penulisan nama orang harus diawali dengan huruf kapital sesuai aturan PUEBI
2. sukasari, kecamatan Bogor timur, kota bogor : Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor
Alasan : dalam penulisan nama daerah harus diawali huruf kapital sesuai kaidah PUEBI dan dalam
kata kecamatan dan kata kota harus diawali huruf kapital karena setelah kata itu terdapat nama kota
dan nama kecamatan
3. vaksinasi covid-19 : Vaksinasi Covid-19
Alasan : covid-19 ini diartikan sebagai nama sesuai kaidah PUEBI sehingga kata vaksinasi diawali
huruf kapital karena setelahnya ada kata nama, sehingga covid-19 ditulis Covid-19
4. keluarga : Kelurga
Alasan : ditulis huruf awalnya kapital karena terletak di awal kalimat sesuai kaidah PUEBI
Alasan : penulisan nama orang diawali dengan huruf kapital sesuai aturan PUEBI
Alasan : rs ditulis RS tanah merupakan singkatan kalimat sehingga ditulis dengan huruf kapital,
kemudian ditambahkan tanda koma untuk memisahkan dua kata yang berbeda agar makna jelas.
Dan penulisan kota bogor harus diawali huruf kapital sesuai kaidah PUEBI.
7. kamis : Kamis
Alasan : nama orang harus diawali huruf kapital dan kata dokter harus diawali huruf kapital karena
terletak di awal kalimat dan setelah kata dokter terdapat nama orang.
9. indryati : Indryati
Alasan : penulisan nama orang harus sesuai kaidah PUEBI harus diawali huruf kapital
Alasan : penulisan nama bulan harus diawali huruf kapital sesuai aturan PUEBI
11. rt : RT
Alasan : RT merupakan singkatan kalimat dari rukun tangga yang harus ditulis huruf kapital sesuai
aturan PUEBI
12. bagi nya : baginya
Alasan : katanya ditulis berpisah hanya untuk kata ganti Tuhan jadi penulisan disambung sebagai
kata ganti dari bapak Wirjawan sesuai aturan EYD
Alasan : kata itu harus ditulis dalam cetak miring karena itu merupakan istilah asing dan sesuai
aturan penulisan EYD
Alasan : Kata nolong merupakan kata bukan baku atau kata tidak baku dari kata tolong dalam KBBI
dan karena kata tolong ini dijadikan sebagai predikat maka diawali dengan imbuhan menjadi
menolong
Alasan : kegunaan kata kena tidak tepat karena harus diganti dengan kata karena menunjukkan
sebab-akibat sesuai aturan EYD
Alasan : menunjukkan tujuan sesuai kaidah PUEBI kata bisa tidak tepat digunakan dan digantikan
dengan kata untuk.
17. keluarga ungkap kondisi kakek 104 tahun di bogor usai vaksinasi corona : Keluarga Ungkap
Kondisi Kakek 104 Tahun Di Bogor usai Vaksinasi Corona
Alasan : penulisan judul harus diawali dengan huruf kapital sesuai kaidah PUEBI
Alasan : apabila menuliskan ucapan atau perkataan lisan dalam bentuk tulisan harus diawali dengan
tanda petik (“...”)
Alasan : karena kata lalu merupakan konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan dua peristiwa
sehingga tanda titik digantikan dengan tanda koma
20. Resiko : Risiko
Alasan : kata resiko merupakan kata tidak baku dari kata risiko menurut KBBI
Perbaikan paragraf
Keluarga Ungkap Kondisi Kakek 104 Tahun Di Bogor Usai Vaksinasi Corona
Bogor – Wirjawan Hardjamulia, warga asal Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor jadi lansia
tertua yang jalani Vaksinasi Covid-19. Keluarga menyebut, sampai saat ini kondisi kakek berusia 104
tahun itu baik-baik saja usai vaksinasi.
“Ayah saya bilang tidak ada apa-apa (pasca vaksin), tidak ngantuk, nggak lapar, dan lainnya. Kalau
Pak Dede katanya ngantuk sampai 5 malam, ayah saya katanya enggak, biasa aja “, kata ketiga
Wirjawan Hardjamulia, Indryati Pardewi (73) ditemui di RS Vania, Kota Bogor, Kamis (23/03/2021).
“Enggak ada itu, enggak ada berubah, enggak ada rasa apa-apa gitu, biasa-biasa saja”, sambungnya.
Dokter Indri, sapaan Indryati, mengatakan ayahnya jalani vaksinasi di RS Vania 23 Maret 2021 lalu,
ayahnya mendapat jadwal vaksin setelah pendataan oleh RT di lingkungan tempat tinggalnya.
“Saya sempat tanya kenapa ayah mau divaksin tapi memang ayah saya juga tahu bahwa kalau
divaksin itu berarti diperkuat dari penyakit. Jadi tidak ada paksaan sama sekali sih”, tambah Indri.
Indri menyebut, tidak ada persiapan khusus bagi ayahnya ketika akan menjalani vaksinasi. Ayahnya
disebut memang selalu menjaga pola hidup dan makan yang teratur.
Setelah lolos tahapan screening, Widrjawan langsung menjalani penyuntikan vaksin dosis pertama
dengan antusias.
Indri berharap, apa yang dilakukan ayahnya menjadi motivasi untuk lansia lainnya agar tidak perlu
takut untuk divaksinasi. “karena menurut saya nih kalau lansia sampai sakit dia tidak bisa isolasi
mandiri sendiri namanya sudah lansia jadi anggota keluarga menolong dia dan risiko tertularnya
besar. Berbeda dengan kalau yang masih muda karena dia bisa jaga diri sendiri untuk isolasi mandiri.
Jadi memang lansia itu harus diutamakan”, ujarnya.