Macam-macam fungsi kalimat efektif dapat dilihat dari tabel berikut :
Subjek (S) Nomina (KB) Pertandingan sepak bola itu sangat
menegangkan.
Predikat (P) Verba (KK) Mereka sedang mengadakan penelitian
tentang flu burung. Adjektiva (KS) Pertunjukkan itu sangat bagus. Nomina (KB) Ayah seorang dokter.
Objek (O) Nomina (KB) Orang tuanya menjual rumah untuk biaya sekolahnya.
Pelengkap (Pel) Verba (KK) Kami belajar menari di Gelanggang Remaja.
Adjektiva (KS) Ia menjadi malu karena peristiwa itu. Nomina (KB) Mereka berjualan barang-barang elektronik.
Keterangan (K) Tempat Kami belajar bahasa Indonesia di ruang kelas.
Waktu Kami sedang makan ketika gempa itu terjadi. Sebab Ia tidak masuk karena sakit. Perbandingan Ia sangat tekun seperti ayahnya. Tujuan Mereka rajin menabung agar tujuannya tercapai. Akibat Ia sering membolos sehingga dihukum guru. Alat Ia menyembelih kambing itu dengan pisau yang sangat tajam. Cara Pencuri memasuki rumah itu dengan mengendap-ngendap. Kesertaan Saya pergi ke Bandung bersama teman- teman. Pembatasan Semua siswa sudah hadir kecuali Fuad. Konsesif Walaupun hujan deras, ia tetap bersekolah. (pertengtangan) 1. Pengertian kalimat efektif Kalimat efektif adalah kalimat yangs ecara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya di dalam pikiran pendengar atau pembaca, seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. 2. Syarat kalimat efektif
a. Bentukan kata sesuai EYD
Syarat Kalimat b. Struktur kalimat c. Kesejajaran Efektif d. Kontaminasi e. Pleonasme f. Kata baku g. Kelogisan h. EYD a. Bentukan Kata Salah satu penyebab kalimat tidak efejtif adalah penggunaan bentukan kata berimbuhan yang tidak tepat. Contoh: 1) Anak-anak melempari batu ke dalam sungai. 2)Guru menugaskan siswanya membuat karanangan. Kalimat-kalimat tersebut merupakan kalimat yang tidak efektif karena menggunakan kata berimbuhan yang tidak tepat. Akhiran –i pada kata melempari pada kalima 1) membutuhkan objek yang bergerak, sedangkan akhiran –kan pada kata mengajarkan objek yang diam. Perbaikan kalimat tersebut adalah : 1) Anak-anak melemparkan batu ke dalam sungai 2) Guru menugasi siswanya membuat karangan. b. Struktur Kalimat Penyebab lain ketidakefektifan kalimat adalah pemakaian struktur kalimat yang tidak tepat. Misalnya, penempatan subjek dan predikat yang tidak jelas. Contoh : 1) Di antara ketiga anaknya memiliki perbedaan sifat 2) Kalau lulus ujian, maka saya akan mengadakan syukuran. Kalimat 1) tersebut tidak efektif karena tidak subjeknya. Subjek kalimat tersebut terganggu oleh adanya preposisi di. Sementara pada kalimat 2) induk kalimat saya akan mengadakan syukuran terganggu oleh munculnya konjungsi maka. Perbaikan kalimat tersebut adalah : 1) a. Ketiga anaknya memiliki perbedaan sifat. b. Di antara ketiga anaknya terdapat perbedaan sifat. 2) Kalau lulus ujian, saya akan mengadakan syukuran. c. Kesejajaran Kesejajaran berarti kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Bila bentuk pertama menggunakan kata kerja, bentuk selanjutnya juga hrus kata kerja. Begtu pula seterusnya. Contoh : 1) Tugas paara pekerja itu adalah mengecat rumah, perbaikan saluran air, dan pemasangan pagar. 2) Kegiatan hari ini adalah mengedit karangan yang masuk dan perbaikan kata-kata yang salah. Perbaikan kalimat tersebut adalah : 1) Tugas para pekerja itu adalah mengecat rumah, perbaikan saluran air, dan pemasangan pagar. 2) Kegiatan hari ini adalah pengeditan karangan yang masuk dan perbaikan kata-kata yang salah. d. Kontaminasi Dalam bidang bahasa, kontaminasi berarti kerancuan atau kekacauan penggunaan kata, frasa, maupun kalimat. Contoh : 1) Di yayasan itu dipelajarkan berbagai keterampilan wanita. 2) Kita harus mengenyampingkan urusan pribadi kita. 3) Buku itu sudah dibaca oleh saya. Pada kalimat 1) dan 2) terdapat kerancuan bentuk kata dipelajarkan dan mengenyampingkan, sedangkan pada kalimat 3) terjadi kerancuan bentuk kalimat pasif. Perbaikan kalimat tersebut adalah : 1) a. Di yayasan itu diajarkan berbagai keterampilan wanita. b. Di yayasan itu dipelajari berbagai keterampilan wanita. 2) Kita harus mengesampingkan urusan pribadi kita. 3) Buku itu sudah saya baca. e. Pleonasme Gejala pleonasme berarti menggunakan kata-kata yang berlebihan yang sebanrnya tidak diperlukan. Contoh : 1) Pada zaman dahulu kala, Kerajaan Majapahit sangat berpengaruh. 2) Kesehatannya telah pulih kembali. Kedua kalimat tersebut menggunakan kata yang berlebihan. Pada kalimat 1) kata zaman = waktu = kala, jadi cukup digunakan salah satu saja, sedangkan pada kalimat kedua kata pulih = kembali seperti semula. Perbaikan kalimat tersebut adalah : 1) a. Pada zaman dahulu, Kerajaan Majapahit sangat berpengaruh. b. Dahulu kala, Kerajaan Majapahit sangat berpengaruh. 2) Kesehatan telah pulih. f. Kata baku Penggunaan kata baku merupakan syarat mutlak dalam kalimat efektif. Contoh : 1) Sebelum ke kamar mandi, Kaila meminta ijin pada gurunya. 2) Jaringan narkoba itu telah terorganisir dengan baik. Perbaikan kalimat tersebut adalah : 1) Sebelum ke kamar mandi, Kaila meminta izin pada gurunya. 2) Jaringan narkoba itu telah terorganisasi dengan baik. g. Kelogisan Kelogisan kalimat berarti ide kalimat itu dapat diterima oleh akal sehat. Contoh : 1) Peserta ujian yang membawa HP harap dimatikan. 2) Waktu dan tempat kami persilakan. Kalimat tersebut tidak logis karena pada kalimat 1) yang dimatikan berarti peserta ujian, sedangkan pada kalimat 2) yang dipersilahkan adalah waktu dan tempat. Perbaikan kalimat tersebut adalah : 1) Peserta ujian yang membawa HP harap mematikan HP-nya. 2) Bapak Hasan kami persilakan. h. EYD *) Pengumuman ejaan yang disempurnakan akan dibahas tersendiri pada bab berikutnya. 1) Kegelisahan Syaiful adalah juga merupakan kegundahan banyak warga Pulau Bangka saat ini karena sudah delapan tahun mereka hidup dari menambang timah. Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan . . . . a. Menghilangkan kata adalah b. Menghilangkan kata juga c. Menghilangkan kata banyak d. Membubuhkan tanda koma sebelum kata karena e. Menambahkan kata mereka sebelum kata sudah
2) Kalimat yang seluruhnya ditulis sesuai dengan aturan EYD adalah . . . .
a. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan struktur sosial di desa, yang meliputi : kelas atas, kelas menengah, kelas bawah. b. Pengamatan secara mendalam dilakukan untuk memperoleh data tentang, perilaku kelompok elit maupun massa. c. Untuk memperoleh data tentang lokasi desa dan kependudukan dilakukan pengumpulan data melalui dokumen-dokumen yang ada di kelurahan. d. Keabasahan data dilakukan dengan memeriksa kredibilitas, keteralihan, kebergantungan dan kepastian dari sumber data. e. Dari kajian peralihan status sosial ekonomi ke kelompok pamong desam dapat dikemukaakan intisarinya sebagai berikut. 3) Kalimat yang seluruhnya ditulis sesuai dengan aturan ejaan yang baku adalah . . . . a. Hampir setiap buku Bahasa Indonesia membahas masalah ejaan. b. Dalam tulisannya masih banyak terdapat kesalahan ejaan, walaupun ia sudah tahu aturan ejaan yang baku. c. Kata-kata asing dalam teks ilmiah penulisannya perlu digaris-bawahi atau dicetak miring. d. Kata universitas sebagai nama diri ditulis dengan huruf awal kapital. e. Setiap siswa perlu memiliki buku Pedoman Ejaan yang Disempurnakan.
4) Kalimat seluruhnya ditulis sesuai dengan EYD adalah . . . .
a. Pada peringatan kemerdekaan tahun ini akan diadakan lomba bola voli antar sekolah. b. Untuk meningkatkan kemampuan bermain peran, mahasiswa program Seni Peran biasanya mengadakan festival drama. c. Buku ekonomi setebal itu hanya sedikit membahas teori mikro ekonomi. d. Pasca lebaran orang sibuk mempersiapkan diri untuk kembali ke pekerjaannya semula. e. Masyarakat saat ini sibuk dengan urusannya masing-masing, sehingga program Dasa Wisma pun tidak dapat berjalan lancar. 5) Kalimat yang termasuk kalimat baku adalah . . . . a. Pada setiap pernyataan yang diucapkannya selalu mengandung kritikan yang tajam pada pemerintah. b. Dalam menghadapi konflik sosial dan krisis ekonomi yang berkepanjangan ini, tidak ada acara lain kecuali berdoa dan berusaha. c. Jika persoalan ini dirundingkan dan ditanggung bersama, maka akan dapat segera diselesaikan dan terasa lebih ringan. d. Ketika sedang berada pompa bensin untuk mengisi bahan bakar minyak, untuk tidak menghidupkan HP. e. Setiap orang memiliki kekuasaan bawaan, entah berkepribadian menarik entah berkarisma tinggi, untuk memberikan pengaruh.