Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGANTAR PENDIDIKAN

PENDIDIKAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

Disusun oleh:
KELOMPOK 2
Wiwis tombilangi'
Meylisa liku arrang
Tresia yumilda somi dakunya
Elvi napan
Sherly lolok
Rizki Ani fatima
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN
PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN...……………………………………………………………………………………...1
1.1 Latar belakang……………………………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………….1
1.3 Tujuan Pembahasan…………………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………….2
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN………………………………………………………………………..3
1.1 Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya…………………………………4
1.2 Pendidikan sebagai Pembentukan Pribadi…………………………………………..4
1.3 Pendidikan sebagai Penyiapan Warga Negara…………………………………….4
1.4 Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja……………………………………….4
1.5 Definisi menurut GBHN……………………………………………………………………….5
B. TUJUAN DAN PROSES PENDIDIKAN…………………………………………………………..5
2.1. Tujuan Pendidikan……………………………………………………………………………………….5
2.2. Proses Pendidikan……………………………………………………………………………………….5
C. UNSUR – UNSUR PENDIDIKAN…………………………………………………………………..6
3.1. Peserta Didik……………………………………………………………………………………………….6
3.2. Pendidik………………………………………………………………………………………………………6
3.3. Interaksi Edukatif antara Peserta Didik dengan Pendidikan…………………………7
3.4 Materi / Isi Pendidikan…………………………………………………………………………………7
3.5 Konteks yang Mempengaruhi………………………………………………………………………7
D. SISTEM-SISTEM PENDIDIKAN……………………………………………………………………8
4.1 Proses dan Tujuan Sistem Pendidikan…………………………………………………………….8
4.2 Keterkaita antara pengajaran dan pendidikan……………………………………………...8
KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………..10
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah dari
mata kuliah Pengantar Pendidikan ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan khususnya kepada dosen
pembimbing kami Ibu Dewi Natalia marpaung S.Pd.M.Pd.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Merauke, 09 oktober 2019


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang calon pendidik hanya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik jika memperoleh
jawaban yang jelas dan benar tentang apa yang dimaksud pendidikan. Jawaban yang benar
tentang pendidikan diperoleh melalui pemahaman terhadap unsur-unsurnya, konsep dasar
yang melandasinya, dan wujud pendidikan sebagai sistem. Bab II ini akan mengkaji pengertian
pendidikan,unsur-unsur pendidikan, dan sistem pendidikan.
Ketika semua unsur pendidikan mengetahui perannya masing- masing, maka ini akan
mempermudah dalam menggapai tujuan dari pendidikan tersebut. Namun, sekedar
mengetahui bukanlah hal yang dianggap cukup. Kesadaran akan pengaplikasian yang penuh
keikhlasan adalah sesuatu yang lebih penting karena dalam mendidik dibutuhkan seorang
pendidik yang tangguh dan penuh kesabaran dalam menyalurkan segala ilmu yang ia punya.
Semua unsur- unsur dalam pendidikan haruslah saling berhubungan dan saling
mempengaruhi. Ini dikarenakan banyak hal yang dapat mengakibatkan suatu proses
pembelajaran. Pada saat ini banyak sekali seorang pendidik yang tidak patuh pada peraturan
yang berakibat melemahnya suatu misi untuk mencapai visi secara maksimal.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari pendidikan itu?
2. Apa sajakah unsur-unsur yang membangun suatu sistem pendidikan?
3. Apakah tujuan dari pendidikan itu?
4. Apa yang dimaksud dengan sistem pendidikan itu?

C. Tujuan Pembahasan
Dengan adanya pembahasan ini, diharapkan kita sebagai mahasiswa dapat memahami dan
mengerti berbagai hal yang membangun dan menyusun suatu sistem pendidikan. Dapat
menjelaskan unsur-unsur pendidikan. Mengetahui tujuan dari pendidikan itu sendiri sehingga
mampu menerapkan dan mengidentifikasikan pada kehidupan di sekelilingnya masing-masing.
Setiap mahasiswa khususnya yang bergerak di program akademik pendidikan lebih memahami
berbagai kemungkinan dan segala hal yang dapat terjadi sehingga suatu tujuan dasar dari
pendidikan dapat dengan mudah di capai.
BAB II
PENDIDIKAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
A.Pengertian Pendidikan
Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan sifatnya
sangata kompleks. Karena sifatnya yang sangat kompleks itu, maka tidak sebuah batasan pun
yang cukup memadai untuk menjelaskan ati pendidikan secara lengkap. Adapun, terdapat juga
beberapa arti pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli agar kita dapat mengetahui dan
mengerti pendidikan. Sebagai berikut:

1. Plato (filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M) mengatakan bahwa : “Pendidikan
itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang
memungkinkan tercapainya kesempurnaan.”

2. Aristoteles (filosof terbesar Yunani, guru Iskandar Makedoni, yang dilahirkan pada tahun 384
SM-322 SM) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran”.

3. Rousseau (filosof Prancis, 1712-1778 M) mengatakan bahwa : “Pendidikan ialah pembekalan


diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita
membutuhkannya di waktu dewasa”.

4. Jean-Jacques Rousseau (filosof swiss 1712-1778) menurutnya : “Pendidikan adalah memberi


kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tetapi kita membutuhkannya di waktu
dewasa.”

5. Langeveld adalah seorang ahli pendidikan bangsa Belanda Ahli ini merumuskan pengertian
pendidikan sebagai berikut : “Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan
oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan
agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain”.

6. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889 – 1959) merumuskan


pengertian pendidikan sebagai berikut : “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk
memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan bathin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak
selaras dengan alam dan masyarakatnya”.
7. Sedangkan Darnelawati (1994) berpendapat bahwa pendidikan formal adalah pendidikan di
sekolah yang berlangsung secara teratur dan bertingkat mengikuti syarat-syarat yang jelas dan
ketat. Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya budi pekerti, pengetahuan dan untuk
menyiapkan seseorang agar mampu dan trampil dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.

Dibawah ini di kemukakan beberapa batasan pendidikan yang berbeda berdasarkan fungsinya.

a. Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya


Pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang
lain. Seperti bayi yang baru lahir sudah berada di dalam suatu lingkungan budaya tertentu. Di
dalam lingkungan masyarakat dimana seorang bayi dilahirkan telah terdapat kebiasaan-
kebiasaan tertentu, laranga- larangan dan anjuran, dan ajakan tertentu seperti yang
dikehendaki oleh masyarakat. Hal-hal tersebut mengenai banyak hal seperti bahasa, cara
menerima tamu, makanan, istirahat, bekerja, perkawinan, bercocok tanam, dan seterusnya.

b. Pendidikan sebagai pembentukan Pribadi


Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada
terbentuknya kepribadian peserta didik.
Sistematis karena proses pendidikan berlangsung melalui tahap-tahap berkesinambungan
(prosedural) dan sistemik karena berlangsung dalam semua situasi kondisi, di semua lingkungan
yang saling mengisi (lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat). Proses pembentukan pribadi
meliputi dua sasaran, yaitu pembentukan pribadi yang belum dewasa oleh mereka yang sudah
dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri. Yang terakhir ini disebut
pendidikan diri sendiri ( zelf vorming ). Kedua duanya bersifat alamiah dan menjadi keharusan.

c. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warga Negara


Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan terencana untuk membekali peserta didik agar
menjadi warga negara yang baik. Warga negara yang baik diartikan selaku pribadi yang tahu
hak dan kewajiban sebagai warga negara, hal ini ditetapkan dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat 2
yang menyatakan bahwa segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan taka da kecualinya.

d. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja


Pendidikan diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal
dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan kerja pada calon luaran. Melalui kegiatan bekerja seseorang mendapat kepuasan
bukan saja karena menerima imbalan melainkan juga karena seseorang dapat memberikan
sesuatu kepada orang lain (jasa ataupun benda), bergaul, berkreasi, dan bersibuk diri.
e. Definisi Pendidikan menurut GBHN 1988
GBHN 1988 memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut: Pendidikan
nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila serta UUD
1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat
bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan
masyarakat disekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Definisi tersebut menggambarkan terbentuknya
manusia yang utuh sebagai tujuan pendidikan.

B. Tujuan dan Proses Pendidikan


1. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikn memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan
indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan
arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh
segenap kegiatan pendidikan. Sehubungan dengan fungsi tujuan yang demikian penting itu,
maka menjadi keharusan bagi pendidik untuk memahaminya. Kekurang pahaman pendidik
terhadap tujuan pemdidikan dapat mengakibatkn kesalahan didalam melaksanakan pendidikan.
Umumnya ada 4 jenjang tujuan di dalamnya terdapat tujuan antara lain, yaitu:
a. Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia ialah manusia Pancasila.
b. Tujuan institusianal, yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan tertentu untuk
mencapainya.
c. Tujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran.
d. Tujuan instruksional, yaitu tujuan pokok bahasan dan subpokok bahasan. Tujuan pokok
bahasan
disebut tujuan instruksional umum dan tujuan subpokok bahasan disebut tujuan instruksi
khusus.
Secara keseluruhan macam-macam tujuan tersebut merupakan suatu kebulatan. Tujuan
umum memberikan arah kepada semua tujuan yang lebih rinci dan yang jenjangnya lebih
rendah. Sebaliknya tujuan yang lebih khusus menunjang pencapaian tujuan yang lebih luas dan
yang jenjangnya lebih tinggi untuk sampai kepada tujuan umum.

2. Proses Pendidikan
Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen pendidikan oleh pendidik
terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi,
yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolah. Kedua segi ini saling bergantung satu sama lain.
Pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, dan mikro. Tujuan utama
pengelolaan tersebut yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman yang optimal.

C. Unsur-unsur Pendidikan
a. Peserta Didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik karena peserta didik adalah subjek atau pribadi
yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Peserta didik memiliki ciri – ciri yang perlu
dipahami pendidik :
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas
b. Individu yang sedang berkembang
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individu dan perlakuan manusiawi
d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri

b. Pendidik
Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan
sasaran peserta didik. Pendidik harus memiliki kewibawaan (kekuasaan batin mendidik) dan
menghindari penggunaan kekuasaan lahir (kekuasaan yang semata-mata didasarkan kepada
unsur wewenang jabatan). Kewibawaan dimiliki oleh mereka yang sudah dewasa. Yang
dimaksud adalah kedewasaan rohani yang ditopang kedewasaan jasmani. Kedewasaan jasmani
tercapai bila individu telah mencapai puncak perkembangan jasmani yang optimal. Kedewasaan
rohani tercapai bila individu telah memiliki cita-cita hidup dan pandangan hidup yang tetap.

c. Interaksi Edukatif antara Peserta Didik dengan Pendidik


Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antar peserta didik dengan
pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan.

d. Materi / Isi Pendidikan


Dalam sistem pendidikan persekolahan,meteri telah diramu dalam kurikulum yang disajikan
sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini meliputi materi inti maupun muatan lokal. Materi
inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan persatuan bangsa. Muatan lokal
misinya adalah mengembangkan kebhinnekaan kekayaan budaya sesuai dengan kondisi
lingkungan.

e. Konteks Yang Mempengaruhi Pendidikan


a. Alat dan Metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan
sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Yang bersifat Preventif, yaitu mencegah terjadinya hal – hal yang tidak dikehendaki misalnya
larangan, pembatasan, peringatan bahkan juga hukuman.
2) Yang bersifat Kuratif, yaitu memperbaiki, misalnya ajakan, contoh, nasihat, dorongan,
pemberian kepercayaan, saran, penjelasan, bahkan juga hukuman.
b. Lingkungan Pendidikan
Biasanya disebut dengan tri pusat pendidikan: keluarga, sekolah, dan masyarakat.

D. Sistem-sistem Pendidikan
Sistem diartikan sebagai suatu kesatuan integral dari sejumlah komponen. Komponen-
komponen tersebut satu sama lain saling berpengaruh dengan fungsinya masing – masing, tetapi
secara fungsi komponen-komponen itu terarah pada pencapaian satu tujuan.

a. Proses dan Tujuan Sistem Pendidikan


Sistem Pendidikan memproses masukan mentah dengan menggunakan instrumental sehingga
menjadi keluaran,yaitu tamatan.Wujud keluaran inilah yang akan menjadi tujuan dari sistem
pendidikan.Tujuan ini memberikan arah pada kegiatan sistem, yang memproses masukan
mentah.

b. Keterkaitan antara Pengajaran dan Pendidikan


Istilah pengajaran dan pendidikan itu berbeda, tetapi sulit untuk dipisahkan. Berikut adalah
perbedaan antara pengajaran dengan pendidikan :
Pengajaran ( instruction )
 Lebih menekankan pada penguasaan wawasan dan pengetahuan tentang bidang / program
tertentu seperti pertanian, kesenian, dan lain – lain.
 Memakan waktu relatif pendek
 Metode lebih bersifat rasional, teknis praktis Pendidikan ( education )
 lebih menekankan pada pembentukan manusianya (penanaman sikap dan nilai – nilai)
 Memakan waktu relatif panjang
 Metode lebih bersifat psikologis dan pendekatan manusiawi
BAB III
KESIMPULAN
Pendidikan adalah suatu konsep dasar yang bersifat atu bertujuan mengarahkan membimbing
dan membina dari suatu hal yang tidak diketahui menjadi suatu hal yang diketahui baik secara
umum maupun pribadi. Dengan struktur, arahan, sarana dan prasarana yang telah terencana
sehingga mendukung proses pendidikan tersebut dan dapat dihasil kan suatu serapan materi yang
penting. Biasanya hal ini berkaitan dengan landasan dan ketulusan hati sehingga materi yang
disampaikan dapat dipahami secara terbuka.
Jadi Pendidikan itu adalah sesuatu hal yang dibutuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang
akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita
butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.
DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja,Umar.,S.L.La Sulo.(2010).pengantar pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta
http://Gurunyailmu.blogspot.com

Rhenniyhanasj.(2014).pengantar pendidikan-pendidikan dan unsur-unsur pendidikan


https://rhenniyhanasj.wordpress.com/2014/01/05/makalah-pengantar-pendidikan-pedidikan-dan-
unsur-unsurnya/

Anda mungkin juga menyukai