Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata


pelajaran secara terintegrasi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada
siswa. Guru perlu melakukan perencanaan pembelajaran yang didasarkan atas
pertimbangan yang matang agar siswa memiliki pengalaman belajar yang bermakna.
dilakukan beberapa hal yang meliputi tahap perencanaan salah satunya pemetaan
tematik.

Pemetaan adalah suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran secara


menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi kompetensi dasar dan indikator dari
berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Pembelajran
Tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan materi
pengajaran dan pengalaman belajar melalui keterpaduan tema. Tema menjadi pengikat
keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Pada
pembelajaran ini guru menyajikan pembelajaran dengan tema dan sub tema yang
disepakati dan dihubungkan dengan antar mata pelajaran sehinggga siswa-siswi
memperoleh pandangan dan hubungan yang utuh tentang kegiatan dari mata pelajaran
yang berbeda-beda.

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang dengan tema-tema.


Mengaitkan berbagai mata pelajaran kedalam sebuah tema tertentu sehingga
memberikan pengalaman belajar yang bermakna (meaningfull) bagi siswa. Dan dalam
pembelajaran tematik maka harus ada jaringan tema agar nantinya tema yang akan
disampaikan bisa saling terkait, sehingga peserta didik juga lebih mudah dalam
menerima pelajaran.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dipaparkan di atas, maka dapat di jabarkan
rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana prosedur pemetaan tema dalam pembelajaran tematik?
2. Bagaimana kegiatan pemetaan keterhubungan KD dan indikator ke dalam
tema?
3. Bagaimana kegiatan pemetaan keterhubungan tema ke dalam standar

1
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator?
4. Apa saja hakikat jaringan tema dalam pembelajaran tematik?
5. Bagaimana teknik pembuatan jaringan tema dalam pembelajaran tematik?
6. Apa saja kriteria jaringan tema yang baik?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat di rumuskan tujuan
sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan bagaimana prosedur pemetaan tema dalam
pembelajaran tematik.
2. Untuk menjelaskan bagaimana kegiatan pemetaan keterhubungan KD dan
indikator ke dalam tema.
3. Untuk menjelaskan bagaimana kegiatan pemetaan keterhubungan tema ke
dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.
4. Untuk mengetahui apa saja hakikat jaringan tema dalam pembelajaran
tematik.
5. Untuk menjelaskan bagaimana teknik pembuatan jaringan tema dalam
pembelajaran tematik.
6. Untuk mengetahui apa saja kriteria jaringan tema yang baik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemetaan Tema
1. Prosedur Pemetaan Tema
Pemetaan tema dilakukan untuk memperoleh gambaran secara
menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang
dipilih. Kegiatan ini, menurut Tim Puskur Departemen Pendidikan
Nasional, dapat di lakukan dengan :

a. Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam


indikator.
Melakukan kegiatan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran ke dalam indikator.
Dalam mengembangkan indikator perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik
2) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran
3) Dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diamati

b. Menentukan tema
Dalam menentukan tema dapat dilakukan dengan dua cara. Cara
pertama, mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
terdapat dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan
menentukan tema yang sesuai. Cara kedua, menetapkan terlebi dahulu
tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut,
guru dapat bekerja sama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan
minat dan kebutuhan anak.

c. Identifikasi dan analisis Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan


Indikator

3
Identifikasi dan analisis untuk setiap Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar dan Indikator disesuaikan dengan setiap tema
sehingga semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator
terbagi habis.

2. Kegiatan Pemetaan Keterhubungan KD dan Indikator ke dalam


Tema

Pemetaan KD dan indikator ke dalam tema dimulai dengan kegiatan


sebagai berikut :
a. Memetakan semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3. Karena
pembelajaran tematik adalah keterpaduan berbagai mata
pelajaranyang diikat dengan tema, dala, pemetaan tema harus dimulai
dengan pemetaan mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3.
b. Mengidentifikasi Standar Kompetensi dalam setiap mata
pelajaranyang diajarkan di kelas 1-3.
c. Mengidentifikasi Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang
diajarkan kelas 1-3.
d. Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam indikator. Penjabaran
Kompetensi Dasar ke dalam indikator, menurut Najib Sulhan (2006)
dapat menggunakan format berikut :

Contoh Penjabaran KD ke dalam Indikator

Mata Standar Kompetensi Indikator


Pelajaran Kompetensi Dasar
Matematika Melakukan Membilangkan Membilang atau
penjumlahan banyak benda menghitung
dan secara urut
pengurangan
bilangan Menyebutkan
sampai 20 banyak benda

Membandingkan
dua kumpulan
benda melalui
istilah lebih
banyak, lebih
sedikit, atau sama
banyak

4
Membaca dan
menulis lambang
bilangan

Menyatakan
masalah sehari-
hari yang terkait
penjumlahan dan
pengurangan
sampai 20
IPS Memahami Mengidentifikasi Menyebutkan
indentitas diri identitas diri, nama lengkap dan
dan keluarga, keluarga, dan nama panggilan
serta sikap kerabat
saling Menyebutkan
menghormati nama
dalam ayah, ibu, saudara
kemajemuka dan wali.
n keluarga
Menyebutkan
alamat tempat
tinggal

Menyebutkan
anggota keluarga
yang tinggal
dalam satu rumah.
IPA
Dst.

e. Mengidentifikasi tema-tema berdasarkan keterpaduan Standar


Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan indikator dari semua mata
pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3. Melakukan identifikasi dan
analisis untuk setiap SK, KD dan Indikator harus cocok untuk setiap
tema sehingga semua SK, KD, dan Indikator terbagi habis, akan tetapi
jika terdapat kompetensi yang tidak tercakup pada tema tertentu tetap
diajarkan melalui tema lain ataupun disajikan secara tersendiri.
Artinya untuk SK, KD, dan Indikator yang tidak dapat dipadukan
dengan mata pelajaran lain disajikan secara tersendiri.

5
Contoh Keterhubungan Tema dengan KD dan Indikator

Agama
Akhlak kepada
Orang Tua, adik,
Matemat kakak, dan anggota Kertakes
ika

Keluargaku IPS
IPA

Bahasa Olahrag
PPKn
Indonesi a
a

3. Kegiatan Pemetaan Keterhubungan Tema ke dalam Standar


Kompetensi, KompetensI Dasar, dan Indikator

Pemetaan keterhubungan tema dengan Standar Kompetensi, KD dan


Indikator dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi tema-tema yang digunakan sebagai pengikat
keterpaduan berbagai mata pelajaran.
b. Memetakan semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3. Karena
pembelajaran tematik adalah keterpaduan berbagai mata pelajaran
yang diikat dengan tema, dalam pemetaan tema harus dimulai dengan
pemetaan mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3.
c. Mengidentifikasi Standar Kompetensi dalam setiap mata pelajaran
yang diajarkan di kelas 1-3.
d. Mengidentifikasi Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang
diajarkan di kelas 1-3.
e. Menjabarkan Kompetensi Dasar ke dalam indikator.
f. Menganalisis keterhubungan tema-tema dengan Standar Komptensi,
Kompetensi Dasar, dan indikator dari semua mata pelajaran yang

6
diajarkan di kelas 1-3. Analisis keterhubungan tema-tema dengan SK,
KD, dan indikator, seperti dijelaskan Najib Sulhan (2006) dapat
menggunakan bantuan format seperti tabel berikut :

Mata Standar Kompetensi Indikator Tema


Pelajaran Kompetensi Dasar
Diri Hari Maulid trans Dst.
sendiri libur Nabi porta
si
Matemati Melakukan Membilangk Membilang √ √ √ √
ka penjumlahan an banyak atau
dan benda menghitung
pengurangan secara urut
bilangan
sampai 20
Menyebutka √ √ √ √
n banyak
benda
Membandin √ √ √ √
gkan dua
kumpulan
benda
melalui
istilah lebih
banyak,
lebih sedikit,
atau sama
banyak
Membaca √ √ √ √
dan menulis
lambang
bilangan
Menyatakan √ √ - √
masalah
sehari-hari
yang terkait
penjumlahan
dan
pengurangan
sampai 20
IPS Memahami Mengidentifi Menyebutka √ √ - √
indentitas kasi identitas n nama
diri dan diri, lengkap dan
keluarga, keluarga, nama
serta sikap dan kerabat panggilan
saling
menghormat
i dalam
kemajemuka
n keluarga
Menyebutka √ √ √ √
n nama
ayah, ibu,
saudara dan
wali.

7
Menyebutka √ √ √ √
n alamat
tempat
tinggal

Menyebutka √ √ √ √
n anggota
keluarga
yang tinggal
dalam satu
rumah.
IPA
Dst.

B. Jaringan Tema
1. Hakikat Jaringan Tema
Membuat jaringan tema merupakan bagian integral dari model
pembelajaran terpadu yang banyak digunakan dewasa ini. Model
pembelajaran terpadu sendiri menjadi model pembelajaran drill-system.
Dalam pembelajaran terpadu, eksplorasi topik/tema menjadi alat pemacu
utama bagi pelaksanaannya. Dengan demikian, pemilihan topik/tema serta
menghubungkan antara satu tema dengan tema lainnya menjadi persoalan
penting yang harus dikuasai baik oleh guru maupun siswa-siswi.

Lebih spesifik lagi, pembuatan jaringan tema merupakan


implementasi dari penerapan pembelajaran terpadu model webbed.
Pembelajaran terpadu model webbed adalah pembelajaran yang
menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya
mulai dengan menentukan tema tertentu. Tema dapat ditetapkan dengan
negosiasi antara guru dan siswa-siswi, tetapi dapat pula dengan cara
diskusi sesama guru. Setelah tema tersebut disepakati, dikembangkan sub-
sub temanya dengan memperhatikan kaitannya dengan bidang-bidang
studi (Trianto, 2007). Pengembangan tema menjadi sub-sub tema serta
membuat pola keterkaitannya inilah yang kemudian membentuk jaringan
tema.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa jaringan tema


adalah pola hubungan antara tema tertentu dengan sub-sub pokok bahasan
yang diambil dari berbagai bidang studi terkait. Dengan terbentuknya

8
jaringan tema diharapkan siswa-siswi memahami satu tema tertentu
dengan melakukan pendekatan interdisiplin berbagai bidang ilmu
pengetahuan. Selain untuk mempermudah pemahaman, jaringan tema juga
mengajari pembiasaan agar siswa-siswi mampu berpikir secara integratif
dan holistik.

Berikut ini adalah salah satu contoh jaringan tema yang melibatkan
beberapa mata pelajaran.

BAHASA INDONESIA
1. Memperkenalkan diri MATEMATIKA
sendiri dengan kalimat 1. Menentukan
PPKN
sederhana dan santun waktu (pagi,
1. Menjelaskan
2. Menyapa orang lain siang, malam),
perbedaan jenis
dengan menggunakan hari dan jam
kelamin, agama,
kalimat sapaan yang 2. Menentukan lama
dan suku bangsa
tepat dan bahasa yang suatu kejadian
santun berlangsung
3. Mendeskripsikan 3. Mengenal panjang
benda-benda di sekitar suatu benda
dan fungsi anggota melalui kalimat
tubuh dengan kalimat DIRI sehari-hari
sederhana SENDIRI (pendek, panjang)

IPA IPS
1. Mengenal bagian-bagian 1. Mengidentifikasi
tubuh dan kegunaannya serta identitas diri, keluarga,
cara merawatnya dan kerabat
2. Mengidentifikasi kebutuhan 2. Menceritakan
tubuh agar tumbuh sehat dan pengalaman diri
kuat
3. Membiasakan hidup sehat

Gambar : Jaringan Tema Diri Sendiri

Pembuatan jaringan tema yang mengikuti model pembelajaran


terpadu Webbed memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya
meliputi :
a. Penyeleksian/penentuan tema sesuai dengan minat akan memotivasi
siswa-siswi untuk belajar.
b. Lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman.

9
c. Memudahkan perencanaan
d. Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa-siswi.
e. Memberikan kemudahan bagi siswa-siswi dalam melihat kegiatan-
kegiatan dan ide-ide berbeda yang terkait.

Sedangkan kekurangannya :
a. Sulit dalam menyeleksi tema.
b. Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal.
c. Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan
daripada pengembangan konsep.

2. Teknik Pembuatan Jaringan Tema


Pembuatan jaringan tema melalui beberapa tahapan yang harus
dilalui. Langkah-langkah yang harus dilalui diantaranya :
a. Tentukan terlebih dahulu tema. Cara menentukan bisa dilakukan
dengan dua cara :
1) Cara pertama, mempelajari standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang terdapat dalam masing-masing mata pelajaran,
dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai.
2) Cara kedua, menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat
keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut, guru dapat
bekerjasama dengan siswa-siswi sehingga sesuai dengan minat
dan kebutuhan mereka.
b. Menginventarisasi materi-materi yang masuk/sesuai dengan tema
yang telah ditentukan. Langkah ini tidak terlalu rumit karena pada
pertemuan sebelumnya telah dilakukan pemetaan tema terhadap
materi-materi yang akan dijadikan bahan pembuatan jaringan tema.

c. Mengelompokkan materi-materi yang sudah diinventarisir ke dalam


rumpun mata pelajaran masing-masing. Hal ini untuk mempermudah
mencari keterkaitan tema dengan mata pelajaran yang disajikan
dengan menggunakan model pembelajaran tematik.

d. Menghubungkan materi-materi yang telah dikelompokkan dalam


rumpun mata pelajaran dengan tema. Pola hubungan antara tema

10
dengan rumpun materi diilustrasikan dengan sebuah bagan
sebagaimana terlihat pada contoh jaringan tema yang telah dibahas
sebelumnya.

Secara singkat dapat dijelaskan bahwa proses pembuatan jaringan


tema dapat dilakukan dengan langkah : hubungkan kompetensi dasar dan
indikator dengan tema pemersatu sehingga akan terlihat kaitan antara
tema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata pelajaran. Jaringan
tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap tema.

3. Kriteria Jaringan Tema yang Baik


Sebuah jaringan tema dapat dianggap baik jika memenuhi beberapa
kriteria. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya ada;ah sebagai berikut :
a. Simpel. Jaringan tema dibuat untuk mempermudah penyusunan
perencanaan pembelajaran secara keseluruhan. Oleh karena itu,
jaringan tema dibuat sesederhana mungkin dan tidak berbelit-belit
dalam mengilustrasikan keterkaitan antara tema dengan materi-materi
yang terkait dengannya.
b. Sinkron. Pada dasarnya, jaringan tema terdiri dari dua komponen
utama yaitu tema pengikat dan materi-materi yang terkait dan
bisamasuk dalam cakupannya. Untuk menyusun jaringan tema yang
baik, maka hal yang perlu diperhatikan adalah sinkronisasi antara
tema dengan materi-materi yang dijaring di dalamnya.
c. Logis. Selain sinkron, keterkaitan antara tema dengan materi yang
diikat haruslah logis. Hal ini mengandung pengertian bahwa materi
yang dijaring memang betul-betul merupakan bagian dari tema,
sehingga tidak dibutuhkan tema lain untuk menjaring materi-materi
tersebut.
d. Mudah dipahami. Jaringan tema yang baik adalah jaringan tema yang
dapat dipahami oleh semua orang. Dengan demikian, siapapun dapat
menyusun dan mengembangkan pembelajaran tematik dengan
berpegang pada jaringan tema tersebut. Jaringan tema diupayakan
tidak hanya dipahami oleh pembuatnya, tetapi harus dapat digunakan
oleh semua orang.

11
e. Terpadu. Tema dan meteri-materi diikat oleh kesamaan substansi
yang ingin disampaikan kepada siswa-siswi. Oleh karena itu, dalam
pembuatan jaringan tema, asas keterpaduan antara tema dan materi
tidak bisa diabaikan. Pembuatan jaringan tema diharapkan dapat
menampilkan gambaran keterpaduan antara tema dengan materi
menjadi satu bagian utuh yang akan dikembangkan menjadi skenario
pembelajaran tematik.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemetaan tema dilakukan untuk memperoleh gambaran secara


menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang
dipilih. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan : 1. Penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam indikator. 2. Menentukan tema. 3.
Identifikasi dan analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar. 4.
Menjabarkan kompetensi dasar ke dalam indikator. 5. Mengidentifikasi tema-
tema berdasarkan keterpaduan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator dari semua mata pelajaran.

Pemetaan keterhubungan tema dengan standar kompetensi, kompetensi


dasar dan indikator dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut : 1.
Mengidentifikasi tema-tema yang digunakan sebagai pengikat keterpaduan
berbagai mata pelajaran. 2. Memetakan semua mata pelajaran yang diajarkan
di kelas 1-3, karena pembelajaran tematik adalah keterpaduan berbagai mata
pelajaran yang diikat dengan tema, dalam pemetaan tema harus dimulai dengan
pemetaan mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3. 3. Mengidentifikasi
standar kompetensi dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan di kelas 1-3. 4.
Mengidentifikasi kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang diajarkan di
kelas 1-3. 5. Menjabarkan kompetensi dasar ke dalam indikator. 6.
Menganalisis keterhubungan tema-tema dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator dari semua mata pelajaran.

Jaringan tema adalah pola hubungan antara tema tertentu dengan dengan
sub-sub pokok bahasan yang diambil dari berbagai bidang studi tekait.
Kelebihan pembuatan jaringan tema yang mengikuti model pembelajaran
Webbed : 1. Penyeleksian/penentuan tema sesuai dengan minat akan
memotivasi siswa-siswi untuk belajar. 2. Lebih mudah dilakukan oleh guru
yang belum berpengalaman. 3. Memudahkan perencanaan. 4. Pendekatan
tematik dapat memotivasi siswa-siswi. 5. Memberikan kemudahan bagi siswa-

13
siswi dalam melihat kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda yang terkait.
Kekurangan pembuatan jaringan tema yang mengikuti model pembelajaran
terpadu Webbed antara lain : 1. Sulit dalam menyeleksi tema. 2. Cenderung
untuk merumuskan tema yang dangkal. 3. Dalam pembelajaran, guru lebih
memusatkan perhatian pada kegiatan daripada pengembangan konsep.
Langkah-langkah pembuatan jaringan tema adalah : 1. Tentukan terlebih
dahulu tema. 2. Menginventarisasi materi-materi yang masuk/sesuai dengan
tema yang telah ditentukan. 3. Mengelompokkan materi-materi yang sudah
diinventarisir ke dalam rumpun mata pelajaran masing-masing. 4.
Menghubungkan materi-materi yang telah dikelompokkan dalam rumpun mata
pelajaran dengan tema. Kriteria jaringan dapat dianggap baik adalah simple,
sinkron, logis, mudah dipahami dan terpadu.

B. Saran
Adanya kurikulum diharapakn memberikan landasan isi, dan menjadi
pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan
tuntutan dan tantangan perkembangan masyarakat.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyar. 2016. Pemetaan Tema Dalam Pembelajaran Tematik. Diperoleh, 24


September 2019, dari http://eprints.radenfatah.ac.id/379/6/Paket%206.pdf.

Sugiyar. 2016. Jaringan Tema. Diperoleh, 24 Septembbber 2019, dari


http://eprints.radenfatah.ac.id/379/7/Paket%207.pdf

Sukayati, Sri W. 2009. Pembelajran Tematik di SD. Departemen Pendidikan


Nasional : Yogyakarta. Diperoleh, 22 September 2019, dari
http://repositori.kemdikbud.go.id/7428/1/7.PEMBELAJARAN%20TEMAT
IK%20DI%20SEKOLAH%20DASAR.pdf.

15

Anda mungkin juga menyukai