PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dipaparkan di atas, maka dapat di jabarkan
rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana prosedur pemetaan tema dalam pembelajaran tematik?
2. Bagaimana kegiatan pemetaan keterhubungan KD dan indikator ke dalam
tema?
3. Bagaimana kegiatan pemetaan keterhubungan tema ke dalam standar
1
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator?
4. Apa saja hakikat jaringan tema dalam pembelajaran tematik?
5. Bagaimana teknik pembuatan jaringan tema dalam pembelajaran tematik?
6. Apa saja kriteria jaringan tema yang baik?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat di rumuskan tujuan
sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan bagaimana prosedur pemetaan tema dalam
pembelajaran tematik.
2. Untuk menjelaskan bagaimana kegiatan pemetaan keterhubungan KD dan
indikator ke dalam tema.
3. Untuk menjelaskan bagaimana kegiatan pemetaan keterhubungan tema ke
dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.
4. Untuk mengetahui apa saja hakikat jaringan tema dalam pembelajaran
tematik.
5. Untuk menjelaskan bagaimana teknik pembuatan jaringan tema dalam
pembelajaran tematik.
6. Untuk mengetahui apa saja kriteria jaringan tema yang baik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemetaan Tema
1. Prosedur Pemetaan Tema
Pemetaan tema dilakukan untuk memperoleh gambaran secara
menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang
dipilih. Kegiatan ini, menurut Tim Puskur Departemen Pendidikan
Nasional, dapat di lakukan dengan :
b. Menentukan tema
Dalam menentukan tema dapat dilakukan dengan dua cara. Cara
pertama, mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
terdapat dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan
menentukan tema yang sesuai. Cara kedua, menetapkan terlebi dahulu
tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut,
guru dapat bekerja sama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan
minat dan kebutuhan anak.
3
Identifikasi dan analisis untuk setiap Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar dan Indikator disesuaikan dengan setiap tema
sehingga semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator
terbagi habis.
Membandingkan
dua kumpulan
benda melalui
istilah lebih
banyak, lebih
sedikit, atau sama
banyak
4
Membaca dan
menulis lambang
bilangan
Menyatakan
masalah sehari-
hari yang terkait
penjumlahan dan
pengurangan
sampai 20
IPS Memahami Mengidentifikasi Menyebutkan
indentitas diri identitas diri, nama lengkap dan
dan keluarga, keluarga, dan nama panggilan
serta sikap kerabat
saling Menyebutkan
menghormati nama
dalam ayah, ibu, saudara
kemajemuka dan wali.
n keluarga
Menyebutkan
alamat tempat
tinggal
Menyebutkan
anggota keluarga
yang tinggal
dalam satu rumah.
IPA
Dst.
5
Contoh Keterhubungan Tema dengan KD dan Indikator
Agama
Akhlak kepada
Orang Tua, adik,
Matemat kakak, dan anggota Kertakes
ika
Keluargaku IPS
IPA
Bahasa Olahrag
PPKn
Indonesi a
a
6
diajarkan di kelas 1-3. Analisis keterhubungan tema-tema dengan SK,
KD, dan indikator, seperti dijelaskan Najib Sulhan (2006) dapat
menggunakan bantuan format seperti tabel berikut :
7
Menyebutka √ √ √ √
n alamat
tempat
tinggal
Menyebutka √ √ √ √
n anggota
keluarga
yang tinggal
dalam satu
rumah.
IPA
Dst.
B. Jaringan Tema
1. Hakikat Jaringan Tema
Membuat jaringan tema merupakan bagian integral dari model
pembelajaran terpadu yang banyak digunakan dewasa ini. Model
pembelajaran terpadu sendiri menjadi model pembelajaran drill-system.
Dalam pembelajaran terpadu, eksplorasi topik/tema menjadi alat pemacu
utama bagi pelaksanaannya. Dengan demikian, pemilihan topik/tema serta
menghubungkan antara satu tema dengan tema lainnya menjadi persoalan
penting yang harus dikuasai baik oleh guru maupun siswa-siswi.
8
jaringan tema diharapkan siswa-siswi memahami satu tema tertentu
dengan melakukan pendekatan interdisiplin berbagai bidang ilmu
pengetahuan. Selain untuk mempermudah pemahaman, jaringan tema juga
mengajari pembiasaan agar siswa-siswi mampu berpikir secara integratif
dan holistik.
Berikut ini adalah salah satu contoh jaringan tema yang melibatkan
beberapa mata pelajaran.
BAHASA INDONESIA
1. Memperkenalkan diri MATEMATIKA
sendiri dengan kalimat 1. Menentukan
PPKN
sederhana dan santun waktu (pagi,
1. Menjelaskan
2. Menyapa orang lain siang, malam),
perbedaan jenis
dengan menggunakan hari dan jam
kelamin, agama,
kalimat sapaan yang 2. Menentukan lama
dan suku bangsa
tepat dan bahasa yang suatu kejadian
santun berlangsung
3. Mendeskripsikan 3. Mengenal panjang
benda-benda di sekitar suatu benda
dan fungsi anggota melalui kalimat
tubuh dengan kalimat DIRI sehari-hari
sederhana SENDIRI (pendek, panjang)
IPA IPS
1. Mengenal bagian-bagian 1. Mengidentifikasi
tubuh dan kegunaannya serta identitas diri, keluarga,
cara merawatnya dan kerabat
2. Mengidentifikasi kebutuhan 2. Menceritakan
tubuh agar tumbuh sehat dan pengalaman diri
kuat
3. Membiasakan hidup sehat
9
c. Memudahkan perencanaan
d. Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa-siswi.
e. Memberikan kemudahan bagi siswa-siswi dalam melihat kegiatan-
kegiatan dan ide-ide berbeda yang terkait.
Sedangkan kekurangannya :
a. Sulit dalam menyeleksi tema.
b. Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal.
c. Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan
daripada pengembangan konsep.
10
dengan rumpun materi diilustrasikan dengan sebuah bagan
sebagaimana terlihat pada contoh jaringan tema yang telah dibahas
sebelumnya.
11
e. Terpadu. Tema dan meteri-materi diikat oleh kesamaan substansi
yang ingin disampaikan kepada siswa-siswi. Oleh karena itu, dalam
pembuatan jaringan tema, asas keterpaduan antara tema dan materi
tidak bisa diabaikan. Pembuatan jaringan tema diharapkan dapat
menampilkan gambaran keterpaduan antara tema dengan materi
menjadi satu bagian utuh yang akan dikembangkan menjadi skenario
pembelajaran tematik.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jaringan tema adalah pola hubungan antara tema tertentu dengan dengan
sub-sub pokok bahasan yang diambil dari berbagai bidang studi tekait.
Kelebihan pembuatan jaringan tema yang mengikuti model pembelajaran
Webbed : 1. Penyeleksian/penentuan tema sesuai dengan minat akan
memotivasi siswa-siswi untuk belajar. 2. Lebih mudah dilakukan oleh guru
yang belum berpengalaman. 3. Memudahkan perencanaan. 4. Pendekatan
tematik dapat memotivasi siswa-siswi. 5. Memberikan kemudahan bagi siswa-
13
siswi dalam melihat kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda yang terkait.
Kekurangan pembuatan jaringan tema yang mengikuti model pembelajaran
terpadu Webbed antara lain : 1. Sulit dalam menyeleksi tema. 2. Cenderung
untuk merumuskan tema yang dangkal. 3. Dalam pembelajaran, guru lebih
memusatkan perhatian pada kegiatan daripada pengembangan konsep.
Langkah-langkah pembuatan jaringan tema adalah : 1. Tentukan terlebih
dahulu tema. 2. Menginventarisasi materi-materi yang masuk/sesuai dengan
tema yang telah ditentukan. 3. Mengelompokkan materi-materi yang sudah
diinventarisir ke dalam rumpun mata pelajaran masing-masing. 4.
Menghubungkan materi-materi yang telah dikelompokkan dalam rumpun mata
pelajaran dengan tema. Kriteria jaringan dapat dianggap baik adalah simple,
sinkron, logis, mudah dipahami dan terpadu.
B. Saran
Adanya kurikulum diharapakn memberikan landasan isi, dan menjadi
pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan
tuntutan dan tantangan perkembangan masyarakat.
14
DAFTAR PUSTAKA
15