Banyak iklan-iklan baru yang ditayangkan di televisi, karena para Produsen baik
makanan, produk kecantikan, produk olah raga, otomotif dan lain sebagainya. Produsen
melakukan hal demikian agar proses pemasaran yang berlangsung dapat terjadi secara terus
menerus, dan selalu dapat diingat oleh konsumen. Iklan memang menjadi salah satu media
promosi yang paling jitu bagi para produsen untuk mengenalkan produknya. Iklan yang
ditayangkan melalui televisi biasanya memiliki daya persuasif yang cukup besar kepada para
konsumennya.
Iklan harus mampu memberikan sentuhan yang menarik, agar para konsumen menjadi
tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan pada iklan tersebut. Sedikit berbau filosofis,
biasanya mempersoalkan iklan dari kemampuanya untuk mempengaruhi orang sehingga
melupakan kebutuhan (need) yang sesungguhnya, dan membeli produk hanya atas dasar
keinginan (want).
Begitu juga dengan salah satu produk kendaraan bermotor ini, lebih tepatnya produk dari
Yamaha. Seperti kita ketahui, yamaha merupakan suatu produsen motor terbesar yang ada di
indonesia. Banyak produk-produk bermotor berkualitas yang ditawarkan oleh Yamaha. Produkproduk yang ditawarkan oleh yamaha antara lain ialah motor R6, R15, R25, Mio, Mio Soul,
Xeon, Scorpio, V-ixion, Jupiter, Jupiter-Z, Jupiter MX, dan masih banyak lagi.
Sekarang saya akan membahas iklan dari Jupiter-Z versi Jorge Lorenzo. Jupiter-z
adalah sebuah motor yang memiliki kapasitas sebesar 115cc, memiliki mesin baru dan
mengusung teknologi terkini. Tampilan yang diberikan pun berbeda dari versi jupiter
sebelumnya. Penampilan body nya juga lebih sporty dan berkesan lebih mewah. Aroma
keduanya itu menonjol dengan adanya Dual Head Lamp, New Design Speedometer, Tail Light
and Falsher Light, Super Key Stater dan pertama kalinya type Yamaha Jupiter mengaplikasi
Extra Large Baggage.
Di iklan ini Yamaha memberikan sentuhan yang menarik, Karena menggunakan Jorge
Lorenzo sebagai endorser dalam iklan Yamaha Jupiter-z serta pelawak Komeng yang memang
sudah menjadi ikon dari Yamaha itu sendiri. Yamaha selalu menciptakan image menarik dari
berbagai produk yang dikeluarkannya, sehingga melekat dibenak para konsumen.
Dalam iklan Yamaha Jupiter-Z, iklan ini lebih menonjolkan image bukan produk itu
sendiri. Iklan ini memberikan sentuhan yang berbeda dengan iklan-iklan produk motor yang lain.
Pengiklan coba menunjukan bahwa pembalap dunia moto gp pun menggunakan produk Yamaha
Jupiter-z dan mengakui ketangguhan serta kemampuan dari produk tersebut, serta iklan ini juga
diberikan sedikit rasa humor, agar konsumen lebih tertarik untuk melihat atau mencermati iklan
ini dan kemudian menjadi terpengaruh sehingga membeli produk yang ditawarkan pada iklan ini.
Dalam iklannya sendiri, digambarkan komeng tertidur dibawah pohon yang rindang, dan
ia bermimpi. Dalam mimpinya komeng menjadi pembalap motor yang menggunakan motor
Jupiter-z. Komeng akhirnya menjadi pemenang dalam balapan tersebut, kemudian diberikan
piala oleh seseorang, tetapi pada akhirnya komeng terbangun dan semua itu hanya mimpi belaka.
Lorenzo datang tepat dihadapan komeng dengan menunggangi Yamaha Jupiter-z dan memegang
piala.
Iklan tersebut juga didukung dengan jargon dari Yamaha yang berbunyi Yamaha,
Semakin Di depan, serta jargon yang terbaru adalah Yang Lain Semakin Jauh Ketinggalan,
sehingga memberikan kesan bahwa Yamaha selalu melakukan inovasi-inovasi umtuk menjadi
yang lebih baik atau menjadi yang terdepan.
ANALISIS
1. Teori Konsumerisme
Yamaha merupakan suatu perusahaan yang menproduksi kendaraan bermotor. Yamaha
sudah dikenal sejak lama oleh para konsumen yang ada di Indonesia. Yamaha memberikan
produk-produk yang mampu bersaing dengan produk-produk sekelasnya. Awal kemunculan iklan
yamaha jupiter-z versi komeng dan lorenzo mendapatkan antusias dari para konsumen, kerena
yamaha bisa mendatangkan pembalap kelas dunia dan mengikut sertakannya dalam pembuatan
iklan motor yamaha.
Komeng dan Lorenzo kemudian menjadi ikon dalam produk yang diproduksi oleh
Yamaha. Dalam iklan ini, yamaha lebih menonjolkan image ketimbang produknya. Hal ini
dilakukan agar image dari motor yamaha dapat melekat di para konsumen, sehingga produk
tersebut dapat menjadi pilihan utama di masyarakat. Penjualan pun semakin naik tatkala pesan
yang disampaikan melalui iklan di televisi dapat diterima dengan baik. Akibatnya konsumen
mempunyai hasrat ingin mendapatkan produk tersebut dengan cara apapun. Hal tersebut
meciptakan konsumerisme pada diri seseorang.
Konsumerisme itu sendiri merupakan gerakan konsumen (consumer movement) yang
mempertanyakan kembali dampak-dampak aktivitas pasar bagi konsumen (akhir). Dalam
pengertian lebih luas, istilah konsumerisme, dapat diartikan sebagai gerakan yang
memperjuangkan kedudukan yang seimbang antara konsumen, pelaku usaha dan negara dan
gerakan tidak sekadar hanya melingkupi isu kehidupan sehari-hari mengenai produk harga naik
atau kualitas buruk, termasuk hak asasi manusia berikut dampaknya bagi konsumer.
Dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia kontemporer (Peter Salim, 1996), arti konsumerisme
(consumerism) adalah cara melindungi publik dengan memberitahukan kepada mereka tentang
barang-barang yang berkualitas buruk, tidak aman dipakai dan sebagainya.
Konsumerisme bukan sesuatu hal yang baru. Sebab pada dasanya konsumerisisme yang
satu ini ternyata sudah lama ada dan sejak awal telah mengakar kuat dalam kemanusiaan kita.
Hal ini bias kita lihat dari ekspresinya yang paling primitive ingga paling mutakhir di jaman
modern ini. Budaya konsumerisme inilah lambat laun memicu tumbuhnya korupsi dan
menghalalkan segala cara demi memperoleh uang dan kekuasaan, dan dengan itu mereka bias
menguasai dan memperoleh segalanya tanpa baras. Sementara banyak orang lain, karena efek
konsumerisme pula menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekirtarnya.
Konsumerisme yang terjadi didalam masyarakat karena adanya pengaruh iklan di televisi
atau media cetak. Konsumerisme dapat didorong dengan beberapa hal, antara lain motivasi,
sikap, gaya hidup, pengaruh suatu kelompok dan lain sebagainya. Pada dasarnya iklan berfungsi
untuk memperkenalkan suatu produk kemasyarat agar produk yang ditawarkan laku di pasaran.
Iklan sangat penting karena memiliki fungsi komunikasi yang kritis, yaitu (Shimp,2000) :
a) Menginformasikan
Iklan membuat konsumen sadar akan adanya produk baru, memberikan informasi
mengenai merk tertentu, dan menginformasikan karakteristik serta keunggulan suatu produk.
Pada tahap awal dari kategori produk, iklan sangat diperlukan untuk membangun permintan
primer (kotler). Iklan merupakan bentuk komunikasi yang efisien karena mampu meraih
khalayak luas dengan biaya yang relativ rendah.
b) Membujuk
Tujuan ini sangat penting pada tahap persaingan, dimana perusahaan ingin membangun
permintaan selektif untuk produk tertentu (Kotler, 2000:578). Bebrapa iklan menggunakan
comparative advertising yang memberikan perbandingan atribut dari dua atau lebih merk/produk
secara
eksplisit.
Iklan
yang
efektif
akan
membujuk
konsumen
utnuk
mencoba
terhadap konsumen untuk menyampaikan kualitas produk yang unik yang dapat dilihat dari
kemasan unik dan merk produk yang dihasilkan.
Menurut pendapat saya, budaya pop yang terjadi pada iklan ini adalah karena adanya
ikon pembalap dunia yang menjadi endorser dalam produk tersebut, sehingga masyarakat
beranggapan bahwa dengan menggunakan motor tersebut, ia bias menjadi juara didalam balapan.
Tampilan yang sporty pun menjadi nilai tambah dalam motor tersebut, sebab pada saat ini orangorang menginginkan sesuatu yang berbeda terhadap penampilannya, entah itu cara berpakaian,
kendaraan nya atau lain sebagainya. Budaya pop juga terpengaruh karena adanya suatu tradisi
yang ada di masyarakat, sehingga menimbulkan pola konsumtif.
3. Teori Semiotik
Semiotik atau semiologi merupakan terminologi yang merujuk pada ilmu yang sama.
Istilah semiologi lebih banyak digunakan di Eropa sedangkan semiotik lazim dipakai oleh
ilmuwan Amerika. Istilah yang berasal dari kata Yunani semeion yang berarti tanda atau sign
dalam bahasa Inggris itu adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda seperti: bahasa, kode,
sinyal, dan sebagainya. Secara umum, Semiotik biasanya didefinisikan sebagai teori filsafat
umum yang berkenaan dengan produksi tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai bagian dari
sistem kode yang digunakan untuk mengomunikasikan informasi.
Semiotik meliputi tanda-tanda visual dan verbal serta tactile dan olfactory (semua tanda
atau sinyal yang bisa diakses dan bisa diterima oleh seluruh indera yang kita miliki) ketika tandatanda tersebut membentuk sistem kode yang secara sistematis menyampaikan informasi atau
pesan secara tertulis di setiap kegiatan dan perilaku manusia. Tanda-tanda tersebut kemudian
dimaknai sebagai wujud dalam memahami kehidupan. Manusia melalui kemampuan akalnya
berupaya berinteraksi dengan menggunakan tanda sebagai alat untuk berbagai tujuan, salah satu
tujuan tersebut adalah untuk berkomunikasi dengan orang lain sebagai bentuk adaptasi dengan
lingkungan.
Dalam hal ini semiotik yang ada pada iklan Yamaha adalah ketika Jorge Lorenzo
mengacungkan jempolnya serta mengangkat piala di atas motor Jupiter-Z. Pengertian dari
semiotik ketika Jorge Lorenzo mengacungkan jempolnya adalah motor tersebut merupakan
motor terbaik yang ada di kelasnya, serta didukung dengan segala macam teknologi terkini untuk
menunjang performa mesin dan kenyamanan dalam berkendara, sedangkan semiotik tentang
piala yang diangkat diatas motor Jupiter-z menandakan bahwa dengan memakai Jupiter-z untuk
balapan atau hal yang lainnya, maka ia akan menjadi juara, ditambah dengan jargon iklan
tersebut yang membuat konsumen semakin terpengaruh pada iklan tersebut.