PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pendidikan diperlukan landasan dan asas
pendidikan sebagai pedoman dan tolak ukur dalam kegiatan pendidikan. Landasan yang
berperan cukup penting adalah landasan ekonomi, peran ekonomi dalam pendidikan
dapat menimbulkan pengaruh untuk mengembangkan pendidikan sebab korelasi antara
ekonomi dan pendidikan sangat erat kaitannya. Disamping itu terdapat pula asas-asas
pendidikan, Asas pendidikan merupakan sesuatu konseptual yang menjadi dasar atau
tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan.
Makalah ini akan mengulas dan memaparkan terkait tentang landasan ekonomi
dan asas asas pendidikan, serta beberapa hal yang berkaitan dengan penerapannya.
Landasan ekonomi pendidikan mencakup peran ekonomi dalam pendidikan, hubungan
ekonomi dan pendidikan, serta pendidikan sebagai suatu investasi . Sedangkan asas yang
dikaji adalah asas Tut Wuri Handayani, asas belajar sepanjang hayat, dan asas
kemandirian dalam belajar.
1. Metode Diskusi yaitu pengumpulan data dengan melakukan diskusi antar sesama
anggota kelompok mengenai landasan ekonomi pendidikan, dan asas-asas pendidikan.
2. Metode Pustaka yaitu pengumpulan data menggunakan buku buku dan beberapa
referensi yang mendukung dari sumber internet yang menjelaskan tentang landasan
ekonomi pendidikan, dan asas-asas pendidikan.lalu dikembangakan oleh anggota
kelompok.
BAB II
PEMBAHASAN
Secara Makro :
(1)Ekonomi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia
(2)Agar tidak kalah bersaing dalam era globalisasi saat ini.
Akibatnya:
(1)Muncul berbagai usaha baru, pabrik-pabrik baru, badan-badan perdagangan
baru, dan badan-badan jasa yang baru, (2)Jumlah konglomerat bertambah banyak
(3)Pertumbuhan ekonomi menjadi tinggi, dan penghasilan negara bertambah.
Lalu Di bidang Pendidikan berakibat :
(1)Banyak orang kaya secara sukarela mau menjadi bapak angkat agar anak-anak
tidak mampu bisa bersekolah
(2)Terlaksananya sistem ganda dalam pendidikan yaitu kerja sama antara sekolah
dengan pihak usahawan dalam proses belajar-mengajar para siswa, dalam rangka
mengembangkan keterampilan siswa
(3)Munculnya sejumlah sekolah unggul yang didirikan oleh orang-orang kaya atau
konglomerat atau kumpulan dari mereka yang bertebaran di seluruh Indonesia.
Sekolah ini lebih unggul dalam prasarana dan sarana pendidikan, dan juga dalam
menggaji pendidik-pendidiknya.
Secara Mikro :
Dana pendidikan di Indonesia sangat terbatas, oleh karena itu ada kewajiaban
lembaga pendidikan untuk memperbanyak Sumber-sumber dana pendidikan yang
mungkin bisa diperoleh di antaranya: a). Dari pemerintah dalam bentuk proyek
pembangunan, penelitian dan sebagainya; b). Kerjasama dengan instansi lain, baik
pemerintah, swasta maupun dunia usaha. Kerja samanya dalam bidang penelitian,
pengabdian pada masyarakat; c). Membentuk pajak pendidikan. Program ini bisa
dirancang bersama antara lembaga pemerintah setempat dan masyarakat, dengan
cara ini bukan saja orang tua siswa yang membayar dana pendidikan tetapi semua
masyarakat.
1. Dana Rutin, adalah dana yang dipakai membiayai kegiatan rutin seperti gaji.
Dan dipertanggungjawabkan dengan SPJ (surat Pertanggungjawaban) yang
disertai dengan bukti-bukti pembayaran yang sah.
2. Dana Pembangunan, adalah dana yang dipakai membiayai pembangunan-
pembangunan dalam berbagai bidang juga dipertanggungjawabkan dengan
SPJ (Surat Pertanggungjawaban) yang disertai dengan bukti-bukti pembayaran
yang sah.
3. Dana Bantuan Masyarakat, adalah dana yang digunakan untuk membiayai hal-
hal yang belum dibiayai oleh dana rutin dan dana pembangunan. Dan
dipertanggungjawabkan dalam laporan yang disertai bukti-bukti pembayaran
yang sah pada wakil-wakil masyarakat.
Tiga macam perencanaan biaya pendidikan adalah :
Asas tut wuri handayani, yang kini menjadi semboyan Diknas pada awalnya
merupakan salah satu dari asas 1922 yakni : tujuh buah asas dari Perguruan
Nasional Taman Siswa (didirikan 3 Juli 1922).. Asas atau semboyan ini
dikumandangkan oleh Ki Hadjar Dewantara. dan mendapat dukungan dari positif
dari Drs. RMP Sosrokartono dengan menambahkan dua semboyan yaitu : Ing
Ngarso Sung Tuladha dan Ing Madya Mangun Karsa. Ketiga semboyan itu telah
menyatu menjadi satu kesatuan asas.
Asas tut wuri handayani merupakan inti dari asas 1922 yang menegaskan
bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya dengan mengingat
tertibnya persatuan dalam peri kehidupan umum.
Keadaan yang dapat ditemukan dalam pendidikan berkaitan dengan asas ini
antara lain :
Ada 2 misi yang diemban dalam proses belajar mengajar berdasarkan latar
pendidikan seumur hidup yaitu :: membelajarkan peserta didik dengan efisien dan
efektif dan serentak dengan itu, meningkatkan kemauan dan kemampuan belajar
mandiri sebagai basis belajar sepanjang hayat.
Dalam kaitan penerapan asas Tut Wuri Handayani, dapat dikemukakan beberapa
keadaan yang ditemui sekarang, yakni :
4) Peserta didik yang memiliki kelainan atau cacat fisik atau mental
memperoleh kesempatan untuk memilih pendidikan dan ketrampilan
sesuai dengan cacat yang disandang agar dapat bertumbuh menjadi
manusia yang mandiri
Sesuai dengan uraian di atas, maka secara singkat pemerintah secara lintas
sektoral telah mengupayakan usaha-usaha untuk menjawab tantangan asas
pendidikan sepanjang hayat dengan cara pengadaan sarana dan prasarana,
kesempatan serta sumber daya manusia yang menunjang.
(1) Pembinaan guru dan tenaga pendidikan di semua jalur, jenis, dan jenjang
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan,
(2) Pengembangan sarana dan prasarana sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi,
(3) usaha pengadaan ruang belajar, ruang khusus (bengkel kerja, konseling,
pertemuan, dan sebagainya) yang menunjang kegiatan pembelajaran.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Peran ekonomi dalam pendidikan cukup menunjang tetapi bukan factor peranan
yang utama,peranan yang utama dalam pendidikan adalah pendidik atau guru. Dalam
meningkatkan taraf hidup ekonomi yang lebih baik,sumber daya manusia lah yang sangat
berperan penting,dikarenakan manusia ada pelaku dalam perekonomian tersebut.
Sehingga semakin tinggi pendidikan yang dijalani,semakin tinggi juga taraf
perekonomiannya atau hasil pendapatan yang diperolehnya.
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Di Indonesia
terdapat 3 asas pendidikan,yaitu tut wuri handayani,belajar sepanjang hayat,dan
kemandirian dalam belajar.
Ekonomi itu hal yang mencangkup untuk kesenjangan hidup di dunia,manusia itu
sebagai peran aktif dalam perekonomian tersebut,agar menjadi perekonomian yang
baik,manusia di didik dalam menjenjang dunia pendidikan,agar outputnya dalam dunia
ekonomi dapat beranfaat untuk dirinya sendiri,masyarakat maupun bangsa dan Negara.