Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi merupakan kebutuhan pokok yang sangat diperlukan oleh semua


makhluk hidup. Tidak bisa dikatakan tidak jika manusia sangat memerlukan energi.
Dalam kesehariannya, makhluk hidup tak henti memerlukan energi dari bangun
tidur hingga kembali tidur. Mulai dari lampu, energi listrik untuk mengisi ulang
smartphone, energi pada kompor untuk memasak makanan, dan masih banyak
lagi. Bahkan semua gerak-gerik manusia memerlukan energi. Sumber energi yang
biasa digunakan oleh manusia dibedakan menjadi dua jenis, yaitu energi yang
dapat diperbarui dan energi yang tidak dapat diperbarui. Salah satu contoh sumber
energiyang dapat diperbarui adalah energi cahaya matahari yang sifatnya terbatas
dan jumlahnya melimpah.Teknologi canggih yang dapat mengkonversikan cahaya
matahari menjadi energi listrik yang biasa dipakai di rumah disebut Solar Cell.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu solar cell (panel surya) ?


2. Bagaimana cara kerja solar cell ?
3. Apa saja komponen-komponen dari solar cell ?
4. Bagaimana prinsip dasar photovoltaic dari bahan silicon ?
5. Apa kelebihan dan kekurangan dari solar cell ?

1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui apa itu solar cell


2. Dapat menjelaskan cara kerja solar cell
3. Dapat mengetahui komponen-komponen dari solar cell
4. Dapat menjelaskan prinsip dasar photovoltaic dari bahan silicon
5. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari solar cell

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Solar Cell

Tenaga listrik dari cahaya matahari pertama kali ditemukan oleh


Alexandre Edmund Becquerel seorang ahli fisika Perancis pada tahun 1839.
Temuannya ini merupakan cikal bakal teknologi solar cell. Percobaannya dilakukan
dengan menyinari 2 elektrode dengan berbagai macam cahaya. Elektrode tersebut di
balut (coated) dengan bahan yang sensitif terhadapcahaya, yaitu AgCl dan AgBr dan
dilakukan pada kotak hitam yang dikelilingi dengan campuran asam. Dalam
percobaanya ternyata tenaga listrik meningkat manakala intensitascahaya meningkat.
Selanjutnya penelitian dari Bacquerel dilanjutkan oleh peneliti-peneliti lain. Tahun
1873 seorang insinyur Inggris Willoughby Smith menemukan Selenium sebagai suatu
elemen photo conductivity.

Kemudian tahun 1876, William Grylls dan Richard Evans Day membuktikan
bahwa Selenium menghasilkan arus listrik apabila disinari dengan cahaya matahari.
Hasil penemuan mereka menyatakan bahwa Selenium dapat mengubah tenaga
matahari secara langsung menjadi listrik tanpa ada bagian bergerak atau panas.
Sehingga disimpulkan bahwa solar cell sangat tidak efisien dan tidak dapat digunakan
untuk menggerakkan peralatan listrik. Tahun 1894 Charles Fritts membuat Solar Cell
pertama yang sesungguhnya yaitu suatu bahan semi conductor (selenium) dibalut
dengan lapisan tipis emas. Tingkat efisiensi yang dicapai baru 1% sehingga belum
juga dapat dipakai sebagai sumber energi, namun kemudian dipakai sebagai sensor
cahaya. Tahun 1905 Albert Einstein mempublikasikan tulisannya mengenai
photoelectric effect. Tulisannya ini mengungkapkan bahwa cahaya terdiri dari paket-
paket atau “quanta of energi” yang sekarang ini lazim disebut “photon.” Teorinya ini
sangat sederhana tetapi revolusioner.

Kemudian tahun 1916 pendapat Einstein mengenai photoelectric effect


dibuktikan oleh percobaan Robert Andrew Millikan seorang ahli fisika
berkebangsaan Amerika dan ia mendapatkan Nobel Prize untuk karya photoelectric

2
effect. Tahun 1923 Albert Einstein akhirnya juga mendapatkan Nobel Prize untuk
teorinya yang menerangkan photoelectric effect yang dipublikasikan 18tahun
sebelumnya. Hingga tahun 1980 an efisiensi dari hasil penelitian terhadap solar cell
masih sangat rendah sehingga belum dapat digunakan sebagai sumber daya listrik.
Tahun 1982, Hans Tholstrup seorang Australia mengendarai mobil bertenaga surya
pertama untuk jarak 4000 km dalam waktu 20 hari dengan kecepatan maksimum 72
km/jam. Tahun 1985 University of South Wales Australia memecahkan rekor
efisiensi solar cell mencapai 20% dibawah kondisi satu cahaya matahari. Tahun 2007
University of Delaware berhasil menemukan solar cell technology yang efisiensinya
mencapai 42.8% Hal ini merupakan rekor terbaru untuk “thin film photovoltaicsolar
cell. Perkembangan dalam riset solar cell telah mendorong komersialisasi dan
produksi solar cell untuk penggunaannya sebagai sumber daya listrik.

2.2 Pengertian Solar Cell ( Photovoltaik )

Solar cell atau panel surya adalah alat untuk mengkonversi tenaga matahari
menjadi energi listrik. photovoltaic adalah teknologi yang berfungsi untuk mengubah
atau mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik secara langsung. PV
biasanya dikemas dalam sebuah unit yang disebut modul. Dalam sebuah modul surya
terdiri dari banyak sel surya yang bisa disusun secara seri maupun paralel. Sedangkan
yang dimaksud dengan surya adalah sebuah elemen semikonduktor yang dapat
mengkonversi energi surya menjadi energi listrik atas dasar efek fotovoltaik. Solarcell
mulai popular akhir-akhir ini, selain mulai menipisnya cadangan enegi fosil dan isu
global warming. energi yang dihasilkan juga sangat murah karena sumber energi
(matahari) bisa didapatkan secara gratis.

3
2.3 Cara Kerja Solar Cell

Sel surya konvensional bekerja menggunakan prinsip p-n junction, yaitu


junction antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari ikatan-
ikatan atom yang dimana terdapat elektron sebagai penyusun dasar. Semikonduktor
tipe-n mempunyai kelebihan elektron (muatan negatif) sedangkan semikonduktor
tipe-p mempunyai kelebihan hole (muatan positif) dalam struktur atomnya. Kondisi
kelebihan elektron dan hole tersebut bisa terjadi dengan mendoping material dengan
atom dopant. Sebagai contoh untuk mendapatkan material silikon tipe-p, silikon
didoping oleh atom boron, sedangkan untuk mendapatkan material silikon tipe-n,
silikon didoping oleh atom fosfor. Ilustrasi dibawah menggambarkan junction
semikonduktor tipe-p dan tipe-n.

Gambar 2.1

Junction antara semikonduktor tipe-p (kelebihan hole) dan tipe-n (kelebihan elektron).
(Gambar : eere.energy.gov)

Peran dari p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga
elektron (dan hole) bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan listrik.
Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak, maka kelebihan elektron akan
bergerak dari semikonduktor tipe-n ke tipe-p sehingga membentuk kutub positif pada
semikonduktor tipe-n, dan sebaliknya kutub negatif pada semikonduktor tipe-p.
Akibat dari aliran elektron dan hole ini maka terbentuk medan listrik yang mana

4
ketika cahaya matahari mengenai susuna p-n junction ini maka akan mendorong
elektron bergerak dari semikonduktor menuju kontak negatif, yang selanjutnya
dimanfaatkan sebagai listrik, dan sebaliknya hole bergerak menuju kontak positif
menunggu elektron datang, seperti diilustrasikan pada gambar dibawah.

Gambar 2.2

2.4 Komponen-komponen Dari Solar Cell

1. Panel surya / solar panel

Solar panel / panel surya mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel
silikon (disebut juga solar cells) yang disinari matahari/ surya, membuat photon yang
menghasilkan arus listrik.Sebuah solar cells menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5
Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih 36 sel (untuk
menghasilkan 17 Volt tegangan maksimum).Umumnya kita menghitung maksimum
sinar matahari yang diubah menjadi tenaga listrik sepanjang hari adalah 5 jam.
Tenaga listrik pada pagi – sore disimpan dalam baterai, sehingga listrik bisa
digunakan pada malam hari, dimana tanpa sinar matahari.

2. Solar charge controller

Solar charge controller berfungsi mengatur lalu lintas dari solar cell ke baterai dan
beban. Alat elektronik ini juga mempunyai banyak fungsi yang pada dasarnya
ditujukan untuk melindungi baterai.
5
3. Inverter

Inverter dalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah (DC –


direct current) menjadi tegangan bolak balik (AC – alternating current).

4. Baterai

Baterai berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya
sebelum dimanfaatkan untuk menggerakkan beban. Beban dapat berupa lampu
penerangan atau peralatan elektronik lainnya yang membutuhkan listrik.

2.5 Prinsip Dasar Photovoltaic Dari Bahan Silicon

Solar cell merupakan suatu perangkat semi konduktor yang dapat


menghasilkan listrik jika diberikan sejumlah energi cahaya. Proses penghasilan
energi listrik terjadi jika pemutusan ikatan elektron pada atom-atom yang
tersusun dalam Kristal semikonduktor ketika diberikan sejumlah energy. Salah
satu bahan semikonduktor yang biasa digunakan sebagai sel surya adalah Kristal
silicon (Ady Iswanto : 2008)

Gambar 2.3

(Sumber : http://energisurya.files.wordpress.com/2007/solar -cell.jpg.

6
2.6 Manfaat Solar Cell

1. Hemat, karena tidak perlu memerlukan bahan bakar;


2. Dapat di pasang dimana saja dan dapat dipindahkan sesuai dengan yang
dibutuhkan
3. Dapat diterapkan secara sentralisasi (PLTS ditetapkan di suatu area dan
listrik yang dihasilkan disalurkan melalui jaringan distribusi ketempat-
tempat yang membutuhkan) maupun desentralisasi (setiap system berdiri
sendiri/individual, tidak memerlukan jaringan distribusi);
4. Bersifat moduler. Kapasitas listrik yang dihasilkan dapat disesuaikan
dengan cara merangkai modul secara seri dan parallel;
5. Dapat dioperasikan secara otomatis maupun menggunakan operasi;
6. Tanpa suara dan tidak menimbulkan operasi lingkungan.

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Solar Cell

A. Kelebihan

1. Energi Gratis

Matahari menyediakan bahan bakar panas yang berfungsi menyalakan


sistem komponen elektrik di rumah Anda. Hanya dengan menampung energi
panas di siang hari, Anda bisa menyimpan banyak biaya yang digunakan
untuk membayar tagihan listrik.

2. Produksi Energi Bersih

Berbeda dengan listrik tenaga batu bara, energi tenaga surya digerakkan oleh
panas matahari yang tidak mengeluarkan emisi gas rumah kaca penyebab pemanasan
global.

3. Insentif Pemerintah

Masyarakat kini bisa menjual listrik ke PT PLN (Persero) jika di


rumahnya terpasang pembangkit listrik tenaga surya. Program ini dilakukan
untuk mendukung pengadaan energi listrik menggunakan tenaga surya. Akan
tetapi, kapasitas solar cell tak bisa melebihi daya terpasang dari PLN.
Contohnya, jika daya listrik PLN terpasang di rumah sebesar 30.000 watt,

7
maka permohonan pemasangan solar cell tak bisa melebihi daya terpasang
tersebut.

4. Mengurangi Ketergantungan

Dengan memasang panel surya, secara langsung Anda juga telah


mandiri dan tidak bergantung lagi kepada PLN untuk menyuplai kebutuhan
listrik harian.

B. Kekurangan

1. Sumber Tenaga Yang Tidak Konsisten

Matahari tentu tidak bersinar 24 jam dalam sehari. Pada beberapa


rumah yang lokasinya tertutup oleh pohon atau gedung tinggi juga akan
kesulitan mendapat sinar matahari yang maksimal. Bahkan pada musim panas
sekalipun, sinar matahari tidak selalu terang. Itu terjadi apabila tertutup oleh
awan. Pada saat-saat tertentu, asupan tenaga listrik Anda bisa saja berkurang
dan ini menjadi kelemahan utama.

2. Biasa Pemasangan Yang Besar

Meski banyak kelebihannya, biaya pasang solar cell masih terbilang cukup
tinggi. Inilah yang membuat banyak orang berpikir puluhan kali sebelum yakin
memasang instalasi panel surya di atapnya.

3. Perawatan

Menjalankan tenaga listrik sendiri, artinya Anda harus siap melakukan


perbaikan jika sewaktu-waktu terdapat kerusakan pada sistemnya. Panel surya
harus dibersihkan secara rutin sehingga kotoran dan debu yang menempel
tidak mengurangi kinerja listrik. Bila terdapat kerusakan akibat petir dan lain
sebagainya Anda juga harus segera menghubungi tukang yang ahli untuk
memperbaikinya.

8
2.8 Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia

1. PLTS di Kabupaten Karangasem, Bali dengan kapasitas 1 MW.


2. PLTS di Kabupaten Bangli, Bali dengan kapasitas 1 MW.
3. PLTS di Pulau Gili Trawangan (NTB) berkapasitas 600 kWp.
4. PLTS di Pulau Gili Air (NTB) dengan kapasitas 160 kWp.
5. PLTS di Pulau Gili Meno (NTB) dengan kapasitas 60 kWp.
6. PLTS di Pulau Medang, Sekotok, Moyo, Bajo Pulo, Maringkik, dan Lantung
dengan total kapasitas 900 kWp.
7. PLTS Raijua (Kabupaten Sabu Raijua, NTT) dengan kapasitas 150 kWp.
8. PLTS Nule (Kab. Alor, NTT) dengan kapasitas 250 kWp.
9. PLTS Pura (Kab. Alor, NTT) dengan kapasitas 175 kWp.
10. PLTS Solor Barat (Kab. Flores Timur, NTT) dengan kapasitas 275 kWp.
11. PLTS Morotai (Maluku Utara) dengan kapasitas 600 kWp.
12. PLTS Kelang (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
13. PLTS Pulau Tiga (Maluku) dengan kapasitas 75 kWp.
14. PLTS Banda Naira (Maluku) (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
15. PLTS Pulau Panjang (Maluku) dengan kapasitas 115 kWp.
16. PLTS Manawoka (Maluku) dengan kapasitas 115 kWp.
17. PLTS Tioor (Maluku) (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
18. PLTS Kur (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
19. Kisar (Maluku) dengan kapasitas 100 kWp.
20. PLTS Wetar (Maluku) dengan total kapasitas 100 kWp.
21. PLTS Kabaena (Sulawesi Tenggara) dengan kapasitas 200 kWp.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Solar cell atau panel surya adalah alat untuk mengkonversi tenaga matahari
menjadi energi listrik. photovoltaic adalah teknologi yang berfungsi untuk mengubah
atau mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik secara langsung. PV
biasanya dikemas dalam sebuah unit yang disebut modul. Dalam sebuah modul surya
terdiri dari banyak sel surya yang bisa disusun secara seri maupun paralel. Sedangkan
yang dimaksud dengan surya adalah sebuah elemen semikonduktor yang dapat
mengkonversi energi surya menjadi energi listrik atas dasar efek fotovoltaik.

Cara kerja solar cell ialah peran dari p-n junction ini untuk membentuk medan
listrik sehingga elektron (dan hole) bisa diekstrak oleh material kontak untuk
menghasilkan listrik. Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak, maka
kelebihan elektron akan bergerak dari semikonduktor tipe-n ke tipe-p sehingga
membentuk kutub positif pada semikonduktor tipe-n, dan sebaliknya kutub negatif
pada semikonduktor tipe-p. Akibat dari aliran elektron dan hole ini maka terbentuk
medan listrik yang mana ketika cahaya matahari mengenai susuna p-n junction ini
maka akan mendorong elektron bergerak dari semikonduktor menuju kontak negatif,
yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai listrik, dan sebaliknya hole bergerak menuju
kontak positif menunggu elektron datang.

3.2 Saran

Pada penggunaan solar cell sebaiknya dilakukan perawatan yang teratur


dikarenakan umur dari solar cell tersebut hanya kisaran 30 tahun. Jadi kita bukan
hanya menggunakan dan memanfaatkannya saja tapi juga merawatnya dengan baik.

10
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

1. Bahan – bahan Listrik oleh Drs. H. A. Muhaimin, M.T. Cetakan Ketiga. PT. Pradnya
Paramita, Jakarta.

2. https://sejarahteknologi.wordpress.com/2013/09/17/sejarah-teknologi-panel-surya/

3. https://alamendah.org/2014/12/08/pembangkit-listrik-tenaga-surya-di-indonesia/

4. Wikipedia encyclopedia, Solar cell, 2005 (http://en.wikipedia.org/wiki/solar_cell)

11

Anda mungkin juga menyukai