Anda di halaman 1dari 15

LANDASAN EKONOMI DAN LANDASAN IPTEK DALAM PENDIDIKAN

INDONESIA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1


NAMA ANGGOTA KELOMPOK:
- DINDA ASYFA LUKMAN (
- HANNIFIAH RAHMAH ( 2101055003)
- PRISCA APRIANA HARAHAP (2101055007)

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Taufik, Hidayah serta
Inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
Landasan Ekonomi dan Landasan IPTEK Dalam Pendidikan Indonesia. Maksud dan
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu komponen nilai dalam
mata kuliah Landasan Pendidikan.

Penulis merasa bahwa dalam penyusunan makalah ini masih menemui beberapa
kesulitan dan hambatan, sehingga makalah ini masih jauh dari sempurna dan memiliki
banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak. Karena itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing mata kuliah Landasan Pendidikan serta semua pihak yang terlibat dalam
proses pembuatan makalah ini.

Akhir kata, mudah-mudahan Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan


membalas segala amal serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam
menyusun makalah ini dan semoga tulisan ini dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.

Jakarta, 2 November 2021

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Peranan Ekonomi Dalam Pendidikan di Indonesia
B. Fungsi Ekonomi Dalam Pendidikan
C. Peranan IPTEK Dalam Pendidikan di Indonesia
D. Fungsi IPTEK Dalam Pendidikan
E. Implementasi Peran Ekonomi dan IPTEK Dalam Pendidikan
BAB III
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal paling penting dalam kehidupan kita. Karena
Pendidikan mampu hadir tidak hanya sebagai satu aspek pelengkap kehidupan, tetapi
juga berfungsi sebagai sebuah ikhtiar untuk mengeksplorasi talenta dan potensi. Juga
dapat dikatakan sebagai alat reproduksi sosial untuk menciptakan manusia yang baik
dan beradab. Namun, pendidikan yang dinilai cara paling sempurna itu tidak bisa
berjalan begitu saja tanpa adanya landasan yang terstruktur secara sistematis. Karena
sebaik apapun sebuah tujuan yang ingin diperoleh, jika tidak diorganisir dengan baik
maka, akan terkalahkan oleh keburukan yang terorganisir.

Pendidikan, yang menempati posisi paling tinggi pada mayoritas bangsa dan
kalangan, hari ini atau masa lalu, tetap menjadi hal penting yang kemudian
melahirkan banyak sekali corak pemikiran dan gaya pemahaman manusia. Maka, tak
heran jika landasan pendidikan di setiap tempat berbeda-beda. Pendidikan bukan lagi
hal yang asing dalam pendengaran kita sehari-hari, karena sudah sejak jauh hari, para
pahlwan pendidikan telah mencanangkan konsep terbaik sebagai landasan pendidikan
indonesia saat ini.

Pendidikan berasal dari kata didik, lalu kata ini mendapatkan awalan me-
sehingga menjadi mendidik, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam
memeliharaan dan latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan dan pimpinan mengenai
akhlak dan kecerdasan pikiran. Selanjutnya pengertian pendidikan menjadi upaya
manusia untuk memanusiakan manusia. Pendidikan juga diartikan sebagai proses
sosial budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Secara lebih luas
berarti proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.1

Namun, apa yang akan terjadi jika sehari-hari kita menempuh jalan
pendidikan, namun tidak tahu apa landasan dan dasar yang sesungguhnya telah
menjadi pintu sekaligus ‘bandara’ bagi penerbangan kita? Maka, makalah yang
1
Depdikbud, 1999:232
membahas tentang landasan pendidikan indonesia dirasa sangat penting, salah satunya
dalam bidang ekonomi dan bidang IPTEK.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peranan ekonomi dalam pendidikan di Indonesia?
2. Apa saja fungsi ekonomi dalam pendidikan?
3. Bagaimana peranan IPTEK dalam pendidikan di Indonesia?
4. Apa saja fungsi IPTEK dalam pendidikan?
5. Bagaimana implementasi peranan ekonomi dan IPTEK dalam pendidikan
Indonesia?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh peranan ekonomi serta IPTEK dalam dunia pendidikan di
Indonesia.
2. Mengetahui fungsi-fungsi ekonomi dan IPTEK dalam pendidikan Indonesia.
3. Mengetahui implementasi penerapan ekonomi dan IPTEK di pendidikan
Indonesia.

D. Manfaat
1. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai landasan-landasan yang
mendasari pendidikan di Indonesia.
2. Menambah wawasan mengenai pengaruh peranan landasan yang ada dalam dunia
pendidikan Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peranan Ekonomi Dalam Pendidikan di Indonesia


Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi,
distribusi, pertukaran, dan konsumsi bahan dan jasa. Kata ekonomi berasal dari kata
Yunani oikos yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan nomos "peraturan, aturan,
atau hukum". Jadi, secara garis besar diartikan sebagai aturan rumah tangga atau
manajemen rumah tangga.

Landasan ekonomi adalah suatu hal yang membahas peran ekonomi, fungsi,
efisiensi, dan efektivitas dalam biaya pendidikan. Ekonomi merupakan salah satu
faktor yang cukup berpengaruh dalam pendidikan.

Sebagai tempat pembinaan, pendidikan tidak memandang ekonomi sebagai


pemeran utama seperti halnya didunia bisnis. Ekonomi hanya sebagai pemegang
peran yang cuku menentukan. Mengapa demikian? sebab tanpa ekonomi yang
memadai dunia pendidikan tidak akan bias berjalan dengan baik dan lancar.sekolah
yang roboh karena gempa atau disapu oleh gelombang tsunami, membuat anak-anak
dan guru mengungsi ketempat lain seperti balai desa atau tempat ibadah untuk belajar.
Atau sekolah yang tidak mampu membeli bangku, meja dan kursi akan membuat
anak-anak belajar dilantai sambil duduk-duduk atau berbaring.

Hal ini tentu saja dapat mengurangi minat anak belajar. Sekolah yang tidak
punya alat peraga akan membuat pemahaman anak-anak akan pelajaran itu menjadi
dangkal. Sekolah yang tidak mampu membeli buku baru, akan membuat pengetahuan
yang diberikan kepada anak-anak ketinggalan zaman. Sekolah dengan SPP terlalu
kecil membuat guru-guru harus bekerja keras mencari tambahn diluar, yang membuat
perhatian mereka berkurang dalam mengajar. Demikian dampak besar negative
pendidikan yang ekonominya terbatas.

Peran ekonomi dalam pendidikan cukup menentukan tetapi bukan sebagai


pemegang peranan penting. Sebab ada hal lain yang lebih menentukan hidup atau
matinya dan maju mundurnya suatu lembaga pendidikan dibandingkan dengan
ekonomi, yaitu dedikasi, keahlian dan ketrampilan pengelola guru-gurunya. Inilah
yang merupakan kunci keberhasilan suatu sekolah atau perguruan tinggi.

Artinya apabila pengelola dan guru-guru atau dosen-dosen memiliki dedikasi


yang memadai, ahli dalam bidangnya dan memiliki keterampilan yang cukup dalam
melaksanakan tugasnya, memberi kemungkinan lembaga pendidikan akan sukses
melaksanakan misinya walaupun dengan ekonomi yang tidak memadai.

Dengan demikian peranan ekonomi dalam pendidikan terbatas pada hal-hal:


1. Pemenuhan keperluan pendidikan yang tak dapat dibuat sendiri seperti prasarana
dan sarana, media, alat peraga dan sebagainya.
2. Membiayai semua perlengkapan gedung, seperti air, listrik telpon. Membayar jasa
dari segala kegiatan pendidikan.
3. Mengembangkan individu yang berperilaku ekonomi, seperti; belajar hidup
hemat.
4. Memenuhi kebutuhan dasar para personalia pendidikan.
5. Meningkatkan motivasi kerja.
6. Meningkatkan gairah kerja para personalia pendidikan.

Menurut Kotler (1985) peran ekonomi dalam pendidikan bertalian erat dengan
analisis, perencanaan, implementasi, dan pengawasan yang memberikan perubahan
nilai-nilai yang dihasilkan dari sebuah proses pendidikan. Untuk mencapai ini semua,
Kotler memberikan batasan peran ekonomi dalam sebuah siklus dan proses
pendidikan meliputi: peran administrator, peran psikologi, dan peran produksi.

1. Peran administrator meliputi: penyediaan prasarana dan sarana belajar, termasuk


ruang kelas, penyediaan perlengkapan belajar di sekolah, penyediaan buku-buku
pelajaran dan laboratorium, serta pembayaran guru dan perangkat pegawai
administrasi dalam memproses peserta didik.
2. Peran psikologi meliputi: peningkatan hasil belajar siswa yang mencakup
peningkatan kepribadian dan estetika serta keterampilan, pengarahan, dan
pembentukan sikap, penguatan kemampuan, penambahan pengetahuan ilmu dan
teknologi, dan penajaman fikiran.
3. Peran produksi meliputi: menentukan kebutuhan atau keinginan pasar kerja,
meningkatnya misai dan program pendidikan secara sukses dan terselenggara
dengan baik, meningkatkan kepuasan masyarakat efisiensi dalam proses
pendidikan.

Menurut Mutrofin (1996), menyatakan bahwa negara-negara maju memiliki


komitmen yang jelas dalam membangun sektor pendidikan. Komitmen tersebut
diimplementasikan dnegan dukungan ekonomi yang sangat jelas pula. Dalam konteks
dan perspektif Indonesia, pembanunan pendidikan mendapat tempat strategis, dengan
munculnya Link and Match, kebijaksanaan ini mengharahpkan dunia pendidikan
menyiapkan tenaga-tenaga kerja yang sesuai dengan pasaran kerja mencakup mutu
dan jumlah serta jenisnya dengan dukungan ekonomi yang memadai.

Peran ekonomi dalam pendidikan menunjang kelancaran proses pendidikan


dan sebagai bahan ajar ekonomi yang membentuk manusia ekonomi yaitu manusia
yang dalam kehidupan sehari-harinya memiliki kemampuan dan kebiasaan, memiliki
etos kerja, tidak bekerja setengah-setengah, produktif, dan hidup efisien.
B. Fungsi Ekonomi Dalam Pendidikan Di Indonesia

Ekonomi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dan masyarakat


memilih menggunakan uang atau tidak untuk memanfaatkan sumber daya produktif yang
langka guna menghasilkan bermacam jenis pelatihan dan pengembangan pengetahuan,
keterampilan, daya pikir, karakter dan lain- lain khususnya melalui pendidikan ekonomi.
Ekonomi pendidikan merupakan konsep dalam bidang pendidikan untuk mengembangkan
pendidikaan yang berbasis ekonomi, baik itu berupa biaya pendidikan maupun tujuan dari
pendidikan itu sendiri bisa menghasilkan ekonomi. Semua akan terwujud bila suprastruktur
dan infrastruktur saling mendukung. 

Fungsi ekonomi dalam pendidikan adalah menunjang kelancaran proses pendidikan,


bukan merupakan modal mengembangkan dan untuk mendapatkan keuntungan. Ekonomi
pendidikan fungsinya sama dengan sumber-sumber pendidikan seperti guru, kurikulum, alat
peraga dan sebagainya untuk mensukseskan misi pendidikan yang kesemuanya bermuara
pada perkembangan anak didik. Fungsi ekonomi dalam dunia pendidikan terbatas pada:

1. Untuk membeli keperluan pendidikan yang tidak dapat dibuat atau yang tidak bisa di
pinjam atau di temukan di lapangan seperti sarana, prasarana, media, alat peraga, atau
barang habis pakai dan materi pelajaran.
2. Membiayai segala perlengkapan gedung seperti air, listri, dan telepon.
3. Membayar jasa semua kegiatan pendidikan seperti pertemuan-pertemuan, perayaan-
perayaan, kepanitiaan, darma wisata, pertemuan ilmiah, dan sebagainya.
4. Untuk mengembangkan individu yang berperilaku ekonomi seperti hidup hemat,
bersikap efisien, memiliki ketrampilan produktif, memiliki etos kerja dan prinsip-
prinsip ekonomi.
5. Untuk memenuhi kebutuhan dasar dan keamanan para personalia pendidikan.
6. Meningkatkan motivasi kerja.
7. Membuat para personalia pendidikan lebih gairah kerja.

Ada beberapa fungsi produksi dalam bidang pendidikan, antara lain:


1. Fungsi produksi administrator
 Prasarana dan sarana belajar, termasuk ruang kelas. Penilaian untuk dapat diuangkan
adalah atas dasar luas dan kualitas bangunan.
 Perlengkapan belajar, media dan alat peraga baik di dalam kelas maupun
laboratorium, yang juga dihitung harganya dalam bentuk uang.
 Buku-buku dan bentuk material lainnya (film, disket, dan sebagainya, juga dapat
diuangkan).
 Barang-barang habis seperti zat-zat kimia di laboratium, kapur, kertas, alat tulis, dan
sebagainya di hitung dalam wujud uang.
 Waktu guru bekerja dan personalia lainnya yang dipakai dalam merespon peserta
didik, yang juga dinilai dengan uang.

2. Fungsi produksi psikologi,


Output fungsi produksi psikologi adalah semua hasil belajar siswa mencakup:
 Peningkatan kepribadian.
 Pengarahan dan pembentukan sikap.
 Penguatan kemauan.
 Peningkatan estetika.
 Penambahan pengetahuan, ilmu dan teknologi.
 Penajaman pikiran.
 Peningkatan ketrampilan.
 Fungsi produksi ekonomi
 Semua biaya pendidikan seperti pada input fungsi produksi administrator.
 Semua uang yang dikeluarkan secara pribadi untuk keperluan pendidikan seperti uang
saku, transportasi, membeli buku, alat-alat tulis, dan sebagainya selama masa belajar
atau kuliah.
 Uang yang mungkin diperoleh lewat bekerja selama belajar atau kuliah, tetapi tidak
didapat sebab waktu tersebut dipakai untuk belajar atau kuliah. Uang seperti ini
disebut opportunity cost.
C. Peranan IPTEK Dalam Pendidikan

Teknologi hakikatnya merupakan implementasi dari ilmu pengetahuan dan menduduki


peranan penting dalam kehidupan manusia. Teknologi lahir dari karya pikir manusia melalui
proses ilmiah guna mencapai tujuan yang optimal, teknologi juga dapat diartikan sebagai
sarana manusia untuk menyediakan kebutuhan. Tujuannya ialah menciptakan suatu kondisi
yang efektif, efisien, dan sinergis terhadap pola perilaku manusia. Salah satu indikator
kemajuan peradaban manusia salah satunya dapat diukur dari kemajuan IPTEK. Teknologi
dibuat untuk mendukung kehidupan manusia di semua aspek.
Hasil teknologi telah sejak lama dimanfaatkan dalam pendidikan. Penemuan kertas,
mesin cetak, radio, film, TV, komputer dan lain-lain itu dimanfaatkan bagi pendidikan.Pada
hakekatnya alat-alat tersebut tidak dibuat khusus untuk keperluan pendidikan, akan tetapi
alat-alat tersbut ternyata dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan.
IPTEK yang dimiliki manusia pada awalnya sederhana, akan tetapi menginjak abad
pertengahan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Seiring dengan kemajuan
teknologi, akal manusia juga diajak berkembang.
IPTEK merupakan hasil dari gagasan-gagasan manusia dan bersifat objektif sehingga
mudah diterima dan dijangkau oleh masyarakat. Dengan adanya IPTEK dapat memudahakan
dalam menyampaikan informasi sehingga menyebabkan perubahan dan perkembangan pada
budaya. Perkembangan tersebut membuat pola pikir dan hidup masayrakat terus berubah
mengikuti kemajuan. Apabila masyarakat tidak dapat mengikutinya maka mereka akan
ketinggalan sehingga membuat mereka kesusahan dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Berdasarkan hal itu, sebuah bangsa atau Negara akan mengalami kemunduran karena rakyat
di dalamnya tidak mampu memanfaatkan sumber daya alam dalam hal IPTEK.
Seperti yang sudah diketahui bahwa teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
membawa banyak manfaat di berbagai bidang. TIK juga sangat berperan dalam bidang
pendidikan yang artinya dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga
kesejahteraan negara pun turut maju.Jadi, secara garis besar peranan teknologi informasi dan
komunikasi bagi pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Sebagai Infrastruktur Pembelajaran


TIK sangat berperan sebagai infrastruktur pembelajaran di mana bahan ajar
tersedia dalam format digital dengan begitu proses belajar bisa dilakukan di
mana saja dan kapan saja. Para murid tidak harus terpaku belajar pada tempat
dan waktu yang telah ditentukan. Saat senggang dan sedang berada di tempat
umum, mereka tetap bisa belajar melalui gadget mereka.

2. Sebagai Sumber Bahan Ajar


Kini sumber bahan ajar para tenaga pendidik tidak hanya bisa didapat
dari buku saja. TIK juga bisa dijadikan sebagai sumber bahan ajar yang
mengikuti perkembangan zaman. Ada banyak bahan ajar yang bisa didapat dari
seluruh belahan dunia sehingga ilmu yang didapat pun lebih banyak.

3. Sebagai Alat Bantu dan Fasilitas Pembelajaran


Tidak lagi menggunakan papan tulis dan kapur, kini proses belajar-mengajar
telah didukung oleh TIK. Sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran, TIK
akan membuat proses belajar-mengajar jadi lebih inovatif dan menyenangkan.
Cara tersebut juga dikenal efektif karena lebih modern. Untuk itu para tenaga
pendidik juga wajib untuk mengikuti perkembangan teknologi supaya bisa
mengajar sesuai tren yang sedang berkembang. Para murid pun bisa
mengeksplorasi ilmu pengetahuan dengan lebih luas dan secara mandiri.

4. Sebagai Skill dan Kompetensi


Penggunaan TIK harus proporsional. Maksudnya adalah TIK bisa masuk ke
semua lapisan masyarakat tapi disesuaikan dengan porsinya masing-masing.
Jangan sampai TIK untuk masyarakat berpendidikan universitas diberikan
kepada masyarakat pedesaan yang rata-rata memiliki latar belakang pendidikan
rendah.

5. Sebagai Sumber Informasi Penelitian


Proses penelitian dalam dunia pendidikan jadi lebih mudah dilakukan berkat
adanya TIK sebagai sumber informasi. Keberadaan TIK juga membuat
penelitian seseorang jadi bisa dimanfaatkan dan diketahui oleh orang lain. Hal
tersebut akan berguna untuk mencegah terjadinya penelitian yang serupa.

6. Sebagai Media Konsultasi


Internet banyak dimanfaatkan sebagai media berkonsultasi dengan pakar yang
berada di tempat lain. Baik tenaga pendidik maupun pelajar sama-sama bisa
memanfaatkannya untuk mendukung kegiatan belajar mereka langsung dari
pakarnya tanpa harus mengeluarkan biaya mahal.

7. Sebagai Media Belajar Online


Belajar bisa dilakukan di mana saja, termasuk secara online menggunakan
internet. Banyaknya website, blog, forum, atau aplikasi yang kini banyak tersedia
di internet membuat siapa saja bisa belajar secara online. Contohnya saja ada
perpustakaan online, yaitu perpustakaan dalam bentuk digital yang menggunakan
internet sebagai wadahnya. Siapapun bisa mengakses sumber-sumber ilmu
dengan cara mudah tanpa dibatasi jarak dan waktu. Ada juga diskusi online dari
forum-forum yang terbentuk di internet yang membuat siapapun bisa berdiskusi
dan bertukar pendapat dengan orang-orang yang tergabung dalam forum tersebut.

Mengetahui banyaknya peranan teknologi informasi dan komunikasi di bidang


pendidikan tentunya bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang akan berdampak
pada kemajuan suatu negara. Diperlukan tingkat kesadaran untuk mau menerima kemajuan
teknologi dari semua lapisan masyarakat, terutama tenaga pendidik dan pelajar sebagai
generasi penerus bangsa. Semoga semua manusia bisa memanfaatkan kemajuan teknologi
dengan sebaik-baiknya guna mendatangkan manfaat yang banyak bagi manusia itu sendiri
maupun lingkungan sekitarnya.

Di Indonesia sendiri pembangunan industri sampai saat ini belum sepenuhnya didukung
oleh potensi unggul baik pendidikan, termasuk sumber daya manusianya. Hal ini ditunjukkan
oleh Indeks Pendidikan, data yang digunakan untuk mengukur indeks pendidikan terbatas
pada data melek huruf dan gross enrolment ratio dari Sekolah Dasar, Menengah hingga
Perguruan Tinggi (SD, SM dan PT).
IPTEK belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia khususnya
pendidik dan peneliti yang belum mengembangkan penelitian secara optimal . Pengajar harus
terus mengikuti perkembangan IPTEK supaya bisa menyampaikan materi pembelajaran yang
mutakhir dan bermanfaat bagi kehidupan peserta didik saat ini dan masa depan. Dengan
demikian, menjadi searah dengan upaya pembaruan kurikulum yang seiring dengan kemajuan
IPTEK dalam hampir semua bidang kehidupan.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak
bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia
pendidikan untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap
usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaannya bagi dunia
pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Teknologi informasi merupakan
perkembangan sistem informasi dengan menggabungkan antara teknologi komputer dengan
telekomunikasi.
Institusi pendidikan di Indonesia mulai berlomba-lomba mememanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk pendidikan dengan membangun infrastruktur
hardware, jaringan internet, pengadaan sofware dan lain sebagainya, yang semua itu
dilakukan dalam usaha memenuhi kebutuhan akan metode pembelajaran yang lebih efektif
dan efisien. Pelatihan-pelatihan dengan pemanfaatan aplikasi komputer pun sering
diselenggarakan seperti; Intelligent Tutoring System (ITS), Computer Basad Training (CBT),
dan e-Learning System.
Kecendrungan perubahan dan inovasi tersebut, memiliki implikasi yang sangat luas
dalam dunia pendidikan, yaitu perubahan dalam program pembaruan dan teknologi
pembelajaran, perubahan dalam program belajar dan pembelajaran dengan menggunaka
metode ekspremental, pengendalian belajar lebih kepada peserta didik, peningkatan
IQ(intlelligence quontient) yang diimbangi dengan pembinaan EQ (emotional qoutient), dan
SQ (spritual qoutient), serta menuntut pengintegrasian TIK dalam kegiatan pembelajaran.
Teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan apabila digunakan secara bijak
untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan.

Menurut (B. Uno, 2010) mengatakan bahwa kecendrungan pendidikan di Indonesia di


masa mendatang adalah sebagai berikut :
1. Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (distance
learing). Kemudian untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu
dimasukkan sebagai strategi utama
2. Shareng resource bersama antar lembaga pendidikan/latihan dalam sebuah jaringan
perpustakaan dan istrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi
menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku;
3. Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM multi media
dalam pendidikan secara bertahap menggantikan televisi dan video.
4. Kemajuan ilmu dan teknologi informasi telah banyak mengubah cara pandang dan
gaya hidup masyarakat Indonesia dalam menjalankan aktivitas dan kegiatannya.
Keberadaan dan peranan teknologi informasi dalam sistem pendidikan telah
membawa era baru perkembangan dunia pendidikan, tetapi perkembangan tersebut
belum diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia yang menentukan
keberhasilan dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya. Hal ini lebih desebabkan
masih tertinggalnya sumber daya manusia kita untuk memanfaatkan teknologi
informasi dalam proses pendidikan tersebut.
5. Peningkatan kinerja pendidikan di masa mendatang diperlukan sistem informasi dan
teknologi informasi yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana pendukung, tetapi
lebih sebagai senjata utama untuk mendukung keberhasilan dunia pendidikan
sehingga mampu bersaing di pasar global.
6. Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk
mengadopsi teknologi dari berbagai bidang teknologi ke dalam penyelenggaraan
pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan
haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian
pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut
menyiapkan manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya
pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan
iptek tersebut.

Anda mungkin juga menyukai