Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hannifiah Rahmah

Nim : 2101055003
Matkul : Pendidikan Agama

RESUME
SPIRIT ISLAM DAN SUMBER UTAMA DOKTRIN (AJARAN ISLAM)

Spirit Islam Secara etimologi kata "sprit" berasal dari kata Latin "spiritus", yang
diantaranya berarti "roh, jiwa, sukma, kesadaran diri, wujud tak berbadan, nafas hidup,
nyawa hidup." Dalam perkembangan selanjutnya kata spirit diartikan secara lebih luas lagi.)
Spiritual adalah suatu yang dipengaruhi oleh budaya, perkembangan, pengalaman hidup
kepercayaan dan nilai kehidupan. Para filosuf, mengonotasian spirit dengan (1) kekuatan
yang menganimasi dan memberi energi pada cosmos, (2) kesadaran yang berkaitan dengan
kemampuan, keinginan, dan intelegensi, (3) makhluk immaterial, (4) wujud ideal akal pikiran
(intelektualitas, rasionalitas, moralitas, kesucian atau keilahian).

Cara Mengetahuinya
A. Piedmont (2001:7) mengembangkan sebuah konsep spiritualitas yang disebutnya Spiritual
Transendence. Konsep ini terdiri atas tiga aspek, yaitu: • Prayer Fulfillment (pengalaman
ibadah) • Universality (universalitas) • Connectedness (keterkaitan)
B. Smith (1994) merangkum lima aspek spiritualitas yang diungkapkan oleh Elkins, dkk.
tersebut menjadi empat aspek sebagaimana berikut: • Merasa yakin bahwa hidup sangat
bermakna. • Memiliki sebuah komitmen aktualisasi potensi-potensi positif dalam setiap aspek
kehidupan. • Menyadari akan keterkaitan dan tersentuk oleh penderitaan orang lain. •
Meyakini bahwa berhubungan dengan dimensi transedensi adalah menguntungkan.

B. Rujukan Utama Islam

1. Bentangan Teks (Quran dan Hadis) A. Al-Qur’an > Pengertian Al-Qur‟an secara bahasa :
Ditinjau dari segi kebahasaan (etimologi), Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab Yang berarti
"bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata
benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini
dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah
Al-Qiyamah: “Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan
(menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika
Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya”. ( al-Qiyamah : 17-18).

> Pengertian al-Qur’an Secara Syari’at (Terminologi) : Al-Qur’an adalah kalam Allah ta‟ala
yang diturunkan kepada Rasul dan Nabi-Nya, Muhammad SAW, diawali dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas.

> Fungsi dan Peranan Al-Qur’an Al-Qur’an memiliki beberapa fungsi : 1. Sebagai “Al Huda”
(Petunjuk) 2. Sebagai “Al Furqon” (Pemisah) 3. Sebagai “Asy Syifa” (Obat) 4. Sebagai “Al
Mau’izah” (Nasehat)

B. Hadis
Al-Hadis adalah adalah suatu perkataan atau berita . Hadis Rasul adalah suatu perkataan,
berita, informasi yang berasal dari Rasulullah SAW. Adapaun fungsi al-Hadis/al-Sunnah
dalam pengambilan atau istinbat hukum dalam ajaran Islam adalah : 1. Menegaskan lebih
lanjut ketentuan yang terdapat dalam al- qur‟an. 2. Sebagai penjelasan isi al- Qur’an. Di
dalam al-Qur’an Allah memerintah kan manusia mendirikan shalat. 3. Menambahan atau
mengembangkan sesuatu yang tidak ada atau samar - samar ketentannya di dalam al-Qur’an.

2. Bentangan Sejarah (Sirah Nabi dan Sahabat)

A. Pengertian Sirah Ibnu Mandzur dalam kitab Lisanul Arab menyatakan faedah As-Sirah
menurut bahasa adalah budaya, jalan, cara, dan tingkah laku. Menurut istilah umum,
faedahnya adalah perincian hidup seseorang atau sejarah hidup seseorang.

B.Sirah Nabawiyah Seringkali sirah dimaksudkan sebagai Sirah Nabawiyah, menurut istilah
syar'i maksud dari As-Sirah An-Nabawiyah adalah Ilmu yang kompeten yang mengumpulkan
apa yang diterima dari fakta-fakta sejarah kehidupan Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa
Sallam secara komprehensif dari sifat-sifatnya, etika dan moral.

C.Ruang Lingkup Sirah Nabawiyah mengandung perincian kisah hidup Rasulullah, yakni
asal-muasal, suku dan nasab, dan kondisi masyarakatnya, sebelum dia dilahirkan. Kemudian
berlanjut bagi kelahiran dia, saat kecil, remaja, dewasa, pernikahan, dijadikan Nabi, serta
perjuangan-perjuangan dia dalam menegakkan Islam sampai penghabisan hayatnya.

Objek Kajian Hukum Islam Kontemporer Dengan melihat muatan pembahasan dalam buku-
buku masail Fidhiyah dan fatwa-fatwa kontemporer, maka kajian hukum Islam kontemporer
dapat dikategorikan ke dalam beberapa aspek: 1. Aspek hukum keluarga. 2. Aspek ekonomi,
3. Aspek pidana, 4. Aspek kewanitaan, 5. Aspek medis, 6. Aspek Teknologi, 7. Aspek
Politik, 8. Aspek ibadah.

Anda mungkin juga menyukai