DOSEN PEMBINBING
Dita Prihatna Wati, M.Pd
DISUSUN OLEH:
Kelompok 1
Hannifiah Rahmah 2101055003
Prisca Apriana Harahap 2101055007
Dinda Asyfa Lukman 2101055015
Penulis merasa bahwa dalam penyusunan makalah ini masih menemui beberapa
kesulitan dan hambatan, sehingga makalah ini masih jauh dari sempurna dan memiliki
banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak. Karena itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen pembimbing mata kuliah Landasan Pendidikan serta semua pihak yang terlibat dalam
proses pembuatan makalah ini.
Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................................2
D. Manfaat..............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Kesimpulan......................................................................................................................16
B. Saran................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal paling penting dalam kehidupan kita. Karena Pendidikan
mampu hadir tidak hanya sebagai satu aspek pelengkap kehidupan, tetapi juga berfungsi
sebagai sebuah ikhtiar untuk mengeksplorasi talenta dan potensi. Juga dapat dikatakan
sebagai alat reproduksi sosial untuk menciptakan manusia yang baik dan beradab. Namun,
pendidikan yang dinilai cara paling sempurna itu tidak bisa berjalan begitu saja tanpa adanya
landasan yang terstruktur secara sistematis. Karena sebaik apapun sebuah tujuan yang ingin
diperoleh, jika tidak diorganisir dengan baik maka, akan terkalahkan oleh keburukan yang
terorganisir.
Pendidikan, yang menempati posisi paling tinggi pada mayoritas bangsa dan
kalangan, hari ini atau masa lalu, tetap menjadi hal penting yang kemudian melahirkan
banyak sekali corak pemikiran dan gaya pemahaman manusia. Maka, tak heran jika landasan
pendidikan di setiap tempat berbeda-beda. Pendidikan bukan lagi hal yang asing dalam
pendengaran kita sehari-hari, karena sudah sejak jauh hari, para pahlwan pendidikan telah
mencanangkan konsep terbaik sebagai landasan pendidikan indonesia saat ini.
Pendidikan berasal dari kata didik, lalu kata ini mendapatkan awalan me- sehingga
menjadi mendidik, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memeliharaan dan
latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan
pikiran. Selanjutnya pengertian pendidikan menjadi upaya manusia untuk memanusiakan
manusia. Pendidikan juga diartikan sebagai proses sosial budaya untuk meningkatkan harkat
dan martabat manusia. Secara lebih luas berarti proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.
Namun, apa yang akan terjadi jika sehari-hari kita menempuh jalan pendidikan,
namun tidak tahu apa landasan dan dasar yang sesungguhnya telah menjadi pintu sekaligus
‘bandara’ bagi penerbangan kita? Maka, makalah yang membahas tentang landasan
pendidikan indonesia dirasa sangat penting, salah satunya dalam bidang ekonomi dan bidang
IPTEK.
1
B. Rumusan Masalah
Pada latar belakang di atas terdapat beberapa rumusan masalah, yaitu:
C. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh peranan ekonomi serta IPTEK dalam dunia pendidikan di Indonesia.
2. Mengetahui fungsi-fungsi ekonomi dan IPTEK dalam pendidikan Indonesia.
3. Mengetahui implementasi penerapan ekonomi dan IPTEK di pendidikan Indonesia.
D. Manfaat
1. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai landasan-landasan yang mendasari
pendidikan di Indonesia.
2. Menambah wawasan mengenai pengaruh peranan landasan yang ada dalam dunia pendidikan
Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peranan Ekonomi Dalam Pendidikan di Indonesia
Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi,
distribusi, pertukaran, dan konsumsi bahan dan jasa. Kata ekonomi berasal dari kata Yunani
oikos yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan nomos "peraturan, aturan, atau hukum". Jadi,
secara garis besar diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga.
Landasan ekonomi adalah suatu hal yang membahas peran ekonomi, fungsi, efisiensi,
dan efektivitas dalam biaya pendidikan. Ekonomi merupakan salah satu faktor yang cukup
berpengaruh dalam pendidikan.
Hal ini tentu saja dapat mengurangi minat anak belajar. Sekolah yang tidak punya alat
peraga akan membuatpemahaman anak-anak akan pelajaran itu menjadi dangkal. Sekolah
yang tidak mampu membeli buku baru, akan membuat pengetahuan yang diberikan kepada
anak-anak ketinggalan zaman. Sekolah dengan SPP terlalu kecil membuat guru-guru harus
bekerja keras mencari tambahn diluar, yang membuat perhatian mereka berkurang dalam
mengajar. Demikian dampak besar negative pendidikan yang ekonominya terbatas.
Peran ekonomi dalam pendidikan cukup menentukan tetapi bukan sebagai pemegang
peranan penting. Sebab ada hal lain yang lebih menentukan hidup atau matinya dan maju
mundurnya suatu lembaga pendidikan dibandingkan dengan ekonomi, yaitu dedikasi,
keahlian dan ketrampilan pengelola guru-gurunya. Inilah yang merupakan kunci keberhasilan
suatu sekolah atau perguruan tinggi.
Artinya apabila pengelola dan guru-guru atau dosen-dosen memiliki dedikasi yang
memadai, ahli dalam bidangnya dan memiliki keterampilan yang cukup dalam melaksanakan
3
tugasnya, memberi kemungkinan lembaga pendidikan akan sukses melaksanakan misinya
walaupun dengan ekonomi yang tidak memadai.
1. Pemenuhan keperluan pendidikan yang tak dapat dibuat sendiri seperti prasarana dan
sarana, media, alat peraga dan sebagainya.
2. Membiayai semua perlengkapan gedung, seperti air, listrik telpon. Membayar jasa dari
segala kegiatan pendidikan.
3. Mengembangkan individu yang berperilaku ekonomi, seperti; belajar hidup hemat.
4. Memenuhi kebutuhan dasar para personalia pendidikan.
5. Meningkatkan motivasi kerja.
6. Meningkatkan gairah kerja para personalia pendidikan.
Menurut Kotler (1985) peran ekonomi dalam pendidikan bertalian erat dengan
analisis, perencanaan, implementasi, dan pengawasan yang memberikan perubahan nilai-nilai
yang dihasilkan dari sebuah proses pendidikan. Untuk mencapai ini semua, Kotler
memberikan batasan peran ekonomi dalam sebuah siklus dan proses pendidikan meliputi:
peran administrator, peran psikologi, dan peran produksi.
1. Peran administrator meliputi: penyediaan prasarana dan sarana belajar, termasuk ruang
kelas, penyediaan perlengkapan belajar di sekolah, penyediaan buku-buku pelajaran dan
laboratorium, serta pembayaran guru dan perangkat pegawai administrasi dalam
memproses peserta didik.
2. Peran psikologi meliputi: peningkatan hasil belajar siswa yang mencakup peningkatan
kepribadian dan estetika serta keterampilan, pengarahan, dan pembentukan sikap,
penguatan kemampuan, penambahan pengetahuan ilmu dan teknologi, dan penajaman
fikiran.
3. Peran produksi meliputi: menentukan kebutuhan atau keinginan pasar kerja, meningkatnya
misai dan program pendidikan secara sukses dan terselenggara dengan baik, meningkatkan
kepuasan masyarakat efisiensi dalam proses pendidikan.
Menurut Mutrofin (1996), menyatakan bahwa negara-negara maju memiliki
komitmen yang jelas dalam membangun sektor pendidikan. Komitmen tersebut
diimplementasikan dnegan dukungan ekonomi yang sangat jelas pula. Dalam konteks dan
perspektif Indonesia, pembanunan pendidikan mendapat tempat strategis, dengan munculnya
Link and Match, kebijaksanaan ini mengharahpkan dunia pendidikan menyiapkan tenaga-
4
tenaga kerja yang sesuai dengan pasaran kerja mencakup mutu dan jumlah serta jenisnya
dengan dukungan ekonomi yang memadai.
Peran ekonomi dalam pendidikan menunjang kelancaran proses pendidikan dan
sebagai bahan ajar ekonomi yang membentuk manusia ekonomi yaitu manusia yang dalam
kehidupan sehari-harinya memiliki kemampuan dan kebiasaan, memiliki etos kerja, tidak
bekerja setengah-setengah, produktif, dan hidup efisien.
1. Untuk membeli keperluan pendidikan yang tidak dapat dibuat atau yang tidak bisa di
pinjam atau di temukan di lapangan seperti sarana, prasarana, media, alat peraga, atau
barang habis pakai dan materi pelajaran.
2. Membiayai segala perlengkapan gedung seperti air, listri, dan telepon.
3. Membayar jasa semua kegiatan pendidikan seperti pertemuan-pertemuan, perayaan-
perayaan, kepanitiaan, darma wisata, pertemuan ilmiah, dan sebagainya.
4. Untuk mengembangkan individu yang berperilaku ekonomi seperti hidup hemat, bersikap
efisien, memiliki ketrampilan produktif, memiliki etos kerja dan prinsip-prinsip ekonomi.
5. Untuk memenuhi kebutuhan dasar dan keamanan para personalia pendidikan.
6. Meningkatkan motivasi kerja.
7. Membuat para personalia pendidikan lebih gairah kerja.
5
Ada beberapa fungsi produksi dalam bidang pendidikan, antara lain:
1. Fungsi produksi administrator
Prasarana dan sarana belajar, termasuk ruang kelas. Penilaian untuk dapat diuangkan
adalah atas dasar luas dan kualitas bangunan.
Perlengkapan belajar, media dan alat peraga baik di dalam kelas maupun laboratorium,
yang juga dihitung harganya dalam bentuk uang.
Buku-buku dan bentuk material lainnya (film, disket, dan sebagainya, juga dapat
diuangkan).
Barang-barang habis seperti zat-zat kimia di laboratium, kapur, kertas, alat tulis, dan
sebagainya di hitung dalam wujud uang.
Waktu guru bekerja dan personalia lainnya yang dipakai dalam merespon peserta didik,
yang juga dinilai dengan uang.
Peningkatan kepribadian.
Pengarahan dan pembentukan sikap.
Penguatan kemauan.
Peningkatan estetika.
Penambahan pengetahuan, ilmu dan teknologi.
Penajaman pikiran.
Peningkatan ketrampilan.
Fungsi produksi ekonomi.
Semua biaya pendidikan seperti pada input fungsi produksi administrator.
Semua uang yang dikeluarkan secara pribadi untuk keperluan pendidikan seperti uang
saku, transportasi, membeli buku, alat-alat tulis, dan sebagainya selama masa belajar atau
kuliah.
Uang yang mungkin diperoleh lewat bekerja selama belajar atau kuliah, tetapi tidak
didapat sebab waktu tersebut dipakai untuk belajar atau kuliah. Uang seperti ini disebut
Opportunity Cost.
6
C. Peranan IPTEK Dalam Pendidikan
Teknologi hakikatnya merupakan implementasi dari ilmu pengetahuan dan
menduduki peranan penting dalam kehidupan manusia. Teknologi lahir dari karya pikir
manusia melalui proses ilmiah guna mencapai tujuan yang optimal, teknologi juga dapat
diartikan sebagai sarana manusia untuk menyediakan kebutuhan. Tujuannya ialah
menciptakan suatu kondisi yang efektif, efisien, dan sinergis terhadap pola perilaku manusia.
Salah satu indikator kemajuan peradaban manusia salah satunya dapat diukur dari kemajuan
IPTEK. Teknologi dibuat untuk mendukung kehidupan manusia di semua aspek.
Hasil teknologi telah sejak lama dimanfaatkan dalam pendidikan. Penemuan kertas,
mesin cetak, radio, film, TV, komputer dan lain-lain itu dimanfaatkan bagi pendidikan.Pada
hakekatnya alat-alat tersebut tidak dibuat khusus untuk keperluan pendidikan, akan tetapi
alat-alat tersbut ternyata dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan.
IPTEK yang dimiliki manusia pada awalnya sederhana, akan tetapi menginjak abad
pertengahan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Seiring dengan kemajuan
teknologi, akal manusia juga diajak berkembang.
IPTEK merupakan hasil dari gagasan-gagasan manusia dan bersifat objektif sehingga
mudah diterima dan dijangkau oleh masyarakat. Dengan adanya IPTEK dapat memudahakan
dalam menyampaikan informasi sehingga menyebabkan perubahan dan perkembangan pada
budaya. Perkembangan tersebut membuat pola pikir dan hidup masayrakat terus berubah
mengikuti kemajuan. Apabila masyarakat tidak dapat mengikutinya maka mereka akan
ketinggalan sehingga membuat mereka kesusahan dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Berdasarkan hal itu, sebuah bangsa atau Negara akan mengalami kemunduran karena rakyat
di dalamnya tidak mampu memanfaatkan sumber daya alam dalam hal IPTEK.
Seperti yang sudah diketahui bahwa teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
membawa banyak manfaat di berbagai bidang. TIK juga sangat berperan dalam bidang
pendidikan yang artinya dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga
kesejahteraan negara pun turut maju. Jadi, apa saja peranan teknologi informasi dan
komunikasi bagi pendidikan tersebut?
7
senggang dan sedang berada di tempat umum, mereka tetap bisa belajar melalui gadget
mereka.
8
perpustakaan dalam bentuk digital yang menggunakan internet sebagai wadahnya. Siapapun
bisa mengakses sumber-sumber ilmu dengan cara mudah tanpa dibatasi jarak dan waktu. Ada
juga diskusi online dari forum-forum yang terbentuk di internet yang membuat siapapun bisa
berdiskusi dan bertukar pendapat dengan orang-orang yang tergabung dalam forum tersebut.
Mengetahui banyaknya peranan teknologi informasi dan komunikasi di bidang
pendidikan tentunya bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang akan berdampak
pada kemajuan suatu negara. Diperlukan tingkat kesadaran untuk mau menerima kemajuan
teknologi dari semua lapisan masyarakat, terutama tenaga pendidik dan pelajar sebagai
generasi penerus bangsa. Semoga semua manusia bisa memanfaatkan kemajuan teknologi
dengan sebaik-baiknya guna mendatangkan manfaat yang banyak bagi manusia itu sendiri
maupun lingkungan sekitarnya.
Di Indonesia sendiri pembangunan industri sampai saat ini belum sepenuhnya
didukung oleh potensi unggul baik pendidikan, termasuk sumber daya manusianya. Hal ini
ditunjukkan oleh Indeks Pendidikan, data yang digunakan untuk mengukur indeks pendidikan
terbatas pada data melek huruf dan gross enrolment ratio dari Sekolah Dasar, Menengah
hingga Perguruan Tinggi (SD, SM dan PT).
IPTEK belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia khususnya
pendidik dan peneliti yang belum mengembangkan penelitian secara optimal . Pengajar harus
terus mengikuti perkembangan IPTEK supaya bisa menyampaikan materi pembelajaran yang
mutakhir dan bermanfaat bagi kehidupan peserta didik saat ini dan masa depan. Dengan
demikian, menjadi searah dengan upaya pembaruan kurikulum yang seiring dengan kemajuan
IPTEK dalam hampir semua bidang kehidupan.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak
bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia
pendidikan untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap
usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaannya bagi dunia
pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Teknologi informasi merupakan
perkembangan sistem informasi dengan menggabungkan antara teknologi komputer dengan
telekomunikasi.
Institusi pendidikan di Indonesia mulai berlomba-lomba mememanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk pendidikan dengan membangun infrastruktur
hardware, jaringan internet, pengadaan sofware dan lain sebagainya, yang semua itu
dilakukan dalam usaha memenuhi kebutuhan akan metode pembelajaran yang lebih efektif
dan efisien. Pelatihan-pelatihan dengan pemanfaatan aplikasi komputer pun sering
9
diselenggarakan seperti; Intelligent Tutoring System (ITS), Computer Basad Training (CBT),
dan e-Learning System.
Kecendrungan perubahan dan inovasi tersebut, memiliki implikasi yang sangat luas
dalam dunia pendidikan, yaitu perubahan dalam program pembaruan dan teknologi
pembelajaran, perubahan dalam program belajar dan pembelajaran dengan menggunaka
metode ekspremental, pengendalian belajar lebih kepada peserta didik, peningkatan
IQ(intlelligence quontient) yang diimbangi dengan pembinaan EQ (emotional qoutient), dan
SQ (spritual qoutient), serta menuntut pengintegrasian TIK dalam kegiatan pembelajaran..
Teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan apabila digunakan secara bijak untuk
pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan.
Menurut (B. Uno, 2010) mengatakan bahwa kecendrungan pendidikan di Indonesia di
masa mendatang adalah sebagai berikut :
1. Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (distance learing).
Kemudian untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukkan
sebagai strategi utama;
2. Shareng resource bersama antar lembaga pendidikan/latihan dalam sebuah jaringan
perpustakaan dan istrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi
menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku;
3. Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM multi media dalam
pendidikan secara bertahap menggantikan televisi dan video;
4. Kemajuan ilmu dan teknologi informasi telah banyak mengubah cara pandang dan gaya
hidup masyarakat Indonesia dalam menjalankan aktivitas dan kegiatannya. Keberadaan
dan peranan teknologi informasi dalam sistem pendidikan telah membawa era baru
perkembangan dunia pendidikan, tetapi perkembangan tersebut belum diimbangi dengan
peningkatan sumber daya manusia yang menentukan keberhasilan dunia pendidikan di
Indonesia pada umumnya. Hal ini lebih desebabkan masih tertinggalnya sumber daya
manusia kita untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pendidikan tersebut.;
5. Peningkatan kinerja pendidikan di masa mendatang diperlukan sistem informasi dan
teknologi informasi yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana pendukung, tetapi lebih
sebagai senjata utama untuk mendukung keberhasilan dunia pendidikan sehingga mampu
bersaing di pasar global;
6. Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa tenaga pendidik untuk
mengadopsi teknologi dari berbagai bidang teknologi ke dalam penyelenggaraan
pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat dengan proses penyaluran pengetahuan
10
haruslah mendapat perhatian yang proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian
pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan
manusia yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat
mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.
1. Menambah informasi
2. Meningkatkan kemampuan belajar
3. Memudahkan akses belajar
4. Materi lebih menarik
5. Meningkatkan minat belajar
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia sekarang telah berlangsung
dalam lintasan sejarah yang cukup panjang. Sejak kurang lebih abad ketiga sebelum Masehi,
ilmu pengetahuan telah berusaha dikembangkan oleh para filsuf Yunani kuno. Sedangkan
teknologi baru mulai sejak Zaman renaisance. Pertanyaannya adalah mengapa ilmu
pengetahuan dan teknologi dikatakan sebagai salah satu landasan dalam pendidikan?
Keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan akibat langsung dari eksistensi
manusia yang kemudian membentuk historisitas pendidikan sejak lahir sampai mati. Jadi, jika
manusia tidak eksis dalam rentetan panjang kependidikan, sesungguhnya ilmu pengetahuan
dan teknologi tidak mungkin ada. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah suatu sistem
intelektual pemberdayaan manusia yang dihasilkan dari system kegiatan pendidikan.
Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, segala perubahan yang direncanakan oleh
pendidikan dapat dikerjakan. (Suparlan, 2009:111).
Fakta membuktikan bahwa teknologi mampu mempraktikkan teori ilmu dalam sistem
perindustrian. Dengan perindustrian, dinamika kehidupan manusia mengalami perubahan
yang begitu cepat. Dengan teknologi dan perindustrian, kini manusia seolah-olah bisa
11
melakukan semua hal sesuai dengan yang dikehendaki. Ada yang berpendapat bahwa dengan
teknologi dan industri, manusia semakin mampu untuk membuktikan bahwa dirinya adalah
makhluk ciptaan Tuhan yang paling istimewa.
Selain itu, dengan teknologi, pendidikan mampu membuat perubahan; dan dengan
pendidikan, teknologi diharapakan mampu membuat kehidupan semakin berkembang dan
maju. Berkembang dan maju dalam arti bernilai kultural manusiawi, sehingga segala
kebutuhan hidup dapat lebih mudah dicukupi dan dapat dimanfaatkan secara adil dan merata.
Dengan pendidikan teknologi, jalan menuju kesejahteraan umum semakin terbuka. Dengan
adanya teknologi, manusia mampu menciptakan berbagai mesin dan alat-alat elektronik yang
bisa menunjang pendidikan. Misalnya: mesin foto copy, komputer, LCD, internet dan
lainnya. Tentunya semua sarana ini sangat memberikan sumbangan yang berarti bagi
pendidikan manusia sehingga pola pikir manusia bisa berkembang dan maju dalam segala
segi kehidupan manusia.
Kecendrungan perubahan dan inovasi tersebut, memiliki implikasi yang sangat luas
dalam dunia pendidikan, yaitu perubahan dalam program pembaruan dan teknologi
pembelajaran, perubahan dalam program belajar dan pembelajaran dengan menggunakan
12
metode ekspremental, pengendalian belajar lebih kepada peserta didik, peningkatan IQ
(intlelligence quontient) yang diimbangi dengan pembinaan EQ (emotional qoutient), dan SQ
(spritual qoutient), serta menuntut pengintegrasian TIK dalam kegiatan pembelajaran.
Ada banyak penerapan teknologi dalam bidang pendidikan terutama seorang siswa.
Inovasi serta kreativitas dalam belajar mengajar perlu diberikan agar tidak membuat bosan.
Oleh sebab itu, perlu Anda ketahui beberapa hal penggunaan IPTEK dalam jenjang ini:
Sistem pembelajaran tidak perlu tatap muka namun dapat dilakukan secara daring.
Di sisi lain adanya teknologi juga menjadi pendukung instansi untuk berkembang.
Sistemnya yang online membuat pembalajaran lebih terstruktur. Pemberian informasi juga
lebih cepat tersampaikan dengan baik tidak perlu waktu lama. IPTEK belum sepenuhnya
dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia khususnya pendidik dan peneliti yang belum
mengembangkan penelitian secara optimal
13
Institusi pendidikan di Indonesia mulai berlomba-lomba mememanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi untuk pendidikan dengan membangun infrastruktur hardware,
jaringan internet, pengadaan sofware dan lain sebagainya, yang semua itu dilakukan dalam
usaha memenuhi kebutuhan akan metode pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
Pelatihan-pelatihan dengan pemanfaatan aplikasi komputer pun sering diselenggarakan
seperti; Intelligent Tutoring System (ITS), Computer Basad Training (CBT), dan e-Learning
System.
Terciptanya angkatan kerja yang lebih produktif karena memiliki bekal pengetahuan dan
keterampilan yang lebih baik dan relevan dengan kebutuhan dunia usaha (industri).
Tersedianya kesempatan usaha yang lebih luas dalam upaya membangun dunia pendidikan
yang lebih berkualitas.
Terciptanya kelompok pemimpin yang terdidik.
Tersedianya berbagai program ekonomi yang berbasis pendidikan yang mendorong
munculnya kemampuan dan kualitas output yang memiliki daya saing.
14
Pendidikan tidak pula semata-mata dihitung sebagai investasi ekonomis, tetapi lebih
dari itu, dimensi sosial, budaya yang berorientasi pada dimensi kemanusiaan merupakan hal
yang lebih penting dari sekadar investasi ekonomi. Karena pendidikan harus dilakukan oleh
sebab terkait dengan kemanusiaan itu sendiri (human dignity).
Sebenarnya dalam proses memanusiakan manusia itu tidak terlepas dari kebutuhan
dana, sehingga dalam kajian ekonomi pendidikan tidak semata-mata investasi fisik, tetapi
menyangkut prosesnya, bahkan sampai pada perhitungan komparasi waktu yang digunakan
untuk belajar dengan waktu untuk kerja jika tidak belajar.
Masalah dan tantangan yang dihadapi di bidang pendidikan di Indonesia antara lain:
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian bahasan “Landasan Ekonomi dan Landasan IPTEK Dalam
Pendidikan di Indonesia” dapat disimpulkan bahwa:
1. Ilmu pengetahuan adalah suatu penjelajahan ilmiah berdasarkan observasi setiap orang
terhadap realitas untuk memperoleh pemahaman yang penuh.
2. Ekonomi sebagai sumber pembiayaan pendidikan sangat penting,karena hal ini akan
mendorong, memicu, dan memacu etos bangsa menuju kualitas yang lebih baik. Ekonomi
memiliki implikasi yang cukup menentukan keberhasilan pendidik.
3. Dengan ekonomi yang kuat, maka prasarana,sarana,media, alat belajar,dan sebagainya
dapat di penuhi. Proses belajar mengajar lebih intensif, motivasi, dan kegairahan kerja
personalia pendidikan akan meningkat.
4. Teknologi adalah penggunaan yang efisien dari ilmu, keterampilan, dan bahan untuk
memproduksi benda-benda kebudayaan.
5. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah mengalami perjalanan yang
panjang, berliku-liku dan bertahap-tahap, namun kesemuanya itu sambung-menyambung.
6. Dibalik keberhasilannya IPTEK juga menghadirkan sejumlah kontribusi yang
mengecewakan serta IPTEK digunakan sebagai sarana yang berguna dalam pendidikan,
dan bukannya sebaliknya, yaitu sebagai sarana yang menghancurkan manusia.
B. Saran
Bertolak dari peranan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu banyak sumbang
sihnya dalam kehidupan manusia, penyusun memberikan saran sebagai berikut: kita harus
bisa memanfaatkan ilmu pengetahuan ekonomi dan teknologi dengan bijak, bukan
memanfaatkannya untuk tujuan yang tidak baik, misalnya digunakan untuk berbuat jahat dan
menyakiti sesama manusia. Gunakan lah ilmu-ilmu ini untuk membangun pendidikan
Indonesia ke arah yang lebih baik.
16
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, H. (2017). Peran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pendidikan. Al-
Tadzjkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 8 NO. 1.
Camelia, F. (2020). Analisis Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. SAP (Susunan
Artikel Pendidikan) Vol. 5 No.1.
Depdikbud. (1999:232).
Hidayat , R., & abdillah. (2019). Ilmu Pendidikan “Konsep, Teori. medan : Lembaga Peduli
Pengembangan Pendidikan Indonesia .