Pendahuluan
A. Latar Belakang
1
AC, media tempel untuk karya peserta didik dan berbagai fasilitas yang lain. Sebaliknya
sekolah yang ekonominya lemah, alih-alih gedung besar dan megah, bahkan ruangan
kelaspun hanya tersedia apa adanya tanpa fasilitas yang memadai, bahkan sering kita
jumpai di media cetak maupun media elektronik tentang liputan banyaknya kondisi
sekolah yang memprihatinkan, mulai ruangan kelas yang belum mempunyai meja dan
kursi, tembok retak yang membahayakan peserta didik, gedung yang atapnya ambrol,
sehingga tidak jarang memaksa siswa untuk belajar diluar kelas, entah di rumah warga,
masjid bahkan di area pemakaman.
Permasalahan lain yang berhungungan dengan ekonomi dalam pendidikan adalah
biaya pendidikan yang semakin meningkat mulai dari sekolah dasar hingga perguruan
tinggi. Hal ini akan memperlemah kemampuan orang tua dalam menyekolahkan
anak-anaknya. Tingginya angka tidak melanjutkan sekolah, dapat menjadi indikator
lemahnya kemampuan ekonomi orang tua dalam melanjutkan pendidikan anak-anaknya.
Ini menunjukkan bahwa ada persoalan mendasar, yaitu sebagian besar dari penduduk
Indonesia belum menikmati pendidikan yang sesungguhnya adalah hak dan kebutuhan
dasar yang harus dipenuhi oleh negara. Di sisi lain lemahnya dukungan finansial dari
pemerintah. Sekalipun secara konstitusional telah ditetapkan besaran 20% dana APBN
dan APBD untuk pendidikan, tetapi hal ini masih sangat sulit untuk dapat diwujudkan baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Setiap daerah otonom memiliki
kemampuan keuangan daerah yang tidak sama. Kesenjangan antar daerah baik karena
faktor ekonomi maupun geografis inilah yang dapat menimbulkan ketidakpastian standar
mutu yang dapat dicapai. Berdasarkan uraian tersebut di atas maka makalah ini akan
membahas tentang landasan teori ekonomi dalam pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana peranan ekonomi dalam pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan uraian dan rumusa masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini
2
Bab. II
Pembahasan
1. Teori Ekonomi
Analisis ilmu ekonomi menunjukkan bahwa objek ilmu ekonomi adalah tindak
keadaan alam, modal, tenaga kerja, organisasi dan waktu yang terbatas dalam rangka
memenuhi kebutuhan manusia yang terbatas. Dalam ilmu ekonomi dikenal dua teori
ekonomi yakni teori ekonomi makro dan teori ekonomi mikro. Teori ekonomi makro
mempelajari kegiatan ekonomi Negara atau agregat yang meliputi dua kebijakan
ekonomi yakni kebijakan fiscal dan kebijakan moneter. Kebijakan fiscal berkaitan dengan
anggaran pendapatan dan belanja negara antara lain menyangkut pendapatan nasional,
uang beredar dengan isntrumen suku bunga, cadangan devisa, dan obligasi Negara/surat
Selain itu ilmu ekonomi juga mempelajari tentang keterlibatan Negara dalam
kegiatan perekonomian, dalam hal ini ilmu ekonomi mempelajari 3 (tiga) jenis aliran
campuran dimana sebagian kegiatan ekonomi dibiarkan bebas dan tidak ada campur
3
tangan pemerintah dan sebagian kegiatan ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang
banyak ditangani dan dikontrol oleh Negara/pemerintah.. Adapun aliran ekonomi yang
diperaktekkan oleh hampir semua Negara di dunia ini termasuk Indonesia adalah aliran
ekonomi campuran.
Menurut Satmoko (1999: 109), peran ekonomi secara mikro dapat dibuktikan
bahwa orang memandang kehidupan seseorang dapat meningkat atau menurun karena
terkait erat dengan perekonomian. Teori ekonomi mikro mempelajari tingkah laku rumah
tangga dan perusahaan dalam proses konsumsi, distribusi, pertukaran dan produksi.
pendidikan.
Kegiatan pendidikan dalam hal ini dapat dilihat dari dua kaca mata teori ekonomi
yakni dari kaca mata teori makro dan teori mikro ekonomi. Masing-masing teori ekonomi
tersebut memiliki tujuan yang berbeda dimana teori makro ekonomi bertujuan untuk
ekonomi mikro adalah untuk memaksimalkan keuntungan atau efisiensi ekonomi atau
dalam hal ini biasa dikenal dengan prinsip ekonomi yakni dengan pengeluaran tertentu
diperoleh hasil yang maksimal atau dengan biaya minimal diperoleh hasil tertentu.
dalam hal ini kebijakan politik telah merumuskan anggaran 20% alokasi APBN untuk
Sementara yang termasuk ruang lingkup teori mikro ekonomi adalah manajemen
dan akuntansi termasuk dalam hal ini menajemen pendidikan, Adapun ruang lingkup
fungsi manajemen pendidikan yaitu; manajemen peserta didik, tenaga pendidik dan
4
kependidikan, keuangan, sarana dan prasarana, humas, manajemen layanan khusus, dan
sebagainya.
Ekonomi sebagai sumber pembiayaan pendidikan sangat penting karena hal ini
akan mendorong, memicu, dam memacu etos bangsa menuju kualitas yang lebih baik.
mengajar lebih intensif, motivasi, dan kegairahan kerja personalia pendidikan akan
perkembangan eknomi adalah salah sau faktor yang dapat mempengaruhi maju
mundurnya dunia pendidikan. Dan kualitas atau mutu suatu bangsa dapat dinilai oleh
faktor pendidikan dan ekonomi. Artinya jika suatu bangsa memiliki pendidikan dan daya
beli yang rendah maka bangsa tersebut memiliki kualitas yang rendah pula.
manusia, sudah tentu pendidikan itu tidak akan membawa peserta didik kearah hidup
yang membingungkan, menyusahkan dan sengsara walaupun bisa mencari uang yang
banyak. Ekonomi merupakan salah satu landasan yang memiliki peran utama dalam
menjadai dua yaitu peran prinsipil dan peran material. Secara prinsipil peran tersebut
5
pendidikan, sementara itu secara material peran ekonomi berkenaan dengan pemenuhan
Sehingga pada akhirnya antara ekonomi dan pendidikan memiliki hubungan yang
erat. Ekonomi mampu mendorong pendidikan berjalan secara efektif dan efisien
sementara hasil pendidikan akan menciptakan manusia yang memiliki kualitas sehingga
Namun selain ekonomi hal lain yang lebih menentukan hidup matinya dan maju
pengelola guru-gurunya. Hal ini merupakan kunci keberhasilan suatu sekolah atau
yang memadai, ahli dalam bidangnya,dan memiliki ketrampilan yang cukup dalam
Menurut Pidarta (2000, 247), kegunaan ekonomi dalam pendidikan terbatas dalam
hal-hal berikut :
a. Untuk membeli keperluan pendidikan yang tidak dapat dibuat sendiri atau bersama
para siswa, orang tua, masyarakat, atau yang tidak bisa dipinjam dan ditemukan di
lapangan, seperti prasarana, sarana, media, alat belajar/peraga, barang habis pakai,
materi pelajaran.
b. Membiayai segala perlengkapan gedung seperti air, listrik, telepon, televisi dan radio.
individu yang berperilaku ekonomi, seperti hidup hemat, bersikap efisien, memiliki
6
e. Untuk memenuhi kebutuhan dasar dan keamanan para personalia pendidikan
a. Dalam upaya membentuk SDM yang produktif, maka : (1) sistem pendidikan, struktur,
kurikulum, dan jumlah serta jenis pendidikan diatur kembali, (2) biaya pendidikan
yang didasarkan pada teknologi tinggi, fleksibilitas, dan mobilitas angkatan kerja
d. Semua penggunaan dana pada setiap kegiatan perlu dilakukan secara efisien dan
efektif
adalah
1) Penggunaan uang
2) Proses kegiatan
3) Hasil kegiatan
salah satu bentuk investasi pertama kali dikemukakan Theodore Wschultz pada tahun
7
Pesan yang disampaikan adalah proses pengetahuan dan
suatu bentuk kapital sebagai mana bentuk-bentuk kapital lainnya seperti mesin, teknologi,
Ekonomi pendidikan adalah suatu studi tentang bagaimana manusia, baik secara
masyarakat.
Cohn, 1979 (dalam Fatah, 2002) menyatakan ekonomi pendidikan adalah studi
daya yang langka/terbatas agar dapat menghasilkan berbagai bentuk pendidikan dan
8
Ilmu ekonomi pendidikan berkembang menjadi perspektif investasi sumber daya
manusia. Investasi ini menganggap ada kaitan antara pendidikan, produktivitas kerja,
dan pertumbuhan ekonomi. Pusat perhatian mendasar dari konsep ekonomi adalah
pada kemampuan
menyeluruh.
adalah pertumbuhan ekonomi dan keadilan. Investasi sebagai suatu konsep umum dapat
diartikan sebagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah barang atau jasa di kemudian
hari dengan mengorbankan nilai konsumsi sekarang (Cohn, 1979, dalam Fattah 2002).
Investasi dalam SDM dapat diartikan sebagai suatu entitas yang nilainya bisa
diperolehnya. Rich (1992) menyatakan manfaat pendidikan juga dapat dilihat sebagai
Nilai tambah secara umum merupakan peningkatan derajat, harkat, dan martabat
Subyek pengamatan atau kajian ekonomi pendidikan terdiri dari dua hal yang
1. Analisis atas nilai ekonomis pendidikan yang mengkaji dampak pendidikan terhadap
pemerataan pendapatan
9
2. Analisis atas aspek ekonomis institusi yang lebih berkepentingan mengkaji efisiensi
internal institusi pendidikan dan implikasi finansial dari biaya yang digunakan untuk
pengelolaan pendidikan
3. Pemberian tunjangan guru dan dosen berupa tunjangan sertifikasi dan tunjangan
profesi, dll
5. Pemberian subsidi berupa bantuan sosial (seperti KIP) kepada rakyat miskin untuk
7. Pemberian bantuan biaya pendidikan kepada mahasiswa S1, S2, dan S3.
yang dapat dipakai sebagai pedoman untuk mengambil keputusan tentang cara yang
berbagai hal yang langka. Fokus analisis ekonomi adalah “ pembuatan keputusan”
10
dalam berbagai bidang ketika orang dihadapkan pada pilihan-pilihan yang ada. Adapun
dunia bisnis, semua kegiatan pendidikan dihitung dengan uang agar memudahkan dalam
penggunaan dana yang harganya sesuai atau lebih kecil dari pada produksi dan layanan
Efektivitas ekonomi atau efektivitas biaya pendidikan berarti biaya itu hanya
diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan dengan tepat waktu sesuai rencana dan
tujuan yang telah ditetapkan. Suatu kegiatan dikatakan efektif jika diselesaikan sesuai
menghasilkan belajar bermanfaat dan bertujuan bagi peserta didik melalui pemakaian
prosedur yang tepat. Ada tiga konsep pengembalian investasi yang biasanya dilakukan,
yaitu : a. Nilai bersih saat ini (net present value) b. Rasio biaya manfaat (cost benefit
value) c. Tingkat pengembalian investasi internal (internal rate of return). Ketiga konsep
tersebut mengharuskan kita untuk melakukan estimasi manfaat dalam nilai uang.
11
c. Meningkatkan produktifitas pendidikan
Fungsi produksi adalah hubungan antara input, proses dan output. Input
pendidikan berupa siswa, guru, sarpras, buku, dan media pembelajaran. Output sebagai
keluaran yaitu hasil belajar peserta didik. Proses menunjukkan pada lamanya waktu yang
masukan, atau dengan tambahan masukan sedikit, tetapi pertambahan hasilnya lebih
besar, atau pertambahan masukan yang banyak dengan hasil yang jauh lebih banyak.
lebih baik 3. Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi sehingga guru dapat
Agar peserta didik mampu menghadapi perubahan yang cepat, satu-satunya cara
adalah “ belajar secara cepat” . Dengan kata lain, adanya perubahan yang cepat
).
Menurut Azis Wahab, (2001:2) kecepatan di dalam belajar dapat dilakukan antara
12
e. Meningkatkan kualitas pembelajaran
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik
dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
kompetensi dasar.
Namun, perlu diingat untuk mewujudkan pola pembelajaran ini perlu dukungan
penigkatan profesionalisme guru, sistem evaluasi dan suasana sekolah yang demokratis.
Menurut Habibie (1991) teknologi agar dapat menghasilkan nilai tambah harus
dibangun berdasarkan Prinsip-prinsip tersebut ditarik dari teori ekonomi terutama hasil
menuntut kita berusaha untuk mengumpulkan uang untuk segala kebutuhan dan selera.
13
Itulah sebabnya kita tidak bisa lepas dari kebutuhan akan ekonomi. Banyak produk
sebelum orang lain memilikinya, 2. Dengan menghasilkan barang dengan tenaga dan
sumber daya yang ada, 3. Dengan melakukan pertukaran dengan pihak lain yang memiliki
atau menghasilkan barang yang kita inginkan. Sementara itu, menurut filsuf Jerman
Oppenheimer, sebuah bangsa dapat mencapai kemakmuran melalui dua cara, yaitu : 1.
Cara politik : merampas harta orang lain secara paksa melalui agresi. 2. Cara Ekonomi :
mengakumulasi modal dan tabungan untuk investasi dalam berbagai usaha ekonomi
masalah pendidikan dan pembelajaran menurut MIarso (2004, 78) dengan cara : 1.
psikologi, rekayasa dan lain-lain. 2. Memecahkan masalah belajar pada manusia secara
menyeluruh dan serempak, dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi dan
saling kaitan. 3. Menggunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu
belajar dan pembelajaran ini tidak akan terlepas dari pertimbangan teori ekonomi.
Sementara itu kontribusi teori ekonomi dalam teknologi pembelajaran yaitu menekankan
pada proses untuk memperoleh nilai tambah, yaitu belajar akan lebih berkualitas, lebih
produktif, lebih efisien, lebih efektif, lebih banyak, lebih luas, lebih cepat dan sebagainya.
14
dan hasil pembelajaran di lingkungan sekolah. Pada tahun 1972, manajemen dipandang
sebagai supervisi personel dan pengelolaan organisasi. Kemudian pada tahun 1977
pembelajaran berbasis teknologi (AECT, 1977). Dan pada perkembangan tahun 1994,
2008: 176). sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen dalam teknologi pendidikan
Adapun kontribusi teori manajemen dalam teknologi pendidikan dapat dilihat pada
dan Michael Molenda, 2008: 183). Adapun fungsi manajemen proyek dalam pendidikan
(sumber mencakup personil keuangan, bahan baku, waktu, fasilitas, dan sumber
pembelajaran).
agar proses manajemen pengelolaan desain instruksional tersebut dapat berjalan efektif
dan efisien.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kontribusi teori manajemen dalam teknologi pendidikan
15
adalah sebagai pengelola teknologi pendidikan, adapun proses manajemen tersebut
teknologi cetak, teknologi audio visual, teknologi berbasis komputer, dan teknologi
terpadu), dan manajemen sumber belajar yang mencakup pesan, orang, bahan, peralatan
(fasilitas), teknik, dan latar (setting) yang mencakup lingkungan fisik dan nonfisik. Dan
seumur hidup dari tenaga kerja karena bertambahnya tingkat pendidikan tenaga kerja
tersebut. Manfaat bagi masyarakat adalah tambahan output yang dihasilkan oleh tenaga
kerja bagi masyarakat karena meningkatnya pendidikan tenaga kerja tersebut (Sumarno,
2005).
baik bagi masyarakatnya, tetapi juga menanamkan tata nilai luhur, norma-norma,
16
berkaitan baik langsung maupun tidak langsung. Pendidikan juga diharapkan mendap
pembangunan bangsa.
hubungan tidak langsung antara kegiatan pendidikan dengan kegiatan ekonomi yang
diharapkan menjadi tenaga kerja. Terdapat dua pandangan yang satu sisi menyatakan
dalam rangka memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat sebagai prasyarat bagi
kelangsungan hidup masyarakat dan peradaban. Butir kedua dan ketiga di atas
melalui dua cara yaitu : 1. Pendidikan menciptakan dan menghasilkan pengetahuan baru
Pendidikan menjadi sarana dalam proses difusi dan transmisi pengetahuan, teknologi,
dan informasi yang dapat mengubah pola pikir, bertindak dan kultur bekerja.
17
produktivitas. pendidikan merupakan suatu senjata yang sangat potensial baik untuk
meningkatkan daya jualnya dan pendapatannya sehingga mempunyai daya beli yang
tinggi berdampak pada dinamika pasar lebih hidup serta pusaran uang menjadi lebih
besar. Pendidikan yang baik harus didukung dengan ekonomi yang baik dan berlaku
sebaliknya. Sebab dengan SDM yang baik kualitasnya, kinerja pun meningkat sehingga
produktivitas juga meningkat dan hal ini akan membuat pendapatan meningkat.
18
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Ekonomi pada hakekatnya adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas
kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Dalam teknologi pendidikan prinsip ekonomi tidak
itu sendiri. Teori ekonomi bisa dimanfaatkan untuk mengefisiensikan biaya yang
Penerapan teori ekonomi dalam teknologi pendidikan dapat dilihat manfaatnya antara
lain: Meningkat misi pendidikan secara sukses dan terselenggara dengan baik, sebab
diisi dengan program yang baik, meningkatkan daya tarik terhadap masyarakat, peserta
peserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan, humas, sarana dan prasarana, dan
layanan khusus.
secara efektif dan efisien. Penerapan teknologi manajemen dalam memecahkan masalah-
19
masalah pembelajaran dapat dilihat dengan terciptanya seorang pendidik yang memiliki
teknologi), melakukan berbagai strategi dan pola pembelajaran yang merupakan hasil
dan efisien.
mutu pendidikan dan pemerataan akses pendidikan. Hal ini dikarenakan peran dari
B. Saran
20
21
Daftar Pustaka
Rineka Cipta.
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Edisi Revisi 5, Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada, 2006.
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
22
23