Anda di halaman 1dari 37

materi78.co.

nr GEO 1

Ilmu Geografi
A. PENDAHULUAN b. Lokasi relatif (secara geografis)
Geografi berasal dari dua kata, geo artinya bumi, Contoh: Indonesia terletak di antara Benua
dan grafis artinya penggambaran/pencitraan. Asia dan Australia, dan di antara Samudera
Pasifik dan Samudera Hindia.
Definisi geografi menurut beberapa ahli:
Jarak menunjukkan seberapa panjang sesuatu,
1) Menurut Alexander
dan menjawab pertanyaan ‘berapa?’.
Geografi adalah studi tentang pengaruh
Jarak dibedakan menjadi dua:
lingkungan alam pada aktivitas manusia.
a. Jarak absolut (perpindahan tempat)
2) Menurut Yeates
b. Jarak relatif (jarak yang ditempuh)
Geografi adalah ilmu yang memperhatikan
perkembangan rasional dari sifat yang Keterjangkauan (accessibility) adalah konsep
beranekaragam di muka bumi. yang menggambarkan mudah atau sulitnya
untuk menempuh suatu medan.
3) Menurut Prof. Bintarto
Pola (pattern) adalah susunan bentuk atau
Geografi adalah ilmu yang mempelajari sifat-
persebaran di muka bumi yang teratur.
sifat bumi, gejala-gejala alam dan penduduk,
corak yang khas mengenai kehidupan, dan Morfologi adalah wujud ketampakan daratan
mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam atau dasar laut di muka bumi.
konsep ruang dan waktu. Aglomerasi adalah konsep yang
menggambarkan kecenderungan suatu pola
B. RUANG LINGKUP GEOGRAFI
untuk mengelompok.
Secara umum, ruang lingkup kajian studi
Nilai kegunaan adalah konsep yang
geografi dapat menjawab seluruh pertanyaan:
menggambarkan bagaimana suatu benda
a. Apa (What?) memiliki nilai kegunaan yang relatif bagi setiap
b. Dimana (Where?) tempat dan manusia di muka bumi.
c. Kapan (When?) Diferensial areal adalah konsep yang
d. Kenapa (Why?) menggambarkan bahwa setiap wilayah pasti
e. Siapa (Who?) memiliki ciri khas dan berbeda satu sama lain.
f. Bagaimana (How?) Interaksi/interdependensi adalah konsep yang
g. Berapa (How…?) menggambarkan bahwa setiap wilayah saling
berinteraksi dan butuh satu sama lain.
C. KONSEP DASAR GEOGRAFI
Keterkaitan keruangan adalah konsep yang
Dalam mempelajari geografi, setidaknya ada
menggambarkan bahwa segala fenomena yang
10 konsep dasar yang digunakan, yakni:
terjadi di suatu tempat saling berkaitan.
1) Lokasi
D. OBJEK STUDI GEOGRAFI
2) Jarak
Objek studi geografi terdiri dari:
3) Keterjangkauan
a. Objek materiil, yaitu isi dari pembahasan
4) Pola
ilmunya.
5) Morfologi
Contoh: segala hal yang tercakup dalam
6) Aglomerasi geosfer, yaitu lithosfer, atmosfer, hidrosfer,
7) Nilai kegunaan biosfer dan antroposfer.
8) Diferensial areal b. Objek formal, yaitu metode yang digunakan
9) Interaksi dalam mengkaji ilmunya.
10) Keterkaitan keruangan. Dalam mengkaji ilmu geografi, digunakan
Lokasi adalah letak suatu tempat, dan menjawab beberapa pendekatan, antara lain:
pertanyaan ‘dimana?’. 1) Pendekatan keruangan (spatial approach)
Lokasi dibedakan menjadi dua: 2) Pendekatan ekologi atau kelingkungan
a. Lokasi absolut (secara astronomis) (ecologic approach)
Contoh: Indonesia terletak pada 6o LU – 11o 3) Pendekatan kewilayahan (areal approach)
LS, dan 95o BT – 141o BT. 4) Pendekatan waktu (time approach)

ILMU GEOGRAFI 1
materi78.co.nr GEO 1
E. PRINSIP-PRINSIP ILMU GEOGRAFI Astronomi benda langit di luar atmosfer
Geografi memiliki empat prinsip utama, yakni: bumi
1) Prinsip korologi¸ yaitu fakta dan masalah Paleontologi kehidupan purba ber-
geosfer di suatu tempat. dasarkan fosil di lapisan kulit
2) Prinsip deskripsi¸ yaitu penjelasan bumi
mendalam tentang suatu masalah. Vulkanologi aktivitas gunung api
3) Prinsip interelasi, yaitu hubungan terkait Seismologi aktivitas gempa bumi
antar masalah-masalah. Geografi manusia/sosial
4) Prinsip persebaran, yaitu gejala geosfer - Geografi politik
tidak tersebar secara merata di muka bumi.
- Geografi ekonomi
F. ASPEK-ASPEK ILMU GEOGRAFI - Geografi regional
Aspek-aspek ilmu geografi antara lain: - Geografi populasi (demografi)
1) Aspek fisik, berupa lingkungan yang bersifat - Antropogeografi (persebaran manusia)
alamiah dan relatif konstan, terdiri dari:
- Paleontogeografi (bumi purba)
a. Unsur proses, contohnya erosi,
sedimentasi, siklus hidrologi, siklus
batuan.
b. Unsur fisik, contohnya iklim, tanah, air.
c. Unsur topologi, contohnya ukuran, luas,
letak, bentuk.
d. Unsur biotik, contohnya flora, fauna,
dan organisme lain.
2) Aspek sosial, berupa keadaan manusia yang
relatif dinamis, terdiri dari: lingkungan sosial,
budaya, dan masyarakat.
G. ILMU PENUNJANG GEOGRAFI
Geografi ditunjang oleh berbagai ilmu
penunjang lain yang memiliki hubungan timbal
balik, dimana keduanya saling mendukung dan
melengkapi.
Ilmu penunjang geografi antara lain:
Geografi alam/fisik
Ilmu Mempelajari
Geofisika sifat fisika bumi
Geokimia sifat kimia bumi
Biogeografi penyebaran spesies di bumi
Hidrologi siklus air
Oseanografi laut
Limnologi danau
Glasiologi es/gletser
Pedologi tanah
Geomatika perhitungan pada bumi
Geodesi ukuran unsur-unsur di bumi
Kartografi peta
Geomorfologi bentuk muka bumi
Meteorologi cuaca
Klimatologi iklim

ILMU GEOGRAFI 2
materi78.co.nr GEO 1

Lithosfer
A. STRUKTUR BUMI Laut terdiri dari empat kedalaman:
1) Laut dangkal atau teras benua (continental
3
shelf), <150 m.
2) Laut menengah atau lereng benua
2 (continental slope), 150-200 m.
3) Laut dalam (bathial sea), 200-1800 m.
4) Laut sangat dalam (abysal sea), >1800 m.
1
C. BATUAN PENYUSUN BUMI
Bumi tersusun atas tiga lapisan utama: inti Batuan penyusun bumi antara lain:
bumi, mantel bumi, dan kerak bumi (lithosfer). Batuan beku
1) Inti bumi, kedalaman >2,900 km, tersusun Batuan yang terbentuk dari cairan magma dari
atas besi dan nikel, sedikit silikat dan sulfur. dapur magma, antara lain:
2) Mantel bumi, kedalaman 400-2,900 km,
merupakan tempat gelombang gempa dan
astenusfera yang mendorong pergerakan lithosfer.
3) Kerak bumi (lithosfer), terletak <400 km
(benua) dan 100 km (samudra), yang
1) Batuan beku dalam (batolit), terjadi di dalam
merupakan tempat pergerakan lempeng.
dapur magma (intrusi).
B. BENTUK MUKA BUMI Contoh: diorit dan gabro.
Bumi terdiri dari dua relief: relief daratan dan 2) Batuan beku tengah (korok), terjadi di dalam
relief dasar laut. corong magma (intrusi).
Relief daratan berupa: Contoh: granit (untuk lantai) dan seinit.
a. Gunung/pegunungan, dataran yang 3) Batuan beku luar (permukaan/efusif), terjadi
menjulang dengan ketinggian >500 m. di luar permukaan bumi (ekstrusi).
b. Dataran tinggi, daratan yang relatif datar Contoh: andesit, basalt, riolit dan obsidian.
pada ketinggian >200 m.
Batuan sedimen
c. Dataran rendah, daratan yang berada dekat
Batuan yang terbentuk akibat pelapukan batuan
pantai pada ketinggian <200 m.
beku yang kemudian mengendap, antara lain:
d. Peneplain, dataran rendah berupa batuan
1) Batuan sedimen akuatis, terjadi akibat aliran air.
monadnock yang muncul dari dasar laut.
Contoh: pasir dan lumpur.
Relief dasar laut berupa:
2) Batuan sedimen aeolis/aeris, terjadi akibat
aliran angin.
Contoh: tanah loss dan pasir.
3
3) Batuan sedimen glasial, terjadi akibat
turunnya lapisan gletser/es.
1 6 5
Contoh: batu morena dan tanah lim.
2 4 6
4) Batuan sedimen marine, terjadi akibat
gerakan air laut.
Contoh: delta dan dataran banjir.
1) Dangkalan (shelf) Batuan metamorf
2) Lubuk laut (basin) Batuan beku dan sedimen yang telah mengalami
3) Gunung laut, berupa gunung, seamount perubahan sifat akibat berbagai faktor, antara lain:
atau guyot.
4) Palung (trench)
5) Ambang laut (drempel)
6) Punggung laut, berupa slope, ridge atau rise.

LITHOSFER 1
materi78.co.nr GEO 1
1) Batuan metamorf thermal/kontak, terjadi Gerak epirogenesa negatif:
karena adanya sentuhan panas yang tinggi Keadaan Epirogenesa negatif
dengan dapur magma.
Contoh: batu marmer berasal dari batu kapur.
2) Batuan metamorf dinamo (beban), terjadi Sebelum
karena adanya tekanan yang tinggi yang
diterima batuan beku.
Contoh: batu sabak berasal dari tanah liat.
3) Batuan metamorf pneumatolistis, terjadi Sesudah
karena adanya sentuhan panas, tekanan
dalam waktu yang lama.
Contoh: batu intan dan berlian. Lapisan bumi turun

Siklus batuan di bumi: Permukaan laut naik

MAGMA BATUAN BEKU Gerak orogenesa adalah pergeseran lapisan kulit


bumi yang relatif sempit dan cepat. Gerak
orogenesa terdiri dari lipatan (folds) dan patahan
BATUAN METAMORF BATUAN SEDIMEN (faults).
Lipatan terjadi apabila kulit bumi mendapat
D. TENAGA PEMBENTUK BUMI tenaga endogen yang horizontal.
Relief dan batuan bumi dibentuk oleh tenaga Gerakan lipatan:
pembentuk bumi.
Tenaga endogen adalah tenaga pembentuk
muka bumi yang berasal dari dalam, terdiri dari
tektonisme dan vulkanisme.
Tenaga eksogen adalah tenaga pembentuk
lipatan
bumi yang berasal dari luar, terdiri dari lipatan asimetris
simetris/tegak/muda
pelapukan, erosi dan sedimentasi.
E. TEKTONISME
Tektonisme adalah tenaga endogen yang
mengubah letak lapisan kulit bumi dengan
pergerakan lempeng bumi. lipatan menggantung lipatan isoklinal
Tektonisme terbagi menjadi: gerak
epirogenesa dan gerak orogenesa.
Gerak epirogenesa adalah gerak naik-turunnya
lapisan kulit bumi yang luas secara perlahan.
lipatan rebah lipatan kelopak/chevron
Gerak epirogenesa terdiri dari epirogenesa positif
dan negatif. Lipatan memiliki punggung lipatan yang disebut
Gerak epirogenesa positif: antiklinal, dan lembah lipatan yang disebut
sinklinal.
Keadaan Epirogenesa positif
Patahan terjadi apabila kulit bumi mendapat
tenaga endogen yang kuat dan mendadak, dapat
Sebelum horizontal dan vertikal.
Gerakan patahan:
1) Sesar naik-turun

Sesudah

Lapisan bumi turun


Permukaan laut naik

LITHOSFER 2
materi78.co.nr GEO 1
2) Sesar mendatar 2) Gunung api maar

Ciri-cirinya adalah kecil, berkawah, dan


3) Graben (merendah) meletus sekali.
3) Gunung api perisai

4) Horst (meninggi)
Ciri-cirinya adalah pendek, lebar, luas, landai,
dan terjadi karena letusan magma efusif
(encer).
Intrusi magma terjadi karena gerakan magma
belum mencapai permukaan bumi.
Jenis-jenis intrusi magma:

F. VULKANISME c
Vulkanisme adalah tenaga endogen yang
berasal dari gerakan magma dari dapur magma f
b
menuju permukaan bumi.
d e
Magma yang dikeluarkan mengandung
beberapa hal:
a. Benda padat (efflata), seperti debu, pasir, a
kerikil (lapilli), batu besar (bom), batu apung.
b. Benda cair, seperti lava dan lahar. a. Batolit, batuan beku yang terbentuk pada
c. Benda gas, yaitu fumarol (H2O), solfatar (H2S), dapur magma.
dan mofet (CO2). b. Dike/gang, batuan yang berbentuk pipih atau
Gerak vulkanisme terdiri dari ekstrusi magma lempeng.
dan intrusi magma. c. Diatrema/korok, corong magma menuju
Ekstrusi magma terjadi karena gerakan magma permukaan bumi.
mencapai permukaan bumi. d. Sill, magma yang membeku antara dua
Ekstruksi magma menghasilkan: lapisan lithosfer.
1) Gunung api strato e. Apofise, intrusi yang bercabang seperti jari.
f. Lakolit, sill yang memiliki bentuk seperti lensa
cembung datar.
Gejala pos-vulkanik dapat dilihat melalui:
a. Sumber-sumber gas bermunculan di kaki
gunung.
b. Peningkatan suhu di sekitar.
Ciri-cirinya adalah kerucut, tinggi, besar, c. Aktivitas hewan yang berubah di gunung.
sempit, menanjak, dan terjadi karena letusan d. Munculnya asap vulkanik dari kepundan
magma campuran. gunung.

LITHOSFER 3
materi78.co.nr GEO 1
G. PELAPUKAN Erosi akuatis/air adalah proses erosi yang
Pelapukan adalah tenaga eksogen yang dilakukan oleh air, biasanya terjadi di lembah
merupakan peristiwa penghancuran, perusakan, atau lereng.
dan pelepasan partikel batuan. Bentuk erosi akuatis dibagi empat:
Pelapukan terdiri dari pelapukan mekanik/fisik, a. Percikan, percikan air hujan memecahkan
kimiawi, dan biologis/organik. agregat tanah dan menghempaskannya
Pelapukan mekanik/fisik adalah proses berubahnya bersama air itu.
ukuran batuan dengan susunan kimiawi tetap. b. Permukaan, kumpulan air kecil yang mengalir
Penyebab pelapukan mekanik/fisik: menuruni lereng dan mengangkut partikel
tanah.
a. Perbedaan suhu (insolasi), peningkatan suhu
menghasilkan retak mendatar, dan penurunan c. Alur, kumpulan air besar dari erosi permukaan
suhu menghasilkan retak radial (kulit bawang). yang membentuk alur.
b. Perbedaan mineral penyusun, menyebab- d. Parit, kumpulan air dari erosi alur yang lebih
kan perbedaan koefisien muai sehingga lebar dan lebih dalam, membentuk huruf V
mudah retak. atau U.
c. Pembekuan air pada celah batuan, air yang Erosi angin adalah proses erosi yang dilakukan
masuk ke dalam celah mengembang ketika oleh angin, biasanya terjadi di gurun.
malam, dan menyebabkan retakan. Erosi angin dapat berupa:
Pelapukan kimiawi adalah proses berubahnya a. Deflasi, yaitu pengikisan batuan yang
ukuran dan susunan kimiawi batuan melalui mengangkat debu-debu dan butir pasir.
reaksi kimia.
Akibat dari pelapukan kimiawi, terbentuk:
a. Diaklas/karst, yang merupakan pori-pori
pada tanah kapur.
b. Dolina, yaitu diaklas yang berbentuk corong
kecil karena terkikis air. b. Korasi, yaitu proses pembentukan batu jamur,
c. Lokva, yaitu dolina yang terisi air karena mesa (persegi), butte (tongkat) di gurun.
dasarnya tertutupi oleh tanah, sehingga Erosi gletser adalah proses erosi yang dilakukan
membentuk danau karst (kapur) yang oleh gletser, biasanya terjadi di gunung bersalju
berukuran kecil. dan daerah beriklim dingin.
d. Uvala, yaitu danau karst yang berukuran Tumpukan salju yang menuruni lereng akan
besar. mencair dan mengikis batuan, dan membentuk
e. Gua kapur, terbentuk karena dolina semakin danau glasial dan endapan (moraine).
terkikis membentuk rongga dalam tanah.
I. SEDIMENTASI
Sedimentasi adalah tenaga eksogen berupa
proses pengendapan material hasil erosi.
Sedimentasi dari erosi air menghasilkan:
a. Dataran banjir (flood plain) dihasilkan oleh
endapan sungai yang meluap di hilir sungai.
f. Stalagtit, merupakan kerucut kapur di atap b. Delta, yaitu endapan sungai di muara yang
gua kapur yang berbentuk V. berbentuk melebar (segitiga).
g. Stalagmit, merupakan kerucut kapur di dasar c. Tombolo, yaitu tanggul pasir alami yang
gua kapur yang berbentuk Λ. menghubungkan daratan dengan pulau yang
Pelapukan biologis/organik merupakan proses berada di dekat pantai.
pelapukan yang dibantu oleh makhluk hidup, Sedimentasi dari erosi angin menghasilkan:
seperti tumbuhan dan hewan dalam tanah. a. Gumuk pasir (sand dunes) yaitu bukit-bukit
H. EROSI pasir kecil di tepi pantai dan gurun.
b. Tanah loss, yaitu debu yang dibawa angin
Erosi adalah tenaga eksogen yang merupakan
dari gurun pasir yang mengendap.
pengikisan hasil pelapukan batuan yang
dilakukan oleh air di atas permukaan tanah. c. Barchan, yaitu gumuk pasir berbentuk tapal
kuda di gurun.
Erosi terdiri dari erosi akuatis, angin, dan gletser.

LITHOSFER 4
materi78.co.nr GEO 1

Gempa Bumi
A. PENDAHULUAN Berdasarkan jarak episentrum, gempa bumi di
suatu tempat tergolong menjadi:
Gempa bumi adalah keadaan dimana bumi
mengalami getaran vertikal (naik-turun) dan 1) Gempa lokal/setempat, yaitu jarak
horizontal (kanan-kiri). episentrum <10,000 km pada daerah tersebut.
Gempa bumi memiliki dua titik: 2) Gempa menengah, yaitu jarak episentrum
±10,000 km pada daerah tersebut.
b
3) Gempa jauh, yaitu jarak episentrum >10,000
km pada daerah tersebut.
C. SEISMOGRAF
Seismograf adalah alat yang digunakan untuk
mendeteksi dan mencatat getaran-getaran yang
terjadi kulit bumi (gempa).
a Catatan getaran gempa yang berbentuk goresan
a. Titik hiposentrum adalah titik dimana patah-patah disebut seismogram, yang dapat
gempa terpusat di dalam lapisan bumi. mengukur tekanan dan frekuensi getaran gempa.
b. Titik episentrum adalah titik kejadian Komponen utama seismograf:
gempa di muka bumi yang paling dekat dan a. Massa stasioner, benda yang peka terhadap
tegak lurus dengan hiposentrum. getaran bumi, namun tidak berpindah posisi.
Semakin dangkal hiposentrum, maka daya rusak b. Jarum pencatat, pena yang bersentuhan
dan getarannya makin hebat. dengan silinder berjelaga dan dipasang pada
B. KLASIFIKASI GEMPA BUMI massa stasioner.
c. Silinder berjelaga, pita roll tempat seismo-
Gempa dapat diklasifikasikan berdasarkan:
gram dicatat. Gerak silinder berjelaga searah
akibat, letak hiposentrum, letak episentrum,
jarum jam.
bentuk episentrum, dan jarak episentrum.
Seismograf terdiri dari dua jenis:
Berdasarkan akibatnya, gempa bumi terdiri dari:
1) Gempa vulkanik, yaitu karena aktivitas 1) Seismograf horizontal
vulkanisme di batolit.
2) Gempa tektonik, yaitu karena aktivitas
tektonisme di lempeng bumi.
3) Gempa runtuhan (turban), yaitu karena a
runtuhnya bebatuan di gua tanah.
b
Berdasarkan letak hiposentrum, gempa bumi
terdiri dari: c
1) Dangkal, yaitu jarak ke permukaan <100 km.
2) Menengah (intermediet), yaitu jarak ke
permukaan 100-300 km. Seismograf horizontal digunakan untuk
3) Dalam, yaitu jarak ke permukaan >300 km. mencatat getaran mendatar. Massa
stasioner digantung dengan sebuah tali.
Berdasarkan letak episentrum, gempa bumi
terdiri dari: 2) Seismograf vertikal
1) Gempa daratan, terjadinya di daratan. engsel
2) Gempa lautan, terjadinya di dasar laut atau
samudera dan dapat menimbulkan tsunami.
pegas

Berdasarkan bentuk episentrum, gempa bumi c


terdiri dari: b
a
1) Gempa linear, yaitu bentuk episentrumnya
garis, terjadi pada gempa tektonik.
2) Gempa sentral, yaitu bentuk episentrumnya
titik, terjadi pada gempa vulkanik dan turban.

LITHOSFER 1
materi78.co.nr GEO 1
Seismograf vertikal digunakan untuk Metode jarak episentral agar akurat harus
mencatat getaran vertikal. Massa stasioner dihitung dari tiga stasiun berbeda, sehingga
ditahan oleh pegas dan tangkai engsel. terbentuk irisan yang merupakan pusat titik
Stasiun pengamat gempa umumnya memiliki 3 episentrum.
seismograf untuk mendapat hasil yang akurat. Metode homoseista ditentukan dengan
a. Seismograf horizontal berjumlah 2 dan menggunakan garis homoseista.
dipasang pada posisi barat-timur dan utara- Homoseista adalah garis khayal di muka bumi
selatan. yang mencatat gelombang primer dalam waktu
b. Seismograf vertikal berjumlah 1. yang sama.
Isoseista adalah garis khayal di muka bumi yang
D. GELOMBANG GEMPA
mencatat kerusakan yang sama.
Gelombang gempa dibagi menjadi tiga:
Pleistoseista adalah garis khayal yang
gelombang primer, sekunder dan panjang.
membatasi sekitar episentrum yang mengalami
1) Gelombang primer/ longitudinal/ pressure
kerusakan terhebat.
(P) adalah gelombang yang merambat ke
Mikroseista adalah gempa yang terjadi sangat
segala arah di lapisan kulit bumi, dengan
halus/lemah dan dapat diketahui hanya dengan
kecepatan ±8 km/s dan T = 5-7 s.
menggunakan alat.
Gelombang ini merupakan gelombang
Makroseista adalah gempa yang terjadi sangat
pertama yang sampai ke seismograf.
kuat, sehingga dapat diketahui tanpa
2) Gelombang sekunder/ transversal/ shear
menggunakan alat.
(S), adalah gelombang yang merambat ke
segala arah, dan tegak lurus dengan E. SKALA GEMPA
gelombang primer, dengan kecepatan ±4 Besaran gempa dapat dihitung menggunakan
km/s dan T = 11-14 s. skala atau magnitudo.
Gelombang ini sampai ke seismograf setelah Magnitudo adalah besar energi seismik yang
gelombang primer. dipancarkan oleh sumber gempa.
3) Gelombang panjang/ permukaan adalah Skala gempa yang sering digunakan:
gelombang yang telah sampai ke permukaan 1) Skala momen magnitudo, skala yang
bumi dan merambat ke segala arah, dengan didasarkan atas nilai magnitudo.
v = 3-4 km/s dan periode yang relatif lama. Skala ini adalah dasar dari seluruh skala
Gelombang ini menyebabkan kerusakan gempa. Selain itu, skala ini dapat digunakan
paling parah karena periode yang relatif lama. untuk menghitung gempa dengan kekuatan
Contohnya adalah gelombang cinta (love besar yang tidak dapat dihitung skala lain.
wave) yang berbentuk S dan gelombang 2) Skala Mercalli, disusun oleh Giuseppe
Raleigh yang berbentuk lingkaran. Mercalli dengan skala maksimal 12 (Modified
Metode penentuan jarak episentrum terdiri Mercalli Intensity Scale), didasarkan atas
dari metode jarak episentral dan homoseista. observasi keadaan sekitar saat gempa
titik berlangsung.
episentrum Skala Kategori
stasiun 1 I instrumental
II weak (lemah)
stasiun 2 III slight (ringan)
IV moderate (moderat)
stasiun 3
V rather strong (agak kuat)
VI strong (kuat)
Metode jarak episentral dapat ditentukan VII very strong (sangat kuat)
dengan rumus Laska:
VIII destructive (destruktif)
Δ = [(S-P)-1’] x 1000 IX violent (keras/kasar)
X intense (hebat)
Δ = jarak episentrum (km)
S = waktu gelombang sekunder (menit) XI extreme (ekstrim)
P = waktu gelombang primer (menit) XII catastrophic (bencana besar)

LITHOSFER 2
materi78.co.nr GEO 1
3) Skala Richter, disusun oleh Charles F. F. GEMPA DI INDONESIA
Richter dan Beno Gutenberg, didasarkan atas Gempa bumi di Indonesia dipengaruhi oleh
nilai magnitudo. beberapa gerakan lempeng.
Skala Richter merupakan logaritma dari a. Lempeng Indo-Australia (Hindia), bergerak
amplitudo terbesar dalam satuan mikrometer ke utara.
dari pengukur gempa dengan jarak 100 m
b. Lempeng Pasifik, bergerak ke barat,
dari episentrum.
bertabrakan dengan lempeng Indo-Australia.
Magnitudo Kategori c. Lempeng Eurasia, bergerak ke selatan,
<2.0 sangat kecil (mikro) bertabrakan dengan lempeng Indo-Australia.
2.0 – 3.9 kecil (minor) Jalur gempa bumi di Indonesia posisinya
4.0 – 4.9 ringan (light) mengikuti Jalur Pengunungan Sirkum
5.0 – 5.9 moderat Mediterania melalui pulau Sumatera sebelah
barat, Pulau Jawa sebelah selatan, Bali, NTB dan
6.0 – 6.9 kuat
NTT.
7.0 – 7.9 besar (major)
Pulau Kalimantan adalah daerah yang relatif
>8.0 sangat besar (great)
aman dari ancaman gempa bumi dibanding
4) Skala Omori, skala maksimalnya 7. daerah lain, karena pulau Kalimantan letaknya
5) Skala Cancani, disusun oleh Adolfo Cancani jauh dari lokasi pertemuan antar lempeng.
yang berasal dari skala Mercalli dengan skala
maksimal 12.

LITHOSFER 3
materi78.co.nr GEO 1

Pedosfer
A. PENDAHULUAN Permeabilitas tanah adalah daya serap tanah
terhadap air melalui pori-pori tanah, tanah yang
Pedosfer (tanah) merupakan lapisan penyusun
baik adalah yang mampu menyerap air.
bumi pada lithosfer.
Solum tanah menunjukkan ketebalan tanah dari
Tanah adalah benda berdimensi tiga, yang terdiri
permukaan sampai ke batuan induk.
dari macam-macam butir tanah.
B. SIFAT FISIK DAN MORFOLOGI TANAH C. BAHAN PEMBENTUK TANAH
Tanah terbentuk dari bahan organik dan bahan
Tanah memiliki beberapa sifat fisik dan
mineral.
morfologi: batas horizon, tekstur tanah, warna
tanah, struktur tanah, konsistensi, pori-pori Bahan organik merupakan pembentuk tanah
tanah, permeabilitas, dan solum tanah. yang berasal dari pembusukan bahan organik.
Batas horizon tanah dibagi menjadi empat: Lapisan bahan organik biasanya terletak diatas
lapisan A, B, C dan D. lapisan A (lapisan O). Lapisan bahan organik
yang masih segar disebut mulch, dan yang sudah
A
sempurna disebut humus.
B Bahan mineral merupakan pembentuk tanah
yang berasal dari batuan induk yang mengalami
C
pelapukan.
D D. FAKTOR PEMBENTUK TANAH
Faktor pembentuk tanah dapat dituliskan
a. Lapisan A, adalah lapisan yang terdiri dari dalam fungsi:
campuran bahan organik dan butir-butir
tanah, sehingga subur. S = f (c, o, p, t, tm)
b. Lapisan B, adalah lapisan pengendapan A
a. Climate (iklim)
dan lebih padat, tidak terlalu subur.
Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi
c. Lapisan C, adalah lapisan yang terdiri dari
adalah suhu dan curah hujan.
batuan induk yang sudah mulai lapuk.
Suhu akan berpengaruh terhadap proses
d. Lapisan D (atau R), adalah lapisan yang
pelapukan bahan induk, sedangkan curah
terdiri dari bermacam-macam batuan induk.
hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan
Tekstur tanah menunjukkan keadaan butir-butir
tenaga pembentuk tanah.
tanah serta kasar halusnya tanah.
b. Organism (makhluk hidup)
a. Bahan kasar (gravel), ukurannya >2 mm.
Organisme membantu proses pelapukan,
b. Pasir, merupakan fraksi tanah terbesar.
dan jenis vegetasi mempengaruhi sifat tanah,
c. Debu, merupakan fraksi tanah sedang. misalnya warna tanah yang dipengaruhi
d. Liat, merupakan fraksi tanah terkecil. kandungan organik dan mineral tanah.
Warna tanah ditentukan oleh pembentuk butir c. Parent material (batuan induk)
tanahnya, makin hitam warnanya maka makin Bahan induk yang berbeda akan
subur, dan makin terang warnanya maka makin menghasilkan tanah dengan sifat yang
tidak subur. berbeda, misalnya tekstur tanahnya.
Struktur tanah adalah susunan partikel tanah d. Topography (topografi atau relief)
yang saling mengikat, dan jenis yang paling baik
Topografi daerah akan mempengaruhi solum
adalah glanular dan remah.
tanah dan permeabilitas tanah.
Konsistensi tanah adalah kekuatan daya kohesi
e. Time (waktu)
atau adhesi butir-butir tanah terhadap benda
Akibat proses pembentukan tanah (misalnya
lain, seperti alat pembajak dan air.
pelapukan), lama kelamaan tanah akan
Pori-pori tanah yaitu ruang yang terdapat
semakin tua dan kehilangan kandungan
antara butir-butir tanah. Pada musim hujan, pori-
organik dan mineralnya.
pori ini terisi air (mikro), dan pada musim
kemarau berisi udara (makro).

PEDOSFER 1
materi78.co.nr GEO 1
Proses pembentukan tanah yang terus - Tanah dewasa adalah tanah yang telah
berjalan membuat batuan induk tanah mengalami proses pembentukan horizon B.
berubah menjadi: - Tanah tua adalah tanah yang telah
- Tanah muda adalah tanah yang masih mengalami diferensiasi horizon A dan B.
tampak struktur batuan induknya atau Lamanya waktu yang diperlukan untuk
pembentuknya. pembentukan tanah berbeda-beda.
E. JENIS-JENIS TANAH
Bahan Kandungan
Tanah Nama Tanah Sifat Kesuburan
Pembentuk Utama

kalsit dan
limestone/kapur batuan kapur kasar, putih kurang subur
argonit

bahan organik, basah dan


organosol/
misalnya zat organik empuk, warna kurang subur
histosol/gambut
lumut-lumutan gelap

tanah yang
kaya akan alumunium padat, tebal,
alfisol/oksisol/laterit kurang subur
alumunium dan dan besi kemerahan
besi

butir tanah
batuan beku miskin
litosol besar, tipis, kurang subur
dan sedimen mineral
coklat-kuning

silikat, besi, lengket dan


pelapukan
akrisol/liat alkali dan kuat, coklat kurang subur
batuan beku
alkali tanah muda

regosol/arenosol/ batuan beku silika, kasar, coklat-


kurang subur
pasir dan sedimen kuarsa kuning

PEDOSFER 2
materi78.co.nr GEO 1

batuan pasir granit, mudah basah,


spodosol/podzol kurang subur
dan lempung kuarsa kuning

kalsit,
batuan kapur,
mergel argonit, putih-coklat subur
pasir dan liat
dolomit

pelapukan lempung,
mediteran (terarosa) silikat, besi subur
batuan kapur coklat-merah

batuan sedimen basah lekat,


fluvisol/alluvial sedimen subur
alluvium abu-abu

pelapukan
humus zat organik hitam subur
bahan organik

pasir,
tebal,
pelapukan kerikil,
andosol/vulkanis gembur, subur
materi vulkanis materi
hitam
vulkanis

F. LAHAN Lahan potensial adalah lahan yang tingkat


Dalam kehidupan manusia, manusia produktivitasnya tinggi, subur, sifat dan
menggunakan tanah salah satunya sebagai lahan. morfologinya baik, pemakaiannya sesuai dengan
Lahan tersebut digunakan untuk memenuhi kemampuan.
kebutuhannya. Lahan kritis adalah lahan yang tingkat
Lahan terdiri dari dua jenis: lahan potensial dan produktivitasnya rendah, kurang subur, sifat dan
lahan kritis. morfologinya kurang baik, dan pemakaiannya
tidak sesuai dengan kemampuan.

PEDOSFER 3
materi78.co.nr GEO 1
G. KELAS LAHAN
Kelas lahan ditentukan oleh faktor-faktor: tekstur tanah, permeabilitas (daya serap air), solum tanah (ketebalan),
kemiringan, keadaan erosi, dan drainase.
Kelas-kelas lahan:
Keadaan
Kelas Kemiringan Tekstur Permeabilitas Solum Drainase
Erosi
I <3% (datar) halus tinggi dalam kecil baik
II 3-8% (landai) agak kasar tinggi agak dalam sedang baik
III 8-15% (agak miring) kasar rendah dangkal besar buruk
IV 15-30% (miring) kasar rendah dangkal besar buruk
V <3% (datar) kasar rendah dangkal kecil buruk
VI 30-45% (agak curam) kasar rendah sangat dangkal besar buruk
VII 45-65% (curam) kasar rendah sangat dangkal besar buruk
VIII >65% (curam) sangat kasar rendah sangat dangkal sangat besar sangat buruk

Kelas lahan berhubungan dengan penggunaan lahan.


Alami Rerumputan Pertanaman/Penggarapan
Kelas Cagar Hutan Sangat
Terbatas Sedang Intensif Terbatas Sedang Intensif
Alam Produktif Intensif
I
II ×
III × ×
IV × × ×
V × × × ×
VI × × × × ×
VII × × × × × ×
VIII × × × × × × × ×

Secara umum, penggunaan lahan yang tepat b. Crop rotation, penanaman bergilir ber-
menurut kelasnya: macam-macam tumbuhan pada suatu lahan.
a. Kelas I-IV untuk dijadikan lahan pertanian c. Buffering/ cover crop, yaitu penutupan
produktif. lahan dengan tanaman penutup untuk
b. Kelas V-VII untuk padang rumput, tanaman melindungi tanah.
satu musim atau pohon besar, vegetasi alam. d. Reboisasi, yaitu penanaman kembali
c. Kelas VIII sebaiknya dibiarkan alami. hutan-hutan dan tanah yang gundul.

H. PENGOLAHAN LAHAN 2) Metode mekanik


Adalah konservasi tanah yang dilakukan
Lahan potensial dan lahan kritis harus diolah
dengan mengatur aliran air pada lahan.
dengan melakukan konservasi dan pengawetan
tanah. Hal ini bertujuan agar tanah dapat menjadi Metode mekanik antara lain:
lahan potensial yang produktif. a. Contour, pengolahan tanah yang sejajar
Pengolahan lahan potensial dan kritis dilakukan garis kontur, sehingga memperlambat
dengan metode vegetatif, mekanik dan kimia. aliran air.
1) Metode vegetatif b. Terasering, pembuatan teras pada lereng
curam, sehingga dapat menahan aliran air.
Adalah konservasi tanah yang dilakukan
menggunakan penanaman tumbuhan. c. Pembuatan saluran air dan guludan
yang sejajar dengan garis kontur.
Metode vegetatif antara lain:
3) Metode kimia
a. Strip cropping, penanaman barisan
tumbuhan yang tegak lurus dengan aliran Adalah konservasi tanah yang dilakukan
air/angin. menggunakan bahan-bahan kimia, bisa
berupa pupuk atau pemantap agregat tanah.

PEDOSFER 4
materi78.co.nr GEO 1

Atmosfer
A. PENDAHULUAN C. CUACA
Atmosfer adalah lapisan udara yang Cuaca adalah keadaan udara pada waktu yang
menyelubungi bumi yang terdiri dari berbagai pendek dan daerah yang relatif sempit.
macam gas sebagai penyusunnya. Unsur pembentuk cuaca antara lain: suhu,
Penyusun utama atmosfer antara lain adalah tekanan (angin), kelembapan, dan curah hujan.
nitrogen (78%), oksigen (21%), argon (0,9%) dan D. SUHU
karbondioksida (0,03%), sisanya gas lain.
Tinggi rendahnya suhu atau temperatur
B. LAPISAN ATMOSFER dipengaruhi oleh beberapa faktor:
Berdasarkan temperatur/susunan termalnya, 1) Sudut datang sinar matahari
atmosfer dibagi menjadi: troposfer, stratosfer, 2) Keadaan awan
mesosfer, termosfer, dan eksosfer. 3) Lama penyinaran matahari
1) Troposfer (0-12 km) 4) Posisi lintang/astronomis tempat
Adalah tempat unsur pembentuk cuaca. 5) Ketinggian tempat
Tiap ketinggian 100 m, suhu turun 0,5°C, dan Alat untuk mengukur tinggi rendahnya suhu
puncaknya (tropopause) bersuhu -60°C. disebut termometer.
2) Stratosfer (12-50 km) Suhu suatu tempat dapat dihitung:
Adalah tempat terdapatnya lapisan ozon. Tx = suhu tempat x (oC)
h
Tiap ketinggian 1 km dimulai dari 30 km, Tx = T0 – 0,6 x To = suhu tempat diketahui (oC)
100
suhu udara naik 5°C. h = tinggi tempat x (m)

3) Mesosfer (50-80 km) Udara menjadi panas karena proses:


Adalah tempat terakhir meteor terbakar di 1) Konveksi, gerakan udara secara vertikal.
atmosfer. Terjadi penurunan drastis di bagian 2) Adveksi, gerakan udara secara horizontal.
puncaknya, yaitu bersuhu -90°C. 3) Turbulensi, gerakan udara berputar-putar.
4) Termosfer (80-500 km) 4) Konduksi, gerakan udara yang menyentuh
Adalah lapisan tempat terdapatnya ion-ion udara lain yang telah mengalami pemanasan.
gas, sehingga mampu memantulkan E. TEKANAN DAN ANGIN
gelombang radio dan satelit. Lapisan ini
Tekanan udara adalah massa udara atas yang
suhunya dapat mencapai 1700°C.
menekan udara bawah di atmosfer.
5) Eksosfer (500-1000 km)
Tekanan udara terbesar terletak 0 m di atas per-
Adalah lapisan terluar yang didominasi gas- mukaan laut, makin ke atas tekanan makin rendah.
gas ringan, yaitu hidrogen dan helium.
Alat untuk mengukur tekanan udara disebut
Berkurangnya pengaruh gravitasi bumi
barometer.
membuat gas-gas tersebut terlempar keluar.
Tekanan udara mempengaruhi gerakan udara
Berdasarkan kondisi gasnya, atmosfer dibagi (angin) di atmosfer.
menjadi: ozonosfer dan ionosfer.
Hukum angin Buys Ballot berbunyi:
1) Ozonosfer
Hukum ke I
Terdiri dari lapisan troposfer sampai
mesosfer, dan di dalamnya terjadi Angin bertiup dari daerah yang tekanannya
maksimum (tinggi) ke daerah yang minimum
kesetimbangan gas-gas, seperti adanya
(rendah).
gas-gas poliatomik oksigen.
2) Ionosfer Hukum ke II
Adalah lapisan termosfer yang terdiri dari Karena rotasi bumi, angin dari belahan bumi
lapisan D, E dan F. Didalamnya terjadi Utara berbelok ke kanan, dan angin dari
peristiwa rekombinasi (tumbukan ion-ion). belahan bumi Selatan berbelok ke kiri.
Lapisan D memantulkan gelombang dengan Kecepatan angin diukur menggunakan
frekuensi rendah, lapisan E memantulkan anemometer.
gelombang AM, dan lapisan F memantulkan Angin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu angin
gelombang pendek. tetap dan angin lokal.

ATMOSFER 1
materi78.co.nr GEO 1
ANGIN TETAP
Angin tetap adalah angin yang gerakannya terus-menerus sepanjang zaman, dengan arah yang tetap.

90°LU
kutub utara d

subpolar utara c 60-70°LU

subtropik utara b 30-40°LU


konvergensi 10°LU-
tropik 10°LS
subtropik a 30-40°LS
selatan

subpolar selatan c 60-70°LS

d
kutub selatan 90°LS

a. Angin pasat tenggara (angin muson tenggara) Ini disebabkan karena angin bertiup dari udara di
Menyebabkan musim kemarau pada bulan April- bumi utara yang basah, dan lautnya luas, sehingga
Oktober di daerah tropis. banyak uap air yang terbawa.
Ini disebabkan karena angin bertiup dari udara di c. Angin barat
bumi selatan yang kering dan lautnya sempit, Merupakan angin yang bertiup di daerah lintang
sehingga hanya sedikit uap air yang terbawa. sedang, dari arah barat ke arah timur.
b. Angin pasat timur laut (angin muson timur laut) d. Angin timur
Menyebabkan musim hujan pada bulan Oktober- Merupakan angin yang bertiup di daerah kutub, dari
April di daerah tropis. arah timur ke arah barat.
ANGIN LOKAL
Angin lokal adalah angin yang gerakannya terjadi karena perbedaan tekanan suatu daerah kecil/lokal.
ANGIN GUNUNG DAN LEMBAH ANGIN DARAT DAN LAUT

Angin gunung terjadi di malam hari, angin bertiup dari Angin darat terjadi di malam hari, angin bertiup dari
puncak ke lembah. darat ke laut.

Angin lembah terjadi di siang hari, angin bertiup dari Angin laut terjadi di siang hari, angin bertiup dari laut ke
lembah ke puncak. darat.

ATMOSFER 2
materi78.co.nr GEO 1
ANGIN SIKLON ANGIN ANTISIKLON
Angin siklon utara Angin siklon selatan Angin antisiklon utara Angin antisiklon selatan

Angin siklon bergerak menuju satu pusat tekanan Angin antisiklon berasal dari satu pusat tekanan tinggi,
rendah, di utara berlawanan jarum jam, di selatan searah di utara searah jarum jam, di selatan berlawanan jarum
jarum jam. jam.
ANGIN FOHN

Angin fohn adalah angin yang bertemu gunung kemudian jatuh ke sisi gunung yang lain, bersifat kering dan panas.
Angin ini memaksa turunnya hujan orografis.
Di beberapa daerah, angin ini diberi nama: Bahorok (Deli), Wambraw (Biak), Kumbang (Cirebon), Gending (Pasuruan), Brubu
(Makassar), Mistral (Perancis).

F. KELEMBAPAN UDARA DAN AWAN Klasifikasi awan berdasarkan bentuknya:


Kelembapan udara merupakan kandungan air a. Awan cirrus, bentuknya seperti serat bulu.
dalam udara.
Alat untuk mengukur kelembapan udara disebut
higrometer.
Kelembapan maksimum adalah berat uap air
maksimum yang dapat dikandung tiap 1 m3
udara dalam waktu tertentu.
Suhu/temperatur udara berbanding terbalik b. Awan stratus, bentuknya rata, tipis, dan
dengan kelembapan udara. Makin besar suhu berlapis-lapis, seperti jejak sapu.
udara makin rendah kelembapannya.
Kelembapan terdiri dari:
a. Kelembapan absolut/ mutlak, merupakan
bilangan yang menunjukkan berat uap air
dalam 1 m3 udara.
b. Kelembapan relatif, merupakan
perbandingan jumlah uap air maksimum c. Awan cumulus, bentuknya bergumpal-
dengan jumlah uap air yang nyata dengan gumpal, seperti bunga kol.
tekanan uap air maksimum pada suhu yang
sama.
Kelembapan relatif dapat dihitung:

kelembapan absolut
KR = x 100%
jumlah uap air

ATMOSFER 3
materi78.co.nr GEO 1
Klasifikasi awan berdasarkan ketinggiannya:

Cc Ci
Cs

As
Cb Ac

Cu Ns Sc
St

kabut

a. Awan tinggi, ketinggian >6.000 m. Yaitu hujan yang terdesak naik ke lereng
Contoh: cirrus (Ci), cirrocumulus (Cc), dan pengunungan.
cirrostratus (Cs). Bagian yang tidak terkena hujan disebut
b. Awan sedang, ketinggian 2,000-6.000 m. daerah bayangan hujan.
Contoh: altocumulus (Ac) dan altostratus (As). 2) Hujan frontal
c. Awan rendah, ketinggian <2.000 m, massa
didominasi awan pembentuk hujan. udara
dingin
Contoh: stratus (St), cumulus (Cu), strato-
cumulus (Sc), nimbostratus/awan hujan (Ns),
cumulonimbus/awan badai (Cb), dan kabut.
G. CURAH HUJAN
Curah hujan adalah jumlah air hasil presipitasi
yang jatuh ke permukaan tanah.
Yaitu hujan yang terjadi karena pertemuan
Alat untuk mengukur curah hujan disebut
front massa panas dan dingin. Bidang
umbrometer atau fluviometer.
pergesekan disebut front.
Klasifikasi bulan menurut E.J.C. Mohr dan
3) Hujan zenithal/vertikal/konveksi
Oldeman berdasarkan curah hujannya:
Bulan E.J.C. Mohr Oldeman
Kering <60 mm <100 mm
Lembap 60-100 mm 100-200 mm
Basah >100 mm >200 mm

Klasifikasi hujan berdasarkan butir airnya:


a. Gerimis, ukurannya <0,5 mm.
b. Deras, ukurannya >0,5 mm. Yaitu hujan yang terjadi karena pertemuan
c. Salju, butir airnya berupa salju. angin pasat tenggara dan timur laut di
d. Batu es, butir airnya berupa es. ekuator.
Klasifikasi hujan berdasarkan cara terjadinya: Karena hal tersebut, terjadi gerakan angin
1) Hujan orografis secara vertikal yang menghempaskan awan
sehingga menyebabkan hujan.
Curah hujan dipengaruhi oleh faktor-faktor
berikut:
a. Medan yang berbukit-bukit
b. Arah lereng terhadap arah angin
c. Garis pantai terhadap arah angin

ATMOSFER 4
materi78.co.nr GEO 1
Pola curah hujan di Indonesia adalah: Klasifikasi iklim menurut Oldeman didasarkan
a. Daerah barat memperoleh hujan lebih pada banyaknya bulan basah dalam kurun satu
banyak daripada daerah timur. tahun.
b. Saatnya mulai turun hujan pada musim hujan a. Iklim A adalah iklim yang bulan basahnya >9
bergeser dari barat ke timur. kali berturut-turut.
b. Iklim B adalah iklim yang bulan basahnya 7-
H. IKLIM
9 kali berturut-turut.
Iklim adalah keadaan udara rata-rata pada waktu
c. Iklim C adalah iklim yang bulan basahnya 5-
yang sangat panjang dan daerah yang relatif luas.
6 kali berturut-turut.
Klasifikasi iklim matahari berdasarkan lintang:
d. Iklim D adalah iklim yang bulan basahnya 3-
1) Iklim tropik, pada 23,5° LU – 23,5° LS.
4 kali berturut-turut.
2) Iklim sedang, pada 23,5° – 66,5° L.
e. Iklim E adalah iklim yang bulan basahnya <3
3) Iklim kutub, pada 66,5° - 90° L. kali berturut-turut.
Klasifikasi iklim menurut Koppen didasarkan Klasifikasi iklim menurut Junghuhn
atas suhu dan rata-rata curah hujan. didasarkan pada ketinggian tempat dan vegetasi
a. Iklim A, merupakan iklim hujan tropis. tempat.
b. Iklim B, merupakan iklim kering.
c. Iklim C, merupakan iklim sedang basah.
d. Iklim D, merupakan iklim dingin. e

e. Iklim E, merupakan iklim kutub. d


Berdasarkan iklim-iklim di atas, iklim menurut
Koppen terbagi menjadi 12: c
Af Aw Am
tropis dingin sabana kering muson
b
BW BS
gurun kering stepa kering
a
Cf Cw Cs
sedang dengan sedang dengan a. Zona iklim panas (0-600 m)
sedang, musim
musim dingin musim dingin
panas kering Suhu rata-rata tahunan >22°C, vegetasinya
sejuk kering
adalah padi, jagung, tebu dan kelapa.
Df Dw
b. Zona iklim sedang (600-1500 m)
dingin sangat dingin sangat
dingin dan dingin dan Suhu rata-rata tahunan 15–22°C, vegetasinya
lembap kering adalah tembakau, kopi, teh, kina, karet dan
EF ET coklat.
salju abadi tundra c. Zona iklim sejuk (1500 – 2500 m)

Klasifikasi iklim menurut Schmidt-Ferguson Suhu rata-rata tahunan 11-15°C, vegetasi


didasarkan atas rasio Q, yaitu: yang cocok adalah tanaman holtikultura
(budidaya).
rata-rata bulan kering
Q= × 100% d. Zona iklim dingin (2500-4000 m)
rata-rata bulan basah
Suhu rata-rata tahunan <11°C, zona ini tidak
Iklim Rasio Q Sifat terdapat tumbuhan budidaya, namun dapat
A 0% ≤ Q < 14,3% sangat basah ditemui lumut-lumutan.
B 14,3% ≤ Q < 33,3% basah e. Zona iklim salju tropis (>4000 m)
C 33,3% ≤ Q < 60% agak basah Suhu rata-rata tahunan dapat mencapai
D 60% ≤ Q < 100% sedang <0°C, zona ini tidak terdapat tumbuhan
E 100% ≤ Q < 167% agak kering apapun.
F 167% ≤ Q < 300% kering
G 300% ≤ Q < 700% sangat kering
H 700% ≤ Q luar biasa kering

ATMOSFER 5
materi78.co.nr GEO 1

Hidrosfer
A. PENDAHULUAN e. Presipitasi, yaitu proses awan berubah
menjadi curah hujan.
Hidrosfer adalah keseluruhan sistem air di
permukaan bumi yang mencapai 70%. f. Adveksi, yaitu pergerakan uap air ke tempat
yang lain yang disebabkan oleh perbedaan
Hidrosfer di bumi mengalami siklus, sehingga
tekanan udara.
jumlahnya selalu tetap.
g. Sublimasi, yaitu pengkristalan uap air
B. SIKLUS HIDROSFER menjadi kristal es.
Dalam siklus hidrosfer, air mengalami: h. Infiltrasi, yaitu curah hujan yang mengalir ke
a. Evaporasi, yaitu penguapan air dari dalam celah tanah.
permukaan tanah atau air. i. Perkolasi, yaitu air yang berlanjut mengalir
b. Transpirasi, yaitu penguapan air dari dalam tanah menjadi air tanah karena gaya
makhluk hidup. gravitasi.
c. Evapotranspirasi, yaitu proses gabungan j. Run-off, yaitu curah hujan yang mengalir di
antara evaporasi dan transpirasi. permukaan tanah.
d. Kondensasi, yaitu proses pengembunan uap Siklus hidrosfer terdiri dari siklus air pendek,
air dalam membentuk awan. menengah dan panjang.
SIKLUS PENDEK/KECIL

AWAN

kondensasi evaporasi
AIR LAUT UAP AIR
presipitasi UAP AIR

kondensasi
evaporasi

HUJAN presipitasi
AWAN
DI LAUT
AIR LAUT

SIKLUS MENENGAH/SEDANG

kondensasi
AWAN

AIR LAUT HUJAN


adveksi DI DARAT
UAP AIR
ALIRAN
presipitasi
evaporasi

PERMUKAAN run-off
presipitasi

evaporasi
ALIRAN
AIR TANAH infiltrasi
kondensasi
UAP AIR AWAN
adveksi
run-off
infiltrasi
AIR LAUT

HIDROSFER 1
materi78.co.nr GEO 1
SIKLUS PANJANG/BESAR

kondensasi sublimasi

KRISTAL ES AWAN

presipitasi kondensasi UAP


adveksi
AIR

presipitasi
transpirasi evaporasi
infiltrasi run-off
evaporasi

AIR LAUT

AIR LAUT

evaporasi
infiltrasi
kondensasi
UAP AIR AWAN
adveksi
presipitasi
sublimasi
adveksi

perkolasi HUJAN DI DARAT

DANAU
infil trasi
run off

KRISTAL ES ALIRAN ALIRAN


AIR LAUT AIR TANAH PERMUKAAN

kondensasi
presipitasi HUJAN
AWAN
DI GUNUNG

C. PERAIRAN DARAT Berdasarkan asal air tanah, air tanah dapat


dibedakan menjadi:
Perairan darat merupakan air yang terdapat di
sekitar daratan, yang merupakan hasil dari aliran 1) Meteoric water, yaitu airnya berasal dari
permukaan. atmosfer.
Perairan darat terdiri dari: air tanah, sungai, 2) Juvenile water, yaitu airnya berasal dari
danau dan rawa. cairan magma.
3) Turbile/connate water, yaitu airnya berasal
D. AIR TANAH
dari batuan sedimen.
Air tanah adalah air hujan yang masuk melalui
pori-pori tanah (infiltrasi air).

HIDROSFER 2
materi78.co.nr GEO 1
Struktur penampang lapisan tanah:
lapisan
akuifer lapisan
freatik
permukaan
air tanah

2) Danau asin, yaitu danau yang berupa air


yang terkepung dan penguapannya tinggi,
AIR AKUIFER TERHALANG sehingga kadar garam tinggi.
a. Permukaan air tanah (water table), lapisan Contoh: Great Salt Lake (Laut Mati).
air tanah yang bersebelahan dengan lapisan Berdasarkan proses terjadinya, danau dapat
akuifer. dibedakan menjadi:
b. Lapisan freatik (dangkal), lapisan
permeabel yang tidak kedap air (lolos air).
Pada lapisan ini tersimpan air tanah.
c. Lapisan akuifer (dalam/peralihan), lapisan
impermeabel yang kedap air (tidak lolos air).
Di antara dua lapisan ini terdapat air tanah.
E. RAWA
1) Danau tektonik, terjadi karena kegiatan
Rawa adalah tanah basah yang tergenang air
tektonisme.
karena memiliki ketinggian yang rendah dari
daerah sekitarnya. Contoh: Danau Tondano, Danau Singkarak,
Danau Tempe, Danau Towuti, Danau Poso,
Berdasarkan letaknya, rawa terdiri dari:
Danau Maninjau, Danau Takengon.
a. Rawa tepi pantai, umumnya landai dan
airnya tidak terlalu asam, dan mengalami
pasang-surut.
b. Rawa teluk, yaitu rawa tepi pantai karena
pengendapan pasir di dasar teluk.
c. Rawa pinggir sungai, yaitu terletak di
dataran banjir di pinggiran sungai, dan
umumnya subur. 2) Danau vulkanik, terjadi karena kegiatan
d. Rawa abadi, yaitu rawa yang selamanya vulkanisme.
tergenang air, warnanya kemerah-merahan Contoh: Danau Kelimutu, Danau Batur,
dan airnya sangat asam. Danau Bratan, Danau Kelud, Danau Kerinci,
F. DANAU Danau Sarangan.
Danau adalah cekungan di daratan yang terisi air.
Berdasarkan sumber air, danau terdiri dari:

3) Danau tektonovulkanik, terjadi karena


kegiatan tektonisme dan vulkanisme.
Contoh: Danau Toba (tipe Ferret)
1) Danau tawar, yaitu danau yang berupa air
dengan pembuangan (outlet) di daerah yang
basah (curah hujan tinggi), sehingga kadar
garam rendah.
Contoh: danau pada umumnya.

HIDROSFER 3
materi78.co.nr GEO 1
G. SUNGAI
Sungai adalah aliran air tawar memanjang yang
berasal dari mata air ke laut.
Berdasarkan sumber air yang mengalir, sungai
terdiri dari:
a. Sungai hujan, berasal dari air hujan dan
mata air hujan.
4) Danau dolina/karst, terjadi di daerah b. Sungai glasial, berasal dari cairan gletser.
karst/kapur. c. Sungai campuran, berasal dari air hujan,
Contoh: danau-danau di Pegunungan Sewu, mata air hujan, dan cairan gletser.
danau Lais da Rims di Swiss. Berdasarkan letak aliran, sungai terdiri dari:
a. Permukaan, yaitu sungai pada umumnya.
b. Bawah tanah, yaitu sungai yang terdapat di
dalam gua kapur.
Berdasarkan debit air, sungai terdiri dari:
a. Permanen/perenial, yaitu jumlah airnya
relatif tetap sepanjang tahun.
5) Danau glasial, terjadi karena mencairnya b. Periodik, yaitu jumlah airnya lebih banyak di
gletser. musim hujan, dan lebih sedikit di musim
Contoh: danau Finger, danau Michigan, kemarau.
danau Superior, The Great Lake. c. Episodik (intermiten), yaitu airnya hanya
ada pada musim hujan.
d. Epemeral, yaitu sungainya hanya ada pada
musim hujan.
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah
yang mengalirkan air ke sungai sewaktu hujan.
Pola aliran sungai:

6) Danau laguna, ini terjadi akibat kombinasi


antara angin dan ombak yang membentuk
tanggul-tanggul pasir di sepanjang pantai.
Contoh: Laguna Glenrock (Australia), Danau 1) Dendritik, DASnya luas, bentuknya
San Juan (Nikaragua), Danau Tolire Jaha (Ternate). bercabang dari sungai induk seperti ranting-
ranting (tidak teratur).

2) Trellis, DAS anak sungai tegak lurus dengan


7) Danau oxbow/tapal kuda/aliran, terjadi sungai induk, mencirikan daerah
akibat terputusnya meander pada sungai pegunungan lipatan.
akibat sedimentasi.
Contoh: danau di sekitar sungai di Kalimantan.
8) Waduk/bendungan, merupakan danau
yang terbentuk karena aliran air yang
terbendung, baik secara alami maupun
buatan. 3) Rektanguler, DAS sungai induk berkelok 90o
dan anak sungainya berpotongan tegak lurus
Contoh: Bendungan Katulampa, Wadung
dengan induknya, mencirikan daerah
Karangkates, Waduk Gajahmungkur.
pegunungan patahan.

HIDROSFER 4
materi78.co.nr GEO 1
1) Sungai konsekuen longitudinal, yaitu
alirannya sejajar dengan antiklinal
pegunungan.
2) Sungai konsekuen lateral, yaitu alirannya
4) Paralel, DASnya hampir sejajar dengan menuruni lereng sesuai dengan
sungai induk. morfologinya.
3) Sungai subsekuen, yaitu alirannya menuju
sungai konsekuen.
4) Sungai resekuen, yaitu alirannya menuju
sungai subsekuen.
5) Sungai obsekuen, yaitu alirannya
5) Annular, DASnya berpola melingkar namun berlawanan dengan sungai konsekuen lateral.
bukan meander.
6) Sungai insekuen, yaitu alirannya tidak
beraturan.
Berdasarkan formasi batuan (geologi), sungai
dapat dibedakan menjadi:
a. Sungai superimposed, yaitu mengalir diatas
6) Pinnate, DAS anak sungai membentuk sudut sedimen datar kemudian tererosi.
lancip dengan sungai induk, mencirikan
b. Sungai anaklinal, yaitu mengalir melewati
perbukitan terjal.
daerah pengangkatan dengan mengikuti
bentuk pengangkatan.
c. Sungai anteseden, yaitu mengalir melewati
daerah pengangkatan dengan kekuatan erosi.
d. Sungai reserve, yaitu mengalir membelok
daerah pengangkatan.
7) Radial sentrifugal, DASnya menyebar keluar e. Sungai compound, yaitu mengalir di tempat
menuruni lereng menuju laut. yang struktur morfologinya berbeda-beda.
f. Sungai composite, yaitu mengalir di tempat
yang struktur geologinya berbeda-beda.
Bagian sungai berdasarkan profil
penampangnya antara lain: hulu, tengah, hilir.
a. Bagian hulu merupakan bagian awal sungai
8) Radial sentripetal, DASnya menyebar keluar yang berada di pegunungan.
menuruni lereng menuju danau.
b. Bagian hilir merupakan bagian akhir sungai
9) Sink holes, DASnya menghilang ke dalam
yang bermuara di laut.
permukaan tanah (sungai bawah tanah).
c. Bagian tengah merupakan bagian antara
10) Dikotomik, DASnya berasal dari dua sungai
hulu dan hilir, sifatnya pertengahan antara
dengan arah berlawanan.
keduanya.
11) Anastomotik, DASnya berliku-liku.
Perbedaan antara hulu dan hilir:
12) Bided, DASnya diselingi oleh danau-danau.
Perbedaan Hulu Hilir
Berdasarkan aliran air terhadap morfologi
berbelok,
tanah, sungai terdiri dari: lurus, sempit,
batang lebar,
dalam,
1 6 sungai dangkal,
berbentuk V
berbentuk U
5
3 deras, cepat,
biasanya tenang,
3 aliran air
4 terdapat air lambat
2
terjun
debit air tinggi kecil
derajat
kemiringan tinggi kecil
sungai

HIDROSFER 5
materi78.co.nr GEO 1
keadaan air relatif jernih relatif kotor e. Delta corong/estuarium
erosi vertikal kuat lemah
erosi samping lemah kuat
sedimentasi tidak ada ada (delta)
bongkah dan kerikil dan
batuan
besar kecil
verhang besar kecil

Delta adalah endapan dari sedimen yang Contoh: delta Sungai Seine.
terbawa arus air ke hilir, yang membentuk Meander adalah hasil dari pembelokan sungai
dataran banjir. yang tajam dan berbelok-belok yang membentuk
Syarat pembentukan delta: huruf S dan leher.
a. Banyak membawa pasir dan lumpur. meander
b. Bermuara di laut dangkal, tenang dan
terbuka.
c. Perbedaan pasang-surut laut tidak terlalu
leher
besar.
Macam-macam delta:
Oxbow lake adalah danau tapal kuda (sungai
a. Delta kaki burung
mati) yang terbentuk akibat terputusnya
meander pada sungai akibat sedimentasi.
sedimentasi
oxbow
lake

Contoh: delta Sungai Mississippi. sungai


b. Delta arcuate/kipas/tumpul baru
H. PERAIRAN LAUT
Perairan laut merupakan landas kontinen, atau
sambungan dari daratan sekitarnya yang
tergenang oleh air dengan jumlah besar.
Laut memiliki beberapa zona, yaitu:

1
Contoh: delta Sungai Mahakam. 2 3 4
c. Delta lobate (cuping)

1. Zona lithoral (0 m), zona pesisir tempat


batas pasang surut air laut.
Contoh: delta Sungai Selenga. 2. Zona neritik (0-200 m), zona laut dangkal
d. Delta cuspate (huruf V) (dangkalan).
3. Zona bathial (200-1800 m), zona laut dalam.
4. Zona abisal (>1800 m), zona laut sangat dalam.
Berdasarkan letaknya, laut dapat dibedakan
menjadi:
a. Laut tepi, letaknya di tepi-tepi benua.
Contoh: Laut Jepang, Laut Cina Selatan, Laut
Utara, Laut Arab.
Contoh: delta Sungai Nil.

HIDROSFER 6
materi78.co.nr GEO 1
b. Laut pertengahan, letaknya di antara benua- Air laut mengalami pergerakan, antara lain:
benua. a. Gelombang laut, yaitu terjadi karena tiupan
Contoh: Laut Tengah (Eropa-Afrika), Laut Merah angin, pasang surut air laut, dan tsunami.
(Asia-Afrika), laut di Indonesia (Asia-Australia). b. Arus laut, yaitu gerakan air laut secara
c. Laut pedalaman, letaknya di dalam benua. keseluruhan dari satu perairan ke perairan
Contoh: Laut Hitam, Laut Baltik, Laut Kaspia, lain.
Laut Mati. Arah arus laut sama dengan arah gelombang
Berdasarkan proses terjadinya, laut dapat laut, sampai air tersebut bertemu
dibedakan menjadi: benua/daratan.
a. Laut regresi, laut yang menyempit karena Arus laut terdiri dari dua:
air surut hingga 700 m, dasar laut menurun - Arus panas, terdapat pada khatulistiwa
(>200 m), terjadi pada zaman glasial. sampai lintang sedang, terjadi apabila
Contoh: Selat Malaka, Selat Karimata, Selat suhu air laut lebih panas dari sekitarnya.
Makassar, dan selat lainnya. Contoh: arus Khatulistiwa Utara, arus
b. Laut transgresi, laut yang meluas karena air Kuroshiwo, arus teluk.
pasang hingga 70m, dasar laut meninggi - Arus dingin, terdapat pada kutub sampai
(<200 m), terjadi pada zaman interglasial. lintang sedang, terjadi apabila suhu air
Contoh: Laut Jawa, Laut Utara, Dangkalan laut lebih dingin dari sekitarnya.
Sahul, Dangkalan Sunda. Contoh: arus Oyashiwo, arus Labrador,
c. Laut ingresi, laut yang menurun karena arus Canari.
terjadi karena adanya patahan tektonik di Sifat-sifat air laut antara lain:
dasar laut. a. Suhu, dipengaruhi oleh tempat, dari ekuator
Contoh: Laut Jepang, Laut Karibia, Laut Tengah. ke kutub semakin dingin.
Dasar laut memiliki suatu relief, antara lain: b. Salinitas (kadar garam), rata-rata salinitas
normal adalah 35‰.
c. Warna, dipengaruhi oleh zat organik dan
anorganik yang terdapat pada air tersebut.
3
- Biru, terdapat pada laut normal yang
1 mampu menerima gelombang pendek
6 5
6 matahari.
2 4
- Kuning, terdapat lumpur kuning didalam
laut.
- Hitam, terdapat lumpur hitam didalam
1) Dangkalan (shelf), yaitu dasar laut yang luas laut.
yang kedalamannya 0-200 m dan masih
- Hijau, terdapat banyak fitoplankton
merupakan bagian dari benua.
didalam laut.
2) Lubuk laut (basin), yaitu dasar laut ingresi
- Putih, terdapat es-es yang menutupi laut.
yang berbentuk U atau mangkuk.
- Merah, terdapat banyak alga merah dan
3) Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya
hewan-hewan laut berwarna merah.
berada di dasar laut dan puncaknya
- Ungu, terdapat organisme yang
menonjol ke permukaan laut. Jika tidak
memancarkan sinar fosfor.
menonjol ke permukaan laut disebut
seamount atau guyot.
4) Palung (trench), yaitu dasar laut ingresi yang
berbentuk V yang menajam.
5) Ambang laut (drempel), yaitu bukit sempit
seperti tanggul yang terletak di antara dua
laut dalam.
6) Punggung laut, yaitu lereng yang ada di
dasar laut. Punggung laut dapat berupa
slope, ridge atau rise.

HIDROSFER 7
materi78.co.nr GEO 2

Biosfer
A. PENDAHULUAN Gurun terdapat di sekitar daerah tropis di
berbagai benua (kecuali Eropa).
Biosfer berasal dari kata bio yang berarti hidup
dan spaira yang berarti lingkungan/lapisan. Ciri-ciri bioma gurun:
Biosfer adalah lapisan lingkungan di bumi yang  Iklim gurun
mendukung kehidupan flora dan fauna yang  Tanah berupa pasir atau kerikil kering
meliputi lithosfer, hidrosfer dan atmosfer sebagai  Perbedaan cuaca (amplitudo harian)
satu kesatuan utuh. tinggi
Biosfer tersusun atas jenjang-jenjang berikut:  Intensitas matahari tinggi
1) Individu, adalah makhluk hidup tunggal.  Suhu tinggi (40–60oC)
2) Populasi, adalah kumpulan individu sejenis  Kelembapan udara rendah
pada suatu daerah.
 Curah hujan rendah
3) Komunitas, adalah kumpulan populasi yang
 Jumlah air terbatas
saling berinteraksi pada suatu daerah.
 Makhluk hidup beradaptasi agar tidak
4) Ekosistem, adalah kumpulan komunitas
kekurangan air
yang memiliki ciri berbeda dan saling
mempengaruhi pada suatu daerah. Flora
5) Bioma, adalah kumpulan ekosistem yang kaktus, semak-semak, alang-alang, kurma,
berada pada satu iklim atau wilayah palem
geografis yang dicirikan oleh vegetasi atau Fauna
flora suatu tempat.
unta, kalajengking, rubah, tikus, kadal,
6) Biosfer, adalah kumpulan bioma-bioma ular, burung hantu
yang mendukung kehidupan.
Contoh
B. PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA Gurun Gobi, Gurun Sahara, Gurun Rub al-
Persebaran flora dan fauna dipelajari dalam Khali, Gurun Kalahari.
ilmu biogeografi melalui pendekatan sejarah dan
ekologi. 2) Bioma hutan hujan tropis

Persebaran flora dan fauna dipengaruhi oleh:


1) Iklim (suhu, angin, kelembapan udara, curah
hujan, cahaya)
2) Keadaan tanah
3) Relief muka bumi dan ketinggian
4) Kemampuan adaptasi
5) Seleksi alam Hutan hujan tropis terletak di sekitar daerah
6) Evolusi khatulistiwa di Afrika, Asia dan Amerika
7) Kebutuhan makanan Selatan.
8) Simbiosis Ciri-ciri bioma hutan hujan:
Persebaran flora dan fauna dan vegetasi  Iklim tropis
diakibatkan oleh perbedaan bioma dan ketinggian.  Suhu normal (25-30oC)
Macam-macam bioma:  Kelembapan udara tinggi
1) Bioma gurun  Curah hujan tinggi
 Keanekaragaman hayati tinggi
 Tumbuh pepohonan tinggi (20-40 m)
sehingga membentuk tudung/ kanopi
 Cahaya matahari tidak dapat masuk ke
dalam hutan
 Tumbuhan tumbuhan jenis liana
(merambat) dan epifit (menumpang)

BIOSFER 1
materi78.co.nr GEO 2
Flora Hutan gugur dapat berupa hutan pohon,
gurun atau padang rumput.
pepohonan, tumbuhan perdu, paku,
parasit, saprofit, liana (rotan), epifit Persebaran bioma hutan gugur:
(anggrek) a. Eropa Tengah (tipe hutan pohon pasang)
Fauna b. Eropa Tenggara (tipe hutan campuran)

Afrika: gajah hutan, okapi, kera, tupai, c. Eropa Timur (tipe hutan faqus)
badak, babi rusa, ular, burung d. Amerika Selatan (tipe hutan natofaqus)
Asia: gajah, harimau, macan tutul, kera, Ciri-ciri bioma hutan gugur:
badak, sanca, rusa, burung  Iklim sedang/dingin
Amerika Selatan: kera, tapir, armadilo,  Suhu, kelembapan udara dan curah
tamandua, kolibri, anakonda, jaguar hujan dipengaruhi 4 macam musim
 Makhluk hidup beradaptasi sesuai
3) Bioma hutan taiga
musimnya
 Tumbuhan tumbuh di musim semi dan
musim panas, gugur di musim gugur,
berhenti tumbuh di musim dingin
 Kepadatan pohon atau kerapatan
spesiesnya kecil
Flora
pohon bek, berangan, maple, redwood
Hutan taiga adalah hutan hujan yang terletak
di daerah sedang (subtropik), terutama di Fauna
belahan bumi Utara (Alaska, Kanada, Eropa, beruang, rusa, rakun, tupai, rubah, dan
Amerika Serikat, Russia). burung pelatuk, opposum, ular, burung
Ciri-ciri bioma hutan taiga: falcon, serangga-serangga

 Iklim sedang/dingin 5) Bioma padang rumput (sabana)


 Suhu dingin (kurang dari 30oC)
 Kelembapan udara tinggi
 Curah hujan tinggi
 Tumbuh tumbuhan jenis biji terbuka
 Setiap bioma ditumbuhi satu jenis
tumbuhan saja
Sabana adalah padang rumput yang terletak
Flora di daerah tropik dan subtropik.
cemara, konifer, pinus, alnus, birch, Macam-macam sabana:
juniper, tusam, balsam a. Tundra, suhu rendah dan curah hujan
Fauna rendah, menumbuhkan rumput pendek
kijang, rusa, beruang, serigala, ikan dan lumut.
salmon, kelinci, tikus salju b. Praire, musim hujan dan musim kering
berimbang, menumbuhkan rumput yang
4) Bioma hutan gugur/musim
lebih tinggi dari tundra.
c. Stepa, curah hujan tinggi,
menumbuhkan rumput pendek dan
semak belukar.
d. Hutan sabana, menumbuhkan rumput
pendek dan pepohonan yang jarang.
Ciri-ciri bioma sabana:
Hutan gugur/musim adalah hutan yang  Iklim tropik/subtropik
terletak di daerah sedang (subtropik) dan  Suhu dipengaruhi daerah
dingin.  Kelembapan udara normal

BIOSFER 2
materi78.co.nr GEO 2
 Curah hujan dipengaruhi daerah dan Air/samudera adalah bioma terbesar di bumi
tidak teratur yang terdiri dari air.
 Hewan didominasi oleh herbivora dan Berdasarkan kadar garam (salinitas), bioma
beberapa karnivora air terbagi menjadi:
 Tumbuhan didominasi rumput a. Habitat air tawar, terdiri dari sungai,
danau, kolam, dan lain-lain.
Flora
semak belukar, rumput gajah, rumput Flora
buffalo, pohon akasia, baobab, eboni, eceng gondok, teratai, alga dan
tumbuhan semi-arid (tahan panas) tumbuhan apung lain
Fauna Fauna
zebra, kuda, jerapah, kuda nil, bison, ikan mujair, ikan mas, ikan gurame
anjing, singa, macan, belalang, capung dan ikan air tawar lain
6) Bioma tundra b. Habitat air laut, terdiri dari laut, selat,
teluk dan samudera.
Flora dan fauna air laut dipengaruhi oleh:
- Kedalaman laut, terdiri dari zona
lithoral, neritik, bathial dan abisal.
- Jumlah cahaya masuk ke air, terdiri
dari zona fotik dan afotik.
Tundra adalah padang rumput yang terletak Flora
di daerah dingin tanpa pepohonan.
rumput laut, pandan pantai, bakung
Ciri-ciri bioma sabana: pantai, tanaman bakau, talas,
 Iklim dingin/kutub fitoplankton
 Suhu rendah Fauna
 Kelembapan udara tinggi ikan bandeng, tenggiri, hiu, paus,
 Curah hujan rendah udang-udangan, cumi-cumian,
 Jarang terpancar sinar matahari gurita, penyu, kura-kura, bentos, zoo
 Angin kencang plankton

 Lingkungan beku, kering dan tandus, di Ketinggian mempengaruhi vegetasi suatu


daerah kutub terdapat salju tempat.
 Hewan didominasi oleh hewan berbulu Ketinggian Vegetasi
tebal
600 m ke bawah iklim tropik
 Tumbuhan didominasi oleh rumput,
iklim tropik namun
lumut dan bunga satu musim 600-1.250 m
berkurang coraknya
Flora iklim subtropik namun
rumput pendek, lumut Spaghnum, lumut 1.250-1.900 m
baru sedikit coraknya
kerak (Lichens), bunga semusim iklim subtropik dengan
1.900-2.600 m
Fauna pepohonan hijau
karibu, rusa, kelinci, serigala, beruang iklim subtropik dengan
2.600-3.200 m
kutub, lemur, penguin, walrus pepohonan meranggas

7) Bioma air/samudera 3.200-5.000 m iklim dingin


iklim dingin dengan salju
5.000 m ke atas
abadi (tidak ada vegetasi)

BIOSFER 3
materi78.co.nr GEO 2
PETA PERSEBARAN BIOMA

air
tundra
hutan taiga
sabana
gurun
hutan
hujan
hutan
gugur

PETA PERSEBARAN FAUNA (ZOOGEOGRAFI)

NEARTIK PALEARKTIK

OCEANIA
OCEANIA
ETHIOPHIAN ORIENTAL
NEOTROPIK
AUSTRALASIAN

ARKTIK

C. PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA


Flora dan fauna di Indonesia memiliki Flora dan fauna Indonesia menurut Max Weber
keanekaragaman yang besar dan persebaran dan Alfred Wallace terbagi menjadi tiga corak
yang tidak merata. wilayah:
Berdasarkan sejarah geologis, sebelum datang garis
garis
Zaman Es daratan Indonesia terhubung dengan Wallace
Weber
benua Asia dan benua Australia. asiatis
a. Benua Asia terhubung dengan Indonesia australis
melalui Dangkalan Sunda.
b. Benua Australia terhubung dengan Indonesia
melalui Dangkalan Sahul.
Keberadaan dangkalan tersebut menghasilkan
flora dan fauna Indonesia yang bersifat Asiatis peralihan
dan Australis.

BIOSFER 4
materi78.co.nr GEO 2
a. Corak Asiatis, yaitu daerah Indonesia Barat c. Corak Australis, yaitu daerah Indonesia
yang memiliki corak Oriental. Timur yang memiliki corak Australasian.

Flora
pohon karet, pinus, kamper, meranti, Flora
mahoni, rotan, kayu besi, kayu manis, pohon merbau, sagu, nipah, bakau,
beringin, raflesia, anggrek, bougenvil matoa, eukaliptus, rasamala
Fauna Fauna
gajah, harimau, kerbau, banteng, tapir, kangguru, koala, kuskus, cendrawasih,
badak, macan, rusa, kijang, orang utan, biawak, walabi, kelelawar, nokdiak
kera, siamang, monyet, bekantan, landak,
Perbedaan flora Asiatis dan Australis:
ular, trenggiling, kakatua, kutilang,
belibis, rajawali, elang, jalak, merak, Pembeda Asiatis Australis
burung tekukur, burung gereja, burung Pohon kayu banyak sedikit
hantu, arwana, pesut
Tanaman besar kecil
b. Corak peralihan, yaitu daerah Indonesia
Vegetasi hutan hujan,
Tengah yang memiliki corak peralihan dari sabana
dominan hutan musim
corak Oriental dan Australasian.
Perbedaan fauna Asiatis dan Australis:
Pembeda Asiatis Australis
Mamalia besar kecil

Ikan air tawar banyak sedikit

Simpanse banyak sedikit

Karnivora banyak sedikit


tidak warna-
Burung warna-warni
warni
Hewan
tidak ada ada
berkantung
Flora
pohon eboni, kayu hitam, kayu putih, Iklim di Indonesia adalah iklim tropis yang
akasia, cempaka, cendana, anggrek, jati, memiliki pola curah hujan berbeda-beda:
lenggua, sagu a. Daerah barat memperoleh hujan lebih
Fauna banyak daripada daerah timur.
anoa, babirusa, biawak, mandar, krabuku, b. Saatnya mulai turun hujan pada musim hujan
rangkong Sulawesi, maleo, komodo, bergeser dari barat ke timur.
kuda, sapi, kuskus, tarsius, ikan duyung, Hal tersebut mempengaruhi bioma dan vegetasi
jalak, nuri di Indonesia.

BIOSFER 5
materi78.co.nr GEO 2
Macam-macam bioma dan vegetasi yang Berdasarkan ketinggian tempat, hutan terbagi
terdapat di Indonesia: menjadi:
1) Hutan hujan tropis 1) Hutan pantai (beach forest)
Merupakan vegetasi terbesar yang paling 2) Hutan dataran rendah (lowland forest)
banyak terletak di daerah Sumatera, Jawa, 3) Hutan dataran tinggi (highland forest)
Kalimantan dan Papua. 4) Hutan pegunungan rendah (sub-mountain
Vegetasi ini dapat berupa hutan basah, hutan forest)
bakau, hutan rawa, atau hutan bakau. 5) Hutan pegunungan tinggi (mountain
2) Hutan musim (muson) forest)
Merupakan vegetasi yang terletak di daerah 6) Hutan kabut/subalpin (mist forest)
Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, 7) Hutan alpin (alpine forest)
Sulawesi dan Papua.
Berdasarkan keadaan tanah, hutan terbagi
3) Sabana menjadi:
Merupakan vegetasi yang terletak di Nusa 1) Hutan rawa air tawar (freshwater swamp
Tenggara. forest)
Vegetasi ini dapat berupa prairi, stepa atau 2) Hutan rawa gambut (peat swamp forest)
hutan sabana.
3) Hutan bakau (mangrove forest)
Hutan merupakan vegetasi yang paling banyak
4) Hutan tanah podzol/ kerangas (heath
ditemukan di Indonesia.
forest)
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi
5) Hutan tanah kapur (limestone forest)
oleh banyak pepohonan dan tetumbuhan
Berdasarkan sifat-sifat pembuatannya, hutan
lainnya.
terbagi menjadi:
Hutan digolongkan berdasarkan:
1) Hutan alam (natural forest)
Berdasarkan asalnya, hutan terbagi menjadi:
Contohnya adalah hutan hujan dan hutan
1) Hutan primer
musim.
Yaitu hutan yang asli dan alami dan tidak
2) Hutan buatan (man made forest)
pernah dijamah manusia.
Contohnya adalah hutan rakyat, hutan kota,
2) Hutan sekunder
hutan tanaman industri.
Yaitu hutan primer yang telah dijamah
Berdasarkan tujuan pengelolaan, hutan terbagi
manusia atau rusak, yang kemudian tumbuh
menjadi:
kembali secara alami.
1) Hutan produksi
Berdasarkan letak geografisnya, hutan terbagi
Yaitu hutan yang ditanam untuk diambil
menjadi:
manfaat ekonomisnya.
1) Hutan tropika (di daerah khatulistiwa)
2) Hutan lindung
2) Hutan temperat (di daerah empat musim)
Yaitu hutan yang ditanam untuk
3) Hutan boreal (di daerah lingkar kutub)
perlindungan dan kelestarian lingkungan.
Berdasarkan iklim, hutan terbagi menjadi:
Contohnya adalah taman nasional.
1) Hutan hujan (rainforest)
3) Hutan rekreasi
Yaitu hutan dengan hujan berkelanjutan di
Yaitu hutan yang ditanam untuk hiburan dan
daerah tropik dan subtropik.
memperindah lingkungan.
2) Hutan musim hijau (evergreen forest)
4) Hutan suaka alam
Yaitu hutan di daerah empat musim yang
Yaitu hutan yang dikelola untuk melindungi
hijau sepanjang tahun.
kekayaan keanekaragaman hayati dari
3) Hutan musim gugur daun (deciduous kelangkaan.
forest)
Contohnya adalah cagar alam.
Yaitu hutan di daerah empat musim yang
Manfaat hutan antara lain:
gugur pada musim gugur.
1) Mencegah erosi, abrasi dan tanah longsor
4) Hutan sabana (savannah forest)
2) Menjaga dan mengatur keseimbangan dan
Yaitu hutan di daerah dengan kemarau
ketersediaan air tanah
berkelanjutan di daerah tropik dan subtropik.

BIOSFER 6
materi78.co.nr GEO 2
3) Menyediakan makanan dan oksigen bagi 6) Penanaman kembali hutan yang gundul
makhluk hidup (reboisasi).
4) Habitat beragam flora dan fauna 7) Hemat dan bijaksana dalam meng-gunakan
5) Menyuburkan tanah sumber daya alam.
6) Menghasilkan bahan mentah untuk berbagai 8) Melakukan budidaya flora dan fauna.
macam barang produksi 9) Perlindungan dan konservasi alam.
7) Mengurangi pencemaran lingkungan Perlindungan dan konservasi alam dapat
D. KERUSAKAN FLORA DAN FAUNA dilakukan dengan:
1) Pembuatan hutan lindung berupa taman
Kerusakan flora dan fauna diakibatkan oleh:
nasional.
1) Pemanasan global dan perubahan iklim
Contoh taman nasional di Indonesia:
2) Pencemaran lingkungan
 Taman Nasional Gunung Leuser
3) Eksploitasi sumber daya alam
 Taman Nasional Way Kambas
4) Pembukaan hutan
 Taman Nasional Ujung Kulon
5) Penggundulan hutan
 Taman Nasional Baluran
6) Pembangunan liar
 Taman Nasional Gunung Rinjani
7) Perburuan liar
8) Perusakan ekosistem laut  Taman Nasional Danau Kelimutu

9) Penggunaan pestisida dan pupuk kimia  Taman Nasional Gunung Halimun


berlebihan  Taman Laut Kepulauan Seribu
Dampak perusakan flora dan fauna bagi  Taman Laut Karimunjawa
kehidupan di muka bumi: 2) Pembuatan hutan suaka alam berupa cagar
1) Kepunahan spesies flora dan fauna tertentu alam untuk konservasi flora.
2) Ketidakseimbangan ekosistem Contoh cagar alam di Indonesia:
3) Kelangkaan sumber daya alam dan bahan  Cagar Alam Nusakambangan
pangan  Cagar Alam Lorentz
4) Menurunnya kualitas lingkungan dan  Cagar Alam Cibodas
kesehatan  Cagar Alam Wasur
5) Munculnya bencana banjir dan tanah longsor 3) Pembuatan suaka margasatwa untuk
6) Hilangnya kesuburan tanah konservasi fauna.
7) Berkurangnya jumlah air tanah Contoh suaka margasatwa di Indonesia:
8) Perubahan lahan potensial menjadi lahan  Ujung Kulon (badak bercula satu)
kritis
 Baluran (harimau Jawa, banteng dan
9) Polusi udara, air dan tanah rusa)
E. PELESTARIAN FLORA DAN FAUNA  Pulau Komodo (komodo)
Pelestarian flora dan fauna dapat dilakukan  Tanjung Puting (orang utan)
dengan: 4) Budidaya flora langka secara eksitu.
1) Penegakan hukum dengan mem-berlakukan 5) Penangkaran fauna langka secara eksitu.
Undang-Undang tentang pelestarian dan
perlindungan flora, fauna, dan sumber daya
alam lainnya.
2) Pembentukan lembaga pemantau
lingkungan hidup.
3) Penyuluhan masyarakat tentang pentingnya
menjaga kelestarian lingkungan.
4) Menerapkan sistem tebang pilih.
5) Menanam kembali dan merawat hutan yang
telah diambil manfaatnya.

BIOSFER 7
materi78.co.nr GEO 2

Antroposfer
A. PENDAHULUAN Metode pelaksanaan sensus terbagi menjadi:
Antroposfer berasal dari kata antropos yang 1) Metode House Holder
berarti manusia dan spaira yang berarti Metode ini dilaksanakan di negara maju.
lingkungan. Pertanyaan sensus diisi oleh kepala keluarga
Antroposfer adalah salah satu objek material yang disensus.
dari geografi yang membahas mengenai 2) Metode Canvaser
persoalan kehidupan manusia. Metode ini dilaksanakan negara berkembang
B. DINAMIKA ANTROPOSFER (KEPENDUDUKAN) dan belum berkembang. Proses dilakukan
secara tanya jawab dengan kepala keluarga
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili
oleh petugas sensus.
di wilayah suatu negara selama 6 bulan atau
lebih, atau mereka yang berdomisili kurang dari Survei penduduk adalah pencatatan mengenai
6 bulan, tetapi bertujuan untuk menetap. jumlah penduduk yang hanya dilakukan di
wilayah-wilayah tertentu.
C. KOMPOSISI PENDUDUK
Wilayah yang dipilih dalam survei adalah wilayah
Komponen komposisi kuantitas penduduk yang mewakili seluruh wilayah suatu negara.
antara lain:
Survei penduduk dilakukan diantara pelaksanaan
1) Jumlah penduduk sensus penduduk.
2) Tingkat kelahiran/natalitas Jika pengambilan sampel cukup baik, maka hasil
3) Tingkat kematian/mortalitas survei penduduk akan lebih baik dari sensus
4) Angka imigrasi dan emigrasi penduduk.
5) Pertambahan/pertumbuhan penduduk Registrasi penduduk adalah laporan perubahan
6) Kepadatan penduduk mengenai kependudukan.
7) Sex ratio Registrasi penduduk pada umumnya sudah
8) Dependency ratio terlaksana dengan baik di negara maju.

9) Angka harapan hidup D. RUMUS-RUMUS KUANTITAS PENDUDUK


Jumlah penduduk dapat dihitung dengan: Angka kelahiran kasar/CBR (Crude Birth Rate)
1) Sensus penduduk menunjukkan jumlah bayi yang lahir setiap 1.000
penduduk dalam satu tahun.
2) Survei penduduk
3) Registrasi penduduk B
CBR = x 1000
Sensus penduduk atau cacah jiwa adalah proses P
mendapatkan informasi kependudukan
B = jumlah bayi lahir dalam setahun
penduduk suatu negara. P = jumlah penduduk awal tahun perhitungan
Sensus penduduk suatu negara pada umumnya
Angka kelahiran kasar digolongkan menjadi:
dilakukan sekali tiap 10 tahun.
a. Golongan tinggi, jika jumlah kelahiran >30.
Di Indonesia, sensus penduduk pernah
b. Golongan sedang, jika jumlah kelahiran 20-30.
dilakukan pada tahun 1930, 1961, 1971, 1980,
1990, 2000 dan 2010. Pada tahun 1940 tidak c. Golongan rendah, jika jumlah kelahiran <20.
dilakukan karena sedang terjadi Perang Dunia II. Angka kelahiran khusus/ASBR (Age Specific
Sensus penduduk berdasarkan tempat tinggal Birth Rate) menunjukkan jumlah bayi yang lahir
penduduk dibagi menjadi: setiap wanita kelompok usia tertentu dalam satu
tahun.
1) Sensus de jure, yaitu sensus yang dilakukan
kepada penduduk yang mempunyai tempat Bx
tinggal yang tetap di suatu wilayah atau ASBR = x 1000
Px
negara.
2) Sensus de facto, yaitu sensus yang dilakukan Bx = jumlah bayi lahir dari wanita kelompok usia
tertentu dalam setahun
kepada seluruh penduduk yang sedang nyata Px = jumlah wanita pada kelompok usia tertentu awal
ada di suatu wilayah atau negara yang tahun perhitungan
melakukan sensus tersebut.

ANTROPOSFER 1
materi78.co.nr GEO 2
Angka kelahiran umum/GFR (General Fertility Faktor-faktor yang mendukung kematian
Rate) menunjukkan banyaknya kelahiran tiap (promortalitas):
1.000 wanita yang berusia 15 - 49 tahun dalam 1) Kurangnya kesadaran masyarakat akan
setahun. pentingnya kesehatan,
2) Kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai,
L
GFR = x 1000 3) Buruknya kondisi kesehatan lingkungan,
W(15 s.d. 49)
4) Seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas,
L = jumlah kelahiran dalam setahun
5) Adanya bencana alam atau wabah penyakit,
W = jumlah penduduk wanita usia 15 s.d. 49 tahun
pada awal tahun perhitungan 6) Peperangan.
Faktor-faktor yang mendukung kelahiran Faktor-faktor yang menghambat kematian
(pronatalitas): (antimortalitas):
1) Kawin dalam usia muda atau di bawah umur, 1) Kesadaran masyarakat akan pentingnya
2) Rendahnya tingkat kesehatan, kesehatan,
3) Anggapan ”banyak anak banyak rezeki”, 2) Fasilitas kesehatan yang memadai dan iptek
yang maju,
4) Jaminan untuk hari tua ada yang merawat,
3) Lingkungan yang bersih, sehat dan teratur,
5) Masa-masa damai.
4) Ajaran agama yang melarang bunuh diri,
Faktor-faktor yang menghambat kelahiran
(antinatalitas): 5) Angka harapan hidup yang tinggi.
1) Adanya ketentuan batas umur menikah. Di Angka imigrasi dan emigrasi menunjukkan
Indonesia, untuk wanita ditetapkan minimal jumlah imigran/emigran setiap 1.000 penduduk
umur 16 tahun, sedangkan untuk laki-laki dalam satu tahun.
batas minimal 19 tahun,
i e
2) Adanya program KB, I= x 1000 E= x 1000
P P
3) Anggapan bahwa banyak anak menjadi
beban orang tua, I/E = angka imigrasi/emigrasi
i/e = jumlah imigran/emigran
4) Adanya pembatasan tunjangan anak, P = jml penduduk awal tahun perhitungan
terutama bagi pegawai negeri,
Pertumbuhan penduduk alamiah adalah
5) Masa-masa perang. pertumbuhan penduduk yang dihitung dari
Angka kematian kasar/CDR (Crude Death Rate) selisih antara kelahiran dan kematian suatu
menunjukkan jumlah orang yang meninggal wilayah.
setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun. X = PP alamiah
X=L-M L = jumlah kelahiran
D M = jumlah kematian
CDR = x 1000
P
Presentase pertumbuhan penduduk alamiah
D = jumlah orang meninggal dalam setahun dapat dihitung:
P = jml penduduk awal tahun perhitungan
L-M
Angka kematian kasar digolongkan menjadi: X= x 100% X = (CBR–CDR) 100%
P
a. Golongan tinggi, jika jumlah kematian >20.
Pertumbuhan penduduk total adalah suatu
b. Golongan sedang, jika jumlah kematian 10-20.
pertumbuhan penduduk yang tidak hanya
c. Golongan rendah, jika jumlah kematian <10. merupakan selisih kelahiran dan kematian namun
Angka kematian khusus/ASDR (Age Specific juga memperhatikan migrasi penduduk.
Death Rate) menunjukkan jumlah orang yang I = jumlah imigran
meninggal dalam kelompok usia tertentu dalam X = (L–M) + (I–E) E = jumlah emigran
satu tahun.
Presentase pertumbuhan penduduk total
Dx dapat dihitung:
ASDR = x 1000
Px
(L–M) + (I–E)
Dx = jumlah orang meninggal dalam kelompok usia X= x 100%
P
tertentu dalam setahun
Px = jumlah penduduk usia tertentu

ANTROPOSFER 2
materi78.co.nr GEO 2
Jumlah penduduk dapat dihitung: Angka harapan hidup (life expectancy rate)
menunjukkan angka rata-rata harapan hidup
Ptot = P0 + (L-M) + (I-E) penduduk disuatu daerah. Hal ini sangat
P0 = jumlah penduduk awal tahun perhitungan tergantung pada angka kematian pada usia
muda.
Proyeksi penduduk adalah perkiraan jumlah
penduduk di suatu wilayah pada tahun-tahun Σ usia × jumlah kematian tiap usia
yang akan datang. LER =
Σ jumlah kematian tiap usia
n
Pn = P0 (1 + r)
E. PIRAMIDA PENDUDUK
Pn = jumlah penduduk tahun n Piramida penduduk adalah grafik penduduk
P0 = jumlah penduduk tahun dasar atau 0
r = presentase pertumbuhan penduduk yang menggambarkan kaitan komposisi umur
n = interval tahun dasar ke tahun n penduduk dengan komposisi jenis kelamin
Jumlah tahun pertumbuhan penduduk dapat penduduk.
dihitung: Piramida penduduk terdiri dari dua sumbu:
n = jumlah tahun pertumbuhan 1) Jumlah penduduk dan jenis kelamin
log x penduduk (horizontal)
n= x = kelipatan pertambahan
log (1+r)
penduduk 2) Usia penduduk (vertikal).
Laju pertumbuhan penduduk dapat dihitung: Macam-macam piramida penduduk:
n
1) Piramida penduduk muda/ekspansif
r = ( √x – 1).100%
berbentuk limas
Tahun jumlah penduduk berlipat ganda dari
tahun dasar dapat dihitung:

70
n=
r
Kepadatan penduduk aritmatik adalah
perbandingan rata-rata antara jumlah penduduk
di suatu daerah dengan luasnya daerah tersebut
dihitung setiap km2.
jumlah penduduk
D=
luas wilayah

Kepadatan penduduk agraris adalah Piramida ini menggambarkan jumlah


perbandingan rata-rata antara penduduk petani penduduk usia muda lebih besar dibanding
saja dengan tanah pertanian produktif. usia dewasa (natalitas > mortalitas). Di waktu
yang akan datang, jumlah penduduk akan
jumlah petani
D= bertambah. Jadi penduduk sedang
luas lahan pertanian
mengalami pertumbuhan.
Sex ratio (rasio jenis kelamin) menunjukkan jumlah Contoh: Indonesia, Filipina, Brazil, dll.
penduduk wanita pada tiap 100 penduduk pria.
2) Piramida penduduk stasioner atau tetap
W berbentuk granat
SR = x 100
P

SR = sex ratio
W = jumlah penduduk wanita
P = jumlah penduduk pria
Dependency ratio (rasio beban ketergantungan)
menunjukkan besar tanggungan kelompok tiap
100 orang usia produktif (15-60 tahun) atas
penduduk usia non-produktif.

jml penduduk non-produktif


DR = x 100
jml penduduk produktif

ANTROPOSFER 3
materi78.co.nr GEO 2
Bentuk ini menggambarkan jumlah Kedua hal diatas adalah masalah utama dan
penduduk usia muda seimbang dengan usia menyebabkan masalah-masalah lain muncul.
dewasa (natalitas = mortalitas). Hal ini berarti Beberapa penyelesaian masalah kependudukan
penduduk dalam keadaan stasioner sehingga yang dapat dilakukan:
pertambahan penduduk akan tetap di waktu 1) Melakukan penyuluhan dan penyebarluasan
yang akan datang. program KB.
Contoh: Finlandia, AS, Belanda, dll. 2) Transmigrasi.
3) Pemerataan pembangunan.
4) Meningkatkan kualitas SDM.
H. URBANISASI DAN TRANSMIGRASI
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu
daerah ke daerah lain dengan tujuan untuk
menetap, yang melampaui batas administratif
suatu wilayah.
Migrasi internasional terdiri dari:
a. Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari
suatu negara ke negara lain.
3) Piramida penduduk tua/kontraktif b. Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari
berbentuk batu nisan suatu negara ke negara lain.
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah c. Remigrasi, yaitu pulangnya penduduk ke
penduduk usia muda lebih sedikit bila negaranya sendiri.
dibandingkan dengan usia dewasa (natalitas Migrasi dalam negeri atau transmigrasi adalah
< mortalitas). Di waktu yang akan datang perpindahan penduduk dari daerah yangpadat
jumlah penduduk mengalami penurunan penduduknya ke daerah yang jarang
karena tingkat kelahiran yang rendah dan penduduknya.
kematian yang tinggi.
1) Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang
Contoh: negara-negara miskin di Afrika dan semua kebutuhan termasuk biaya
negara yang sedang dilanda perang. transportasi, koordinasi dan fasilitas
F. KOMPOSISI SOSIAL PENDUDUK ditanggung oleh pemerintah.
Komponen komposisi sosial penduduk: 2) Transmigrasi swakarya, yaitu transmigrasi
1) Tingkat pendidikan yang sebagian biaya ditanggung oleh
2) Tingkat kesehatan pemerintah, sedangkan untuk pembukaan
lahan ditanggung oleh transmigran.
3) Tingkat ekonomi
4) Agama 3) Transmigrasi spontan/swakarsa, yaitu
transmigrasi yang dilakukan oleh individu
5) Sosial dan budaya
atau niatan sendiri tetapi mendapat fasilitas
6) Jenis kelamin
yang sudah disediakan oleh pemerintah.
7) Status perkawinan
4) Transmigrasi bedol desa, yaitu transmigrasi
G. MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA yang dilakukan oleh seluruh warga desa
Masalah kependudukan yang dihadapi termasuk perangkat desanya yang
Indonesia antara lain: dikarenakan adanya bencana alam.
1) Jumlah penduduk yang tinggi. 5) Transmigrasi lokal, yaitu transmigrasi yang
2) Pertumbuhan penduduk yang tinggi. terdiri dari satu daerah ke daerah lainnya di
3) Komposisi penduduk non-produktif yang dalam satu provinsi.
terlalu banyak sehingga tidak meng- 6) Transmigrasi keluarga, yaitu transmigrasi
untungkan. yang terjadi karena melihat keluarga yang lain
4) Persebaran penduduk tidak merata. berhasil.
5) Kualitas penduduk rendah. 7) Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi yang
6) Pendapatan perkapita rendah. dilaksanakan oleh pemerintah yang sifatnya
7) Fasilitas umum dan lapangan kerja yang tidak khusus dengan tujuan tertentu, misalnya
mengimbangi pertumbuhan penduduk. transmigrasi pensiunan atau tentara.

ANTROPOSFER 4
materi78.co.nr GEO 2
Tujuan transmigrasi yang diselenggarakan Urbanisasi memiliki dampak negatif dan
pemerintah adalah untuk lebih meratakan dampak positif bagi desa yang ditinggalkan serta
persebaran penduduk, mensejahterakan menimbulkan dampak negatif bagi kota yang
kehidupan penduduk, dan meratakan dituju.
pembangunan. Dampak negatif urbanisasi bagi desa adalah:
Urbanisasi adalah perubahan penduduk desa ke
1) Tenaga kerja usia muda berkurang,
kota. Orang yang melakukan urbanisasi disebut
2) Produksi pertanian menurun,
kaum urban.
Urbanisasi juga dapat diartikan sebagai 3) Pembangunan terhambat.
perubahan desa menjadi kota. Dampak positif urbanisasi bagi desa adalah:
Faktor penyebab urbanisasi dari desa (faktor 1) Jumlah pengangguran di desa berkurang, dan
pendorong) antara lain: 2) Taraf hidup penduduk di desa meningkat.
1) Lapangan dan jenis pekerjaan terbatas. Dampak negatif urbanisasi bagi kota adalah:
2) Upah tenaga kerja rendah. 1) Banyak berdirinya rumah-rumah kumuh,
3) Kepemilikan lahan pertanian semakin sempit.
2) Tingkat pengangguran di kota semakin
4) Fasilitas kurang memadai atau terbatas. tinggi,
Faktor penyebab urbanisasi dari kota (faktor
3) Pengangguran yang tinggi berpengaruh
penarik) antara lain:
terhadap tingkat kejahatan yang tinggi,
1) Lapangan kerja di kota lebih banyak dan
4) Kepadatan penduduk di kota semakin
bervariasi.
meningkat,
2) Kesempatan mendapatkan pendapatan yang
lebih baik. 5) Kepadatan penduduk berpengaruh terhadap
3) Kesempatan mendapatkan pendidikan yang penurunan kualitas lingkungan hidup, seperti
lebih baik. pencemaran udara, pencemaran air dan
pencemaran suara.
4) Tersedianya berbagai jenis fasilitas seperti
fasilitas pendidikan, perumahan, kesehatan,
penerangan, hidup dan transportasi.

ANTROPOSFER 5

Anda mungkin juga menyukai