Menggunakan selisih derajat garis lintang dan bujur untuk menghitung jarak dan mencari
skala peta. Jarak lurus yang kita baca pada peta dapat kita amati secara langsung pada jarak antar
2 kota obyek, misalnya antara 2 kota. Selain itu kita menghitung jarak lurus pada peta dengan
memanfaatkan garis lintang dan bujur. Selisihderajat dua garis lintang atau dua garis bujur dapat
memberikan informasi jarak yang ingin kita ketahui.
Bumi memiliki diameter 12.756 km, dan keliling +- 40.000 km. Lingkar bumi sebesar
3600 garis bujur berarti setiap 10 adalah +- 111 km. Artinya setiap 10 garis bujur/lintang pada
peta mewakili jarak sebesar 111 km sebenarnya di permukaan bumi. Sebagian besar peta yang
terdapat pada buku/atlas merupakan peta wilayah yang luas sehingga informasi koordinat lintang
dan bujur cukup menggunakan satuan derajat. Permasalahannya adalah bagaimana menghitung
jarak untuk peta wilayah-wilayah yang sempit seperti peta kecamatan, kabupaten yang
menggunakan koordinat dengan satuan derajat (0) + menit (‘). Untuk peta yang memuat
informasi garis lintang/bujur dalam derajat dan menit ada panduan sederhana sebagai berikut :
10 = 111 km
10 = 60 ‘ (menit)
1′ = (1/60) x 111 km = 1.85 km
Untuk mengukur jarak dengan menggunakan garis lintang dan bujur adalah: =Selisih
derajat X 111 km. Selain untuk mengetahui jarak, selisih derajat garis lintang/bujur ini dapat juga
kita gunakan untuk menentukan skala peta tersebut, apalagi seandainya peta tersebut informasi
skalanya tidak ada (misalnya : karena sobek), yaitu dengan menggunakan rumus: = (Selisih
derajat 2 garis lintang/bujur X 111 km)/Jarak antara 2 garis lintang/bujur di peta. Contoh
perhitungan jarak dan skala peta menggunakan selisih garis lintang dan bujur adalah sebagai
berikut: Misal pada peta Penajam , saya menandai 2 garis lintang di wilayah Penajam yaitu 60
10′ LS dan 60 15′ LS dengan jarak di peta 6 cm, maka untuk memperkirakan:
1. Jarak sebenarnya
= selisih derajat X 111 km
= (selisih 60 10′ LS dan 60 15′) X 111 km
= 5′ X 111 km ===> 5′ adalah (5/60)0
= (5/60) X 111 km
= 555/60
= 9,25 km
Jadi jarak pada selisih lintang tersebut adalah 9.25 cm
2. Skala peta
= (selisih derajat X 111 km) / jarak di peta
= ((selisih 60 10′ LS dan 60 15′) X 111 km) / 6 cm
= 9,25 km / 6 cm
= 925000 cm / 6 cm
= 154.166,67 cm
= 154.167 cm
Jadi skala peta tersebut + – sebesar 1 : 154.167
Penyajian gambaran permukaan bumi pada suatu peta datar dapat digolongkan dalam dua jenis
bayangan grafis yaitu:
1. Peta Garis, bayangan permukaan bumi pada peta terdiri atas garis, titik, dan area yang
dilengkapi teks dan simbol sebagai tambahan informasi.
2. Peta Citra/Foto, bayangan permukaan bumi disajikan dalam bentuk citra/foto yang
merupakan informasi berasal dari sensor.
Data dan informasi yang disajikan pada suatu peta tergantung maksud dan tujuan pembuatannya,
sehingga peta dapat dibedakan atas:
1. Peta Topografi, peta yang menyajikan berbagai jenis informasi unsur-unsur alam dan
buatan permukaan bumi dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan pekerjaan. Peta
topografi dikenal juga sebagai peta dasar, karena dapat digunakan untuk pembuatan peta-
peta lainnya..
Contoh peta yang digolongkan sebagai peta topografi:
Peta planimetrik, peta yang menyajikan beberapa jenis unsur permukaan bumi tanpa
penyajian informasi ketinggian.
Peta kadaster/pendaftaran tanah, peta yang menyajikan data mengenai kepemilikan
tanah, ukuran, dan bentuk lahan serta beberapa informasi lainnya.
Peta bathimetrik, peta yang menyajikan informasi kedalaman dan bentuk dasar laut.
2. Peta Tematik, peta yang menyajikan unsur/tema tertentu permukaan bumi sesuai dengan
keperluan penggunaan peta tersebut. Data tematik yang disajikan dapat dalam bentuk kualitatif
dan kuantitatif.
Contoh peta yang digolongkan sebagai peta tematik:
Peta diagram, pada peta ini subyek tematik yang berelasi disajikan dalam bentuk
diagram yang proporsional.
Peta distribusi, pada peta ini menggunakan simbol titik untuk menyajikan suatu
informasi yang spesifik dan memiliki kuantitas yang pasti.
Peta isoline, pada peta ini menyajikan harga numerik untuk distribusi yang kontinu
dalam bentuk garis yang terhubung pada suatu nilai yang sama.
Contoh :
Diketahui sebuah peta memiliki skala 1 : 25.000, jika akan dibuat skala garis yang
mencerminkan jarak 4 km dilapangan maka berapa panjang skala garis yang akan tergambar?
Jawab :
0004 km
= ——————–
00025.000 cm
000400.000 cm
= ——————-
00025.000 cm
= 16 cm
Jadi skala garis yang tergambar adalah 16 cm.
=====================================================
Mengubah skala garis ke skala numerik
Pada peta yang telah mengalami perubahan ukuran karena telah difotokopi maka nilai pada skala
numerik menjadi salah, maka untuk mengetahui skala numerik yang baru adalah dengan
menggunakan rumus.
Sebagai contoh :
sebuah peta setelah difotokopi maka skala garisnya adalah seperti pada gambar berikut :
Sebelum diperbesar panjang skala garisnya adalah 4 cm, setelah diperbesar 2 kali maka panjang
skala garisnya menjadi 8 cm. Berapa skala numerik yang baru?
00020 km
= —————
00008 cm
0002.000.000 cm
= ———————–
000 8 cm
= 250.000
Jadi skala numerik yang baru dari peta tersebut adalah 1 : 250.000
CONTOH PERHITUNGAN Jarak 2 titik di peta awal : 4 cm Skala peta awal 1 : 10.000 Jarak 2
titik di peta hasil zooming : 8 cm … maka hasil perhitungan.. = (jarak 2 titik di peta awal/jarak 2
titik di peta hasil zooming)x skala peta awal
= (4/8)X10.000
= (1/2)x10.000
= 5.000
Skala pada peta hasil zooming adalah 1 : 5.000