Anda di halaman 1dari 27

SMA

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Lembar Kerja Siswa (LKS)

PENGINDERAAN JAUH UNTUK TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI

Nama Siswa : ___________________________

Kelas : ___________________________

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1. Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa untuk mendalami
kajian ilmu dan teknologi Penginderaan Jauh, peta, serta Sistem Informasi Geografis (SIG).
2.1. Menunjukkan sikap proaktif dalam praktek pemanfaatan citra penginderaan jauh untuk kajian
tata guna lahan dan transportasi
3.1. Menganalisis citra penginderaan jauh untuk perencanaan kajian tata guna lahan dan
transportasi.
4.1. Mencoba menginterpretasi citra penginderaan jauh untuk perencanaan tata guna lahan dan
transportasi.
C. Indikator

1. Menjelaskan hakikat penginderaan jauh dalam kajian geografi


2. Menjelaskan konsep penginderaan jauh
3. Mengidentifikasi komponen penginderaan jauh
4. Membedakan jenis citra penginderan jauh
5. Menjelaskan langkah-langkah interpretasi citra
6. Unsur Interpretasi Citra Untuk Mengenali Objek
7. Menjelaskan Konsep tata guna lahan
8. Menterjemahkan karakteristik lahan basah dari citra PJ untuk tata guna lahan
9. Menterjemahkan karakteristik lahan kering dari citra PJ
10. Menganalisis citra Penginderaan Jauh Untuk Tata Guna Lahan
11. Menjelaskan konsep transportasi
12. Menganalisis manfaat citra PJ untuk pengembangan jaringan transportasi
13. Mengidentifikasi keuntungan citra PJ untuk pengembangan jaringan transportasi
14. Menelusuri tata kelola tugas pokok PJ di indonesia
15. Menelusuri fungsi lembaga PJ di indonesia

D. Informasi Pendukung

Konsep Dasar Penginderaan Jauh


(jenis, aspek interpretasi, manfaat dan keunggulan penginderaan jauh)

1. Hakikat dan Konsep Penginderaan Jauh Dalam Kajian Geografi


Perkembangan teknologi dirgantara telah membuka pintu baru bagi ilmu penginderaan jauh.
Melalui penginderaan jauh kita dapat mengumpulkan berbagai varian informasi dari permukaan
Bumi. Informasi-informasi ini menunjang berbagai bidang kehidupan. Sedangkan, kita dalam ilmu
geografi menggunakannya untuk menganalisis dan memahami karakteristik keruangan di permukaan
Bumi. Dalam hal ini, hakikat penginderaan jauh itu sendiri dalam keilmuan geografi adalah sebagai
salah satu Ilmu dan teknik untuk mendapatkan data tanpa kontak langsung dengan objek yang sedang
dikaji.
Pengideraan jauh ( remote sensing) adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang
suatu objek, daerah atau fenomena dengan jalan analisis data yang diperoleh melalui alat perekam
(sensor) yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai media perantaranya tanpa
menyentuh objek tersebut (Lillesand dan Kiefer, 1979)
Penginderaan jauh merupakan teknik yang dikembangkan untuk memperoleh dan
menganalisis informasi tentang bumi. Informasi itu berbentuk radiasi elektromagnetik yang
dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi (Lindgren, 1985).
Dari beberapa defenisi diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa Penginderaan jauh adalah
suatu teknik dan seni untuk memperoleh informasi objek dari jarak jauh tanpa kontak langsung
dengan objek, gejala atau daerah yang akan dikaji dengan menggunakan sensor.

2. Komponen Penginderaan Jauh

Sumber tenaga

Atmosfer

Sensor

Komonen PJ Wahana

Perolehan data

Pengguna data

Interaksi antar objek

Gambar. Peta konsep komponen penginderaan jauh

Sumber Tenaga
a. Sumber Tenaga Aktif
b. Tenaga pasif

Atmosfer

Energi yang masuk ke permukaan bumi tidak seluruhnya sampai, tapi hanya sebagian kecil
masuk ke permukaan bumi. Energi tersebut dihambat oleh atmosfer melalui serapan, dipantulkan dan
diteruskan.
Tidak semua spektrum gelombang elektromagnetik dapat sampai di permukaan bumi, karena dalam
atmosfer ada proses pembauran dan penyerapan.

Interaksi Antar Objek


Dalam perekaman objek diperlukan wahana, tenaga alami, atau buatan, objek yang direkam, alat
sensor, dan deteksi (detector). Tenaga yang memancar ke permukaan bumi (objek) akan memantul dan
direkam oleh alat (sensor). Pada sensor terdapat alat untuk mendeteksi (detector), di mana detector yang ada
pada alat dipasang pada wahana (seperti balon udara, pesawat, dan satelit).
Wahana

Gambar ketinggian wahana pada penginderaan jauh

Sensor
Sensor dalam penginderaan jauh dibagi menjadi dua, yaitu : Fotografik dan nonfotografik. Sensor
yang digunakan sistem fotografik adalah kamera. Cara kerja sensor ini berdasarkan pantulan tenaga dari objek.
Sedangkan detektornya adalah film sehingga sensor fotografik menghasilkan foto. Sensor elektromaknetik /
elektronik ini digunakan pada sistem penginderaan jauh nonfotografik karena proses perekaman objek tidak
berdasarkan pembakaran, tetapi berdasarkan sinyal elektronik yang dipantulkan atau dipancarkan dan direkam
oleh detektor.

Perolehan Data
- Perolehan data manual
- Perolehan data digital atau numerik

Pengguna Data
Pengguna data adalah orang atau lembaga yang memakai data penginderaan jauh. Data
penginderaan jauh dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Data penginderaan jauh yang
memiliki kerincian dan keandalan sangat dibutuhkan oleh pengguna data.
3. Citra Foto dan Nonfoto
Ada dua jenis citra yang sering dikenal dalam dunia penginderaan jauh, yaitu foto udara dan citra
non foto. - Ultraviolet
- Ortokromatik
Berdasarkan gelombang - Pankromatik
- Inframerah
spektrum
- Vertikal
Arah sumbu kamera
Citra Foto - condong

Jenis kamera - Tunggal


Citra - Jamak
penginderaan Wahana yang digunakan
- Pesawat
jauh
- Satelit
Berdasarkan gelombang - Inframerah thermal
Citra non Foto spektrum - radar
- Gelombang mikro

Berdasarkan sensor - Tunggal


- Jamak
Berdasarkan wahana
- Pesawat udara
- Satelit

Gbr. Peta Konsep Perbedaan citra foto dan non foto

Gambar. Perbandingan foto berwarna asli dengan foto infra merah


Variabel Citra foto Citra non foto
- Sensor Kamera Non kamera, berdasarkan
atas pemindaian
(Scanning)

- Detektor Film
Pita maknetik,
Temistor, foto konduktif,
dan foto violet
- Proses perekaman Fotografi
Elektronik
- Mekanisme
perekaman Serentak
Parsial

- Spektrum elektromaknetik Spektrum tampak


dan perluasannya Spektrum tampak dan
() perluasannya, termal, dan
gelombang mikro
Tabel. Perbedaan citra foto dan nonfoto

4. Langkah-langkah Interpretasi Citra

Di dalam penginderaan jauh, interpretasi citra merupakan langkah yang harus dilakukan agar kita
mendapatkan informasi dari citra untuk dimanfaatkan. Di dalam interpretasi citra, penafsir
mengkaji citra dan berupaya mengenali objek melalui tahapan kegiatan: deteksi, identifikasi, dan
analisis. Alat yang digunakan untuk menginterpretasi citra disebut Stereoskop.

Gbr.
Stereoskop

Interpretasi citra dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara digital yaitu
menggunakan komputer dan dengan cara manual. Baik digital maupun secara manual ada beberapa
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam interpretasi citra, diantaranya adalah :
1) Deteksi 5) Klasifikasi
2) Identifikasi 6) Idealisasi
3) Analisis
4) Deduksi
Gambar. Tahapan analisis citra secara manual pada PJ
5. Unsur Interpretasi Citra Untuk Mengenali Objek

Dibawah ini akan dijelaskan bagaimana cara untuk mengenali objek dari hasil penginderaan
jauh yang selanjutnya dapat dijadikan sebuah hasil dari proses PJ berdasarkan ciri-cirinya.

Rona

Ciri Spektral
Warna

Usia
Objek Ciri Temporal
Penginderaan Jauh Waktu

Konvergensi Bukti

Bentuk

Ciri Spasial Ukuran

Bayangan

Skala

Pola

Asosiasi

Situs

Peta Konsep Pengenalan objek melalui ciri spektral, temporal dan spasial
Beberapa contoh pengenala objek dengan menggunakan ciri spektral dan spasial

1. Jalan
rona : berbeda jelas terhadap sekitar,
bentuk : memanjang dengan lebar seragam dan relatif lurus,
tekstur : halus dan seragam, dan
asosiasi : ada jembatan di jalan menyilang dan ada pohon peneduh di
beberapa tempat sepanjang jalan.
2. Jalan Kereta Api
rona : berbeda terhadap sekitar, kadang cerah dan kadang gelap, tergantung objek di
sekitarnya,
bentuk : menyerupai jalan, tetapi percabangannya tidak bersudut besar melainkan membusur
lemah, dan
asosiasi : di beberapa tempat, kadang tampak gerbong kereta api.
3. Lapangan sepak bola
rona : cerah oleh rumput,
bentuk : empat persegi panjang,
ukuran : sekitar 80 m x 100 m,
tekstur : halus, dan
asosiasi : ada gawang.
Tugas 1
Secara mandiri dan teliti serta penuh dengan tanggung jawab, carilah 15 istilah-istilah yang
berhubungan dengan penginderaan jauh baik secara horizontal, vertikal maupun bentuk diagonal dari
atas kebawah atau sebaliknya pada kotak berikut ini

Setelah anda menjawab tugas / latihan di atas, semoga pengetahuan dan pemahaman tentang
penginderaan jauh semakin dalam, dan teruslah bersemangat mempelajarinya. Dengan harapan besar,
Anda semakin sukses di materi berikutnya.

Tugas 2

Secara mandiri, jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar

1. Jelaskanlah salah satu pengertian penginderaan jauh!


..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

2. Jelaskanlah tenaga yang diperlukan untuk menghubungkan objek dengan sensor dalam
penginderaan jauh!

..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
3. Bedakanlah antara sensor aktif dengan sensor pasif!
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................

4. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan resolusi spasial!


.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................

5. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah tenaga matahari untuk sampai kepermukaan
bumi!
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................

6. Apakah yang mempengaruhi rona dan warna? Berikan 3 contoh!


.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
Tugas 3

Untuk menambah pengetahuan dan daya ingat anda, secara mandiri kerjakanlah tugas dalam bentuk
teka teki dibawah ini

Mendatar :
1. Penginderaan jauh dalam bahasa Prancis
5. Sumber tenaga pasif
6. Tingkat kegelapan dan kecerahan suatu objek
9. Salah satu ciri unsur interpretasi citra penginderaan jauh
11. Gambaran suatu gejala di permukaan bumi sebagai hasil pemotretan maupun perekaman
dengan menggunakan sensor dan wahan tertentu
12. Satelit untuk pemantau sumber daya bumi, lingkungan dan hidrologi
13. Salah satu jenis citra non foto berdasarkan gelombang spektrum elektromagnetik

Menurun :
2. Foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum dekat dengan panjang gelombang 0,29
mikrometer.
3. Satelit cuaca
4. Ciri spasial objek yang berhubungan dengan susunan keruangan suatu objek tersebut
7. Ikatan Geografi Indonesia
8. Alat untuk meletakkan sensor
10. Alat pembawa sensor yang terbang pada ketinggian 100 -300 Km dari permukaan bumi
14. Langkah-langkah dari interpretasi citra
15. Nama satelit di angkasa
Tugas 4.
Secara berkelompok, cari dan download beberapa jenis citra penginderaan jauh di Internet atau
sumber lain. Setelah itu interpretasilah beberapa objek yang ada pada tabel dibawah ini. Lalu
diskusikanlah :
a. Apa yang mempengruhi rona suatu objek
b. Ada berapa jenis tekstur yang terdapat dalam suatu objek, jelaskan!
c. Kesimpulan dari interpretasi yang anda lakukan
Objek Bentuk Rona Tekstur Asosiasi Ukuran
Lapangan sepak
bola
Pelabuhan laut
Pabrik
Persawahan
Danau
Gedung sekolah
Hutan
Pegunungan
Kawasan kota
Kawasan
pertambangan
Penginderaan Jauh Untuk Tata Guna Lahan

A. Konsep Tata Guna Lahan


Lahan menurut FAO (1977) adalah suatu daerah permukaan bumi yang ciri-cirinya mencakup
semua pengenal yang bersifat cukup mantap atau yang dapat diduga bersifat mendaur dari biosfer,
atmosfer, tanah, geologi, hidrologi, populasi, tumbuhan dan hewan, serta hasil kegiatan manusia pada
masa lampau dan masa kini.
Lahan merupakan persatuan sejumlah komponen yang berpotensi sumber daya. Potensi lahan
ditentukan oleh potensi sumber daya masing-masing yang menjadi komponennya, baik potensi
bawaan maupun potensi yang berkembang dari sipengguna lahan.
Tata guna lahan (Land Use) adalah suatu upaya dalam merencanakan penggunaan lahan
dalam suatu kawasan yang meliputi pembagian wilayah untuk pengkhususan fungsi-fungsi tertentu
untuk memperoleh manfaat total sebaik-baiknya, misalnya fungsi permukiman, perdagangan,
industri, dll.
Tataguna lahan menjadi pedoman dalam pemutusan: 1. Seberapa banyak dan seberapa jauh
perubahan keadaan lahan yang dapat dibenarkan, 2. Pada sifat lahan mana perubahan diperlukan, 3.
Bagaimana perubahan diadakan untuk membatasi usikan pada lahan, artinya teknik apa yang
sebaiknya diterapkan, atau di tempat mana perubahan sebaiknya dikerjakan, 4. diperlukan tindakan
pengaman untuk melengkapi rencana kegiatan, agar manfaat lahan yang meningkat disertai dengan
keberlanjutan fungsi lahan.

Tabel. Contoh data penggunaan lahan di kota Padang pada tahun 2010
B. Lahan Basah
Lahan basah : wilayah-wilayah dimana tanah diatasnya jenuh dengan air, baik bersifat
parmanen (menetap) maupun musiman. Atau dengan artian lain lahan basah adalah wilayah rawa,
lahan gambut, dan air, baik bersifat alami maupun buatan, bersifat tetap atau sementara, berair
menggenang atau mengalir yang bersifat tawar, payau atau asin, mencakup wilayah marin yang di
dalamnya pada waktu surut lebih daripada enam meter.(Konvensi Ramsar 1971 dalam Tejoyuwono).
Indonesia mempunyai UURI No. 5 Th. 1967 tentang ketentuan-ketentuan pokok kehutanan,
UU No. 5. Th 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, Keppres RI No.
23 Th 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup. Peraturan-peraturan tersebut tidak mengatur lahan
basah secara khusus, akan tetapi mencakupnya sebagai bagian dari lahan secara umum atau
pencakupannya tertafsirkan secara tersirat.

Gambar. Lahan Basah


C. Lahan Kering
Secara teoritis, lahan kering di Indonesia dibedakan dalam dua kategori, yaitu : (i) Lahan
kering beriklim kering, banyak terdapat di kawasan timur Indonesia, dan (ii) Lahan kering beriklim
basah, banyak ditemui di kawasan barat Indonesia.

Gambar. Lahan Kring


D. Analisis Citra Penginderaan Jauh Untuk Tata Guna Lahan
Inventarisasi tata guna lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan lahan
yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi ataupun daya dukung lahan.
Penggunaan lahan yang sesuai akan memperoleh hasil yang baik dan tidak membahayakan
lingkungan. Teknologi hasil penginderaan jauh mampu memberikan informasi penggunaan lahan
sehingga dalam pemanfaatan lahan tersebut benar benar sesuai dengan peruntukkannya. Satelit yang
digunakan untuk mengamati penggunaan lahan di muka bumi ialah Landsat.
Pemetaan penggunaan lahan dan penutup lahan sangat berhubungan dengan studi vegetasi,
tanaman pertanian dan tanah dari biosfer. Karena data penggunaan lahan dan penutup lahan sangatlah
penting untuk sebuah perencanaan.
Manfaat Penginderaan Jauh Di Bidang Tata Guna Lahan Antara Lain :
1. Pemetaan Penggunaan Lahan
2. Penentuan Arahan Lahan
3. Menentukan arah pengembangan suatu wilayah
4. Menentukan lokasi pembangunan
5. Menentukan model pengembangan suatu wilayah.
6. Menentukan titik-titik wilayah untuk perencanaan kawasan ruang terbuka hijau.
Tugas 5
1. Jelaskanlah mengapa pemanfaatan penginderaan jauh mengalami peningkatan yang cukup
pesat!
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................

2. Tuliskan 3 manfaat penginderaan jauh dalam bidang sumber daya bumi dan lingkungan!

..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

3. Tuliskan juga 3 manfaat penginderaan jauh dalam bidang penggunaan lahan!

.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................

4. Jelaskanlah bagaimana asas penggunaan lahan kering


.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................

5. Satelit apakah yang dipergunakan untuk penelitian tentang penggunaan lahan dan sumber
daya alam.!
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
Tugas 6.
Buatlah kelompok kelas dengan beranggotakan 5 -6 orang. Setelah itu lakukanlah studi lapangan di
kota anda dengan mendatangi beberapa instansi yang berkitan dengan kajian penggunaan lahan,
seperti dinas kehutanan dan atau dinas tata ruang. Ambillah data penggunaan lahan dari beberapa
kecamatan, lalu jawablah beberapa pertanyaan berikut.
1. Bagaimana bentuk penggunaan lahan :
- Non pertanian
- Sawah
- Lahan kering
- Perkebunan
- Hutan
- Ruang terbuka hijau (RTH)
2. Secara umum, rumuskanlah bagaimana bentuk penggunaan lahan di kecamatan yang anda
teliti pada 10 tahun terakhir.
3. Petakanlah bentuk penggunaan lahan di kecamatan yang anda teliti
4. Diskusikan didalam kelas hasil pengamatan kelompok dan catatlah hasil diskusi untuk
diberikan kepada guru.
Penginderaan Jauh Untuk Pengembangan Jaringan Transportasi

A. Konsep Dasar Transportasi

Gambar. Contoh beberapa sarana


transportasi

Transportasi mencakup bidang yang sangat luas karena hampir seluruh kehidupan manusia
tidak terlepas dari kegiataan transportasi. Transportasi tumbuh dan berkembang sejalan majunya
tingkat kehidupan dan budaya manusia.
Transportasi memungkinkan pemindahan sistematis manusia dan barang dari satu tempat ketempat
lain.
Siregar (1990:68) mengatakan bahwa transportasi adalah pemindahan barang dan manusia
dari tempat asal ketempat tujuan. Dari konsep ini terlihat hal-hal sebagai berikut:
a) ada muatan yang diangkut,
b) tersedianya kendaraan sebagai alat angkut,
c) ada jalan tempat dilalui oleh angkutan tersebut.
d) adanya pengangkut
Kamaludin (1997:68) mengatakan bahwa transportasi atau angkutan merupakan sarana
ekonomi berfungsi untuk menunjang pemindahan sesuatu (manusia, hewan dan barang ) dari suatu
tempat asal ketempat tujuan dengan maksud untuk menciptakan kegunaan tempat (place utility) dan
kegunaan waktu (time utility). Berkaitan dengan hal diatas, dapat disimpulkan bahwa transportasi
memilki fungsi untuk membawa komoditas (barang-barang) dari tempat-tempat dimana marginal
utility-nya rendah ketempat yang marginal utility relatif tinggi hal ini mengandung arti bahwa
transportasi merupakan suatu kegiataan produksi karena menciptakan guna seperti: kegunaan tempat
dan kegunaan waktu.
B. Analisis Manfaat Citra PJ Untuk Pengembangan Jaringan Transportasi (sertakan contoh
citra PJ jaringan transportasi)

Dewasa ini, sistem perencanaan jaringan transportasi di Indonesia masih memiliki sejumlah
persoalan yang sampai saat ini terus dikaji untuk menghasilkan sistem transportasi yang optimal
penggunaannya. Bertolak dari masalah dan ketimpangan yang terjadi dilapangan dalam hal eksistensi
jaringan transportasi yang ada di Indonesia maka sangat mutlak diperlukan beberapa kajian yang
bersifat objektif untuk pengawasan dan pengelolaan jaringan transportasi secara nasional. Contohnya
dengan menggunakan beberapa media dan sarana yang mendukung seperti teknologi penginderaan
jauh.
Untuk pengembangan jaringan transportasi, hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah :
- Topografi
- Bentuk Lahan
- jumlah dan persebaran penduduk
- struktur tanah

Selain dalam bidang tata guna lahan, teknologi penginderaan jauh juga bermanfaat untuk
pengembangan jaringan transportasi yang diantaranya adalah :
- Untuk mengetahui jumlah dan persebaran penduduk di suatu wilayah
- Mengetahui luas dan persebaran lahan serta kemungkinan pola drainasenya
- Untuk mengetahui pola persebaran permukiman penduduk
- Untuk pendataan dan pengembangan jaringaan transportasi berkelanjutan
- Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan di wilayah
wilayah strategis
- Mempermudah untuk pengklasifikasian jenis lahan yang sesuai untuk pengembangan
transportasi.

Untuk sektor transportasi dan komunikasi, citra satelit sangat membantu untuk proses
perencanaan seperti peta detail jaringan pelayanan transportasi (trayek, trase, jalur, alur), perencanaan
struktur tataran transportasi berdasarkan skala pelayanan, Masterplan/Siteplan, Detail Engineering
Design dan Landscape, identifikasi dan inventarisasi kawasan prasarana perhubungan dan
komunikasi, pemetaan infrastuktur. Untuk akurasi kontruksi pembangunan, citra satelit dapat
digunakan untuk desain dan perencanaan tapak konstruksi, desain dan perencanaan landscape
konstruksi, perbaikan proses desain serta memonitoring proses konstruksi.
C. Keuntungan Citra PJ Untuk Pengembangan Jaringan Transportasi
Keuntungan citra PJ untuk pengembangan jaringan transportasi , antara lain sebagai berikut.
1. Citra dapat dibuat secara cepat walaupun untuk daerah yang sulit dijelajahi.
2. Menggambarkan secara tiga dimensi.
3. Ketelitian citra dapat diandalkan, khususnya untuk daerah teritorial atau daratan. Daerah
jangkauan citra sangat luas.
4. Pemakaian citra dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
Tugas 7.
Secara mandiri dan teliti serta penuh dengan tanggung jawab, kerjakanlah soal-soal dibawah ini
dengan jelas dan tepat.
1. Jelaskanlah apa maksud dari :
a. Citra dapat dibuat secara cepat
b. Citra dapat menggambarkan secara tiga dimensi.
c. Ketelitian citra dapat diandalkan
d. Pemakaian citra dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya.

............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

2. Dalam konsep transportasi ada komponen-komponen yang yang tergambar dalam transportasi
itu sendiri, sebutkan dan jelaskanlah komponen-komponen tersebut.

............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
3. Jelaskan dan uraikanlah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pengembangan jaringan
............................................................................................................................................
transportasi.

............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
4. Dari beberapa citra daerah perkotaan yang telah anda miliki, coba analisis dan buatlah skema
............................................................................................................................................
jalur transportasi yang tergambar pada citra tersebut, dan berikan kesimpulan dari analisis
anda.
Tugas 8.
Kerjakanlah bersama kelompok belajarmu!
Foto udara adalah salah satu sumber penting dalam pembuatan peta.
Langkah-langkah kerja
1. Bukalah lampiran pada LKS ini, di sana kalian akan menemukan gambar sebuah foto udara
dalam ukuran dan bentuk aslinya.
2. Buatlah dua peta dari foto udara tersebut di atas plastik transparan (plastik mika).
a. Peta Jalan (Transportasi)
b. Peta Penggunaan Lahan
3. Buatlah simbol yang jelas agar peta yang kalian buat dapat terbaca dengan mudah. Misalnya,
jalan dengan warna merah dan penggunaan lahan dengan warna hijau.
4. Agar lebih mudah, ikutilah tahapan-tahapan dalam menginterpretasi peta seperti yang telah
diuraikan dalam pokok bahasan Pengindraan Jauh.
5. Jangan lupa untuk menyertakan komponen kelengkapan peta.
6. Simpan hasil karya kalian, karena akan digunakan dalam tugas yang akan datang.
Tata Kelola Tugas Pokok Dan Fungsi Lembaga PJ di Indonesia

A. Tata Kelola Penginderaan Jauh


Yang dimaksud dengan tata kelola penginderaan jauh adalah bagaimana sistem penginderaan
jauh di operasikan dan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya. Lembaga-lembaga yang bertugas
untuk mengelola penginderaan jauh di Indoneia adalah LAPAN, GIA, DitTop (Direktorat Topografi)
TNI AD. Adapun tata kelola tugas pokok dari lembaga tersebut adalah dijabarkan sebagai berikut :
- Mengawasi dan melakukan pemindaian (scanning) terhadap objek di permukaan bumi secara
berkala
- Meningkatkan teknologi kedirgantaraan
- Menganalisis data yang dihasilkan dari proses penginderaan jauh
- Menampilkan data dalam bentuk hard copy (peta atau citra)
- Percepatan penyelenggaraan dan pemutakhiran Informasi geografis

B. Lembaga Penginderaan Jauh

1. LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional)


Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN ) adalah lembaga pemerintah
nonkementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian dan
pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya. LAPAN berpusat di Cibinong, Jawa Barat.
4 bidang utama LAPAN yakni penginderaan jauh, teknologi dirgantara, sains antariksa, dan
kebijakan dirgantara.
Penginderaan Jauh (Inderaja) LAPAN melakukan kegiatan penginderaan dengan
menggunakan sinyal yang dipancarkan dari satelit-satelit yang beredar (Satelit LAPAN-TUBSAT,
Landsat, NOAA , MODIS, SPOT, dan Fengyun) kemudian ditangkap oleh stasiun-stasiun bumi
penerima data inderaja. Kegiatan inderaja dilakukan untuk berbagai hal, seperti mitigasi bencana,
perhitungan tingkat polusi udara, pemantauan wilayah hutan, pemantauan lahan pertanian dan
pangan, informasi zona tangkapan ikan di laut, serta pemantauan titik api secara near real time. Data
yang telah diterima oleh LAPAN dikumpulkan ke dalam sebuah Bank Data Penginderaan Jauh
Nasional yang dapat diakses secara luas melalui internet.
2. Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional) / BIG (Badan Informasi Geo
Spasial)
Badan Informasi Geospasial (disingkat BIG), sebelumnya bernama Badan Koordinasi Survei
dan Pemetaan Nasional(disingkat Bakosurtanal), adalah lembaga pemerintah nonkemetrerian
indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang geosapasial.
BIG berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden dan dipimpin oleh seorang
kepala. saat ini menjabat sebagai Kepala BIG berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 29/M Tahun
2012. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BIG dikoordinasikan oleh menteri riset dan
teknologi.
Kepastian hukum

Keterpaduan

Azas Penyelenggaraan IG Keakuratan

Kemutakhiran

Kemanfaatan

Keterbukaan

3. DitTop TNI AD (Direktorat Topografi)

Direktorat topografi angkatan darat (Dittopad) adalah salah satu badan pelaksanaa pusat
mabesad yang memiliki tanggung jawab dalam pembinaan dan penyelenggaraan data dan informasi
geografis / medan guna mendukung tugas-tugas TNI angkatan darat secara khusus dan TNI secara
umumnya.

Tugas pokok Topdam TNI diantaranya


1. Menyelenggarakan penyediaan dan penyajian informasi Topografi wilayah secara cepat,
tepat, lengkap dan up to date
2. Melaksanakan fungsi utama yaitu revisi informasi Topografi (Peta dan LGM),
pembuatan produk informasi Topografi, bantuan Topografi
3. Pembinaan material topografi dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok kodam.
4. Membuat rancangan kawasan pemetaan regional daerah batas Indonesia
Tugas 9.
Kerjakanlah soal pilihan berganda dibawah ini dengan memilih jawaban a, b, c, d, atau e yang
benar.
1. Bagian yang bertugas untuk pembuatan dan bertanggung jawab atas pemetaan pada tubuh TNI
adalah...
a. DirTop TNI AD
b. Dirsustop TNI
c. DitTop TNI AD
d. Dirsus Pemetaan
e. Dit. Pertahanan wilayah.
2. LAPAN adalah salah satu lembaga yang bertugas dalam penelitian dan pengawasan bidang...
a. Antariksa
b. Antartika
c. Penerbangan dan Antartika
d. Penerbangan dan Antariksa
e. Aerodinamika, Penerbangan dan Suvey.
3. Dibawah ini lembaga-lembaga / badan yang memiliki wewenang dalam penginderaan jauh di
Indonesia adalah, kecuali...
a. Direktorat topografi TNI AD
b. Direktorat Penerbangan Antariksa
c. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
d. Badan Informasi Geospasial
e. Badan koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
4. Dibawah ini adalah tata kelola tugas lembaga penginderaan jauh adalah, kecuali...
a. Mengawasi dan melakukan pemindaian (scanning) terhadap objek di permukaan bumi secara
berkala
b. Meningkatkan teknologi kedirgantaraan
c. Menganalisis data yang dihasilkan dari proses penginderaan jauh
d. Percepatan penyelenggaraan dan pemutakhiran Informasi geografis
e. Mengganti lembaga penginderaan jauh secara berkala
5. LAPAN berpusat di...
a. Cisarua, Bogor. Jawa Barat
b. DKI. Jakarta
c. Semarang, Jawa Tengah
d. Cibinong, Jawa Barat
e. Medan, Sumatera Utara
6. Dibawah ini adalah 4 bidang utama LAPAN, kecuali...
a. Penginderaan jauh
b. Teknologi dirgantara
c. Sains antariksa
d. Kebijakan dirgantara
e. Teknologi roket terpadu
7. Lembaga pemerintah yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian dan
pengawasan tentang keruangan bumi adalah...
a. Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG)
b. Badan Meteorologi Nasional
c. Survei Pemetaan Nasioanl
d. Badan Informasi Geospasial
e. Kementerian Pertahanan dan Keamanan.
8. Di Indonesia, Badan Informasi Geospasial (BIG) secara struktural di koordinasikan oleh...
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
b. Kementerian Energi dan Sumber Daya mineral (ESDM)
c. Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek)
d. Kementerian Pertahanan dan Keamanan (Hankam)
e. Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG)
9. Dibawah ini adalah beberapa tugas pokok dari Direktorat topografi TNI, kecuali...
a. Menyelenggarakan penyediaan dan penyajian informasi Topografi wilayah secara cepat,
tepat, lengkap dan up to date
b. Melaksanakan fungsi utama yaitu revisi informasi Topografi (Peta dan LGM), pembuatan
produk informasi Topografi, bantuan Topografi
c. Pembinaan material topografi dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok kodam.
d. Membuat rancangan kawasan pemetaan regional daerah batas Indonesia
e. Menelusuri kawasan rawan perang
10. BIG yang dulunya bernama Bakosurtanal adalah badan yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada presiden. Adapun dasar pendirian badan geospasial ini adalah ...
a. Kepres No 27 / M Tahun 2012
b. Kepres No 28 / M Tahun 2011
c. Kepres No 29/ M Tahun 2011
d. Kepres No 29/ M Tahun 2010
e. Kepres No 29/M Tahun 2012
Lampiran 1

Anda mungkin juga menyukai