Anda di halaman 1dari 24

MENGHITUNG

SKALA PETA

Nana Suryana, S.Pd.


Anisa Fauzia Nurohmah (PLP Unsil)
SMAN 1 Tasikmalaya
BIODATA
Nama : Anisa Fauzia Nurohmah (Zia)
TTL : Jakarta, 25 Januari 2000
Alamat : Jl. Batara (Kos Pondok Khatiya), B5,
Kahuripan, Tawang, KotaTasikmalaya, Jawa
Barat 46115
No. HP : 0895353112501
Email : anisafauzianurohmah@gmail.com
Jurusan : S1 (Pendidikan Geografi) Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Siliwangi
Menghitung Skala Peta
Mengubah skala angka ke grafik
Menghitung Skala Peta
Menghitung Jarak Sesungguhnya
Menghitung Skala
Menggunakan Peta
Topografi
Peta Topografi dapat digunakan untuk mengukur
atau mencari skala sebuah peta. Dalam peta
topografi terdapat garis kontur yang
menghubungkan titik-titik ketinggian yang sama.
Penggambaran garis kontur harus dengan Contour
interval (Ci) yang merupakan selisih ketinggian
dua garis kontur. Akan tetapi, peta yang dihitung
merupakan peta asli, bukan hasil perbesaran
maupun pengecilan.
  𝟏
𝐂𝐢= 𝐱 𝐩𝐞𝐧𝐲𝐞𝐛𝐮𝐭 𝐬𝐤𝐚𝐥𝐚
𝟐𝟎𝟎𝟎
Contoh Soal :
Peta topografi menggambarkan ketinggian wilayah
A dengan interval kontur 50 meter. Berapakah
skala peta tersebut?
Ci = 50  
  𝟏
𝐂𝐢= 𝐱 𝐩𝐞𝐧𝐲𝐞𝐛𝐮𝐭 𝐬𝐤𝐚𝐥𝐚
𝟐𝟎𝟎𝟎 x = 50 x 2000
= 100.000

Jadi, penyebut skala adalah 100.000. Dengan


demikian peta tersebut memiliki skala 1:100.000
Membandingkan dengan Peta
Lain dengan Cakupan Daerah
yang Sama ada Skalanya
Membandingkan dengan Peta Lain
dengan Cakupan Daerah yang Sama ada
Skalanya
  𝐝𝟏
𝐏 𝟐= 𝐱 𝐏𝟏
𝐝𝟐

Keterangan :

P1 = penyebut skala peta yang diketahui skalanya


P2 = penyebut skala yang akan dicari
d1 = jarak di peta yang sudah diketahui skalanya
d2 = jarak pada peta yang dicari skalanya
Contoh Soal :

4 cm 8 cm
A B A B
1:100.000 1: ??

Diketahui :   𝐝𝟏
𝐏 𝟐= 𝐱 𝐏𝟏
𝐝𝟐
d1 = 4 cm   𝟒
d2 = 8 cm 𝐏𝟐= 𝐱 𝟏𝟎𝟎 . 𝟎𝟎𝟎
𝟖
P1 = 100.000  

P2 = …?

Jadi, skala peta yang di cari adalah 1 : 50.000


Menghitung Skala Peta dari
Garis Lintang
Langkah ini sangat sesuai untuk wilayah dekat
ekuator atau daerah pada lintang rendah. Pedoman
yang digunakan yaitu Panjang 1⁰ lintang dekat
dengan ekuator = 68,7 mil = 110,56 km.
Contoh
  Soal :
Jarak kota A dengan B berselisih 1⁰, jarak dua titik
pada peta adalah 20 cm. skala peta dapat dihitung
sebagai berikut :
1⁰ = 111 km
111 km = 11.100.000 cm

Jadi, skala peta adalah 1 : 555.000


Menghitung Jarak di Peta
Berdasarkan Garis Astronomis
Lintang dan Bujur
Garis yang ditarik dari kutub ke kutub atau vertikal
dinamakan garis lintang atau latitude. Garis yang ditarik
mendatar atau horizontal dinamakan garis lintang
atau longitude. 

Garis lintang membagi bumi menjadi dua wilayah yaitu


belahan bumi utara dan belahan bumi selatan dengan garis
tengah titik pangkal berada di khatulistiwa.

Sementara garis bujur digunakan untuk membagi bumi


menjadi bumi bagian timur dan bumi bagian barat dengan
titik pangkal di Greenwich (Inggris).
Lalu bagaimana cara perhitungan garis bujur dan lintang?.
Karena bentuk bumi yang bulat maka ketentuan dasar untuk
menghitung koordinat bujur dan lintang sama dengan metode
matematis lingkaran. Dengan begitu cara menentukan garis
koordinat astronomis adalah dengan derajat (⁰), menit (')
dan detik ("). Contohnya : 6⁰ 10', 45" LU. 

Cara membacanya adalah:


6 derajat 10 menit dan 45 detik Lintang Utara. Lalu berapa
jarak setiap perbedaan garis bujur/lintang?

1⁰ bujur/lintang = 111.322 km
1⁰ bujur/lintang = 60' (menit) = 3.600 detik
1' bujur/lintang = 60" (detik)
1' bujur/lintang = 1.8885,37 meter
1" bujur/lintang = 30, 9227 meter
Contoh penerapan di soal matematis adalah
sebagai berikut:
Berapakah jarak antara 6⁰ 10', 45" LU sampai 7⁰
11', 48" LU.

Jawab:
Selisih kedua jarak lintang tersebut adalah  1
derajat 1 menit dan 3 detik. Lalu cara
selanjutnya:
1 derajat x 111,322 km = 111,322 km
1 menit x 1.885,37 m  = 1.885,37m
3 detik x 30, 9227 m = 927, 681 m

Jadi 111,322 km  + 1.885,37 m + 927, 681 m =


113, 812 km (dibulatkan)
Menghitung Azimuth dan
Back Azimuth
Materi peta dan pemetaan merupakan materi yang sedikit
memerlukan keterampilan hitungan dan salah satunya
adalah tentang konsep sudut azimuth dan back
azimuth. Azimuth merupakan salah satu metode militer
yang digunakan untuk menentukan arah atau posisi suatu
objek. Azimuth merupakan suatu sudut yang diukur dari
patokan dasar arah kompas yaitu Utara dan searah jarum
jam.

Ada tiga jenis azimuth yaitu :


1. Azimuth Sebenarnya,
2. Azimuth Peta dan
3. Azimuth Magnetic/Kompas. Artinya titik pangkal nol
derajat dan 360 derajat adalah Utara.
Coba anda bayangkan sedang berdiri di
tengah-tengah Kepulauan Indonesia, lalu
anda menghadap ke utara. Cakrawala
membentang di sekitar anda sebesar 360
derajat busur lingkaran. 
Jika anda bergerak dari titik tadi ke utara
maka anda akan bertemu Filipina, jika anda
berbelok ke kanan atau dengan arah 90
derajat dari utara maka anda akan menuju
Papua Nugini di akhir, jika anda berjalan ke
selatan atau dengan arah 180 derajat maka
anda akan berakhir di Samudera Hindia dan
azimuth 270 derajat dari utara akan menuju
ke Samudera Hindia.

Jadi sudut yang dibentuk dari arah utara


tadi dinamakan sebagai Sudut Azimuth.
Back azimuth itu adalah sudut kebalikan dari azimuth
itu sendiri. Ada dua cara untuk menghitung back
azimuth yaitu:
1. Jika sudut azimuth kurang dari 180 derajat maka back
azimuth ditambah 180 derajat.
2. Jika sudut azimuth lebih dari 180 derajat maka back
azimuth ditambah 180 derajat.
Contohnya adalah jika diketahui sebuah sudut
azimuth 112 derajat maka sudut back azimuth
adalah 112 + 180 = 292 derajat, dan jika sudut
azimuth besarnya 310 derajat amaka sudut back
azimuthnya adalah 310 - 180 = 130 derajat
TERIMA
KASIH 

Anda mungkin juga menyukai