Anda di halaman 1dari 147

DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI

INDONESIA

Oleh :
TANTI PRASETYATI, M.Pd
DINAMIKA
KEPENDUDUKAN
PENDUDU
K

Adalah orang yang tinggal di suatu


wilayah atau orang yang secara
hukum berhak tinggal di suatu wilayah

Terikat oleh aturan-aturan


yang berlaku serta saling
berinteraksi
PENDUDU Merupakan komponen
K terpenting bagi suatu
negara

Sebagai modal utama bagi


Dipelajari pembangunan suatu
oleh ; negara

DEMOGRAFI
Adalah ilmu yang mempelajari analisis
statistik terhadap jumlah, distribusi,
komposisi penduduk, dan komponen
perubahannya
DINAMIKA
KEPENDUDUKAN

Adalah perubahan keadaan penduduk,


baik dalam hal jumlah, pertumbuhan,
kepadatan, persebaran, maupun
komposisinya pada suatu wilayah dalam
waktu tertentu sehingga dapat
mempengaruhi struktur penduduk di
wilayah tersebut
DINAMIKA
KEPENDUDUKAN
DINAMIKA
KEPENDUDUKAN
JUMLAH PENDUDUK

Jumlah Penduduk Indonesia Menurut Provinsi dan Jenis


Kelamin
NO PROVINSI LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
(1) (2) (3) (3)
1. Aceh 2.234.997 2.239.289 4.474.286
2. Sumatera Utara 6.455.312 6.475.753 12.931.065
3. Sumatera Barat 2.395.293 2.437.066 4.832.359
4. Riau 2.834.477 2.673.886 5.508.363
5. Jambi 1.567.747 1.502.232 3.069.979
6. Sumatera Selatan 3.781.855 3.653.350 7.435.205
7. Bengkulu 874.231 836.676 1.710.907
8. Lampung 3.901.425 3.680.879 7.582.304
9. Kep. Bangka Belitung 632.298 587.181 1.219.479
10. Kepulauan Riau 858.262 816.727 1.674.989
11. DKI Jakarta 4.817.042 4.695.257 9.512.299
NO PROVINSI LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
(1) (2) (3) (3)
12. Jawa Barat 21.863.083 21.130.184 42.993.267
13. Jawa Tengah 16.036.416 16.261.392 32.297.808
14. DI Yogyakarta 1.705.896 1.747.262 3.453.158
15. Jawa Timur 18.354.216 18.855.524 37.209.740
16. Banten 5.417.029 5.167.613 10.584.642
17. Bali 1.957.114 1.928.130 3.885.244
18. Nusa Tenggara
2.177.664 2.312.079 4.489.743
Barat
19. Nusa Tenggara
2.319.400 2.354.385 4.673.785
Timur
20. Kalimantan Barat 2.240.300 2.145.404 4.385.704
21. Kalimantan Tengah 1.150.441 1.057.409 2.207.850
22. Kalimantan Selatan 1.827.847 1.786.332 3.614.179
NO PROVINSI LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
(1) (2) (3) (3)
23. Kalimantan Timur 1.859.486 1.678.079 3.537.565
24. Sulawesi Utara 1.155.250 1.108.727 2.263.977
25. Sulawesi Tengah 1.343.015 1.280.935 2.623.950
26. Sulawesi Selatan 3.913.345 4.108.097 8.021.442
27. Sulawesi
1.118.496 1.109.587 2.228.083
Tenggara
28. Gorontalo 521.308 518.188 1.039.496
29. Sulawesi Barat 580.693 576.901 1.157.594
30. Maluku 769.810 757.095 1.526.905
31. Maluku Utara 529.208 506.252 1.035.460
32. Papua Barat 396.691 357.008 753.699
33. Papua 1.469.753 1.311.322 2.781.075
INDONESIA 119.059.40 117.656.20 236.715.60
0 1 1
Sumber : Badan Pusat
Statistik 2010
Dari Data Tabel di
Atas :
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK
TEETINGGI TERENDAH
N
O. PROVINSI JUMLAH PROVINSI JUMLAH
PENDUDU PENDUDU
K K
1. Jawa Barat 42.993.26 Gorontalo 1.039.496
7
2. Jawa 37.209.74 Maluku 1.035.460
Timur 0 Utara
3. Jawa 32.297.80 Papua 753.699
Tengah 8 Barat
PERTUMBUHAN PENDUDUK

Adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan


dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah
individu dalam sebuah populasi menggunakan
"per waktu unit" untuk pengukuran.

Dipengaruh
Kelahiran Kematian
i:

Migrasi
PERTUMBUHAN PENDUDUK

Kategori Kategori
Rendah Digolongka Sedang
 1% per n: 1% - 2% per
tahun tahun

Kategori
Tinggi  2%
per tahun
Sesuai dengan tingkat kemajuan dibidang ilmu
pengetahuan dan teknologi maka tiap-tiap
masyarakat atau negara, pertumbuhan
penduduknya mengalami 4 periode yaitu :

Pada periode ini pertumbuhan


penduduk berjalan dengan
lambat yang ditandai dengan
Periode I adanya tingkat kelahiran dan
kematian yang rendah
sehingga disebut periode
statis.
Tahap kedua ini angka kematian
mulai turun karena adanya
perbaikan gizi makanan dan
Periode II kesehatan. Akibat dari itu semua
pertumbuhan penduduk menjadi
cepat mengingat angka kelahiran
yang masih tinggi.
Periode ini ditandai dengan
tingkat pertumbuhan penduduk
mulai turun. Tingkat kematian
pada periode ini stabil sampai
Periode
pada tingkat rendah dan angka
III kelahiran menurun,
penyebabnya antara lain adanya
pembatasan jumlah anggota
keluarga.

Pada masa ini tingkat kematian


stabil, tetapi tingkat kelahiran
Periode menurun secara perlahan
sehingga pertumbuhan
IV penduduk rendah. Periode ini di
sebut periode penduduk
stasioner.
1. PERTUMBUHAN PENDUDUK
ALAMI
Adalah pertumbuhan penduduk yang
diperoleh dari selisih jumlah kelahiran
dengan jumlah kematian.

Rumus :

Pt = Po + (L –
M)
Keterangan :
Pt = Jumlah penduduk tahun akhir
perhitungan
Po = Jumlah penduduk tahun awal
perhitungan
L = Jumlah kelahiran
1. PERTUMBUHAN PENDUDUK
Contoh Soal ALAMI
:Misalkan pada tahun 2013 penduduk daerah X
adalah 1.000.000 jiwa, Angka kelahiran
kasarnya sebesar 50.000 jiwa dan jumlah
penduduk yang meninggal sebesar 20.000 jiwa.
Berapakah pertumbuhan penduduk alami di
daerah X tersebut?
Jawab :
Pt = Po + (L –
M ) + ( 50.000 – 20.000 )
Pt = 1.000.000
= 1.000.000 + 30.000
= 1.030.000

Jadi pertumbuhan penduduk alami di daerah X


adalah
= 1.030.000 – 1.000.000 = 30.000 jiwa
1. PERTUMBUHAN PENDUDUK
Contoh Soal ALAMI
:Misalkan pada tahun 2013 penduduk daerah X
adalah 1.000.000 jiwa, Angka kelahiran
kasarnya sebesar 50.000 jiwa dan jumlah
penduduk yang meninggal sebesar 20.000 jiwa.
Berapakah persenkah pertumbuhan penduduk
alami di daerah X tersebut?
Jawab :

Pt = 3 %

Jadi pertumbuhan penduduk alami di daerah X


adalah = 3%
2. PERTUMBUHAN PENDUDUK
TOTALpenduduk yang
Adalah pertumbuhan
diperhitungkan berdasarkan jumlah
kelahiran, kematian, dan migrasi

Rumus :
Pt = Po + (L – M) + (I – E)

Keterangan :
Pt = Jumlah penduduk tahun akhir perhitungan
Po = Jumlah penduduk tahun awal perhitungan
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
I = Jumlah Imigarasi
E = Jumlah Emigrasi
2. PERTUMBUHAN PENDUDUK
TOTAL
Contoh Soal
:Misalkan pada tahun 2013 penduduk daerah X
adalah 1.000.000 jiwa, Angka kelahiran
kasarnya sebesar 50.000 jiwa dan jumlah
penduduk yang meninggal sebesar 20.000 jiwa.
Diketahui pula jumlah penduduk yang
melakukan imigrasi sebanyak 15.000 jiwa dan
yang malakukan emigrasi sebanyak 7.000 jiwa.
Berapakah pertumbuhan penduduk total di
daerah X tersebut?
2. PERTUMBUHAN PENDUDUK
TOTAL
Jawab :

Pt = Po + (L – M) + (I –
E)
Pt = 1.000.000 + ( 50.000 – 20.000 ) + ( 15.000
– 7000 ) 
= 1.000.000 + ( 30.000 + 8.000 )
= 1.000.000 + 38.000
= 1.038.000
Jadi pertumbuhan penduduk total di daerah X
adalah
= 1.038.000 – 1.000.000 = 38.000 jiwa
2. PERTUMBUHAN PENDUDUK
TOTAL
Contoh Soal
:Misalkan pada tahun 2013 penduduk daerah X
adalah 1.000.000 jiwa, Angka kelahiran
kasarnya sebesar 50.000 jiwa dan jumlah
penduduk yang meninggal sebesar 20.000 jiwa.
Diketahui pula jumlah penduduk yang
melakukan imigrasi sebanyak 15.000 jiwa dan
yang malakukan emigrasi sebanyak 7.000 jiwa.
Berapakah persenkah pertumbuhan penduduk
total di daerah X tersebut?
2. PERTUMBUHAN PENDUDUK
TOTAL
Jawab :

Jadi pertumbuhan penduduk total di


daerah X adalah = 3,8 %
PROYEKSI PENDUDUK
Adalah perhitungan jumlah penduduk di
masa yang akan datang berdasarkan
asumsi perkembangan kelahiran,
kematian dan migrasi.
Sangat penting
untuk :
Merencanakan segala sesuatu
yang berkaitan dengan sarana dan
prasarana untuk meningkatkan
kesejahteraan penduduk.
3. PERTUMBUHAN PENDUDUK
GEOMETRI
Adalah pertumbuhan penduduk yang
sifatnya bertahap

Rumus :

Pn = Po x (1 + r )n
Keterangan :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n
Po = Jumlah penduduk tahun awal perhitungan
1 = bilangan konstanta
r = tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)
n = lama waktu perhitungan (jumlah tahun)
3. PERTUMBUHAN PENDUDUK
GEOMETRI

Contoh Soal
:
Jumlah penduduk Indonesia pada 1990
berjumlah 179.300.000 jiwa, sedangkan pada
tahun 2000 berjumlah 202.960.000 jiwa.
Berapa persenkah pertumbuhan geometri
penduduk Indonesia?
3. PERTUMBUHAN PENDUDUK
GEOMETRI
Jawab :
Pn = Po x (1 + r )n
Diketahui:
Po = 179.300.000 202.960.000 = 179.300.000 (1 +
Pn = 202.960.000 r)10
n = 2000 – 1990 = 10
(1 + r )10 =

(1 + r )10 = 1,13196

1+r =
Jadi pertumbuhan
penduduk geometri 1+r = 1,012472
Indonesia pada
adalah 1,25% r = 1,012472
–1
3. PERTUMBUHAN PENDUDUK
GEOMETRI
Contoh Soal
:Misalkan pada tahun 2001 jumlah penduduk
Indonesia tercatat 205.000.000 jiwa. Tingkat
pertumbuhan penduduk per tahun adalah 1,5%.
Berapakah pertumbuhan penduduk Indonesia
pada tahun 2016 ?
3. PERTUMBUHAN PENDUDUK
GEOMETRI
Jawab :
Pn = Po x (1 + r )n
Diketahui:
Po = 205.000.000 Pn = 205.000.000 (1 + 1,5%)15
Pn = ?
n = 2016 – 2001 = 15 Pn = 205.000.000 (1 + 0,015)15

= 205.000.000 (1,015)15

= 205.000.000 (1,25)

= 256.250.000

Jadi pertumbuhan penduduk Indonesia pada tahun


2016 adalah 256.250.000 jiwa
4. PERTUMBUHAN PENDUDUK
EKSPONENSIAL
Menggunakan asumsi bahwa
pertumbuhan penduduk berlangsung
terus-menerus akibat adanya kelahiran
dan kematian di setiap waktu.
Rumus :
Pn = Po x ern
Keterangan :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n
Po = Jumlah penduduk tahun awal perhitungan
e = bilangan eksponensial yang besarnya
2,718282
r = tingkat pertumbuhan penduduk per tahun
4. PERTUMBUHAN PENDUDUK
EKSPONENSIAL
Contoh Soal
:Jumlah penduduk Kelurahan Tirtamarta pada
tahun 1995 adalah 12.350 jiwa, sedangkan
pada tahun 2005 jumlah penduduknya sebesar
15.000 jiwa. Hitunglah tingkat pertumbuhan
penduduk setiap tahun pada periode 1995-
2005!
4. PERTUMBUHAN PENDUDUK
EKSPONENSIAL
Jawab : Pn = Po x ern
Diketahui:
15.000 = 12.350 X 2,71828210r
Pn = 15.000
Po = 12.350
r = tingkat
pertumbuhan penduduk = 1,214574899
n = 2005 – 1995 = 10
e = 2,718282 10r x log 2,718282 = log
1,214574899

10r x 0,43294509 = 0,084424301


Jadi, tingkat
pertumbuhan penduduk
Kelurahan Tirtamarta per
tahun selama periode = 0,195000019
1995-2005 adalah r = 0,0195000019
5. PERTUMBUHAN PENDUDUK DUA
KALI LIPAT (DOUBLING TIME
PERIODE)
Rumus :

Keterangan :
DT = Doubling Time
70 = Konstanta
r = prosentase pertumbuhan penduduk
i = 1 tahun
5. PERTUMBUHAN PENDUDUK DUA
KALI LIPAT (DOUBLING TIME
PERIODE)
Contoh
Soal :
Pada tahun 2000 penduduk Indonesia
berjumlah 209.597.000. Pertumbuhan
penduduk 1,6%. Kapan penduduk
Indonesia menjadi dua kali lipat
jumlahnya dan berapa jumlahnya?
5. PERTUMBUHAN PENDUDUK DUA
KALI LIPAT (DOUBLING TIME
Jawab : PERIODE)1

= 43,75 dibulatkan menjadi 44


tahun
Jadi jumlah penduduk Indonesia akan berlipat
dua pada tahun 2.000 + 44 = Tahun 2044
Jumlah penduduk menjadi :
209.597.000 x 2 = 419.194.000 jiwa
Pertumbuhan Penduduk yang cepat dapat
menimbulkan berbagai dampak, antara lain :

No. Dampak Pertumbuhan Penduduk


1. Timbulnya kemiskinan
2. Jumlah pengangguran meningkat karena lapangan kerja terbatas
3. Kekurangan pangan yang mengakibatkan kelaparan dan kurang
gizi
4. Biaya pendidikan meningkat
5. Terjadinya polusi dan kerusakan lingkungan
6. Kualitas kesehatan menurun
7. Munculnya perumahan-perumahan kumuh
8. Kepemilikan tanah berkurang
Upaya Pengendalian Pertumbuhan Penduduk :

No. Upaya Pengendalian Pertumbuhan Penduduk


1. Memperluas lapangan pekerjaan
2. Melaksanakan Program Keluarga Berencana (KB)
3. Melaksanakan program transmigrasi
4. Meningkatkan produksi pangan dengan membuka lahan
persawahan baru di luar Pulau Jawa
5. Menambah sarana pendidikan
6. Membangun perumahan sederhana yang harganya terjangkau
masyarakat
7. Menaikkan batas umur perkawinan sesuai dengan Undang-
Undang Perkawinan
8. Menambah sarana kesehatan masyarakat
KELAHIRAN
(NATALITAS)

Kelahiran Bayi

Merupakan salah satu


faktor kependudukan
yang bersifat
menambah jumlah
penduduk
Bayi
Lahir
Bayi Lahir
Hidup
Mati
(Fertilitas
)
Faktor-faktor Pendukung Kelahiran (Pro
Natalitas) antara lain :
 Kawin pada usia muda, karena ada
anggapan bila terlambat kawin keluarga
akan malu.
 Anak dianggap sebagai sumber tenaga
keluarga untuk membantu orang tua.
 Anggapan bahwa banyak anak banyak
rejeki.
 Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
 Anggapan bahwa penerus keturunan adalah
anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak
laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak
lagi.
Faktor-faktor Penghambat Kelahiran
(Anti Natalitas) antara lain :

 Pembatasan usia menikah


 Program Keluarga Berencana
 Pembatasan tunjangan anak
 Anak merupakan beban
 Penundaan perkawinan sampai selesai
pendidikan dan mendapat pekerjaan
 Adanya peperangan dan bencana
alam
 Faktor kemandulan
Pengukuran kelahiran dapat dilakukan
melalui beberapa cara :

1. Angka Kelahiran Kasar


(Crude Birth Rate /CBR)
Adalah angka yang menunjukkan banyaknya
bayi lahir hidup dari setiap 1.000 penduduk
dalam periode tahun tertentu
Rumus :
Keterangan :
CBR = Angka Kelahiran
Kasar
B = Jumlah bayi lahir
pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk
pada pertengahan tahun
1. Angka Kelahiran Kasar
(Crude Birth Rate /CBR)

Kategori Digolongka Kategori


Rendah Sedang
n: CBR 20 – 30
CBR  20

Kategori
Tinggi CBR 
30

Perhitungan ini disebut perhitungan kasar karena


yang menjadi pembagi adalah seluruh penduduk
baik laki-laki maupun perempuan seluruh usia
termasuk yang bukan perempuan usia reproduksi
1. Angka Kelahiran Kasar
(Crude Birth Rate /CBR)

Contoh
Soal :
Pada pertengahan tahun 2005 daerah A
yang berpenduduk 25 juta jiwa terdapat
bayi yang lahir dalam satu tahun
sebanyak 500.000 bayi. Berapakah nilai
CBR untuk daerah tersebut?
1. Angka Kelahiran Kasar
(Crude Birth Rate /CBR)

Jawab :

Artinya :
Di daerah A terdapat 20 bayi lahir per 1.000
penduduk
2. Angka Kelahiran Umum
(General Fertility Rate /
GFR)
Adalah angka yang menunjukkan jumlah
komposisi bayi lahir hidup dari setiap 1.000
wanita usia reproduksi dalam periode tahun
tertentu
Usia Reproduksi adalah wanita berusia antara
15 – 49 tahun

Rumus :
Keterangan :
GFR = Angka Kelahiran
Umum
B = Jumlah bayi lahir
pada tahun tertentu
Pf = Jumlah penduduk
wanita usia reproduksi
2. Angka Kelahiran Umum
(General Fertility Rate /
GFR)
Contoh
Soal :
Di kecamatan X banyaknya wanita berumur 15
- 49 tahun pada pertengahan tahun 2006 ada
9.000 orang, sedangkan jumlah bayi yang lahir
900 bayi. Berapakah angka kelahiran
umumnya?
2. Angka Kelahiran Umum
(General Fertility Rate /
GFR)
Jawab :

Artinya :
Pada tahun 2005 di kecamatan X terdapat 100
bayi lahir per 1.000 wanita berusia 15 – 49
tahun
3. Angka Kelahiran Menurut
Kelompok Umur (Age Spesific Fertility
Rate / ASFR)
Adalah angka yang menunjukkan banyaknya
bayi lahir setiap 1.000 wanita kelompok umur
tertentu dalam waktu satu tahun

Rumus :
Keterangan :
ASFR = Angka Kelahiran
Menurut Kelompok Umur x
Bx = Jumlah bayi lahir
dari wanita kelompok umur
x
Px = Jumlah penduduk
wanita kelompok umur x
K = Konstanta (1.000)
3. Angka Kelahiran Menurut
Kelompok Umur (Age Spesific Fertility
Rate / ASFR)
Contoh
Soal :
Menurut data kependudukan tahun 2010, di
kecamatan X terdapat 100.000 wanita dalam
kelompok umur 20 – 24 tahun, jumlah kelahiran
dari wanita kelompok umur tersebut 15.000
bayi. Dan jumlah wanita dalam kelompok umur
25 – 29 tahun adalah 95.000 orang, jumlah
kelahiran dari wanita kelompok umur tersebut
19.000 bayi. Berapakah nilai ASFR kecamatan X
tersebut?
3. Angka Kelahiran Menurut
Kelompok Umur (Age Spesific Fertility
Rate / ASFR)
Jawab :

Artinya :
Pada tahun 2010 di kecamatan X terdapat :
150 bayi lahir per 1.000 wanita berusia 20 – 24
tahun dan 200 bayi lahir per 1.000 wanita
KEMATIAN
(MORTALITAS)
Adalah hilangnya semua tanda-tanda
kehidupan secara permanen yang bisa terjadi
setiap saat setelah kelahiran hidup.
(Menurut PBB dan WHO)

TINGKAT KEMATIAN
Adalah jumlah kematian per 1.000 penduduk
setiap tahun
KEMATIAN
(MORTALITAS)
Konsep-konsep lain yang terkait dengan
pengertian mortalitas adalah:
1.Neo-natal death adalah kematian yang terjadi
pada bayi yang belum berumur satu bulan.
2.Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut
kematian janin (fetal death) adalah kematian
sebelum dikeluarkannya secara lengkap bayi dari
ibunya pada saat dilahirkan tanpa melihat
lamanya dalam kandungan.
3.Post neo-natal adalah kematian anak yang
berumur antara satu bulan sampai dengan
kurang dari satu tahun.
4.Infant death (kematian bayi) adalah kematian
anak sebelum mencapai umur satu tahun.
Faktor-faktor Pendukung Kematian
(Pro Mortalitas) antara lain :

 Kurangnya kesadaran masyarakat


mengenai pentingnya kesehatan
 Kurangnya fasilitas kesehatan yang
memadai, seperti rumah sakit,
peralatan kesehatan, dan obat-obatan
 Sering terjadi kecelakaan lalu lintas
 Terjadi bencana alam yang
mengakibatkan korban jiwa
 Terjadi peperangan
Faktor-faktor Penghambat Kematian
(Anti Mortalitas) antara lain :

 Fasilitas kesehatan yang


memadai
 Lingkungan yang bersih dan
teratur
 Ajaran agama yang melarang
bunuh diri
 Tingkat kesehatan yang tinggi
Pengukuran Tingkat Kematian dapat
dilakukan melalui beberapa cara :
1. Angka Kematian Kasar
(Crude Death Rate /
CDR)
Adalah angka yang menunjukkan jumlah
kematian dari setiap 1.000 penduduk per tahun

Rumus :
Keterangan :
CDR = Angka Kematian
Kasar
D = Jumlah kematian
P = Jumlah penduduk
pada pertengahan tahun
k = Konstanta (1.000)
1. Angka Kematian Kasar
(Crude Death Rate /
CDR)

Kategori Digolongka Kategori


Rendah Sedang
n: CDR 10 – 20
CDR  10

Kategori
Tinggi CDR 
20
1. Angka Kematian Kasar
(Crude Death Rate /
CDR)
Contoh
Soal :
Pada pertengahan tahun 2006, jumlah
penduduk di Kecamatan X sebanyak 10.000
jiwa dan jumlah penduduk yang meninggal
800 jiwa. Berapakah angka kematian
kasarnya?
1. Angka Kematian Kasar
(Crude Death Rate /
CDR)
Jawab :

Artinya :
Di kecamatan X terdapat 80 orang meninggal
setiap 1.000 penduduk
2. Angka Kematian Menurut
Umur Tertentu
(Age Spesific Death Rate /
ASDR)
Adalah angka yang menyatakan banyaknya
kematian pada kelompok umur tertentu dari
setiap 1.000 penduduk dalam kelompok umur
yang sama
Rumus :
Keterangan :
ASDR = Angka Kematian
Menurut Umur Tertentu
Dx = Jumlah kematian
dalam kelompok umur x
Px = Jumlah penduduk
pada kelompok umur x
k = Konstanta (1.000)
2. Angka Kematian Menurut
Umur Tertentu
(Age Spesific Death Rate /
ASDR)
Contoh
Soal :
Pada suatu kabupaten X terdapat penduduk
berusia antara 50 – 55 tahun sebanyak
1.000.000 orang. Pada golongan umur
tersebut terdapat 10.000 kematian dalam
setahun. Berapakah besar ASDR untuk
daerah tersebut?
2. Angka Kematian Menurut
Umur Tertentu
(Age Spesific Death Rate /
ASDR)
Jawab :

Artinya :
Di kabupaten X terdapat 10 orang meninggal
setiap 1.000 penduduk golongan usia 50 – 55
tahun
3. Angka Kematian Bayi
(Infant Mortality Rate /
IMR)
Angka yang menunjukkan banyaknya kematian
bayi usia 0 tahun dari setiap 1000 kelahiran hidup
pada tahun tertentu atau dapat dikatakan juga
sebagai probabilitas bayi meninggal sebelum
mencapai usia satu tahun (dinyatakan dengan per
seribu kelahiran hidup).
Rumus :
Keterangan :
IMR = Angka Kematian
Bayi
Do = Jumlah kematian
bayi
B = Jumlah kelahiran
hidup
3. Angka Kematian Bayi
(Infant Mortality Rate /
IMR)

Kategori Kategori
Rendah Sangat
IMR  35 Digolongka
Tinggi
n: IMR  125

Kategori Kategori
Sedang Tinggi
IMR 35- IMR 75-
75 125
3. Angka Kematian Bayi
(Infant Mortality Rate /
IMR)

Contoh
Soal :
Di kecamatan X pada tahun 2000
jumlah bayi yang lahir ada 25.000 jiwa
dan bayi yang mati ada 2000 jiwa .
berapa IMR-nya ?
3. Angka Kematian Bayi
(Infant Mortality Rate /
IMR)

Jawab :

Artinya :
Di kecamatan X terdapat 80 bayi meninggal
setiap 1.000 bayi lahir
KOMPOSISI
PENDUDUK
KOMPOSISI PENDUDUK
Adalah pengelompokan penduduk yang
didasarkan pada usia, jenis kelamin,
agama, pendidikan, mata pencaharian,
dan suku bangsa
Memiliki
manfaat
sbb:

1. Mengetahui kondisi sumber daya manusia,


baik menurut umur maupun jenis kelamin
2. Dapat digunakan untuk pengambilan beragam
kebijakan yang berhubungan dengan
kependudukan
3. Untuk membandingkan keadaan penduduk
antara daerah yang satu dengan daerah
PIRAMIDA PENDUDUK

Komposisi penduduk menurut umur


dan jenis kelamin yang ditampilkan
dalam bentuk grafik
KOMPOSISI PENDUDUK
BERDASARKAN UMUR DAN JENIS
KELAMIN
JENIS – JENIS PIRAMIDA
PENDUDUK
Piramida Penduduk Muda
( Expansive )
Bentuk piramida
penduduk ini
menggambarkan
sebagian besar
penduduk berada
dalam kelompok umur
muda atau berciri
ekspansif. Penduduk
tumbuh cepat karena
terjadi penurunan
tingkat kematian bayi
tetapi tingkat kelahiran
masih tinggi. Piramida
Piramida Penduduk Stasioner

Bentuk piramida
penduduk ini
menggambarkan
tingkat kelahiran yang
hampir sama dengan
tingkat kematian atau
bersifat stasioner.
Pertumbuhan penduduk
cenderung tetap.
Piramida ini
menunjukkan jumlah
penduduk muda,
dewasa, dan tua hampir
Piramida Penduduk Tua
( Constructive )
Bentuk piramida
penduduk ini
menggambarkan tingkat
kelahiran yang lebih
rendah dari tingkat
kematian atau bersifat
konstruktif. Penurunan
tingkat kelahiran yang
tajam dan tingkat
kematian yang rendah,
menyebabkan
pertumbuhan penduduk
mengalami penurunan.
Piramida penduduk ini
KOMPOSISI PENDUDUK
BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Pengukuran dilakukan melalui cara :
 SEX RATIO (RASIO JENIS KELAMIN)
Adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-
laki dengan penduduk perempuan pada suatu
daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan
dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100
perempuan.
Rumus
Keterangan :
: SR = Rasio jenis kelamin
M = Jumlah penduduk laki-laki di
suatu daerah pada waktu tertentu
F = Jumlah penduduk perempuan di
suatu daerah pada waktu tertentu
k = Konstanta (100)
KOMPOSISI PENDUDUK
BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Contoh
Soal :
Pada tahun 2000 di Indonesia jumlah
penduduk laki-laki sebesar
109.613.519 dan jumlah penduduk
perempuan sebesar 108.472.769.
Hitung sex ratio penduduk Indonesia
pada tahun tersebut!
KOMPOSISI PENDUDUK
BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Jawab :

Artinya :
Pada tahun 2000 rasio jenis kelamin penduduk
Indonesia sebesar 101, berarti tiap 100
penduduk perempuan ada 101 penduduk laki-
laki
KOMPOSISI PENDUDUK
BERDASARKAN UMUR
Pengukuran dilakukan melalui cara :
 ANGKA BEBAN TANGGUNGAN
(DEPENDENCY RATIO)
Adalah angka yang menyatakan perbandingan
antara banyaknya penduduk usia tidak produktif
dengan banyaknya penduduk usia produktif

Rumus Keterangan :
DR = Angka Beban
: Ketergantungan
Penduduk tidak produktif =
penduduk berumur 0 -14 tahun
dan 65 tahun ke atas
Penduduk produktif = penduduk
berumur 15 – 64 tahun
KOMPOSISI PENDUDUK
BERDASARKAN UMUR

Contoh
Soal :
Jumlah penduduk Kecamatan Suka
Makmur yang berumur kurang dari 15
tahun berjumlah 40.560 jiwa, yang
berumur antara 15 – 64 tahun
berjumlah 53.370 jiwa, dan yang
berumur 65 tahun ke atas berjumlah
2.390 jiwa. Berapa angka beban
tanggungan di Kecamatan Suka
Makmur tersebut?
KOMPOSISI PENDUDUK
BERDASARKAN UMUR
Jawab :

Artinya :
Di Kecamatan Suka Makmur tiap 100 penduduk
kelompok umur produktif harus menanggung 80
penduduk kelompok umur tidak produktif
PERSEBARAN DAN KEPADATAN
PENDUDUK
Dipengar
uhi oleh :
PERSEBARAN DAN KEPADATAN
PENDUDUK

Ketidakmerata
an penduduk
di Indonesia Daerah
dengan
Menyebabka kepadata
n: n tinggi
Kepadatan
penduduk Daerah
berbeda-beda dengan
kepadata
n rendah
KEPADATAN PENDUDUK

Kepadatan penduduk adalah banyaknya


jumlah penduduk per satuan unit wilayah.
Kepadatan penduduk ini menunjukkan
jumlah rata-rata penduduk pada setiap
km2
KEPADATAN PENDUDUK
1. Faktor fisiografis wilayah
Kenampakan fisik suatu wilayah sangat
memengaruhi terhadap kepadatan penduduk.
Setiap orang pasti akan memilih daerah yang
memiliki sumber air yang baik, daerahnya datar,
tanahnya subur dan lainnya.Selain itu kondisi
cuaca dan iklim juga sangat memengaruhi
aglomerasi penduduk. Daerah yang cuacanya
hangat dan anomalinya relatif stabil lebih
memungkinkan untuk dijadikan sebagai tempat
tinggal.

2. Faktor sosial budaya


Perubahan pola fikir masyarakat mengakibatkan
berkembangnya kondisi fisik suatu wilayah. Hal
tersebut akan menjadi magnet bagi masyarakat di
luar untuk datang dan mengadu nasib di wilayah
tersebut. 
3. Faktor ekonomi
Daerah yang pembangunannya sangat pesat akan
menarik kaum urban untuk datang dan berkerja
disana. Berbagai peluang kerja yang banyak
akhirnya mendorong kepadatan penduduk di kota
besar seperti Jakarta.

4. Faktor biologis
Tingkat pertumbuhan penduduk suatu wilayah berbeda
beda. Angka fertilitas yang tinggi dibanding
mortalitas akan membuat suatu wilayah semakin
padat. 

5. Faktor kesalahan tata ruang kota


Pembangunan saat ini lebih mengarah pada urban
oriented dibanding rural oriented, sehingga
pertumbuhan penduduk lebih besar di kota besar,
sedangkan wilayah pedesaan menjadi tidak
berkembang. Ha tersebut berdampak pada arus
KEPADATAN PENDUDUK

Pengukuran kepadatan penduduk suatu wilayah


dapat dibedakan sebagai berikut :

1. KEPADATAN PENDUDUK ARITMATIK


Adalah jumlah rata-rata penduduk per luas wilayah

Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :


1. KEPADATAN PENDUDUK
ARITMATIK
Contoh soal
:
Pada tahun 2005 jumlah penduduk di
suatu wilayah berjumlah 7.584.000 jiwa,
sedang luas wilayah tersebut adalah
226.782 km2. Berapakah kepadatan
penduduk aritmatik wilayah tersebut?
1. KEPADATAN PENDUDUK
ARITMATIK
Jawab :
KEPADATAN PENDUDUK

2. KEPADATAN PENDUDUK FISIOLOGIS


Adalah perbandingan antara jumlah penduduk
dengan luas wilayah pertanian

Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :


2. KEPADATAN PENDUDUK
FISIOLOGIS
Contoh soal
:

Diketahui jumlah penduduk suatu wilayah


pada tahun 2005 berjumlah 7.584.000
jiwa dan luas lahan pertaniannya sebesar
154.820 km2. Berapakah kepadatan
fisiologi wilayah tersebut?
2. KEPADATAN PENDUDUK
FISIOLOGIS
Jawab :
KEPADATAN PENDUDUK

3. KEPADATAN PENDUDUK AGRARIS


Adalah perbandingan antara jumlah penduduk
petani dengan luas wilayah pertanian

Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :


3. KEPADATAN PENDUDUK AGRARIS

Contoh soal
:
Suatu wilayah pada tahun 2005 jumlah
penduduknya sebesar 7.584.000 jiwa, dari
jumlah penduduk tersebut 2.050.000 jiwa
adalah penduduk yang bekerja sebagai
petani. Sedangkan luas wilayah
pertaniannya adalah 154.820 km .
Berapakah kepadatan agraris wilayah
tersebut ?
3. KEPADATAN PENDUDUK AGRARIS

Jawab :
KUALITAS PENDUDUK
KUALITAS PENDUDUK

Adalah tingkat/taraf kehidupan penduduk


yang berkaitan dengan kemampuan dalam
pemenuhan kebutuhan seperti pangan,
sandang, perumahan, kesehatan,
pendidikan.
Apabila taraf hidupnya tinggi
dengan ciri mudah atau dapat
terpenuhi segala kebutuhan
hidupnya (kebutuhan jasmani
dan rohani).

TINGGI
KUALITAS
PENDUDU
K
RENDA
H

Apabila taraf hidupnya rendah


sulit memenuhi kebutuhan
hidupnya.
1. KUALITAS PENDUDUK MENURUT
TINGKAT PENDIDIKAN

PENDUDUK Dikelompokkan
PENDUDUK
BUTA : MELEK
HURUF HURUF
Dikelompo
kkan

TINGKAT PENDIDIKAN :
Kelompok tidak
bersekolah
Kelompok tidak tamat
SD
Kelompok tamat SD
Kelompok tamat SMP
Kelompok tamat SMA
Kelompok tamat
TINGKAT
PENDIDIKAN
Yang menyebabkan rendahnya pendidikan
di Indonesia :
Untuk menaikkan tingkat pendidikan
penduduk, Pemerintah Indonesia
mengambil langkah-langkah antara lain ;
2. KUALITAS PENDUDUK MENURUT
TINGKAT KESEHATAN
Penduduk suatu Dikatakan
Berkualitas
negara Tinggi

Tingkat kesehatan

Ap l a
bi
a
penduduk tinggi

Dapat dinilai :

Angka Angka Usia


Kematia Kematia Harapan
n Kasar n Bayi Hidup

Rendah Tinggi
USIA HARAPAN HIDUP

Adalah rata-rata jumlah usia kehidupan yang


akan dicapai oleh seseorang pada suatu
daerah/negara.
en t
t
Di n
u ka : Angka Kematian
h
ole Bayi

Besar Kecil

Usia
Harapa Usia
n Hidup Harapa
Rendah n Hidup
Tinggi
USIA HARAPAN HIDUP

Dipengaru
hi

 Ketersediaan fasilitas
kesehatan
 Ketersediaan fasilitas sosial
Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
ANGKA HARAPAN HIDUP PENDUDUK
NEGARA-NEGARA DI DUNIA
3. KUALITAS PENDUDUK MENURUT
MATA PENCAHARIAN
3. Kualitas Penduduk Menurut
Mata Pencaharian

• Pertambahan angkatan kerja di


Indonesia antara tahun 2009 –
2011 sebesar 6,8 juta
• semakin ketatnya persaingan
tenaga kerja membuat angkatan
kerja usia muda yang merupakan
tenaga kerja kurang produktif
ikut bersaing
4. Kualitas Penduduk Menurut
Pendapatan
Taraf hidup suatu negara
Dipengaru
hi

Pendapatan rata-rata per kapita negara


tersebut
Dipengaru
hi

 Besarnya pendapatan ekonomi


nasional dalam
satu tahun yang disebut GNP (Gross
national
Product)
MOBILITAS PENDUDUK

adalah
perpindahan
penduduk dari
suatu tempat
ketempat yang
lain
MIGRASI

Adalah perpindahan penduduk dari


satu tempat ke tempat lain dengan
melewati batas negara atau batas
administrasi dengan tujuan
menetap yang dilakukan oleh
perorangan, keluarga atau
kelompok.
MOBILITAS SIRKULER

Adalah gerakan penduduk


sementara
Contoh :
Para buruh tani disaat sedang
tidak musim tanam mereka pergi
ke kota untuk mencari tambahan
nafkah, namun apabila datang
musim tanam, mereka kembali ke
desa untuk bertani kembali
MOBILITAS ULANG ALIK

Adalah gerakan penduduk


dalam waktu 24 jam, sehingga
pada hari yang sama dapat
pulang ke tempat tinggalnya
(Commuter)
URBANISASI
Adalah perbindahan penduduk dari desa ke kota.Urbanisasi
ini juga dapat diartikan ialah sebagai perpindahan penduduk
yang asalnya dari pedesaan menuju ke perkotaan.

Tujuan Urbanisasi :
1) Memperoleh kesejahteraan hidup
2) Memperoleh kepuasan
3) Memperoleh kesenangan
4) Mendapatkan pelayanan yang
lebih baik dan lebih cepat
5) Mendapatkan pekerjaan
6) Tidak ingin ketinggalan zaman
FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK
URBANISASI
FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENARIK

• Lahan pertanian yang semakin • Kehidupan kota yang lebih


sempit modern.
• Merasa tidak sehati dengan • Sarana serta juga
budaya tempat asalnya
prasarana di Kota lebih
• Kurang dalam lapangan
lengkap dan juga
pekerjaan di daerah pedesaan
memadahi.
• Himpitan ekonomi

• Tersedianya banyak
Keterbatasan sarana serja
juga prasarana di desa lapangan kerja di Kota.
• Upah kerja yang lebih tinggi • Pendidikan sekolah dan
• Diusir dari desa asal juga perguruan tinggi lebih
• Memiliki impian kuat menjadi baik serta berkualitas.
orang kaya
DAMPAK URBANISASI BAGI DESA

DAMPAK POSITIF DAMPAK NEGATIF

• Mengurangi jumlah penduduk di • Desa kekurangan tenaga kerja untuk


Desa mengolah pertanian disebabkan
karena sebagian besar penduduknya
• Meningkatnya kesejahteraan
pindah ke kota.
penduduk desa disebabkan
• Perilaku yang tidak sesuai dengan
karena hasil upah di kota lebih norma yang ada dilingkungan akibat
tinggi. contoh dari gaya hidup di perkotaan
• Mendorong pembangunan desa sering kali juga ditularkan di
• Mengurangi jumlah kehidupan pedesaan.
pengangguran di pedesaan • Desa banyak kehilangan penduduk
yang mempunyai potensi dan juga
berkualitas.
DAMPAK URBANISASI BAGI KOTA

DAMPAK POSITIF DAMPAK NEGATIF

• Kota dapat memenuhi kebutuhan • Meningkatnya jumlah


dalam jumlah tenaga kerja. pengangguran di perkotaan
• Semakin banyaknya sumber daya • Munculnya tunawisma,
manusia (SDM) yang berpotensi tunasosial serta juga gubuk-
serta jugaberkualitas. gubuk dan bangunan liar di kota.
• Meningkatnya kemacetan lalu
lintas.
• Meningkatnya kejahatan,
pelacuran, perjudian, serta juga
bentuk masalah sosial lainnya.
TRANSMIGRASI
Merupakan perpindahan penduduk dari suatu wilayah yang
padat penduduknya ke area wilayah pulau lain yang
penduduknya masih sedikit atau belum ada penduduknya
sama sekali.
Tujuan Transmigasi

1)Membuka daerah dari yang padat ke yang kurang penduduknya


dan meningkatkan suatu potensi ekonomi daerah itu ;
2)Bertujuan untuk meningkatkan produksi hasil pertanian dengan
cara memperluas lahan pertanian ;
3)Secara sosial budaya untuk meningkatkan persatuan dan
kesatuan bangsa
4)Bertujua untuk Memeratakan persebaran penduduk.
5)Bertujuan untuk Memperkuat pertahanan dan keamanan nasional.
6)Bertujuan untuk Meningkatkan taraf hidup rakyat
MACAM-MACAM TRANSMIGRASI
1) Transmigrasi umum 
yakni jenis transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah.
2) Transmigrasi khusus 
yakni jenis transmigrasi yang dilaksanakan oleh pemerintah yang
bersifat khusus dengan tujuan tertentu. Contohnya, transmigrasi yang dilakukan
pada penduduk yang terkena bencana alam.
1) Transmigrasi spontan atau swakarya 
yakni jenis transmigrasi yang dilakukan oleh penduduk atas kemauan dan biaya
sendiri dengan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah yang berupa lahan
garapan seluas dua hektar dan lain-lain.
1) Transmigrasi swakarya 
yakni jenis transmigrasi yang sebagian biayanya ditanggung oleh pemerintah,
sedangkan untuk pembukaan lahan ditanggung oleh transmigran.
1) Transmigrasi lokal 
yakni jenis transmigrasi yang terjadi dari satu daerah ke daerah lainnya di
dalam satu provinsi.
1) Transmigrasi bedol desa 
yakni jenis transmigrasi perpindahan penduduk yang meliputi seluruh penduduk
desa beserta kepala desa dan perangkat-perangkatnya ke daerah lain.
2) Transmigrasi sektoral 
yakni jenis transmigrasi perpindahan penduduk yang biayanya ditanggung
bersama oleh pemerintah daerah tujuan transmigrasi
MASALAH KEPENDUDUKAN DI
INDONESIA
BONUS
DEMOGRAF
I

Adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai


akibat besarnya proporsi penduduk usia produktif
(rentang usia 15 – 64 tahun) dalam evolusi
kependudukan yang dialaminya.

(Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Nasional / BKKBN)
Disimpulka
n:
Bonus Demografi adalah suatu negara atau
wilayah yang memiliki jumlah penduduk
usia produktif (15 – 64 tahun) lebih banyak
dibanding dengan usia non produktif (usia 
PROYEKSI
BONUS
Puncak
DEMOGRAFI
Bonus
Demogr
afi

7 0 % p e n d u du k
Sekitar e r a d a p ad a usia
kan b
Indonesia a 5 – 6 4 tahun)
s ia 1
produktif (u a dalah
k a n 3 0 %
sedang id a k p r od u ktif (
sia t
penduduk u 4 ta h un)
n  6
15 tahun da
Banyaknya Usia Produktif

Mampu menjadi penggerak


perekonomian
Diharapka Menyebablkan angka
n; ketergantungan penduduk Indonesia
akan sangat rendah
Memacu pertumbuhan ekonomi ke
tingkat yang lebih tinggi
FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
BONUS DEMOGRAFI
DAMPAK BONUS DEMOGRAFI TERHADAP
PEMBANGUNAN
SUMBER DATA KEPENDUDUKAN
SENSUS PENDUDUK
Berasal
dari
bahasa
Latin

CENSERE
Yang
berarti

Menghitung atau menaksir


SENSUS PENDUDUK
Adalah cara Adalah keseluruhan
pengumpulan data proses pengumpulan,
yang dilakukan pencatatan,
melalui pencacahan pengolahan, dan
semua unit populasi publikasi data
di seluruh wilayah demografi untuk
Republik Indonesia keseluruhan
untuk memperoleh penduduk di suatu
karakteristik suatu negara pada periode
populasi pada saat tertentu.
tertentu.
(UU No. 16 Tahun
1997 )
SENSUS

JENIS METODE

HOUSE
DE FACTO DE JURE HOLDER
CANVASSER

Lembaga yang berwenang dalam pelaksanaan


Sensus adalah Badan Pusat Statistik (BPS)
Adalah penghitungan
penduduk/ pencacahan
SENSUS DE jiwa yang dilakukan
FACTO terhadap setiap orang
yang berada dalam
wilayah sensus ketika
sensus
Adalah diadakan
penghitungan
penduduk/ pencacahan
jiwa yang dilakukan
SENSUS DE hanya terhadap penduduk
JURE yang benar-benar
bertempat tinggal dalam
wilayah sensus ketika
sensus diadakan
Adalah metode sensus
dimana petugas hanya
SENSUS memberi format sensus,
HOUSE sedangkan yang mengisi
HOLDER format tersebut adalah
anggota rumah tangga
yang bersangkutan

Adalah metode sensus


SENSUS dimana petugas sensus
CANVASSER yang mengisi format
sensus
MANFAAT SENSUS
:
1. Mengetahui jumlah penduduk
2. Mengetahui persebaran penduduk
3. Memperoleh informasi mengenai
migrasi penduduk
4. Mengetahui karakteristik penduduk,
seperti tingkat pendidikan, agama,
jenis kelamin, dan umur
REGISTRASI PENDUDUK
Merupakan kumpulan keterangan
mengenai kelahiran, kematian, dan
kejadian penting yang dialami seseorang,
misalnya perkawinan, perceraian, adopsi
anak, dan perpindahan penduduk yang
dilakukan mulai dari tingkat
desa/kelurahan hingga tingkat propinsi. 

Pelaksanaan registrasi penduduk dilakukan oleh


aparat pemerintah daerah di setiap propinsi,
REGISTRASI PENDUDUK

Bersifat
Pasif
Karena pelaporan peristiwa
Menimbulka kependudukan seperti kelahiran
n atau kematian dilakukan oleh
permasalaha perwakilan keluarga.
n;

 Ketidaklengkapan data pelaporan


 Kekurang akuratan data karena
petugas aparat desa belum mengerti
manfaat registrasi penduduk
SURVEY PENDUDUK

Merupakan pencacahan penduduk


dengan cara mengambil daerah
sampel.
Metode survey tidak dilakukan di seluruh
wilayah negara, melainkan hanya pada
daerah-daerah tertentu yang dianggap
mewakili
SURVEY PENDUDUK

NO. KELEBIHAN KELEMAHAN


1. Dapat dilakukan Tidak dapat mewakili
kapan saja semua penduduk
2. Data yang diambil Data diambil
sesuai kebutuhan berdasarkan sampel
survey
3. Data yang
dikumpulkan lebih
lengkap dan rinci
4. Penghematan
terhadap waktu,
biaya, dan tenaga

Anda mungkin juga menyukai