Anda di halaman 1dari 11

Aspek Ekonomi dalam Pendidikan: Dampak, Tantangan, dan Peluang

Ayusti Nur Utami


22110251001
Program Studi Magister Kebijakan Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan dan
Psikologi
Universitas Negeri Yogyakarta
ayusti0216fipp.2022@student.uny.ac.id

Abstrak:
Artikel ini membahas aspek ekonomi dalam pendidikan, dengan fokus pada
dampaknya, tantangan yang dihadapi, dan peluang yang dapat dimanfaatkan.
Pendidikan memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara, dan
hubungan antara ekonomi dan pendidikan memiliki dampak yang saling terkait.
Artikel ini menguraikan beberapa dampak ekonomi dalam pendidikan, seperti
pengaruh pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi, mobilitas sosial, dan
ketimpangan ekonomi. Selain itu, artikel ini juga membahas tantangan dalam
menghadapi aspek ekonomi dalam pendidikan, termasuk aksesibilitas, pembiayaan,
dan kesenjangan pendapatan. Di sisi lain, artikel ini mengidentifikasi peluang yang
dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan kontribusi pendidikan terhadap ekonomi,
seperti pengembangan keterampilan berbasis industri, kewirausahaan pendidikan, dan
penerapan teknologi dalam proses pembelajaran. Penelitian dan inovasi di bidang ini
dapat membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang berkelanjutan dan inklusif,
serta meningkatkan daya saing ekonomi suatu negara.

Kata kunci: aspek ekonomi, pendidikan, dampak, tantangan, peluang

Pendahuluan
Pendidikan memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara.
Pendidikan memiliki keterkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan kontribusi
pendidikan dengan permasalahan dan pembangunan ekonomi dapat lihat peranannya,
semakin tinggi kualitas sumber daya manusia itu akan berdampak pada tingginya
pendapatan nasional dan semakin tingginya pertumbuhan ekonomi di suatu negara.
Pendidikan menjadi sebuah leading sector dalam perkembangan perekonomian dan
modernisasi suatu bangsa. Pendidikan juga memiliki peran dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia suatu negara. Lembaga pendidikan adalah ujung tombak
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di suatu negara. Pendidikan dapat
membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk hidup dan berkompetisi dalam ekonomi yang semakin ketat. Selain itu,
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh pendidikan. Oleh karena itu,
pentingnya pendidikan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkatkan
produktivitas belajar sehingga penerus negara yang masih belajar dapat lebih
memahami perekonomian dan memperbaiki perekonomian Indonesia yang stagnan.
Dalam penelitian, Schultz menemukan bahwa pengembangan sektor pendidikan yang
berpusat pada manusia berkontribusi langsung pada pertumbuhan ekonomi negara
tersebut. Oleh karena itu, pendidikan memiliki peran penting dalam mempercepat
pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Hubungan antara pendidikan dan ekonomi adalah saling mempengaruhi dan memiliki
keterkaitan yang erat. Pendidikan memiliki peran penting dalam pertumbuhan
ekonomi suatu negara. Investasi di bidang pendidikan memberikan stimulasi lebih
tinggi dibandingkan dengan investasi fisik dalam jangka panjang. Semakin tinggi
kualitas sumber daya manusia, semakin tinggi pula derajat kehidupan ekonominya.
Pendidikan dapat menunjang kelancaran di dalam proses berjalannya pendidikan dan
juga bentuk pencapaian kesejahteraan sosial serta ekonomi. Stimulasi investasi untuk
Pendidikan lebih tinggi daripada investasi secara fisik dalam jangka panjang.
Pendidikan menjadi sebuah leading sector dalam perkembangan perekonomian dan
modernisasi suatu bangsa. Pendidikan memiliki peran penting dalam pertumbuhan
ekonomi suatu negara. Semakin tinggi kualitas sumber daya manusia, semakin tinggi
pula derajat kehidupan ekonominya. Pendidikan juga dapat menunjang kelancaran di
dalam proses berjalannya pendidikan dan juga bentuk pencapaian kesejahteraan sosial
serta ekonomi.
Dampak Ekonomi dalam Pendidikan
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pada tahun 1970-an, penelitian-penelitian mengenai hubungan antara
pendidikan dan pertumbuhan ekonomi sempat mengalami stagnansi dan
ambivalensi karena timbulnya kesangsian mengenai peranan pendidikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di beberapa negara, khususnya di Amerika
Serikat dan negara berkembang yang menerima bantuan dari Bank Dunia pada
waktu itu. Kesangsian ini timbul, antara lain karena kritik para sosiolog
pendidikan diantaranya Gary Besker (1964, 1975,1993) mengatakan bahwa
teori human capital ini lebih menekankan dimensi material manusia sehingga
kurang memperhitungkan manusia dari dimensi sosio-budaya.
Kritik Becker ini justru membuka perspektif dari keyakinan filosofis bahwa
pendidikan tidak pula semata-mata dihitung sebagai investasi ekonomis
semata, tetapi lebih dari itu pendidikan harus dilihat dalam perspektif dan
dimensi sosial serta budaya yang berorientasi pada dimensi kemanusiaan.
Perspektif dan dimensi ini merupakan hal yang lebih penting dari sekedar
investasi ekonomi. Karena pendidikan terkait dengan kemanusiaan itu sendiri
(human dignity).
Beberapa penelitian neoklasik lain, telah dapat meyakinkan kembali secara
ilmiah akan pentingnya manusia yang terdidik dalam menunjang pertumbuhan
ekonomi secara langsung dan seluruh sektor pembangunan makro lainnya.
Atas dasar keyakinan ilmiah itulah akhirnya Bank Dunia kembali
merealisasikan program bantuan internasionalnya di berbagai negara.
Kontribusi pendidikan terhadap pertumbuhan ini menjadi semakin kuat setelah
memperhitungkan efek interaksi antara pendidikan dan investasi fisik lainnya.
Artinya, investasi modal fisik akan berlipat ganda nilai tambahnya di kemudian
hari jika pada saat yang sama dilakukan juga investasi SDM, yang secara
langsung akan menjadi pelaku dan pengguna dalam investasi fisik tersebut.
Sekarang diakui bahwa pengembangan SDM suatu negara adalah unsur pokok
bagi kemakmuran dan pertumbuhan dan untuk penggunaan yang efektif atas
sumber daya modal fisiknya. Investasi dalam bentuk modal manusia adalah
suatu komponen integral dari semua upaya pembangunan. Pendidikan harus
meliputi suatu spektrum yang luas dalam kehidupan masyarakat itu sendiri.
2. Mobilitas Sosial
Menurut Mutrofin (1996), menyatakan bahwa negara-negara maju memiliki
komitmen yang jelas dalam membangun sektor pendidikan. Komitmen
tersebut diimplementasikan dengan dukungan ekonomi yang sangat jelas pula.
Dimana sistem ekonomi diorientasikan kepada kebutuhan pendidikan yang
didasari pada pemenuhan kebutuhan masyarakat modern yang meliputi:
teknologi tinggi, fleksibilitas dan mobilitas angkatan kerja. Dalam konteks dan
perspektif Indonesia, pembangunan pendidikan mendapat tempat strategis,
dengan munculnya Link and Match, kebijaksan ini mengharapkan dunia
pendidikan menyiapkan tenaga-tenaga kerja yang sesuai dengan pasaran kerja,
mencakup mutu, dan jumlah serta jenisnya dengan dukungan ekonomi yang
memadai.
3. Ketimpangan Ekonomi
Jika tingkat pendidikan meningkat, penghasilan kelompok miskin juga akan
tumbuh lebih cepat dan pada akhirnya ketimpangan akan mengecil.
Masalahnya, asumsi demikian tidak selalu bisa menjadi generalisasi. Manfaat
dari pendidikan dalam hal kenaikan produktivitas dan penghasilan pekerja
hanya berlaku untuk jenis-jenis pekerjaan tertentu. Akibatnya, kenaikan tingkat
pendidikan belum tentu memberikan manfaat terhadap pertumbuhan dan
pemerataan. Terutama jika kita berbicara mengenai manfaat pendidikan bagi
kelompok termiskin.
Tantangan dalam Aspek Ekonomi Pendidikan
Beberapa tantangan dalam aspek ekonomi pendidikan yang dapat ditemukan
diantaranya: menjauhkan ilmu ekonomi dari etika dapat melemahkan basis deskriptif
dan prediktif dalam ilmu ekonomi welfare, pendidikan dapat mempengaruhi terjadinya
pertumbuhan ekonomi, namun tantangan dalam bidang ekonomi dapat mempengaruhi
kualitas Pendidikan, tantangan ekonomi seperti pandemi COVID-19 dapat
mempengaruhi sektor pendidikan dan meningkatkan jumlah masyarakat yang
termasuk dalam kelas rentan miskin, dan tantangan ekonomi yang berbeda dari tahun
sebelumnya dapat mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia pada tahun 2023.
Dari segi kebijakan fiskal, pemerintah Indonesia tercatat telah tiga kali mengeluarkan
stimulus ekonomi. Pada stimulus ekonomi ketiga tertanggal 31 Maret 2020,
pemerintah Indonesia mengeluarkan dana Rp405 triliun atau setara dengan 2,5 persen
dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia (Satriawan 2020). Dana tersebut
dialokasikan ke dalam empat pos program, yakni jaring pengaman sosial (27 persen),
bantuan kesehatan (19 persen), bantuan industri (17 persen), dan penyembuhan
ekonomi nasional (34 persen). Castro (2020) menyatakan bahwa kebijakan paling
efektif untuk memitigasi dampak hilangnya sebagian pendapatan rumah tangga akibat
pandemi ini adalah meningkatkan Unemployment Insurance (UI). UI adalah program
yang tepat untuk menyelamatkan kelompok pekerja yang menjadi pengangguran dari
potensi jatuh miskin. Sebagai automatic stabilizer, UI mempersingkat keterlambatan
respon dari kebijakan fiskal diskresional yang mungkin terhambat oleh isu politik
dengan cara mendistribusikan kembali dana kepada individu sehingga dapat
mempertahankan daya beli (Maggio and Kermani 2016).
Indonesia sebenarnya telah mengadaptasi model tersebut melalui program Kartu
Prakerja. Target utama dari penyaluran Kartu Prakerja ini adalah masyarakat yang
terkena kebijakan PHK, pekerja informal, dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) yang terdampak COVID-19. Terdapat bantuan pelatihan sebesar
Rp1.000.000,00, insentif sesudah pelatihan Rp2.400.000,00, dan insentif survei
Rp150.000,00 per peserta. Kini porsi insentif telah dinaikkan melebihi jumlah nominal
yang diberikan untuk melaksanakan pelatihan. Program ini berubah dari desain awal
untuk merangkul golongan pekerja yang tidak termasuk dalam 40 persen keluarga
termiskin, namun rentan menjadi miskin karena kehilangan sumber pendapatannya.
Dari beberapa temuan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa tantangan
dalam aspek ekonomi pendidikan. Salah satunya adalah menjauhkan ilmu ekonomi
dari etika yang dapat melemahkan basis deskriptif dan prediktif dalam ilmu ekonomi
welfare. Selain itu, tantangan dalam bidang ekonomi dapat mempengaruhi kualitas
pendidikan. Tantangan ekonomi seperti pandemi COVID-19 juga dapat
mempengaruhi sektor pendidikan dan meningkatkan jumlah masyarakat yang
termasuk dalam kelas rentan miskin. Tantangan ekonomi yang berbeda dari tahun
sebelumnya juga dapat mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia pada tahun 2023.
Peluang untuk Mengoptimalkan Aspek Ekonomi dalam Pendidikan
Peluang untuk mengoptimalkan aspek ekonomi dalam pendidikan dapat mencakup
berbagai strategi dan inisiatif yang dapat meningkatkan kontribusi pendidikan
terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Berikut adalah beberapa peluang yang
dapat dimanfaatkan:
1. Pengembangan Keterampilan Berbasis Industri
Pendidikan harus melibatkan pengembangan keterampilan yang relevan
dengan kebutuhan pasar kerja. Melalui kerjasama antara institusi pendidikan
dan sektor industri, program pendidikan dapat dirancang untuk menghasilkan
lulusan yang memiliki keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan oleh
pasar kerja. Ini dapat mencakup pengembangan program pendidikan teknis dan
vokasional, magang industri, atau kolaborasi dengan perusahaan dalam
merancang kurikulum yang relevan.
2. Kewirausahaan Pendidikan
Pendidikan dapat menjadi basis untuk menginspirasi dan mendukung
kewirausahaan. Mendorong sikap kewirausahaan di kalangan siswa dan
mahasiswa dapat melibatkan pengembangan keterampilan berpikir kritis,
kreativitas, kepemimpinan, dan kewirausahaan. Program-program seperti
kursus kewirausahaan, inkubator bisnis di perguruan tinggi, dan dukungan
untuk inisiatif kewirausahaan di tingkat sekolah dapat membantu
menghasilkan individu yang mampu menciptakan lapangan kerja baru dan
berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
3. Penerapan Teknologi dalam Proses Pembelajaran
Teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara kita belajar dan
mengajar. Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran dapat
memperluas aksesibilitas pendidikan, meningkatkan kualitas pembelajaran,
dan membantu mengembangkan keterampilan yang relevan dengan era digital.
Pemanfaatan teknologi seperti pembelajaran online, sumber daya
pembelajaran digital, dan platform e-learning dapat memperluas jangkauan
pendidikan dan mempersiapkan individu untuk menghadapi tuntutan dunia
kerja yang semakin digital.
4. Investasi dalam Riset dan Inovasi Pendidikan
Investasi dalam penelitian dan inovasi pendidikan dapat menghasilkan
perkembangan baru dalam metode pembelajaran, kurikulum yang relevan, dan
pengembangan teknologi pendidikan. Mendorong kolaborasi antara institusi
pendidikan, sektor bisnis, dan pemerintah dalam menginvestasikan sumber
daya pada riset pendidikan dapat membantu mengidentifikasi praktik terbaik
dan mempromosikan inovasi dalam pendidikan yang mendukung pertumbuhan
ekonomi.
5. Kemitraan antara Pendidikan dan Dunia Usaha
Kemitraan yang kuat antara institusi pendidikan dengan perusahaan dan
industri dapat menciptakan kesempatan untuk penempatan kerja, magang, dan
kerjasama dalam mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan
pasar kerja. Melalui kemitraan ini, pendidikan dapat beradaptasi dengan
perubahan cepat dalam dunia kerja dan membantu mempersiapkan lulusan
yang siap untuk berkontribusi pada perekonomian.
Dengan memanfaatkan peluang-peluang ini, pendidikan dapat menjadi motor
penggerak pertumbuhan ekonomi dengan mempersiapkan individu yang
kompeten, inovatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Penelitian dan Inovasi untuk Mendukung Aspek Ekonomi Pendidikan
1. Pengaruh Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Pendidikan merupakan indikator yang dapat mempengaruhi terjadinya
pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat,dimana pendidikan mendorong pertumbuhan ekonomi dan sebalik
nya pertumbuhan ekonomi memperlancar pendidikan suatu daerah maupun
desa. pendidikan juga merupakan penyeimbang yang hebat dan sumber nilai-
nilai bersama,juga menghasilkan perbedaan politik karena sikap individu juga
cendrung dibentuk oleh nilai nilai yang mendasari yang mengakar kuat dan
mencermin norma-norma masyarakat yang baik,pendidikan juga membentuk
karena mereka memanfaatkan ilmu yang dipelajari sehingga bisa melampai
minat dan nilai.
Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi didaerah
sumber daya manusia dan juga pendidikan yang dianggap memainkan peran
pokok agar bisa membentuk suatu kemampuan dalam daerah agar bisa
menyerap teknologi yang modern dan juga bisa mengembangkan kapsistas
produksi supaya terciptanya pertumbuhan dan juga pembangunan yang
berkelanjutan.
Oleh karena itu orang yang memiliki pendidikan lebih berpeluang untuk
mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang tinggi, uang yang cukup untuk
membiayai hidup membuat kamu lebih nyaman menjalani hidup tidak hanya
itu saja semakin kamu terdidik kamu maka akan semakin banyak pilihan karir
yang akan didapatkan.
2. Inovasi dalam Pembiayaan Pendidikan
Inovasi pendidikan dilaksanakan karena suatu kebutuhan supaya kualitas
pendidikan semakin baik. Institusi pendidikan dapat mencari alternatif
pembiayaan dari sumber lain untuk mengusahakan biaya operasional
pendidikan. Aspek-aspek pembiayaan pendidikan terdiri dari dua aspek yaitu
pemasukan dan pengeluaran. Konsep inovasi meliputi aktivitas yang
melibatkan pembaharuan dan perubahan yang positif dalam pelaksanaan
kurikulum dan aktivitas kurikulum yang berkaitan dengan pembiayaan.
Merdeka Belajar adalah payung inovasi yang dilaksanakan oleh
Kemendikbudristek, di antaranya adalah penghapusan Ujian Nasional (UN)
dan diganti menjadi Asesmen Nasional (AN).
Terdapat beberapa inovasi dalam pembiayaan pendidikan. Salah satunya
adalah inovasi pendidikan yang dilaksanakan karena suatu kebutuhan supaya
kualitas pendidikan semakin baik. Institusi pendidikan juga dapat mencari
alternatif pembiayaan dari sumber lain untuk mengusahakan biaya operasional
pendidikan. Aspek-aspek pembiayaan pendidikan terdiri dari dua aspek yaitu
pemasukan dan pengeluaran. Konsep inovasi meliputi aktivitas yang
melibatkan pembaharuan dan perubahan yang positif dalam pelaksanaan
kurikulum dan aktivitas kurikulum yang berkaitan dengan pembiayaan.
Merdeka Belajar adalah payung inovasi yang dilaksanakan oleh
Kemendikbudristek, di antaranya adalah penghapusan Ujian Nasional (UN)
dan diganti menjadi Asesmen Nasional (AN).
3. Pengembangan Model Pendidikan yang Inklusif dan Berkelanjutan
Pengembangan model pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan melibatkan
pendekatan yang memastikan bahwa pendidikan dapat diakses oleh semua
individu tanpa memandang latar belakang mereka dan sejalan dengan prinsip-
prinsip keberlanjutan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil
untuk mengembangkan model pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan:
a. Aksesibilitas dan Kesetaraan
Model pendidikan inklusif harus memastikan aksesibilitas yang adil
bagi semua individu, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil,
masyarakat marginal, dan kelompok yang rentan. Ini dapat dicapai
melalui pembangunan infrastruktur pendidikan yang memadai,
pemenuhan kebutuhan khusus, transportasi yang terjangkau, dan
kebijakan yang mendukung inklusi pendidikan. Selain itu, penting
untuk memastikan kesetaraan kesempatan bagi semua individu untuk
mengakses pendidikan berkualitas tanpa diskriminasi.
b. Kurikulum yang Relevan dan Responsif
Model pendidikan berkelanjutan harus mampu menghasilkan lulusan
yang siap menghadapi tantangan masa depan. Kurikulum harus
dikembangkan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan
perkembangan peserta didik serta tuntutan dunia kerja. Ini mencakup
pengintegrasian keterampilan berbasis industri, literasi digital,
keberlanjutan lingkungan, dan pemikiran kritis dalam kurikulum.
Kurikulum yang responsif juga harus mampu menyesuaikan dengan
perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang terjadi.
c. Pendidikan Seumur Hidup
Model pendidikan berkelanjutan harus melampaui pendidikan formal
dan mempromosikan pendidikan seumur hidup. Ini mencakup
pendidikan awal, pendidikan dasar dan menengah, pendidikan tinggi,
dan pendidikan vokasional. Pendidikan seumur hidup memungkinkan
individu untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan
sepanjang hidup mereka, menghadapi perubahan dalam dunia kerja,
dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Ini dapat dilakukan
melalui program pengembangan keterampilan, pelatihan berkelanjutan,
dan pengakuan pendidikan non-formal dan informal.
d. Pembelajaran Berbasis Kolaboratif dan Aktif
Model pendidikan inklusif dan berkelanjutan harus mendorong
pembelajaran kolaboratif dan aktif. Ini melibatkan partisipasi aktif
peserta didik dalam proses pembelajaran, mempromosikan kerja tim,
pemecahan masalah, keterampilan komunikasi, dan pemikiran kritis.
Pembelajaran berbasis proyek, diskusi, eksperimen, dan pengalaman
nyata dapat meningkatkan keterlibatan dan pemahaman peserta didik.
e. Pengembangan Keterampilan Abad ke-21
Model pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan harus
mengintegrasikan pengembangan keterampilan abad ke-21. Ini
mencakup keterampilan seperti pemikiran kritis, kreativitas,
komunikasi, kolaborasi, pemecahan masalah, literasi digital, dan
keterampilan interpersonal. Pengembangan keterampilan ini
mempersiapkan individu untuk menghadapi tuntutan dunia kerja yang
terus berkembang dan berkontribusi pada inovasi dan pertumbuhan
ekonomi.
f. Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Pengembangan model pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan
membutuhkan keterlibatan aktif dari berbagai pemangku kepentingan,
termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, sektor bisnis, masyarakat
sipil, dan orang tua. Kolaborasi yang kuat dan dialog terbuka antara
pemangku kepentingan dapat memperkuat implementasi kebijakan
pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan, serta memastikan
kesesuaian antara kebutuhan pendidikan dan kebutuhan ekonomi.
Dengan mengembangkan model pendidikan yang inklusif dan
berkelanjutan, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang
memberdayakan individu, mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi,
dan memajukan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa cara
untuk mengoptimalkan peran pendidikan dalam konteks ekonomi. Salah satunya
adalah pendidikan baik formal atau non-formal dapat memperluas wawasan serta
pengetahuan seseorang, sehingga dapat membantu dalam aktivitas ekonomi.
Pendidikan juga merupakan indikator yang dapat mempengaruhi terjadinya
pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Terdapat
hubungan saling mempengaruhi antara pertumbuhan pendidikan dan pertumbuhan
ekonomi, di mana pertumbuhan pendidikan dapat mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi dan sebaliknya. Investasi di bidang pendidikan secara nyata akan mendorong
kemajuan ekonomi dan menciptakan kesejahteraan sosial. Pendidikan juga dapat
membuka kesempatan sosial dan memberikan kontribusi terhadap peranan pemerintah
dan masyarakat terhadap dampak yang akan dialami. Pendidikan dapat memandu
peserta didik untuk meraih keselamatan serta kebahagiaan hidup sebagai manusia
seutuhnya di dalam masyarakat.
Terdapat beberapa cara kolaborasi antara pemangku kepentingan untuk mencapai
tujuan mengoptimalkan peran pendidikan dalam konteks ekonomi. Salah satunya
adalah dengan memperkuat kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan swasta.
Pendidikan dapat membantu dalam membangun kesejahteraan ekonomi, sehingga
kolaborasi antara pemangku kepentingan seperti pemerintah, masyarakat, dan swasta
dapat membantu dalam mencapai tujuan tersebut. Program kecakapan dan
pengembangan talenta juga dapat membantu dalam mengoptimalkan peran pendidikan
dalam konteks ekonomi melalui kolaborasi pemangku kepentingan seperti pemerintah
dan masyarakat.
Daftar Pustaka
Haryati, S. (2009). Peran Pendidikan dalam Mempercepat
Pertumbuhanekonomibangsa. Jurnal Penelitian Inovasi, 31(1), 17725.
Kholis, N. (2011). Peluang dan Tantangan Institusi Pendidikan Ekonomi Islam dalam
Konteks Trend Ekonomi Global. Jurnal Ekonomi & Keuangan Islam, 109-122.
Subroto, G. (2014). Hubungan Pendidikan dan Ekonomi: Perspektif Teori dan Empiris.
Jurnal Pendidikan dan kebudayaan, 20(3), 390-405.
Widiansyah, A. (2017). Peran ekonomi dalam pendidikan dan pendidikan dalam
pembangunan ekonomi. Cakrawala: Jurnal Humaniora Bina Sarana Informatika,
17(2), 207-215.
https://www.academia.edu/40193182/Inovasi_Pendidikan_Dalam_keuangan
https://www.cakaplah.com/artikel/kampus/9879/2022/06/15/peran-ekonomi-dalam-
pendidikan-dan-pendidikan-dalam-pembangunan-
ekonomi/#sthash.OgNONFDY.dpbs
https://www.gurusiana.id/read/hariprasetio/article/inovasi-pembiayaan-institusi-
pendidikan-masa-depan-4896012
https://inovasimanajemenpendidikan.wordpress.com/refleksi-3/inovasi-pembiayaan-
pendidikan/
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2023/01/kolaborasi-pemangku-
kepentingan-atasi-angka-pengangguran-lewat-program-kecakapan
https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-utama/kondisi-
ekonomi-Indonesia-2023
https://www.kompasiana.com/wanda87579/629727fdce96e5641445a213/bagaimana
kah-hubungan-antara-pendidikan-dan-ekonomi
https://www.kompasiana.com/viraayu169715/62ec9026a51c6f676467f5f3/pengaruh-
pendidikan-dalam-bidang-ekonomi
https://kumparan.com/zaki-haqiqi/peran-pendidikan-dalam-pembangunan-ekonomi-
di-indonesia-1wypsxFIWM6
Tantangan Ekonomi Indonesia dan Bauran Kebijakan Atasi Dampak COVID-19 –
Macroeconomic Dashboard (ugm.ac.id)
Studi Lazada Tunjukkan Pentingnya Kolaborasi Pemangku Kepentingan dan Swasta –
Mobitekno
osf.io
https://pintek.id/blog/peran-pendidikan/
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132313278/pendidikan/HUBUNGAN+PENDIDIK
AN+DENGAN+KEHIDUPAN+EKONOMI.pdf
https://sejarah.upi.edu/artikel/dosen/pembangunan-pendidikan-dan-pertumbuhan-
ekonomi-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai