PENDIDIKAN EKONOMI
Hasil/Proceed
(1 + r)n
PENDIDIKAN EKONOMI
HUMAN
INDUSTRI DANA PENDIDIKAN
CAPITAL
PRODUKT
INDUSTRI IVITAS INDIVIDU PUBLIK
Transformation Process
InputsSystem
Structural Outputs
Environmental
constraint (Bureaucratic expectation) Achievement
Human and
Capital Learning Teaching Job satisfaction
Resources
Mission and
Cultural System Political System
Absenteeism
c. Pendidikan informal
Di dalam PP 19/2005 tidak terdapat pengertian pendidikan informal dalam
ketentuan umumnya seperti halnya pendidikan formal dan nonformal, hal ini tidak
lain karena PP tersebut hanya berkaitan dengan standar nasional Pendidikan
Pendidikan Pendidikan
informal formal
Perencanaan
Suasana belajar
Dimensi Proses
Proses pembelajaran
Dimensi Tujuan
Pengembangan potensi
Kualitas sekolah/mikro
Kualitas sekolah/mikro
KUALITAS
PENDIDIKAN PADA Kualitas sekolah/mikro
TINGKATAN
MAKRO/NASIONAL Kualitas sekolah/mikro
Kualitas sekolah/mikro
Gambar. Hubungan pendidikan antara tingkatan makro dan mikro
Gambar di atas menunjukan bahwa apa yang terjadi dalam pendidikan
nasional di tingkatan makro akan berpengaruh pada pendidikan di tingkatan
mikro/sekolah dan atau kelas, sementara apa yang terjadi pada tataran mikro bila
bersifat merata akan merupakan sumbangan besar bagi keberhasilan pendidikan
pada tataran makro, Oleh karena itu peran strategis pendidikan dalam perspektif
makro dan mikro perlu dilihat dalam keterpaduan, terutama bila berkitan dengan
kualitas pendidikan/pembelajaran yang menjadi perhatian penting baik dalam
tataran makro maupun mikro.
Disamping masalah kualitas pendidikan/pembelajaran, pembangunan
pendidikan dalam tingkatan makro mempunyai jangkauan lain yang sangat
strategis dalam kehidupan bangsa secara keseluruhan, seperti aspek pemerataan,
relevansi, dan tata kelola, sebagaimana dikemukakan dalam Renstra Depdiknas
(2006), bahwa kebijakan pendidikan (penggunaan dana pendidikan) lebih
ditekankan pada :
Upaya pemerataan dan perluasan akses peendidikan
Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing keluaran pendidikan
Peningkatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pengelolaan
pendidikan.
Dari penekanan yang menjadi kebijakan pendidikan dalam tingkatan makro,
nampak bahwa faktor yang bersifat kemasyarakatan menjadi hal yang dominan.
TOTAL COST
OPPORTUNITY Real Cost dan UNIT COST
COST/ Opportunity
EARNING PER SISWA
Cost
FORGONE
PERSUASION
DECISION
IMPLEMENTATION
CONFIRMATION
PROCESSING
INPUT - KLASIFIKASI OUTPUT
(DATA) - PENATAAN INFORMASI
- PENGHITUNGAN
Uhar Suharsaputra/Persiapan Komprehensif/Adpen SPs-UPI 169
Umpan balik
Pra-Informasional Informasional
Dasar ilmiah Kekakuan paradigma Kemampuan menggabung yg kreatif
Jumlah Infor
Langka Melimpah
Masi
Pertambah-
Linier Eksponensial
an informasi
Karakteristik/Ciri-ciri SIM
1. Bersifat total/menyeluruh, mencakup :
SI
PIHA
PROSE K
SI S MAN
AJEM
EN
SI
SI
PIHA
K
PROSE MAN
SI S AJEM
EN
SI
Sistematis Intuitif
Reseptif
Ciri-cirinya :
a. Intuitif :
INPUT OUTPUT
INPUT
SISTEM OUTPUT
INPUT OUTPUT
(Model sistem dengan banyak input dan output)
SISTEM
B1 B3 C2
A1 A2 B2 C1
1. pencatatan
masalah
DESAIN SISTEM
2..perbaikan
langsung
EVALUASI SISTEM
TIDAK
REVISI SISTEM OK
PENERAPAN SISTEM
Penilaian
Berbasis Kelas
Pengelolaan
Kurikulum Berbasis
Sekolah
FC = Biaya tetap
S = Volume penjualan
VC = biaya variabel (Variable Cost)
Analisis nilai sekarang bersih
Dengan rumus :
Hasil/Proceed
(1 + r)n
r = tingkat bunga;
n = lamanya waktu investasi
Managemen Strategi Dan Fungsi Pemasaran
o Reaktif o Proaktif
o Advokasi pegawai o Parner bisnis
o Unit kerja/task force o Fokus pada tugas dan
o Fokus pada isu operasional pemberdayaan
o Isu kualitatif o Fokus pada isu strategis
Educational Innovation
.
KNOWLEDGE
PERSUASION
DECISION
IMPLEMENTATION
CONFIRMATION
KNOWLEDGE
PERSUASION
DECISION
IMPLEMENTATION
CONFIRMATION
Elemen-Elemen Difusi
Terdapat beberapa elemen penting dalam suatu proses difusi yaitu :
Innovation
Communication channel
Time
Sosial system (E.M. Rogers. 1983:10)
Difusi pada dasarnya merupakan suatu komunikasi khas berkaitan dengan
inovasi, oleh karena itu difusi secara inheren mencakup unsur inovasi itu sendiri
dengan berbagai karakteristiknya. Dalam proses komunikasi tersebut unsur
saluran komunikasi memegang peranan penting sebagai sarana pertukaran
informasi, bentuk saluran yang dipergunakan dalam suatu difusi akan berpengaruh
terhadap efektivitas difusi itu sendiri.
Proses komunikasi inovasi bukan suatu yang gampang bila dikaitkan
dengan tingkat adopsinya, ini akan memerlukan waktu, bahkan komunikasinya itu
sendiri sulit dilakukan serempak untuk setiap daerah tempat adopter potensial
berada. Hal ini akan sangat terasa bila suatu daerah mempunyai sebaran geografis
ORGANISASI
d. Data kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan lebih bersifat
kualitatif yang mendeskripsikan setting penelitian baik situasi maupun
informan/responden yang umumnya berbentuk narasi baik melalui perantaran
lisan seperti ucapan/penjelasan responden, dokumen pribadi, catatan lapangan.
Berbeda dengan penelitian kuantitatif dimana data yang dikumpulkan merupakan
hasil pengukuran atas variabel-variabel yang telah dioperasionalkan (umumnya
brbrntuk angka-angka)
e. Kontak personal
Metode kualitatif mensyaratkan perlunya kontak personal secara langsung
antara peneliti dengan orang-orang dan lingkungan yang sedang diteliti. Perlunya
kontak langsung secara personal adalah guna memahami secara personal realitas
yang terjadi dalam kehidupan wajar sehari-hari, sehingga peneliti dapat mengerti
dan memahami bagaimana orang-orang mengalami, memahami dan menghayati
realitas yang terjadi.
f. Sistem yang dinamis
Setting penelitian merupakan sesuatu yang dinamis, dan selalu berubah
baik secara individual maupun budaya secara keseluruhan. Perhatian utama
peneliti kualitatif adalah menggambarkan dan memahami proses dinamika yang
terjadi, karena fenomena-fenomena yang terjadi saling berkaitan dan saling
mempengaruhi secara dinamis dalam suatu sistem yang menyeluruh.
g. Berorientasi pada kasus yang khas