Anda di halaman 1dari 4

Pembiayaan Pendidikan:

Landasan Teori dan Studi Empiris


Nanang Fattah

Abstrak
Pendidikan di hampir semua negara disediakan baik oleh sektor swasta maupun pemerintah. Distribusi kesempatan
mengenyam pendidikan terhadap berbagai grup populasi memiliki konsekuensi sosial, yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi dan distribusi pendapatan. Terdapat beragam komponen dalam pembayan pendidikan. Umumnya dihitung
dari biaya nyata (real cost) atau biasa disebut money cost, seperti capital cost/durable asset dan recurrent cost/biaya
operasional. Sedangkan biaya peluang atau opportunity cost sebagai biaya yang harus dibayar, oleh karena misalnya
memilih studi daripada bekerja tidak pernah dihitung.
Penghitungan biaya pendidikan meliputi antara lain total cost yang mencakup ixed cost dan variable cost, unit
cost per program studi atau per siswa/mahasiswa, average cost, dan marginal cost. Masing-masing jenis biaya tersebut
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.

Kata Kunci: capital cost, recurrent cost, opportunity cost, biaya pendidikan

PenDahuluan dengan kondidsi negara. Untuk mengetahui apakah


sistem tersebut memuaskan, dapat dilakukan dengan

B
iaya pendidikan ditentukan oleh berbagai
faktor, antara lain: besar kecilnya sebuah cara: (1) menghitung berbagai proporsi dari kelompok
institusi pendidikan, jumlah siswa, tingkat gaji usia, jenis kelamin, tingkat buta huruf; (2) distribuasi
guru atau dosen yang disebabkan oleh bidang keahlian alokasi sumber daya pendidikan secara eisien dan adil
atau tingkat pendidikan, ratio siswa berbanding guru/ sebagai kewajiban pemerintah pusat mensubsidi sektor
dosen, kualiikasi guru, tingkat pertumbuhan penduduk pendidikan dibandingkan dengan sektor lainnya.
(khususnya di negara berkembang), perubahan kebijakan Setiap keputusan dalam masalah pembiayaan
dari penggajian/pendapatan (revenue theory of cost). sekolah akan mempengaruhi bagaimana sumber daya
Dalam menghitung biaya pendidkan ini, faktor diperoleh dan dialokasikan. Oleh karena itu perlu dilihat
input dan output dari pendidikan serta proses yang siapa yang akan dididik dan seberapa banyak jasa
ada didalamnya yang dikaitkan dengan program pendidikan dapat disediakan, bagaimana mereka akan
pengurangan biaya dan peningkatan eisiensi, dapat dididik, siapa yang akan membayar biaya pendidikan.
dihitung menggunakan teknik (cost analysis): (1) Demikian pula sistem pemerintahan seperti apa yang
productiity measurement atau analisa cost-effectiveness paling sesuai untuk mendukung sistem pembiayaan
atau (2) analisa cost-beneit. Hasil perhitungan biaya pendidikan. Tanggung jawab pemerintah dalam
pendidikan dapat mengevaluasi apakah investasi tersebut pembiayaan pendidikan termasuk untuk pendidikan
menguntungkan atau tidak baik untuk individu tersebut kejuruan dan bantuan terhadap murid. Hal itu perlu dilihat
(private rate of return) ataupun untuk masyarakat secara dari faktor kebutuhan dan ketersediaan pendidikan,
luas (social rate of return). tanggung jawab orang tua dalam menyekolahkan vs
social beneit secara luas, pengaruh faktor politik dan
Isu lain berkaitan dengan biaya pendidikan ini adalah: ekonomi terhadap sektor pendidikan.
perbedaan pengeluaran anggaran dibidang pendidikan
di negara maju dengan negara berkembang, perbedaan Menurut Levin (1987) pembiayaan sekolah
biaya sekolah baik di institusi pendidikan negeri maupun adalah proses dimana pendapatan dan sumberdaya
swasta. Selain itu juga perbedaan biaya untuk pendidikan tersedia digunakan untuk memformulasikan dan
termasuk investasi pendidikan terkait dengan program mengoperasionalkan sekolah di berbagai wilayah
peningkatan kesejahteraan masyarakat. geograis dan tingkat pendidikan yang berbeda-beda.
Pembiayaan sekolah ini bekaitan dengan bidang politik
Sistem biaya pendidikan merupakan proses dimana pendidikan dan program pembiayaan pemerintah serta
pendapatan dan sumber daya tersedia digunakan untuk administrasi sekolah. Beberapa istilah yang sering
memformulasikan dan mengoperasionalkan sekolah. digunakan dalam pembiayaan sekolah, yakni school
Sistem biaya pendidikan sangat bervariasi tergantung revenues, school expenditures, capital dan current cost.
dari kondisi masing-masing negara seperti kondisi Dalam pembiayaan sekolah tidak ada pendekatan tunggal
geograis, tingkat pendidikan, kondisi politik pendidikan, dan yang paling baik untuk pembiayaan semua sekolah
hukum pendidikan, ekonomi pendidikan, program karena kondisi tiap sekolah berbeda.
pembiayaan pemerintah dan administrasi sekolah.
Sementara itu terdapat beberapa faktor yang perlu Setiap kebijakan dalam pembiayaan sekolah akan
diperhatikan untuk mengetahui sesuai tidaknya sistem mempengaruhi bagaimana sumber daya diperoleh dan

“JURNAL, Pendidikan Dasar “ Nomor: 9 - April 2008


dialokasikan. Dengan mengkaji berbagai peraturan dan biaya pembangunan sekolah. Guna cost analysis dalam
kebijakan yang berbeda-beda di sektor pendidikan, maka perencanaan pendidikan adalah untuk:
akan tampak konsekuensinya terhadap pembiayaan • Menguji economic feasibility dari suatu rencana ekspansi,
pendidikan, yakni: proposal, atau target
• Keputusan tentang siapa yang akan dididik dan seberapa • Memprediksi tingkat biaya pendidikan dimasa datang
banyak jasa pendidikan dapat disediakan
• Memperkirakan biaya berbagai kebijakan dan reformasi
• Keputusan tentang bagaimana mereka akan dididik atau inovasi pendidikan
• Keputusan tentang siapa yang akan membayar biaya • Membandingkan keuntungan berbagai alternatif proyek
pendidikan
• Meningkatkan eisiensi utilisasi sumber daya
• Keputusan tentang system pemerintahan seperti apa yang
paling sesuai untuk mendukung pembiayaan sekolah Cost analysis ini penting dipelajari oleh perencana
pendidikan karena semakin tingginya tekanan dari para
Untuk menjawab pertanyaan tersebut diatas, pengambil kebijakan dalam hal pengurangan biaya
ada dua hal pokok yang harus dapat dijawab, yakni: dan peningkatan eisiensi. Dalam hal pembiayaan
(1) bagaiman sumber daya akan diperoleh dan (2) pendidikan ini, Fattah (2001) menjelaskan bahwa biaya
bagaimana sumberdaya akan dialokasikan pada berbagai yang rendah berpengaruh terhadap kualitas pendidikan
jenis dan jenjang pendidikan/tipe sekolah/kondisi sekolah/ di Sekolah Dasar dan proses belajar-mengajar serta
kondisi daerah yang berbeda. Terdapat 2 kriteria untuk kualitas outcomes yang dihasilkan. Artinya ada korelasi
menganalisis setiap hal tersebut, yakni: (1) eisiensi yang positif antara besarnya biaya pendidikan tehadap
yang terkait dengan keberadaan sumberdaya yang peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Dasar. Oleh
dapat memaksimalkan kesejahteraan masyarakat dan karena itu perencana pendidikan harus menggunakan
(2) keadilan yang terkait dengan beneit dan cost yang sebaik mungkin sumber daya yang tersedia, mengawasi
seimbang. sumber daya yang ada terhadap permintaan atas sumber
Menurut J. Wiseman (1987) terdapat tiga aspek daya tersebut, dan men-support setiap argumen dengan
yang perlu dikaji dalam melihat apakah pemerintah perlu analisa kuantitatif dengan menggunakan bantuan cost
terlibat dalam masalah pembiayaan pendidikan: analysis ini.
• Kebutuhan dan ketersediaan pendidikan terkait dengan Ada beberapa cara dalam mengidentiikasikan
sektor pendidikan dapat dianggap sebagai salah satu alat dan mengukur biaya pendidikan yang terkait dengan
perdagangan dan kebutuhan akan investasi dalam sumber hubungan antara input dan output dalam pendidikan (M.
daya manusia/human capital Woodhall, 1987).
• Pembiayaan pendidikan terkait dengan hak orang tua 1. Biaya Uang vs Biaya Oportunitas
dan murid untuk memilih menyekolahkan anaknya ke
Input dari pendidikan dapat diukur dalam bentuk
pendidikan yang akan berdampak pada social beneit
uang, dan dapat juga diukur dari seluruh dari sumber daya
secara keseluruhan
rill yang digunakan dalam proses pendidikan (waktu guru/
• Pengaruh faktor politik dan ekonomi terhadap sektor dosen, waktu murid, waktu staf, buku, material, peralatan,
pendidikan gedung). Meskipun tidak dapat diukur secara langsung
Dalam hal pendidikan kejuruan dan industri, M. dengan uang, tetapi sumber daya ini memiliki nilai karena
Woodhall (1987) menjelaskan bahwa dimasa lalu dapat digunakan dibidang lainnya, sehingga dinamakan
pembiayaan pendidikan jenis ini ditanggung oleh “opportunity costs”.
perusahaan. Perusahaan memberi subsidi kepada para Konsep opportunity costs lebih luas daripada
pekerjanya sendiri. Sekarang peran pemerintah semakin konsep money costs/expenditure, karena tidak hanya
besar dalam pembiayaan ini. Hal itu disebabkan adanya mencakup uang saja, tapi pada sumber daya rill yang
kepentingan ekonomi. Artinya kebijakan man power, direpresentasikan dengan pengeluaran uang walaupun
diharapkan dapt meningkatkan kepentingan untuk tidak dibeli/dijual. Contoh seperti:
membagi biaya dan manfaat dari pendidikan ini dengan • Nilai waktu guru/dosen yang dapat disamakan dengan
adil. sejumlah gaji
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam • Waktu siswa masuk sekolah yang dapat disamakan apabila
pendidikan kejuruan ini adalah : dia menadapatkan pekerjaan
• Peran pemerintah dalam membiayai jenis pendidikan ini • Sukarelawan yang tidak dibayar tapi memiliki alternatif
• Perbedaan antar jenis training yang umum dan spesiik penggunaan yang lain, sehingga memiliki economic value
• Pilihan antara training yang on dan off the job dan opportunity costs
• Keseimbangan antara pembiayaan dari pemerintah dan • Nilai tanah atau bahan mentah hasil hibah
sektor swasta di pendidikan ini Opportunity costs dari pendidikan dapat diukur
• Pentingnya praktek kerja sebagai kelanjutan dari jenis sebagai biaya kepada individu (private costs) seperti
pendidikan ini biaya pendidikan, buku, dan peralatan dan biaya kepada
masyarakat (social cost) seperti biaya gaji guru dan staf,
• Pembayaran kompensasi selama mengikuti pendidikan ini buku, peralatan, bahan mentah, gedung.
• Sumber daya yang dialokasikan untuk jenis pendidikan ini Kebanyakan analisis biaya pendidikan
dikonsentrasikan kepada pengeluaran uang daripada
opportunity costs, padahal keduanya sama pentingnya.
analIsIs BIaya PenDIDIkan Beberapa analysis biaya, seperti costs beneit analysis,
Terdapat berbagai tipe analisis biaya yang relevan menggunakan biaya opportunitas daripada biaya uang.
untuk diterapkan dalam bidang pendidikan, antara
lain: cost-beneit analysis, study the determinants of 2. Biaya Modal vs Biaya Operasional/Rutin
educational costs, study economies of scale dalam Biaya operasional meliputi semua pengeluaran pada
aplikasi teknologi pendidikan baru, dan studi analisa barang-barang konsumtif seperti buku, stationery, bahan

“JURNAL, Pendidikan Dasar “ Nomor: 9 - April 2008


bakar, dan jasa lainnya yang dapat membawa beneit 4. Biaya Privat vs Biaya Sosial Pendidikan
dalam jangka menengah atau pendek. Perbedaan antara biaya privat dan biaya sosial
Capital costs atau expenditure meliputi pembelian ditentukan oleh besarnya subsidi pemerintah terhadap
durable assets seperti gedung atau perlengkapan yang pendidikan, seperti di beberapa negara dimana pendidikan
diharapkan memberikan keuntungan untuk jangka dasar dan menengah diberikan gratis, sehingga direct
panjang. Pembelian barang-barang capital/modal ini private cost atau juga yang disebut biaya personal hanya
dapat dikatakan sebagai suatu investasi. terbatas untuk membeli buku, seragam, dan transport.
Baik current maupun capital expenditure dapat diukur Kalau jenis pendidikan tersebut bersifat wajib, maka tidak
secara actual atau current prices atau dalam tingkat harga ada private opportunity cost dalam bentuk pendapatan
yang konstan/constant purchasing power. yang hilang karena melanjutkan pendidikan, paling hanya
dari biaya pajak yang dikenakan pemerintah secara implicit.
Analysis biaya ini sebagai “elemental costs analysis” Hal ini umumnya tidak berlaku untuk postcompulsory
sukses diaplikasikan pada pendidikan yang menghasilkan education dimana earnings dan output forgone yang
pengurangan biaya, karena membanding bangunan- menjadi faktor penting yang dipertimbangkan pemerintah
bangunan yang menggunakan material yang berbeda, bila akan mengubah kebijakan minimum school-leaving
teknik pembangunan berbeda untuk meningkatkan age.
eisiensi dan mengurangi biaya pembanguan gedung
baru. 5. Joint Costs Pendidikan
3. Biaya Rata-rata (AC) dan Biaya Marjinal (MC) Konsep ini muncul untuk menilai implikasi dari
berbagai produk yang dihasilkan oleh pendidikan (seperti
Analisis biaya berkaitan dengan total biaya cognitive dan noncognitive outputs) atau oleh pendidikan
pendidikan atau dengan unit costs (biaya permurid). Ada tinggi (teaching dan research). Karena sulit diukur single
dua cara untuk menghitung unit costs: unit cost untuk single output/product. Contoh: beberapa
• Biaya rata-rata per murid, yaitu biaya keseluruhan dibagi input menghasilkan dua atau lebih output, seperti
jumlah murid yang mendaftar di suatu sekolah/ suatu level. misalnya bangunan-bangunan sekolah, administrasi
• Biaya rata-rata per lulusan adalah biaya total keseluruhan pusat, perpustakaan-perpustakaan, dan lain-lain.
dibagi jumlah lulusan 6. Pendekatan Kecukupan (Adequacy Approach)
Untuk menunjukan hubungan antara biaya-biaya Pengukuran biaya pendidikan seringkali
dengan output atau skala operasional suatu usaha dan menitikberatkan kepada ketersediaan dana yang ada
melihat keterkaitannya dengan biaya total (TC), biaya namun secara bersamaan seringkali mengabaikan adanya
rata-rata (AC) dan biaya marjinal (MC) adalah dengan standar minimal untuk melakukan pelayanan pendidikan.
memperhatikan fungsi biaya. Konsep pendekatan kecukupan menjadi penting karena
Perhitungan tiap-tiap Fungsi biaya dilakukan sebagai memasukan berbagai standar kualitas dalam perhitungan
berikut: Biaya total (TC) pertahun adalah biaya tetap (FC) pembiayaan pendidikan. Oleh karenanya, berdasarkan
ditambah biaya variabel (VC, tergantung jumlah murid). berbagai tingkat kualitas pelayanan pendidikan tersebut
Sedangkan biaya rata-rata (AC) adalah (TC) dibagi dapat ditunjukkan adanya variasi biaya pendidikan yang
dengan jumlah output. Maka (AC) akan rendah bila jumlah cukup ideal untuk mencapai standar kualitas tersebut.
siswa tinggi. Analisis kecukupan biaya pendidikan ini telah digunakan
di beberapa negara bagian Amerika Serikat untuk
Biaya marjinal (MC) adalah tambahan biaya yang mengalokasikan dana pendidikan. Berbagai studi di
terjadi karena ada penambahan unit costs/murid yand Indonesia telah pula mencoba memperhitungkan biaya
mendaftar. pendidikan berdasarkan standar kecukupan.
Hubungan antara AC dan MC bervariasi antar Perhitungan biaya pendidikan berdasarkan
berbagai institusi dan tergantung dari bentuk costs pendekatan kecukupan ditentukan oleh beberapa faktor,
function, yakni yang berkaitan antara cost dengan size. diantaranya:
Ada tiga kemungkinan dimana AC dan MC mungkin
berubah (naik, turun, atau tetap) sebagai hasil kenaikan • Besar kecilnya sebuah institusi pendidikan
murid yang mendaftar, tergantung dari: • Jumlah siswa
• Berapa FC dan VC terkait dengan jumlah siswa • Tingkat gaji guru (karena bidang pendidikan dianggap
• Apakah sumber daya dapat secara penuh digunakan atau sebagai highly labour intensive)
apakah ada kapasitas yang tidak digunakan, yang berarti • Rasio siswa dibandingkan jumlah guru
jumlah siswa dapat meningkat tanpa perlu menambah FC • Kualiikasi guru
• Proporsi FC dan VC akan menentukan hubungan antara • Tingkat pertumbuhan populasi penduduk (khususnya di
MC dan AC negara berkembang)
Ada tiga macam bentuk AC dan MC yaitu: • Perubahan dari pendapatan (revenue theory of cost)
• Constans return to scale (AC=MC, dimana AC sama, tidak
tergantung jumlah unit)
konseP PRoDuksI: kaItan antaRa InPut Dan
• Economies of scale (average cost menurun akibat jumlah
unit bertambah, sehingga MC<AC)
outPut Dalam PenDIDIkan
• Diseconomies of scale/decreasing return of scale (MC >AC,
Konsep produksi di bidang pendidikan sebenarnya
sehingga AC meningkat bila jumlah unit bertambah)
tidak berbeda dengan konsep produksi di perusahaan
manufaktur. Hanya berbeda dari a set of inputs (seperti
Walaupun penghitungan MC di sektor pendidikan waktu siswa dan pengajar, buku, jasa dari capital asset
sulit diukur secara tepat, juga kompleksitas kaitan antara seperti bangunan sekolah) ada a set of outputs (seperti
ukuran dan biaya, konsep-konsep AC dan MC serta FC kemampuan kognitif, sosialisasi, ilmu baru). Transformasi
dan VC sangat penting dalam menganalisa biaya. input menjadi output ini jelas bukan tanpa biaya, baik
dari sisi pengeluaran dalam bentuk uang (monetary

“JURNAL, Pendidikan Dasar “ Nomor: 9 - April 2008


exspenditures) maupun kesempatan yang dikorbankan • Secara konsisten, private rate of return lebih tinggi dari pada
agar transformasi ini terjadi padahal dapat dipakai untuk social rate of return, mengindikasikan bahwa pendidikan
alternatif penggunaan yang lain (opportunity cost:seperti lebih menguntungkan sebagai betuk investasi untuk
pendapatan yang seharusnya diperoleh bila siswa tidak individu, daripada untuk masyarakat secara keseluruhan.
melanjutkan pendidikan tinggi dan biaya modal dari
durable assets).
DaFtaR Pustaka
Perubahan hubungan antara input dan output
dalam pendidikan dapat dianalisa dengan menggunakan
beberapa teknik yang berbeda, yaitu: Alisjahbana, 1996. “Determinant of school Attainmen in
1. Teknik pengukuran produtivitas atau analisa efektivitas Indonesia: The Role of Household Characteristics,
biaya Opportunity cost, and Quality Adjusted Price of
Efektif tidaknya dilihat dengan mengukur biaya input schooling” Journal of Population, Vol 2 No 2, 1996.
(gaji guru, pengeluaran untuk pembelian buku-material- Badan standar Nasional Pendidikan, 2006. Standar Isi
peralatan, penggunaan bangunan atau peralatan) dengan Badan standar Nasional Pendidikan, 2006. Standar
output (pencapaian objektif seperti jumlah lulusan, hasil Kompetensi Lulusan
ujian, atau ppendapatan masa depan yang diharapkan).
Tujuan yang diharapkan dapat berupa jumlah lulusan, hasil __, 2006. Draft Naskah Akademik Standar Sarana dan
ujian, atau pendapatan masa depan yang diharapkan. Prasarana Pendidikan.
Terdapat dua cara dalam mengaplikasikan jenis analisa __, 2006. Draft Naskah Akademik Standar Pendidik dan
ini: Tenaga Kependidikan.
• Membandingkan biaya yang dikeluarkan dua institusi
pendidikan yang menggunakan metode yang berbeda,
__, 2006. Draft Naskah Akademik Standar Penilaian
contoh adalah pengajaran jarak jauh dengan pengajaran Pendidikan.
konvesional di kelas, jika hasilnya sama, maka dicari __, 2006. Draft Naskah Akademik Standar Proses
metode mana yang menggunakan biaya paling sedikit. Pendidikan.
• Jika hasilnya bervariasi, maka dilihat tingkat output tertinggi Clark, David, James Hough, Aris Pontuluran, Robert
dengan biaya yang sama. Sembiring, Ninasapti Triaswati, 1997. Financing of
2. Analisis biaya manfaat (cost beneit analysis) Education in Indonesia: Final Report Submitted to
Mengukur biaya dan manfaat dalam hitungan ADB for collaboration with Bappenas.
ekonomi atau keuangan, hal ini diekspresikan dalam Depdiknas, 2005. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun
bentuk konsep rasio antara present value dari biaya 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta:
dengan present value dari manfaat di masa depan Depdiknas
yang diharapkan (digunakan istilah rate of return on the
investment). Tujuan dari setiap analisis cost-beneit ini Depdiknas, 2005. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
adalah untuk membandingkan opportunity cost dari suatu tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
project dengan beneit yang diharapkan, diukur dengan Depdiknas
tambahan pendapatan yang akan terjadi di masa depan Depdiknas, 2005. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005
sebagai hasil dari suatu investasi. tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas
Penghitungan ini bisa mengevaluasi pendidikan
sebagai suatu investasi baik sebagai individu maupun Fattah, Nanang 2001. “Studi Tentang Pembiayaan
untuk masyarakat. Kalkulasi private rate of return Pendidikan Sekolah Dasar” http://google.com/htm,
terhadap investasi pendidikan menunjukan sejauh mana download tanggal 8 September 2006.
keuntungannya bagi individu bersangkutan atau untuk Ghozali, Abbas etal. 2004. Analisis Biaya Satuan Dasar
keluarganya dengan berinvestasi dalam pendidikan. dan Menengah. Jakarta: Balitbang, Depdiknas.
Sedangkan social rate of return menyediakan yardstick
dalam mengevaluasi pendidikan sebagai suatu investasi Mc Mahon, Walter W. 2002, Financing of Education:
sosial. Keduanya melihat biaya pendidikan sebagai suatu Evaluation Study for Pilot Project of UNICEF of
investasi sosial. Keduanya melihat biaya pendidikan Indonesia.
sebagai suatu opportunity cost. Mc Mahon, Walter W. 2003. National Action Plan for
“Private cost of education“ terdiri dari pengeluaran untuk Education For All: Education Finance.
biaya sekolah, buku, peralatan, travel, dan pendapatan Psacharopoulus, G. 1987. Research and Studies, New
yang seharusnya didapat bila tidak kuliah. York: Pergamon Press
Beneit ekonomi pendidikan diukur dari pendapatan
tambahan sepanjang hidup seorang pekerja yang Pusat Penelitian dan Pengembangan Agama dan
terdidik. Pendapatan orang dengan tingkat pendidikan Keagamaan. 2002. Standarisai Biaya Pendidikan di
yang berbeda dapat dilihat dari usia kemampuan, latar Madrasah (MI, MTs, MA), Jakarta: Depag
belakang sosial. Walaupun sulit mengukur beneit Triaswati, 2005. Education Finance in Cambodia: Issues
langsung atau tidak langsung dari pendidikan, setidak- and Model, unpublished report for UNICEF Ofice at
tidaknya dapat diukur dengan rate of return to education, Cambodia.
menggunakan discounted cash low techniques dengan
mengukur present value baik dari biaya yang dikeluarkan Triaswati, 2006. Financing Gap on Poverty Alleviation
dan beneit yang akan diterima. Berdasarkan hasil Programs in Indonesia: Measurement and
penelitian diketahui bahwa: Implementation, unpublished report for CIDA-
• Rate of return dari seluruh bentuk pendidikan bernilai positif Governance Reform Support II Project for bapenas
di hampir seluruh negara, dan rate of return dari pendidikan Indonesia.
dasar menengah lebih tinggi dari pada pendidikan tinggi.

“JURNAL, Pendidikan Dasar “ Nomor: 9 - April 2008

Anda mungkin juga menyukai