Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MINI RISET

INVESTASI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Revita Yuni, S.Pd., M.Si

DISUSUN OLEH:

1. Nur Halizah 7191141014

2. Lasro Evaliya Situmorang 7193341011

3. Elisabet Pasaribu 7193341028

4. Sindi Mariani Br. Perangin Angin 7193341030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI –

FEUNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
EFISIENSI DALAM PEMBIAYAAN PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

PENDIDIKAN

A. Pendahuluan

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam peningkatan kualitas

sumber daya manusia. Dengan pendidikan menjadikan sumberdaya manusia siap

dalam menghadapi lingkungan kerja serta memberikan sumbangan terhadap

pembangunan sosial ekonomi melalui cara-cara meningkatkan pengetahuan,

keterampilan, kecakapan, sikap dan produktivitas. Bagi masyarakat secara umum

pendidikan bermanfaat untuk teknologi demi kemajuan di bidang sosial ekonomi,

karena manfaatnya yang luas dan dapat meresap ke berbagai bidang. Oleh karena itu,

tidaklah heran apabila Negara memiliki penduduk dengan tingkat pendidikan tinggi

akan mempunyai tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu pendidikan diperlukan

biaya yang tidak sedikit, apalagi negara kita yang saat ini ekonominya tidak stabil.

Pendidikan mempengaruhi secara penuh pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Hal

ini bukan saja karena pendidikan akan berpengaruh terhadap produktivitas, tetapi

juga berpengaruh terhadap fertilitas masyarakat. Namun perlu diakui bahwa negara

yang anggaran pendidikannya cukup tinggi, ternyata mempunyai kualitas

pendidikan yang lebih tinggi juga dibandingkan dengan negara yang mempunyai

anggaran pendidikan yang relatif kecil. Pada tulisan ini akan dibahas mengenai

pembiayaan dan efisiensi pendidikan. Adapun rumusan kajian pada makalah ini

adalah: bagaimana defenisi pembiayaan pendidikan dan bagaimana efisiensi

pendidikan, dengan tujuan dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan

pembiayaan dan efisiensi pendidikan termasuk untuk mengetahui urgensi


pembiayaan dalam pendidikan, efisiensi internal, efisiensi ekternal dan hal-hal

berkaitan dengan hal-hal tersebut.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan efisiensi dalam pembiayaan pendidikan

merupakan tanggung jawab kita semua yang terlibat dalam pembiayaan

penyelenggaraan pendidikan. Oleh sebab itu biaya pendidikan yang berasal dari

pemerintah maupun masyarakat dan orang tua dapat dipertanggungjawabkan secara

jujur dan amanah dalam upaya meningkatkan mutu proses pembelajaran dan mutu

lulusan.

B. Pembiayaan dan Efisiensi Pendidikan

Pembiayaan pendidikan adalah proses yang mutlak dan mesti ada dalam

proses pendidikan. Hal ini dapat dipahami dari syair-syair dan nasihat Imam Syafi’i

tentang menuntut ilmu memerluka enam hal pokok, salah satu diantaranya adalah

biaya. Biaya pendidikan merupakan dasar empiris untuk memberikan gambaran

karakteristik keuangan sekolah/madrasah. Analisis efesiensi keuangan sekolah dalam

pemanfataan sumber-sumber keuangan sekolah/madrasah dan hasil (output)

sekolah/madrasah dapat dilakukan dengan cara menganalisa biaya satuan (unit cost)

per siswa.

Beberapa ahli juga memberikan definisi pembiayaan pendidikan sebagaimana

yang dikemukakan oleh Dedi Supriadi bahwa biaya pendidikan adalah semua jenis

pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan baik dalam

bentuk uang maupun barang dan tenaga (yang dapat dihargakan dengan uang).

Dalam pengertian ini iuran siswa, sarana fisik berupa buku sekolah, dan guru adalah

tetmasuk kategori biaya. Bagian-bagian biaya itu direncanakan, diperoleh,

dialokasikan dan dikelola merupakan persoalan pembiayaan atau pendanaan

pendidikan (educational finance).


Semua pihak meyakini bahwa pendidik atau guru yang profesional sangat

urgen dalam pendidikan. Hal tersebut tidak bisa dihindarkan dari pembiayaan karena

Menurut Glenn Langford, kriteria profesi mencakup: 1) upah, 2) memiliki

pengetahuan dan keterampilan, 3) memiliki rasa tanggung jawab dan tujuan, 4)

mengutamakan layanan, 5) memiliki kesatuan, 6) mendapat pengakuan dari orang

lain atas pekerjaan yang digelutinya. Oleh karena itu, upah, honor atau gaji guru atau

pendidik merupakan suatu keharusan dalam pembiayaan pendidikan.

Cara untuk mengetahui tingkat efisiensinya pembiayaan dalam pendidikan

maka digunakan analisis cost dan benefit (analisis biaya dan manfaat). Analisis cost

dan benefit ini pada dasarnya untuk mengevaluasi penggunaan sumber ekonomi

dalam pembangunan yang banyak diprogramkan oleh pemerintah. Banyaknya

proyek yang harus dilaksanakan membutuhkan kejelian untuk dilaksanakan

sedangkan dari segi ketersediaan pembiayaan sangat terbatas. Dalam bidang

pendidikan analisis cost dan benefit digunakan dalam mengevaluasi penggunaan

sumber pembiayaan dalam pendidikan, hal ini dimaksudkan agar sumber

pembiayaan tersebut dapat digunakan secara efisien serta dapat memberikan

keuntungan yang maksimal. pentingnya pembahasan ini adalah tingginya peranan

keluarga dalam pembiayaan pendidikan, bahkan bila dihitung dari biaya total per

siswa, sumbangan keluarga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan subsidi

pemerintah.

Dedi Supriadi menjelaskan bahwa biaya pendidikan ditingkat sekolah berasal

dari tiga sumber, yaitu pemerintah (termasuk dalam hibah dan pinjaman luar negeri),

keluarga siswa (baik disalurkan melalui sekolah maupun dibelanjakan sendiri), dan

masyarakat (selain keluarga siswa). Pembiayaan pendidikan sebagai salah satu

komponen terpenting untuk tercapai tujuan pendidikan dari aktivitas pendidikan,


oleh karena itu dalam melakukan pembiayaan pendidikan tersebut perlu keterlibatan

berbagai pihak sebagai mitra dalam melakukan pembiayaan, baik pemerintah daerah,

masyarakat, dan orang tua peserta didik.

C. Konsep Efisiensi

Efisiensi adalah suatu aktifitas yang berkaitan dengan menghasilkan sesuatu

secara optimal dengan cara mengoptimalkan waktu secara tepat dalam proses

pengerjaannya. Efisiensi itu juga menggambarkan hubungan antara input dan output,

atau antara masukan dan keluaran. Suatu system yang efisien ditunjukkan oleh

keluaran yang lebih untuk sumber masukan. Efisiensi pendidikan artinya memiliki

kaitan antara pendayagunaan sumber-sumber pendidikan yang terbatas sehingga

mencapai optimalisasi yang tinggi. Dalam biaya pendidikan yang efisien hanya akan

ditentukan oleh ketepatan dalam mendayagunakan anggaran pendidikan dengan

memberikan prioritas pada faktor-faktor input pendidikan yang dapat memacu

prestasi belajar siswa.

Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien adalah apabila pendayagunaan

sumber daya seperti waktu, tenaga dan biaya tepat sasaran, dengan lulusan dan

produktifitas pendidikan yang optimal. Pada saat sekarang ini, pelaksanaan

pendidikan di Indonesia jauh dari efisien, dimana pemanfaatan segala sumberdaya

yang ada belum menghasilkan lulusan yang sesuai dengan yang diharapkan. Efisensi

dapat bermakna sebagai proses kegiatan yang mampu melahirkan suasana yang

kondusif, menyenangkan, merangsang kreativitas, mendorong prestasi dan iklim

yang sehat. Efisien adalah bagaimana menghasilkan efektifitas dari suatu tujuan

dengan proses yang lebih murah

D. Efesiensi Internal
Efisiensi internal sangat bergantung pada dua faktor utama, yaitu faktor

institusional dan faktor manajerial. Dalam rangka pelaksanaan efisiensi internal,

perlu dilakukan penekanan biaya pendidikan melalui berbagai jenis kebijakan, antara

lain:

a. Menurunkan biaya operasional;

b. Memberikan biaya prioritas anggaran terhadap komponen-pomponen input

yang langsung berkaitan dengan proses pembelajaran;

c. Meningkatkan kapasitas pemakaian ruang kelas, dan fasilitas-fasilitas belajar

lainnya;

d. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar;

e. Meningkatkan motivasi kerja guru;

f. Memperbaiki rasio guru-murid.

Efisiensi internal dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: Pertama, untuk

mengetahui berapa lama seorang lulusan menggunakan waktu belajar dapat

dilakukan dengan metode mencari statistik kohort (kelompok belajar), untuk itu dapat

dihitung dengan cara jumlah waktu yang dihabiskan lulusan dalam satu kohort

dibagi dengan jumlah lulusan dalam kohort tersebut.

E. Efesiensi Eksternal

Efesiensi eksternal sering dihubungkan dengan metode cost benefit analysis,

yaitu rasio antara keuntungan financial sebagai hasil pendidikan (biasanya diukur

dengan penghasilan) dengan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk pendidikan.

Analisis efisiensi eksternal berguna untuk menentukan kebijakan dalam

pengalokasian biaya pendidikan atau distribusi anggaran kepada seluruh sub-sub

sektor pendidikan. Diantara hal pokok yang harus diarahkan adalah sebagai berikut:
a. Pemerataan kesempatan memasuki sekolah atau madrasah (equality of acces);

b. Pemerataan untuk bertahan di sekolah atau madrasah (equality of survival);

c. Pemerataan kesempatan untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar

(equality of output);

d. Pemerataan kesempatan menikmati manfaat pendidikan dalam kehidupan

masyarakat (equality of outcome).

Analisis tingkat balik dari suatu investasi (return of investmen) sangat

berharga untuk menentukan suatu keputusan investasi.

F. Efisiensi dalam pembiayaan Pendidikan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas

Pendidikan

Menurut Beeby (Suryadi, 2012) kualitas dalam pendidikan harus mengkaji makna

esensi yang amat mendasar yang memberikan ciri tertentu terhadap pendidikan yang

berkualitas yang berbeda dari pendidikan yang tidak berkualitas. Untuk sampai

kepada konsep ini maka kualitas dapat dikaji baik dari segi proses dan segi produk

mapun dari sisi internal dan sisi fitness atau kesesuaian. Pendidikan sebagai suatu

proses menunjukkan bahwa terdapat banyak komponen yang harus dilibatkan

selama pendidikan berlangsung. Paling tidak ada tiga faktor yaitu:

a. Faktor kegiatan pendidikan yang meliputi perencanaan, pelakasanaan dan

evaluasi pendidikan;

b. Faktor sumber daya yang meliputi seperangkat sarana prasarana yang dibutuhkan

oleh proses pendidikan; dan

c. Faktor lingkungan yang meliputi lingkungan sosial, ekonomi, politik , keamanan

dan sebagainya yang ikut mempengaruhi proses pendidikan.


Penegasan di atas diperkuat oleh Thomas (Suryadi, 2012) bahwa suatu hal yang amat

penting bagi administrator adalah mengelola lembaga pendidikan sebagai suatu

sistem yang produktif. Dari berbagai komponen yang ada, agar dapat memberi

kontribusi secara optimal terhadap produktivitas pendidikan memerlukan daya

penggerak yaitu biaya. Maksudnya faktor-faktor tersebut perlu dibiayai agar mampu

berfungsi seperti yang direncanakan. Dalam pelaksanaannya setiap administrator

harus bertanggung jawab agar sumber daya yang terbatas sifatnya itu dapat

dimaksimalkan penggunaannya demi produktivtas pendidikan. Penggerak utama

dalam mengalokasikan sumber daya tersebut adalah penganggaran, dimana dalam

penganggaran yang menjadi fokus masalah adalah menentukan berapa besar tingkat

pengeluaran untuk membiayai berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan pendidikan.

Keterbatasan anggaran akan membatasi ruang gerak pengembangan sumberdaya

manusia sebagai human investment, menyebabkan penanganan pendidikan harus

diprioritaskan pada program pendidikan yang benar-benar diperlukan, menunjang

langsung pada pembangunan nasional. Pembiayaan pendidikan dianggap sebagai

suatu investasi human capital. Investasi ini ditanamkan dalam pengembangan

sumberdaya manusia dengan tujuan untuk menaikkan produktivitas tenaga kerja.

Data dari berbagai negara menunjukkan bahwa investasi pendidikan menunjukkan

keuntungan ekonomi yang cukup tinggi. Sebagai investasi berarti setiap usaha

pendidikan akan senantiasa memperhitungkan berapa yang dihasilkan dan dalam

bentuk apa hasil itu akan diperoleh, serta berapa jumlah biaya yang harus

dikeluarkan untuk hasil seperti itu.

Dalam hubungan antara efisiensi pembiayaan pendidikan mutu pendidikan, Tilaar

(2011) mengemukakan bahwa: Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap mutu

dan relevansi pendidikan adalah kemampuan pendayagunaan anggaran pendidikan


karena faktor ini memungkinkan suatu sistem pendidikan dapat berkembang,

misalnya karena gaji guru dan pegawai yang memadai, buku dan sarana pendidikan

yang memadai serta sarana pendidikan seperti laboratorium, perpustakaan dan alat

pelajaran yang mampu memacu penguasaan pengetahuan secara cepat.

G. Kesimpulan

Pembiayaan pendidikan dalam konsepnya didasari bahwa pendidikan

merupakan investasi sumber daya manusia, sehinnga para ahli ekonomi telah

memberikan perhatian yang serius terhadap pendidikan oleh karena pendidikan akan

meningkatkan kemampuan manusia dalam berproduksi. Disinilah titik awal

munculnya pandangan mengenai manusia sebagai modal pembangunan atau sering

disebut human capital. Sedangkan pengertian pembiayaan pendidikan merupakan

seluruh pendanaan yang ada atau yang digunakan guna mendukung terwujudnya

proses pendidikan sehingga dapat terwujudnya tujuan pendidikan yang efektif.

Efisiensi pembiayaan pendidikan adalah penggunaan biaya pendidikan secara

tepat sesuai dengan tingkat prioritas kebutuhan guna mewujudkan proses

pembelaaran yang bermutu sehingga menghasilkan output yang berkualitas sesuai

dengan kompetensi yang ditetapkan pada masing-masing jenjang dan jenis

pendidikan. Oleh sebab itu biaya pendidikan dapat dipertanggungjwabkan secara

jujur dan amanah dalam upaya meningkatkan mutu proses pembelajaran dan mutu

lulusan.

Penggerak utama dalam mengalokasikan sumber daya tersebut adalah

penganggaran, dimana dalam penganggaran yang menjadi fokus masalah adalah

menentukan berapa besar tingkat pengeluaran untuk membiayai berbagai aktivitas

untuk mencapai tujuan pendidikan.


Dalam pendekatan mutu, peranan pembiayaan nampak lebih jelas, oleh

karena penggunaan biaya pendidikan yang efisien dipandang sebagai penempatan

setiap usaha yang harus mampu meningkatkan mutu pendidikan.


DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ijtimaiyah/article/view/1403/1139https://r.search.yahoo.

com/_ylt=Awrx18wpJZZhnXAAqwXLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9z

AzEEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1637258665/RO=10/RU=https%3a%2f%2fojs.unm.ac.i

d%2fEklektika%2farticle%2fdownload%2f6552%2f3733/RK=2/RS=mW22H2gdltXRuYOVPr

f37ATnx0s--

Anda mungkin juga menyukai