Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN OBSERVASI

MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH


DI SMP 2 SUNGAI RUMBAI

Dosen Pengampu : Wdiya Dwi Anggraini,SE.,MM.,Ak.

Disusun oleh :
Anggia Putri Kencana
(2001005)

Program Manajemen Pendidikan Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah


Nahdatul Ulama (STITNU) Sakinah DharmasrayaTahun 1443 H / 2022 M
BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk watak peserta didik,
penyelenggaraannya merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua, dan
masyarakat. OIeh sebab itu lembaga pendidikan harus dapat mengelola sumber daya yang ada
untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Sumber daya yang dapat mendukung untuk mencapai
tujuan pendidikan salah satunya adalah keuangan/pembiayaan dalam suatu lembaga pendidikan.
Maka pemerintah, orang tua, dan masyarakat hendaknya dapat mengalokasikan keuangan
sebagai sumber dana pendidikan. Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya
yang secara langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal tersebut
yang menuntut sekolah mampu mengelola pembiayaan dengan sebaik-baiknya, agar dana-dana
yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Kewenangan kepada sekolah untuk mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana sesuai
dengan kebutuhan masing-masing sekolah karena pada umumnya dunia pendidikan selalu
dihadapkan pada masalah keterbatasan dana, apa lagi dalam kondisi krisis pada sekarang ini.
Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung
menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal tersebut lebih terasa lagi karena
sekarang pemerintah menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah), yang menuntut
kemampuan sekolah untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta
mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan
pemerintah. Manajemen keuangan dalam suatu lembaga persekolahan mempunyai peranan
penting dalam memelihara, memperlancar, dan meningkatkan pengembangan program
pengajaran, mutu dan relevansi serta kesempatan pendidikan. Disamping itu untuk mewujudkan
pengelolaan sekolah yang baik, perlu adanya kepala sekolah yang memiliki kemampuan sesuai
tuntutan tugasnya.
B.         Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk melaporkan hasil observasi yang telah dilakukan
di SMP N 2 SUNGAI RUMBAI. Dimana hasil observasi yang berkaitan dengan segala hal
mengenai pembiayaan sekolah, seperti:
1. Sumber-sumber keuangan sekolah.
2. Pengeluaran sekolah.
3. Proses keuangan sekolah.
4. Proses perencanaan keuangan sekolah.
5. Komponen anggaran BOS.
6. Prosedur penysunan anggaran BOS.
7. Penyusunan anggaran BOS.
8. RAPBS.
9. Kompenen RAPBS.
10. Prosedur penyusunan RAPBS.
11. Proses tanggung jawab keuangan sekolah.
C.        Waktu dan Tempat Observasi
Penulis melakukan observasi mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam untuk mendapatkan
data dan informasi mengenai pembiayaan sekolah, yaitu:
Tempat            : SMP N 2 SUGAI RUMBAI
Hari/Tanggal   : SELASA, 7 JUNI 2022
Pukul               : 08.30-11.00 WIB

D.        Teknik Pengumpulan Data


Studi lapangan/Observasi merupakan teknik yang dilakukan dengan cara mengumpulkan
data dan mengadakan observasi langsung terhadap objek observasi melalui kegiatan wawancara
(tanya jawab), yaitu proses mengumpulkan data dengan melakukan dialog.
BAB II
LANDASAN TEORITIS

A.        Pengertian Manajemen Keuangan Sekolah


Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan turut
menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang terjadi di substansi
manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau
pengendalian. Manajemen keuangan yaitu “memperoleh dan menetapkan sumber-sumber
pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggungjawaban” (Lipham,
1985; Keith, 1991). Sedangkan menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan
merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan,
perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan. Dengan demikian, manajemen
keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai
dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan
sekolah.

B.       Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah


Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat
direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk
membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien. Untuk itu tujuan manajemen
keuangan adalah:
1.      Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah.
2.      Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
3.      Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali
sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan
pertanggung-jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan
perundangan yang berlaku.
C.      Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Undang-undang No 20
Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip
keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga
perlu mendapat penekanan. Berikut ini dibahas masing-masing prinsip tersebut, yaitu
transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.

a.         Transparansi
Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang manajemen berarti adanya
keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga pendidikan, bidang manajemen
keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga
pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan
pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang
berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam rangka
meningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh
program pendidikan di sekolah. Disamping itu transparansi dapat menciptakan kepercayaan
timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah melalui
penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat
dan memadai.

b.         Akuntabilitas
Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan
perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku maka pihak sekolah
membelanjakan uang secara bertanggung jawab. Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada
orang tua, masyarakat dan pemerintah. Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat
terbangunnya akuntabilitas, yaitu :
(1)   Adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan menerima masukan dan
mengikutsertakan berbagai komponen dalam mengelola sekolah;
(2)   Adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi
dan wewenangnya, dan
(3)   Adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan pelayanan
masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan yang cepat.
c.         Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Garner(2004)
mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi, karena sebenarnya efektivitas tidak berhenti sampai
tujuan tercapai tetapi sampai pada kualitatif hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi
lembaga. Effectiveness ”characterized by qualitative outcomes”. Efektivitas lebih menekankan
pada kualitatif outcomes. Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau
kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka
mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.

d.         Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efficiency”characterized by
quantitative outputs” (Garner,2004). Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan
(input) dan keluaran (out put) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga,
pikiran, waktu, biaya.
BAB III
HASIL OBSERVASI

D.        Profil Sekolah
1.      Identitas Sekolah
Nama                                       : SMP N 2 SUNGAI RUMBAI
NPSN : 10307761
Alamat                                     : Jl.Poros Kurnia
Kelurahan                                : Kurnia Koto Salak
Kecamatan                              : Sungai Rumbai
Kab/Kota                                : Dharmasraya
Provinsi                                   : Sumatera Barat
Kode Pos                                : 27684
Status Sekolah                         : Negeri
Tahun Berdiri                          : 2005
Waktu penyelenggara : Sehari penuh / 5 hari
Akreditasi :B
No.Sk : 0796/BAP/-SM/LL/X/2014
Tanggal SK.
Akreditasi : 02/10/2014
Email : smpnegeridua-sungairumbai@yahoo.co.id
Hasil Wawancara
Narasumber 1              : Buk Mei
Jabatan                        : Bendahara
NIP                             : 196004111982012006

1.      Sumber-Sumber Keuangan Sekolah


Sumber keuangan SMP N 2 SUNGAI RUMBAI berasal dari pemerintah pusat dan
pemerintah daerah yang biasanya disebut BOS Pusat, BOS Provinsi dan BOS Kabupaten.
Sekolah ini sudah memiliki sumber keuangan yang berasal dari pemerintah, karena itu sekolah
ini tidak boleh mengambil atau mencari dana dari masyarakat atau orangtua murid. Jadi SMP N
2 SUNGAI RUMBAI hanya bergantung pada sumber dana tersebut saja.
2.      Pengeluaran Sekolah
Di SMP N 2 SUNGAI RUMBAI pengeluaran sekolah yaitu penggunaan/belanja program
sejumlah Rp. . Penggunaan/belanja program yang terdiri dari: pengembangan kompetensi lulusan
Rp. 1.300.000, pengembangan standar isi Rp. -, pengembangan standar proses Rp. 47.672.600,
pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan Rp. 43.151.000, pengembangan sarana dan
prasarana pendidikan Rp. 330.290.610, pengembangan standar pengelolaan Rp. 120.080.625,
pengembangan standar pembiayaan Rp. 54.177.889, dan pengembangan implementasi penilaian
Rp.61.875.250. Sedangkan penggunaan/belanja non program terdiri dari: belanja pegawai Rp.
477.525.000 dan belanja barang dan jasa Rp. 26.348.800. Jumlah penggunaan/belanja uang
diatas berdasarkan RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) pada tahun ajaran
2021/2022.
3.      Proses Pengelolaan Keuangan Sekolah
Proses pengelolaan keuangan di SMP N 2 SUNGAI RUMBAI sesuai dengan pengeluaran
yang sudah direncanakan sesuai dengan kebutuhan sekolah, realisasi tidak boleh melebihi target
yang sudah di rencanakan dan disepakati oleh sekolah dan dinas terkait.
4.      Proses Perencanaan Keuangan Sekolah
Proses perencanaan keuangan di SMP N 2 SUNAGI RUMBAI yaitu mengadakan rapat
membahas RAPBS dengan kepala sekolah sebagai penanggung jawab, lalu bendahara sekolah,
komite sekolah dan beberapa wali murid atau masyarakat sekitar sekolah yang tergabung dalam
komite sekolah. Terarah dan terkendali sesuai dengan kebutuhan sekolah.
5.      Komponen Anggaran BOS
Komponen anggaran BOS di SMP N2 SUNGAI RUMBAI, yaitu sebagai berikut:
a.              Pembelian/pengadaan buku teks pelajaran;
b.              Kegiatan penerimaan siswa baru;
c.              Kegiatan pembelanjaan dan ekstrakurikuler siswa;
d.             Kegiatan ulangan/ujian;
e.              Pembelian bahan habis pakai;
f.               Langganan daya dan jasa;
g.              Perawatan sekolah;
h.              Pembayaran honorarium bulanan, guru honorer dan tenaga kependidikan honorer;
i.                Pengembangan profesi guru;
j.                Pembiayaan pengelolaan BOS;
k.              Pembelian/ pengadaan komputer/printer, dan
l.                Alat peraga/media pembelajaran/peralatan kantor.

6.      Prosedur Penyusunan Anggaran BOS


Dengan cara mengumpulkan data kebutuhan yang diperlukan sekolah, mengetahui jumlah
siswa yang ada disekolah.
7.      Anggaran BOS
Data anggaran BOS di SMP N 2 SUNGAI RUMBAI yang didapat yaitu BOS Pusat
Rp.757.500.000. Jumlah tersebut berdasarkan data RAPBS pada tahun ajaran 2020/2021.
8.      RAPBS
RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah) ini merupakan  plafon
pendanaan yang dibutuhkan dan harus disediakan serta direncanakan asal dana tersebut
didapatkan. RAPBS inilah yang menjadi dasar pengelolaan manajemen sekolah. Segala hal yang
dilakukan oleh sekolah harus tercover di RAPBS tersebut. Jika tidak, maka kegiatan tersebut
haruslah diprogramkan di tahun depannya.
Untuk itulah, maka setiap sekolah menyusun RAPBS sebagai acuan kegiatan yang terkait
dengan pendanaan. Sebenarnya, dengan adanya RAPBS ini, sekolah dapat mengeksplorasi
kemampuan dirinya dan menyeimbangkan dengan alokasi dana yang ada. Dengan cara ini, setiap
program sekolah sudah terback up dalam RAPBS tersebut.

9.      Komponen RAPBS
Komponen yang terdapat dalam RAPBS terdiri dari 8 standar pendidikan, yaitu :
a.       standar isi;
b.      standar proses;
c.       standar pengelolaan;
d.      standar kompetensi lulusan;
e.       standar pendidik dan tenaga kependidikan;
f.       standar pembiayaan;
g.      standar sarana dan prasarana, dan
h.      standar penilaian.

10.  Prosedur Penyusunan RAPBS


a.       Kepala Sekolah menganalisis kebutuhan sekolah dengan memperhatikan skala prioritas yang
dibutuhkan sekolah dan menganalisis RAPBS tahun lalu. Jika Kepala sekolah tidak membuat
RAPBS maka akan di pertimbangkan dari RAPBS tahun lalu.
b.      Kepala Sekolah melalui musyawarah kerja sekolah menyusun RAPBS yang dikaji secara
mendalam.
c.       RAPBS diajukan Kepala Sekolah kepada Ketua Komite Sekolah, dan selanjutnya Ketua Komite
dan Pengurus lainnya melakukan verifikasi dan penilaian terhadap RAPBS yang diajukan.
d.      Setelah diverifikasi dan penilaian oleh Ketua Komite danPengurus, selanjutnya RAPBS dibawa
ke Rapat pengurus Komite.
e.       Setelah disahkan dan ditetapkan RAPBS, RAPBS ini dipaparkan ke depan orang tua murid. Jika
ada yang perlu direvisi dilakukan perbaikan dan penyesuaian seperlunya, untuk selanjutnya
program kerja dan RAPBS dianggap sah dan dapat dijalankan.

11.  Proses penanggung jawaban keuangan sekolah.


Proses penanggung jawaban keuangan di sekolah ini, yaitu pengeluaran uang dilaporkan
setiap 3 bulan sekali atau per triwulan kemudian dikelola sesuai dengan pengeluaran yang sudah
ditentukan oleh Dinas Pendidikan. Bentuk pelaporan tersebut transparan dan akurat dapat
dibuktikan dengan berbagai kuitansi yang mendukung setiap transaksi yang dilakukan.
BAB IV
PENUTUP

A.        Kesimpulan
Di SMP yang telah saya pilih untuk tempat observasi yaitu SMP N 2 SUNAGI RUMBAI,
sudah memilki sumber dana dari pemerintah pusat maupun daerah. pengeluaran sudah
terarahkan sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh sekolah. Pengelolaannya juga sudah
sesuai dengan rencana karena realisasinya tidak melebihi target yang telah ditetapkan oleh kepala
sekolah sebagai penanggung jawab, lalu bendahara sekolah, komite sekolah dan beberapa wali
murid atau masyarakat sekitar sekolah yang tergabung dalam komite sekolah. Segala
pengeluaran selalu di catat dan di rincikan dengan baik oleh bendahara sekolah dan selalu
memberikan laporan pada dinas terkait setiap pertriwulan atau pertiga bulan. Semua bentuk
penanggung jawaban atas keluar masuknya di SMP N 2 SUNGAI RUMBAI dibuat oleh
bendahara sekolah dan diketahui oleh kepala sekolah sebagai penanggung jawab bentuk
pelaporan tersebut transparan dan akurat dapat dibuktikan dengan berbagai kuitansi yang
mendukung setiap transaksi yang dilakukan. Dengan adanya bantuan pendidikan dari
pemerintah  saat ini sudah mampu meringankan beban peserta didik dalam pencapaian wajib
belajar, maka dengan bantuan tersebut juga dapat membuat kegiatan di sekolah dapat lancar,
efektif dan efesien membuat peserta didik dapat mencapai cita-cita yang diinginkan.

B.         Saran
Saran saya untuk SMP N 2 SUNGAI RUMBAI dalam hal manajemen keuangan tetap
mengikuti prosedur yang diberikan dinas, pelaporan keuangan yang transparan dan tetap
melakukan pencatatan yang sesuai dengan pengeluaran dan pemasukan sekolah.
L

Anda mungkin juga menyukai