Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN

A. Pengertian Manajemen keuangan

Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya,


kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian. Beberapa kegiatan
manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan,
pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggung jawaban.

Menurut Depdiknas manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/


ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan,
pertanggungjawaban dan pelaporan. Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat
diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan,
pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan sekolah.

Maka dapat disimpulakan bahwa manajemen keuangan pendidikan adalah proses


yang dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang
diinginkan dengan mengembangkan sumber daya dan potensi yang dimiliki oleh sistem
pendidikan tersebut secara efektif dan efisien terutama dalam bidang keuangan.

B. Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan Pendidikan

Adapun tujuan dari manajemen keuangan adalah untuk memperoleh, dan mencari
peluang sumber-sumber pendanaan bagi kegiatan sekolah, agar bisa menggunakan dana
secara efektif dan tidak melanggar aturan, dan membuat laporan keuangan yang transparan
dan akuntabel. Di sinilah peran manajemen sekolah atau komite sekolah untuk mengelola
keuangan dengan sebaik mungkin dengan memperdayakan sumber daya manusia yang ada di
lingkungan sekolah. Melalui kegiatan manajemen ini diharapkan kebutuhan pendanaan
sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan
digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien sehingga
kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

Selanjutnya fungsi manajemen keuangan dalam pendidikan adalah untuk


melaksanakan kegiatan agar suatu tujuan tercapai dengan efektif dan efisien. Secara tegas
tidak ada rumusan yang sama dan berlaku umum untuk fungsi manajemen. Adapun fungsi
manajemen menurut George R. Terry yang dikutip oleh Mulyono dalam bukunya yaitu
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan
pengendalian (controlling)1.

C. Tugas Manajemen Keuangan Pendidikan


Dalam pelaksanaannya, manajemen keuangan menganut asas pemisahan tugas
antara fungsi Otorisator, Ordonator, dan Bendaharawan. Otorisator adalah pejabat
yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan
dan pengeluaran anggaran. Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan
pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan
berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang
berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang serta
diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggungjawaban.

Manajer keuangan sekolah berkewajiban untuk menentukan keuangan


sekolah, cara mendapatkan dana untuk infrastruktur sekolah serta penggunaan dana
tersebut untuk membiayai kebutuhan sekolah.

D. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan Pendidikan


Dalam sistem manajemen keuangan pendidikan terdapat beberapa prinsip
yang perlu diperhatikan. Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan
bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi,
transparansi, dan akuntabilitas public.
1. Transparansi
Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang manajemen
berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena
kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang
menjadi tanggung jawabnya.

3. Efektivitas

Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.


Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes.

1
Mulyono. Manajemen Admintrasi dan Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta:Ar-ruzz Media 2008), Hal.23
4. Efisiensi
Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan
keluaran (out put) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga,
pikiran, waktu, biaya.

E. Konsep Dasar Manajemen Keuangan Pendidikan.


1. Manajemen Keuangan Pendidikan
Mulyasa mengatakan bahwa manjemen keuangan sekolah merupakan bagian
dari kegiatan pembiayaan pendidikan, yang secara keseluruhan menuntut kemampuan
sekolah untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta
mempertanggungjawabkan secara efektif dan transparan.2
Manajemen memiliki tiga tahapan penting yaitu tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan dan tahap penilaian. Ketiga tahapan tadi apabila diterapkan dalam
manajemen keuangan adalah menjadi tahap perencanaan keuangan (budgeting),
Pelaksanaan (Akunting) dan tahap penilaian atau evaluasi (Auditing).
2. Manajemen Pembiayaan Pendidikan
Biaya pendidikan diartikan sebagai sejumlah uang yang dihasilkan dan
dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan pendidikan yang mencakup
gaji guru, peningkatan kemampuan profesional guru, pengadaan sarana ruang belajar,
perbaikan ruang belajar, pengadaan parabot/mebeler, pengadaan alat-alat pelajaran,
pengadaan buku-buku pelajaran, alat tulis kantor, kegiatan ekstakulikuler, kegiatan
pengelolaan pendidikan, dan supervisi pembinaan pendidikan serta ketataushaan
sekolah. (Nanang Fatah, 2000: 112)
Secara teoritis, konsep biaya di bidang lain mempunyai kesamaan dengan
bidang pendidikan, yaitu lembaga pendidikan dipandang sebagai produsen jasa
pendidikan yang menghasilkan keahlian, keterampilan, ilmu pengetahuan, karakter
dan nilai-nilai yang dimiliki oleh seorang lulusan.

F. Problematika Manajemen Keuangan Pendidikan


Setiap manajemen yang terdapat dalam suatu instansi maupun organisasi
pastilah tidak luput dari suatu permasalahan. Salah satu bidang manajemen yang
rawan timbul permasalahan adalah manajemen keuangan. Diantara masalah-masalah
tersebut yang sering terjadi adalah, penyalahgunaan keuangan untuk memperkaya diri
2
Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah. (Bandung: Remaja Rosda karya. 2006), Hal.194.
(korupsi), membebankan pembiayaan kepada siswa didik, pelaporan keuangan yang
penuh manipulasi, pembelanjaan keuangan yang tidak tepat guna, dan lain
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai