Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN KEUANGAN SEKOLAH

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH


TAHUN ANGGARAN 2020/2021

DISUSUN OLEH :

BADRUDIN, ST
Kepala Sekolah

SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH


Jl. Lapangan 9a banyuputih, Kec. Banyuputih
Kab. Batang, Jawa Tengah
51271
SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH
TAHUN 2020
PEDOMAN KEUANGAN SEKOLAH
SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH

A. Latar Belakang
Setiap kegiatan perlu diatur agar kegiatan berjalan tertib, lancar, efektif dan
efisien. Kegiatan di sekolah yang sangat kompleks membutuhkan pengaturan yang
baik. Keuangan di sekolah merupakan bagian yang amat penting karena setiap
kegiatan butuh uang. Keuangan juga perlu diatur sebaik-baiknya. Untuk itu perlu
manajemen keuangan yang baik. Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen
pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau
pengendalian. Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan
menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan dana (Lipham, 1985; Keith,
1991), pelaporan, pemeriksaan dan pertanggung jawaban.
Di dalam manajemen keuangan sekolah terdapat rangkaian aktivitas terdiri dari
perencanaan program sekolah, perkiraan anggaran, dan pendapatan yang diperlukan
dalam pelaksanaan program, pengesahan dan penggunaan anggaran sekolah.
Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai tindakan pengurusan/ ketatausahaan
keuangan yang meliputi pencatatan , perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban
dan pelaporan. Sebagai suatu lembaga pendidikan perlu ditingkatkan dan disesuaikan
denagan kebutuhan dan perkembangan pembangunan disegala bidang baik segi sarana
dan prasarana Pendidikan, fasilitas kerja maupun kesejahtraan yang layak bagi seluruh
tenaga Pendidik. Untuk memenuhi sasaran tersebut sangat diperlukan biaya yang
cukup dan administrasi yang tertib

B. Pengertian Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang
akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana
yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen
keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.

1
Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan
sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan
pertanggungjawaban (Lipham, 1985; Keith, 1991)
Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan
pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan,
pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan Dengan demikian, manajemen
keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan
sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan
pertanggung-jawaban keuangan sekolah.

C. Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah


Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah
dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan
digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien.
Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah:
1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam
menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam
pembukuan dan pertanggung-jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

D. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Undang-
undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan
berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Berikut ini dibahas
masing-masing prinsip tersebut, yaitu transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan
efisiensi.
1. Transparansi
Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang manajemen
berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga
pendidikan, bidang manajemen keuangan yang transparan berarti adanya
keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan

2
sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan
pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang
berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat diperlukan
dalam rangka meningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah
dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah. Disamping itu
transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah,
masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah melalui penyediaan informasi dan
menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai.
Beberapa informasi keuangan yang bebas diketahui oleh semua warga sekolah
dan orang tua siswa misalnya rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah
(RAPBS) bisa ditempel di papan pengumuman di ruang guru atau di depan ruang
tata usaha sehingga bagi siapa saja yang membutuhkan informasi itu dapat dengan
mudah mendapatkannya. Orang tua siswa bisa mengetahui berapa jumlah uang
yang diterima sekolah dari orang tua siswa dan digunakan untuk apa saja uang itu.
Perolehan informasi ini menambah kepercayaan orang tua siswa terhadap sekolah.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena
kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang
menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti
penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan
dan peraturan yang berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang secara
bertanggung jawab. Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua,
masyarakat dan pemerintah. Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat
terbangunnya akuntabilitas, yaitu (1) adanya transparansi para penyelenggara
sekolah dengan menerima masukan dan mengikutsertakan berbagai komponen
dalam mengelola sekolah , (2) adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat
diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya, (3)
adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan
pelayanan masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan
pelayanan yang cepat
3. Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Garner(2004) mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi, karena sebenarnya
efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi sampai pada kualitatif hasil

3
yang dikaitkan dengan pencapaian visi lembaga. Effectiveness ”characterized by
qualitative outcomes”. Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes.
Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang
dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka
mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
4. Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efficiency ”
characterized by quantitative outputs ” (Garner,2004). Efisiensi adalah
perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (out put) atau
antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya.

E. Pengelolaan Keuangan Sekolah


Pengelolaan keuangan sekolah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan
pengawasan keuangan sekolah. Adapun Azas Pengelolaan Keuangan Sekolah dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Keuangan sekolah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.
b. Yang dimaksud secara tertib adalah bahwa keuangan sekolah dikelola secara
tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan bukti-bukti administrasi
yang dapat dipertanggungjawabkan.
c. Taat pada peraturan perundang-undangan adalah bahwa pengelolaan keuangan
sekolah harus berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
d. Efektif merupakan pencapaian hasil program dengan target yang telah
ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan keluaran dengan hasil.
e. Efisien merupakan pencapaian keluaran yang maksimum dengan masukan
tertentu atau penggunaan masukan terendah untuk mencapai keluaran tertentu.
f. Ekonomis merupakan pemerolehan masukan dengan kualitas dan kuantitas
tertentu pada tingkat harga yang terendah.
g. Transparan merupakan prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat
untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang
keuangan sekolah.

4
h. Bertanggung jawab merupakan perwujudan kewajiban seseorang untuk
mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan.
i. Keadilan adalah keseimbangan distribusi kewenangan dan pendanaannya
dan/atau keseimbangan distribusi hak dan kewajiban berdasarkan
pertimbangan yang objektif.
j. Kepatutan adalah tindakan atau suatu sikap yang dilakukan dengan wajar dan
proporsional.
Manfaat untuk masyarakat sekolah adalah bahwa keuangan sekolah diutamakan
untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat sekolah.

F. Penatausahaan Keuangan Sekolah


1. Azas Umum
a) Kepala Sekolah dan/atau bendahara sekolah yang menerima atau menguasai
uang/barang/kekayaan sekolah wajib menyelenggarakan penatausahaan
sesuai dengan Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
b) Kepala Sekolah secara berkala wajib melakukan pemeriksaan terhadap
penatausahaan keuangan sekolah pada minimal setiap 3 (tiga) bulan sekali.
c) Dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar
penerimaan dan/atau pengeluaran atas pelaksanaan APBS ditandatangani
oleh Bendahara Sekolah dan disahkan oleh Kepala Sekolah.
d) Kepala Sekolah yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen
yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar penerimaan dan/atau
pengeluaran atas pelaksanaan APBS bertanggung jawab terhadap kebenaran
material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud.
2. Penatausahaan Penerimaan
a) Bendahara sekolah wajib menyelenggarakan penatausahaan terhadap
seluruh penerimaan dan penyetoran atas penerimaan yang menjadi tanggung
jawabnya.
b) Bendahara sekolah wajib menutup Buku Kas Umum setiap akhir bulan dan
diketahui oleh Kepala Sekolah.
c) Semua penerimaan harus dicatat dalam Buku Kas Umum.
d) Selain dicatat pada Buku Kas Umum, semua penerimaan dicatat dalam buku
bantu penerimaan sesuai dengan jenis sumber dananya.

5
e) Penyetoran dicatat dalam Buku Bantu Bank.
f) Bendahara sekolah wajib mempertanggungjawabkan atas pengelolaan uang
yang menjadi tanggung jawabnya dengan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban kepada Kepala Sekolah.
3. Penatausahaan Pengeluaran
a) Bendahara sekolah wajib menyelenggarakan penatausahaan terhadap
seluruh pengeluaran atau penggunaan dana yang menjadi tanggung
jawabnya.
b) Semua pengeluaran harus dicatat dalam Buku Kas Umum.
c) Selain dicatat pada Buku Kas Umum, semua pengeluaran dicatat dalam buku
bantu pengeluaran sesuai dengan jenis kegiatan.
d) Bendahara sekolah wajib mempertanggungjawabkan atas penerimaan dan
pengeluaran dana yang menjadi tanggung jawabnya kepada Kepala sekolah
paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya.
e) Dalam mempertanggungjawabkan penerimaan dan pengeluaran dana,
bendahara sekolah menggunakan Buku Kas Umum dan laporan realisasi
penggunaan dana.

G. Sumber-Sumber Keuangan Sekolah


1. Dana dari Pemerintah
Dana dari pemerintah disediakan melalui jalur Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
yang dialokasikan kepada semua sekolah untuk setiap tahun ajaran. Besarnya dana
yang dialokasikan di dalam BOS biasanya ditentukan berdasarkan jumlah siswa
kelas X, XI dan XII. Mata anggaran dan besarnya dana untuk masing-masing jenis
pengeluaran sudah ditentukan. Pemerintah di dalam BOS Pengeluaran dan
pertanggungjawaban atas pemanfaatan dana BOS harus benar-benar sesuai dengan
mata anggaran tersebut. Dana ini diberikan secara berkala yang digunakan untuk
membiayai seluruh kegiatan operasional sekolah.
2. Dana dari Orang Tua Siswa
Pendanaan dari masyarakat ini dikenal dengan istilah iuran Komite. Besarnya
sumbangan dana yang harus dibayar oleh orang tua siswa ditentukan oleh rapat
Komite sekolah. Pada umumnya dana Komite terdiri atas :
a) Dana tetap bulan sebagai uang kontribusi yang harus dibayar oleh orang tua
setiap bulan selama anaknya menjadi siswa di sekolah

6
b) Dana tetap Tahun sebagai uang kontribusi yang harus dibayar oleh orang tua
setiap tahun selama anaknya menjadi siswa di sekolah
c) Dana insidental yang dibebankan kepada siswa baru yang biasanya hanya satu
kali selama tiga tahun menjadi siswa (pembayarannya dapat diangsur).
d) Dana sukarela yang biasanya ditawarkan kepada orang tua siswa terterntu yang
dermawan dan bersedia memberikan sumbangannya secara sukarela tanpa
suatu ikatan apapun.
3. Dana dari Masyarakat
Dana ini biasanya merupakan sumbangan sukarela yang tidak mengikat dari
anggota-anggota masyarakat sekolah yang menaruh perhatian terhadap kegiatan
pendidikan di suatu sekolah. Sumbangan sukarela yang diberikan tersebut
merupakan wujud dari kepeduliannya karena merasa terpanggil untuk turut
membantu kemajuan pendidikan.
Dana ini ada yang diterima dari perorangan, dari suatu organisasi, dari yayasan
ataupun dari badan usaha baik milik pemerintah maupun milik swasta.
4. Dana dari Peserta Kegiatan
Dana ini dipungut dari siswa sendiri atau anggota masyarakat yang menikmati
pelayanan kegiatan pendidikan tambahan atau ekstrakurikuler, seperti pelatihan
komputer, kursus bahasa Inggris atau keterampilan lainnya.
5. Dana dari Kegaitan Wirausaha Sekolah
Ada beberapa sekolah yang mengadakan kegiatan usaha untukmendapatkan dana.
Dana ini merupakan kumpulan hasil berbagai kegiatan wirausaha sekolah yang
pengelolaannya dapatj dilakukan oleh staf sekolah atau para siswa misalnya
koperasi, kantin sekolah, bazaar tahunan, warnet, usaha fotokopi, dll.

H. Proses Pengelolaan Keuangan di Sekolah


a) Proses pengelolaan keuangan meliputi:
b) Perencanaan anggaran
c) Strategi mencari sumber dana sekolah
d) Penggunaan keuangan sekolah
e) Pengawasan dan evaluasi anggaran
f) Pertanggung jawaban

7
I. Organisasi dan Koordinasi
Kepala sekolah dituntut untuk dapat mengorganisasikan dengan menetapkan
orang-orang yang akan melaksanakan tugas pekerjaan, membagi tugas, dan
menetapkan kedudukan, serta hubungan kerja satu dengan lainnya agar tidak terjadi
benturan dan kesimpangsiuran satu dengan lainnya. Orang-orang yang diperlukan
untuk mengelola kegiatan dana di sekolah antara lain:
1. Bendahara
a) Pemegang buku kas umum
b) Pemegang Buku Pembantu Mata Anggaran, Buku Bank, Buku Pajak Regristasi
SPM, dan lain-lain.
c) Pembuat Laporan dan Pembuat Arsip Pertanggungjawaban Keuangan.
2. Pelaksanaan
Staf yang dipilih untuk untuk membantu pengelolaan keuangan sekolah dituntut
untuk memahami tugasnya sebagai berikut:
a) paham pembukuan;
b) memahami peraturan yang berlaku dalam penyelenggaraan administrasi
keuangan;
c) layak dan mempunyai dedikasi tinggi terhadap pimpinan dan tugas;
d) memahami bahwa bekerja di bidang keuangan adalah pelayanan;
e) kurang tanggapnya bagian keuangan akan dapat mempengaruhi kelancaran
pencapaian tujuan.
3. Tata Usaha
TATA USAHA : Segenap rangkaian aktivitas yang menghimpun, memcatat,
mengolah, menggunakan , mengirim dan menyimpan keterangan-keterangan yang
perlu dalam setiap organisasi.
Ketatausahaan keuangan sekolah diselenggarakan dengan berpedoman pada
keputusan Presiden No. 24 tahun 1995 tentang pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional serta Menteri
Keuangan. Setiap transaksi keuangan yang berakibat Penerimaan maupun
Pengeluaran/pembayaran Uang wajib dicatat oleh bendaharawan dalam buku yang
sudah ditentukan.
Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Sekolah harus dipertanggung jawabkan
menurut sumbernya. Penerimaan yang bersumber dari Pemerintah
dipertanggungjawabkan kepada Pemerintah sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku. Sedangkan penerimaan yang bersumber dari bantuan

8
Masyarakat dipertanggungjawabkan kepada BP.3 dan dilaporkan kepada
Pemerintah.
BENDAHARAWAN: Adalah mereka yang ditugaskan untuk menerima,
menyimpan, membayar, mengeluarkan/menyerahkan Uang sekolah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BENDAHARAWAN.


a) Menerima, menyimpan dan memelihara serta menyerahkan Uang/barang
milik sekolah.
b) Menyelenggarakan tata usaha, baik uang maupun barang milik sekolah
secara tertib dan teratur.
c) Mengerjakan buku kas / buku barang dan buku-buku lainnya sesuai dengan
ketentuan.
d) Menyusun dokumen / bukti-bukti secara tertib dan teratur
e) Membuat laporan baik secara priodik maupun triwulan.
f) Membuat perhitungan / pertanggung jawaban kepada Kepala Sekolah
g) Bendahara bertanggung jawab kepada kepala Sekolah mengenai barang /
uang yang diurusnya dari kerugian, hilang, rusak akibat kelalaian.
4. Pengawasan
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang diharapkan mampu
mencegah timbulnya penyimpangan atau kesalahan dalam pelaksanaan. Hal ini
perlu dilakukan sebagai usaha sistematik untuk menetapakan standar pelaksaan
dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi, umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata denagn standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengatur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil koreksi
yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya sekolah dipergunakan
dengan cara yang oaling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan sekolah.
Dengan pengawasan (controlling) diharapkan penyimpangan yang mungkin terjadi
dapat ditekan sehingga kerugian dapat dihindari. Untuk itu, Kepala sekolah
dituntut untuk memahami secara garis besar pekerjaan yang dilakukan oleh
pelaksana administrasi keuangan, dan paham peraturan-peraturan pemerintah yang
mengatur tentang penggunaan dan pertanggungjawaban serta pengadministrasian
uang negara.

9
J. Rencana Anggaran dan Sumber Dana Sekolah
Anggaran belanja adalah suatu pernyataan yang terurai tentang sumber-sumber
keuangan yang perlu untuk melaksanakan berbagai program sekolah selama periode
satu tahun fiskal.
a. Prinsip Penyusunan RAPBS, antara lain:
1) RAPBS harus benar-benar difokuskan pada peningkatan pembelajaran murid
secara jujur, bertanggung jawab, dan transparan.
2) RAPBS harus ditulis dalam bahasa yang sederhana dan jelas, dan dipajang di
tempat terbuka di sekolah.
3) Dalam menyusun RAPBS, sekolah sebaiknya secara saksama memprioritaskan
pembelanjaan dana sejalan dengan rencana pengembangan sekolah.
b. Proses Penyusunan RAPBS meliputi:
1) Menggunakan tujuan jangka menengah dan tujuan jangka pendek yang
ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah,
2) Menghimpun, merangkum, dan mengelompokkan isu-isu dan masalah utama ke
dalam berbagai bidang yang luas cakupannya,
3) Menyelesaikan analisis kebutuhan,
4) Memprioritaskan kebutuhan,
5) Mengonsultasikan rencana aksi yang ditunjukkan / dipaparkan dalam rencana
pengembangan sekolah,
6) Mengidentifikasi dan memperhitungkan seluruh sumber pemasukan,
7) Menggambarkan rincian (waktu, biaya, orang yang bertanggung jawab,
pelaporan, dsb) dan
8) Mengawasi serta memantau kegiatan dari tahap perencanaan menuju tahap
penerapan hingga evaluasi.
c. Sumber Dana
a) Dari orang tua siswa, adalah dana yang dikumpulkan dari pengurus BP3/
komite sekolah dari orang tua siswa.
b) Dari masyarakat, misalnya: sumbangan perusahaan industri, lembaga sosial
donatur, tokoh masyarakat, alumni, dsb.
d. Penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT)
Dalam penyusunan RKT sebaiknya menempuh kebijakan berimbang, dan
pelaksanaan operasional di sekolah membentuk team work yang terdiri dari para
wakil kepala sekolah dibantu para wakil kepala sekolah dibantu beberapa guru
senior. Atas dasar hasil kerja team tersebut baru dibahas dalam forum rapat dewan

10
guru dan nara sumber lain yang dianggap perlu, sehingga akan bertanggung jawab
terhadap keberhasilan rencana tersebut.
Untuk memformat program kerja tersebut, langkah-langkah yang dilakukan :
1) Menginventarisir kegiatan sekolah pada tahun ajaran mendatang
2) Menyusun list kegiatan menurut sekolah prioritas
3) Menentukan sasaran atau volume
4) Menentukan unit cost dengan membandingkan unit cost atau penjajakan ke jalan
5) Menghimpun data pendukung :
a) Data sekolah ( murid, guru, pegawai, pesuruh, jam mengajar, praktik
laboratorium)
b) Data fisik ( gedung, ruang kepsek, ruang guru, ruang laboratorium, WC, dan
lain-lain)
6) Membuat kertas kerja dan laporan
7) Menentukan sumber dana dan pembenaan anggaran
8) Menuangkan dalam format baku untuk usulan RKT
9) Proses usulan atau pengiriman
e. Pengeluaran Dana
Pada umumnya pengeluaran dana yang dihimpun oleh sekolah mencakup 5
kategori pembiayaan sebagai berikut :
1) Pemeliharaan, rehabilitasi dan pengadaan sarana / prasarana pendidikan.
2) Peningkatan kegiatan dan proses belajar mengajar.
3) Peningkatan kegiatan pembinaan kesehatan
4) Dukungan biaya kegiatan sekolah dan peningkatan personil
5) Kegiatan rumah tangga sekolah dan BP3
f. Penggunaan Anggaran Kegiatan Rumah Tangga
Terlampir, disesuaikan setiap tahun dengan kebutuhan pembiayaan dengan
berdasarkan keputusan rapat pengurus yayasan.

K. Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah


Secara khusus, pengendalian anggaran terdiri dari serangkaian kegiatan
pemeriksaan dan persetujuan untuk memastikan bahwa:
1. Dana dibelanjakan sesuai rencana,
2. Ada kelonggaran dalam penganggaran untuk pembayaran pajak,
3. Pembelanjaan dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia

11
4. Dana tidak dihabiskan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak disetujui atau
diberikan kepada pihak penerima tanpa persetujuan.
Setiap akhir tahun anggaran, Kepala Sekolah beserta Bendahara Sekolah
mempertanggungJawabkan penggunaan Anggaran kepada Pengurus Yayasan dengan
bentuk laporan tertulis penggunaan anggaran selama tahun anggaran berjalan.

L. Penutup
Demikianlah Pedoman Keuangan Sekolah SMK Diponegoro Banyuputih ini disusun,
semoga dengan adanya pedoman ini manajemen keuangan SMK Diponegoro
banyuputih menjadi lebih baik, transparan dan akuntable sehingga dalam proses
manajemen pendidikan bisa terlaksana dengan baik dan menjadikan pondasi
manajemen sekolah yang kuat.

Banyuputih, Juli 2020


Mengetahui, Kepala Sekolah,
Ketua Yayasan An-Nahdliyyah

Tuhri, SE Badrudin, ST
NIP,-

12
Lampiran 1

DAFTAR PEMBIAYAAN SEKOLAH


SMK DIPONEGORO BANYUPUTIH

No. Jenis Kegiatan Satuan Besaran Ket.


1. Honorarium Rutin
a. Gaji pokok (setara 24 jam) Jam Pelajaran Rp. 30.000,-/jam
b. Tambahan kelebihan jam Jam Pelajaran Rp. 30.000,-/jam
c. Tugas Tambahan/Jabatan Jam Pelajaran Rp. 30.000,-/jam
d. Administrasi Guru 25 item/semester Rp. 12.000,-/item variatif
e. Pembina Kegiatan Kesiswaan Jam Pelajaran Rp. 30.000,-/jam

2. Honorarium Situasional
a. Ujian Sekolah
1) Pengawas Ruang Permapel Rp. 25.000,-
2) Panitia
a) Penanggung Jawab Paket Rp. 750.000,-
b) Ketua Paket Rp. 500.000,-
c) Sekretaris Paket Rp. 400.000,-
d) Bendahara Paket Rp. 350.000,-
e) Anggota Paket Rp. 300.000,- Editor
f) Anggota Paket Rp. 300.000,- Editor
g) Anggota Paket Rp. 300.000,- Editor
h) Anggota Paket Rp. 250.000,- PU
i) Anggota Paket Rp. 250.000,- PU
j) Anggota Paket Rp. 200.000,- Cln
k) Anggota Paket Rp. 200.000,- Cln
3) Naskah Soal Permapel/Kelas Rp. 30.000,-
4) Koreksi Lembar Jawab Lembar Rp. 1.000,-
b. Ulangan Semester/UTS
1) Panitia
a) Penanggung Jawab Paket Rp. 500.000,-
b) Ketua Paket Rp. 400.000,-
c) Sekretaris Paket Rp. 300.000,-
d) Bendahara Paket Rp. 300.000,-
e) Edit Soal Paket Rp. 300.000,-
f) Penata Soal dan Logistik Paket Rp. 270.000,-
g) Penataan Ruangan Paket Rp. 100.000,-
h) Pembantu Umum Paket Rp. 150.000,-
2) Korektor Lembar Rp. 1.000,-
c. Try Out Assesment
1) Panitia
a) Penanggung Jawab Paket Rp. 500.000,-
b) Ketua Paket Rp. 300.000,-
c) Sekretaris Paket Rp. 300.000,-
d) Bendahara Paket Rp. 250.000,-
e) Penata Soal dan Logistik Paket Rp. 180.000,-
f) Penataan Ruangan Paket Rp. 100.000,-
g) Pembantu Umum Paket Rp. 100.000,-
2) Soal Mapel/Paket Rp. 70.000,-

3. Transport Rutin
a. Kedatangan/presensi Hari Rp. 10.000,-

4. Transport Tugas Keluar (Dalam Kab.)


a. Limpung PP Rp. 35.000,-
b. Tersono PP Rp. 35.000,-
c. Timbang PP Rp. 35.000,-
d. Subah PP Rp. 35.000,-

13
e. Pecalungan PP Rp. 35.000,-
f. Tulis PP Rp. 35.000,-
g. Kandeman PP Rp. 50.000,-
h. Batang PP Rp. 50.000,-
i. Bandar PP Rp. 50.000,-
j. Blado PP Rp. 50.000,-
k. Bawang PP Rp. 50.000,-
5. Transport Tugas Keluar (Luar Kab.
Dalam Propinsi)
a. Kabupaten Banjarnegara PP Rp. 350.000,-
b. Kabupaten Banyumas PP Rp. 350.000,-
c. Kabupaten Blora PP Rp. 350.000,-
d. Kabupaten Boyolali PP Rp. 350.000,-
e. Kabupaten Brebes PP Rp. 400.000,-
f. Kabupaten Cilacap PP Rp. 400.000,-
g. Kabupaten Demak PP Rp. 350.000,-
h. Kabupaten Grobogan PP Rp. 350.000,-
i. Kabupaten Jepara PP Rp. 350.000,-
j. Kabupaten Karanganyar PP Rp. 400.000,-
k. Kabupaten Kebumen PP Rp. 400.000,-
l. Kabupaten Kendal PP Rp. 150.000,-
m. Kabupaten Klaten PP Rp. 350.000,-
n. Kabupaten Kudus PP Rp. 350.000,-
o. Kabupaten Magelang PP Rp. 350.000,-
p. Kabupaten Pati PP Rp. 400.000,-
q. Kabupaten Pekalongan PP Rp. 200.000,-
r. Kabupaten Pemalang PP Rp. 250.000,-
s. Kabupaten Purbalingga PP Rp. 350.000,-
t. Kabupaten Purworejo PP Rp. 400.000,-
u. Kabupaten Rembang PP Rp. 400.000,-
v. Kabupaten Semarang PP Rp. 250.000,-
w. Kabupaten Sragen PP Rp. 350.000,-
x. Kabupaten Sukoharjo PP Rp. 350.000,-
y. Kabupaten Tegal PP Rp. 250.000,-
z. Kabupaten Temanggung PP Rp. 250.000,-
aa. Kabupaten Wonogiri PP Rp. 350.000,-
bb. Kabupaten Wonosobo PP Rp. 250.000,-
cc. Kota Magelang PP Rp. 350.000,-
dd. Kota Pekalongan PP Rp. 150.000,-
ee. Kota Salatiga PP Rp. 350.000,-
ff. Kota Semarang PP Rp. 250.000,-
gg. Kota Surakarta PP Rp. 350.000,-
hh. Kota Tegal PP Rp. 250.000,-
6. Transport Tugas Keluar (Luar Kab. Luar
Propinsi dalam Pulau Jawa)
a. Jawa Barat PP Rp. 800.000,-
b. Jawa Timur PP Rp. 800.000,-
c. DKI Jakarta PP Rp. 800.000,-
7. Reward/penghargaan
a. Guru dengan administrasi terbaik Persemester Rp. 1.000.000,-
b. Guru Juara 1 Tingkat Kabupaten Perlomba Rp. 500.000,-
c. Guru Juara 2 Tingkat Kabupaten Perlomba Rp. 400.000,-
d. Guru Juara 3 Tingkat Kabupaten Perlomba Rp. 300.000,-
e. Guru Juara 1 Tingkat Propinsi Perlomba Rp. 1.500.000,-
f. Guru Juara 2 Tingkat Propinsi Perlomba Rp. 1.000.000,-
g. Guru Juara 3 Tingkat Propinsi Perlomba Rp. 750.000,-
h. Guru Juara Harapan 1 Tingkat Perlomba Rp. 500.000,-
Propinsi
i. Guru Juara Harapan 2 Tingkat Perlomba Rp. 400.000,-
Propinsi
j. Guru Juara 1 Tingkat Nasional Perlomba Rp. 3.000.000,-

14
k. Guru Juara 2 Tingkat Nasional Perlomba Rp. 2.000.000,-
l. Guru Juara 3 Tingkat Nasional Perlomba Rp. 1.000.000,-
m. Guru Juara Harapan 1 Tingkat Perlomba Rp. 750.000,-
Nasional
n. Guru Juara Harapan 2 Tingkat Perlomba Rp. 500.000,-
Nasional
o. Peserta Didik Juara 1 Tingkat Perlomba Rp. 600.000,-
Kabupaten
p. Peserta Didik Juara 2 Tingkat Perlomba Rp. 400.000,-
Kabupaten
q. Peserta Didik Juara 3 Tingkat Perlomba Rp. 300.000,-
Kabupaten
r. Peserta Didik Juara 1 Tingkat Perlomba Rp. 1.000.000,-
Propinsi
s. Peserta Didik Juara 2 Tingkat Perlomba Rp. 750.000,-
Propinsi
t. Peserta Didik Juara 3 Tingkat Perlomba Rp. 500.000,-
Propinsi
u. Peserta Didik Harapan 1 Tingkat Perlomba Rp. 400.000,-
Propinsi
v. Peserta Didik Harapan 2 Tingkat Perlomba Rp. 300.000,-
Propinsi
w. Peserta Didik Juara 1 Tingkat Perlomba Rp. 2.500.000,-
Nasional
x. Peserta Didik Juara 2 Tingkat Perlomba Rp. 1.750.000,-
Nasional
y. Peserta Didik Juara 3 Tingkat Perlomba Rp. 1.000.000,-
Nasional
z. Peserta Didik Juara Harapan 1 Perlomba Rp. 750.000,-
Tingkat Nasional
aa. Peserta Didik Juara Harapan 2 Perlomba Rp. 500.000,-
Tingkat Nasional
8. Santunan/Kegiatan Sosial
a. Santunan Guru Sakit di Rumah Sakit Insidental Rp. 750.000,-
b. Santunan Keluarga Dekat (Bapak, Insidental Rp. 500.000,-
Ibu, suami/istri, anak) Guru Sakit di
Rumah Sakit
c. Santunan Guru Sakit di Insidental Rp. 500.000,-
Rumah/rawat jalan
d. Santunan Keluarga Dekat (Bapak, Insidental Rp. 400.000,-
Ibu, suami/istri, anak) Guru Sakit di
Rumah/rawat jalan
e. Santunan Peserta Didik Sakit di Insidental Rp. 500.000,-
Rumah Sakit
f. Santunan Keluarga Dekat (Bapak, Insidental Rp. 300.000,-
Ibu/wali) Peserta Didik Sakit di
Rumah Sakit
g. Santunan Peserta Didik Sakit di Insidental Rp. 400.000,-
Rumah/rawat jalan
h. Santunan Keluarga Dekat (Bapak, Insidental Rp. 200.000,-
Ibu/wali) Peserta Didik Sakit di
Rumah/rawat jalan
i. Mangayu Bagyo Pernikahan Guru Insidental Rp. 750.000,-
j. Tunjangan Melahirkan Guru Insidental Rp. 750.000,-
k. Dana Sosial Lain-lain Insidental Rp. 200.000,-
9. Tunjangan masa kerja 05 - 09 tahun 5 jam/perbulan Rp. 30.000,-
10. Tunjangan masa kerja 10 – 15 tahun 10 jam/perbulan Rp. 30.000,-
11. Tunjangan Kesejahteraan Akhir perbulan Rp. 10.000,-
12. Beasiswa Ranking 1 Kelas paralel Persemester Rp. 600.000,-
13. Beasiswa Ranking 2 Kelas paralel Persemester Rp. 300.000,-
14. Beasiswa Ranking 3 Kelas paralel Persemester Rp. 200.000,-
15. BP2MS Persiswa/bulan Rp. 1.500,-

15
16. SPP Program Keahlian Teknik Persiswa/bulan Rp. 120.000,-
17. SPP Program Keahlian Bismen Persiswa/bulan Rp. 95.000,-
18. Dana Taktis non Budgeter Insidental/Tahun Rp.75.000.000,-

Banyuputih, Juli 2020


Mengetahui, Kepala Sekolah,
Ketua Yayasan An-Nahdliyyah

Tuhri, SE Badrudin, ST
NIP,-

16

Anda mungkin juga menyukai