Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HAKIKAT DAN SISTEM PEMBUKUAN BIAYA PENDIDIKAN


MATA KULIAH : ADMINISTRASI DAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu :

1. Dr. Mahasir M.Pd


2. Dr. Nuril Furkan, M.Pd

Di Susun Oleh :

1. FERI (20226013127)
2. Muhamad Sofwan (20226013137)

PROGRAM STUDI S2 MANAJEMEN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

TA. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat serta karunia-Nya
Penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “hakikat dan sistem pembukuan
biaya pendidikan” ini. Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas
mata kuliah Administrasi Pendidikan agar dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca
dan bagi penyusun sendiri.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Mahasir, M.Pd, yang sudah
memberikan tugas ini kepada penyusun, sehingga dapat memperdalam pengetahuan pada
bidang studi yang sedang dijalani. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak
yang telah berbagi pengetahuannya kepada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan
tepat waktu.
Di samping itu, penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penyusun mohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan atas makalah ini, serta mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk makalah yang lebih baik dikemudian hari.

Palembang, 1 Mei 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen pembiayaan pendidikan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan
penataan sumber penggunaan dan pertanggungjawaban biaya pendidikan di sekolah
atau lembaga pendidikan. Pendanaan adalah salah satu sumber daya yang langsung
dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen pendidikan. Pendanaan
pendidikan sendiri merupakan elemen penting yang tidak dapat dipisahkan dalam
pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah. Pembiayaan ini perlu diatur sedemikian
rupa agar tepat sasaran dan program berjalan dengan efektif dan efisien, oleh karenya
diperlukan pengaturan keuangan yang massuk dan keluar dalam lembaga pendidikan,
pengaturan ini biasanya dicatat secara sistematis dan dapat disebut sebagai
pembukuan.
Pentingnya pembukuan pembiayaan sekolah tidak dapat dipungkiri karena
merupakan bentuk tanggung jawab atas penggunaan dana-dana yang didapatkan pihak
atau lembaga sekolah. Untuk dapat melakukan pembukuan terlebih dahulu perlu
mengetahui informasi terkait pembukuan sebanyak mungkin. Oleh karenanya, penyusun
menyusun makalah ini dengan harapan dapat berguna bagi pihak lain yang hendak
menggali informasi terkait pembukuan pendidikan, dan tentunya dapat menambah
wawasan bagi pihak penyusun.

B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat pembukuan biaya pendidikan?
2. Bagaimana sistem pembukuan pendidikan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat pembukuan pendidikan.
2. Untuk memahami sistem pembukuan dalam pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Pembukuan Biaya Pendidikan


1. Biaya Pendidikan
Dalam bahasa Inggris biaya menggunakan istilah cost, financial, expenditure
yang artinya biaya, keuangan, pengeluaran. Menurut Usry dan Hammer dalam
(Akdon, et all., 2015) adalah biaya sebagai pertukaran, pelepasan, pengorbanan
yang dilakukan untuk mengamankan keuntungan. Biaya bisa diartikan sebagai suatu
bentuk pengeluaran dalam satuan mata uang yang digunakan untuk memperoleh
atau menghasilkan sesuatu. Dengan kata lain, terdapat 4 (empat) unsur pokok
dalam biaya, yaitu: 1) merupakan pengorbanan sumber ekonomi; 2) diukur dalam
satuan uang; 3) telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi; dan 4)
pengorbanan untuk tujuan tertentu. Sementara itu, istilah pembiayaan meliputi
penyiapan anggaran, penatausahaan, perpajakan, pengelolaan, pelaporan
keuangan yang telah dilaksanakan untuk dikomunikasikan dengan pihak-pihaka
terkait.
Selanjutnya, menurut Yahya dalam Mulyono terkait konsep biaya pendidikan
yaitu bahwa biaya pendidikan merupakan suatu aspek yang menentukan dalam
mekanisme penganggaran. Penentuan biaya akan mempengaruhi tingkat efisiensi
dan efektivitas kegiatan dalam suatu organisasi yang akan mencapai tujuan
tertentu. Kegiatan yang dilaksanakan dengan biaya yang rendah dan hasilnya
mempunyai kualitas yang baik dapat dikatakan kegiatan tersebut dilaksanakan
secara fisien dan efektif . Kegiatan pembiayaan sendiri perlu diatur sedemikian rupa
sehingga biasanya dicatat secara runtut dan detail. Kegiatan pembiayaan adalah
usaha memperoleh modal untuk membiayai aktifitas yang dilakukan.

2. Pembukuan Biaya Pendidikan


Pembukuan pada dasarnya merupakan proses pencatatan yang harus dilakukan
secara teratur untuk mengumpulkan semua jenis informasi dan data tentang
keuangan. Pencatatan adalah proses yang wajib dan teratur dalam mengumpulkan
segala jenis data dan informasi tentang keuangan, seperti kewajiban, penghasilan,
harta, biaya, dan modal. Menurut Udang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 pasal 1
angka 26, pembukuan merupakan suatu proses pencatatan yang dilakukan secara
teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta,
kewajiban, modal, penghasilan, dan biaya serta jumlah harga perolehan dan
penyerahan barang atau jasa yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan
berupa neraca dan laporan laba rugi pada setiap tahun pajak berakhir.
Pembukuan ditekankan dalam UU untuk menekankan pentingnya bagi seluruh
pengusaha, karena ini adalah dasar utama dari sistem akuntansi. Pembukuan
adalah langkah awal dalam proses akuntansi dan merupakan landasan paling dasar.
Pencatatan sebagai landasan paling dasar dimana semua kegiatan akuntansi akan
berjalan dengan lancar jika dilakukan dengan benar dan cermat. Pencatatan merujuk
pada aspek penyimpanan catatan akuntansi, di mana semua informasi tentang
transaksi dan aktivitas keuangan suatu bisnis termasuk dalamnya.
Data informasi keuangan yang diperoleh dari pencatatan bertujuan untuk
menyajikan gambaran tentang pemasukan dan pengeluaran pada akhir periode
akuntansi. Informasi biaya diperlukan oleh manajemen untuk tujuan sebagai berikut
ini (Dunia et al., 2019) :
 Penentuan Harga Pokok
Dalam penentuan harga pokok, biaya-biaya dihimpun menurut pekerjaan,
bagian-bagian atau didetailkan lagi menurut pusat-pusat biaya, produk-produk
dan jasa-jasa.
 Perencanaan Biaya
Perencanaan adalah kegiatan untuk merumuskan tujuan dan menyusun
program pekerjaan yang lengkap dalam rangka mencapai tujuan tersebut,
termasuk pula proses penentuan strategi yang disusun untuk jangka panjang
dan jangka pendek. Informasi biaya yang dapat membantu manajemen dalam
membuat keputusan operasi jangka pendek dan keputusan alokasi sumber
daya jangka panjang dan merumuskan strategi-strategi untuk masa yang akan
datang, antara lain mengenai:
 harga jual dan volume penjualan;
 tingkat keuntungan produk;
 pembelian;
 belanja barang modal;
 perluasan pabrik.
 Pengendalian Biaya
Pengendalian merupakan usaha manajemen untuk mencapai tujuan yang
telah diterapkan dengan melakukan perbandingan secara terus-menerus antara
hasil yang diperoleh dengan yang direncanakan. Perbandingan antara hasil yang
sesungguhnya dengan anggaran yang disusun, maka manajemen dapat
melakukan penilaian atas efisiensi usaha dan kemampuan memperoleh laba dari
berbagai perhitungan biaya fokus pada penentuan dan pengendalian biaya.
Pengendalian Perbandingan hasil yang sesungguhnya dengan anggaran.
Dari pemaparan sebelumnya jika dihubungkan dapat disimpulkan
bahwa pembukuan biaya dalam pendidikan merupakan suatu proses pencatatan
yang dilakukan secara teratur oleh lembaga pendidikan untuk mengumpulkan
data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan, dan biaya serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang
atau jasa yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan pada akhir periode.
Kumpulan informasi terkait biaya ini dapat membantu manajemen dalam
membuat keputusan yang perlu dilakukan dalam jangka pendek dan keputusan
alokasi sumber daya jangka panjang dan merumuskan strategi-strategi untuk
masa yang akan datang. Misalnya seperti biaya pendaftaran siswa baru, biaya
penyediaan buku dan seragam, dll.

B. Sistem Pembukuan Pendidikan


Sistem yaitu komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk
mencapai tujuan tertentu. Sistem berasal dari akar bahasa Latin “systema” dan bahasa
Yunani “sustema” yakni satu kesatuan atas komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk mempermudah aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai
sebuah tujuan. Menurut Jerry Fitz Gerald (Kholil et al., 2019) sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur yang saling berkaitan, berkumpul secara bersama-sama
agar dapat menjalankan suatu kejadian atau mencapai tujuan tertentu. Sementara,
pembiayaan pendidikan dalam lembaga biasa dikenal dengan keuangan. Dalam hal ini
keuangan tentu saja masuk ke dalam manajemen lembaga. Dalam manjemen keuangan
lembaga, segala hal yang terkait dengan uang akan diatur dan dikelola sedemikian rupa
agar dapat tercapainya tujuan-tujuan lembaga. Berkaitan dengan pembiayaan, maka
sistem keuangan adalah serangkaian aktifitas perencanaan, pelaksanaan, pengawasan
yang telah ditetapkan sebelumnya oleh lembaga pendidikan/ yayasan dalam rangka
mengoptimalkan keuangan pada lembaga pendidikan. Dalam kegiatan umum keuangan
terdapat accounting atau pembukuan.
Selanjutnya, laporan keuangan tersebut disusun dan disajikan setidaknya setiap
tahun dan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan informasi umum dari sejumlah besar
pengguna. Pengguna ini harus bergantung pada laporan keuangan sebagai sumber
utama informasi keuangan dan tidak dapat menentukan informasi yang mereka inginkan
dari suatu organisasi (Bhawan et al., 2011). Adapun pembukuan dan dokumen
pendukung yang harus disusun oleh sekolah dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
RKAS ditandatangani oleh kepala Sekolah, Komite Sekolah, dan ketua yayasan
(khusus untuk Sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat), dan dibuat 1 (satu)
kali dalam 1 (satu) tahun pada awal tahun pelajaran, tetapi apabila diperlukan dapat
direvisi sesuai ketentuan yang berlaku. RKAS harus dilengkapi dengan rencana
penggunaan dana secara rinci, yang dibuat tahunan dan triwulan untuk tiap sumber
dana yang diterima sekolah.
2. Buku Kas Umum
Buku Kas Umum (BKU) disusun untuk sumber dana yang dimiliki oleh Sekolah.
Pembukuan dalam BKU meliputi semua transaksi eksternal dan internal, baik
tunai maupun nontunai.
Ada dua kelompok besar transaksi menurut arus masuk/keluarnya uang yaitu:
a. Transaksi penerimaan, meliputi:
 transaksi penerimaan internal, penerimaan yang hanya
mempengaruhi posisi kas dan bank, atau posisi kas saja. Contoh:
penyetoran uang kas ke bank, pemidahan dana milik sekolah dari
satu rekening bank ke rekening sekolah/madrasah di bank lain.
 Transaksi penerimaan eksternal, penerimaan yang
mempengaruhi posisi kas dan/atau posisi bank yang diterima dari
sumber-sumber bukan milik sekolah/ Lembaga. Contohnya:
pecairan dana BOS ke rekening sekolah, pajak yang dipungut
sekolah, buka tabungan/deposito.
b. Transaksi pengeluaran, yaitu bila dana yang dimiliki sekolah/madrasah
bekurang (baik dana tercatat di bank maupun di kas) transaski ini
dibedakan menjadi:
 Transaksi pengeluaran internal, pengeluaran yang hanya
mempengaruhi posisi kas dan posisi bank, atau posisi kas saja.
Contoh: sama dengan penerimaan internal yaitu pemindahan
dana antar rekening milik
 Transaksi pengeluaran eksernal, pengeluaran yang
mempengaruhi posisijumlah ang kas dan/aau posisi jumlah uang
di bank karena pembelian barang/Jasa. Conoh: pemblian ATK
yang dibayar tunai, atau belanja modal
Kemudian, BKU atau Buku Kas Umum harus diisi tiap transaksi (segera
setelah transaksi terjadi) dan transaksi yang dicatat di dalam buku kas umum
juga harus dicatat dalam buku pembantu, yaitu buku pembantu kas, buku
pembantu bank, dan buku pembantu pajak. Setiap bulan harus dilakukan
peneutupan buku kas yang ditandatangani oleh bendahara dan kepala Sekolah.
3. Buku Pembantu Kas
Buku ini perlu mencatat tiap transaksi tunai dan ditandatangani oleh
bendahara dan kepala Sekolah. Buku Pembantu Kas memiliki fungsi untuk
mencatat transaksi penerimaan/pengeluaran yang dilaksanakan secara tunai.
Semua transaksi Kas, baik transaksi eksternal maupun internal dibukukan dalam
buku ini. Bukti transaksi kas eksternal sama dengan bukti transaksi yang
dipergunakan oleh Buku Kas Umum. Sedang bukti transaksi internal dibuat
tersendiri.
4. Buku Pembantu Bank
Buku ini perlu mencatat setiap transaksi melalui bank dalam bentuk cek,
giro, atau tunai dan ditandatangani oleh bendahara dan kepala sekolah.
Buku Pembantu Bank merupakan Buku Pembantu untuk melengkapi format
buku kas umum. Berfungsi untuk mencatat transaksi penerimaan/pengeluaran
yang dilaksanakan khusus melalui bank dengan cara antara lain penerbitan cek,
penarikan cek, penerimaan pembayaran dengan cek. Sumber informasi untuk
penyusunan Buku Pembantu Bank adalah semua transaksi eksternal baik
penerimaan maupun pengeluaran yang dilakukan melalui bank dan transaksi
internal yang berupa pengambilan uang kas di bank dan penyetoran uang kas
untuk disimpan di Bank.
5. Buku Pembantu Pajak
Buku pembantu pajak berfungsi mencatat semua transaksi yang harus
dipungut pajak serta memonitor pungutan dan penyetoran pajak yang dipungut
selaku wajib pungut pajak.
6. Opname Kas dan Berita Acara Pemeriksaan Kas
Saat menjelang penutupan BKU, kepala sekolah melakukan opname kas
dengan menghitung jumlah kas baik yang ada di sekolah dalam bentuk kas tunai
maupun kas yang ada di bank atau rekening sekolah. Hasil dari opname kas
kemudian dibandingkan dengan saldo akhir BKU pada bulan bersangkutan.
Apabila terjadi perbedaan, maka harus dijelaskan penyebab perbedaannya.
7. Bukti pengeluaran
Saat melakukan transaksi terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, dimana
setiap transaksi pengeluaran harus didukung dengan bukti kuitansi yang sah.

Demikian, dari penjabaran materi sebelumnya dapat diketahui bahwa sistem


pembukuan biaya pendidikan adalah prosedur pencatatan pelaporan secara detail segal
hal yang berhubungan dengan keuangan lembaga pendidikan yang saling berkaitan,
yang dikerjakan secara bersama-sama agar dapat mencapai tujuan lembaga pendidikan.
Hasil data dari pencatatan ini digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan
selanjutnya dan dijadikan bahan pertimbangan.
BAB III
PENUTUP

Pembukuan biaya dalam pendidikan merupakan suatu proses pencatatan yang


dilakukan secara teratur oleh lembaga pendidikan untuk mengumpulkan data dan
informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan, dan biaya serta
jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa yang ditutup dengan
menyusun laporan keuangan pada akhir periode. Kumpulan informasi terkait biaya ini
dapat membantu manajemen dalam membuat keputusan yang perlu dilakukan dalam
jangka pendek dan keputusan alokasi sumber daya jangka panjang dan merumuskan
strategi-strategi untuk masa yang akan datang. Pecatatantan pelaporan ini dilakukan
secara berkala dalam dalam periode tertentu. Sistem pembukuan biaya pendidikan yaitu
prosedur pencatatan pelaporan secara detail segal hal yang berhubungan dengan
keuangan lembaga pendidikan yang saling berkaitan, yang dikerjakan secara bersama-
sama agar dapat mencapai tujuan lembaga pendidikan. Hasil data dari pencatatan ini
sangat penting karena digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan
selanjutnya dan dijadikan bahan pertimbangan kebijakan-kebijakan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Abuddinata. (2003). Manajemen Pendidikan. Bogor: Kencana

Akdon, dkk.,.(2015). Manajemen Pembiayaan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Bhawan, I., Marg, I., No, P. B., & Delhi, N. (2011). Report on Implementation of Accounting
Standards in Educational Institutions of Department of Higher Education, Ministry of
Human Resource Development THE INSTITUTE OF CHARTERED ACCOUNTANTS OF
INDIA (Set up by an act of Parliament) NEW DELHI The Institute.

Dunia, F., Abdullah, W., & Sasongko, C. (2019). Biaya Akuntansi (5th ed.). Salemba Empat.
Kholil, Putri, E. I. K., & Listyarini, S. (2019). Modul 1 Konsep Dasar Sistem. In Pendekatan
Sistem.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Juknis BOS Pusat Tahun 2019 dan Tahun 2015

Qomar, M. Manajemen Pendidikan Islam. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai